Makalah Protein

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PROTEIN

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Biologi


Dosen Pengampu: dr. H. Kamiel Bachtiar, M.Si.

Disusun oleh kelompok 2 :

1. Shofy Hernawaty (2204010033)


2. Nagita Dwi Gantini (2204010051)
3. Riska abelia putri (2204010052)
4. Hayya Bakhita Fauzi (2204010041)
5. Fadia Zahratunnisa Nuradillah (2204010056)
6. Rizki fahrur ramdhani (2204010036)

Fakultas Ilmu Kesehatan


Program Studi Farmasi
Universitas Perjuangan Tasikmalaya 2022
Jl. Peta no.177, Kahuripan, kec.Tawang, kab. Tasikmalaya, Jawa Barat
46115
BAB I

A. Latar Belakang
Protein merupakan bagian dari semua sel hidup dan merupakan ba
gian terbesar tubuh setelah air.
Protein memiliki fungsi spesial yang tidak dapat digantikan sang zat gizi
lain, yaitu membentuk dan memelihara sel-sel serta jaringan tubuh. Fungsi
lain dari protein yaitu untuk mengatur keseimbangan air, pembentukan
ikatan-ikatan essensial tubuh, memelihara netralitas
tubuh, menjadi pembentuk antibodi, mengatur zat
gizi serta sebagai asal tenaga (Almatsier, 2001). Protein
dikatakan menjadi asal energi yg ekivalen dengan karbohidrat sebab memb
entuk 4 kkal/g protein (Barasi, 2007).
Protein adalah makromolekul yang mempumyai berat molekul
tinggi yang dihasilkan dari gabungan beberapa asam amino yang berbeda
(Barbosa dan Martin, 2018). Berdasarkan jumlah kombinasi asam amino
dapat disebut dipeptida, oligopeptida, polipeptida dan protein (Lintner,
2010; Sewald dan Jakubke, 2009). Fungsi penting protein dapat dibagi ke
dalam dua kelompok, yaitu sebagai bahan
struktural serta sebagai mesin yg bekerja di taraf molekular. jika tulang da
n kitin ialah beton, maka protein struktural artinya dinding batu-batanya.
Beberapa protein struktural, fibrous protein,
berfungsi sebagai pelindung, menjadi contoh a serta b-keratin yg ada di ku
lit, rambut, dan kuku. Sedangkan protein struktural
lain ada juga yang berfungsi sebagai perekat, seperti kolagen.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan protein?
2. Bagaimana struktur protein?
3. Apa fungsi protein?
4. Apa akibat dari kekurangan dan kelebihan protein pada tubuh?
5. Apa yang dimaksud dengan metabolisme protein?

2
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui tentang protein.
2. Untuk mengetahui struktur protein.
3. Untuk mengetahui fungsi protein.
4. Untuk mengetahui akibat kekurangan dan kelebihan protein pada
tubuh.
5. Untuk mengetahui metabolisme protein.

3
BAB II
A. Pengertian Protein
Protein berasal dari bahasa yunani yaitu proteos, yang berarti yang
utama atau yang didahulukan. Kata ini diperkenalkan oleh ahli kimia
Belanda, Gerardus Mulder (1802-1880). Ia berpendapat bahwa protwin
adalah zat yang paling penting dalam setiap organisme.
Protein adalah rangkaian asam amino dengan ikatan peptida. Tiga
per empat zat pada tubuh terdiri dari protein (otot, enzim, protein plasma,
antibodi, hormon). Protein dapat fungsi sebagai bahan struktural karena
mirip seperti halnya polimer lain protein memiliki rantai yang panjang
juga dapat mengalami cross-linking dan lain-lain. Dan protein juga dapat
berperan sebagai biokatalis untuk reaksi-reaksi kimia dalam sistem
makhluk hidup.
Protein juga memegang peranan penting dalam kehidupan, proses
kimia dalam tubuh dapat berlangsung dengan baik karena adanya enzim
suatu protein yang berfungsi sebagai biokatalis. Di samping itu,
hemoglobin dalam butir darah merah atau eritrosit yang berfungsi sebagai
pengangkat oksigen dari paru-paru ke seluruh bagian tubuh adalah salah
satu jenis protein. Di samping digunakan untuk pembentukan sel tubuh
protein juga dapat digunakan sebagai sumber energi apabila tubuh kita
kekurangan karbohidrat dan lemak. Protein memiki molekul besar dengan
bobot molekul bervariasi antara 5000 sampai jutaan. Ada 20 jenis asam
amino yang terdapat dalam molekul protein asam amino ini terikat satu
dengan yang lain oleh ikatan peptida. Protein mudah dipengaruhi oleh
suhu tinggi pH dan pelarut organik.
Berdasarkan sumbernya, protein digolongkan atas dua (Budianto,
2009) yaitu:
1. Protein hewani
Protein hewani merupakan protein yang berasal dari hewan,
dimana hewan yang memakan tumbuhan mengubah protein

4
nabati menjadi protein hewani. Contoh daging sapi, daging ayam,
susu, udang, telur, belut, ikan gabus dan lain-lain.
2. Protein nabati
Protein nabati adalah protein yang berasal dari tumbuh-
tumbuhan. Contoh jagung, kacang kedelai, kacang hijau,
dan jenis kacang-kacangan lainnya yang mengandung protein
tinggi. Kacang kedelai merupakan sumber protein nabati yang
mempunyai mutu atau nilai biologi tertinggi dan sedangkan yang
relatif rendah mutunya dalam sumber protein adalah padi-padian
dan hasilnya.
 Sifat-sifat protein
1. Ionisasi
Yaitu apabila protein larut di dalam air akan membentuk ion
positif dan ion negatif.
2. Denaturasi
Yaitu perubahan konformasi serta posisi protein sehingga
aktivitasnya berkurang atau kemampuannya menunjang aktivitas
organ tertentu dalam tubuh hilang sehingga tubuh mengalami
keracunan.
3. Viskositas
Yaitu tahanan yang timbul oleh adanya gesekan antara molekul
di dalam zat cair yang mengalir.
4. Kristalisasi
Yaitu proses yang sering dilakukan dengan jalan penambahan
garam ammonium sulfat atau NaCl pada larutan dengan pengaturan
PH pada titik isoelektriknya.
5. Sistem koloid
Yaitu sistem yang heterogen terdiri atas dua fase yaitu partikel
kecil yang terdispersi dari medium pendispersi atau pelarutnya.
B. Struktur Protein

5
Struktur protein memiliki molekul berupa rantai panjang yang
tersusun oleh mata rantai asam amino. Dalam sebuah asam amino terdapat
gugus fungsional, dari gugus tersebut menentukan reaksi kimia asam
amino. Untuk gugus karboksilat reaksi mencakup pembentukan ester,
amida dan anhidrida asam, untuk gugus amino terjadi teraksi asilasi,
amidasi,dan esterifikasi. Sedangkan untuk gugus -OH dan gugus R
orsidasidan esterifikasi.
Stuktur protein dapat dilihat sebagai hirarki, yaitu berupa struktur
primer (tingkat satu), sekunder (tingkat dua), tersier (tingkat tiga). Struktur
primer protein merupakan urutan asam amino penyusun protein yang
dihubungkan melalui ikatan peptida (amida). Sementara itu, struktur
sekunder protein adalah struktur tiga dimensi lokal dari berbagai rangkaian
asam amino pada protein yang distabilkan oleh ikatan hidrogen. Juga
struktur protein tersier merupakan gabungan dari beberapa struktur
sekunder. Dan struktur kuartener protein adalah gabungan beberapa
untaian molekul protein yang terbentuk dari beberapa bentuk tersier.
Selain itu, struktur protein lainnya yang dikenal juga adalah domain.
Struktur ini terdiri dari 40-350 asam amino.

C. Fungsi Protein
Fungsi protein di dalam tubuh diantaranya sebagai katalisator,
sebagai pengangkut dan penyimpan molekul lain seperti oksigen,
mendukung secara mekanis sistem kekebalan tubuh, menghasilkan
pergerakan tubuh, sebagai transmitor gerakan saraf serta mengendalikan

6
pertumbuhan dan perkembangan. Dalam proses biologis peran dan
aktifitas protein antara lain sebagai katalis ezimatis, bahwa hampir semua
reaksi kimia dalam sistem biologis dikatalis oleh makromolekul yang
bernama enzim.
Fungsi utama protein pada tubuh adalah sebagai berikut:
1. Protein sangat penting untuk perkembangan setiap sel dalam tubuh
karena kandungan protein dalam tubuh manusia mencapai 1/6 dari
berat tubuhnya.
2. Pada masa pertumbuhan protein juga sangat penting, karena asupan
protein dapat membantu dalam penyembuhan luka, regenerasi kulit
dan mengatur kerja hormon juga enzim dalam tubuh.
3. Membentuk jaringan tubuh dengan kandungan asam aminonya.

Sedangkan fungsi protein menurut Alimul dan Aziz (2008) antara


lain:
1. Sebagai Enzim, karena hampir semua reaksi biologis dipercepat atau
dibantu oleh enzim.
2. Alat pengangkut dan penyimpan, karena banyak molekul dengan
massa molekul kecil serta beberapa ion dapat diangkut atau
dipindahkan oleh protein tertentu.
3. Pengatur pergerakan, karena adanya dua molekul protein yang saling
bergeseran menyebabkan gerakan otot.
4. Penunjang mekanis, yaitu kekuatan dan daya tahan robek kulit dan
tulang disebabkan adanya kolagen, suatu protein berbentuk bulat
panjang dan mudah membentuk serabut.
5. Pertahanan tubuh atau imunisasi, yaitu suatu protein khusus yang dapat
mengenal dan menempel atau mengikat benda-benda asing yang
masuk ke dalam tubuh seperti virus, bakteri, dan sel asing lainnya.
6. Media perambatan implus syaraf, biasanya berbentuk reseptor,
misalnya rodopsin yaitu protein yang bertindak sebagai reseptor
penerima warna atau cahaya pada sel mata.

7
7. Mengangkut zat gizi, sebab sebagian besar dari zat gizi di dalam tubuh
hanya bisa diangkut oleh protein.
8. Sebagai sumber energi, karena protein memiliki jumlah energi sebesar
4 kkal sehingga dapat digunakan untuk sumber energi di samping
karbohidrat dan lemak.
D. Akibat dari Kekurangan dan Kelebihan Protein
 Kekurangan protein
Salah satu gangguan metabolisme protein dijelaskan dengan
ditemukannya penyakit yang terjadi karena kekurangan protein
penyakit yang terjadi karena kekurangan energi dan protein biasa
dikenal dengan KEP ketika seorang anak mengalami penyakit HIV
Maka akan muncul gejala-gejala marasmus dan kuashiorkor.
Protein memiliki banyak fungsi di tubuh kita pada dasarnya protein
menunjang adanya setiap sel tubuh proses kekebalan tubuh setiap
orang dewasa harus sedikitnya mengkonsumsi 1 gram protein per
kg berat tubuhnya kebutuhan protein bertambah pada perempuan
yang mengandung dan atlet.
Akibat dari kekurangan protein adalah sebagai berikut
1. Kerontokan rambut (rambut terdiri dari 97 sampai 100% dari
protein-keratin).
2. Kwashiorkor penyakit kekurangan protein, lebih sering diderita
anak kecil atau dengan sebutan busung lapar yang disebabkan oleh
filtrasi air di dalam pembuluh darah sehingga menimbulkan adem.
3. Hipotonus, ialah kondisi dimana kualitas tonus otot lebih rendah
dari normal. Dikelompokkan sebagai kelumpuhan. Dalam
Kontraksi otot yang diperlukan untuk stabilisasi dan menggerakkan
tulang pada hipotonus tidak mencukupi.
4. Gangguan pertumbuhan.
5. Kekurangan yang terus-menerus menyebabkan marasmus dan
berakibat kematian.

8
6. Marasmus yaitu pertumbuhan terganggu, tubuh sangat kurus, ada
pembesaran hati, mudah terkena diare, kulit keriput, infeksi saluran
pernapasan dan batuk rejan.
 Kelebihan protein
Jika terlalu berlebihan mengkomsumsi protein juga
akan sangat membebani kerja ginjal. Protein secara berlebihan
tidak menguntungkan tubuh. Makanan yang tinggi proteinnya
biasanya tinggi lemak sehingga menyebabkan obesitas. Diet
protein tinggi yang sering dianjurkan untuk menurunkan berat
badan berkurang beralasan. Kelebihan protein pada bayi dapat
memberatkan ginjal dan hati yang harus memetabolisme dan
mengeluarkan kelebihan nitrogen dan juga dapat menyebabkan
asidosis, dehidrasi, diare, kenaikan amonia darah, kenaikan
ureum darah, dan demam (Ellya, 2010)
E. Metabolisme Protein
Metabolisme protein adalah proses penguraian protein dalam tubuh
meliputi reaksi deaminasi, dekarboksilasi dan transaminasi. Proses ini juga
berkaitan dengan siklus urea, beberapa biosintesis asam-asam amino dan
keterkaitan antara metabolisme protein dengan metabolisme karbohidrat
dan lipid ( Murray, 2001).
Proses metabolisme protein adalah sebagai berikut:
1. Proses dekarboksilasi (Decarboxilation Process)
Memisahkan gugusan karboksil dari asam amino, sehingga
terjadi ikatan baru yang merupakan zat antara yang masih
mengandung N.
2. Proses transaminasi (Transamination Process)
Pemindahan gugusan asam amino (nh2) dari suatu asam amino
ke ikatan lain yang biasanya asam keton sehingga terjadi asam
amino.
3. Proses deaminasi (Deamination Process)

9
Memisahkan gugusan amino (nh2) dari suatu asam amino
biasanya diikuti produksi asam Alfa keto yang bila dioksidasi
sempurna menjadi CO2+H2O atau disintesa menjadi aseto
asetat mengikuti metabolisme asam lemak.
Secara ringkas proses metabolisme protein dapat digambarkan
sebagai berikut.

 Sintesis protein
Sintesis protein adalah salah satu proses biologis paling
fundamental yang mana setiap individu sel membuat protein
spesifik untuk tujuan dan fungsi yang spesifik pula. Di dalam
proses ini, terlibat DNA (deokyribonucleic acid) dan RNA
(ribonucleic acids (RNA).Proses ini dimulai dalam nukleus sel, di
mana enzim membuka bagian spesifik untaian DNA, yang
membuat DNA di bagian itu bisa diakses dan bisa mengakses
salinan RNA. Molekul RNA ini kemudian bergerak dari nukleus
sel ke sitoplasma, di mana proses sintesis dimulai. (Baca: Fungsi
DNA dan RNA).Pada dasarnya, sel menggunakan informasi
genetik (gen) yang terdapat di DNA untuk membuat protein, proses

10
pembuatan protein atau sintesis protein ini dibagi menjadi dua
langkah, yaitu transkripsi dan translasi.

Proses sistesis protein adalah sebagai berikut:


1. Inisiasi
RNA polimerase terikat pada untaian DNA, yang disebut
promoter, yang ditemukan didekat awal dari suatu gen. Setiap gen
mempunyai promoternya tersendiri.Setelah terikat, RNA
polimerase memisahkan untaian ganda DNA, menyediakan
template atau cetakan untaian tunggal yang siap untuk
ditranskripsi.
2. Elongasi
Satu untaian DNA, untaian cetakan, bertindak sebagai cetakan
untuk digunakan oleh enzim RNA polimerase. Sambil ‘membaca’
cetakan ini, RNA polimerase membentuk molekul RNA keluar dari
nukleotida, membuat sebuah rntai yang tumbuh dari 5′ ke 3′. RNA
transkripsi membawa informasi yang sama dari untaian DNA non-
template (coding).
3. Terminasi
Urutan yang disebut terminator memberikan sinyal bahwa
transkripsi RNA telah selesai. Setelah ditranskripsi, RNA
polimerase melepaskan hasil transkripsi RNA.
F. Simpulan
Protein berasal dari bahasa yunani yaitu proteos, yang berarti yang
utama atau yang didahulukan. Protein merupakan rangkaian asam amino
dengan ikatan peptida. Tiga per empat zat pada tubuh terdiri dari protein
(otot, enzim, protein plasma, antibodi, hormon). Protein juga memegang
peranan penting dalam kehidupan, proses kimia dalam tubuh dapat
berlangsung dengan baik karena adanya enzim suatu protein yang

11
berfungsi sebagai biokatalis. Berdasarkan sumbernya, protein terbagi
menjadi dua yaitu protein hewani dan protein nabati.
Struktur protein memiliki molekul berupa rantai panjang yang
tersusun oleh mata rantai asam amino. Dalam sebuah asam amino terdapat
gugus fungsional, dari gugus tersebut menentukan reaksi kimia asam
amino. Stuktur protein dapat dilihat sebagai hirarki, yaitu berupa struktur
primer (tingkat satu), sekunder (tingkat dua), tersier (tingkat tiga).
Fungsi protein di dalam tubuh diantaranya sebagai katalisator,
sebagai pengangkut dan penyimpan molekul lain seperti oksigen,
mendukung secara mekanis sistem kekebalan tubuh, menghasilkan
pergerakan tubuh, sebagai transmitor gerakan saraf serta mengendalikan
pertumbuhan dan perkembangan.
Akibat dari kekurangan protein yaitu kerontokan rambut,
hipotonus, penyakit marasmus dan kwashiorkor dan gangguan
prtumbuhan. Dan sebaliknya jika kelebihan protein akan membebani kerja
ginjal. Makanan yang tinggi proteinnya biasanya tinggi lemak sehingga
menyebabkan obesitas.
Metabolisme protein adalah proses penguraian protein dalam tubuh
meliputi reaksi deaminasi, dekarboksilasi dan transaminasi. Proses
metabolisme protein meliputi dekarboksilasi, terminasi dan deaminasi.

12
DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, S. 2001. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.

Barasi, ME. 2007. At a Glance Ilmu Gizi. Dialihbahasakan oleh Halim, H.


Erlangga. Jakarta.

Budianto,A K. 2009. Dasar-dasar Ilmu Gizi. UMM Pers: Malang.

Murray, R.K., Granner, D.K, Roswell, V.K. 2009. Biokimia Harper. Edisi 27.
EGC: Jakarta.

Sumbono, A. 2021. Protein (Seri Biokimia Dasar). Deepublish: Yogyakarta.

Suprayitno, E dan Titik Dwi. 2017. Metabolisme Protein. UB Press. Malang.

13

Anda mungkin juga menyukai