Proses Destilasi 4

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 50

SUHU

a. Flash zone
Semakin tinggi flash zone temperature maka semakin
banyak yield (produk) yang dihasilkan, dan sebaliknya
semakin sedikit yield bottom CDU. Namun flash zone
temperatur tidak boleh terlalu tinggi karena dapat
mengakibatkan terjadinya thermal decomposition/cracking
umpan.

b.Top Kolom CDU


Temperature top kolom CDU diatur dengan mengembalikan
sebagian naphtha yang telah dikondensasi sebagai reflux kembali ke
top kolom CDU. Jika temperature flash zone dinaikkan, maka reflux
rate harus dinaikkan untuk menjaga temperature top tetap
 Penganturan tekanan biasanya bervariasi
dengan pengaturan suhu operasi, jika
tekanan terlalu tinggi akan mengakibatkan
tidak sempurnanya fraksinasi didalam kolom.
 Pengaruh laju alir berpengaruh terhadap
tingginya permukaan cairan di dalam kolom
fraksinasi atau stripper.
 Level didalam kolom fraksinasi akan
mempengaruhi keadaan cairan pd tiap tray.

 Jika permukaan cairan pada down comer


suatu tray terlalu tinggi , maka
mengakibatkan banjir atau floading, cairan
akan meluap tumpah ke tray dibawahnya dan
akan mengakibatkan terkontaminasi oleh
produk yang lebih ringan dan mutu nya
rusak.
 Crude Distillation Unit (CDU) beroperasi
dengan prinsip dasar pemisahan berdasarkan
titik didih komponen penyusunnya.

 Kolom CDU memproduksi


produk LPG, naphtha, kerosene, dan diesel
sebesar 50-60% volume feed, sedangkan
produk lainnya sebesar 40-50% volume feed
berupa atmospheric residue.
 Distilasi Atmosferik

berfungsi memisahkan minyak mentah (crude


oil) atas fraksi-fraksinya berdasarkan
perbedaan titik didih masing-masing pada
keadaan Atmosferik.
 umpan CDU dapat berupa ”sour” crude
(impurities tinggi) atau “sweet” crude
(impurities rendah) tergantung dari
desainnya.
DISTILLASI ATMOSFERIK :

Beroperasi pada tekanan atmosferik


Bahan baku (feed) : Minyak bumi (crude oil)
Temperatur feed inlet : 360 C

10/6/2022 9
DISTILLASI ATMOSFERIK :

Deskripsi Proses :
1) Pemanasan crude dari 50 ke 130 ⁰C
2) Pemisahan garam di Desalter
3) Pemanasan lanjutan dari130 – 280⁰C
4) Pemanasan dan penguapan minyak
dari 280 – 360 ⁰ C di Furnace
5) Pemisahan uap dan liquid di kolom
distilasi
6) Pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi

10/6/2022 10
PROSES PEMISAHAN UAP – CAIR
PADA KOLOM DISTILLASI

V
L

V L

10/6/2022 11
DISTILLASI ATMOSFERIK :

10/6/2022 12
Tekanan di bawah 1 atm, untuk memisahkan fraksi fraksi yg
tidak dapat dipisahkan dengan destilasi atmosferik. Seperti
gasoil berat, parafine distilate atau vakum distilate yg
masih terkandung didalam long residu dari hasil distilasi
atmosferik
 Distilasi vakum ini untuk memisahkan minyak yang
terkandung dalam produk long residu dari distilasi
atmospheric yang tidak dapat dipisahkan dalam kondisi
atmospheric, karena minyak-minyak tersebut
mempunyai titik didih diatas suhu crack nya sehingga
dengan tekanan vakum minyak tersebut titik didihnya
akan turun dan dapat dipisahkan pada suhu dibawah
suhu crack dalam tekanan dibawah atmospheric
(tekanan vakum).
 untuk mendapatkan tekanan yang rendah maka
digunakan bantuan ejector dan kondensor.
 Residue yang didapat dari distilasi atmosferik ini tidak
dapat dipisahkan dengan distilasi atmosferik, apabila
dipanaskan pada tekanan atmosfir akan terjadi cracking
sehingga akan merusak mutu produk dan menimbulkan
tar (coke) yang kemudian dapat memberikan kebuntuan
pada tube dapur.
 Vacuum Distillation Unit atau sebagai feed
Residuel Catalytic Cracking (setelah
sebagiannya di-treating di Atmospheric
Residue Hydro Demetalization unit untuk
menghilangkan kandungan metal
atmospheric residue).
DISTILLASI VACUUM

Feed : Atmosferik residue


Temperatur feed inlet : 248 – 360 C
Diameter kolom > atmosferik

10/6/2022 16
Proses distilasi vakum untuk
FRAKSI VDU long residue ditujukan untuk

Pemisahan fraksi menyangkut 1. Pemisahan distilate vacum


dua kegiatan yaitu : untuk menghasilkan lube
1. Evaporation. base stock dan distilasi
memanaskan cairan hingga recovery misal : feed
menjadi uap. cracking.
2. Condensasi. 2. Rate distilasi produk-produk
Proses pengembunan uap setelah proses ekstraksi.
menjadi cair kembali. 3. Rate distilasi produk spesial
VACUUM DISTILLATION :

10/6/2022 18
DISTILLASI BERTEKANAN

Beroperasi pada tekanan tinggi : 15 – 20 Atm.


Feed : LPG
Temperatur feed inlet : 30 C

10/6/2022 19
DISTILLASI BERTINGKAT (MULTI COMPONENT) :

Crude

LPG

KERO NAPHTA
AT. RES GASOIL

10/6/2022 20
CORROSION
INHIBITOR
LPG

NAPHTA

Stripper

KERO

Crude Oil
Stripper
GASOIL

Stripper

AT. RES
10/6/2022 21
1. LVGO
2. SPO
3. LMO
4. MMO
5. Short Residue
 LVGO yg dihasilkan dari distilasi vakum
diproses secara lanjut di unit Cracking.
sebagai komponen blending solar.
 Secara umum kekentalan dijaga antara 12,5 –
14 Cst pada 140℉ , diproses lebih lanjut
untuk bahan baku lube base stock SAE 10
 Viscositas LMO dijaga antara 26 -27 Cst pada
140 ℉ diproses lebih lanjut untuk bahan baku
lube base stock SAE 20
 Viscositas short residue dijaga minimum 460
Cst pada 210 ℉ diproses lebih lanjut untuk
aspal atau coke. produk ini dihasilkan dari
area bottom kolom dan digunakan sebagai
fuel oil di dapur (furnace) serta dapat
dimanfaatkan untuk pembuatan jalan (aspal).
 Viscositas LMO dijaga antara 62 -65 Cst pada
140 ℉ diproses lebih lanjut untuk bahan baku
lube base stock SAE 30
 LPG biasanya disimpan pd suhu 100 atau 30
LPG Campuran yg dijual mempunyai tekanan
uap (vapour presure maksimum 100 psi)

 Ada 3 macam jenis LPG


1. LPG Propana terdiri dari 95% gas propana
2. LPG Butana terdiri dari 97% gas butana
3. LPG Mix Propana dan butana
 Naphta yg dihasilkan pada proses destilasi
atmosferik selanjutnya dialirkan ke unit
pengolahan lanjutan naphta rerun, naphta
hydrotreater yg kemudian lanjutke unit
catalitic reforming menghasilkan komponen
premium dengan Oktan tinggi.
Minyak tanah trayek didih 175 – 275 ℃
 Viskositas rendah ( karosene harus mudah
mengalir pd sumbu lampu)
 Smoke point (tidak menimbulkan jelaga)
 Flash Point rendah (menunjukkan tdk mudah
menyala oleh percikan api)
 Bebas bau (kerosene yg berbau, mengandung
merkaptan / gas H2S, Shg panas pembakaran
rendah serta bersifat korosif)
 Minyak Diesel adalah jenis minyak bahan
bakar distilat yang digunakan untuk mesin
pembakaran dengan kompresi yang
kualitasnya membakar ditunjukkan oleh
Cetane Number.
PERALATAN PENDUKUNG PADA PROSES DISTILLASI :

 DESALTER
 HEAT EXCHANGER
 FURNACE
 KOLOM DISTILASI
 KONDENSOR
 COOLER
 REBOILER
 ACCUMULATOR
 STRIPPER
 POMPA
 STEAM EJECTOR
 BAROMETRIC EJECTOR
 INSTRUMENTASI
10/6/2022 34
PERALATAN PENDUKUNG PADA PROSES DISTILLASI :

Desalter : Alat untuk menurunkan kadar garam dan solid


dalam minyak

10/6/2022 35
PERALATAN PENDUKUNG PADA PROSES DISTILLASI :

Heat Exchanger : untuk mempertukarkan panas antara


produk jenis fraksi berat dengan minyak mentah.
Tujuannya adalah pemanfaatan energi panas.

10/6/2022 36
PERALATAN PENDUKUNG PADA PROSES DISTILLASI :

Furnace : Alat untuk memanaskan dan menguapkan


minyak bumi dengan menggunakan bahan bakar gas atau
cair
Didalam dapur terdapat pipa-pipa yang
dipanaskan dengan tersusun sedemikian
rupa sehingga proses pemindahan panas
dapat berlangsung sebaik mungkin. Minyak
yang dialirkan melalui pipa-pipa tersebut
akan menerima panas dari hasil
pembakaran didalam dapur hingga suhunya
mencapai 300oC - 370OC tergantung dari
jenis crude oilnya, kemudian masuk
kedalam kolom distilasi untuk dipisahkan
komponen-komponennya.
10/6/2022 37
PERALATAN PENDUKUNG PADA PROSES DISTILLASI :

Kolom Distilasi : Alat untuk memisahkan uap – cair hasil


distilasi

10/6/2022 38
PERALATAN PENDUKUNG PADA PROSES DISTILLASI :

Kondensor : Untuk mengembunkan uap bertitik didih


rendah dari bagian atas kolom
Cooler : untuk mendingkinkan produk/fraksi minyak bumi
sebelum dialirkan ke tangki produk
Reboiler : untuk memanaskan (mendidihkan kembali)
cairan yang ada di bagian bawah kolom.
Accumulator : Untuk menampung kondensat yang
dihasilkan di kondensor. Selanjutnya sebagian kondensat
dialirkan ke kolom sebagai reflux, lainnya dialirkan ke
tangki penampung atau diolah lebih lanjut
Stripper : Untuk melucuti (mengusir) fraksi ringan yang
terikut pada produk menggunakan uap (steam).
10/6/2022 39
Kondensor :

Untuk mengubah uap menjadi


cairan/condensat tersebut dilewatkan
condensor agar terjadi pengembunan dengan
media pendinginnya biasanya adalah air.

10/6/2022 40
Reboiler :

10/6/2022 41
PERALATAN PENDUKUNG PADA PROSES DISTILLASI :

Pompa : untuk mengalirkan minyak mentah ke kolom dari


tanki, mengalrkan produk ke tangki dan pump around.
Steam ejector : untuk menghasilkan tekanan vaccum
dengan cara menghisap uap yang ada di kolom
menggunakan media steam. Alat ini digunakan pada
distillasi vacuum
Barometric condenser : untuk mengembunkan steam dan
uap yang berasal dari steam ejector.
Instrumentasi : peralatan kontrol yang digunakan di kolom
distillasi, seperti flow meter/controller, temperatur
indicator/controller, pressure indicator/controller, dll

10/6/2022 42
PERALATAN INTERNAL KOLOM DISTILLASI :

o TRAY /PLATE
o DOWNCOMER
o BAFFLE
o DRAW OFF

10/6/2022 43
SIEVE TRAY :

 BENTUK : PLAT BERLUBANG SPERTI SARINGAN,


DIAMETER LUBANG ¾ - 1 INCH
 FLEKSIBILITAS : TINGGI SAMPAI 3/1
 APLIKASI : DAPAT DIGUNAKAN UNTUK CAIRAN YANG
MEMPUNYAI KECENDERUNGAN MEMBENTUK ENDAPAN

10/6/2022 44
BUBBLE CAP TRAY :

 BENTUK : BERUPA JAMUR (CENDAWAN)


 FLEKSIBILITAS : TINGGI SAMPAI 4/1 S/D 3/1
 APLIKASI : DAPAT DIGUNAKAN DI KOLOM DITILLASI
VACUUM KARENA PRESSURE DROPNYA YANG RENDAH
10/6/2022 45
VALVE TRAY :

 BENTUK : SEPERTI GAMBAR DI ATAS


 FLEKSIBILITAS : TINGGI SAMPAI 5/1
 APLIKASI : TIDAK DAPAT DIGUNAKAN UNTUK DISTILASSI
VACUUM (PRESSURE DROP TINGGI) ATAUPUN CAIRAN
YANG CENDERUNG MEMBENTUK ENDAPAN
10/6/2022 46
JENIS TRAY YANG LAIN :

 JET TRAY
 RIPPLE TRAY
 BALLAST TRAY

PACKING :

10/6/2022 47
Bahan Kimia.

Proses distilasi dilakukan injeksi bahan


kimia untuk mencegah terjadi korosif
pada peralatan proses, adapun bahan
kimia yang digunakan antara lain soda
api (Caustic soda), amoniak dan unicorn.

Anda mungkin juga menyukai