BAB III Eno Refizi Sdang Akhir Coding

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 15

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian

Deskriptif adalah jenis penelitian yang dilakukan terhadap variabel yang diteliti

tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan variabel yang lain (23)

Rancangan penelitian deskriptif digunakan untuk mengetahui gambaran faktor

faktor yang mempengaruhi pemberian ASI Eksklusif Pada ibu yang Mempunyai

Bayi usia 6-12 bulan di Desa Rancaekek Wetan Wilayah Kerja Puskesmas

Rancaekek Tahun 2018.

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian

3.2.1 Populasi

Populasi adalah subjek atau objek yang mempunyai kuantitas dan

karakteristik tertentu yang telah ditetapkan untuk dipelajari atau diteliti dan

kemudian ditarik kesimpulan (23)


Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh ibu

yang menyusui dan mempunyai Bayi usia 6-12 bulan di desa Rancaekek Wetan

dengan jumlah sebanyak 264 orang

3.3.2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki populasi.

. Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti dan
(24)

dianggap mewakili seluruh populasi (23)

39
40

Ket:

N = Besar populasi

n = Besar sample

(d) = Tingkat kepercayaan/ ketepatan yang dimiringkan (24)

264
n =
1 + 264 ( 0.1 ) 2

264
n =
1 + 264 ( 0.0100 )

264
n =
1 + 2.64

264
n =
3.64

n = 72.53

Jumlah sempel dalam penelitian ini sebanyak 73 orang.

Kriteria Sempel (Inklusi}:

a. Ibu yang mempunyai Bayi Usia 6-12 Bulan

Kriteria Sempel (Eksklusi}:

a. Ibu yang mempunyai Bayi Usia 6-12 Bulan

b. Ibu tidak Bersedia dijadikan responden.

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah Teknik quota

sampling adalah teknik pengambilan sampel dengan cara menetapkan jumlah

tertentu sebagai target yang harus dipenuhi dalam pengambilan sampel dari

populasi, kemudian dengan patokan jumlah tersebut peneliti mengambil sampel


41

secara sembarang asal memenuhi persyaratan sebagai sampel dari populasi

tersebut . Dengan menggunakan teknik tersebut, maka populasi memiliki


(17)

kesempatan yang sama untuk dilakukan penelitian yang memenuhi kriteria inklusi

dijadikan sebagai sampel penelitian, dengan mengunakan teknik ini peneliti

menyebarkan kuetioner dengan membagikan kuetioner di Puskesmas, jika sempel

masih belum tercapai peneliti ikut turun ke posyandu untuk membagikan

kuetioner sampai target peeitian tercapai dan semua sempel terpenuhi.

3.3 Kerangka Pemikiran

ASI tidak ternilai harganya, selain meningkatkan kesehatan dan kecerdasan

bayi secara optimal, ASI juga membuat bayi memiliki potensi emosi yang stabil

serta memiliki perkembangan sosial yang baik. Sejak tahun 1999 program

gerakan masyarakat peduli ASI dikampanyekan sebagai strategi untuk

meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Program ini kemudian terjagal

dengan menurunnya angka pemberian ASI eksklusif.

Faktor faktor yang mempengaruhi pemberian asi ekslusif diantaranya faktor

Predisposisi (Disposing faktor), Yaitu faktor-faktor yang mempermudah atau

mempredisposisi terjadinya perilaku seseorang, antara lain Pengetahuan, Sikap,

Pekerjaan, dukungan suami. Pengetahuan dan sikap diteliti dalam penelitian

dikarenakan pengetahuan merupakan dasar dari perubahan perilaku seseorang

sedangkan sikap merupakan tindak lanjut dari pengetahuan seseorang, apabila

pengetahuannya baik maka diharapkan sikapnya akan positif, jika pengetahuannya

kurang diperkirakan sikapnnya akan negatif. Pengetahuan dan sikap dikarenakan

pengetahuan merupakan dasar dari perubahan perilaku seseorang sedangkan sikap


42

merupakan tindak lanjut dari pengetahuan seseorang, apabila pengetahuan ibu

tentang ASI Eksklusif maka diharapkan ibu akan mau memberikan ASI Eksklusif

pada bayinnya (17)

Berdasarkan penelitian Tri Setiowati tentang hubungan Faktor-Faktor Ibu

Dengan Pelaksanaan Pemberian ASI Eksklusif Pada Bayi 6-12 Bulan Di Desa

Cidadap Wilayah Kerja Puskesmas Pagaden Barat Kabupaten Subang Periode

Januari-Juli Tahun 2011, didapatkan bahwa dari 89 responden faktor resiko yang

mempengaruhi pemberian ASI Eksklusif adalah pengetahuan (p-value 0,000),

sikap (pvalue 0,004), pekerjaan (p-value 0,000), dan dukungan suami (p-value

0,021) terdapat hubungan dengan pelaksanaan pemberian ASI Eksklusif. Hal ini

sesuai dengan Newcomb bahwa sikap merupakan kesiapan atau kesediaan untuk

bertindak, dan bukan merupakan pelaksanaan motif tertentu. Sikap belum

merupakan suatu tindakan atau aktivitas, akan tetapi merupakan suatu tindakan

atau aktivitas,akan tetapi merupakan predisposisi tindakan suatu perilaku. Sikap

itu masih merupakan reaksi tertutup, bukan merupakan reaksi terbuka atau tingkah

laku terbuka. Sikap merupakan kesiapan bereaksi terhadap obyek lingkungan

tertentu sebagai suatu penghayatan terhadap obyek (11)

Pengetahuan merupakan hasil dari belajar dan mengetahui sesuatu, hal ini

terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu.

Penginderaan terjadi melalui panca indera, yakni indera penglihatan, pendengaran,

penciuman, rasa dan raba, sebagian pengetahuan manusia diperoleh melalui mata

dan telinga, dan tindakan yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng

dibanding dengan tanpa didasari pengetahuan (17)


43

Pengetahuan dan sikap diteliti dalam penelitian dikarenakan pengetahuan

merupakan dasar dari perubahan perilaku seseorang sedangkan sikap merupakan

tindak lanjut dari pengetahuan seseorang, apabila pengetahuannya baik maka

diharapkan sikapnya akan positif, jika pengetahuannya kurang diperkirakan

sikapnnya akan negatif. Pengetahuan dan sikap dikarenakan pengetahuan

merupakan dasar dari perubahan perilaku seseorang sedangkan sikap merupakan

tindak lanjut dari pengetahuan seseorang, apabila pengetahuan ibu tentang ASI

Eksklusif maka diharapkan ibu akan mau memberikan ASI Eksklusif pada

bayinnya.

Berdasarkan buku Skala Sikap yang dikarang oleh Azwar 2005,

menyebutkan bahwa sikap adalah suatu bentuk evaluasi atau reaksi perasaan.

Sikap seseorang terhadap suatu objek adalah perasaan mendukung atau memihak

(favourable) maupun perasaan tidak mendukung atau tidak memihak

(unfavourable) pada objek tersebut Berkowist, dalam (Azwar 2005) secara lebih

sefisifik, Thrustone sendiri memformulasikan sikap sebagai derajat afek positif

dan afek negatif terhadap suatu objek psikologis (20)

Sikap Negatif (Unfavorabel) terhadap pemberian ASI Eklusif, sikap negatif

ibu ini dapat pula dipengaruhi oleh rendahnnya pengetahuan ibu tentang

pemberian colostrum sehingga dengan pengetahuan yang kurang akan mendorong

ibu bersikap negatif terhadap pemverian ASI saja selama 6 bulan (ASI Eksklusif)
(20)

Seorang ibu yang mempunyai pekerjaan maka akan mrmiliki pendapatan

sendiri yang dihasilkan dari bekerja untuk memperoleh penghasilan memberikan


44

batasan terhadap status gizi. Kemampuan membeli makanan ditentukan oleh

pendapatan yang diperoleh suatu keluarga. Jika pendapatannya cukup, maka daya

beli keluarga tersebut tergolong mampu. Kemampuan daya beli terhadap makanan

ini menentukan status gizi dan makanan yang akan dimakan(17)

Dukungan dapat didefinisikan sebagai segala sesuatu yang dapat

memberikan ketentraman hati, keintiman dan pengetahuan yang mendalam,

nasehat yang dapat diterima yang diperoleh dari seseorang dan bisa membantu

mengatasi masalah (18)

Faktor pendukung dalam penelitian ini yang meliputi Media Informasi dan

Sarana dan Prasarana tidak diteliti dalam penelitian ini dikarenakan keterbatasan

peneliti dalam meneliti variable-variabel penelitian dan Faktor pendorong dalam

penelitian ini yang meliputi lingkungan dan petugas kesehatan tidak diteliti

dikarenakan keterbatasan refrensi yang dapat peneliti sediakan serta hasil ukur

penelitian yang belum peneliti ketahui dengan keterbatasan penelitian.


45

Gambar 3.1
Krangka Konsep

Gambaran faktor faktor yang mempengaruhi pemberian ASI Eksklusif Pada ibu
yang Mempunyai Bayi usia 6-12 bulan di Desa Rancaekek Wetan Wilayah Kerja
Puskesmas Rancaekek Tahun 2018

Pengetahuan

Sikap
Pemberian ASI
Ekslusif
Pekerjaan

Dukungan Suami

(Sumber: Diadopsi dari (17) dan (18)

Keterangan :

: Diteliti

: Tidak diteliti

3.4 Definisi Oprasional

No Variabel Definisi Alat Ukur Cara Hasil Ukur Skala


Ukur
1 Asi Eksklusif Adalah pemberian ASI Kuesioner Angket a. Tidak ASI Nominal
secara eksklusif adalah Eksklusif
bayi hanya diberi ASI b. Ya (ASI Eksklusif)
saja, tanpa tambahan
cairan lain seperti susu
formula, jeruk, madu,
air teh, air putih
2 Pengetahuan Pengetahuan adalah Kuesioner Angket a.Baik > 75 % Ordinal
46

informasi yang b.Cukup, 60%-75%


diketahui responden c.Kurang, < 60 %
tentang ASI Eksklusif (Arikunto,2006)
3 Sikap Sikap adalah niat Kuesioner Angket a. Positif (favorable) Ordinal
dalam diri seseorang (< 40 )
yang akan mengarah b. Negatif
pada perilaku ibu (Unfavorabel)
dalam memverika ASI (≥ 40 )
Eksklusif.
4 Pekerjaan Pekerjaan adalah suatu Kuesioner Angket a. Bekerja Nominal
usaha yang dilakukan b. Tidak Bekerja
ibu untuk
mendapatkan sejumlah
uang yang didapatkan
digunakan dalam
kebutuhan sehari-hari.

3.5 Uji Validitas dan Reabilitas Instrumen Penelitian

3.5.1 Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengukur sejauh mana tingkat kesahihan

suatu instrumen. Uji validitas ini dilakukan terhadap setiap item pertanyaan yang

diajukan. Rumus yang digunakan yaitu rumus korelasi yang dikemukakan oleh

Person yang dikenal dengan rumus korelasi product moment sebagai berikut:

Keterangan:

r : Koefisien korelasi

X : Skor setiap item

Y : Skor total

N : Ukuran sampel (25)


47

Apabila nilai koefisien korelasi (r) lebih besar dari 0,422 maka instrumen

menunjukan validitas suatu item pertanyaan, sedangkan apabila kurang dari 0,422

maka pertanyaan item tersebut harus diperbaiki atau disisihkan.

Uji validitas dalam penelitian ini akan dilakukan di desa Rancaekek

Kencana terhadap 20 orang responden dengan menayakan item-item pertanyaan

yang ada di kuetioner penelitian jika nilai uji validitas atau nilai r hitung product

moment item soal lebih besar atau sama dengan 0,422 maka item soal tersebut

dinyatakan valid atau dapat mewakili penelitian, dari 20 soal pengetahuan yang di

uji kan maka didapatkan 18 item soal yang di ujikan memiliki nilai lebih dari

0.422 sehinga soal tersebut dinyatakan valid atau dapat mewakili penelitian,

sedangkan 2 soal yang memiliki nilai kurang dari 0,422 dinyatakan tidak valid

atau tidak dipakai dalam penelitian ini, sehinga untuk pengetahuan hanya

memakai 18 soal, sedangkan untuk variable sikap dari 20 soal yang di ujikan

didapatkan 17 soal memiliki nilai validitas lebih dari 0,422 sehingga dapat

dinyatakan valid atau dpat digunakan dalam penelitian, dan 3 soal yang tidak valid

tidak dipakai dalam penelitian dan disisihkan.

3.5.2 Uji Reliabilitas

Setelah semua pertanyaan dinyatakan valid, analisis dilanjutkan dengan uji

reliabilitas. Uji reabilitas dalam penelitian ini dihitung menggunakan rumus Alpha

Cronbach’s, dengan pertimbangan bahwa reabilitas Alpha Cronbach’s dapat

dipergunakan untuk instrumen yang jawabannya berskala maupun yang bersifat

dikhotomis (25)
48

Rumus koefisien reabilitas Alpha Cronbach adalah sebagai berikut:

Keterangan:

r : Koefisien reabilitas yang dicari

k : Jumlah butir pertanyaan

i2 : Varians butir-butir pertanyaan

2 : Varians skor tes

Apabila nilai koefisien korelasi (r) lebih besar dari 0,7 maka instrumen

penelitian dinyatakan Reliabel, sedangkan apabila kurang dari 0,7 maka instrumen

dinyatakan tidak Reliabel atau tidak dapat digunakan dalam penelitian.

Uji reliabilitas dalam penelitian ini akan dilakukan di desa Rancaekek

Kencana terhadap 20 orang responden dengan menyebarkan kuetioner kepada 20

orang responden. Jika nilai uji validitas atau nilai r hitung Alpha Cronbach’s pada

umumnya yaitu lebih besar atau sama dengan 0,7 maka kuetioner tersebut

dinyatakan reliable atau dapat digunakan dalam penelitian dan dapat di ulang

dalam penelitian selanjutnya, untuk variable pengetahuan memiliki nilai

reliabilitas 0,875 yang artinya lebih besar dari 0,7 sehingga kuetioner pengetahuan

dinyatakan dapat dipergunakan dalam penelitian, sedangkan untuk variabel sikap

memiliki nilai reliabilitas 0,840 yang artinya lebih besar dari 0,7 sehingga

kuetioner sikap dinyatakan dapat dipergunakan dalam penelitian.


49

3.6 Rancangan Analisis Hasil Data Penelitian

Pengolahan dan analisis data yang dilakukan dengan menggunakan cara

tabulasi, kemudian ditentukan prosentasenya. Keuntungan menggunakan

prosentase sebagai alat untuk menyajikan informasi adalah bahwa dengan

prosentase, akan mempermudah pembaca laporan penelitian untuk mengetahui

seberapa jauh sumbangan tiap-tiap bagian di dalam keseluruhan aspek

permasalahan yang dibicarakan (23)


Untuk mencari persentase maka penelitian ini

mengunakan rumus

Analisis Univariat, yang dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil

penelitian. Pada umumnya dalam hasil analisis ini hanya menghasilkan distribusi

dan presentase dari tiap variabel

Keterangan:

P = Prosentase

a = Jumlah observasi

b = Jumlah Sampel/responden (23)

Selanjutnya Untuk variavel pengetahuan, setelah keseluruhan jawaban

dihitung dan dijumlahkan maka hasilnya dikelompokan dengan kategori:

a. Pengetahuan

1. Kategori baik apabila pertanyaan yang dijawab dengan benar oleh

responden sebesar > 75 %

2. Kategori cukup apabila pertanyaan yang dijawab dengan benar oleh

responden sebesar 60%-75%


50

3. Kategori kurang apabila pertanyaan yang dijawab dengan benar oleh

responden sebesar <60%.

b. Sikap

Untuk Koesioner yang mengukur sikap ibu perhitungan jawaban setiap

item menggunakan Skala Likert. Jawaban setiap item yang digunakan

dalam skala likert ini mempunyai gradasi dari pertanyaan mendukung

yaitu sangat setuju (SS) diberi nila 5, setuju (S) diberi nilai 4, untuk Ragu-

Ragu (R) diberi nilai 3, untuk tidak setuju (TS) diberi nilai 2, untuk Sangat

tidak setuju (STS) diberi nilai 1. Kemudian sebaliknya untuk pertanyaan

tidak mendukung sangat setuju (SS) diberi nilai 1, setuju (S) diberi nilai 2,

untuk ragu-ragu (R) diberi nilai 3, untuk tidak setuju (TS) diberi nilai 4,

dan sangat tidak setuju (STS) diberi nilai 5. Kemudian dihitung

menggunakan rumus :

Median = min + max

Keterangan :

Min = ∑ item x 1

Max = ∑ item x 5

Median = Total Minimal + Total Maksimal

Kemudian untuk variabel sikap hasil perhitungan di tafsirkan dengan

kriteria :

Apabila : ≥ Median = Positif (favorable)


51

< Median = Negatif (unfavorable)

c. Pekerjaan

Untuk Koesioner yang mengukur tentang pekerjaan maka dapat di ceklis

atau disilang pada jawaban yang telah ada, dan menerangkan status

pekerjaan ibu pada saat penelitian dilakukan , serta dapat dikategorikan

sebagai berikut:

- Bekerja

- Tidak Bekerja

Selanjutnya data diinterprestasikan dengan menggunakan kriteria menurut

sebagai berikut:

0% = Tidak satupun.

1% - 25% = Sebagian kecil

26% - 49% = Kurang dari setengahnya

50% = Setengahnya

51% - 75% = Lebih dari setengahnya

76% - 99% = Sebagian besar

100% = Seluruhnya

3.7 Rancangan Pengolahan Data

Agar dapat disajikan, data yang telah terkumpul kemudian di olah dengan

proses pengolahan data meliputi :

1. Editing, Data perlu di edit untuk memudahkan dalam pengolahan data

selanjutanya. Hal yang harus diperhatikan dalam editing adalah mengecek

pertanyaan telah dijawab dengan lengkap, catatan sudah jelas dan mudah
52

dibaca, jika ada coretan yang ada sudah diperbaiki. Editing dilakukan ditempat

pengumpulan data sehingga apabila ada kekurangan dapat segera dilengkapi

oleh responden.

2. Coding, Koding adalah usaha memberi kode-kode tertentu pada jawaban

responden.klasifikasi dilakukan dengan jalan menandai masing- masing

jawaban dengan kode berupa angka kemudian dimasukan dalam lembaran

tabel kerja agar mudah dibaca misalnnya untuk pertannyaan pengetahuan

apabila responden memiliki jawaban benar akan di beri koding 1 dan apabila

jawabannya salah dikasih nilai 0, begitu juga variabel selanjutnya.

3. Proccessing, setelah semua kuesioner terisi penuh dan benar, dan juga sudah

melewati pengkodean, maka langkah selanjutnya adalah memproses data agar

dapat dianalisis, semua data yang sudah di koding di masukan kedala spss

untuk selanjutkannya di olah sesuai dengan kebutuhan yang akan di capai dari

penelitian, Pemrosesan data dilakukan dengan cara meng-entry data dari

kuesioner ke paket program komputer.

4. Tabulasi data (Tabulating) Memasukan data-data hasil penelitian kedalam

tabel sesuai dengan kriteria (Arikunto,2012)

3.8 Langkah-Langkah Penelitian

3.8.1 Tahap Persiapan

a. Studi pendahuluan

b. Memilih topik penelitian

c. Penentuan lahan

d. Penyusunan proposal penelitian


53

e. Uji coba dan perbaikan instrument

3.8.2 Tahap Pelaksanaan Penelitian

a. Izin penelitian

b. Menyebarkan angket

c. Pengumpulan angket

d. Mengecek kelengkapan angket

e. Pengolahan dan analisa data

f. Pembahasan

3.8.3 Tahapan Akhir

a. Penyusunan laporan penelitian

b. Penyajian hasil penelitian

3.9 Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Rancaekek Bulan Juni Tahun 2018

Anda mungkin juga menyukai