Materi Input IMFEA - RUU P2SK TTG KSP DLM Konsultasi Publik 7-Nov-2022
Materi Input IMFEA - RUU P2SK TTG KSP DLM Konsultasi Publik 7-Nov-2022
Materi Input IMFEA - RUU P2SK TTG KSP DLM Konsultasi Publik 7-Nov-2022
www.ahmadsubagyo.com 1
PENGANTAR
Ruang Lingkup Input IMFEA
www.ahmadsubagyo.com 2
PENGANTAR
ISU-ISU SENTRAL
1. Kemudahan, Pelindungan dan Pemberdayaan Koperasi & UKM
2. USPK telah tumbuh menjadi industri keuangan
3. Layanan dan Jangkauan Koperasi telah membantu Inklusi Keuangan
4. Koperasi Gagal Bayar
5. Perlindungan Konsumen
6. Sistem Pengawasan Koperasi
7. Infrastruktur Kelembagaan
8. Berbagi peran para pemangku kepentingan
www.ahmadsubagyo.com 3
MEMAHAMI KOPERASI
SIMPAN PINJAM
PERSPEKTIF HUKUM
www.ahmadsubagyo.com 4
PERSPEKTIF YURIDIS
25 MARET 1992
www.ahmadsubagyo.com 5
• USAHA EKONOMI DESA SIMPAN PINJAM BPR
• BADAN KREDIT DESA
• BADAN USAHA KREDIT PEDESAAN
• LUMBUNG PITIH NAGARI
• LEMBAGA PERKREDITAN DESA
KOPERASI
• BADAN KREDIT KECAMATAN
• KELOMPOK USAHA BERSAMA
• KELOMPOK PROGRAM PENINGKATAN PENDAPATAN PETANI DAN
SKB 3
NELAYAN KECIL MENTERI
• BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT PNPM MANDIRI PERKOTAAN
& GUB BI
• UNIT PENGELOLA KEGIATAN PNPM MANDIRI PEDESAAN
LKM
• KELOMPOK PENGEMBANGAN EKONOMI MASYARAKAT PESISIR
• KELOMPOK UNIT PROGRAM PELAYANAN KELUARGA SEJAHTERA
• UNIT PENGELOLA KEUANGAN DESA
• KELOMPOK TANI PEMBERDAYAAN USAHA AGRIBISNIS PEDESAAN
• LEMBAGA SIMPAN PINJAM BERBASIS MASYARAKAT
• BAITUL MAAL WAT TAMWIL BUM DESA
• LEMBAGA LAINNYA YANG DIPERSAMAKAN
www.ahmadsubagyo.com 6
PERKOPERASIAN
21 SEPTEMBER 1992
www.ahmadsubagyo.com 7
Dukungan Regulasi
Permodalan
www.ahmadsubagyo.com 8
TEMUAN BISNIS MODEL KSP-USP
DI INDONESIA
www.ahmadsubagyo.com 9
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Model Bisnis KSP-USP
www.ahmadsubagyo.com 10
SISTEM KEUANGAN TERTUTUP (CLOSE LOOP)
Prinsip Berdasar Sistem Keanggotaan Infrastruktur Lembaga Penunjang
www.ahmadsubagyo.com 12
Lanskap UMKM dan Koperasi Indonesia
KSP menjadi pilar penting sebagai salah satu lembaga keuangan yang banyak melayani usaha mikro
KARAKTERISTIK SKALA USAHA Jumlah Koperasi (unit)
❌ ✔ ❌
Fit and Proper Tes BOD, BOC ✔ ✔ ✔ ✔ ✔
(pengelola)
5M, 10M, 500 juta – ❌ 300 juta, 500 juta,
Modal Disetor 3T 500 juta –2M 250M 15M
30M 2,5M 1M
✔ PT
Cakupan
Nasional ✔ ❌ ✔ ✔ ✔ ✔ ❌
Pegadaian️
Wilayah
Provinsi, Kabupaten/Kota ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ Swasta ✔ ✔ ✔
Pidana (Ilegal atau fraud) ✔ ✔ ❌ ❌ ❌ ❌ ❌ ❌
Sanksi
Administrasi ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔
Menyampaikan Laporan Keuangan kepada
✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ❌ ✔
Otoritas
Biro Kredit, SLIK Terpadu ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ❌ ✔
Lembaga Penyelesaian Sengketa ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ❌ ✔
Lembaga Penjamin Simpanan ✔ ✔ ❌ ❌ ❌ ❌ ❌ ❌
Literasi Digital SDM NA NAwww.ahmadsubagyo.com
NA NA NA NA 0,7% 14 NA
Literasi Keuangan Nasabah/Anggota 36,12% 15,17% 17,81% NA NA 0,85% 1
Kasus-kasus Fraud di Koperasi
Kasus Fraud Banyak Terjadi di Koperasi – Rugikan Triliunan Rupiah
Kasus Besar Koperasi Simpan Pinjam di Indonesia • Sejak tahun 2018, Satgas Waspada
Kasus Jenis Pelanggaran/Nilai Kerugian Investasi (SWI) telah menutup
sebanyak 3.784 pinjol ilegal.
KSP Indosurya Kerugian lebih dari Rp15 triliun
• Masih banyak pinjol ilegal berbentuk
KSP Sejahtera Bersama Kerugian sekitar Rp8,8 triliun Koperasi Simpan Pinjam (KSP)
Koperasi Cipaganti Kerugian sekitar Rp3 triliun sebagai alat penipuan. Hal ini karena
koperasi memiliki fasilitas simpan
Koperasi Langit Biru Kerugian sekitar Rp800 miliar
pinjam yang fungsinya diubah dan
Koperasi Multi Niaga Kerugian sekitar Rp800 miliar merugikan masyarakat.
KSU Milik Bersama Kerugian sekitar Rp600 miliar
Koperasi Karangasem Kerugian lebih dari Rp400 miliar OJK kembali menutup 50 per bulan
Membangun Februari 2022. Mayoritas pinjol
KSU Harapan Bersama di Kasus penipuan berkedok koperasi dengan menawarkan bunga illegal yang merugikan masyarakat
Parepare 50 persen dalam waktu 45 hari, masyarakat berbondong- “berkedok” Koperasi Simpan Pinjam
bondong—sampai 1.918 orang—untuk menanamkan dananya
! OJK mencatat kerugian masyarakat akibat pembiayaan ilegal dan investasi bodong yang salah
satunya diakibatkan kasus fraud di koperasi mencapai sekitar Rp117 triliun dalam kurun
waktu 10 tahun terakhir
www.ahmadsubagyo.com 15
GENERAL COMPARISON
KONDISI KSP
- TDK DI DUKUNG - UNDANG-UNDANG
SEHARUSNYA
UNDANG-UNDANG Pengawasan - Turunannya
- Berbasis keanggotaan
REALITA
www.ahmadsubagyo.com 16
MASUKAN
REKOMENDASI
www.ahmadsubagyo.com 17
KOPERASI SIMPAN PINJAM
MEMBUTUHKAN
INFRASTRUKTUR
PENUNJANG
www.ahmadsubagyo.com 18
LEMBAGA PENGAWAS KSP/USP
Sebagian besar akan merespon positif pendirian Lembaga Pengawas KSP/USP
Sebagai forum
82%
Belum/tidak bergabung komunikasi,…
34 dengan koperasi sekunder Menggunakan fasilitas
60%
% 66
pinjaman/pembiayaan…
Memperoleh pelatihan-
%telah bergabung dengan
koperasi sekunder pelatihan
44%
Sumber:
▪ 74% menyatakan bahwa koperasi sekunder tempatnya
Temuan Survey Kajian Pemberdayaan dan bergabung tidak terbuka bagi setiap koperasi simpan pinjam di
penguatan KSP, Bank Dunia 2016. Indonesia, melainkan menetapkan suatu syarat khusus untuk
keanggotannya
www.ahmadsubagyo.com 20
LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN
Sebagian besar menyatakan perlu Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dengan alasan mitigasi resiko
dan meningkatkan kredibilitas koperasi di mata anggota/masyarakat
Perlunya Lembaga Penjamin Simpanan
N = 133
93% 7%
menyatakan tidak perlu adanya
menyatakan perlu adanya lembaga penjamin simpanan
lembaga penjamin simpanan untuk Koperasi simpan pinjam
untuk Koperasi simpan pinjam
93%
8% 92% 7% Bersedia untuk
Tidak Tidak membayar premi atas
menyatakan bersedia
bersedia bersedia jaminan yang diberikan
menjadi anggota LPS
LPS KSP
Manfaat Bergabung dengan LPS Besarnya Premi yang Bersedia untuk Dibayar
N = 122 (multiple answer) N = 113 (multiple answer)
Menurunkan tingkat… 30% 2% menyarakan nilai premi sebaiknya dalam nilai rupiah sebesar
Rp 1 juta
www.ahmadsubagyo.com 22
BIRO KREDIT
Sebagian besar setuju untuk dibentuk biro kredit karena memiliki manfaat untuk mengetahui informasi mengenai
anggota yang beresiko gagal bayar dan mengurangi resiko kredit koperasi. Mayoritas diantaranya bersedia untuk
berbagi informasi peminjam kepada biro kredit
Perlunya Dibentuk Biro Kredit KSP/KSPS Manfaat dari Biro Kredit KSP/KSPS
N = 133
N = 106 (multiple answer)
APEX
ASURANSI KOPERASI
KREDIT Penyedia
Asuransi Kredit Bantuan
untuk Koperasi Likuiditas
Koperasi
LEMBAGA
PENGAWASANKOP
LEMBAGA ERASI SIMPAN PUSAT DATA
SERTIFIKASI PINJAM KOPERASI
Collecting-
PROFESI processing-
LEMBAGA KSP/KSPPSs
Reporting Biro Informasi
DIKLAT Peminjam
KOMPETENSI Penyedia Informasi
Training Services Peminjam Koperasi
www.ahmadsubagyo.com 24
PRASYARAT TERBENTUKNYA INFRASTRUKTUR
Sufficient Condition
• Kondisi yang memadahi, yaitu kunci terbentuknya “sufficient Condition”
adalah adanya system pengawasan yang transparan, akuntabel dan
responsibel serta di percaya oleh seluruh pihak terkait.
Necessary Condition
• Kondisi yang diperlukan yang di maksud adalah kondisi di mana jika tidak
tersedianya suatu “Lembaga” tertentu akan berakibat pada
ketidakstabilan dan ancaman terhadap kesinambungan kelembagaan yang
ada.
www.ahmadsubagyo.com 25
PERKEMBANGAN REGULASI PENGAWASAN KOPERASI
• Add your subtitle here
www.ahmadsubagyo.com 27
Tanggapan terhadap Bab XII
Pasal Bunyi Komentar Penjelasan
Pasal 192 Kegiatan Usaha Simpan Pinjam hanya Diperlukan Lembaga Saat ini Lembaga yang paling
44A dilaksanakan oleh Koperasi Simpan Pinjam Pengawas Independen siap untuk melakukan
yang mendapatkan izin dari OJK. Koperasi, mendesak, pengawasan adalah OJK.
urgent dan crusial. OJK
membentuk Direktorat Hanya untuk KSP yang
tersendiri dalam dalam menjalankan kegiatan usaha
pengawasan koperasi. dalam kriteria tertentu (KUK
III & KUK IV)
Pasal 192 Koperasi yang melakukan kegiatan usaha Perlu diupayakan Yang dimaksud dengan
44B sebagaimana dimaksud dalam Pasal 191 menghindari terjadinya kriteria tertentu antara lain
dengan kriteria tertentu wajib arbitrage regulatory nilai aset, jumlah anggota.
memperoleh izin usaha sebagai Kegiatan
Usaha Simpan Pinjam dari OJK.
Pasal 192 Selain modal sebagaimana yang dimaksud Perlu Sesuai dengan PP No. 33
44E dalam Pasal 186, Koperasi Simpan Pinjam dimasukkan tahun 1998 tentang
dapat menghimpun modal pinjaman dari: a. tambahan: Modal Penyertaan pada
anggota; Modal Koperasi.
b. koperasi lainnya dan atau anggotanya; Penyertaan Jika modal penyertaan
c. bank dan lembaga keuangan lainnya; akan dihilangkan,
d. penerbitan obligasi dan surat hutang sebaiknya mencabut PP
lainnya; dan/atau No.33 tahun 1998
e. sumber lain yang sah. www.ahmadsubagyo.com 29
Tanggapan terhadap Bab XII
Pasal Bunyi Komentar Penjelasan
Pasal 192 Kegiatan Usaha Koperasi Simpan Pinjam terdiri dari: Kegiatan Misal: Kegiatan PPOB, usaha
44F a. menghimpun simpanan koperasi berjangka dan usaha kemitraan dengan Lembaga
simpanan koperasi dari anggota; keuangan keuangan lain seperti
b. memberikan pinjaman kepada anggota. lainnya yang channeling dan executing
di atur sesuai
Lembaga
Pengawasnya.
Pasal 192 Dalam hal terdapat kelebihan dana yang telah Setuju KSP dapat menjalankan
44G dihimpun, setelah melaksanakan kegiatan fungsi-fungsi bisnis
pemberian pinjaman sebagaimana dimaksud dalam keuangan secara terbuka
Pasal 155 ayat (1) huruf b, Koperasi Simpan Pinjam
dapat:
a. menempatkan dana dalam bentuk giro, deposito
berjangka, tabungan, sertifikat deposito pada bank
dan lembaga keuangan lainnya;
b. melakukan pembelian saham melalui pasar
modal; dan/atau
c. mengembangkan dana tabungan melalui sarana
investasi lainnya.
www.ahmadsubagyo.com 30
Tanggapan terhadap Bab XII
Pasal Bunyi Komentar Penjelasan
Pasal 192 Pembinaan dan pengawasan Koperasi Simpan Setuju Unsur pembinaan tetap
44H Pinjam dilakukan oleh Menteri yang dilakukan oleh
menyelenggarakan urusan pemerintahan di Kementerian Koperasi
bidang koperasi dan UKM. dan UKM
Pasal 192 Untuk terciptanya Kegiatan Usaha Simpan Sesuai Diperlukan penyesuaian
44I Pinjam yang sehat, OJK menetapkan Lembaga dengan Model Bisnis
ketentuan tentang prinsip kesehatan dan pengawas Koperasi Simpan Pinjam
prinsip kehati-hatian usaha koperasi di Indonesia
berdasarkan skala usaha.
Penentuan skala usaha dikelompokkan Sebaiknya
menjadi disesuaikan
a. Koperasi Simpan Pinjam skala usaha dengan KUK
menengah-besar; dan yg sudah
b. Koperasi Simpan Pinjam skala usaha kecil. berjalan
www.ahmadsubagyo.com 31
Tanggapan terhadap Bab XII
Pasal Bunyi Komentar Penjelasan
Pasal 192 1) Pengawasan terhadap Koperasi Simpan Pinjam wajib dilakukan Setuju
44J untuk:
a. meningkatkan tata kelola dan kepercayaan para pihak terhadap
Koperasi;
b. mendorong persaingan sehat antar Koperasi Simpan Pinjam skala
menengah-besar dan persaingan dengan lembaga penyedia jasa
keuangan lainnya; dan
c. menghindari terjadinya arbitrase regulasi.
Pasal 192 Pembinaan dan pengawasan terhadap Koperasi Simpan Pinjam Disesuaikan
44K skala usaha menengah-besar sebagaimana dimaksud dalam Pasal dengan
191 ayat (2) huruf a dilakukan oleh OJK. Lembaga
pengawas KSP.
Pembinaan dan pengawasan terhadap Koperasi Simpan Pinjam Setuju
skala usaha kecil sebagaimana dimaksud dalam Pasal 191 ayat (2)
huruf b didelegasikan dari OJK kepada instansi pemerintah pusat
dan/atau pemerintah daerah yang memiliki tugas dan fungsi
pembinaan koperasi dan UKM, namun tetap mengacu pada
panduan yang dibuat oleh OJK.
www.ahmadsubagyo.com 32
Tanggapan terhadap Bab XII
Pasal Bunyi Komentar Penjelasan
Pasal 192 Pengurus dan Pengawas Koperasi Simpan Perlu Pejabat eksekutif adalah
44L Pinjam skala menengah-besar wajib dimasukkan Pengelola yang memiliki
memenuhi persyaratan kemampuan dan Pejabat jabatan tertinggi dalam
kepatutan. Eksekutif struktur manajemen
Pasal 192 OJK melakukan pemeriksaan terhadap Lembaga
44M Koperasi Simpan Pinjam skala menengah- Pengawas
besar, baik secara berkala maupun setiap Independen
waktu apabila diperlukan. Koperasi
Pasal 192 idem Setuju
44N
www.ahmadsubagyo.com 33
Tanggapan terhadap Bab XII
Pasal Bunyi Komentar Penjelasan
idem
idem
idem
idem
idem
Pasal 192 Dalam menjalankan usaha Koperasi Simpan Sebaiknya yg Capital (Permodalan)
44B Pinjam skala menengah-besar, pengurus wajib wajib Asset Quality (NPL)
memperhatikan aspek permodalan, likuiditas, diperhatikan Manajemen
solvabilitas, dan rentabilitas guna menjaga adalah CAMEL Earning (Rentabilitas)
kesehatan usaha dan menjaga kepentingan Liquidity (Likuiditas)
semua pihak yang terkait.
www.ahmadsubagyo.com 34
Tanggapan terhadap Bab XII
Pasal Bunyi Komentar Penjelasan
www.ahmadsubagyo.com 35
TAMBAHAN
Pasal Bunyi Komentar Penjelasan
Pasal 202 Koperasi Simpan Pinjam skala menengah- Perlu ditambahkan ...
besar wajib menyampaikan kepada OJK: Jika RUU Perkoperasian
a. laporan berkala; sudah diterbitkan, maka
b. laporan keuangan tahunan yang telah Pasal-Pasal dalam UU
diaudit oleh akuntan publik; P2SK dinyatakan TIDAK
c. laporan lainnya sesuai ketentuan peraturan BERLAKU LAGI
perundang-undangan.
www.ahmadsubagyo.com 36
KESIMPULAN
• LEMBAGA PENGAWASAN TERHADAP LEMBAGA KEUANGAN YANG SAAT INI MEMENUHI KEBUTUHAN (SUFFICIENT
CONDITION) DAN KONDISI YANG DIPERLUKAN (NECESSARY CONDITION) ADALAH OTORITAS JASA KEUANGAN (OJK)
• PENGAWASAN TERHADAP KSP TIDAK DAPAT DILAKUKAN MELALUI ONE FIT FOR ALL
• OJK HARUS MEMBENTUK KOMPARTEMEN ATAU DEPARTEMEN TERSENDIRI UNTUK MENJALANKAN FUNGSI
PENGAWASAN TERHADAP KOPERASI SIMPAN PINJAM
• KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) DAPAT DI BAGI MENJADI DUA (2) JENIS MODEL BISNIS YAITU CLOSE LOOP DAN OPEN
LOOP.
• CLOSE LOOP DAPAT DIAWASI OLEH KEMENKOP UKM KARENA ENTITAS INI MENGAWASI DIRI SENDIRI, MELAYANI
ANGGOTANYA SENDIRI, DAN BERTANGGUNG JAWAB TERHADAP DIRINYA SENDIRI. SEHINGGA KETIKA ADA “GAGAL
BAYAR”, MAKA ANGGOTA BERTANGGUNG JAWAB TERHADAP KOPERASINYA SENDIRI. NAMUN KOPERASI CLOSE LOOP
JUGA DAPAT MEMBENTUK EKOSISTEM CLOSE LOOP UNTUK ANGGOTA MEREKA SENDIRI.
• OPEN LOOP DAPAT DI AWASI OLEH OJK KARENA ENTITAS INI MELAYANI MASYARAKAT UMUM, SEHINGGA
PEMERINTAH BERTANGGUNG JAWAB DALAM PERLINDUNGAN KONSUMEN. KOPERASI JENIS INI DAPAT TERINTEGRASI
DENGAN EKOSISTEM KEUANGAN DI BAWAH OJK.
• JIKA RUU PERKOPERASIAN TELAH DI-UNDANG-KAN MAKA SISTEM PENGAWASAN AKAN MENGACU PADA UU
PERKOPERASIAN YANG BERLAKU.
www.ahmadsubagyo.com 37
UNDANGAN
www.ahmadsubagyo.com 38
Terima Kasih
Contact: [email protected]