Materi Input IMFEA - RUU P2SK TTG KSP DLM Konsultasi Publik 7-Nov-2022

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 39

MASUKAN UNTUK RUU

PENGEMBANGAN DAN PENGUATAN SEKTOR KEUANGAN (P2SK)


KEGIATAN USAHA SIMPAN PINJAM OLEH KOPERASI
Di sampaikan dalam Konsultasi Publik
tanggal 7 November 2022
Dr. Ahmad Subagyo
(Ketua Umum IMFEA)
INDONESIA MICROFINANCE EXPERT ASSOCIATION

www.ahmadsubagyo.com 1
PENGANTAR
Ruang Lingkup Input IMFEA

1. Pandangan terhadap Regulasi dan Praktek


2. Cakupan input hanya pada KSP
3. Bahasan dan Masukan hanya pada Pengaturan dan
Pengawasan

www.ahmadsubagyo.com 2
PENGANTAR
ISU-ISU SENTRAL
1. Kemudahan, Pelindungan dan Pemberdayaan Koperasi & UKM
2. USPK telah tumbuh menjadi industri keuangan
3. Layanan dan Jangkauan Koperasi telah membantu Inklusi Keuangan
4. Koperasi Gagal Bayar
5. Perlindungan Konsumen
6. Sistem Pengawasan Koperasi
7. Infrastruktur Kelembagaan
8. Berbagi peran para pemangku kepentingan

www.ahmadsubagyo.com 3
MEMAHAMI KOPERASI
SIMPAN PINJAM
PERSPEKTIF HUKUM

www.ahmadsubagyo.com 4
PERSPEKTIF YURIDIS
25 MARET 1992

www.ahmadsubagyo.com 5
• USAHA EKONOMI DESA SIMPAN PINJAM BPR
• BADAN KREDIT DESA
• BADAN USAHA KREDIT PEDESAAN
• LUMBUNG PITIH NAGARI
• LEMBAGA PERKREDITAN DESA
KOPERASI
• BADAN KREDIT KECAMATAN
• KELOMPOK USAHA BERSAMA
• KELOMPOK PROGRAM PENINGKATAN PENDAPATAN PETANI DAN
SKB 3
NELAYAN KECIL MENTERI
• BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT PNPM MANDIRI PERKOTAAN
& GUB BI
• UNIT PENGELOLA KEGIATAN PNPM MANDIRI PEDESAAN
LKM
• KELOMPOK PENGEMBANGAN EKONOMI MASYARAKAT PESISIR
• KELOMPOK UNIT PROGRAM PELAYANAN KELUARGA SEJAHTERA
• UNIT PENGELOLA KEUANGAN DESA
• KELOMPOK TANI PEMBERDAYAAN USAHA AGRIBISNIS PEDESAAN
• LEMBAGA SIMPAN PINJAM BERBASIS MASYARAKAT
• BAITUL MAAL WAT TAMWIL BUM DESA
• LEMBAGA LAINNYA YANG DIPERSAMAKAN

www.ahmadsubagyo.com 6
PERKOPERASIAN
21 SEPTEMBER 1992

www.ahmadsubagyo.com 7
Dukungan Regulasi
Permodalan

www.ahmadsubagyo.com 8
TEMUAN BISNIS MODEL KSP-USP
DI INDONESIA

• Berdasarkan skema perolehan dana dan


penyaluran dana serta sifat keanggotaanya,
KSP/USP terbagi menjadi 7 Model KSP/USP, yaitu:
• Model Kopdit murni
• Model Kopdit variasi
• Model quasi Bank
• Model Tanggung renteng
• Model BMT
• Model Kemitraan

www.ahmadsubagyo.com 9
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Model Bisnis KSP-USP

www.ahmadsubagyo.com 10
SISTEM KEUANGAN TERTUTUP (CLOSE LOOP)
Prinsip Berdasar Sistem Keanggotaan Infrastruktur Lembaga Penunjang

❑ Permodalan ❑ Lembaga Pengawas


Berbasis Anggota Koperasi Simpan Pinjam
keanggotaan (Ps.100)
❑ Proses ❑ Lembaga Penjamin
Pengambilan KSP Simpanan Koperasi (Ps.94)
Keputusan primer ❑ Gerakan Koperasi yang
tertinggi pada demokratis (Ps.115)
Rapat Anggota Koperasi
Sekunder
❑ Risiko kerugian
Koperasi Infrastruktur Penunjang KSP
ini ada dalam UU No. 17
ditanggung sendiri
th.2012 yang di BATALKAN.
oleh anggota
www.ahmadsubagyo.com 11
Bagaimana Kondisi
KSP Saat ini?
Berdasarkan Analisis Empiris

www.ahmadsubagyo.com 12
Lanskap UMKM dan Koperasi Indonesia
KSP menjadi pilar penting sebagai salah satu lembaga keuangan yang banyak melayani usaha mikro
KARAKTERISTIK SKALA USAHA Jumlah Koperasi (unit)

5.550 unit usaha (0,01%) 152,174


Asset : >10M 151,170
Investasi : Rp 1.680 T (39,6%) 126,343 123,048
Omset : >50M TK : 3,6 juta (3%)
127,1243.3%
0.7% -2.6%
45,489 47,115
Besar 17,551 31,360 39,011 35,761 38,865
Asset : 500jt-10M
60,7 ribu unit usaha (0,09%) -17.0%
Investasi : Rp 1.277 T (30,1%)
Omset : 2,5-10M
TK : 3,7 juta (3,13%)
Menengah 2016 2017 2018 2019 2020
783 ribu unit usaha (1,22%)
Asset : 50-500jt Aktif Melaksanakan RAT
Omset : 300jt-2,5M Investasi : Rp 996,7 T (23,5%)
TK : 5,8 juta (4,84 %) Kecil Sertifikat NIK Growth
63,35 juta unit
Jumlah Koperasi Jumlah Anggota Aset Koperasi
Asset : <50jt usaha (98,68%)
Investasi : Rp 290,8
Omset : <300jt
T (6,8%) Mikro/Ultra Mikro 127 ribu 25,1 juta 221 triliun
TK : 107,4 juta
(89%)

Kop. Konsumen (73.209 unit) Kop. Nasional (4,06%)


Kontribusi UMKM Kop. Produsen (25.228 unit)
Jumlah UMKM
Kop. Provinsi (6,36%)
Kop. Simpan Pinjam (17.737 unit)
65,4 juta atau 99,9% 60,5% terhadap PDB Kop. Kabupaten/Kota
Kop. Jasa (7.325 unit) (89,57%)
Penyerapan tenaga kerja Kop. Pemasaran (3.625 unit)
117 juta orang atau 96,9% Sumber: Kementerian Koperasi dan UMKM, 2020
www.ahmadsubagyo.com 13
Regulatory Arbitrage KSP dengan Lembaga Pembiayaan Lainnya
Terdapat perbedaan regulasi KSP dengan lembaga keuangan lainnya yang lebih prudent
Bank BPR PP PMV Gadai P2P KSP LKM

GCG ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ❌ ❌
❌ ❌
Manajemen Risiko ✔ ✔ ✔ ❌ ❌ ❌

FAR/CAR; NPF; D/E ✔ ✔ ✔ ✔ ❌ ❌ ❌ ✔


Pengaturan
Sertifikasi BOD, BOC, SDM ✔ ✔ ✔ ❌ ❌ ❌ ❌ ❌

Sertifikasi Ka.Cab dan Penagihan ✔ ❌ ✔ ❌ ❌ ❌ ❌ ❌

❌ ✔ ❌
Fit and Proper Tes BOD, BOC ✔ ✔ ✔ ✔ ✔
(pengelola)
5M, 10M, 500 juta – ❌ 300 juta, 500 juta,
Modal Disetor 3T 500 juta –2M 250M 15M
30M 2,5M 1M
✔ PT
Cakupan
Nasional ✔ ❌ ✔ ✔ ✔ ✔ ❌
Pegadaian️
Wilayah
Provinsi, Kabupaten/Kota ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ Swasta ✔ ✔ ✔
Pidana (Ilegal atau fraud) ✔ ✔ ❌ ❌ ❌ ❌ ❌ ❌
Sanksi
Administrasi ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔
Menyampaikan Laporan Keuangan kepada
✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ❌ ✔
Otoritas
Biro Kredit, SLIK Terpadu ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ❌ ✔
Lembaga Penyelesaian Sengketa ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ❌ ✔
Lembaga Penjamin Simpanan ✔ ✔ ❌ ❌ ❌ ❌ ❌ ❌
Literasi Digital SDM NA NAwww.ahmadsubagyo.com
NA NA NA NA 0,7% 14 NA
Literasi Keuangan Nasabah/Anggota 36,12% 15,17% 17,81% NA NA 0,85% 1
Kasus-kasus Fraud di Koperasi
Kasus Fraud Banyak Terjadi di Koperasi – Rugikan Triliunan Rupiah
Kasus Besar Koperasi Simpan Pinjam di Indonesia • Sejak tahun 2018, Satgas Waspada
Kasus Jenis Pelanggaran/Nilai Kerugian Investasi (SWI) telah menutup
sebanyak 3.784 pinjol ilegal.
KSP Indosurya Kerugian lebih dari Rp15 triliun
• Masih banyak pinjol ilegal berbentuk
KSP Sejahtera Bersama Kerugian sekitar Rp8,8 triliun Koperasi Simpan Pinjam (KSP)
Koperasi Cipaganti Kerugian sekitar Rp3 triliun sebagai alat penipuan. Hal ini karena
koperasi memiliki fasilitas simpan
Koperasi Langit Biru Kerugian sekitar Rp800 miliar
pinjam yang fungsinya diubah dan
Koperasi Multi Niaga Kerugian sekitar Rp800 miliar merugikan masyarakat.
KSU Milik Bersama Kerugian sekitar Rp600 miliar
Koperasi Karangasem Kerugian lebih dari Rp400 miliar OJK kembali menutup 50 per bulan
Membangun Februari 2022. Mayoritas pinjol
KSU Harapan Bersama di Kasus penipuan berkedok koperasi dengan menawarkan bunga illegal yang merugikan masyarakat
Parepare 50 persen dalam waktu 45 hari, masyarakat berbondong- “berkedok” Koperasi Simpan Pinjam
bondong—sampai 1.918 orang—untuk menanamkan dananya

! OJK mencatat kerugian masyarakat akibat pembiayaan ilegal dan investasi bodong yang salah
satunya diakibatkan kasus fraud di koperasi mencapai sekitar Rp117 triliun dalam kurun
waktu 10 tahun terakhir
www.ahmadsubagyo.com 15
GENERAL COMPARISON

KONDISI KSP
- TDK DI DUKUNG - UNDANG-UNDANG

SEHARUSNYA
UNDANG-UNDANG Pengawasan - Turunannya

- Berbasis keanggotaan
REALITA

- Masyarakat sbg nasabah Layanan


(Pseudo Keanggotaan)

- TIDAK MEMILIKI - MEMILIKI INFRASTRUKTUR


INFRASTRUKTUR Infrastruktur LEMBAGA PENUNJANG

www.ahmadsubagyo.com 16
MASUKAN
REKOMENDASI
www.ahmadsubagyo.com 17
KOPERASI SIMPAN PINJAM
MEMBUTUHKAN
INFRASTRUKTUR
PENUNJANG

www.ahmadsubagyo.com 18
LEMBAGA PENGAWAS KSP/USP
Sebagian besar akan merespon positif pendirian Lembaga Pengawas KSP/USP

Perlunya Lembaga Pengawas Koperasi Simpan Pinjam


N = 133
Bidang-bidang yang Perlu Diawasi
86% menyatakan perlu adanya N = 115 (multiple answer)
Lembaga Pengawas Koperasi
Simpan Pinjam (LP KSP),
dengan alasan hal ini akan
meningkatkan syarat tata Aspek pengelolaan KSP 97%
kelola yang baik, sistem
pelaporan menjadi lebih Aspek keuangan 97%
teratur, dan meningkatkan
kepercayaan bagi pihak lain
14% (stakeholder)
Aspek organisasi 75%
menyatakan tidak diperlukan. Aspek Pembinaa
Alasan (N=18, multiple answer): 69%
Pen️gawas, Pen️gurus, &…

Sudah ada lembaga yang… Aspek produk koperasi 68%


50%

Menambah biaya… 44%


Sumber:
Temuan Survey Kajian Pemberdayaan dan
Menambah pekerjaan… 39% penguatan KSP, Bank Dunia 2016.
www.ahmadsubagyo.com 19
LEMBAGA APEX
Manfaat koperasi sekunder cukup besar sebagai sarana komunikasi dan lobi
pemerintah serta dalam penyaluran dana .

Keanggotaan dengan Koperasi Sekunder Manfaat Bergabung dengan Koperasi Sekunder


N = 88 (multiple answer)
N = 133

Sebagai forum
82%
Belum/tidak bergabung komunikasi,…
34 dengan koperasi sekunder Menggunakan fasilitas
60%
% 66
pinjaman/pembiayaan…
Memperoleh pelatihan-
%telah bergabung dengan
koperasi sekunder pelatihan
44%

▪ 97% menyatakan bahwa koperasi sekunder tempatnya


bergabung menerapkan peraturan yang sama untuk seluruh
anggotanya

Sumber:
▪ 74% menyatakan bahwa koperasi sekunder tempatnya
Temuan Survey Kajian Pemberdayaan dan bergabung tidak terbuka bagi setiap koperasi simpan pinjam di
penguatan KSP, Bank Dunia 2016. Indonesia, melainkan menetapkan suatu syarat khusus untuk
keanggotannya
www.ahmadsubagyo.com 20
LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN
Sebagian besar menyatakan perlu Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dengan alasan mitigasi resiko
dan meningkatkan kredibilitas koperasi di mata anggota/masyarakat
Perlunya Lembaga Penjamin Simpanan
N = 133

93% 7%
menyatakan tidak perlu adanya
menyatakan perlu adanya lembaga penjamin simpanan
lembaga penjamin simpanan untuk Koperasi simpan pinjam
untuk Koperasi simpan pinjam

Alasan Tidak Perlunya Lembaga Penjamin Simpanan


Alasan Perlunya Lembaga Penjamin Simpanan
N = 9 (multiple answer)
N = 124 (multiple answer)

Mitigasi resiko bagi koperasi Koperasi saat ini masih


(keamanan aset)
53% relatif kecil&resiko…
67%

LPS hanya menjadi beban


Meningkatkan kredibilitas 22%
koperasi dimata…
52% biaya bagi koperasi
Sumber: Koperasi sudah memiliki
Temuan Survey Kajian Pemberdayaan dan penguatan KSP, Bank Dunia 2016. 11%
koperasi sekunder sebagai…
www.ahmadsubagyo.com 21
LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN
Sebagian besar bersedia menjadi anggota Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dengan alasan utama yaitu
diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada koperasi, dan hampir semua diantaranya
bersedia membayar premi atas jaminan dari LPS
Kesediaan Menjadi Anggota Lembaga Penjamin Simpanan Kesediaan Membayar Premi
N = 133 N = 122

93%
8% 92% 7% Bersedia untuk
Tidak Tidak membayar premi atas
menyatakan bersedia
bersedia bersedia jaminan yang diberikan
menjadi anggota LPS
LPS KSP

Manfaat Bergabung dengan LPS Besarnya Premi yang Bersedia untuk Dibayar
N = 122 (multiple answer) N = 113 (multiple answer)

56% menyatakan nilai premi sebaiknya ditetapkan dalam bentuk


Meningkatkan… 98% prosentase (%) terhadap nilai simpanan, dengan rata-rata maksimal
nilai premi 0.63% dari nilai simpanan
Melindungi aset anggota 89%
14% menyatakan nilai premi sebaiknya ditetapkan sama dengan
Meningkatkan simpanan… 84% premi LPS untuk perbankan

Menurunkan tingkat… 30% 2% menyarakan nilai premi sebaiknya dalam nilai rupiah sebesar
Rp 1 juta
www.ahmadsubagyo.com 22
BIRO KREDIT
Sebagian besar setuju untuk dibentuk biro kredit karena memiliki manfaat untuk mengetahui informasi mengenai
anggota yang beresiko gagal bayar dan mengurangi resiko kredit koperasi. Mayoritas diantaranya bersedia untuk
berbagi informasi peminjam kepada biro kredit
Perlunya Dibentuk Biro Kredit KSP/KSPS Manfaat dari Biro Kredit KSP/KSPS
N = 133
N = 106 (multiple answer)

20% 80% 91% Mengetahui anggota KSP/KSPS yang


menyatakan menyatakan memiliki karakter buruk dan gagal bayar
tidak setuju setuju untuk
untuk dibentuk dibentuk biro 89% Mengurangi resiko kredit koperasi
biro kredit kredit koperasi
koperasi

Kesediaan Berbagi Informasi kepada Biro Kredit


N = 106
Sebanyak 86% koperasi (N=133)
menyatakan bahwa saat ini belum
6%
tidak bersedia ada lembaga yang dapat
untuk berbagi
94% memberikan informasi tentang profil
informasi bersedia untuk resiko KSP/KSPS
peminjam berbagi informasi
kepada biro peminjam kepada
Sumber:
kredit tersebut. biro kredit
Temuan Survey Kajian Pemberdayaan dan penguatan KSP,
www.ahmadsubagyo.com
tersebut. 23
Bank Dunia 2016.
INFRASTRUKTUR KELEMBAGAAN
KSP/KSPPS
Resolution &
Lembaga Crisis
Lembaga Audit Management
Pengawas
Koperasi Framework
Koperasi Auditor Koperasi
Pengawas Koperasi LEMBAGA LPSAK Penyelesaian
PEMERINGKAT LPDB Lembaga penjamin Likuidasi
KOPERASI Lembaga Simpanan Anggota Koperasi
Lembaga Ratings Pembiayaan Koperasi

APEX
ASURANSI KOPERASI
KREDIT Penyedia
Asuransi Kredit Bantuan
untuk Koperasi Likuiditas
Koperasi
LEMBAGA
PENGAWASANKOP
LEMBAGA ERASI SIMPAN PUSAT DATA
SERTIFIKASI PINJAM KOPERASI
Collecting-
PROFESI processing-
LEMBAGA KSP/KSPPSs
Reporting Biro Informasi
DIKLAT Peminjam
KOMPETENSI Penyedia Informasi
Training Services Peminjam Koperasi
www.ahmadsubagyo.com 24
PRASYARAT TERBENTUKNYA INFRASTRUKTUR

Sufficient Condition
• Kondisi yang memadahi, yaitu kunci terbentuknya “sufficient Condition”
adalah adanya system pengawasan yang transparan, akuntabel dan
responsibel serta di percaya oleh seluruh pihak terkait.

Necessary Condition
• Kondisi yang diperlukan yang di maksud adalah kondisi di mana jika tidak
tersedianya suatu “Lembaga” tertentu akan berakibat pada
ketidakstabilan dan ancaman terhadap kesinambungan kelembagaan yang
ada.

www.ahmadsubagyo.com 25
PERKEMBANGAN REGULASI PENGAWASAN KOPERASI
• Add your subtitle here

1992 2012 2013 2022


TERBIT UU TERBIT UU NO.17 UU. NO. 1 TH. 2013 ?
PERBANKAN & TH. 2012 Pengawasan KSP
KOPERASI LEMBAGA
Penggantian UU
KEUANGAN MIKRO
PERKOPERASIAN
Melayani
Sistem Keuangan
Masyarakat secara
Tertutup
terbuka sebagai
Berbasis
nasabah
Keanggotaan
KEBUTUHAN SAAT INI

• JIKA UNDANG-UNDANG PERKOPERASIAN BELUM TERSEDIA DAN


MEMADAHI DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN INFRASTRUKTUR
PENDUKUNG KOPERASI SIMPAN PINJAM, MAKA HAL YANG PALING
MENDESAK ADALAH KEBUTUHAN PENGAWASAN YANG MEMADAHI

• KEBUTUHAN PENGAWASAN YANG MENDESAK, TERUTAMA BAGI


KOPERASI KUK III & KUK IV, UNTUK SAAT INI SEBAIKNYA DIJALANKAN
OLEH LEMBAGA YANG SUDAH MEMILIKI INFRASTRUKTUR YANG
MEMADAHI. PERLU ADA KERJASAMA YANG HARMONIS ANTAR
KELEMBAGAAN DALAM MEMPERKUAT SISTEM PERKOPERASIAN SAAT
INI, SEMBARI MENUNGGU UNDANG-UNDANG PERKOPERASIAN
YANG SESUAI DENGAN KEBUTUHAN SAAT INI.

www.ahmadsubagyo.com 27
Tanggapan terhadap Bab XII
Pasal Bunyi Komentar Penjelasan

Pasal 192 Kegiatan Usaha Simpan Pinjam hanya Diperlukan Lembaga Saat ini Lembaga yang paling
44A dilaksanakan oleh Koperasi Simpan Pinjam Pengawas Independen siap untuk melakukan
yang mendapatkan izin dari OJK. Koperasi, mendesak, pengawasan adalah OJK.
urgent dan crusial. OJK
membentuk Direktorat Hanya untuk KSP yang
tersendiri dalam dalam menjalankan kegiatan usaha
pengawasan koperasi. dalam kriteria tertentu (KUK
III & KUK IV)
Pasal 192 Koperasi yang melakukan kegiatan usaha Perlu diupayakan Yang dimaksud dengan
44B sebagaimana dimaksud dalam Pasal 191 menghindari terjadinya kriteria tertentu antara lain
dengan kriteria tertentu wajib arbitrage regulatory nilai aset, jumlah anggota.
memperoleh izin usaha sebagai Kegiatan
Usaha Simpan Pinjam dari OJK.

Pasal 192 Koperasi yang sudah berbadan hukum dan Setuju


44B akan memperluas usahanya di bidang
simpan pinjam wajib mengadakan
perubahan anggaran dasar dengan
mencantumkan usaha simpan pinjam
sebagai salah satu usahanya.
www.ahmadsubagyo.com 28
Tanggapan terhadap Bab XII
Pasal Bunyi Komentar Penjelasan

Pasal 44C Untuk meningkatkan pelayanan kepada Setuju


anggota, Koperasi Simpan Pinjam dapat
membuka jaringan pelayanan simpan pinjam,
kantor cabang, kantor cabang pembantu, dan
kantor kas.

Pasal 192 Koperasi Simpan Pinjam wajib menyediakan Setuju


44D modal sendiri.

Pasal 192 Selain modal sebagaimana yang dimaksud Perlu Sesuai dengan PP No. 33
44E dalam Pasal 186, Koperasi Simpan Pinjam dimasukkan tahun 1998 tentang
dapat menghimpun modal pinjaman dari: a. tambahan: Modal Penyertaan pada
anggota; Modal Koperasi.
b. koperasi lainnya dan atau anggotanya; Penyertaan Jika modal penyertaan
c. bank dan lembaga keuangan lainnya; akan dihilangkan,
d. penerbitan obligasi dan surat hutang sebaiknya mencabut PP
lainnya; dan/atau No.33 tahun 1998
e. sumber lain yang sah. www.ahmadsubagyo.com 29
Tanggapan terhadap Bab XII
Pasal Bunyi Komentar Penjelasan

Pasal 192 Kegiatan Usaha Koperasi Simpan Pinjam terdiri dari: Kegiatan Misal: Kegiatan PPOB, usaha
44F a. menghimpun simpanan koperasi berjangka dan usaha kemitraan dengan Lembaga
simpanan koperasi dari anggota; keuangan keuangan lain seperti
b. memberikan pinjaman kepada anggota. lainnya yang channeling dan executing
di atur sesuai
Lembaga
Pengawasnya.
Pasal 192 Dalam hal terdapat kelebihan dana yang telah Setuju KSP dapat menjalankan
44G dihimpun, setelah melaksanakan kegiatan fungsi-fungsi bisnis
pemberian pinjaman sebagaimana dimaksud dalam keuangan secara terbuka
Pasal 155 ayat (1) huruf b, Koperasi Simpan Pinjam
dapat:
a. menempatkan dana dalam bentuk giro, deposito
berjangka, tabungan, sertifikat deposito pada bank
dan lembaga keuangan lainnya;
b. melakukan pembelian saham melalui pasar
modal; dan/atau
c. mengembangkan dana tabungan melalui sarana
investasi lainnya.
www.ahmadsubagyo.com 30
Tanggapan terhadap Bab XII
Pasal Bunyi Komentar Penjelasan

Pasal 192 Pembinaan dan pengawasan Koperasi Simpan Setuju Unsur pembinaan tetap
44H Pinjam dilakukan oleh Menteri yang dilakukan oleh
menyelenggarakan urusan pemerintahan di Kementerian Koperasi
bidang koperasi dan UKM. dan UKM
Pasal 192 Untuk terciptanya Kegiatan Usaha Simpan Sesuai Diperlukan penyesuaian
44I Pinjam yang sehat, OJK menetapkan Lembaga dengan Model Bisnis
ketentuan tentang prinsip kesehatan dan pengawas Koperasi Simpan Pinjam
prinsip kehati-hatian usaha koperasi di Indonesia
berdasarkan skala usaha.
Penentuan skala usaha dikelompokkan Sebaiknya
menjadi disesuaikan
a. Koperasi Simpan Pinjam skala usaha dengan KUK
menengah-besar; dan yg sudah
b. Koperasi Simpan Pinjam skala usaha kecil. berjalan

www.ahmadsubagyo.com 31
Tanggapan terhadap Bab XII
Pasal Bunyi Komentar Penjelasan

Pasal 192 1) Pengawasan terhadap Koperasi Simpan Pinjam wajib dilakukan Setuju
44J untuk:
a. meningkatkan tata kelola dan kepercayaan para pihak terhadap
Koperasi;
b. mendorong persaingan sehat antar Koperasi Simpan Pinjam skala
menengah-besar dan persaingan dengan lembaga penyedia jasa
keuangan lainnya; dan
c. menghindari terjadinya arbitrase regulasi.
Pasal 192 Pembinaan dan pengawasan terhadap Koperasi Simpan Pinjam Disesuaikan
44K skala usaha menengah-besar sebagaimana dimaksud dalam Pasal dengan
191 ayat (2) huruf a dilakukan oleh OJK. Lembaga
pengawas KSP.
Pembinaan dan pengawasan terhadap Koperasi Simpan Pinjam Setuju
skala usaha kecil sebagaimana dimaksud dalam Pasal 191 ayat (2)
huruf b didelegasikan dari OJK kepada instansi pemerintah pusat
dan/atau pemerintah daerah yang memiliki tugas dan fungsi
pembinaan koperasi dan UKM, namun tetap mengacu pada
panduan yang dibuat oleh OJK.

www.ahmadsubagyo.com 32
Tanggapan terhadap Bab XII
Pasal Bunyi Komentar Penjelasan

Pasal 192 Pengurus dan Pengawas Koperasi Simpan Perlu Pejabat eksekutif adalah
44L Pinjam skala menengah-besar wajib dimasukkan Pengelola yang memiliki
memenuhi persyaratan kemampuan dan Pejabat jabatan tertinggi dalam
kepatutan. Eksekutif struktur manajemen
Pasal 192 OJK melakukan pemeriksaan terhadap Lembaga
44M Koperasi Simpan Pinjam skala menengah- Pengawas
besar, baik secara berkala maupun setiap Independen
waktu apabila diperlukan. Koperasi
Pasal 192 idem Setuju
44N

www.ahmadsubagyo.com 33
Tanggapan terhadap Bab XII
Pasal Bunyi Komentar Penjelasan

idem

idem

idem

idem

idem

Pasal 192 Dalam menjalankan usaha Koperasi Simpan Sebaiknya yg Capital (Permodalan)
44B Pinjam skala menengah-besar, pengurus wajib wajib Asset Quality (NPL)
memperhatikan aspek permodalan, likuiditas, diperhatikan Manajemen
solvabilitas, dan rentabilitas guna menjaga adalah CAMEL Earning (Rentabilitas)
kesehatan usaha dan menjaga kepentingan Liquidity (Likuiditas)
semua pihak yang terkait.

www.ahmadsubagyo.com 34
Tanggapan terhadap Bab XII
Pasal Bunyi Komentar Penjelasan

Pasal 202 Koperasi Simpan Pinjam skala menengah-


besar wajib menyampaikan kepada OJK:
a. laporan berkala;
b. laporan keuangan tahunan yang telah
diaudit oleh akuntan publik;
c. laporan lainnya sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan.

www.ahmadsubagyo.com 35
TAMBAHAN
Pasal Bunyi Komentar Penjelasan

Pasal 202 Koperasi Simpan Pinjam skala menengah- Perlu ditambahkan ...
besar wajib menyampaikan kepada OJK: Jika RUU Perkoperasian
a. laporan berkala; sudah diterbitkan, maka
b. laporan keuangan tahunan yang telah Pasal-Pasal dalam UU
diaudit oleh akuntan publik; P2SK dinyatakan TIDAK
c. laporan lainnya sesuai ketentuan peraturan BERLAKU LAGI
perundang-undangan.

202a Perlu ditambahkan ...


Jika RUU Perkoperasian sudah diterbitkan,
maka Pasal-Pasal dalam UU P2SK dinyatakan
TIDAK BERLAKU LAGI.

www.ahmadsubagyo.com 36
KESIMPULAN

• LEMBAGA PENGAWASAN TERHADAP LEMBAGA KEUANGAN YANG SAAT INI MEMENUHI KEBUTUHAN (SUFFICIENT
CONDITION) DAN KONDISI YANG DIPERLUKAN (NECESSARY CONDITION) ADALAH OTORITAS JASA KEUANGAN (OJK)
• PENGAWASAN TERHADAP KSP TIDAK DAPAT DILAKUKAN MELALUI ONE FIT FOR ALL
• OJK HARUS MEMBENTUK KOMPARTEMEN ATAU DEPARTEMEN TERSENDIRI UNTUK MENJALANKAN FUNGSI
PENGAWASAN TERHADAP KOPERASI SIMPAN PINJAM
• KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) DAPAT DI BAGI MENJADI DUA (2) JENIS MODEL BISNIS YAITU CLOSE LOOP DAN OPEN
LOOP.
• CLOSE LOOP DAPAT DIAWASI OLEH KEMENKOP UKM KARENA ENTITAS INI MENGAWASI DIRI SENDIRI, MELAYANI
ANGGOTANYA SENDIRI, DAN BERTANGGUNG JAWAB TERHADAP DIRINYA SENDIRI. SEHINGGA KETIKA ADA “GAGAL
BAYAR”, MAKA ANGGOTA BERTANGGUNG JAWAB TERHADAP KOPERASINYA SENDIRI. NAMUN KOPERASI CLOSE LOOP
JUGA DAPAT MEMBENTUK EKOSISTEM CLOSE LOOP UNTUK ANGGOTA MEREKA SENDIRI.
• OPEN LOOP DAPAT DI AWASI OLEH OJK KARENA ENTITAS INI MELAYANI MASYARAKAT UMUM, SEHINGGA
PEMERINTAH BERTANGGUNG JAWAB DALAM PERLINDUNGAN KONSUMEN. KOPERASI JENIS INI DAPAT TERINTEGRASI
DENGAN EKOSISTEM KEUANGAN DI BAWAH OJK.
• JIKA RUU PERKOPERASIAN TELAH DI-UNDANG-KAN MAKA SISTEM PENGAWASAN AKAN MENGACU PADA UU
PERKOPERASIAN YANG BERLAKU.

www.ahmadsubagyo.com 37
UNDANGAN

www.ahmadsubagyo.com 38
Terima Kasih

Contact: [email protected]

Anda mungkin juga menyukai