Batako Interlock Komposite
Batako Interlock Komposite
Batako Interlock Komposite
2, October 2020
INDONESIAN
Batako Ringan Interlock Material JOURNAL OF
Komposit
FUNDAMENTAL
I Gede Yohan Kafrain, Hence Roring, Fenny Moniaga
Program Studi Teknik Sipil SCIENCES
Universitas Katolik De La Salle Manado
(IJFS)
Email: [email protected]
E-ISSN: 2621-6728
Abstrak. Sampah plastik sangat sulit terurai P-ISSN: 2621-671x
dibutuhkan waktu yang lama untuk dapat terurai.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat
batako yang, ringan, mudah dikerjakan dengan Submitted : April, 1st 2020
sistem pemasangan interlock dan ramah Revised : June, 26th 2020
lingkungan dengan menggunakan bahan Accepted : August, 26th 2020
komposit limbah botol plastik kemasan air minum.
Abstract. Plastic waste is tough to
Penelitian dilakukan dengan cara membuat
decompose, and it takes a long time to
batako menggunakan bahan tambah material
decompose. The purpose of this research is
komposit plastik. Komposisi campuran untuk biji
to make bricks, lightweight, easy to work
plastik 50%, 70% dan 90% terhadap volume pasir
with an interlock installation system, and
dan untuk campuran serat plastik 30% dan 50%.
are environmentally friendly using plastic
Dari hasil pengujian, didapatkan kuat tekan batako
waste composite materials from drinking
campuran biji plastik dengan komposisi 50%, 70%
water bottles. The research was conducted
dan 90% berturut turut yaitu 63,88 kg/cm2, 56,28
by making concrete blocks using plastic
kg/cm2, dan 51,22 kg/cm2 sedangkan untuk berat
composite material added. The composition
isinya berturut-turut yaitu 1503 kg/m3, 1482 kg/m3
of the mixture for plastic pellets is 50%, 70%,
dan 1341 kg/m3. Untuk kuat tekan batako dengan
and 90% by volume of sand and for plastic
campuran serat limbah plastik dengan komposisi fiber mixtures of 30% and 50%. From the
campuran 30% yaitu sebesar 30,13 kg/cm2 dengan results, the compressive strength of mixed
berat isi 1437 kg/m3 dan campuran 50% plastic pellet blocks with a composition of
menghasilkan kuat tekan sebesar 19,75 kg/cm2, 50%, 70%, 90% was 63.88 kg/cm2, 56.28
dengan berat isi 1267 kg/m3. Batako dengan kg/cm2, and 51.22 kg/cm2 respectively. while
campuran biji plastik masuk dalam mutu bata for the weight of the contents, respectively,
beton pejal kelas II-III, sedangkan untuk batako namely 1503 kg/m3, 1482 kg/m3, 1341 kg/m3.
dengan serat plastik masuk dalam kelas IV. For the compressive strength of the brick
Berdasarkan berat isi, batako yang dihasilkan with a mixture of plastic waste fibers with a
masuk dalam kelas beton ringan. mixed composition of 30%, namely 30.13
kg/cm2 with a content weight of 1437 kg/m3
Keywords: Interlock; Material Komposit; Plastik. and a mixture of 50% produces a
compressive strength of 19.75 kg/cm2, with
a content weight of 1267 kg/m3. The brick
with a mixture of plastic pellets is included
in the class II-III solid concrete brick quality
level, while for concrete bricks with plastic
fibers it is in class IV. Based on the fill
weight, of the concrete blocks produced, it
is classified as lightweight concrete.
Batako Ringan Interlock – I Gede Yohan Kafrain (113-126) 114
PENDAHULUAN
Sampah botol plastik adalah salah satu sampah yang sulit untuk terurai
dikarenakan berbahan plastik. Sampai saat ini sampah plastik sudah menjadi
masalah global yang dialami oleh dunia. Indonesia merupakan salah satu negara
penghasil sampah plastik terbesar ke dua. Sampah plastik sudah banyak
menimbulkan kerusakan ekosistem. Sampai saat ini produksi botol plastik masih
dilakukan dan masyarakat pada umumnya masih menggunakan botol plastik
sebagai kemasan air minum. Sehingga saat ini diperlukan suatu penangan untuk
mengatasi sampah plastik ini khususnya sampah betol plastik bekas kemasan air
minum. Maka dalam hal ini peneliti akan melakukan penelitian yang memanfaatkan
sampah botol plastik sebagai material komposit untuk membuat batako ringan
interlock. Tujuan khusus dari penelitian ini yaitu agar dapat mengurangi limbah
plastik khusunya limbah botol plastik dan memanfaatkan limbah botol plastik
menjadi material yang berguna dan menghasilkan nilai tambah. Penelitian ini sangat
penting dan urgen dilakukan karena apabila penelitian ini berhasil maka akan
memberikan dampak yang positif pada lingkungan. Masyarakat yang menggunakan
material batako komposit plastik sebagai dinding akan mendapatkan harga batako
yang murah dan dari segi struktur beban bangunan akibat dinding akan lebih ringan
dibandingkan menggunakan batako konvensional.
Imam Trianggoro Saputro pada tahun 2017 melakukan penelitian mengenai
Batako Ringan, yaitu batako dibuat dari campuran semen, pasir dan Styrofoam.
Iman Trianggoro Saputro mengganti volume agregat terhadap Styrofoam sebesar
15%, 30%, 45% dan 60%. Dan menghasilkan berat volume berturut-turut yaitu 2052,92
kg/m3, 1866,58 kg/m3, 1639,01 kg/m3, 1396,26 kg/m3, dan 1044,68 kg/m3. Sesuai
dengan hasil pengujiannya, batako yang memenuhi klasifikasi III (SNI 03-0349-1989,
Bata Beton Untuk Pasangan Dinding, 1989) adalah batako dengan rasio Styrofoam
30% dan 45% (Imam Trianggoro Saputro, 2017).
Pada tahun 2017 Prasetyo Ramadhan dan Nursyamsi melakukan penelitian
mengenai Pengaruh Penggunaan Limbah Plastik LDPE Sebagai Agregat Pada Batako
Beton Ringan dengan cara mendaur ulang plastik LDPE bekas menjadi biji plastik
untuk dijadikan agregat. Ukuran batako yang dibuat yaitu 40 cm x 20 cm x 10 cm,
selain membuat sampel betako dibuat juga sampel silinder untuk pengujian kuat
tekannya. Komposisi campuran yang dibuat yaitu 1:6:0,24 antara semen, pasir dan
air dengan komposisi substitusi biji plastik yang dipakai adalah 20% terhadap pasir.
Dari hasil penelitian ini diperoleh berat isi rata-rata batako yang menggunakan biji
plastik LDPE 20% sebesar 1.606 g/cm3. Kuat tekan yang dihasilkan sebesar 43,05
kg/cm3 (Prasetyo Ramadhan & Nursyamsi, 2017).
Pada tahun 2017 Nursyamsi dan Vincent Theresa juga meneliti mengenai
Pengaruh Penambahan Limbah Plastik HPDE Sebagai Substitusi Pasir Pada
Campuran Batako. Pada penelitian ini digunakan limbah plastik HDPE sebanyak 0%,
115 Indonesian Journal of Fundamental Sciences Vol.6, No.2, October 2020
10%, 20% dan 30%. Dari penelitian ini didapatkan bahwa batako yang paling ringan
dihasilkan dari komposisi 30% plastik HDPE, sedangkan kuat tekan yang dihasilkan
semakin menurut seiring bertambahnya jumlah kandungan plastik HDPE pada
batako (Nursyamsi & Vincent Theresa, 2017).
METODE PENELITIAN
Adapun metode yang dilakukan pada penelitian ini yaitu:
A. Persiapan
Pada tahap ini dilakukan studi literatur, studi pendahuluan penentuan
rumusan masalah, tujuan dan Batasan dari penelitian.
B. Bahan Penelitian
Bahan penelitian yang digunakan terdiri dari:
1. Semen Portland (PPC)
2. Limbah botol plastik yang sudah dihancurkan menjati biji plastik dan serat
plastik
3. Air
4. Pasir
C. Peralatan Penelitian
1. Timbangan
2. Gelas ukur
3. Wadah penampung material
4. Bekisting cetakan batako
5. Sendok cetok
6. Sekop
7. Universal Testing Machine (UTM)
D. Langkah-langkah penelitian
1. Pemeriksaan dan pengujian bahan dasar
a. Pemeriksaan semen
b. Pemeriksaan pasir
c. Pemeriksaan air
d. Pemeriksaan plastik
2. Pembuatan benda uji
a. Trial mix kebutuhan material pembuatan batako, silinder beton dan
balok beton
b. Pembuatan batako
c. Pembuatan silinder beton
3. Pengujian Benda Uji
a. Pengujian kuat tekan batako ringan interlock material komposit
b. Pengujian berat isi
Batako Ringan Interlock – I Gede Yohan Kafrain (113-126) 116
Keterangan :
f’c = Kuat tekan beton (Mpa)
Pu = Beban maksimum (N)
A = Luas penampang tekan (mm2)
Berdasarkan lampiran A (SNI 1974:2011 Metode Pengujian Kuat Tekan Beton,
2011, p. 19), Cara Uji Kuat Tekan Beton Dengan Benda Uji Silinder, diketahu tabel
konversi untuk diameter silinder.
Tabel 1. Estimasi Korelasi Kuat tekan Silinder Beton Berdasarkan Diameter Benda Uji (L/D=2)
Keterangan :
w = Berat isi (kg/m3)
W = Berat benda uji (kg)
V = Volume benda uji (m3)
Tabel 3. Beton Ringan Berdasarkan Kuat Tekan dan Berat Jenisnya [4]
Gambar 3. Pengujian Berat Jenis, Berat Isi dan Gradasi Biji Plastik
Pengujian air dan semen dilakukan dengan mengamati kondisi secara fisik
dari material tersebut. Air yang digunakan merupakan air bersih yang tidak
berwarna dan tidak berbau. Material semen yang digunakan yaitu semen Conch
yang baru dibuka dari pengamatan terlihat semen dalam keadaan yang baik tidak
terdapat gumpalan-gumpalan semen.
119 Indonesian Journal of Fundamental Sciences Vol.6, No.2, October 2020
No Sample 1 2 Rata-rata
Berat sample kondisi SSD (gr) 500 500
Berat sample kering A (gr) 472.49 474.68
Brt. Piknometer + air B (gr) 667.38 664.77
Brt. Piknometer + sample + air C 969.53 965.48
(gr/cc)
Berat Jenis Bulk A/(B+500-C) (gr/cc) 2.388 2.382 2.385
Berat Jenis SSD 500/(B+500-C) (gr/cc) 2.527 2.509 2.518
Berat Jenis Semu A/(B+A-C) (gr/cc) 2.774 2.729 2.751
Penyerapan (500-A)/A*100 (%) 5.822 5.334 5.578
Sumber: hasil pengujian laboratorium 2020
No Sample 1 2 Rata-rata
Berat sample kondisi SSD (gr) 20 20
Berat sample kering A (gr) 19.78 19.82
Brt. Piknometer + air B (gr) 666.06 665.97
Brt. Piknometer + sample + air C
669.83 669.51
(gr/cc)
Berat Jenis Bulk A/(B+500-C) (gr/cc) 1.219 1.204 1.211
Berat Jenis SSD 500/(B+500-C) (gr/cc) 1.232 1.215 1.224
Berat Jenis Semu A/(B+A-C) (gr/cc) 1.235 1.217 1.226
Penyerapan (500-A)/A*100 (%) 1.112 0.908 1.010
Sumber: hasil pengujian laboratorium 2020
Lepas Padat
No Sample
1 2 1 2
Berat mould (A) gr 7820 7820 7820 7820
Berat sample + mould (B) gr 20300 20320 21440 21480
Berat sample (C=B-A) gr 12480 12500 13620 13660
Berat mould + Air (D) gr 17600 17600 17600 17600
Berat Air/Isi mould (E = D-A) gr 9780 9780 9780 9780
Berat isi (F =C/E) gr/cc 1.276 1.278 1.393 1.397
Rata-rata berat isi 1.277 1.395
Sumber: hasil pengujian laboratorium 2020
Batako Ringan Interlock – I Gede Yohan Kafrain (113-126) 120
Tabel 11. Rata-rata Kuat Tekan Benda Uji Silinder dan Batako umur 14 hari
Tabel 14. Rata-rata Kuat Tekan Benda Uji Silinder dan Batako umur 28 hari
Gambar 10. Grafik Hasil Pengujian Batako Ringan Interloc Material Komposit Biji
Plastik
Dari Gambar 10 dapat diketahui bahwa semakin tinggi kandungan material
biji plastik dalam campuran batako, maka kekutannya juga akan semakin menurun,
penurunan kekuatan batako dari kandungan plastik 50% ke 90% sebesar 19,8%.
Gambar 11. Grafik Hasil Pengujian Batako Ringan Interloc Material Komposit Serat
Plastik
125 Indonesian Journal of Fundamental Sciences Vol.6, No.2, October 2020
Dari Gambar 11 dapat diketahui bahwa semakin tinggi kandungan material biji
plastik dalam campuran batako, maka kekutannya juga akan semakin menurun,
penurunan kekuatan batako dari kandungan serat plastik 30% ke 50% sebesar
34,46%.
Gambar 12. Grafik perbandingan kuat tekan batako ringan interlock material komposit
biji plastik dan serat plastik
Dengan kandungan plastik yang sama dari penelitian ini dapat diketahu
bahwa plastik yang dibentuk menjadi biji-biji plastik akan menghasilkan kuat tekan
batako yang lebih tinggi dibandingkan dengan kuat tekan batako dari material serat
plastik. Selisih kuat tekan yang dihasilkan yaitu sebesar 44,13 kg/cm2 atau sebesar
69,08% Berdasarkan hasil pengujian maka dapat diketahu kelas dari batako yang
dihasilkan dengan membandingkan hasil pengujian batako maupun silinder beton
yang sudah dilakukan dengan standar kuat tekan batako sesuai dengan SNI.
Dari Tabel 2 dapat diketahui bahwa batako interloc material komposit untuk
material biji plastik masuk dalam tingkat mutu bata beton pejal kelas II-III. Untuk
batako dengan material plastik yang dicacah (serat plastik) yang diteliti baik
kandungan plastik 30% maupun 50% belum masuk dalam kelas IV bata beton pejal
yang ada di SNI.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil-hasil pengujian yang telah dibahas di atas maka dapat
ditarik beberapa kesimpulan yaitu:
1. Semakin tinggi kandungan plastik dalam campuran batako maka kekuatan
batako juga akan semakin menurun.
Batako Ringan Interlock – I Gede Yohan Kafrain (113-126) 126