Makalah Distribusi Normal Dan Distribusi Poisson
Makalah Distribusi Normal Dan Distribusi Poisson
Makalah Distribusi Normal Dan Distribusi Poisson
FENTI HELENA
RIKA NADILA
ZUHRA YUNINDA
KELAS MANAJEMEN 3 B
TA : 2022
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur tidak lupa kita panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wa
Ta’ala yang berkat anugerah dari-Nya kami mampu menyelesaikan makalah yang
berjudul “Distribusi Normal dan Distribusi Poisson” ini. Sholawat serta salam kita
telah memberikan pedoman kepada kita jalan yang sebenar-benarnya jalan berupa
ajaran agama islam yang begitu sempurna dan menjadi rahmat bagi alam semesta.
dosen pengampu mata kuliah Statistika 1 yang telah memberi kami kesempatan
memberikan manfaat kepada semua pihak. Dan jangan lupa kritik serta sarannya
terhadap makalah ini dalam rangka perbaikan makalah – makalah yang akan
datang.
i
DAFTAR ISI
ii
C. TUJUAN ...........................................................................................................
15
ii
BAB III PENUTUP ......................................................................................................
18
A. KESIMPULAN ..................................................................................................
18
B. SARAN ..............................................................................................................
18
19
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
dikembangkan berdasarkan teori probabilitas. Dalam penggunaannya, hasil
pengukuran statistika sudah dapat dianggap memadai. Namun, untuk memahami
apa yang ada di balik angka-angka hasil perhitungan statistika tersebut
memerlukan pemahaman mengenai model probabilitas yang digunakannya, yang
artinya perlu kembali ke teori probabilitas. Tanpa pemahaman tersebut, seringkali
statistika digunakan untuk melegitimasi suatu kebohongan (dikenal sebagai
kebohongan statistika) ketika statistika digunakan sementara model dasar
probabilitas yang terkait tidak sesuai atau relevan dengan situasi yang
sebenarnya.
Simulasi dan teori antrian dapat dikatakan juga sebagi turunan dan teori
probabilitas. Dengan simulasi maka perilaku suatu sistem atau rancangan dapat
dipelajari. Teori probabilitas digunakan dalam menentukan perilaku secara lebih
kuantitatif dari apa yang disimulasikan. Teori antrian merupakan hasil
pengembangan lanjutan konsep probabilitas dan di dalamnya masih berbicara
mengenai model-model probabilitas.
Salah satu jenis distribusi variabel random diskrit yang paling sederhana
adalah distribusi binomial. Distribusi Binomial adalah distribusi untuk
proses Bernoulli.
2
B. Rumusan Masalah
C. TUJUAN
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
3. Distibusi normal standar
Suatu distribusi normal tidak hanya memiliki satu kurva, tetapi merupakan
kumpulan kurva yang mempunyai ciri-ciri yang sama.sehingga harus ditentukan 1
pegangan sebagai distribusi nprmal yang standar.
Ada 2 cara untuk menentukan distribusi normal :
1. cara ordinat:
Menggunakan rumus distribusi normal berikut :
Y = 1 x e-½ (X - µ)
²
σ √2 π σ
µ = rata-rata
σ = simpang baku
π = 3,1416 (bilangan konstan)
e = 2,7183 (bilangan konstan)
X = absis dengan batas -∞ < X < π
2. Cara luas
Kurva normal adalah kurva yang simetris, yang berarti bahwa kurva ini
akan membagi luas kurva menjadi 2 bagian yang sama.Seluruh luas kurva = 1
5
atau 100% dan rata-rata (µ) membagi luas kurva menjadi 2 bagian yang
sama.Berarti luas tiap belahan adalah 50%.
Setiap penyimpangan rata-rata dapat ditentukan presentase terhadap seluruh luas
kurva.
penyimpangan ke kanan dan ke kiri :
-.penyimpangan 1 SD = 68,2% dari seluruh luas kurva.
-.penyimpangan 2 SD = 95,5% dari seluruh luas kurva.
-.penyimpangan 3 SD, = 99,7% dari seluruh luas kurva.
Z=x-µ
σ
x = nilai variable random
µ = rata-rata distribusi
σ = simpang baku
Z = nilai standar, yaitu besarnya penyimpangan suatu nilai terhadap rata-rata
yang dinyatakan dari unit SD.
Standarisasi penting dilakukan karena ada variabel random yang memiliki satuan
yang berbeda-beda, seperti cm, kg, bulan.
Untuk memudahkan perhitungan dapat digunakan sebuah table yang
menunjukkan luas area di bawah kurva normal antara nilai rata-rata dan suatu
nilai variable random yang dinyatakan dalam unit SD.
Misalnya : luas 95% adalah 1,96 SD.
6
4. Penggunaan Tabel Ditribusi Normal
Tabel distribusi normal terdiri dari kolom dan baris.
Kolom paling kiri menunjukkan nilai Z, tertera angka 0 sampai 3 dengan
satu desimal dibelakangnya. Desimal berikutnya terletak pada baris paling atas
dengan angka dari 0 sampai 9.
Misalnya dari hasil perhitungan diperoleh nilai Z = 1,96
Maka di kolom kiri kita cari nilai1,9 dan baris atas kita cari angka 6
Dari kolom 6 bergarak ke bawah, hingga pertemuan titik
yang menunjukkan angka 0,4750.
Berarti luas daerah di dalam kurva normal antara rata-rata dengan 1,96 SD
ke kanan adalah 0,475.
Karena luas kurva ke kanan dan ke kiri sama, maka luas penyimpangan
1,96 ke kanan dan ke kiri dari rata-rata adalah 0,95 (95%).
7
1. Kesalahan baku (SE) lebih kecil dibandingkan dengan simpangan baku
(deviasi standar) populasi nya
2. Makin besar sampel makin kecil kesalahan baku (SE)
Ø PENGAMBILAN SAMPEL PADA POPULASI TIDAK
BERDISTRIBUSI NORMAL
Bila dari 5 orang penderita TBC tersebut kita ambil sampel sebanyak 3 orang
maka akan di peroleh sejumlah permutasi sebagai berikut.
8
Permutasi Jumlah kesembuhan Rata-rata
ABC 3+3+7 4 1/3
ACD 3+7+9 6 1/3
ACE 3+7+14 8,0
ADE 3+9+14 8 2/3
ABD 3+3+9 5,0
ABE 3+3+14 6 2/3
BCD 3+7+9 6 1/3
BCE 3+7+14 8,0
BDE 3+9+14 8 2/3
CDE 7+9+14 10,0
= 72/10 = 7,2 72,0
9
kartu yang terambil adalah kartu merah atau “gagal” bila yang terambil adalah
kartu hitam. Ulangan-ulangan tersebut bersifat bebas dan peluang keberhasilan
setiap ulangan tetap sama,taitu sebasar ½..(Ronald E. Walpole).
2. Syarat Distribusi Binomial:
10
2. Jumlah asuransi kecelakaan yang harus dibayar oleh perusahaan asuransi.
3. Jumlah lemparan bebas yang dilakukan oleh pemain basket selama satu
musim.
Rumus Distribusi Binomial
n!
b(x; n; p) = nCx pxqn−x =nCx= pxqn−x
( n−x ) ! x !
Keteranagan:
x = 0,1,2,3,…,n
n = banyaknya ulangan
x = banyaknya keberhasilan dalam peubah acak x
p = peluang berhasil dalam setiap ulangan
q = peluang gagal,
dimana q = 1-p dalam setiap ulangan
Probabilitas :
11
d) Ada 2 sampai 4 yang menyatakan puas.
Jawab: Diketahui n = 5;
Ditanyatakan:
5!
= 0,200. 0,805−0
( 5−0 ) ! 0 !
= 0,32768
= 0,20480
5!
= 0,151. 0,154
( 5−1 ) ! 1!
1!
= 0,3915
12
b(2; 5; 0,15) =5C₂. 0,152. 0,85 5−2
5!
= 0,152. 0,153
( 5−2 ) ! 2!
= 0,1382
5!
= 0,153. 0,152
( 5−3 ) ! 3 !
= 0,0244
= 0,002
b(5; 5; 0,15) =5C₅. 0,155. 0,85 5−5
5!
= 0,155. 0,150
( 5−5 ) ! 5 !
= 0,0001
jadi: p(x) ≥1 = b(1; 5; 0,15) + b(2; 5; 0,15) + b(3; 5; 0,15) + b(4; 5; 0,15)
+ b(5; 5; 0,15)= 0,3915 + 0,1382 + 0,0244 + 0,002 +0,0001
= 0,5562
atau
b(x ≥1; 5, 0,15) = 1 – b (x = 0)
= 1 — 5C0 . 0,150. 0,85 5−0
5! 0
=1— 0,15 . 0 ,15⁵
( 5−0 ) !0 !
= 1— 0,4437
= 0,5563
13
b(2; 5; 0,25) =5C₂ . 0,252. 0,75 5−2
5!
= ( 5−2 ) ! 2! 0,252.
0,255−0
= 0,2637
5!
= 0,402. 0,603
( 5−2 ) ! 2!
= 0,3456
= 0,2304
= 0,0768
Jadi (x ≤ 2 x ≤ 4) = b(2; 5;0.40) + b(3; 5, 0.40) + b(4; 5, 0.40) = 0.3456 +
0.2304
+ 0.0768 = 0.6528
a) Sebanyak paling banyak 2 dari 5 orang dengan jumlah 0.94208 atau 94,28%
yang menyatakan sangat puas adalah sangat besar.
14
b) Paling sedikit 1 dari 5 orang (berarti semuanya) dengan jumlah 0,5563 atau
55,63% yang menyatakan kurang puas dapat dikatakan cukup besar (karena
lebih dari 50%).
c) Tepat 2 dari 5 orang yang menyatakan biasa saja dengan jumlah 0,2637 atau
26,37% adalah kecil (karena dibawah 50%).
d) Ada 2 sampai 4 yang menyatakan puas dengan jumlah 0,6528% atau 65,28%
dapat dikatakan cukup besar.
Analisis keseluruhan :
a. Persentase
Jika diambil persentase terbesar tanpa memperhatikan jumlah X, maka
persentase terbesar ada di point pertama (a) yaitu 94,28% yang menyatakan
sangat puas. Hal tersebut menandakan banyak turis manca negara yang sangat
menyukai Indonesia. b. Nilai x
Jika dilihat dari jumlah x, maka perlu diperhatikan point kedua (b).
Jumlah x adalah paling sedikit 1 dari 5 orang (berarti x>=1) yaitu 55,63% yang
menyatakan kurang puas.Hal tersebut berarti kelima (semua) turis manca negara
kurang puas terhadap kunjungannya ke Indonesia.
15
Variabel acak adalah julah kemunculan suatu peristiwa selama beberapa
interval.
Kejadian harus acak
Kejadian harus independen satu sama lain
Kejadian harus didistribusikan secara seragam selama interval yang
digunakan.
16
Sumbu aksis adalah indeks k. Fungsi Distribusi Kumulatif diskontinyu
pada bilangan bulat k dan lainnya datar, karena variabel yang
digunakan adalah bilangan bulat.
Soal Nomor 1
Pembahasan
$Y \sim P(y; 2)$ artinya peubah acak $Y$ yang berdistribusi Poisson dengan
parameter $\lambda = 2$. Fungsi peluang dari $Y$ berbentuk:
$p(y) = \dfrac{2^ye^{-2}} {y!}; y = 0,1,2,3,\cdots$
Soal Nomor 2
Pembahasan
17
Selanjutnya, akan dicari nilai dari $P(X = 2)$ sebagai berikut.
$P(X = 2) = \dfrac{(1,6)^2e^{-1,6}} {2!} \approx 0,2584$.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
kekeliruan dan kesalahan dalam hal penulisan dan penyusunannya. Oleh karena
itu, kai menantikan saran dan kritik yang sifatnya membangun untuk perbaikan
18
selanjutnya. Semoga maklah inibermanfaat bagi pembaca dan dapat menambah
DAFTAR PUSTAKA
http://fathur14klose.blogspot.com/2011/12/makalah-statistika-distribusi-
binomial.html diakses pada hari Senin tanggal 24 Desember 2012 pukul
11.07 WIB.
19