Abstrak. Model Pembelajaran Diterapkan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Abstrak. Model Pembelajaran Diterapkan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Abstrak. Model Pembelajaran Diterapkan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Kata kunci; pembelajaran berbasis proyek, replica virus 3 dimensi, SMA Negeri I
Asembagus Situbondo
18
Guru Biologi SMAN 1 Asembagus Situbondo
120 ________________________ ©Pancaran, Vol. 5, No. 2, hal 119-134 Mei 2016
PENDAHULUAN
kelompok orang-orang yang dapat memahami materi melalui gerak, emosi dan
sentuhan.
Penyebab yang kedua yaitu model dalam menyampaikan materi. Model yang
digunakan guru saat mengajar sudah mencerminkan pembelajaran kooperatif namun
aplikasinya hanya monoton artinya terus menerus menggunakan model yang sama pada
salah satu model saja setiap kali proses pembelajaran. Rasa bosan menempati sebagian
dalam jiwa peserta didik dan akan menyurutkan motivasi serta berdampak pada
penurunan hasil belajar.
Kondisi buruk akan semakin memperburuk kualitas siswa jika terus menerus
dibiarkan tanpa melakukan hal-hal baru sebagai solusinya. Padahal ada empat
kompetensi dasar yang harus dikuasai oleh siswa dalam proses belajar mengajar.
Keempat kompetensi tersebut adalah kompetensi sikap religi, sikap social, pengetahuan
dan keterampilan. Keempat kompetensi tersebut saling berkaitan satu sama lain dan
dikatakan komperehensip. Jika salah satu kompetensi penguasaannya rendah maka akan
berdampak rendah pula untuk penguasaan kompetensi yang lainnya.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan pembelajaran model
proyek dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas X mata pelajaran Biologi SMA
Negeri I Asembagus.
Model proyek merupakan salah satu metode yang dapat diterapkan untuk
meningkatkan hasil belajar siswa. Model proyek dapat menumbuhkembangkan
keaktifan, kreatifitas serta dapat menciptakan suasana yang menyenangkan serta
membawa siswa pada kebiasaan yang menghargai waktu. Siswa dapat bekerjasama
dengan anggota kelompoknya secara kompak dan antusias untuk menyelesaikan tugas
yang menjadi tanggung jawab masing-masing siswa. Kekompakan akan menggiring
siswa untuk efektif waktu, waktu yang dibutuhkan untuk mengerjakan tidak terlalu lama
sehingga tidak membawa siswa menuju kejenuhan. Siswa juga merasa senang karena
tidak selalu berhadapan dengan buku teks yang sering membuatnya jenuh tetapi
langsung melakukan action sesuai tahapan yang telah ditentukan.
Model pembelajaran proyek didefinisikan sebagai model pembelajaran yang
menitik beratkan pada aktivitas siswauntuk dapat memahami suatu konsepdan prinsip
dengan melakukan investigasi yang mendalam tentang suatu masalah dan mencari suatu
solusi yang relevan serta diimplementasikan dalam pengerjaan proyek, sehingga
122 ________________________ ©Pancaran, Vol. 5, No. 2, hal 119-134 Mei 2016
Dan
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian yang akan
dilaksanakan merupakan salah satu solusi untuk menyelesaikan permasalahan pada saat
pembelajaran di kelas. Penelitian tindakan kelas ini direncakan akan dilakukan minimal
2 siklus untuk mencapai hasil yang benar-benar optimal sesuai dengan siklus PTK.
Pelaksanaan penelitian ini pada bulan Juli sampai dengan September 2015
Tempat penelitian di kelas X Ipa 2 SMA Negeri I Asembagus pada tahun pelajaran
2015/2016 dengan subyek penelitian sebanyak 32 siswa yang terdiri atas 16 siswa dan
16 siswi
Data-data yang akan diambil dan berkaitan dengan penelitian ini antara lain
124 ________________________ ©Pancaran, Vol. 5, No. 2, hal 119-134 Mei 2016
1). Data hasil belajar, berupa aspek sikap, keterampilan dan pengetahuan. Aspek
pengetahuan dan keterampilan data diperoleh melalui observasi, sedangkan data untuk
aspek pengetahuan diperoleh melalui tes tulis.
2). Data informan, data informan diambil untuk memberikan gambaran kepada peneliti
tentang latar belakang kemampuan hasil belajar siswa sebelum penerapan model
pembelajaran proyek dengan membuat model virus 3 dimensi.
3). Data documenter, pada data documenter data yang akan diperoleh berupa perangkat
pembelajaran yang digunakan peneliti saat penelitian serta hasil observasi pada aspek
sikap dan keterampilan.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pola model spiral. Penelitian yang
menggunakan model spiral merupakan penelitian tindakan yang terdiri atas empat fase
dalam setiap siklusnya. Fase-fase tersebut diantaranya adalah perencanaan (planning),
tindakan (action), Observasi (observation), dan refleksi (reflection). Keempat fase
tersebut dilakukan secara berurutan kemudian diikuti oleh siklus berikutnya yang
memiliki tahapan fase yang sama dengan siklus sebelumnya.
Fase-fase pada siklus-siklus penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut
Tindakan pendahuluan
Responden penelitian
Siklus I
Perencanaan
Refleksi
Pelaksanaan Observasi
Siklus II
Perencanaan
Refleksi
tindakan observasi
proses yang dialami guru dan siswa selama penerapan pembelajaran dengan
menerapkan model proyek.
Keberhasilan pada tahap observasi meliputi
1. Siswa memiliki lembar perencanaan untuk model yang akan di buat. Lembar rencana
merupakan daftar yang berisi nama anggota kelompok beserta tugas masing-
masing, alat dan bahan yang diperlukan, sketsa gambar secara 3 dimensi,
2. Siswa membawa alat dan bahan lengkap,
3. Siswa membagi tugas dan bekerja sesuai tugas masing-masing dalam kelompok,
4. Siswa dapat merangkai alat tepat sesuai gambar rencana,
5. Siswa dapat menghasilkan produk sesuai rencana.
4. Refleksi
Refleksi dilakukan untuk menganalisis hasil tindakan agar dapat memperbaiki
tindakan berikutnya. Kegiatan refleksi ini dilakukan pada segala hal yang terjadi selama
tindakan penelitian tindakan kelas berlangsung. Siklus dalam setiap tindakan ini diakhiri
atau dihentikan dengan indikator sebagai berikut.
a. Hasil observasi menunjukkan bahwa pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan
rencana yang telah disusun dan mendapatkan nilai yang baik minimal 75 untuk
semua komponen
b. Hasil wawancara telah memberikan informasi bahwa siswa kelompok akademik
tingkat bawah merasa senang dengan situasi pembelajaran berbasis proyek.
c. Hasil tes telah menunjukkan bahwa siswa kelompok akademik bawah tidak
mengalami kesulitan yang berarti dalam memahami konsep IPA (minimal siswa
yang mencapai KKM mencapai 75%)
Data yang diperoleh pada penelitian ini dianalisis secara deskriptif kualitatif berdasar
hasil observasi terhadap proses dan hasil belajar, dengan langkah berikut:
1. Melakukan reduksi, yaitu mengecek dan mencatat kembali data-data yang telah
terkumpul
2. Melakukan interpretasi, yaitu menafsirkan data-data yang telah terkumpul
diwujudkan dalam bentuk pernyataan
3. Melakukan inferensi, yaitu menyimpulkan apakah dalam pembelajaran ini
terjadi peningkatan hasil belajar atau tidak didasarkan pada observasi.
Anonim: Peningkatan Hasil Belajar Melalui Pembelajaran Berbasis ... _________ 127
Keterangan;
a. Membuat dan menyusun lembar perencanaan model 3d virus yang lengkap. Terdiri
atas rancangan model dan ukuran yang akan digunakan (keterampilan)
b. Menyediakan alat dan bahan lengkap (sikap)
c. Membagi tugas masing-masing anggota kelompok (sikap)
d. Merangkai alat dengan tepat (keterampilan)
e. Menghasilkan produk sesuai lembar perencanaan model (keterampilan)
(1). Rata-rata untuk aspek sikap
(2). Rata-rata untuk aspek keterampilan
128 ________________________ ©Pancaran, Vol. 5, No. 2, hal 119-134 Mei 2016
Keterangan;
a. Membuat dan menyusun lembar perencanaan model 3d virus yang lengkap. Terdiri
atas rancangan model dan ukuran yang akan digunakan (keterampilan)
b. Menyediakan alat dan bahan lengkap (sikap)
c. Membagi tugas masing-masing anggota kelompok (sikap)
d. Merangkai alat dengan tepat (keterampilan)
e. Menghasilkan produk sesuai lembar perencanaan model (keterampilan)
(1). Rata-rata untuk aspek sikap
(2). Rata-rata untuk aspek keterampilan
Anonim: Peningkatan Hasil Belajar Melalui Pembelajaran Berbasis ... _________ 129
Aspek sikap sudah dapat ditunjukkan dengan baik oleh masing-masing siswa
yang tergabung dalam kelompok yang terdiri atas 8 kelompok. Antusias yang besar para
siswa untuk membawa alat dan bahan yang telah mereka rencanakan sebelumnya
meningkatkan hasil observasi terhadap aspek sikap dari 92.5% di siklus 1 meningkat
menjadi 95% di siklus 2 pada kelompok 2. Kelompok 3 meningkat 5% dari 75% pada
siklus 1 menjadi 80% pada siklus2. Peningkatan sangat menonjol ditunjukkan oleh
kelompok 4, siklus 1 hanya 70% dan pada sikus 2 meningkat sebanyak 20% mnjadi
90%. Pada kelompok kelompok 7 rata-rata hasil observasi pada aspek sikap meningkat
dari siklus 1 93% menjadi 95% di siklus 2. Kelompok 8 juga menunjukkan hasil yang
sama, peningkatan sebanyak 4% terjadi pada siklus 2 yang mencapai 77% dari siklus 1
yang hanya 73%. Siklus 1 dan 2 mencapai prosentase tetap pada kelompok 5 dan 6
yang berturut-turut 100% dan 90%.
Aspek keterampilan tertuang dalam hal membuat dan menyusun lembar
perencanaan secara lengkap model 3d virus, merangkai alat dan bahan dengan tepat
serta menghasilkan produk yang sesuai dengan lembar perencanaan. Siklus 1 dan 2 pada
kelompok 1 mencapai prosentase 85%. Pada kelompok 2 siklus 1 mencapai 96.2%
sedangkan siklus 2 meningkat menjadi 98,3%. Prosentase observasi aspek keterampilan
kelompok 3 pada siklus 1 dan 2 tetap sebesar 87%. Siklus 1 kelompok 4 untuk aspek
keterampilan sebesar 78,3% pada siklus 2 meningkat menjadi 85%. Aspek
keterampilan kelompok 5 mengalami peningkatan 3,3% dari siklus 1 sebesar 73,4%
menjadi 76,7% pada siklus 2. Aspek keterampilan kelompok 7 juga mengalami
peningkatan menjadi 100% pada siklus 2 dari siklus 1 sebesar 90%. Peningkatan 6,6%
juga terjadi pada kelompok 8, siklus I hanya 68,4% dan siklus 2 menjadi 75%.
Aspek keterampilan merangkai alat dan bahan merupakan hal yang disukai
siswa. Siswa merasa asyik dan senang dalam kegiatan merangkai alat dan bahan. Siswa
langsung dapat bereksperimen dan menuangkan kreatifitas masing-masing dengan
senag hati, sehingga meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. Produk akhir juga
menjadi penilaian yang mudah untuk diobservasi. Masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil karyanya atau produk model virus 3D yang telah dibuatnya
sesuai rancangan yang telah disusun di lembar perencanaan. 2 kelompok yang
mendapatkan persentase kemiripan produk dengan sketsa gambar di lembar
perencanaannya melalui observasi hanya 70%, sedangkan kelompok lainnya telah
Anonim: Peningkatan Hasil Belajar Melalui Pembelajaran Berbasis ... _________ 131
mencapai kemiripan sebesar 80 hingga 95%. Artinya sebagian besar kelompok dapat
menghasilkan produk model virus 3d dengan tingkat kemiripan yang baik sesuai sketsa.
Model pembelajaran proyek untuk membuat model 3D virus dapat
meningkatkan hasil belajar pada aspek pengetahuan. Rata-rata kelas meningkat dari
pembelajaran dengan metode diskusi yang digunakan sebelum model proyek, Pada data
awal sebelum dilakukan model pembelajaran ini hasil tes tulis yang dikerjakan melalui
ulangan harian menunjukkan rata-rata kelas sebesar 62 sedangkan setelah siklus 1
selesai rata-rata kelas menjadi 68. Nilai yang dicapai siswa juga meningkat dari 70
menjadi 78. Nilai terendah yang capai siswa juga meningkat dari 23 menjadi 62.
Peningkatan nilai siswa berimplikasi terhadap menurunnya jumlah siswa yang tidak
tuntas dan meningkatnya siswa yang tuntas dalam mengerjakan ulangan harian.
Penurunan siswa yang tidak tuntas sebesar 4 orang atau 26.7% dari 15 orang menjadi 11
orang. Sedangkan siswa yang tuntas meningkat dari 18 orang menjadi 22 orang
sehingga peningkatannya sebesar 4 orang atau 22%.
Peningkatan hasil belajar ini juga dapat disebabkan siswa dapat mengingat
dengan baik materi yang terkait dengan eksperimen yang dilakukan. Faktor lainnya
yaitu rasa senang saat belajar membuat siswa termotivasi untuk belajar lebih baik
lagi.Semangat dari teman-teman sekelompoknya juga menjadi faktor penting pula untuk
mencapai keberhasilan bersama dalam aspek sikap, keterampilan maupun pengetahuan.
Pada siklus 2 tampak ada peningkatan hasil belajar pada aspek pengetahuan.
Rata-rata kelas hasil tes tulis atau ulangan harian meningkat dari 68 pada siklus 1
menjadi 72 pada siklus 2. Nilai tertinggi yang dicapai siswa saat ulangan harian
132 ________________________ ©Pancaran, Vol. 5, No. 2, hal 119-134 Mei 2016
meningkat menjadi 86 pada siklus 2 yang pada siklus sebelumnya yaitu siklus 1 hanya
78. Nilai terendah saat ulangan harian juga mengalami peningkatan silkus 1 nilai
terendahnya 62 dan meningkat pada siklus 2 nilai ulangan terendah yang dapat dicapai
sebesar 70. Jumlah siswa yang tuntas ulangan harian meningkat sebesar 6.05% dari 22
siswa siswa yang tuntas di siklus 1 menjadi 24 siswa di siklus 2. Jumlah siswa yang
tidak tuntas ulangan harian menurun dari 11 siswa yang belum tuntas di siklus 1
menjadi 9 siswa di siklus 2.
Tabel 7. Data Rata-Rata Hasil Belajar Aspek Sikap, Keterampilan dan Sikap pada
Siklus 1 dan 2
Aspek Siklus 1 Siklus 2
Sikap 84.81 % 89 %
Keterampilan 84.03 % 87.75 %
Pengetahuan 66.67 % 72.72%
Rata-rata peningkatan aspek sikap dari siklus 1 ke siklus 2 sebesar 4,2%. Rata-rata
peningkatan aspek keterampilan dari siklus 1 ke siklus 2 sebesar 3.73%. Rata-rata
peningkatan hasil belajar aspek pengetahuan dari siklus 1 ke siklus 2 sebesar 6.05%
Anonim: Peningkatan Hasil Belajar Melalui Pembelajaran Berbasis ... _________ 133
KESIMPULAN
1. Pembelajaran biologi dengan menggunakan metode proyek dalam pembuatan model
replica virus 3 dimensi dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X mipa 2 SMA
Negeri I Asembagus.tahun pelajaran 2015/2016.
2. Hasil belajar siswa berupa aspek sikap, keterampilan dan pengetahuan
3. Peningkatan hasil belajar aspek sikap, dan keterampilan melalui observasi langsung.
Aspek pengetahuan diukur melalui tes tulis yang berupa tes ulangan harian.
4. Rata-rata peningkatan aspek sikap dari siklus I ke siklus 2 sebesar 4.2 %. Dari
84.81% pada siklus 1 menjadi 89% pada siklus 2.
5. Aspek keterampilan mengalami peningkatan sebesar 3.74% dari rata-rata di siklus 1
84.03% menjadi 87.75% pada siklus 2.
6. Rata-rata peningkatan aspek pengetahuan sebesar 6.05 %. Siklus 1 sebesar 66.67 %
sedangkan siklus 2 meningkat rata-ratanya menjadi 72.72 %
DAFTAR PUSTAKA
Grant M Michael. 2002. Model pembelajaran proyek. Yogyakarta: PT. Raja Grafindo
Lampiran peraturan menteri pendidikan nasional no 109 tahun 2013. Kurikulum 2013.
Jakarta
Winarno surakmad. 1990. Hasil belajar dan metode belajar dalam pendidikan. Jakarta:
Hexapresindo
134 ________________________ ©Pancaran, Vol. 5, No. 2, hal 119-134 Mei 2016