Karya Tulis Candi Prambanan
Karya Tulis Candi Prambanan
Karya Tulis Candi Prambanan
CANDI PRAMBANAN
Disusun Oleh:
i
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
yang ditentukan.
Negeri 1 Minggir.
Akhirnya kami menyadari, bahwa karya tulis ini masih jauh dari sempurna,
oleh sebab itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan.
ii
DAFTAR ISI
RIWAYAT PENULIS....................................................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................1
1.2 Tujuan......................................................................................................................1
1.3 Manfaat....................................................................................................................1
3.3 Candi Utama............................................................................................................5
iii
3.4.2 Angsa..............................................................................................................8
3.4.3 Garuda.............................................................................................................8
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan...............................................................................................................12
4.2 Saran-saran................................................................................................................12
Daftar Pustaka
Lampiran
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Candi Prambanan adalah salah satu candi terbesar yang ada di Indonesia
dan merupakan salah satu situs kebanggaan yang dimiliki Indonesia baik sebagai
objek wisata maupun sarana keagamaan. Candi ini merupakan candi yang
bercorak Hindu sesuai dengan fakta sejarah yang ada. Candi ini terbilang cukup
unik dan menarik karena pada awalnya candi ini dibangun tidak menggunakan
semen atau perekat lainnya. Penulis merasa tertarik untuk mempelajari dan
akhirnya menyusunnya dalam bentuk sebuah karya tulis
Karya tulis ini ditulis berdasarkan hasil kunjungan ke Candi Prambanan
yang terletak di daerah Prambanan Sleman-Yogyakarta saat study tour. Dalam
penulisan karya tulis ini, penulis memiliki beberapa alasan yaitu penulis secara
langsung mengamati bentuk fisik candi Prambanan di lapangan, mengemukakan
sebab-sebab mengapa masalah yang dipersoaalkan perlu diteliti dan ditulis.
1.2 Tujuan
Karya tulis yang berjudul laporan study tour ke candi prambanan ini ditulis
bukanlah tanpa tujuan, adapun tujuan penulisan adalah sebagai berikut :
1. Untuk memperluas wawasan penulis dan pembaca mengenai situs
sejarah candi prambanan.
2. Memberikan gambaran umum mengenai candi prambanan serta
perkembangannya.
3. Penyebaran informasi tentang upaya pelestarian Candi Prambanan.
4. Mengetahui sejarah tentang asal mula dibangunnya candi prambanan dan
candi-candi disekitarnya
5. Menumbuhkan minat generasi muda terhadap sejarah melalui penelitian
benda-benda bersejarah.
1
13. Manfaat / Kegunaan
Manfaat atau kegunaan dari karya tulis ini kita bisa mengetahui latar
belakang candi prambanan, serta sejarah dan menabah wawasan kita agar lebih
paham mengenai Cagar Budaya yang dimiliki Indonesia salah satunya candi
prambanan.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
kita ketahui, candi-candi pada umumnya didirikan di dekat sungai, bahkan candi
Borobudur terletak di dekat pertemuan sungai Opak dan sungai Progo.
4
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Sejarah Singkat
Candi Prambanan merupakan candi hindu yang dibangun oleh raja-raja
dinasti Sanjaya pada abad IX, ditemukanya tulisan nama Pikatan pada candi ini
yang menimbulkan pendapat bahwa candi ini dibangun oleh Rakai Pikatan
kemudian diselesaikan oleh raja Rakai Balitung berdasarkan prasasti berangka
tahun 856 M “Prasasti Siwargiha” sebagai manifest politik untuk meneguhkan
kedudukan sebagai raja yang besar. Terjadinya perpindahan pusat kerajaan
Mataram ke Jawa Timur berkaitan tidak terawatnya candi di daerah ini di tambah
terjadinya gempa bumi serta beberapa kali letusan gunung merapi menjadikan
candi prambanan runtuh tinggal puing-puing batu yang berserakan. Apalagi
ditambah dengan gempa pada tahun 2006, Usaha pemugaran pun mulai dilakukan.
Pada tanggal 20 Desember 1953 pemugaran Candi induk Loro Jonggrang secara
resmi dinyatakan selesai oleh Dr. Ir. Soekarno sebagai Presiden Republik
Indonesia Pertama.
Komplek percandian prambanan terdiri atas bawa, latar tengah dan latar
atas (Latar Pusat) Latar bawah tak berisi apapun. Didalam latar tengah terdapat
reruntuhan candi-candi parawa. Latar pusat adalah latar terpenting diatas berdiri 6
buah candi besar dan kecil. Candi-candi utama terdiri atas 2 deret yang paling
berhadapan.
Deret pertama yaitu candi Siwa, candi Wisnu, dan candi Brahma. Deret
kedua yaitu candi Nandi, candi Angsa dan candi Garuda. Pada ujung lorong yang
memisah kedua deretan candi tersebut terdapat candi apit secara keseluruhan
percandian ini terdiri atas 240 buah candi.
3.2 Deskripsi Bangunan
Denah asli Candi Prambanan berbentuk persegi panjang, terdiri atas
halaman luar dan tiga pelataran, yaitu Jaba (pelataran luar), Tengahan (pelataran
tengah) dan Njeron (pelataran dalam). Halaman luar merupakan areal terbuka
5
yang mengelilingi pelataran luar. Pelataran luar berbentuk bujur dengan luas 390
m2. Pelataran ini dahulu dikelilingi oleh pagar batu yang kini sudah tinggal
reruntuhan. Pelataran luar saat ini hanya merupakan pelataran kosong. Belum
diketahui apakah semula terdapat bangunan atau hiasan lain di pelataran ini.
Di tengah pelataran luar, terdapat pelataran kedua, yaitu pelataran tengah
yang berbentuk persegi panjang seluas 222 m2. Pelataran tengah dahulu juga
dikelilingi pagar batu yang saat ini juga sudah runtuh. Pelataran ini terdiri atas
empat teras berundak, makin ke dalam makin tinggi. Di teras pertama, yaitu teras
yang terbawah, terdapat 68 candi kecil yang berderet berkeliling, terbagi dalam
empat baris oleh jalan penghubung antarpintu pelataran. Di teras kedua terdapat
60 candi, di teras ketiga terdapat 52 candi, dan di teras keempat, atau teras teratas,
terdapat 44 candi. Seluruh candi di pelataran tengah ini mempunyai bentuk dan
ukuran yang sama, yaitu luas denah dasar 6 m2 dan tinggi 14 m. Hampir semua
candi di pelataran tengah tersebut saat ini dalam keadaan hancur. Yang tersisa
hanya reruntuhannya saja.
Pelataran dalam, merupakan pelataran yang paling tinggi letaknya dan
yang dianggap sebagai tempat yang paling suci. Pelataran ini berdenah persegi
empat seluas 110 m2, dengan tinggi sekitar 1,5 m dari permukaan teras teratas
pelataran tengah. Pelataran ini dikelilingi oleh turap dan pagar batu. Di keempat
sisinya terdapat gerbang berbentuk gapura paduraksa. Saat ini hanya gapura di sisi
selatan yang masih utuh. Di depan masing-masing gerbang pelataran teratas
terdapat sepasang candi kecil, berdenah dasar bujur sangkar seluas 1, 5 m2 dengan
tinggi 4 meter. Di pelataran dalam terdapat 2 barisan candi yang membujur arah
utara selatan. Di barisan barat terdapat 3 buah candi yang menghadap ke timur.
Candi yang letaknya paling utara adalah Candi Wisnu, di tengah adalah Candi
Syiwa, dan di selatan adalah Candi Brahma. Di barisan timur juga terdapat 3 buah
candi yang menghadap ke barat. Ketiga candi ini disebut candi wahana (wahana =
kendaraan), karena masing-masing candi diberi nama sesuai dengan binatang
yang merupakan tunggangan dewa yang candinya terletak di hadapannya.
6
Candi yang berhadapan dengan Candi Wisnu adalah Candi Garuda, yang
berhadapan dengan Candi Syiwa adalah Candi Nandi (lembu), dan yang
berhadapan dengan Candi Brahma adalah Candi Angsa. Dengan demikian,
keenam candi ini saling berhadapan membentuk lorong. Candi Wisnu, Brahma,
Angsa, Garuda dan Nandi mempunyai bentuk dan ukuran yang sama, yaitu
berdenah dasar bujur sangkar seluas 15 m2 dengan tinggi 25 m. Di ujung utara
dan selatan lorong masing-masing terdapat sebuah candi kecil yang saling
berhadapan, yang disebut Candi Apit.
3.3 Candi Utama
Candi Prambanan memiliki 3 candi utama di halaman utama, yaitu Candi
Wisnu, Brahma, dan Siwa. Ketiga candi tersebut adalah lambang Trimurti dalam
kepercayaan Hindu. Ketiga candi itu menghadap ke timur. Setiap candi utama
memiliki satu candi pendamping yang menghadap ke barat, yaitu Nandini untuk
Siwa, Angsa untuk Brahma, dan Garuda untuk Wisnu.
Dalam filosopi hindu, Trimurti adalah tiga kekuatan Brahman (Sang Hyang
Widhi, sebutan Tuhan dalam agama Hindu) dalam menciptakan, memelihara,
melebur alam beserta isinya. Trimurti terdiri dari 3 yaitu:
Dewa Brahma yang berfungsi sebagai pencipta/Utpathi, Sakti: Dewi
Saraswati yang merupakan dewi ilmu pengetahuan, Senjata: Busur,
Simbol: A, Warna: Merah.
Dewa Wisnu berfungsi sebagai Pemelihara / Sthiti. Dalam menjalankan
tugasnya beliau dibanti oleh Dewi Laksmi atau Sri. Atribut atau Senjata
dewa Wisnu adalah Cakram dengan Simbol aksara U,Warna Hitam
Dewa SiwaBerfungsi sebagai Penghancur / Pralina yang memiliki
kekuatau atau Sakti Dewi Durga, Uma, dan Parwati. Dewa Siwa
bersenjatakan Trisula Dengan Simbol M dan Warna Panca Warna
7
Apabila simbol dari ketiga dewa tesebut digabungkan, maka akan menjadi AUM
yang dibaca "OM" ( ॐ ) yang merupakan simbol suci agama Hindu. Inilah yang
menjadi dasar candi prambanan.
3.4 Candi Pendamping
Setiap candi utama memiliki satu candi pendamping yang menghadap ke
barat, yaitu Nandini untuk Siwa, Angsa untuk Brahma, dan Garuda untuk Wisnu.
Selain tiga candi pendamping, juga terdapat candi penjaga. Berikut akan diulas
satu persatu.
3.4.1 Candi Nandi
Candi ini mempunyai satu tangga masuk yang menghadap ke barat, yaitu ke
Candi Syiwa. Nandi adalah lembu suci tunggangan Dewa Syiwa. Jika
dibandingkan dengan Candi Garuda dan Candi Angsa yang berada di sebelah
kanan dan kirinya, Candi Nandi mempunyai bentuk yang sama, hanya ukurannya
sedikit lebih besar dan lebih tinggi. Tubuh candi berdiri di atas batur setinggi
sekitar 2 meter. Seperti yang terdapat di Candi Siwa, pada dinding kaki terdapat
dua motif pahatan yang letaknya berselang-seling.
Yang pertama merupakan gambar singa yang berdiri di antara dua pohon
kalpataru dan yang kedua merupakan gambar sepasang binatang yang berteduh di
bawah pohon kalpataru. Di atas pohon bertengger dua ekor burung. Gambar-
gambar semacam ini terdapat juga pada candi wahana lainnya. Candi Nandi
memiliki satu ruangan dalam tubuhnya. Tangga dan pintu masuk ke ruangan
terletak di sisi barat. Dalam ruangan terdapat Arca Lembu Nandi, kendaraan
Syiwa, dalam posisi berbaring menghadap ke barat.
Dalam ruangan tersebut terdapat juga dua arca, yaitu Arca Surya (dewa
matahari) yang sedang berdiri di atas kereta yang ditarik oleh tujuh ekor kuda dan
Arca Candra (dewa bulan) yang sedang berdiri di atas kereta yang ditarik oleh
sepuluh ekor kuda. Dinding ruangan tidak dihias dan terdapat sebuah batu yang
menonjol pada tiap sisi dinding yang berfungsi sebagai tempat meletakkan lampu
minyak. Dinding lorong di sekeliling tubuhcandi juga polos tanpa hiasan pahatan.
8
3.4.2 Candi Angsa
Candi ini mempunyai satu ruangan yang tak berisi apapun. Luas dasarnya 13
m2 dan tingginya 22 m. mungkin ruangan ini hanya di pakai untuk kandang angsa
hewan yang biasa di kendarai oleh Brahma.
3.4.3 Candi Garuda
Di dalam satu-satunya ruangan yang ada, terdapat area kecil yang berwujud
seekor garuda diatas seekor naga, Garuda adalah kendaraan Wisnu.
3.4.4 Candi Apit
Candi Apit merupakan sepasang candi yang saling berhadapan. Letaknya,
masing-masing, di ujung selatan dan ujung utara lorong di antara kedua barisan
candi besar. Kedua candi ini berdenah bujur sangkar seluas 6 m2 dengan
ketinggian 16 m. tubuh candi berdiri di atas batur setinggi sekitar 2,5 m. Tidak
terdapat selasar di permukaan kaki candi. Masing-masing mempunyai satu tangga
menuju satu-satunya ruangan dalam tubuhnya. Hanya ada hal yang istimewa
tentang candi ini, ialah ketika candi ini sudah selesai di bangun kembali, kelihatan
sangat indah.
3.4.5 Candi Kelir
Luas dasarnya 1, 55 m2 dengan tinggi 4,10 m. Candi ini tidak mempunyai
tangga masuk. Fungsinya sebagai penolak bala.
3.4.6 Candi Sudut
Luas dasarnya 1,55 m2 dengan tinggi 4,10 m.
9
saja. Sekarang, candi ini adalah sebuah situs warisan dunia yang dilindungi oleh
UNESCO mulai tahun 1991, berarti bahwa kompleks ini terlindung dan memiliki
status istimewa, misalkan juga dalam situasi peperangan.
Pada 27 Mei 2006 gempa bumi dengan kekuatan 5,9 pada skala Richter
(sementara United States Geological Survey melaporkan kekuatan gempa 6,2
pada skala Richter) menghantam daerah Bantul dan sekitarnya. Gempa ini
menyebabkan kerusakan hebat terhadap banyak bangunan dan kematian pada
penduduk di sana. Salah satu bangunan yang rusak parah adalah kompleks Candi
Prambanan, khususnya Candi Brahma,beberapa kerusakan akibat gempa 27 Mei
2006 lalu kini sedang diperbaiki. Sejak tanggal 18 September 2006, anda sudah
bisa memasuki zona 1 Candi Prambanan meski belum bisa masuk ke dalam candi.
10
keindahan, disediakan sebuah rangkaian Kereta Mini yang akan mengelilingi
kawasan Taman Wisata Candi Prambanan hingga ke Candi Sewu.
Selain itu, kawasan Taman Wisata Candi Prambanan juga memiliki Arena
Bermain Anak-Anak yang sejuk dan nyaman, dimana sering digunakan sebagai
tempat lomba burung berkicau. Masyarakat umum juga dapat memanfaatkan
Bumi Perkemahan Rama Shinta yang tersedia di dalam kawasan untuk acara-
acara pertemuan, acara keluarga, ulang tahun, perpisahan sekolah maupun resepsi
pernikahan. Sebab di Bumi Perkemahan tersedia tempat parkir, pendopo, toilet,
kamar mandi dan lapangan olahraga yang dapat dimanfaatkan. Bahkan disini juga
tersdia penyewaan tenda, pengeras suara, meja, kursi, lampu penerangan dan
acara kesenian Reog.
11
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha Kuasa karena atas
rahmat dan karunianya penulis diberi kesempatan menyelesaikan pembuatan
laporan karya tulis tentang Candi Prambanan tanpa halangan suatu apapun. Yang
terletak persis di perbatasan Propinsi Jawa Tengah + 17 Km kearah timur dari
kota Yogyakarta. Daerah ini merupakan daerah yang mempunyai banyak sejarah
sehingga tidak heran banyak wisatawan asing yang ingin mengunjungi tempat-
tempat wisata di daerah Istimewa Yogyakarta terutama di candi Prambanan yang
berdiri di sebelah timur sungai Opak + 200 m sebelah utara Yogya – Solo.
4.2 Saran-Saran
Setelah Penulis berkunjung ketempat rekreasi ini, penulis mempunyai sedikit
saran untuk tempat rekreasi yang menyenangkan antara lain :
1. Kunjungi tempat-tempat bersejarah yang ada di daerah Yogyakarta agar
dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang sejara-sejarah dan
seni budaya Indonesia.
2. Jagalah etika dalam berkunjung ke Candi Prambanan karena tempat
tersebut sejatinya adalah tempat ibadah
3. Lestarikan dan kembangkan potensi warisan budaya agar Candi
Prambanan yang sebagai peninggalan bersejarah yang tak ternilai harganya
ini mampu memaksimalkan potensi karena selain merupakan sumber
penghasilan untuk masyarakat sekitar Prambanan juga aset parawisata
nasional Indonesia penambah devisa Negara selain non-migas.
4. Sebaiknya upaya-upaya yang dilakukan pemerintah untuk menjaga dan
melestarikan Candi Borobudur tersebut tetap menjadi daya tarik terutama
dari segi kepariwisataan , arkeologi dan ilmu pengetahuan .
5. Penulis mengharapkan kerapihan dan kebersihan di Candi Prambanan
tetap terjaga.
12
DAFTAR PUSTAKA
13