Makalah Audit 1 - Materi 4 - Ridwan

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PENGAMBILAN KEPUTUSAN JANGKA PENDEK DALAM


BERBAGAI SITUASI BISNIS

DISUSUN OLEH:

Muh. Ridwan N C 301 21 046

Balgis C 301 21 115

Bambang Prasetyo C 301 21 023

Agil Ferdeva Putra C 301 21 224

Moh. Fakhrul Azzam C 301 21 052

Taufik Fitriyanto C301 18 198

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS TADULAKO
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah Puji Syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat
dan hidayahnya Saya telah dapat menyusun makalah tentang “Pengambilan keputusan Jangka
pendek dalam berbagai situasi bisnis”. Penyusunan makalah ini merupakan kewajiban kami
sebagai mahasiswa untuk memenuhi tugas.

Makalah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Akuntansi
manajemen. Dalam proses pembuatan makalah ini, penyusun banyak memperoleh bantuan dari
berbagai hak, maka dengan itu penyusun mengucapkan terimakasih pada pihak-pihak yang
terkait, terutama kepada Ibu selaku dosen mata kuliah Akuntansi manajemen.

Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan penulis pada
khususnya, saya menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari sempurna,
untuk itu saya mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan
sebagaimana mestinya. Akhir kata saya ucapkan terimakasih.

i
Daftar Isi

KATA PENGANTAR......................................................................................................................i

Daftar Isi..........................................................................................................................................ii

BAB 1 PENDAHULUA.................................................................................................................1

1.1 Latar Belakang...........................................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah......................................................................................................................1

1.3 Tujuan........................................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................3

2.1 BIAYA DIFFRENSIAL............................................................................................................3

2.2 BIAYA RELEVAN...................................................................................................................4

BAB 3 PENUTUP...........................................................................................................................7

3.1 Kesimpulan................................................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................8

ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keterampilan membentuk keputusan adalah kemampuan buat mendefinisikan persoalan
dan memilih cara terbaik pada memecahkannya. Kemampuan menghasilkan keputusan
merupakan yang paling utama bagi seorang manager, terutama bagi grup manager atas (top
manager). Griffin mengajukan tiga langkah dalam pembuatan keputusan. Pertama, seseorang
manager wajib mendefinisikan problem serta mencari aneka macam cara lain yang bisa diambil
untuk menyelesaikannya. Kedua, manager harus mengevaluasi setiap alternatif yang ada serta
memilih sebuah alternatif yg dianggap paling baik. serta terakhir, manager harus
mengimplementasikan alternatif yang telah beliau pilih dan mengawasi serta mengevaluasinya
supaya permanen berada di jalur yang benar.
Setiap orang dapat pula menginginkan perubahan pada bepergian hidup mereka, yang
memutuskan buat berubah, telah tentu menghadapi resiko dan tantangan. buat orang yang ingin
berubah, beliau meyakini pada berpikir buat tidak terlalu cemas menghadapi masa depan.
Keberanian mengambil keputusan menjadi wirausaha, telah tentu sesuai pertimbangan yang
mendalam dari satu hasrat buat mencapai masa depan yang lebih baik.
Merebut kesempatan yang terdapat disekeliling kita, kita meyakini juga mempunyai
kemampuan memanfaatkan otak buat pintar melihat, mengenalinya serta mengikuti
perkembangannya. Jadi memaksimumkan peluang masa tiba di orang sebanding menggunakan
kecakapan, kemauan bertindak, kemauan memandang jauh, pengalaman serta pengetahuan
mereka wacana global usaha. Kemampuan buat merealisasikan keputusan atas kesempatan
datang sekali serta tidak jarang jua banyak orang mengatakan kurang kesempatan baginya, atau
dengan istilah lain dia membela diri bahwa dirinya tak pernah mendapat kesempatan.
Sang karena itu sekali keputusan yang diambil sebagai wirausaha, maka saat ini dan
seterusnya tidak pernah akan terdapat kesempatan untuk memaksimumkan peluang-peluang
yang ada, kecuali anda meyakini benar bahwa jangan cemas menghadapi masa depan
menggunakan kemauan yang keras untuk mewujudkannya melalui satu proses menciptakan
kebiasaan yang efektif.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa hubungan antara pengambilan keputusan dengan biaya differensial?
2. Apa hubungan antara pengambilan keputusan dengan biaya relevan?
3. Bagaimana menganalisis suatu keputusan dalam berbagai situasi bisnis?

1
1.3 Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini dilaksanakan oleh para mahasiswa yang memiliki tujuan
dan maksud tertentu. Adapun tujuan saya ialah:

1. Dapat menjelaskan hubungan pengambilan keputusan dengan biaya diffrensial


2. Dapat menjelaskan hubungan pengambilan keputusan dengan biaya relevan
3. Dapat menganalisis keputusan yang tepat dalam berbagai situasi bisnis

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 BIAYA DIFFRENSIAL


Biaya diferensial adalah biaya yang harus dikeluarkan untuk menyelesaikan suatu usulan
proyek atau memperluas aktivitas yang telah dilakukan. Biaya diferensial sering kali disebut
dengan biaya marginal oleh ekonomi dan sebagai biaya incremental oleh insinyur industrial.
Biaya diferensial meliputi semua pengeluaran tunai yang diperlukan, baik tetap maupun variabel.
Pengeluaran kas yang diperlukan sering kali disebut sebagai biaya tunai. Secara serupa, biaya
diferensial dapat dianggap sebagai pengeluaran yang dapat dihindari bila mengabaikan atau
menghentikan proyek atau aktivitas tersebut. “Dalam hal ini, biaya tersebut disebut sebagai biaya
yang dapat dihindari.”

Analisis biaya diferensial dapat menjadi alat yang efektif untuk digunakan perusahaan
saat membuat keputusan yang dapat memengaruhi aliran pendapatan dan laba, serta memberikan
wawasan tentang alternatif paling hemat biaya yang mungkin dipilih perusahaan.Selain itu,
penghitungan differential cost dapat menjadi metode penting untuk menentukan bagaimana
perusahaan menentukan harga produk atau layanannya.Hal ini karena differential cost dapat
berhubungan erat dengan biaya marjinal ekonomi dari menjalankan operasi produksi.Misalnya,
Jika perusahaan ingin memaksimalkan pendapatannya, cara yang paling tepat adalah dengan
menjaga keseimbangan proses produksinya dan juga keseimbangan antara biaya diferensial dan
pendapatan yang dihasilkan.Dengan menggunakan analisis ini, perusahaan kemudian dapat
menentukan alternatif terbaik untuk memaksimalkan pendapatannya.Biaya diferensial juga dapat
menjadi penting bagi perusahaan yang mencoba menentukan metode branding, periklanan, dan
pemasaran mana yang harus dipertahankan dan mana yang harus dibuang.

Menganalisis differential cost antara masing-masing alternatif pilihan yang dimiliki


perusahaan dapat membantu menentukan di mana mereka dapat menghemat uang, atau sumber
daya mana yang dapat menghasilkan keuntungan secara lebih efektif.Menggunakan metrik lain
bersama dengan analisis diferensial, seperti menggunakan KPI/key performance indiator dan
analitik situs web dapat membantu perusahaan mengidentifikasi strategi mana yang lebih mahal
untuk diterapkan, dan strategi mana yang mungkin diterapkan untuk dapat menurunkan biaya
namun tetap menghasilkan pendapatan yang menguntungkan.Seiring dengan melacak KPI/ key
performance indiator dan menggunakan metrik untuk mengevaluasi alternatif biaya terbaik,
menghitung differential cost juga dapat memungkinkan perusahaan untuk mengevaluasi strategi
apa yang bekerja secara efektif, dan strategi mana yang berkinerja buruk.

3
2.2 BIAYA RELEVAN
Biaya relevan adalah istilah yang digunakan terutama dalam akuntansi manajerial yang
menggambarkan perubahan biaya dari keputusan tertentu. Bisnis menggunakan biaya relevan
untuk menentukan apakah satu keputusan lebih hemat biaya daripada yang lain. Biaya relevan
adalah alat yang efektif bagi perusahaan mana pun yang berusaha membuat keputusan yang lebih
cerdas secara finansial.

2.3 PENGAMBILAN KEPUTUSAN DI DASARI BIAYA DIFRENSIAL DAN BIAYA


RELEVAN
Pengambilan keputusan membuat atau membeli didasari analisis dari biaya difrensial
yang ditentukan dalam pengambilan keputusan sebagai relevansi dalam pengambilan keputusan.
Untuk mengilustrasikan secara lebih rinci analisis biaya dari masalah membuat atau-membeli,
anggaplah bahwa PT Swa memproduksi komponen elektronik yang digunakan pada salah satu
printernya. Dalam setahun, Swa akan mengganti produksi untuk printer jenis lain dan komponen
elektronik tersebut tidak akan digunakan. Namun, untuk tahun yang akan datang, Swa harus
memproduksi 10.000 komponen untuk mendukung kebutuhan produksi printer lama.Swa telah
dihubungi oleh pemasok potensial komponen tersebut, yang akan membuat komponen untuk
Swa dengan harga 4,75 per unit. Tawaran tersebut sangat menarik karena biaya manufaktur
penuh per unit adalah 8,20. Apakah Swa akan memproduksi atau membeli komponen tersebut?

        Masalah dan alternatif yang layak telah dapat diidentifikasi. Karena jangkauan keputusan
hanya satu periode, maka tidak diperlukan perhatian terhadap biaya pemulihan secara periodik.
Kalkulasi biaya relevan secara khusus dapat berguna untuk analisis jangka pendek. Kita hanya
perlu mengidentifikasi biaya relevan, menjumlahkannya, dan menetapkan pilihan (dengan
asumsi tidak ada masalah kualitatif). Pertama, perhatikan biaya yang berkaitan dengan produksi
10.000 komponen. Biaya absorpsi penuh dihitung sebagai berikut:

Biaya-biaya Total Biaya Biaya per unit


Sewa peralatan 12.000,00  1,20
Penyusutan peralatan 2.000,00 0,20
Bahan langsung 10.000,00 1,00
Tenaga kerja langsung  20.000,00 2,00
Overhead variabel  8.000,00 0,80
Overhead tetap umum 30.000,00 3,00
Total 82.000,00 8,20

        Sebagian besar peralatan disewa. Namun, satu mesin tertentu harus dibuat secara khusus

4
dan dibeli. Peralatan yang disewa dapat dikembalikan kapan saja tanpa denda; perusahaan hanya
dikenakan sewa selama peralatan dipegang oleh perusahaan. Mesin khusus tidak akan disusutkan
secara penuh pada akhir tahun; namun, perusahaan berencana membuangnya karena mesin
tersebut tidak dapat dijual. Perusahaan baru-baru ini membeli bahan yang cukup untuk
memproduksi 5.000 komponen. Tidak ada penggunaan alternatif untuk bahan tersebut. Overhead
variabel dibebankan ke komponen elektronik sebesar 0,40 per dolar tenaga kerja langsung.
Overhead tetap umum untuk pabrik adalah 1 juta, yang dibebankan ke produk berdasarkan luas
ruang yang digunakan oleh setiap produk. Fasilitas manufaktur untuk komponen menempati
6.000 dari 200.000 kaki per segi. Dengan demikian, 30.000 dari overhead tetap umum
dialokasikan untuk komponen elektronik (0,03 x 1.000.000).

        Dari pos biaya tersebut, penyusutan dapat dieliminasi; pos itu merupakan biaya tertanam.
Karena bahan langsung yang telah dibeli tidak memiliki penggunaan alternatif, maka setengah
dari total biaya bahan langsung juga merupakan biaya tertanam. Overhead umum juga bukan
merupakan biaya relevan. Jumlah 30.000 merupakan suatu alokasi biaya tetap umum yang akan
terus dikeluarkan meskipun komponen dibeli secara internal. Semua biaya lainnya adalah
relevan. Biaya sewa peralatan adalah relevan karena biaya tersebut tidak akan diperlukan apabila
komponen dibeli secara internal. Dernikian juga, tenaga kerja langsung, bahan langsung untuk
5.000 unit yang tersisa, dan overhead variabel semuanya adalah relevan; biaya-biaya tersebut
tidak akan terjadi apabila komponen dibeli secara eksternal.

        Sekarang mari kita memfokuskan pada pembelian komponen. Tentu saja, biaya pembelian
merupakan biaya relevan. Apabila komponen diproduksi sendiri, maka biaya ini tidak akan
terjadi. Apakah ada biaya lainnya yang terkait dengan pembelian eksternal? Pemeriksaan
kembali atas dokumen penerimaan akan memberi informasi bahwa kru penerimaan dan
perneriksaan berada dalam kapasitas penuh. Pembelian tambahan ini akan membutuhkan
tambahan tenaga kerja paruh waktu selama tahun berjalan dengan biaya 8.500. Departernen
pembelian memiliki kapasitas berlebih yang cukup untuk menangani pembelian komponen,
sehingga tidak ada biaya tambahan yang akan terjadi. Total biaya relevan untuk masing-masing
altematif adalah sebagai berikut:

 Biaya-biaya Memproduksi Membeli Jumlah Diferensial bila


memproduksi
Sewa peralatan 12.000,00   12.000,00
Bahan langsung 5.000,00   5.000,00
Tenaga kerja langsung  20.000,00   20.000,00
Overhead variabel  8.000,00   8.000,00
Biaya pembelian   47.500,00 (47.500,00)
Tenaga kerja paruh waktu   8.500,00 (8.500,00)

5
Total Biaya Relevan 45.000,00 56.000,00  (11.000)

        Analisis menunjukkan bahwa memproduksi sendiri produk adalah 11.000 lebih murah
daripada membelinya. Jadi, tawaran dari pemasok harus ditolak.

        Analisis serupa dapat dilakukan atas dasar biaya-unit. Segera setelah biaya relevan
diidentifikasi, biaya unit relevan dapat dibandingkan. Untuk contoh ini, biayanya adalah 4,50
(45.000/10.000) untuk alternatif memproduksi sendiri dan 5,60 = (56.000/10.000) untuk
alternatif membeli.

BAB 3
PENUTUP

6
3.1 Kesimpulan
Pengambilan keputusan adalah kemampuan untuk mendefinisikan persoalan dan memilih
cara terbaik pada memecahkannya. Kemampuan menghasilkan keputusan merupakan yang
paling utama bagi seorang manager, terutama bagi grup manager atas (top manager). Griffin
mengajukan tiga langkah dalam pembuatan keputusan. Pertama, seseorang manager wajib
mendefinisikan problem serta mencari aneka macam cara lain yang bisa diambil untuk
menyelesaikannya. Kedua, manager harus mengevaluasi setiap alternatif yang ada serta memilih
sebuah alternatif yg dianggap paling baik. serta terakhir, manager harus mengimplementasikan
alternatif yang telah beliau pilih dan mengawasi serta mengevaluasinya supaya permanen berada
di jalur yang benar.

DAFTAR PUSTAKA

http://e-journal.uajy.ac.id/5633/3/EA217656.pdf

7
https://www.studocu.com/id/document/universitas-jember/pengembangan-perangkat-
pembelajaran/ruang-lingkup-audit-keuangan/26528281

https://elib.unikom.ac.id/files/disk1/374/jbptunikompp-gdl-ellysuhaya-18683-5-
pertemua-7.pdf

https://www.google.com/search?
q=Tujuan+pelaksanaan+audit+laporan+keuangan&rlz=1C1GCEA_enID979ID979&oq=TUJU&
aqs=chrome.0.69i59j69i57j0i512j0i131i433i512l3j69i61j69i60.1893j0j7&sourceid=chrome&ie=
UTF-8

https://global-resource.co.id/profil/tanggung-jawab-dan-wewenang-manajemen/

https://accounting.binus.ac.id/2015/09/23/asersi-asersi-dalam-audit-laporan-keuangan/
#:~:text=Asersi%20(assertion)%20adalah%20pernyataan%20manajemen,bertanggung%20jawab
%20atas%20deklarasi%20tersebut.

https://www.slideshare.net/indahdlestari520/tanggung-jawab-dan-tujuan-
audit#:~:text=Tujuan%20Audit%20yang%20Berkaitan%20dengan,audit%20yang%20tepat
%20yang%20harus

Anda mungkin juga menyukai