Keutamaan Shalat Tepat Waktu Dalam Islam
Keutamaan Shalat Tepat Waktu Dalam Islam
Keutamaan Shalat Tepat Waktu Dalam Islam
pabrikjammasjid.com/keutamaan-shalat-tepat-waktu/
Shalat tepat waktu memiliki banyak keutamaan dalam Islam. Sebab, shalat wajib adalah
amal shalih yang sangat agung dalam Islam. Ia merupakan salah satu rukun Islam yang
lima.
Semakin baik shalatnya, semakin baik orang tersebut. Salah satu tanda shalat
dilaksanakan dengan baik adalah bila dilaksanakan pada waktunya.
Tulisan berikut akan membahas tentang keutamaan shalat tepat waktu dan tips agar bisa
shalat tepat waktu insyaallah.
1/9
1. Neraka diharamkan atas dirinya
2. Dijanjikan oleh Allah masuk Surga.
3. Allah menjanjikan akan mengampuni dosa-dosanya
Tips Agar Bisa Shalat Tepat Waktu
Referensi Artikel Keutamaan Shalat Tepat Waktu:
Share this:
https://www.facebook.com/almunajjid
Terdapat dua hadits yang menerangkan tentang keutamaan shalat tepat waktu. Hadits
pertama dari sahabat Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu dan Anas bin Malik
radhiyallahu ‘anhu. Nabi ﷺbersabda:
و ِبُّر الوالدْيِن و الِج هاُد في سبيِل اِهلل، أفضُل األعماِل الَّص الُة لوقِتها
2/9
“Amal-amal yang paling utama adalah shalat pada waktunya dan berbakti kepada kedua
orang tua serta jihad di jalan Allah.”
[Hadits riwayat Ahmad. Hadits shahih menurut Al-Albani di dalam kitab Shahih Al-Jâmi’,
no. 1095.]
Hadits kedua dari sahabat Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, dia berkata,”Aku
bertanya kepada Rasulullah ﷺ:
وَلِو اْس َتَز ْد ُتُه َلزاَد ِني، حَّد َثني بِه َّن: قاَل
Ibnu Mas’ud bertanya lagi, ”Kemudian apa?” Beliau menjawab, ”Berbakti kepada kedua
orang tua.”
Lalu Ibnu Mas’ud bertanya lagi,”Kemudian apa?” Beliau menjawab, ”Jihad di jalan Allah.”
Ibnu Mas’ud berkata, ”Beliau memberitahu aku amal-amal yang paling utama tersebut.
Yang dimaksud shalat pada waktunya adalah pada waktu-waktunya dan tidak ditunda
dari waktu tersebut (tidak keluar dari waktunya).i
Sementara Syaikh Abdul Azis bin Baz saat ditanya tentang makna : “ الَّص الُة عَلى وْق ِتهاshalat
pada waktunya” beliau menjawab, ”Maksudnya adalah shalat di awal waktunya. Namun
bila dilakukan pada pertengahan waktu atau akhir waktu itu sah, tidak ada dosa padanya.
Namun bila menjaganya di awal waktu sebagaimana Nabi ﷺmenjaganya di awal waktu
maka itu lebih utama.
Kecuali pada masalah-masalah yang dikecualikan, misalnya shalat zhuhur di saat sangat
panas menyengat, maka menunggu saat suhu lebih dingin itu lebih utama.
Demikian pula dengan shalat Isya’, bila jamaah shalat belum berkumpul, maka
memperhatikan jamaah hingga terkumpul itu disyariatkan. Sehingga shalat berjamaah
dapat dilakukan.
3/9
Jadi, pada prinsipnya maksudnya adalah di awal waktu. Namun demikian harus tetap
menjaga supaya ada kelonggaran waktu untuk berwudhu dan menyelesaikan kebutuhan,
yakni sekitar 15 sampai dengan 30 menit setelah awal waktu. Ini demi menjaga agar
orang-orang ada kelonggaran untuk berwudhu dan hadir ke masjid.ii
https://www.flickr.com/photos/mohamadalkobaysi/
Di dalam Al Qur’an banyak disebutkan tentang ayat-ayat yang berkaitan dengan shalat.
Tak terkecuali adalah tentang waktu sholat.
Sebab, shalat adalah ibadah yang sudah ada ketetapan waktunya. Hal ini sesuai dengan
firman Allah Ta’ala:
ِإَّن الَّص اَل َة َك اَنْت َع َلى اْلُمْؤ ِمِنيَن ِك َتاًبا َمْو ُقوًتا
“Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang
yang beriman.” [An-Nisa’: 103]
1. Surat Al-Isra’: 78
َأِقِم الَّص اَل َة ِلُد ُلوِك الَّش ْم ِس ِإَلٰى َغ َس ِق الَّلْيِل َو ُقْر آَن اْلَفْج ِر ۖ ِإَّن ُقْر آَن اْلَفْج ِر َك اَن َم ْش ُهوًد ا
“Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah
pula shalat) subuh. Sesungguhnya shalat subuh itu disaksikan (oleh malaikat).”
َّش ُل
4/9
ُل
“ ِلُد وِك الَّش ْم ِسsesudah matahari tergelincir” ini isyarat untuk shalat zhuhur dan ashar.
Sedangkan “ ِإَلٰى َغ َس ِق الَّلْيِلsampai gelap malam” ini isyarat untuk shalat maghrib dan isyak.
“ َو ُقْر آَن اْلَفْج ِرdirikanlah pula shalat) subuh “ ini isyarat untuk shalat shubuh.
َفُس ْبَح اَن اِهَّلل ِح يَن ُتْم ُس وَن َوِح يَن ُتْص ِبُح وَن َو َلُه اْلَح ْم ُد ِفي الَّس َم اَو اِت َو اَأْلْر ِض َوَع ِش ًّيا َوِح يَن ُتْظ ِه ُر وَن
”Maka bertasbihlah kepada Allah di waktu kamu berada di petang hari dan waktu kamu
berada di waktu subuh,
dan bagi-Nya-lah segala puji di langit dan di bumi dan di waktu kamu berada pada sore
hari dan di waktu kamu berada di waktu Zuhur.”
Para ulama berkata,” yang dimaksud dengan tasbih di dalam ayat ini adalah shalat. ِح يَن
“ ُتْم ُس وَنdi waktu kamu berada di petang hari” ini mengisyaratkan kepada shalat maghrib
dan isyak. “ َوِح يَن ُتْص ِبُح وَنdan waktu kamu berada di waktu subuh” ini mengisyaratkan
kepada shalat shubuh.
“ َوَع ِش ًّياdan di waktu kamu berada pada sore hari” ini mengisyaratkan kepada shalat ashar.
[catatan : (al ‘asyiyy) adalah waktu yang terbentang setelah ashar sampai terbenamnya
matahari.iii ] dan َوِح يَن ُتْظ ِه ُر وَنdi waktu kamu berada di waktu Zuhur.” Adalah isyarat
kepada shalat zhuhur.
”Dan dirikanlah sembahyang itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada
bahagian permulaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu
menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-
orang yang ingat.”
Pendapat ulama yang paling dekat tentang ayat ini menyatakan bahwa : “ َط َر َفِي الَّنَه اِرpada
kedua tepi siang itu mengisyaratkan awal siang adalah shalat shubuh sedangkan shalat
zhuhur dan ashar pada akhir siang , maksudnya pertengahan akhir dari siang hari.
5/9
1. Neraka diharamkan atas dirinya
َع َلى، «َم ْن َح اَفَظ َع َلى الَّص َلَو اِت اْلَخ ْم ِس: َع ْن َح ْنَظ َلَة اُأْلَس ْيِد ِّي رضي اهلل تعالى عنه َأَّن َر ُس وَل اِهَّلل َص َّلى اُهَّلل َع َلْيِه َوَس َّلَم َقاَل
.)381: َيَر اَه ا َح ًّقا ِهَّلِل َع َلْيِه ُح ِّر َم َع َلى الَّناِر » حسنه األلباني في (صحيح الترغيب، َو ُر ُك وِع َه ا َوُس ُج وِد َه ا، َوَمَو اِقيِتَه ا،ُو ُض وِئَه ا
461( والنسائي،)1420( )وروى أبو داود
خمُس صلواٍت افترَض ُهَّن اُهَّلل عَلى عباِدِه فمن جاَء ِبِه َّن لم ينتِقْص منهَّن شيًئا استخفاًفا بحِّقهَّن فإَّن اَهَّلل جاعٌل َله يوَم القيامِة َع ْه ًد ا
أن ُيْد ِخ َلُه الجَّنَة ومن جاَء ِبِه َّن قِد انتَقَص منهَّن شيًئا استخفاًفا بحِّقهَّن لم َيُك ن َله عنَد اِهَّلل َع ْه ٌد إن شاَء عَّذ َبُه وإن شاَء غفَر َلُه
Dari ‘Ubadah bin Ash-Shamit radhiyallahu Ta’ala ‘anhu , dia berkata,”Aku mendengar
Rasulullah ﷺbersabda,”Shalat lima waktu itu telah ditetapkan sebagai kewajiban bagi
para hamba-Nya. Maka siapa yang melaksanakannya dan tidak mengurangi sesuatu pun
dari shalat lima waktu tersebut karena meremehkan hak-hak shalat tersebut, maka Allah
akan menjadikan baginya sebuah perjanjian pada hari kiamat untuk dimasukkan ke
dalam Surga.
Dan siapa melaksanakannya dengan mengurangi sesuatu dari shalat tersebut karena
meremehkan hak-hak shalat tersebut maka dia tidak memiliki perjanjian di sisi Allah. Jika
Allah menghendaki Allah akan menyiksanya dan jika Allah menghendaki Allah akan
memasukkannya ke dalam Surga.”
[Hadits riwayat Abu Dawud (425), An-Nasa’i (461) dan Ibnu Majah (1401) dan lafazh ini
miliknya, serta Ahmad (22756). Syaikh Al-Albani menyatakan hadits ini shahih di dalam
Shahih Ibnu Majah no. 1158.]
َم ْن، ( َخ ْم ُس َص َلَو اٍت اْف َتَر َض ُهَّن اُهَّلل َتَع اَلى: سمعت رسول اهلل عليه وسلم يقول: عن عبادة بن الصامت رضي اهلل عنه قال
َفَلْيَس َلُه َع َلى، َوَم ْن َلْم َيْف َع ْل، َك اَن َلُه َع َلى اِهَّلل َع ْه ٌد َأْن َيْغ ِفَر َلُه، َو َأَتَّم ُر ُك وَع ُهَّن َو ُخ ُش وَع ُهَّن، َأْح َس َن ُو ُض وَء ُه َّن َوَص اَّل ُه َّن ِلَو ْق ِتِه َّن
وصححه األلباني رحمه اهلل في “صحيح سنن أبي داود، ) َو ِإْن َش اَء َع َّذ َبُه، ِإْن َش اَء َغ َفَر َلُه، “ اِهَّلل َع ْه ٌد
Dari Ubadah bin Ash-Shamit radhiyallahu ‘anhu dia berkata,” Aku mendengar Rasulullah
ﷺbersabda,”Shalat lima waktu telah Allah Ta’ala wajibkan (bagi para hamba-Nya). Siapa
yang memperbagus wudhunya dan melaksanakannya pada waktunya, dan
menyempurnakan ruku’ dan khusyu’ dalam shalat tersebut maka Allah akan memberikan
kepadanya perjanjian untuk mengampuninya.
6/9
Dan siapa yang tidak melakukan shalat (dengan cara sebagaimana telah disebutkan tadi)
maka Allah tidak akan memberikan perjanjian kepadanya. Jika Allah menghendaki Allah
akan mengampuninya dan jika Allah menghendaki Allah akan mengadzabnya.”
[Hadits riwayat Abu Dawud (425) , Ahmad (22196). Syaikh Al-Albani rahimahullah
menshahihkannya di dalam Shahih Sunan Abu Dawud.]
Sebagian tips ini kami ambil dari penjelasan Markazul Fatwa di bawah pengelolaan
Syaikh Dr. Abdullah Al-Faqih asy Syinqithi hafizhahullah, yaitu poin nomor 1-5.
7/9
9. Senantiasa mengingat besarnya keutamaan yang dijanjikan oleh Allah kepada
orang muslim yang shalat di awal waktu dengan memenuhi syarat, rukun dan
adabnya dengan baik.
10. Memasang jadwal waktu shalat digital di rumah atau kantor. Jam tersebut bisa
berbunyi ketika waktu sholat telah tiba. Sehingga, kita bisa bersegera untuk
melaksanakan shalat tepat pada waktunya agar dapat memperoleh banyak
keutamaannya.
11. Bagi yang punya smartphone agar menginstall aplikasi yang menyediakan fitur
jadwal waktu shalat dan notifikasi adzan yang akurat sesuai wilayahnya sehingga
senantiasa ada peringatan saat tiba waktu shalat.
12. Bagi suami istri supaya saling mengingatkan pasangannya untuk memegang teguh
perintah shalat agar dijalankan pada waktunya, utamanya di awal waktu. Keluarga
yang saling mengingatkan dan menguatkan untuk senantiasa taat kepada Allah dan
Rasul-Nya adalah keluarga yang diberkahi.
13. Bagi orang tua sudah semestinya memberikan contoh yang baik kepada anak-
anaknya dengan berdisiplin melaksanakan shalat di awal waktu kecuali ada udzur
syar’i yang menghalangi. Ini untuk membentuk kebiasaan positif semenjak belum
mukallaf (baligh). Kebiasaan yang baik ini akan sangat meringankan sang anak
untuk melaksanakan shalat pada waktunya di masa dewasa kelak insyaallah.
14. Senantiasa berdoa agar Allah menolongnya untuk bisa melaksanakan ibadah
dengan sebaik-baiknya.
Doa berikut ini adalah doa yang diwasiatkan oleh Rasulullah ﷺkepada sahabatnya
Mua’dz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu agar jangan pernah meninggalkannya.
Nabi ﷺsampai berwasiat berarti menunjukkan betapa pentingnya doa ini. Maka
hendaknya kita amalkan seteguh mungkin.
Dari Muadz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu dia berkata,” Rasulullah ﷺpernah memegang
tanganku kemudian bersabda,”Wahai Mu’adz! Demi Allah aku benar-benar mencintaimu.
Aku wasiatkan kepadamu wahai Mu’adz, jangan pernah meninggalkan pada akhir setiap
shalat agar kamu mengucapkan:
َوُح ْس ِع َباَد ِتَك، َو ُش ْك ِر َك، الَّلُه َّم َأِع ِّني َع َلى ِذ ْك ِر َك
ِن
”Ya Allah, bantulah aku untuk berdzikir kepada-Mu, bersyukur kepada-Mu, dan beribadah
dengan baik kepada-Mu.” [Hadits riwayat Abu Dawud dan An-Nasa’i dengan sanad
shahih.]
Demikian tadi penjelasan singkat tentang keutamaan shalat tepat waktu dalam Islam.
Semoga bermanfaat.
Bila ada kebenaran dalam tulisan ini maka itu merupakan rahmat Allah semata.
8/9
Dan bila ada kesalahan dan penyimpangan maka itu dari kami dan dari setan. Semoga
Allah mengampuni kesalahan kami dan kaum Muslimin.
ii https://binbaz.org.sa/fatwas/
iii https://tafsirweb.com/7382-quran-surat-ar-rum-ayat-18.html
iv https://alimam.ws/ref/2146
9/9