Anak Dengan Berkebutuhan Khusus-1
Anak Dengan Berkebutuhan Khusus-1
Anak Dengan Berkebutuhan Khusus-1
Makalah Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan Anak Berkebutuhan
Khusus 1
Oleh :
Alhamdulillah puji syukur kehadiran Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karuniaNya
sehingga penyusun dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus 1
yang berjudul”Anak Dengan Berkebutuhan Khusus(Tuna Laras)”.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang Anak Berkebutuhan Khusus
( Tuna Laras) yang kami sajikan dalam berbagai sumber informasi,referensi,dan berita. Namun
dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari allah akhirnya makalah ini dapat
terselesaikan.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi pemikiran kepada
pembaca khususnya para mahasiswa IAIM NU Metro. Kami sadar bahwa makalah ini masih banyak
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Untuk itu,kepada Dosen pembimbing kami meminta
masukannya demi perbaikkan makalah kami dimasa yang akan datang dan mengharapkan kritik dan
saran kepada pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
B. Jenis-jenis Tunalaras...................................................................................5
A. Kesimpulan................................................................................................9
B. Saran..........................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Konsep anak berkebutuhan khusus memiliki arti yang lebih luas dibandingkan dengan
pengertian anak luar biasa. Anak berkebutuhan khusus adalah anak yang dalam
pendidikan memerlukan pelayanan yang spesifik,berbeda dengan anak pada
umumnya. Anak berkebutuhan khusus ini mengalami hambatan dalam belajar dan
perkembangan. Oleh sebab itu mereka memerlukan layanan pendidikan yang sesuai
dengan kebutuhan belajar masing-masing anak.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PENULISAN
PEMBAHASAN
1
Sujihati Somantri,”Psikologi Anak Luar Biasa”(Rafika Aditama:2007),hlm.139
Cemas,tegang,pemalu,tidak punya teman.
Tertekan,sedih,merasa terganggu,sangat sensitif,mudah sakit
hati,dan selalu merasa di permalukan.
Penyimpan rahasia,pendiam,dan bungkam.
c. Anak agresif sosial
Suka diluar rumah sampai larut
Jarang masuk sekolah
Suka keluar rumah2
1.Karakteristik Akademik:
2.Karakteristik sosial/emosional:
a.Karakteristik sosial
Perilaku itu bersifat mengganggu dan dapat dikenai sanksi oleh kelompok
sosial
2
Marlina.Asesmen anak berkebutuhan khusus(pendekatan psikoedukasional).Padang:UNP Pres.
(2015).hlm.28-29
3. Melakukan tindakan yang melanggar hukum dan kejahatan remaja
Karakteristik emosional
Hal-hal yang menimbulkan penderitaan bagi anak,misalnya tekanan
batin dan rasa cemas
b. Karakteristik fisik/kesehatan
B. Jenis-Jenis Tunalaras
3. Maldjusted Children
Kelompok anak ini sering juga disebut kelompok anak “inhibited”. Dengan
karakteristik prilaku, seperti : penakut, pemalu, cemas, menyendiri, sensitive, sulit
melakukan interaksi social secara baik dengan teman-temannya, sangat
ketergantungan, dan mengalami defresi. Pada umumnya berasal dari keluarga
mampu, dimana mereka terlalu diperhatikan, dan dimanjakan, sehingga kurang
mampu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan yang menuntut sesuatu dari
seperti tanggung jawab social, agama, budaya, dsb.
C. Faktor-faktor Penyebab Tunalaras
4.Lingkungan sekolah: Sekolah merupakan tempat pendidikan yang kedua bagi anak
setelah keluarga. Tanggung-jawab sekolah tidak hanya sekedar membekali anak didik
dengan sejumlah ilmu pengetahuan, akan tetapi sekolah juga bertanggungjawab membina
kepribadian anak didik sehingga menjadi seorang dewasa yang bertanggungjawab baik
terhadap lingkungan masyarakat yang luas. Timbulnya tingkah laku antara lain berasal dari
guru dan fasilitas lain.
5.Lingkungan masyarakat: Satu hal yang nampak mempengaruhi pola perilaku anak
dalam lingkungan sosial adalah keteladanan, yaitu meniru perilaku orang lain. Di samping
pengaruh-pengaruh yang bersifat, di dalam lingkungan masyarakat juga terdapat banyak
sumber yang merupakan pengaruh negatif yang dapat memicu munculnya perilaku
menyimpang.
Terdapat beberapa cara atau metode yang dapat digunakan untuk mendeteksi atau
mengidentifikasi secara diri terhadap anak yang dianggap mengalami gangguan
tunalaras,antara lain sebagai berikut:
a.Psikotes
2.Thematic Apperception Test(TAT). Tes ini memperlihatkan berbagai situasi emosi dalam
bentuk gambar-gambar. Gambaran kepribadian tampak dari tafsiran anak mengenai situasi
emosi tersebut untuk itu disediakan skala khusus.
3.Tes Gambar Orang. Dalam tes ini persoalan-persoalan emosi tampak dari gambar harus
dibuat oleh anak. Gambarannya ialah seorang laki-laki dan perempuan.
4.Dispert Fable Tes. Tes ini memberikan gambaran mengenai : iri hati, rasa dosa, rasa
cemas , tanggapan terhadap diri sendiri , ketergantungan terhadap orang tua , dan
sebagainya.
b. Sosiometri
Sosiometri adalah alat tes yang digunakan untuk mengetahui suka atau tidaknya
seseorang. Caranya ialah tanyakan kepada para anggota kelompok siapa diantara
anggotanya yang mereka sukai. Setiap anggotanya hendaknya memilih menurut pilihannya
sendiri. Dari jawaban itu akan diketahui siapa yang tidak disukai oleh para anggota. Perlu
diperingatkan bahwa hasil-hasil sosiometri adalah hasil sementara yang perlu di telaah lebih
lanjut. Anak yang dikucilkan belum tentu anak yang tunalaras,bahkan mungkin tidak
dikucilkn lagi dalam sosiometri berikutnya. Walaupun demikian, sosiometri dapat dipakai
bersama-sama dengan cara yang lain.
Keadaan tunalaras dapat diketahui dengan cara membandingkan tingkah laku anak pada
umumnya. Dalam hal membandingkan boleh dilakukan oleh setiap orang dewasa. Anak
yang nakal dapat diketahui kenakalannya oleh masyarakat. Demikian juga anak yang tidak
nakal tetapi kelakuannya tidak sesuai dengan norma yang berlaku,diketahui oleh
masyarakat. Masyarakat mempunyai ketentuan-ketentuan untuk menetapkan nakal dan
tidaknya atau serasi dan tidaknya tingkah laku para anggotanya.
Bentuk usaha lain untuk mengetahui anak tunalaras adalah dengan memeriksakan ke
klinik psiklatri. Tugas pokoknya ialah melakukan usaha rehabilitasi dan penyembuhan
terhadap mereka yang mengalami psikis,tetapi juga dapat menetapkan apakah seseorang
mempunyai kelainan tunalaras atau tidak. Dalam surat keterangan yang telah dikeluarkan
oleh klinik psikilatri anak menyebutkan istilah antara lain:
1.Anxienty hysteria. Merasa takut pada sesuatu atau pada seseorang tanpa alasan yang
dapat diterima. Perasaan ini lahir dari usaha menekankan hasrat-hasrat yang sifatnya
naluriah.
5.Character pervesion. Perubahan tingkah laku yang lahir dari konflik batin yang tidak
mendapat penyelesaian.
5.Memberi rasa aman agar mereka punya percaya diri dan merasa tidak disia-
siakan oleh lingkungan sekitar.
3
Hidayat,Saepul,D.,dan Gunawan,W.Mengembangkan Pendidikan Bagi Peserta Didik:Cerdas Istimewa dan
Bakat Istimewa. (Bandung:Luxima Metro Media,2013).
6.Menciptakan suasana yang tidak menambah rasa rendah diri dan rasa bersalah
bagi anak tunalaras.4
Ada beberapa teknik dan strategi pendidikan yang dapat diterapkan untuk
mengarahkan anak dengan gangguan emosi dan perilaku seperti anak tunalaras
atau tunasosial,yaitu sebagai berikut:
4
Meimulyani,Y dan Caryoto.Media Pembelajaran Adaptif Bagi Anak Berkebutuhan
Khusus(Jakarta:Luxima,2013).
dibandingkan memberikan pengakuan dengan cara menentang. Dengan cara ini
perilaku yang dihasilkan akan lebih baik, karena siswa belajar untuk menghargai
serta menghormati orang lain.
5
Pierangelo,R.,dan Giuliani,G.Teaching Students With Learning Disabilities(New Dehl:Crowin Press,2008).
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpilkan bahwa kelainan tingkah laku yang
dialami anak tunalaras mempunyai dampak negatif baik bagi dirinya sendiri
maupun lingkungan sosialnya. Saah satu dampak serius yang mereka alami adalah
tekanan batin berkepanjangan sehingga menimbulkan perasaan merusak diri
mereka sendiri. Menghadapi keadaan tersebut kita hendaknya dapat
mempengaruhi lingungan mereka, mengajar dan menguatkan keterampilan sosial
antar pribadi yang lebih efektif,serta menghindarkan mereka dari ketergantungan
dan penguatan ketakberdayaan. Bahwa perilaku menyimpang pada anak
tunalaras merugikan lingkungannya kiranya sudah jelas dan sering kali orang tua
maupun guru merasa kehabisan akal menghadapi anak dengan gangguan perilaku
seperti ini.
Saran