Jurnal Pendukung 1
Jurnal Pendukung 1
Jurnal Pendukung 1
ABSTRAK
Penyakit kronis merupakan kondisi sakit dengan waktu yang lama dapat menimbulkan kecemasan.
Beberapa intervensi yang dapat dilakukan untuk mengurangi kecemasan diantaranya adalah terapi
spiritual, konseling kelompok, terapi kognitif (penguatan persepsi positif), pendidikan kesehatan dan
terapi tawa/humor. Terapi tawa dapat menurunkan tingkat kecemasan dan untuk mengurangi
kecemasan. Terapi tawa dapat menjadi intervensi yang ekonomis dalam mengurangi stres dan
melawan emosi negatif di lingkungan yang penuh tekanan. Review ini bertujuan untuk
mengidentifikasi dan menganalisa tentang efektivitas pemberian terapi humor terhadap tingkat
kecemasan pasien dengan penyakit kronik di pelayanan kesehatan. Desain studi ini merupakan
systematic review, serta mempergunakan PRSIMA chekslist sebagai metode untuk meninjau secara
sistematis artikel dari database. Pencarian artikel menggunakan database PubMed, Clinical Key
Nursing, dan Proquest yang diterbitkan 5 tahun terakhir yaitu dari 2015 - 2020, Jumlah artikel yang
diperoleh dari hasil pencarian yaitu 634.373 artikel. Artikel yang diinklusi pada review ini berupa
original research, artikel berupa penelitian kuantitatif, setiap studi dengan penilaian hasil berupa
perubahan / penurunan anxiety atau kecemasan terhadap pasien kronis dalam pemberian terapi humor,
dan berbahasa Inggris atau Indonesia. Pertanyaan penelitian menggunakan metode PICOT (P :
chronic disease, I : humor therapy, C : -, O : anxiety, T : -). Akan tetapi hanya 6 artikel yang masuk
dalam kategori kriteria inklusi. Hasil pencarian diperoleh artikel yang RCT sebanyak 5 artikel dan
dianalisa serta dikritisi menggunakan CASP – RCT dan artikel yang Quasi-Experimental sebanyak 1
artikel serta dianalisa dan dikritisi menggunakan JBI Critical Apprasial Checklist. Sedangkan untuk
penentuan grade dan level setiap artikel yang diperoleh menggunakan OCEBM tools. berdasarkan
tinjauan sistematis, didapatkan hasil bahwa terapi humor dapat mengurangi tingkat kecemasan pada
pasien dengan penyakit kronis.
ABSTRACT
Chronic diseases said to be sick conditions for a long time can be periodically in the word. Some
scales that are there for the diseding of the frog both continued is spiritual, group talk, cognitive
researchers (positive perception), health education and laughter / humor. Meanwhile, laughter is
parachuting the level of words and for the district ber-bulan. While laughter can be economical words
deep in so stressful and fight drought in a stressful environment. This review aims to identify and
analyze the effectiveness of humor therapy delivery to the anxiety levels of patients with chronic
diseases in the health service. The design of this study is a systematic review, as well as using PRSIMA
chekslist as a method to systematically review articles from the database. The search for articles using
Pubmed, Clinical Key Nursing, and Proquest. database published in the last 5 years from 2015 to
2020. The number of articles obtained from the search results is 634,373 articles. The inclusion
articles in this review are original research, articles in the form of quantitative research, and each
study with an assessment of results in theform of changes / decreases in anxiety for chronic patients in
425
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa, Volume 5 No 2, Hal 425 – 436, Mei 2022
Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah
providing therapy humor, and articles in English or Indonesia. Research questions using PICOT
method (P : chronic disease, I : humor therapy, C : -, O : anxiety, T : -). However, only 6 articles fall
into the category of inclusion criteria. The results obtained RCT articles as many as 5 articles and
analyzed and criticized using CASP - RCT and articles quasi-experimental as much as 1 article and
analyzed and criticized using JBI Critical Apprasial Checklist. As for the determination of the grade
and level of each article obtained using OCEBM tools. Based on systematic reviews, it was found that
humor therapy can reduce anxiety levels in patients with chronic diseases.
PENDAHULUAN
Penyakit kronis merupakan kondisi yang berlangsung selama 1 tahun atau lebih dan
memerlukan perhatian medis yang berkelanjutan. Beberapa penyakit kronis diantaranya
adalah penyakit jantung, kanker, dan diabetes (CDC, 2021). Kondisi sakit dengan waktu yang
lama dapat menimbulkan kecemasan (NIH, 2021). Kecemasan adalah emosi yang ditandai
dengan perasaan tegang, pikiran khawatir, dan perubahan fisik seperti peningkatan tekanan
darah (American Psychological Association, 2021). Kecemasan adalah respons universal dan
adaptif terhadap ancaman, tetapi dalam keadaan tertentu bisa menjadi maladaptif (House &
Stark, 2002). Tiga aspek kecemasan yang dialami oleh pasien yaitu fisiologis, psikologis, dan
afektif (Rokhmat, et al., 2020).
Faktor-faktor yang mempengaruhi kecemasan pada pasien sangat dipengaruhi oleh penyakit
yang diderita seperti pasien hipertensi, diabetes, dan gagal jantung adalah tidak dapat
melakukan aktivitas fisik (Edmealem & Olis, 2020). Pasien dengan masa tinggal di rumah
sakit yang lebih lama, khususnya mereka dengan penyakit yang mendasari, komplikasi pasca
operasi dan kurangnya dukungan keluarga (Shoar et al., 2016). Beberapa intervensi yang
dapat dilakukan untuk mengurangi kecemasan diantaranya adalah terapi spiritual, konseling
kelompok, terapi kognitif (penguatan persepsi positif), pendidikan kesehatan dan terapi
tawa/humor (Dogan & Melike., 2020; Dewina et al., 2018). Terapi tawa dapat menurunkan
tingkat kecemasan dan untuk mengurangi kecemasan (Dogan & Melike, 2020). Terapi tawa
dapat menjadi intervensi yang ekonomis dalam mengurangi stres dan melawan emosi negatif
di lingkungan yang penuh tekanan (Hatzipapas I et al., 2017).
Beberapa literatur review telah menjelaskan manfaat dari terapi humor, seperti yang
dilakukan oleh (Gonot-schoupinsky & Garip, 2018) dimana hasilnya menunjukkan bahwa
terapi humor dapat meningkatkan kesehatan secara umum seperti tekanan darah, GDS, dan
keadaan psikologis pada orangtua. Namun, belum ada yang membahas secara mendetail
mengenai manfaat terapi humor terhadap kecemasan pada pasien penyakit kronik. Olehnya
itu, melalui sistematic review ini penulis ingin menjabarkan mengenai terapi humor yang
dapat mengurangi kecemasan pada pasien kronik.
METODE
Studi ini merupakan sistematik review dan disusun dengan menggunakan. PRISMA checklist
2009 (Moher et al., 2009). Informasi pencarian melalui beberapa database international yaitu:
Clinical Key Nursing, Proquest, dan PubMed dengan rentang waktu 2011 sampai dengan
2021 menggunakan metode randomized controlled trial & quasi experimental. Srategi
pencarian dengan menggunakan kata kunci PICO (Population, Intervention, Comparison,
Outcomes) (Eriksen & Frandsen, 2018). Komponen PICO dalam studi ini yaitu P : Kanker,
Tumor, Hemodialisa, kronik; I : Terapi humor; C : -; O : Tingkat Kecemasan (Tabel 1).
Adapun pertanyaan penelitian adalah bagaimana keefektifan terapi humor terhadap tingkat
kecemasan pada pasien dengan penyakit kronik. Pencarian artikel yang kami lakukan
426
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa, Volume 5 No 2, Hal 425 – 436, Mei 2022
Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah
menggunakan database clinical key nursing, proquest, dan pubmed. Artikel yang diperoleh
dari penggunaan database pencarian berjumlah 634.373. Selanjutnya artikel dieksklusi untuk
5 tahun terakhir 610.300, bukan fulltext 18.778, bukan pertanyaan penelitian 5.012 dan bukan
penelitian RCT sebanyak 277. Sehingga terpilih 6 artikel yang akan dimasukkan ke dalam
systematic review.
Tabel 1.
Deskripsi komponen PICO
PICO
P Chronic disease, cancer, Tumor OR Oncology OR chronic OR hemodialysis
I Humor OR Laughter OR Comedy OR Comedy Video OR Standup comedy
C No comparison
O Anxiety
Untuk menilai kelayakan artikel yang telah diinklusi, disaring menggunakan Critical
Appraisal Skills Program (CASP) RCT & JBI Critical Apprasial Checklist . Dalam CASP
RCT terdapat 11 pertanyaan. 3 pertanyaan awal tentang fokus penelitian dan pengambilan
sampel, jika memiliki 2 jawaban ya artikel dapat digunakan, dan 8 pertanyaan selanjutnya
menilai kualitas artikel di segmen blinding sampel, besar efek, presisi, dan penerapan hasil
penelitian pada populasi lokal (CASP, 2018). Lalu pada JBI Critical Apprasial Checklist for
Quasi-Experimental Studies terdapat 9 pertanyaan. Sedangkan untuk penentuan grade dan
level setiap artikel menggunakan OCEBM tools.
427
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa, Volume 5 No 2, Hal 425 – 436, Mei 2022
Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah
HASIL
Artikel ini dipublikasikan dari tahun 2015 sampai 2020, ke enam penelitian ini dilakukan di
Turki, California – USA, Australia, Jepang, dan Korea. Semua responden adalah pasien
dengan penyakit kronik yaitu kanker dan pasien sementara hemodialisa. terapi tawa yang
dikemukakan dalam penelitian ini terdiri dari terapi tawa saja dan terapi tawa yang
dikombinasikan dengan video komedi, yoga, dan music entertainment.
Responden
Studi yang dilakukan oleh (Genç & Saritas, 2020) melibatkan 88 pasien bedah onkologi.
Kelompok intervensi terdiri dari 24 orang laki-laki (54.5%) dan 20 perempuan (45.5%),
sementara kelompok kontrol terdiri dari 23 orang laki-laki (52.3%) dan 21 orang perempuan
(47.7%). Penelitian selanjutnya yang dilakukan Bennet, N.P (2015) oleh melibatkan 18 pasien
hemodialisa. Kriteria responden yang dilibatkan adalah orang dengan ESKD menerima
hemodialisis, usia 18 tahun ke atas, tidak hamil, mampu untuk memahami bahasa Inggris
lisan, dan menerima hemodialisis pengobatan selama lebih dari tiga bulan. Kemudian,
Morishima, T (2019) dalam penelitiannya melibatkan 26 orang intervensi dan 30 orang
kontrol pasien kanker. Kim, S.H (2015) dalam penelitiannya melibatkan pasien kanker
payudara menerima terapi radiasi pasca operasi sebanyak 89 pasien. Sementara Lee, Y.J
(2020) melibatkan 40 pasien kanker ginekologi. Kriteria responden adalah usia >18 tahun;
diagnosis kanker ovarium, rahim, serviks, atau endometrium; tidak ada riwayat menerima
sebelumnya program tawa atau musik.
428
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa, Volume 5 No 2, Hal 425 – 436, Mei 2022
Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah
Instrumen
State and Trait Anxiety Inventory (STAI) digunakan oleh Genc & Saritas sebagai alat
pengumpulan data. Subskala gejala depresi menggunakan Patient Health Questionnaire
(PHQ-4), PWI & LEVIL , NRS (numerical rating scale), HADS (Hospital Anxiety
Depression Scale), BEPSI-K (Brief Encounter Psychosocial Instrument-Korean version)
Skala Penilaian Stres Rumah Sakit versi Korea yang dikembangkan oleh Volicer dan
Bohannon, depresi diukur menggunakan inventaris Beck's Depression versi Korea (Benneth,
N.P et al., 2020; Kim, S.H et al., 2015; Lee, Y.J et al., 2020). Kualitas hidup diukur
menggunakan KDQOL yang sebagian besar berfokus pada gejala psikologis dan European
Organisation for Research and Treatment of Cancer Quality of Life Questionnaire 30
(EORTC QLQ-C30), FACT-G (versi 4) (Benneth, N.P., et al., 2015; Lee Y. J. et al., 2020;
Morishima et al., 2019).
Tabel 1.
Synthesis grid dari terapi humor pada pasien kronik
No Judul (author, Tujuan Metode Populasi & Instrumen Penelitian Variabel Outcome Hasil Penelitian
tahun, negara) Penelitian Sampel Penelitian
1 The effect of Untuk RCT Sampel State and Trait Penelitian Mengurangi Pretest dan tanda
watching mengetahui penelitian Anxiety Inventory ini kecemasan vital kedua
comedy efektivitas terdiri dari 88 (STAI) digunakan dilakukan Meningkatka kelompok (p>
videos on terapi video pasien. dengan n 0,05). Setelah
sebagai alat
anxiety and komedi Sebelum mengguna kesejahteraan menonton video,
vital sign in terhadap operasi, pasien pengumpulan data. kan RCT Menurunkan skor kecemasan
surgical kecemasan pra dalam pre test tekanan darah pasien 43,36 ±
oncology operasi dan kelompok dan post 9,76 pada
patients. tanda-tanda eksperimen (n test pasien kelompok
(Genc Hasan, vital pada : 44) onkologi eksperimen dan
Serdar pasien yang menonton yang 97,13 ± 5,76 pada
Saritas, 2020. akan menjalani video komedi, berusia 18 kelompok kontrol
Turki) operasi sementara tahun ke Nilai mean secara
onkologi mereka yang atas. statistic signifikan
berada dalam (p<0.05). namun,
kelompok tidak signifikan
control (n : pada TTV antar
44) tidak kelompok
menerima (p>0.05).
intervensi. Kesimpulan :
hasilnya
menunjukkan
bahwa menonton
video komedi
memiliki manfaat
efek pada
kecemasan pre
operasi dan
tekanan darah
pasien operasi
tumor.
2 The effects of Tujuan RCT Secara Diukur dengan Kelompok Mengurangi Proporsi pasien
laughter penelitian keseluruhan, subskala gejala intervensi Kecemasan dengan gejala
therapy on adalah untuk 151 peserta depresi dalam Patient menerima Meningkatka depresi yang
depression mengukur menyelesaikan sesi terapi n
Health dilaporkan sendiri
symptoms in pengaruh terapi tindakan tawa kesejahteraan
patients tertawa gejala pra- kelompok berubah dari 17
undergoing kelompok depresi dan Questionnaire (PHQ- 30 menit (22%) menjadi 16
center intradialitik pasca-depresi 4), PWI & LEVIL. sekali (20%), pada
hemodialysis terhadap gejala (72 intervensi seminggu kelompok kontrol
: A pragmatic depresi pada dan 79 selama 8 dan dari 11 (17%)
randomized orang yang kontrol). minggu. menjadi 5 (8%)
controlled menjalani Dengan
pada kelompok
trial. (Bennett hemodialisis 151
Paul et.al., (HD). peserta intervensi,
2020. menyelesa masing-masing (P
California- ikan = 0,04)
USA). tindakan Kesimpulan :
gejala pra- yaitu Studi ini
depresi
429
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa, Volume 5 No 2, Hal 425 – 436, Mei 2022
Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah
No Judul (author, Tujuan Metode Populasi & Instrumen Penelitian Variabel Outcome Hasil Penelitian
tahun, negara) Penelitian Sampel Penelitian
dan pasca- menemukan
depresi tertawa kelompok
(72 intradialitik dapat
intervensi
menurunkan
dan 79
kontrol). jumlah orang
dengan gejala
depresi yang
menerima
hemodialisis.
Penelitian yang
lebih besar dan
jangka panjang
diperlukan untuk
mengevaluasi efek
tawa intradialitik
pada hasil dan
kualitas hidup
terkait pasien.
3 Intradialytic 1) untuk RCT Tiga belas dari 1. Peserta diundang • Pasien Meningkatka • Fungsi paru-paru.
Laughter menguji 17 peserta untuk mengisi penyaki n mood Tidak ada
Yoga therapy kelayakan menyelesaikan kuesioner sebelum t ginjal Menurunkan perubahan skor
tentang kuesioner T1 sesi terapi yoga- yang kecemasan skala dyspnea
for
melakukan (tujuh laki- tawa pertama (T1) akan MRC dengan
Yoga Tertawa laki dan enam dan setelah sesi menjala skor identic yang
haemodialysis untuk pasien perempuan), 8 terakhir (T2). ni diperoleh untuk
patients: a dengan kemudian 2. Selanjutnya tools dialysis semua pasien di
pre-post penyakit ginjal menyelesaikan quality of life • Terapi T1, T2, dan T3.
intervention tahap akhir kuesioner T2 menggunakan yoga- • Tidak ada korelasi
dalam (lima laki-laki KDQOL sebagian tawa antara usia dan
feasibility pelaksanaan dan tiga besar berfokus pada • Dampa fungsi paru atau
dialisis; 2) perempuan). gejala psikologis. k BMI dan fungsi
study
untuk Satu peserta 3. General life psikolo paru di salah
menjelajahi tambahan satisfaction (GLS) gis dan satu dari lima
( Paul N dampak menyelesaikan diukur titik waktu.
fisiologi
Bennett, psikologis dan T2 evaluasi menggunakan 1 s • Data MAP
Trisha fisiologis dari meskipun dia item yaitu peserta dibandingkan
Parsons, Ros Yoga-Tawa belum menanggapi dengan tetapi tidak
Ben-Moshe,, untuk pasien; menyelesaikan skala 0 – 10 ( 0 = berbeda secara
dan 3) untuk kuesioner T1. sama sekali tidak signifikan, t (16)
Merv Neal,
memperkirakan Alasan utama puas, 10 = sangat = 1.14, p = 0.27,
Melissa K ukuran sampel respon survei puas ) η 2 = 0,07.
Weinberg, diperlukan yang rendah 4. Subjective Penurunan rata-
Karen untuk ini tarif adalah Wellbeing (SWB) rata MAP adalah
Gilbert, penelitian masa keputusan menggunakan 1,60 dengan
depan. peneliti untuk Personal Wellbeing interval
Cherene tidak Index (PWI). kepercayaan
membebani 5. Suasana hati diukur 95% mulai dari -
Ockerby,
lebih lanjut dengan 1,38 hingga
Helen peserta yang menggunakan 9 4,58.
Rawson, sudah deskriptif afektif • Berdasarkan data,
Corinne memiliki yang dipilih secara odds
Herbu dan penyakit khusus untuk Intradialytic
Alison M kronis yang mewakili empat hypotensive
Hutchinson signifikan kuadran dari (IDH) signifikan
beban Russeell’s secara statistic
penyakit. circumplex model (X21 = 9.76, p =
2015 ). of affect. .002).
6. Optimism diukur Kesimpulan :
Australia dengan Laughter Yoga
menggunakan 3 adalah bentuk
item optimism dari aktivitas fisik
life orientation test- intradialitik yang
revised (LOT-R). aman dan
7. Control diukur berintensitas
menggunakan 5 rendah yang dapat
item dari Pearlin berhasil
and Schooler’s diterapkan untuk
Mastery scale. pasien dalam
8. Harga diri diukur pengaturan
dengan dialisis.
menggunakan 5
430
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa, Volume 5 No 2, Hal 425 – 436, Mei 2022
Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah
No Judul (author, Tujuan Metode Populasi & Instrumen Penelitian Variabel Outcome Hasil Penelitian
tahun, negara) Penelitian Sampel Penelitian
item positif dari
Rosenberg’s Self-
Esteem scale.
9. Depresi, stress, dan
anxiety diukur
menggunakan sub
skala dari DASS.
4 Effects of Penelitian ini RCT Analisis European Variable Memperbaiki Primary QOL
laughter bertujuan dilakukan Organisation for dibagi domain Analyses.
therapy on untuk dengan Research and menjadi 2 spesifik
quality of life mengevaluasi menggunakan Treatment of Cancer kelompok Quality Of
• Skor status
in patients efek ini sebagai 56 peserta, Quality of Life yaitu Life (QOL)
kesehatan tidak
with cancer : titik akhir group A 26 & Questionnaire 30 kelompok Menurunkan
menunjukkan
An open- eksplorasi pada B 30, dimana (EORTC QLQ-C30). intervensi kecemasan
perbedaan antara
label, pasien kanker peserta (group A)
kelompok yang
randomized sebagai bagian berusia 40-64 sebanyak
signifikan secara
controlled dari uji tahun dengan 26
statistik pada
trial. ( randomized kanker secara partisipan
minggu mana
Morishima controlled trial acak. &
pun (95% CI: -
Toshitaka yang dilakukan kelompok
7,6 hingga 11,1
et.al., 2019. di satu institusi (kontrol
poin untuk
Jepang). di Jepang. group B)
Minggu 3 dan --
sebanyak
6,9 menjadi 11,6
30
poin untuk
partisipan.
Minggu 7).
• Untuk domain
gejala
menghasilkan
perbedaan antara
grup yang
signifikan yang
lebih menyukai
Grup A daripada
Grup B (95% CI:
- 16,4 hingga -
0,5 poin; P =
0,037)
Secondary QOL
Analyses
Status kesehatan
global dan domain
fungsional, fungsi
kognitif skor tidak
berubah secara
signifikan (P =
0,183).
Kesimpulan :
Terapi tawa
mungkin
mewakili
intervensi
komplementer
noninvasive yang
bermanfaat dalam
pengaturan klinis.
5 Laughter and Tujuan dari RCT Pada NRS (numerical Variable Mengurangi Penurunan sebesar
stress relief in penelitian ini kelompok rating scale); HADS penelitian kecemasan 1,94, 1,84, dan
cancer adalah untuk kontrol jumlah (Hospital Anxiety terbagi Mengurangi 2,06 poin untuk
patients : A mengetahui partisipan atas depresi kecemasan,
Depression Scale);
pilot study. ( pengaruh sebanyak 29 kelompok depresi, dan stres (
Kim S.H, program terapi orang & BEPSI-K (Brief control & • <0,01, • <0,01,
Y.H. Kim, tertawa dan kelompok Encounter kelompok dan • <0,01). Skor
AND H.J. jumlah sesi experimental / Psychosocial experimen menurun secara
Kim, 2015. program TLP sebanyak Instrument- tal / TLP. signifikan setelah
Republic of terhadap 31 orang sesi tawa
Korea) kecemasan, partisipan. Korean version). terapeutik pertama
depresi, dan ( • <0,05, • <0,01,
stres pada dan • <0,01).
pasien kanker Karena program
payudara. terapi tertawa
efektif setelah
431
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa, Volume 5 No 2, Hal 425 – 436, Mei 2022
Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah
No Judul (author, Tujuan Metode Populasi & Instrumen Penelitian Variabel Outcome Hasil Penelitian
tahun, negara) Penelitian Sampel Penelitian
hanya satu sesi
dalam mengurangi
kecemasan,
depresi, dan stres
pada pasien
kanker payudara,
maka dapat
direkomendasikan
sebagai terapi
pelengkap /
alternatif lini
pertama
6 Effects of a Penelitian ini Quasi Studi • Karakteristik • Pasien 1. Mengurangi • Kelompok yang
laughter menguji efek experi eksperimental demografis peserta Kanker kecemasan tertawa
programme dari program mental semu ini dikumpulkan Ginekol Meningkatka mengalami
secara acak menggunakan ogi n peningkatan yang
with tertawa dengan
menugaskan kuesioner yang • Progra kesejahteraan lebih besar dalam
entrainment musik peserta ke fungsional
dikelola sendiri m kesejahteraan
music on entrainment salah satu yang melibatkan Tawa- emosional (þ 0,59
stress, terhadap stres, kelompok pertanyaan tentang Musik vs 1,05) dan
depression, depresi, dan tertawa (n ¼ usia, latar belakang Entertai kesejahteraan
and health- kualitas hidup 17) atau a pendidikan, status nment fungsional (þ 3.24
related terkait kelompok pekerjaan, status • Stres vs þ 0,26).
quality of life kesehatan
kontrol (n ¼ perkawinan, status • Depresi Kesimpulan:
19). Program agama, beban Kualitas Program tertawa
among (HRQoL) di tawa 8 minggu ekonomi, dan dengan musik
hidup
gynaecologic antara pasien mencakup sesi kemampuan entertainment
al cancer kanker kelompok melakukan dapat digunakan
patients ginekologi mingguan aktivitas fisik sebagai moderator
selama 60 • Stres diukur stres dan strategi
menit tawa, menggunakan positif
pernapasan Skala Penilaian peningkatan
dalam, Stres Rumah Sakit emosi di antara
Yong Jin Lee, peregangan, versi Korea, yang pasien kanker
Myung Ah meditasi, dan dikembangkan ginekologi.
Kim, Hye-Ja aktivitas yang oleh Volicer dan
Park berhubungan Bohannon
dengan musik • Depresi diukur
2020 entrainment menggunakan
(paduan suara, inventaris Beck's
tubuh gerakan, Depression versi
Korea
dan menari). Korea
FACT-G (versi 4)
digunakan untuk
mengevaluasi
kualitas hidup
Tabel 2.
Critical Apprasial (CASP ) RCT
No Critical Appraisal RCT (CASP, 2017) (Genç & Saritas, (Bennett et (Bennett et (Morishima (Kim et
2020) al., 2020) al., 2015) et al., 2019) al., 2015)
1 Apakah penelitian ini membahas fokus masalah/isu dengan jelas ? yes Yes yes Yes yes
2 Apakah pemilihan pasien untuk penelitian dibagi secara acak atau yes Yes Can’t tell Yes Can’t
random? tell
3 Apakah semua pasien yang terlibat dalam penelitian dari awal dapat yes Yes yes Yes yes
menyelesaikan penelitian ?
4 Apakah pasien, petugas kesehatan dan peneliti dilakukan “Blind”? Can’t tell Can’t Can’t tell Yes Can’t
tell tell
5 Apakah karakteristik pasien sama dari awal ? Yes Yes Yes Yes yes
6 Apakah semua kelompok (intervensi dan kontrol) diperlakukan sama? Yes Yes Yes Tes yes
7 Berapa besar efek dari perlakuan yang diberikan ? Yes Yes Yes Tes yes
8 Bagaimana ketepatan perkiraan (signifikansi) efek perawatan ? Yes Yes Can’t tell Can’t tell yes
9 Dapatkah hasil diterapkan ditempat anda ? Yes Yes Yes yes yes
10 Apakah semua hasil klinis penting untuk dipertimbangkan ? Yes Yes yes Yes yes
11 Apakah penelitian seimbang antara manfaat yang diperoleh dengan Yes Yes yes Yes yes yes
bahaya dan biaya yang dikeluarkan ?
LEVEL 1b 1b 2b 1b 2b
GRADE OF RECOMMENDATION A A B A B
432
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa, Volume 5 No 2, Hal 425 – 436, Mei 2022
Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah
Tabel 3.
JBI Critical Apprasial Checklist for Quasi-Experimental Studies
No Variabel (Lee et al., 2020)
1. Apakah jelas dalam penelitian ini apa “penyebab” dan apa “efek” ( yaitu Yes
tidak ada kebingungan tentang variebel mana yang didahulukan ) ?
2. Apakah peserta termasuk dalam perbandingan yang serupa ? Yes
3. Apakah para peserta termasuk dalam perbandingan yang menerima Yes
perawatan serupa, selain dari paparan atau intervensi minat ?
4. Apakah ada kelompok kontrol ? Yes
5. Apakah ada beberapa pengukuran hasil sebelum dan sesudah intervensi / Yes
paparan ?
6. Apakah tindak lanjut lengkap dan jika tidak, apakah perbedaan antar Yes
kelompok dalam hal tindak lanjutnya dijelaskan dan dianalisa secara
memadai ?
7. Apakah hasil dari peserta termasuk dalam perbandingan yang diukur Yes
dengan cara yang sama ?
8. Apakah hasil diukur dengan cara yang dapat diandalkan ? Yes
9. Apakah anilisis statistik yang sesuai digunakan ? Yes
LEVEL 2b
GRADE OF RECOMENDATION B
PEMBAHASAN
Ulasan ini menentukan bahwa sebagian besar bukti mendukung manfaat terapi tawa terhadap
kecemasan pada pasien dengan penyakit kronik. Studi yang disertakan berupa penelitian
dengan desain RCT. Jumlah sampel terbesar dalam penelitian yang dimasukkan adalah 89
orang pasien dan karakteristik umum adalah pasien dengan penyakit kronik, dalam hal ini
adalah pasien kanker payudara yang menerima terapi radiasi pasca operasi (Kim, S.H., 2015).
Model terapi yang digunakan adalah menonton video komedi, terapi tawa, yoga tawa dan
terapi tawa dengan menggunakan music entertainment. Jenis-jenis ini secara signifikan
mempengaruhi dampak psikologis/kecemasan pada pasien dengan penyakit kronik.
Selanjutnya, musik yang dikombinasikan dengan terapi tawa dapat mempengaruhi dimensi
fisiologis, psikologis, dan spiritual manusia. Musik entertainment berbasis gitar memiliki efek
positif yang kuat dalam penurunan stres, mengubah suasana hati, dan mengaktifkan endorfin.
Simulasi terapi tawa dengan musik merupakan strategi yang dapat digunakan dalam
memperbaiki kondisi kecemasan, depresi, dan suasana hati (Lee Y.J et al., 2020). Selanjutnya,
terapi tawa dapat dikombinasikan dengan gerakan yoga. Terapi terdiri dari latihan pernapasan
dan peregangan, pernapasan perut dalam, peregangan tubuh, lengan dan kaki, leher dan bahu
433
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa, Volume 5 No 2, Hal 425 – 436, Mei 2022
Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah
yang lembut membentang, memutar kepala ke kanan dan kiri, dan tersenyum untuk
mengendurkan otot-otot wajah, dan tenggorokan/dada/perut latihan tertawa (Bennet N.P, T et
al., 2015). Terapi tawa efektif dalam mengurangi kecemasan, depresi, dan stres pada pasien
kanker payudara, dan efek semacam itu bisa jadi dicapai hanya setelah satu sesi terapi (Kim
S.H et al., 2015).
Tinjauan ini menemukan bahwa instrumen yang paling efektif adalah terapi tawa yang
dikombinasikan dengan musik entertainment dengan p = 0.01. Terapi ini tidak hanya dapat
menurunkan kecemasan tetapi juga mempengaruhi stress, memperbaiki kondisi depresi
ringan, juga peningkatan kesejahteraan emosional dan fungsional kualitas hidup. Terapi tawa
dapat digunakan secara efektif dalam pengaturan praktik klinis, karena terapi ini noninvasif,
mudah digunakan sebagai terapi komplementer/alternative. Olehnya itu, terapi ini dapat
direkomendasikan sebagai intervensi pelengkap untuk membantu pasien yang sedang berada
dalam pengobatan (Kim S.H et al., 2015).
Pemberian terapi komplementer non invasif yaitu terapi humor ketawa memberikan efek atau
outcome primer dalam menekan atau menurunkan tingkat stress, kecemasan, depresi,
sedangkan outcome sekunder yaitu peningkatan kuaitas hidup / quality of life (QOL), dan
peningkatan kesejahteraan emosional, meningkatkan mood, memiliki fungsi kognitif yang
lebih baik secara signifikan terhadap pasien kronis seperti pada pasien yang akan melakukan
operasi bedah onkologi, hemodialisa, dan kanker. Dalam penerapan atau implikasi
keperawatan terapi humor ketawa ini dapat diterapkan secara lokal karena cost atau biaya
yang dibutuhkan tidak teralalu mahal dan tidak memberikan efek negatif terhadap pasien
dalam penerapannya di tempat kerja & tidak membutuhkan waktu yang lama.
SIMPULAN
Berdasarkan tinjauan sistematis ini didapatkan hasil bahwa terapi humor dapat mengurangi
tingkat kecemasan pada pasien dengan penyakit kronis.
REFERENSI
American Psychological Association. (2021). Anxiety.
Bennett, P. N., Hussein, W. F., Reiterman, M., Yu, J., & Schiller, B. (2020). The effects of
laughter therapy on depression symptoms in patients undergoing center hemodialysis: A
pragmatic randomized controlled trial. Hemodialysis International, 24(4), 541–549.
https://doi.org/10.1111/hdi.12870
Bennett, P. N., Parsons, T., Ben-Moshe, R., Neal, M., Weinberg, M. K., Gilbert, K., Ockerby,
C., Rawson, H., Herbu, C., & Hutchinson, A. M. (2015). Intradialytic Laughter Yoga
therapy for haemodialysis patients: A pre-post intervention feasibility study. BMC
Complementary and Alternative Medicine, 15(1), 1–7. https://doi.org/10.1186/s12906-
015-0705-5
CASP. (2017). Critical Appraisal Skills Programme (Randomised Controlled Trial). Critical
Appraisal Skills Programme, 0317(2017), 1–5.
CASP. (2018). Critical appraisal skills programme (CASP).
Dewina, A., Emaliyawati, E., & Praptiwi, A. (2018). Death anxiety level among patients with
chronic renal failure undergoing hemodialysis. Journal of Nursing Care, 1(1).
Edmealem, A., & Olis, C. S. (2020). Factors Associated with Anxiety and Depression among
434
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa, Volume 5 No 2, Hal 425 – 436, Mei 2022
Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah
Diabetes, Hypertension, and Heart Failure Patients at Dessie Referral Hospital,
Northeast Ethiopia. Behavioral Neurology.
Eriksen, M. B., & Frandsen, T. F. (2018). The impact of PICO as a search strategy tool on
literature search quality: A systematic review. Journal of the Medical Library
Association, 106(4), 420–431. https://jmla.pitt.edu/ojs/jmla/article/view/345/726
Genç, H., & Saritas, S. (2020). The effects of watching comedy videos on anxiety and vital
signs in surgical oncology patients. Explore, 16(6), 401–406.
https://doi.org/10.1016/j.explore.2020.02.009
Gonot-schoupinsky, F., & Garip, G. (2018). Laughter and humour interventions for well-
being in older adults : A systematic review and intervention classification
Complementary Therapies in Medicine Laughter and humour interventions for well-
being in older adults : A systematic review and intervent. Complementary Therapies in
Medicine, 38(August 2019), 85–91. https://doi.org/10.1016/j.ctim.2018.04.009
House, A., & Stark, D. (2002). ABC of psychological medicine: Anxiety in medical patients.
BMJ, 325, 207–209.
Kim, S. H., Kim, Y. H., & Kim, H. J. (2015). Laughter and Stress Relief in Cancer Patients: A
Pilot Study. Evidence-Based Complementary and Alternative Medicine, 2015.
https://doi.org/10.1155/2015/864739
Lee, Y. J., Kim, M. A., & Park, H. J. (2020). Effects of a laughter programme with
entrainment music on stress, depression, and health-related quality of life among
gynaecological cancer patients. Complementary Therapies in Clinical Practice,
39(August 2019), 101118. https://doi.org/10.1016/j.ctcp.2020.101118
Moher, D., Liberati, A., Tetzlaff, J., & Altman, D. . (2009). Supplement-additional resources:
Systematic reviews and meta-analyses: The prisma statement. Annals of Internal
Medicine, 151(4), 264–269.
Morishima, T., Miyashiro, I., Inoue, N., Kitasaka, M., Akazawa, T., Higeno, A., Idota, A.,
Sato, A., Ohira, T., Sakon, M., & Matsuura, N. (2019). Effects of laughter therapy on
quality of life in patients with cancer: An open-label, randomized controlled trial. PLoS
ONE, 14(6), 1–15. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0219065
Rokhmat, R., Juniarto, A. Z., & Ropyanto, C. B. (2020). Descriptive study of anxiety among
chronic kidney disease patients underwent hemodialysis: Pilot study. Jurnal Aisyah:
Jurnal Ilmu Kesehatan, 5(1).
Shoar, S., Naderan, M., Aghajani, M., Sahimi-Izadian, E., Hosseini-Araghi, N., & Khorgami,
Z. (2016). Prevalence and Determinants of Depression and Anxiety Symptoms in
Surgical Patients. Oman Med J, 31(3), 176–181.
435
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa, Volume 5 No 2, Hal 425 – 436, Mei 2022
Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah
436