Makalah Iiadp
Makalah Iiadp
Makalah Iiadp
BENGKULU
2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat Cinta
kasihnya, makalah ini dapat terselesaikan dengan judul “Paradigma Pendidikan
Karakter”, semoga dengan makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca untuk
memperoleh ilmu pengetahuan.
Mahasiswa
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAAN
A. Kesimpulan................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
B. Rumusan Masalah
1. Mengenal pengertian pengertian dan tujuan Pendidikan
karakkter.
2. Mengena apa sajal nilai-nilai Pendidikan karakter.
3. Mengetahui paradidma Pendidikan karakter di Indonesia.
C. Tujuan Penulisan
1. Dapat mengenal pengertian pengertian dan tujuan Pendidikan
karakkter.
2. Dapat Mengenal apa saja nilai-nilai Pendidikan karakter.
3. Dapat mengetahui paradidma Pendidikan karakter di Indonesia.
D. Manfaat Penulisaan
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah untuk memberikan ilmu
pengetahuan kepada pembaca tentang pengertian paradigma pendidikan ,
tujuan, nilai-nilai Pendidikan karakter serta paradima Pendidikan karakter
yang ada di Indonesia.
5
BAB II
PEMBAHASAAN
1
John M. Echols dan Hasan Shadily, Kamus Inggris Indonesia, (Jakarta: Gramedia, 1979), cet.
VII, hlm, 107.
2
W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1991), cet.
XII, hlm. 1149.
3
Ibid. hlm. 941.
4
Ibn Miskawaih, Tahdzib al-Akhlaq wa Tathir al-A’raq, (Mesir: al-Mathba’ah al-Misriyyah,
1934) cet. XII, hlm. 1934.
6
1. Perbuatan yang sudah tertanam kuat dan mendarah daging dalam
jiwa seseorang,
2. Karena sudah mendarah daging, perbuatan tersebut sudah dapat
dilakukan dengan mudah,
3. Perbuatan tersebut dilakukan atas pilihan, kesadaran, kemauan, dan
tujuan orang melakukannya. Atas dasar ini pula, maka orang
tersebut harus berani bertanggung jawab atas pilihannya,
4. Perbuatan yang dilakukan adalah perbuatan yang sesungguhnya,
bukan pura – pura, atau rekayasa,
5. Perbuatan yang dilakukan semata – mata ikhlas karena Allah Swt,
atau karena mengharap keridhaan Allah Swt.
Dalam perkembangan selanjutnya, karakter menjadi semacam
sruktur antropologi manusia. Di sanalah manusia menghayati
kebebasannya dalam mengatasi keterbatasan dirinya. Sebagai sebuah
struktur antropologi, karakter bukan hanya sekedar hasil dari sebuah
tindakan, melainkan secara simultan merupakan hasil dan proses.5 Dengan
demikian, pendidikan karakter bukan hanya sekedar memberi pengertian
atau definisi – definisi tentang baik dan buruk, melainkan sebagai upaya
mengubah sifat, watak, kepribadian dan keadaan batin manusia sesuai
dengan nilai – nilai yang dianggap luhur dan terpuji.
Dengan adanya pendidikan karakter ini, diharapkan
dapat melahirkan manusia yang memiliki kebebasan untuk menentukan
pilihannya, tanpa paksaan, disertai rasa penuh tanggung jawab, yaitu
manusia- manusia yang merdeka, dinamis, kreatif, inovatif, dan
bertanggung jawab terhadap Tuhan, diri sendiri, manusia, masyarakat,
bangsa, dan Negara.
Tujuan pendidikan karakter adalah penanaman nilai dalam diri
siswa dan pembaruan tata kehidupan bersama yang lebih menghargai
kebebasan individu. Tujuan jangka panjangnya tidak lain adalah
5
Doni Koesoema. Pendidikan Karakter Strategi Mendidik Anak di Zaman Global, (Jakarta:
Grasindo, 2007), cet. I, hlm. 4.
7
mendasarkna diri pada tanggapan aktif kontekstual individu atas impuls
natural sosial yang diterimanya, yang padagilirannya semakin
mempertajam visi hidup yang akan diraih lewat proses pembentukan diri
secara terus-menerus.Tujuan jangka panjang ini merupakan pendekatan
dialektis yang semakin mendekatkan dengan kenyataa yang idea, melalui
proses refleksi dan interaksi secara terus menerus antara idealisme, pilihan
sarana, dan hasil langsung yang dapat dievaluasi secara objektif.
1. Religius
Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama
yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan
hidup rukun dengan pemeluk agama lain.
2. Jujur
Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang
yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
3. Toleransi
Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis,
pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.
4. Disiplin
Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai
ketentuan dan peraturan.
5. Kerja keras
Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai
ketentuan dan peraturan.
6. Kreatif
6
Pusat Kurikulum Departemen Pendidikan Nasional, Bahan Pelatihan Penguatan Metodologi
Pembelajaran Berdasarkan Nilai-nilai Budaya untuk Membentuk Daya Saing dan Karakter
Bangsa, 2010.
8
Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru
dari sesuatu yang telah dimiliki.
7. Mandiri
Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam
menyelesaikan tugas-tugas.
8. Demokratis
Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan
kewajiban dirinya dan orang lain.
9. Rasa ingin tahu
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih
mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.
10. Semangat kebangsaan
Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan
kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.
11. Cinta Tanah Air
Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan
kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.
12. Menghargai Prestasi
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu
yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati
keberhasilan orang lain.
13. Bersahabat/ komunikatif
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu
yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati
keberhasilan orang lain.
14. Cinta damai
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu
yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati
keberhasilan orang lain
15. Gemar membaca
Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang
memberikan kebajikan bagi dirinya.
16. Peduli Lingkungan
9
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada
lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk
memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.
17. Peduli sosial
Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain
dan masyarakat yang membutuhkan
18. Tanggung jawab
Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan
kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri,
masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang
Maha Esa
10
7. Mengikuti budaya pop atau sesuatu yang sedang tenar;
8. Profesional dalam bekerja
9. Cenderung individualistic
10. Cenderung mengikuti budaya barat yang hedonistik, materialistik
dan pragmatis.
7
Abuddin Nata, Ilmu Pendidikan Islam dengan Pendekatan Multidisipliner, (Jakarta: Raja
Grafindo Persada, 2010), cet. II, hlm. 203-217.
11
nilai-nilai hedonistik, materialistik, pragmatis dan sekularistik.8 Hal ini
dapat dilihat dari cara mereka menentukan pilihan lembaga pendidikan
bagi putera-puterinya, yaitu lembaga pendidikan yang menjanjikan masa
depan ekonomi yang lebih baik.
8
Abuddin Nata, Pendidikan Islam di Era Global, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 1999), cet I, hlm,
89-97.
12
.