Bahasa Merupakan Salah Satu Bahasa Daerah Di Indonesia Yang Memiliki Dialek Yang Beragam, Seperti Bahasa Jawa Dialek Jogja-Sol

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 12

Pemanfaatan media wordwall dalam peningkatan

perbendaharaan kosakata (vocabulary) pada


pembelajaran bahasa Inggris

Nila Wati Idrus 1, Dwi Yulianti 2, Ujang Suparman 3, Zainal Abidin


Arief 4
1,2,3 University of Lampung, 4 Universitas Ibn Khaldun
Correspondence : [email protected]

Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengembangkan media wordwall yang
layak dalam peningkatan siswa dalam pembelajaran Bahasa Inggris (2)
mengetahui keberhasilan penggunaan media belajar pada mata pelajaran
bahasa Inggris, khususnya dalam upaya guru meningkatkan
perbendaharaan kosakata siswa. Subjek Penelitian ini adalah siswa SMP
Negeri 34 Bandar Lampung. Peserta didik dapat dikatakan mampu dalam
pembelajaran Bahasa Inggris apabila mempunyai kemampuan lebih yang
dimilik yakni kosakata. Menggunakan media yang mendukung dalam
pembelajaran kosakata membuat peserta didik lebih memahaminya
dibandingkan menggunakan pembelajaran tanpa menggunakan media.
Tidak hanya peserta didik membutuhkan pemahaman kosakata yang
banyak, seorang pendidik juga harus mempunyai perbendaharaan
kosakata yang lebih banyak. Disesuaikan dengan materi yang diajarkan
apabila pendidik mengajar tentang menulis paragraf sederhana, pendidik
mampu memberikan aspek-aspek penilaian dalam menulis. Selanjutnya
pemberian pembelajaran kosakata, pendidik mampu menjelaskan makna
kosakata yang ada sehingga sebuah makna kosakata yang mempunyai arti
secara berhubungan dapat menjadi bahasa yang mempunyai makna.
Wordwall adalah sebuah aplikasi yang menarik pada browser. Aplikasi
khusus yang bertujuan sebagai sumber belajar, media, dan alat penilaian
yang menyenangkan bagi murid. Selain itu juga gratis penggunaannya
dapat dishare lansung melalui facebook, goggle classroom, twitter, atau
melalui link ke grup WA. Media wordwall diharapkan membantu siswa
dalam pemahaman kosakata siswa tanpa harus selalu tergantung pada
penggunaan kamus. Di dalam melakukan penelitian menggunakan R & D
atau yang lebih dikenal dengan Research atau Development yang
mengutip versil Borg dan Gall. Kajian deskriptif analisis mengarah pada
petunjuk pembelajaran Dick and Carey yang mempunyai tahapan terdiri
penyelidikan kebutuhan, rancangan pembelajaran, penerapan
pengembangan produk, verifikasi dan perbaikan produk. Pengamatan,
penyebaran angket, dan evaluasi sebagai langkah untuk mendapatkan
data. Statistik penyebaran diperlukan sebagai evaluasi deskriptif
kuantitatif. Perolehan hasil belajar menggunakan normalisasi atau lebih

AKSARA: Jurnal Bahasa dan Sastra 22:2 (2021), 376 – 387. DOI: dx.doi.org/10.23960/aksara/v22i2.pp376-387
P-ISSN: 1411-2051 / E-ISSN: 2620-3928 | Universitas Lampung
http://jurnal.fkip.unila.ac.id/index.php/aksara
Pemanfaatan media wordwall dalam peningkatan perbendaharaan kosakata (vocabulary) pada
pembelajaran bahasa Inggris

dikenal N-gain mempunyai fungsi melihat sejauh mana efisiensi


pemanfaatan gawai wordwall tersebut. Hasil penilaian dari ahli materi
4.34 Kategori sangat baik. Hasil validasi media 3.70. Dengan kategori baik.
Riset membuktikan: (1) pemanfaatan dalam pembuatan media wordwall
salah satu pembelajaran meliputi, keahlian, bahan ajar, glossary, evaluasi
serta berbagai jenis permainan dalam gawai tersebut, (2) pemanfaatan
media wordwall dapat di implementasikan untuk sumber belajar
khususnya pembelajaran perbendaharaan kosakata.

Kata kunci: media interaktif, Wordwall, perbendaharaan kata

Pendahuluan
Pandemi saat ini terjadi di penjuru dunia. Termasuk di negara Indonesia terjadi
bulan Februari 2020. Dampak dari Covid-19 di dunia pendidikan mengalami
perubahan yang awalnya pembelajaran dilakukan tatap muka. Tetapi untuk
menghindari penularan Covid-19 pendidik memberikan materi melalui virtual
atau menggunakan platform yang sudah banyak disediakan. Pendidik
diharapkan terus melaksanakan pembelajaran kepada peserta didik. Pendidik
sebagai sebagai fasilitator didalam pembelajaran, mampu memberikan media
pembelajaran kepada peserta didik untuk menghindari peserta didik dari
kejenuhan selama pembelajaran secara online. Salah satunya dalam
pembelajaran Bahasa Inggris dibutuhkan media untuk membantu dalam
pembelajaran. Untuk memudahkan percakapan terjalin dua arah dibutuhkan
komunikasi yang baik mempunyai peranan penting untuk mewujudkan
informasi tersebut dapat tersampaikan. Melalui Bahasa serangkaian kosakata
dijadikan satu kesatuan menjadi sebuah kalimat yang mempunyai makna.
Penguasaan kosakata dalam pembelajaran Bahasa merupakan hal penting
terutama pada pembelajaran Bahasa Inggris. Dalam belajar Bahasa Inggris
seseorang akan mampu memahami Bahasa dengan baik dan lancar, apabila
seseorang menguasai banyak kosakata dalam Bahasa Inggris sudah jelas
mengetahui arti dan makna kata. Proses kegiatan pembelajaran pada peserta
didik dikatakan mampu memahami pembelajaran Bahasa Inggris, menguasai
keterampilan receiptive (mendengarkan dan membaca) dan keterampilan
productive (berbicara dan menulis). Dalam menguasai keterampilan utama
pembelajaran Bahasa inggris yakni keterampilan receiptive dan productive
sangat diperlukan perbendaharaan kosakata yang kaya untuk memudahkan
peserta didik memahami kegiatan proses pembelajaran Bahasa Inggris.
Menurut Felder & Prince, 2000; mukoroli, 2011; Schmit & Schmit, 2014,
kegiatan pembelajaran peserta didik indikator keberhasilan dilihat dari
pemahaman kosakata peserta didik. Komunikasi dapat berjalan dengan baik,
diperlukan lawan bicara yang mampu memahami kosakata yang disampaikan.
Ini dapat dipahami bahwa dalam kegiatan sehari-hari diperlukan kosakata untuk
menyampaikan sebuah pesan yang ingin disampaikan. Oleh karena itu, seorang
siswa yang belajar bahasa asing diharapkan dapat mengerti dan memahami
sistem perbendaharaan kata. Seorang guru, dalam hal ini sebagai fasilitator dan
memberi motivasi siswa, serta membantu mereka dalam upaya memperkaya dan
meningkatkan perbendaharaan kosakata. Penggunaan alat bantu/media dalam
upaya meningkatkan kosakata siswa sangat dianjurkan. Menurut, Walter Dick

377 | 12
Nila Wati Idrus, Dwi Yulianti, Ujang Suparman, Zainal Abidin Arief

dan Lou Carey (2005,p.205) mendefinisikan pembelajaran sebagai rangkaian


peristiwa atau kegiatan yang didampaikan secara terstruktur dan terencana
dengan menggunakan sebuah atau beberapa jenis media. Proses pembelajaran
mempunyai tujuan agar siswa dapat mencapai kompetensi seperti yang
diharapkan. Gagne (1985) mengemukakan konsep events of instruction yang
terkait dengan pemrosesan informasi yang dapat mengarahkan kepada
terjadinya proses belajar yang efektif dan efisien. Menurut teori belajar yang
dikemukakan oleh Gagne, teori ini merupakan bentuk rangkaian didalam
langkah belajar dengan mengkondisikan situasi belajar berdasarkan saat
peristiwa belajar, diproses melalui kemampuan belajar peserta didik. Dengan
demikian di dalam proses pembelajaran terdapat kegiatan yang kompleks.
Sehingga pendidik diperlukan menyiapkan media yang interaktif. Dengan
demiikian, masalah utama yang ingin diungkapkan adalah kurangnya
perbendaharaan kosakata peserta didik pada kelas VII di UPT SMPN 34 Bandar
Lampung. Pembelajaran yang diberikan masih konvensional. Pendidik mengajar
kosakata melalui hafalan (memorizing), menimbulkan kejenuhan bagi peserta
didik. Dari pemaparan tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran tersebut
membuat peserta didik merasa bosan sehingga perlu diciptakan proses
pembelajaran dan media yang menyenangkan.
Media secara umum merupakansuatu perantara dalam pembelajaran.
Sedangkan menurut Kamus besar Bahasa Indonesia (KBBI), interaktif adalah
sifat saling melakukan aksi, antarhubungan, saling aktif. Berdasarkan
pernyataan di atas, pembelajaran yang interaktif merupakan suatu perantara
yang digunakan dalam proses pembelajaran dimana pengirim dan penerima
pesan saling melakukan interaksi satu sama lain. Hal ini diperkuat oleh Arrosyida
(2015: 3) yang menyatakan bahwa media pembelajaran interaktif adalah sesuatu
yang menyangkut software dan hardware yang dapat digunakan sebagai
perantara untuk menyampaikan isi materi ajar dan sumber belajar ke pembelajar
dengan metode pembelajaran yang dapat memberikan respon baik terhadap
pengguna.
Dapat disimpulkan untuk mendapatkan media pembelajaran dapat
berupa alat, lingkungan ataupun kegiatan yang digunakan untuk menyampaikan
pesan, stimulus dan memotivasi siswa sehingga tercapainya tujuan pembelajaran
secara efektif dan efisien serta tepat guna. Dapat disimpulkan bahwa media
merupakan alat yang digunakan untuk menyampaikan informasi yang sulit
untuk ditemui secara langsung, sehingga menjadi perantara penyampai sebuah
informasi.
Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui sejauh mana pembelajaran
Bahasa Inggris dapat menggunakan media Wordwall sehingga dapat
mengembangkan perbendaharaan kosakata (Vocabulary) peserta didik di masa
pademi dibandingkan dengan menggunakan media bacaan/teks biasa. Manfaat
dari penelitian ini dapat memberi atmosfer dalam mengembangkan
perbendaharaan kosakata siswa melalui media Wordwall.
Media wordwall diharapkan membantu peserta didik dalam pemahaman
kosakata peserta didik tanpa harus bergantung pada penggunaan kamus atau
juga arti kata yang diberikan oleh guru (Wagstaf,1999). Juga mengungkapkan
bahwa wordwall salah satu cara agar peserta didik melakukan praktek dan tidak
hanya membaca buku rujukan dari seorang guru.

378 | 12
Pemanfaatan media wordwall dalam peningkatan perbendaharaan kosakata (vocabulary) pada
pembelajaran bahasa Inggris

Penggunaan media Wordwall untuk membantu tujuan pembelajaran.


Pembelajaran bisa lebih menarik. Media dapat digunakan sebagai penarik
perhatian dan membuat tetap konsentrasi dan peserta didik memperhatikan
degan baik. Dan menjadi susasana kelas lebih menyenangkan.

Metode Penelitian
Langkah-langkah dalam penelitian disini menggunakan R & D atau Research and
Development, fokus penelitian ini diarahkan pada mengembangkan media
pembelajaran. Wordwall adalah salah satu gawai yang ada, bertujuan untuk
menunjang alat bantu untuk mengatasi pembelajaran Bahasa inggris dimasa
pandemi. Didalam mengajarkan perbendaharaan kosakata. Penelitian dilakukan
disekolah UPT SMPN 34 Banda Lampung kelas VII. Jumlah keseluruhan
responden sebanyak 31 siswa.
Kerangka fikir dalam prosedur pengembangan produk media
pembelajaran Wordwall menggunakan model Borg & Gall, Dick & Carey.
Prosedur yang digunakan meliputi analisis kebutuhan, pengembangan desain
pembelajaran pengembangan produk validasi dan revisi terhadap konten
pembelajaran Wordwall.
Terdapat 6 peserta didik untuk dilakukan uji beta, 2 peserta didik untuk
menggantikan level atas, 2 peserta didik menggantikan untuk level sedang
kemudian 2 peserta didik menggantikan level bawah, untuk mendapatkan hasil
ketentuan tingkatan tersebut perlu diterapkan oleh peneliti dengan melakukan
pengamatan saat proses pembelajaran didalam kelas dan di ikuti akhir hasil
pembelajaran pada semester yang telah dilalui sebelumnya. Pelaksasanaan
evaluasi diberikan kepada 31 peserta didik pada kelas VII. Berikut langkah-
langkah prosedur yang digunakan dalam penelitian pengembangan; (1)
perencanaan terdiri dari: mendefinisikan bidang atau ruang lingkup, dengan cara
mengidentifikasi karakteristik peserta didik untuk mengetahui pemahaman
peserta didik, membuat arsip perencanaan, menentukan dan mengumpulkan
data-data yang mendukung pada saat penelitian, untuk kemudian melakukan
brainstorming; (2) Perancangan terdiri dari: melakukan tahap analisis konsep
dan cakupan materi, kemudian langkah selanjutnya membuat flowchart,
mengembangkan pembuatan layout, mencari sumber-sumber yang berkaitan
dengan konten, menentukan software yang tepat untuk digunakan; (3) Tahap
pengembangan terdiri dari: membuat web melalui domain dan hosting,
mengembangkan pada materi wacana, beberapa komponen disatukan untuk
menjadi satuan yang utuh (konten audio, video dan teks), menyediakan bahan
ajar yang dapat mendukung, sehingga pemanfaatan Wordwall siap diaplikasikan
saat uji alfa.
Dalam menguji data untuk menunjang keperluan penelitian dan pengembangan
menggunakan jenis penelitian kualitatif dan kuantitatif. Pengambilan prasurvey
diperoleh melalui langkah wawancara kemudian analisis kebutuhan diproses
untuk data kualitatif pada tahap uji coba awal. Tim verikasi ahli media dan materi
mempunyai peranan yang berbeda-beda. Seperti untuk pengolahan data
kuantitatif dan analisa deskriptif diperlukan kerjasamanya dari para verifikasi
ahli dan materi kemudian hasil data-data tersebut dianalisis dengan

379 | 12
Nila Wati Idrus, Dwi Yulianti, Ujang Suparman, Zainal Abidin Arief

menggunakan skala 5. Hasil pretest dan posttest diperoleh melalui data


kuantitatif
Hasil perolehan tersebut digunakan sebagai acuan sejauh mana skala 5 dapat
membantu keberhasilan pemanfaatan gawai wordwall dalam hal ini membantu
peserta didik untuk menambah perbendaharaan kosakata. Untuk memodifikasi
aktifitas proses pembelajaran Bahasa Inggris kepada peserta didik. Data-data
tersebut diperlukan sebagai bahan acuan dalam memperbaiki penggunaan bahan
ajar Wordwall yang dikembangkan.
Wawancara, angket, dan tes hasil belajar adalah instrumen yang
digunakan dalam penelitian pemanfaatan wordwall. Tahap awal dalam
wawancara melakukan presurvey, bertujuan untuk melakukan sejauh mana
analisis kebutuhan pemanfaatan wordwall pada peserta didik. Kemudian,
dilakukan penyebaran angket sebagai penilaian oleh verifikasi ahli media materi
dan mengetahui sejauh mana respon dari koresponden. Pretest dan posttest
bermanfaat sebagai tes hasil belajar. Validator instrumen berfungsi sebagai
memvalidasi seluruh instrument yang digunakan. Sedangkan untuk
mendapatkan evalauasi proses belajar diperlukan verifikasi oleh pakar bahan
ajar.
Evaluasi kualitatif pada penelitian ini terdapat dari beberapa pakar media
dan pakar bahan ajar memberikan perbaikan pada penelitian, yang bertujuan
mendapatkan hasil pemanfaatan wordwall untuk dikembangkan. Untuk
pengolahan evaluasi kualitatif yang terdiri dari rasio likert yang di transfigurasi
sangat baik, baik, cukup, kurang baik dan tidak baik perolehan ini didapat
berdasarkan informasi yang diberikan oleh pakar instrumen, pakar bahan ajar
dan pelajar. Untuk transfigurasi skala 5 menggunakan acuan tabel dibawah ini.

Tabel 1. Konversi Data Kuantitatif ke Kualitatif Skala Lima

Nilai Interval Skor Kategori

1 5>4,22 Sangat Baik


2 4,21-3,41 Baik
3 3,40-2,61 Cukup
4 2,60-1,79 Kurang
5 <1,79 Sangat Kurang

Hasil dan pembahasan


Perolehan dari hasil penelitian dan pengembangan, sebagai penggunaan
Wordwall untuk pembelajaran Bahasa Inggris. Pada tampilan awal Wordwall
ialah terdapat pilihan pembelajaran seperti tes dan latihan tagihan. Pada
tampilan tes dan latihan tagihan peserta didik secara langsung belajar kemahiran
dalam ketepatan mereka seperti mencocokan kosakata yang tepat berdasarkan
dari slide yang mereka lihat. Berikut gambar yang ada pada media Wordwall.net
yang bisa dipilih oleh pendidik pada saat pembelajaran perbendaharaan kosakata
dengan media Wordwall.
Pada tahap awal peserta didik mengalami kesulitan dalam mengakses
wordwall.net. Pendidik memberikan contoh bagaimana menggunakan gawai

380 | 12
Pemanfaatan media wordwall dalam peningkatan perbendaharaan kosakata (vocabulary) pada
pembelajaran bahasa Inggris

tersebut. Setelah peserta didik memahami bagaimana mengaplikasikannya


didalam pembelajaran menyatakan terdapat perbedaan. Pembelajaran kosakata
yang biasanya membosankan, lebih menyenangkan dengan lansung mengetahui
hasil yang bdiperoleh.
Sedangkan hasil analisis Annisa Nur, 2017 mengangkat tentang wordwall
mengatakan bahwa pendidik masih memilih menggunakan bahan ajar yang
monoton tidak bervariasi, khususnya dalam pembelajaran kosakata. Sehingga
dalam kegiatan pembelajaran kosakata ditambahkan variabel materi teks
dekriptif dengan menggunakan wordwall.
Analisis oleh Dwi Yunas, 2015 dalam menggunakan wordwall
mengintegrasikan beberapa jenis tampilan yang ada dalam wordwall dalam
penyampaian pembelajaran tersebut. Dari pembahasan dua penelitian tersebut,
dapat disimpulkan bahwa penggunaan wordwall dapat diimplementasikan
dalam pembelajaran kosakata.

Gambar 2. Tampilan Wordwall (sumber:https:////wordwall.net)

Hasil produk yang selesai dikembangkan, untuk itu diperlukan konfirmasi


dari para pakar materi dan pakar media. Proses verifikasi bahan ajar bertujuan
untuk menghitung tingkat valid dan layak bahan ajar yang digunakan dalam
wordwall. Penyajian materi wordwall ialah guru memilih dari salah satu
template yang telah diberikan dari perbendaharaan kosakata yang dikerjakan
oleh peserta didik. Terdapat beberapa hal yang perlu di konfirmasi oleh pakar
materi. Meliputi empat komponen yaitu, mengetahui kesesuaian bahan ajar,
tercapainya komponen penyampaian materi, serta ketepatan tes dan latihan.

381 | 12
Nila Wati Idrus, Dwi Yulianti, Ujang Suparman, Zainal Abidin Arief

4,5

3,5

2,5

1,5

0,5

0
Kesesuaian Materi Penyampaian Materi Kualitas Isi Materi Kualitas Latihan dan
Test

Ahli Materi. 1 Ahli Materi. 2

Gambar 3. Hasil validasi dari pakar bahan ajar.

Berdasarkan pemaparan tabel analisis data dan persentase untuk hasil


penilaian dari ahli materi diketahui mendapatkan tingkat 4 “sangat baik” dengan
mendapatkan rata-rata nilai 4,34.
Tahap berikutnya adalah pakar media yang bertujuan melihat langkah
kesesuaian bahan ajar, hal ini diperhitungkan menuju ke langkah pra
pengembangan selanjutny. Pakar media, mendapatkan penilaian media yang
bertujuan untuk mengetahui lelebihan dari penggunaan gawai tersebut. Untuk
penggunaan validasi gawai diturunkan menjadi lima aspek. Sudut pandang yang
pertama kegiatan proses penyampaian materi, kedua bentuk instrumen antar
muka, ketiga pedagogy, keempat meliputi informasi tambahan dan kelima adalah
aspek yang terakhir adalah fitur tak tampak.

382 | 12
Pemanfaatan media wordwall dalam peningkatan perbendaharaan kosakata (vocabulary) pada
pembelajaran bahasa Inggris

4,5

3,5

2,5

1,5

0,5

0
Lingkup Tampilan Pedadogy Informasi Fitur tak tampak
Pembelajaran Antarmuka Tambahan

Ahli Media. 1 Ahli Media. 2

Gambar 4. Hasil validasi pakar instrumen

Hasil analisis data dan presentase menurut penilaian ahli materi


diketahui, bahwa kualitas wordwall untuk pembelajaran bahasa Inggris
khususnya perbendaharaan kosakata siswa kelas VII untuk UPT SMPN 34
Bandar Lampung masuk kategori “baik” dengan rerata skor menunjukkan 3,70.
Untuk 6 peserta didik dilakukan uji beta, 2 peserta didik untuk menggantikan
level atas, 2 peserta didik menggantikan untuk level sedang kemudian 2 peserta
didik menggantikan level bawah,.
Untuk mengetahui sejauh mana yang di uji beta hal ini dinilai berkaitan
dengan kualitas wordwall dan kelayakan materi. Komponen dari 15 aspek
tersebut meliputi, kejelasan dalam bentuk petunjuk penggunaan wordwall,
kejelasan untuk mencapai proses penerimaan materi dengan baik, pemahaman
bahan ajar yang diberikan, keterbacaan wacana atau tulisan dengan jelas,
kejernihan suara, penulisan contoh saling terhubung, pemberian materi tugas,
pembagian evaluasi, tersusunnya langkah tes sampai proses menyelesaikan,
evaluasi yang saling berkaitan, respon peserta didik, kejelasan bahasa, aktualisasi
gambar, keleluasaan memilih daftar, mengembangkan motivasi pembelajaran
bagi peserta didik. Kemudian dari akhir kajian rata-rata 4,30 termasuk kriteria
“sangat baik”.

383 | 12
Nila Wati Idrus, Dwi Yulianti, Ujang Suparman, Zainal Abidin Arief

80

60

40

20

0
Sangat Baik Baik Cukup Kurang Baik Sangat Kurang

Frekuensi

Gambar 5. Hasil beta dari uji beta


Tes sumatif diberikan kepada 31 peserta didik yang di khususkan bagi
peserta didik kelas VII. Pelaksanaan penilaian analisis melalui tahap pra ujian
dan sesudah ujian. Informasi perolehan pra ujian dan sesudah ujian yang didapat
sehingga disamakan guna memahami sejauh mana peningkatan proses
pembelajaran antara pra ujian dan sesudah ujian menggunakan pemanfaatan
wordwall saat pembelajaran Bahasa Inggris. Berikut disajikan tabel komparasi
pra ujian dan sesudah ujian.
Tabel 2. Perbandingan Hasil Pretest dan Posttest
Variabel Pretest Posttest

Nilai Terendah 72,5 92,5


Nilai Tertinggi 90 100
Rata-rata 78,94 96,13
Gain 17,19

Hasil perolehan dari komparasi kepada peserta didik yakni sebelum dan
sesudah mendapatkan perlakuan wordwall terjadi perubahan peningkatan
pembelajaran sebesar 17,19 % pada peserta didik kelas VII UPT SMPN 34 Bandar
Lampung dalam pembelajaran perbendaharaan kosakata melalui pemanfaatan
wordwall.

384 | 12
Pemanfaatan media wordwall dalam peningkatan perbendaharaan kosakata (vocabulary) pada
pembelajaran bahasa Inggris

100

80

60

40

20

0
Pretest Posttest

Nilai Tertinggi Nilain terendah Rata-rata

Gambar 6. Hasil evaluasi sumatif

Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang diperoleh dalam
pemanfaatan media wordwall untuk pembelajaran dapat disimpulkan bahwa
produk wordwall dalam pembelajaran Bahasa Inggris untuk menambah
perbendaharaan kosakata bagi peserta didik SMP kelas VII dinilai efektif.
Penggunaan wordwall dapat diterapkan lansung melalui facebook, goggle
classroom, twitter, atau dikirim link melalui grup WA. Pembelajaran
menggunakan wordwall ini dapat dilakukan dengan cara tatap muka, tidak tatap
muka (offline) dan jarak jauh (online).
Kelayakan media wordwall untuk kemampuan perbendaharaan kosakata
bagi peserta didik SMP kelas VII. Terdapat pembeda hasil yang diberikan oleh
para pakar materi pada saat melakukan uji alpha. Pakar materi pertama
memberikan penilaian 4,60 termasuk “ sangat baik”sedangkan yang kedua
memberikan nilai 4,08 melalui validasi oleh ahli materi pertama diperoleh
penilaian sebesar 4,60 termasuk “baik”.
Untuk perolehan yang didapat yang diberikan oleh pakar media pertama
diberikan nilai 3,60 termasuk “baik” dan nilai 3,80 termasuk “baik” oleh pakar
media yang kedua. Kemudian hasil penilaian latihan bagi pengguna media
wordwall sebesar 4,30 termasuk “sangat baik” dalam meningkatkan
kemampuan perbendaharaan kosakata khususnya dalam pembelajaran bahasa
Inggris SMP kelas VII. Dari data menunjukan, proses pembelajaran yang
dilakukan oleh peserta didik mencapai peningkatan. Nilai yang didapat peserta
didik sebelum dan sesudah dikenalkan tentang pemanfaatan media wordwall
dalam menambah perbendaharaan kosakata memiliki ketuntasan peserta didik
mencapai 100%.

385 | 12
Nila Wati Idrus, Dwi Yulianti, Ujang Suparman, Zainal Abidin Arief

Akhir dari analisis membuktikan pemanfaatan media wordwall efektif


untuk menambah perbendaharaan kosakata peserta didik. Untuk
implementasikan dapat secara synchronous, asynchronous atau campuran
keduanya pada saat pembelajaran. Alasan implementasi tersebut dilaksanakan
dengan campuran yakni penggabungan online dan konvensional untuk
mengetahui sejauh mana hasil yang dicapai oleh peserta didik. Terdapat 17,19%
diperoleh dalam peningkatan hasil belajar pada penelitian ini.
Kesimpulan dari hasil penelitian ini memberikan manfaat pada
penyegaran proses pendidikan dalam hal ini khususnya di dalam lingkungan
SMP Negeri 34 Bandar Lampung dan terutama dalam proses kegiatan
pembelajaran Bahasa Inggris di sekolah Bersama peserta didik. Bagi pendidik
memberikan warna dalam pembelajaran perbendaharaan kosakata dari yang
konvensional menjadi aplikatif. Sedangkan siswa merasa penasaran dengan
menggunakan media wordwall, kelas menjadi hidup dan pembelajaran tidak
jenuh.
Pemanfaatan produk dari media wordwall ini dapat dipakai sebagai
bahan ajar basis alternatif bagi peserta didik pada pembelajaran Bahasa Inggris
sehingga memperkaya perbendaharaan kosakata sehingga dapat disebarluaskan
di sekolah-sekolah SMP/MTs.

Daftar rujukan
Allesi,, S. M., & Trollip,, S. P. (2001). Multimedia for Learning: methods and
development(3rd ed). Boston: Allyn and Bacon.
Arrosyida, A., & Suprapto. (2015). Media Pembelajran Interaktif Jaringan
Komputer Menggunakan Macromedia Flash Di SMK Negeri Saptosari.
Jurnal pendidikan Informatika.
Carey, J. O., & Dick, W. C. (2006). The Systematic Design of Instruction. New
York: Pearson.
Elfrieda, H. H., & Michael , L. K. (2003). Teaching and Learning Vocabulary
Research to Practice. Cambridge Language Teaching Library UK, h 83.
Fitriani, A. N. (2017). Google Scholar. Retrieved from Google Scholar:
http://mulok.library.um.ac.id/index3.php/86953.html
Gagne, R. M. (2005). Principles of Instructional Design. New York: Wadsworth
Publishing Co.
Herlina. (2015). Meningkatkan Pemahaman Kosakata Bahasa Inggris Melalui
Metode Permainan Bingo. Jurnal Ilmiah VISI PPTK PAUDNI, VOL. 10,
No.2.
Putranto, D. Y. (2015). Google Scholar. Retrieved from Google Scholar:
http://mulok.library.um.ac.id/index3.php/78707.html
Schmitt, N., & Schmitt, D. (2014). A Reassessment of Frequency and Vocabulary
Size in L2 Vocabulary Teaching. Language Teaching, pp. 484-503.
Wagstaff, J. M. (1999). Teaching Reading and Writing With Word Wall. U.S.A:
Scholastic Inc.
Xiqin, L. (2008). A Study of Teaching Strategies to Improve Junior English
Vocabulary. University Guangzhou, 2.
Richards, J. C., Gallo, P. B., & Renandya, W. A. (2001). Exploring teachers’ beliefs
and the processes of change. PAC Journal, 1(1), 41–58.

386 | 12
Pemanfaatan media wordwall dalam peningkatan perbendaharaan kosakata (vocabulary) pada
pembelajaran bahasa Inggris

Wang, J., Elicker, J., McMullen, M., & Mao, S. (n.d.). Chinese and American
preschool teachers” beliefs about early.
White, M. J., & Bruning, R. (2005). Implicit writing beliefs and their relation to
writing quality. Contemporary Educational Psychology, 30(2), 166–189.

387 | 12

Anda mungkin juga menyukai