Template+JOONG KI 2
Template+JOONG KI 2
Template+JOONG KI 2
PENDAHULUAN
Pembelajaran bahasa Inggris pada anak usia dini adalah sangat penting dilakukan
mengingat hal-hal penting seperti: pertama, pada anak- anak usia dini belajar bahasa lebih mudah
ditangkap yang disebut sebagai masa golden age dimana perkembangan otak anak mengalami
perkembangan yang baik dan cepat terhadap pembelajaran bahasa; kedua pada zaman yang serba
digital sekarang ini dimana semua sistem kehidupan menggunakan bahasa Inggris, dengan adanya
bahasa Inggris pada sekolah dasar lebih mempermudah untuk menerima tehnologi yang digunakan.
Ketiga, dengan diberikan bahasa Inggris pada sekolah dasar akan secara alami ketika anak-anak
akan melanjutkan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi, mereka akan lebih mampu menerima
dan menguasai bahasa Inggris terserbut dengan lebih baik.
Menurut Allen dan Valette (1977) menyatakan bahwa salah satu faktor pendukung dalam
mempelajari bahasa adalah penguasaan kosa kata. Hal ini berkaitan erat dengan proses
……………………………………………………………………………………………………………………………………..
ISSN : 2828-5700 (online)
333
JOONG-KI : Jurnal Pengabdian Masyarakat
Vol.1, No.2, Mei 2022
pembelajaran bahasa itu sendiri. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk meningkatkan
kemampuan kemampuan berbahasa adalah dengan penguasaan kosa kata.
Kosakata (Inggris:vocabulary) adalah himpunan kata yang diketahui maknanya dan dapat
digunakan oleh seseorang dalam suatu bahasa,. Kosakata seseorang didefinisikan sebagai
himpunan semua kata-kata yang dimengerti oleh orang tersebut atau semua kata-kata yang
kemungkinan akan digunakan oleh orang tersebut untuk menyusun kalimat baru. Kekayaan
kosakata seseorang secara umum dianggap merupakan gambaran dari intelegensia atau tingkat
pendidikannya.
Saat ini para siswa sekolah dasar medapatkan pengaruh yang besar dari lingkungannya.
Baik pengaruh yang positif maupun pengaruh negative. Pembelajaran bahasa harus dapat bisa
menyesuaikan dengan lingkungan perkembangan anak saat ini. Salah satu cara yang dapat
ditempuh adalah dengan menggunakan metode yang aktif dan interaktif dalam pembelajaran
bahasa mereka. Program pelatihan yang diangkat dalam pelatihan ini adalah Wordwall. Metode ini
menerapkan cara pembelajaran yang interaktif sehingga para siswa dapat dengan mudah mengikuti
program pelatihan ini dan mengembangkannya. Metode ini juga mendorong para siswa untuk dapat
selalu berpikir aktif dan kreatif.
Wordwall adalah kumpulan kosakata yang terorganisir secara sistematis yang ditampilkan
dengan huruf yang besar dan ditempelkan pada dinding suatu kelas. Wordwall adalah sebuah media
pembelajaran yang harus digunakan bukan hanya ditampilkan atau dilihat. Media ini dapat didesain
untuk meningkatkan kegiatan kelompok belajar dan juga dapat melibatkan siswa dalam
pembuatannya serta aktivitas penggunaannya. Dengan menggunakan wordwall diharapkan
kosakata bahasa Inggris siswa akan meningkat secara signifikan tanpa harus selalu tergantung pada
penggunaan kamus atau juga arti kata yang diberikan oleh guru.
Wordwall juga biasanya digunakan para guru dalam metode belajar khususnya belajar
bahasa Inggris agar mereka lebih mudah mencerna materi.
Wordwall dapat digunakan sebagai metode belajar bahasa Inggris kepada anak-anak. Selain
untuk membuat anak-anak tertarik ada juga fungsi lainnya, yaitu: mengasah kemampuan berbicara
dan mendengarkan dalam Bahasa Inggris, melatih pronunciation (pelafalan), menambah
pembendaharaan kosakata, frasa, dan idiom bahasa Inggris, meningkatkan kepercayaan diri dalam
menggunakan Bahasa Inggris, bahkan memungkinkan anak-anak mempelajari budaya negara lain.
Pengabdian ini menggunakan metode berupa pendampingan dan pembimbingan secara
efektif dalam mengajarkan kosakata bahasa Inggris. Proses pelaksanaan pengabdian meliputi
pembelajaran kosakata dengan cara menjodohkan kata, memasangkan kata, kuis, acak kata,
mengelompokkan kata, dsb dengan demikian proses pembelajaran bahasa Inggris akan menjadi
lebih menarik dan menyenangkan bagi siswa sehingga dapat meningkatkan minat dan ketrampilan
berbahasa Inggris siswa dengan baik terutama dalam meningkatkan kosakata bahasa Inggris.
METODE
Metode yang dilakukan dalam kegiatan pengabdian kepada masyrakat ini melalui
pelatihan ini ada dua tahap kegiatan yaitu teoritik dan praktis (Muhtadi, 2011; Tilaar, 1992).
Kegiatan yang bersifat teoritik ini dilakukan dengan menyampaikan materi tentang Wordwall
serta penggunaannya dalam mengatasi permasalahan kosa kata di kelas. Pada tahap ini diawali
……………………………………………………………………………………………………………………………………..
ISSN : 2828-5700 (online)
334
JOONG-KI : Jurnal Pengabdian Masyarakat
Vol.1, No.2, Mei 2022
dengan memberikan motivasi kepada peserta didik terkait pentingnya penggunaan Wordwall
dalampembelajaran di kelas sehingga kegiatan belajar mengajar di kelas tidak membosankan.
Tahap kedua yaitu metode praktis yang mana peserta didik diajak untuk berperan sebagai
peserta untuk kegiatan pembelajaran wordwall tsb. Kegiatan ini bertujuan untuk melatih
keterampilan peserta didik dalam menggunakan Wordwall pada pembelajaran kosakata di
kelas. Sebelumnya peserta didik telah diinformasikan untuk membawa alat bantu permainan
seperti kamus elektronik maupun non elektronik, sehingga konsentrasi peserta didik dapat
terfokus pada pencarian kosakata yang dianggap sulit. seperti yang dilakukan siswa/i didalam
gambar berikut:
Gambar 1. Saat siswa diberi tugas mencari kata yang tepat untuk petunjuk yang
telah diberikan oleh tim pengabdi dengan menggunakan Huruf tempel magnetik.
Kata 1: ...
Thema : Animal (Hewan)
Wordwall : dog, cat, giraffe, house lizard, butterfly
Strategy : Guess the word
Clues:
- It is on the wall
- It is an animal
- It likes to see for food at night
- What animal is it ?
- What is the equivalent meaning in bahasa Indonesia ?
Kata 2:...
Thema : Parts of the body
Wordwall : head, nose, hair, legs, back, hands, eyes, ears
Strategy : point the parts of the body
Clues :
When teacher say “ears”, students appoint their own ears, and then teacher asks a student to write
it down on magnetic board the word “ears” using magnetics letter. (ketika guru/tim pengabdi
mengatakan “ears”(telinga) maka para siswa memegang kuping masing-masing, lalu guru/tim
pengabdi menunjuk atau mengundang siswa yang bisa menuliskan kata “ears” (telinga) tersebut
dipapan tulis magnetik dengan menggunakan huruf magnetik.
……………………………………………………………………………………………………………………………………..
ISSN : 2828-5700 (online)
335
JOONG-KI : Jurnal Pengabdian Masyarakat
Vol.1, No.2, Mei 2022
……………………………………………………………………………………………………………………………………..
ISSN : 2828-5700 (online)
336
JOONG-KI : Jurnal Pengabdian Masyarakat
Vol.1, No.2, Mei 2022
karena tidak bisa menjawab. Hal tersebut menunjukkan peserta didik belum menguasai kosakata
bahkan yang sederhana sekalipun dengan baik.
Gambar 4. Saat salah satu tim pengabdi mengundang salah satu siswa kedepan kelas
untuk menuliskan sebuah kata.
Implementasi Belajar Wordwall
Peserta dari pelatihan ini adalah para para siswa/i kelas IV Sekolah Dasar yang tinggal
disekitaran tempat dilaksanakannya kegiatan ini. Narasumber menyampaikan materi Wordwall
menggunakan bahan bacaan yang ringkas, menarik dan mudah dipahami. Berupa short quizzes,
acak kata, mencari arti kata dan pasangannya. Dalam penyampaian materi ini terjadi respon
yang positif daripeserta pelatihan ini. hal ini dapat ditunjukkan dengan beberapa peserta yang
bertanya dan memberi tanggapan.
Apabila ada peserta yang masih kurang memahami materi yang diberikan maka
pengabdi akan memberikan penjelasan ulang sehingga siswa tersebut dapat mengerti dan
memahami materi yang diberikan.
Faktor Pendukung Pelatihan
Beberapa faktor pendukung terlaksana nya pelatihan ini adalah pemimpin dari tempat
bimbingan belajar tersebut yang sangat mendukung pelatihan ini berlangsung dengan
menyediakan tempat pelaksanaan dan peserta pelatihan. Selain itu antusiasme peserta didik
dalammengikuti pembelajaran dan menerapkan hasil pembelajaran yang telah mereka dapatkan
di kelas, serta tenaga pengajar atau guru di tempat bimbingan ini yang bersedia memberikan
waktu mengajarnya dipakai untuk pelaksanaan pengabdian ini.
Kendala dalam Pelatihan
Kendala dalam pelatihan ini meliputi keterbatasan waktu yang dimiliki oleh tim
pengabdi dan oleh pihak sekolah, sehingga belum dapat terlaksana nya follow up dari hasil
implementasi pengajaran Wordwall di kelas, dan kurang tersedia nya media mengajar yang
cukup untuk memfasilitasi mengajaran Wordwall didalam kelas seperti papantulis magnet, huruf
tempel magnet yang masih sangat terbatas, laptop, infokus, microphone di dalam kelas, sehingga
pengajar dan peserta didik hanya memakai cara-cara konvensional seperti menggunakan fasilitas
wordwall seadanya dengan gambar berwarna yang diperbanyak dengan cara memfotokopi, atau
menuliskannya secara manual dipapan tulis.
KESIMPULAN
……………………………………………………………………………………………………………………………………..
ISSN : 2828-5700 (online)
337
JOONG-KI : Jurnal Pengabdian Masyarakat
Vol.1, No.2, Mei 2022
……………………………………………………………………………………………………………………………………..
ISSN : 2828-5700 (online)