Henrika Meylina Setiayanti

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 93

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN TINDAKAN

PELAKSANAAN DIET DENGAN KADAR GULA


DARAH PASIEN DIABETES MELITUS (DM)
DI UPTD PUSKESMAS GUMAWANG
BELITANG KABUPATEN
OKU TIMUR
TAHUN 2022

Oleh
HENRIKA MEYLINA SETIAYANTI
20142019009.P

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BINA HUSADA
PALEMBANG
2022
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN TINDAKAN
PELAKSANAAN DIET DENGAN KADAR GULA
DARAH PASIEN DIABETES MELITUS (DM)
DI UPTD PUSKESMAS GUMAWANG
BELITANG KABUPATEN
OKU TIMUR
TAHUN 2022

Oleh
HENRIKA MEYLINA SETIAYANTI
20142019009.P

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BINA HUSADA
PALEMBANG
2022
ABSTRAK
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIK)
BINA HUSADA PALEMBANG
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN
Skripsi, 25 Juni 2022

Henrika Meylina Setiayanti

Hubungan Pengetahuan dan Tindakan Pelaksanaan Diet Dengan Kadar Gula


Darah Pada Pasien Diabetes Melitus (DM) di UPTD Puskesmas Gumawang
Belitang Kabupaten OKU Timur Tahun 2022
(xvii + 69 halaman, 6 tabel + 2 bagan + 9 lampiran)

Diabetes mellitus sendiri merupakan suatu gangguan metabolisme kronis


dengan multi etiologi. Data statistik dari Organisasi Internasional Diabetes
Federation (IDF) memperkirakan sedikitnya terdapat 463 juta orang pada usia 20-79
tahun di Dunia menderita diabetes pada tahun 2019. Bahaya penyakit diabetes melitus
jika tidak terkontrol akan menyebabkan gangguan metabolik akut berupa
hipoglikemia atau krisis hiperglikemia, dan dapat menyebabkan gangguan vaskular
jangka panjang berupa penyakit kardiovaskuler, stroke, dislipidemia, penyakit
pembuluh darah perifer, hipertensi, mikroangiopati dan makroangiopati.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan tindakan
pelaksanaan diet dengan kadar gula darah pada pasien diabetes melitus di UPTD
Puskesmas Gumawang Belitang Kabupaten OKU Timur Tahun 2022. Penelitian ini
dilakukan pada tanggal 16 sampai 31 Mei 2022 menggunakan metode kuantitatif
dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 167 orang
dengan jumlah sampel sebanyak 63 responden, tehnik pengambilan sampel dalam penelitian
ini menggunakan teknik Accidental sampling. Analisis data dilakukan secara univariat
dan bivariat dengan menggunakan uji Chi Square.
Hasil penelitian ini menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara tingkat
pelaksanaan dengan kadar gula darah pada pasien diabetes mellitus dengan p value
0,014 (< 0,05) dan ada hubungan yang bermakna antara tindakan pelaksanaan diet
dengan kadar gula darah pada pasien diabetes mellitus dengan p value 0,013 (< 0,05).
Diharapkan kepada pihak UPTD Puskesmas Gumawang untuk dapat memberikan
informasi lebih banyak melalui berbagai media tentang penyakit diabetes untuk
mencegah komplikasi penyakit diabetes mellitus.

Kata Kunci : Pengetahuan, Tindakan Pelaksanaan Diet, Kadar Gula Darah


Pasien Diabetes Melitus (DM)
Daftar Pustaka : 28 (2015-2022)

ii
ABSTRACT
BINA HUSADA COLLEGE OF HEACTH SCIENCE
NURSING STUDY PROGRAM
Student Thesis, 25 Juni 2022

Henrika Meylina Setiayanti

The Relationship between Knowledge and Actions for Diet Implementation with
Blood Sugar Levels in Diabetes Mellitus (DM) Patients at uptd Puskesmas
Gumawang Belitang, East OKU Regency in 2022
(xvii + 69 pages, 6 tables, 2 charts, 9 attachments)

Diabetes mellitus is a chronic metabolic disorder with multiple etiologies.


Statistical data from the International Organization for Diabetes Federation (IDF)
estimates that there are at least 463 million people aged 20-79 years in the world
suffering from diabetes in 2019. The danger of diabetes mellitus if not controlled will
cause acute metabolic disorders in the form of hypoglycemia or hyperglycemic crisis,
and can cause long-term vascular disorders in the form of cardiovascular disease,
stroke, dyslipidemia, peripheral vascular disease, hypertension, microangiopathy and
macroangiopathy.
This study aims to determine the relationship between knowledge and practice
of diet with blood sugar levels in patients with diabetes mellitus at UPTD Puskesmas
Gumawang Belitang, East OKU Regency in 2022. This study was conducted from 16
to 31 May 2022 using a quantitative method with a cross sectional approach. The
population in this study amounted to 167 people with a total sample of 63
respondents, the sampling technique in this study used the accidental sampling
technique. Data analysis was carried out univariate and bivariate using Chi Square
test.
The results of this study indicate that there is a significant relationship
between the level of implementation and blood sugar levels in patients with diabetes
mellitus with a p value of 0.014 (< 0.05) and there is a significant relationship
between the implementation of diet and blood sugar levels in patients with diabetes
mellitus with a p value of 0.013. (< 0.05). It is hoped that the UPTD of the
Gumawang Health Center can provide more information through various media
about diabetes to prevent complications of diabetes mellitus.

Keywords : Knowledge, Actions for Dieting, Blood Sugar Levels in


Diabetes Mellitus (DM) Patients
Bibliography : 25 (2015-2022)

iii
RIWAYAT HIDUP PENULIS

Identitas
Nama : Henrika Meylina Setiayanti
Npm : 20142019009.P
Tempat/Tanggal Lahir : Belitang / 01 Mei 1985
Agama : Khatolik
Anak Ke : 1 dari 3 bersaudara
Nama Orang Tua : Y. Suryono & R. Endang Widianti
Nama Suami : Sriwibowo
Nama Anak : 1. Wika Cahyani
2. Lidwina Shinta Cahyani
3. Gennaro Wisnu Cahyadi
Alamat : Ds. Argokoyo Kecamatan Belitang Kabupaten
OKU Timur
No.Hp : 081271732929
Email/Fb : [email protected]

Riwayat Pendidikan
1. SD Xaverius II Mojosari (Tahun 1990-1996)
2. SMP Xaverius 03 Mojosari (Tahun 1996-1999)
3. SMA Xaverius Pringsewu Lampung (Tahun 1999-2002)
4. Akademi Keperawatan Perdhaki Charitas (Tahun 2002-2005)
5. STIK Bina Husada Palembang (Tahun 2020-2022)

vi
PERSEMBAHAN DAN MOTTO

PERSEMBAHAN
 Teruntuk kedua orang tuaku tercinta Bapak Y. Suryono dan

Ibu R. Endang Widianti dan mertuaku bapak Tukijo yang

selalu memberikan kasih sayang, motivasi, doa dan rasa

cinta yang luar biasa kepada anakmu ini sehingga bisa

menyelesaikan studi ini dengan baik

 Teruntuk Suamiku tercinta Sriwibowo yang senantiasa

memberikan supportnya terhadap studi ini hingga selesai

 Saudara-Saudara ku Tersayang Ch. Noviliana, Fx Hanantri

Widianloko dan Suami dan Benedicta Retvina dan Istri,

terima kasih atas support dan perhatian kalian semua

 Anak-anakku yang paling kusayangi Wika Cahyani,

Lidwina Shinta Cahyani dan Gennaro Wisnu Cahyadi, kalian

adalah support terkuat, terimakasih atas kasih sayang

kalian nak

MOTTO

 Doa adalah modal terbaik untuk meraih kesuksesan

 Hidup itu seperti roda, berputar begitu cepat terkadang

diatas, terkadang dibawah

vii
UCAPAN TERIMAKASIH

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT sehingga peneliti dapat

menyelesaikan Skripsi ini yang berjudul ”Hubungan Pengetahuan dan Tindakan

Pelaksanaan Diet dengan Kadar Gula Darah Pasien Diabetes Melitus (DM) di UPTD

Puskesmas Gumawang Belitang Kabupaten OKU Timur Tahun 2022” Peneliti

menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak terdapat kekurangan,

baik dari isi maupun cara penulisannya. Dengan demikian peneliti sangat

mengharapkan masukan yang membangun berupa kritik dan saran untuk perbaikan

Skripsi ini agar menjadi lebih baik.

Dalam penyusunan Skripsi ini, peneliti mendapat bantuan dan pengarahan serta

dukungan dan masukan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini peneliti ingin

mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ersita, S.Kep, Ners, M.Kes selaku Ketua STIK Bina Husada Palembang.

2. Kardewi, S.Kep, Ners, M.Kes selaku Ketua Program Ilmu Keperawatan STIK

Bina Husada Palembang sekaligus sebagai penguji II yang telah banyak

memberikan masukan serta sarannya untuk perbaikan Skripsi penelitian ini

3. Peneliti menyadari dalam pembuatan Skripsi ini masih jauh dari sempurna.

4. Hili Aulianah, S.Kep., Ners., M.Kes selaku Dosen pembimbing yang telah

berkenan meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan serta saran dengan

ikhlas dan sabar dalam pembuatan Skripsi ini

viii
5. Dian Emiliasari, S.Kep., Ners., M.Kes selaku penguji I yang telah banyak

memberikan masukan serta sarannya untuk perbaikan Skripsi penelitian ini

oleh sebab itu peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi

perbaikan kearah yang lebih baik di masa akan datang. Semoga skripsi bisa

bermanfaat untuk kita semua. Semoga Allah melimpahkan rahmat dan ridhanya.

Amin ya rabballalamin.

Palembang, 25 Juni 2021

peneliti

ix
DAFTAR ISI
Halaman

HALAMAN JUDUL .................................................................................. i


HALAMAN JUDUL DENGAN SPESIFIKASI ........................................ ii
ABSTRAK ................................................................................................... iii
ABSTRACT .................................................................................................. iv
PERNYATAAN PERSETUJUAN ............................................................. v
PANITIA SIDANG UJIAN SKRIPSI ........................................................ vi
RIWAYAT HIDUP PENULIS ................................................................... vii
PERSEMBAHAN DAN MOTTO .............................................................. viii
UCAPAN TERIMA KASIH ...................................................................... ix
DAFTAR ISI ............................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ....................................................................................... xiv
DAFTAR BAGAN ...................................................................................... xv
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................... 5
1.3 Pertanyaan Penelitian .................................................................. 6
1.4 Tujuan Penelitian ........................................................................ 6
1.4.1 Tujuan umum .................................................................. 6
1.4.2 Tujuan khusus ................................................................. 6
1.5 Manfaat Penelitian ...................................................................... 7
1.5.1 Bagi Puskesmas Gumawang ........................................... 7
1.5.2 Bagi STIK Bina Husada .................................................. 7
1.5.3 Bagi Peneliti Selanjutnya ................................................. 8
1.6 Ruang Lingkup Penelitian ........................................................... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Diabetes Melitus ....................................................................... 9
2.1.1 Definisi Diabetes Melitus .............................................. 9
2.1.2 Etiologi Diabetes Melitus .............................................. 9
2.1.3 Manifestasi Klinis Diabetes Melitus ............................. 11
2.1.4 Patofisiologi Diabetes Melitus ....................................... 12
2.1.5 Komplikasi Diabetes Melitus ....................................... 14
2.1.6 Pelaksanaan Diet Diabetes Melitus ............................... 15
2.2 Konsep Perilaku ....................................................................... 18
2.2.1 Definisi Perilaku ........................................................... 18
2.2.2 Faktor yang mempengaruhi prilaku ............................... 29

x
2.2.3 Domain Perilaku .......................................................... 19
2.3 Kerangka Teori......................................................................... 24
2.4 Penelitian Terkait ..................................................................... 24

BAB III METODE PENELITIAN


3.1 Desain Penelitian ...................................................................... 27
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................... 27
3.3 Populasi dan Sampel................................................................. 28
3.4 Kerangka Konsep Penelitian ..................................................... 29
3.5 Definisi Operasional ................................................................. 30
3.6 Hipotesis .................................................................................. 31
3.7 Pengumpulan Data ................................................................... 32
3.8 Pengolahan Data....................................................................... 33
3.9 Analisa Data ............................................................................. 34

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


4.1 Gambaran Umum UPTD Puskesmas Gumawang ...................... 35
4.2 Hasil Penelitian ........................................................................ 36
4.2.1 Analisis Univariat ......................................................... 36
4.2.1.1 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan........ . 36
4.2.1.2 Distribusi Frekuensi Tindakan Pelaksanaan Diet 37
4.2.1.3 Distribusi Frekuensi Kadar Gula Darah........ ...... 38
4.2.2 Analisis Bivariat ........................................................... 38
4.3 Pembahasan.............................................................................. 41

BAB V SIMPULAN DAN SARAN


5.1 Simpulan .................................................................................. 47
5.2 Saran ..................................................................................... 48

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

xi
DAFTAR TABEL

Nomor Tabel Halaman

3.1 Definisi Operasional......................................................................... 30


4.1 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan ........................................ 37
4.2 Distribusi Frekuensi Tindakan Pelaksanaan Diet .............................. 37
4.3 Distribusi Frekuensi Kadar Gula Darah ............................................ 38
4.4 Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Kadar Gula Darah .............. 39
4.5 Hubungan Tindakan Palaksanaan Diet dengan Kadar Gula Darah .... 40

xii
DAFTAR BAGAN

Nomor Bagan Halaman


2.1 Kerangka Teori ..................................................................................... 24
3.1 Kerangka Konsep .................................................................................. 30

xiii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Surat Kesediaan Responden


Lampiran 2 : Kuesioner Penelitian
Lampiran 3 : Surat Persetujuan Pembimbing
Lampiran 4 : Surat ACC Judul Penelitian
Lampiran 5 : Surat Pengambilan Data Awal Dari STIK Bina Husada
Lampiran 6 : Surat Penelitian Dari STIK Bina Husada
Lampiran 7 : Surat Selesai Penelitian
Lampiran 9 : Dokumentasi Penelitian

xiv
1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penyakit diabetes melitus merupakan masalah kesehatan masyarakat yang

penting dan menjadi salah satu dari empat penyakit tidak menular prioritas yang

menjadi target tindak lanjut oleh para pemimpin dunia. Jumlah kasus dan

prevalensi diabetes melitus terus meningkat selama beberapa decade terakhir

(Febrinasari, 2020).

Menurut Word Health Organitation (2019) Diabetes mellitus sendiri

merupakan suatu gangguan metabolisme kronis dengan multi etiologi yang

ditandai dengan tingginya kadar glukosa darah dan disertai dengan gangguan

metabolisme karbohidrat, lipid dan protein sebagai akibat insufisiensi fungsi

insulin. Bahaya penyakit diabetes melitus jika tidak terkontrol akan menyebabkan

gangguan metabolik akut berupa hipoglikemia atau krisis hiperglikemia, dan

dapat menyebabkan gangguan vaskular jangka panjang berupa penyakit

kardiovaskuler, stroke, dislipidemia, penyakit pembuluh darah perifer, hipertensi,

mikroangiopati dan makroangiopati (Sulastri, 2022).

Data statistik dari Organisasi Internasional Diabetes Federation (IDF)

memperkirakan sedikitnya terdapat 463 juta orang pada usia 20-79 tahun di Dunia

menderita diabetes pada tahun 2019 atau setara dengan angka prevalensi sebesar
2

9,3% dari total penduduk pada usia yang sama. Prevalensi diabetes diperkirakan

meningkat seiring penambahan umur penduduk menjadi 19,9% atau 111,2 juta

orang pada umur 65-79 tahun. Angka diprediksi terus meningkat hingga

mencapai 578 juta ditahun 2030 dan 700 juta di tahun 2045. Negara di wilayah

Arab-Afrika utara dan pasifik barat menempati peringkat pertama dan ke-2

dengan prevalensi diabetes pada penduduk umur 20-79 tahun tertinggi diantara 7

regional di dunia, yaitu sebesar 12,2% dan 11,4%. Wilayah Asia Tenggara

dimana Indonesia berada, menempati peringkat ke-3 dengan prevalensi sebesar

11,3% (Kemenkes, 2020).

Data statistic pasien diabetes mellitus di Sumatera Selatan tahun 2019 yaitu

sebanyak 71.031 pasien, dan terjadi peningkatan jumlah pasien yaitu sebanyak

172.044 pasien, dan terus terjadi peningkatan jumlah pasien dengan penyakit

diabetes mellitus yaitu sebanyak 279.345 pasien di tahun 2021 (Profil Kesehatan

Sumatera Selatan, 2022).

Data statistik dinas kesehatan kabupaten OKU Timur didapatkan jumlah

pasien diabetes melitus di kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2019 sebesar

22.343 orang. Jumlah penderita DM yang mendapat pelayanan sesuai standar

sebanyak 6.224 (27,9%), terjadi peningkatan cakupan pelayanan DM jika

dibandingkan dengan tahun 2018 sebesar 17,9% (sebesar 10%) (Profil Kesehatan

OKU, 2020).

Penyakit DM akan memberikan dampak terhadap kualitas sumber daya

manusia dan meningkatnya biaya kesehatan yang cukup besar, oleh karena itu
3

semua pihak baik masyarakat maupun pemerintah sudah seharusnya ikut serta

dalam usaha penanggulangan DM, khususnya dalam upaya pencegahan. Peran

pasien dan keluarga pada pengelolaan penyakit DM juga sangat

penting, karena DM merupakan penyakit menahun yang akan diderita seumur

hidup. Oleh karena itu diperlukan edukasi kepada pasien dan keluarganya untuk

memberikan pemahaman mengenai perjalanan penyakit, pencegahan, penyulit,

dan penatalaksanaan DM. Hal ini akan sangat membantu meningkatkan

keikutsertaan keluarga dalam usaha memperbaiki hasil pengelolaan (Soelistijo at

all, 2021).

Studi pendahuluan yang dilakukan peneliti pada tanggal 20 Maret tahun 2022

didapatkan bahwa data pasien dengan penyakit diabetes mellitus di UPTD

Puskesmas Gumawang Kecamatan Belitang Kabupaten OKU Timur tahun 2019

yaitu sebanyak 3466 orang pasien, mengalami penurunan pada tahun 2020 yaitu

sebanyak 2706 orang pasien serta meningkat kembali pada tahun 2021 yaitu

sebanyak 3820 orang pasien, sedangkan pada tahun 2022 sampai dengan bulan

febuari tercatat sebanyak 167 orang pasien dengan penyakit diabetes mellitus

(Data UPTD Puskesmas Gumawang Kecamatan Belitang, 2022).

Berdasarkan hasil wawancara secara singkat dengan pasien diabetes mellitus

yang datang berobat ke UPTD Puskesmas Gumawang Kecamatan Belitang,

didapatkan bahwa dari 10 orang pasien diabetes mellitus yang diwawancarai 4

orang pasien mengetahui bagaimana diet pada penderita diabetes mellitus dan 6

orang lainnya tidak mengetahui bagaimana aturan diet pada penderita diabetes
4

mellitus. Sedangkan wawancara tentang perilaku dietnya sendiri hanya 3 orang

pasien yang menjalankan diet diabetes mellitus sedangkan sisanya mengatakan

masih makan sesuai keinginan tanpa memperhatikan takaran kalori ataupun

memetuhi diet yang sdh dianjurkan petugas kesehatan.

Penatalaksanaan pengobatan dan penanganan penderita diabetes melitus

difokuskan pada pola makan, gaya hidup dan aktivitas fisik. Pada penderita

diabetes tipe 2, pengontrolan kadar gula darah dapat dilakukan dengan beberapa

tindakan seperti diet, penurunan berat badan dan berolahraga (Haryono, 2013).

Pengaturan pola makan berupa diet khusus yang dilakukan pada pasien

diabetes mellitus bertujuan untuk pengaturan nutrisi dengan mempertahankan

kadar glukosa darah mendekati normal, mengendalikan tekanan darah,

mengendalikan profil lipid dan pencapaian berat badan senormal mungkin

(Sulastri, 2022).

Pernyataan diatas didukung dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh

Nurmina (2021) dengan judul penelitian yaitu hubungan pengetahuan, perilaku

diet dengan status gizi dan kadar glukosa darah penderita diabetes mellitus rawat

jalan di BLUD Rumah Sakit Umum Daerah, dengan hasil penelitian yaitu tingkat

pengetahuan sampel, sebagian besar 76,3% kurang, perilaku diet sebagian besar

62,7% cukup, lama menderita DM sebagian besar 57,6% ≥ 5 tahun, kadar gula

darah sebagian besar 59,3% tinggi dan status gizi sebagian besar 35,6% masing-

masing kurang dan normal. Ada hubungan pengetahuan, perilaku diet dan lama

menderita DM dengan status gizi penderita DM rawat jalan serta ada hubungan
5

pengetahuan dan perilaku diet dengan kadar gula darah penderita DM rawat jalan

di BLUD RSUD Kabupaten Bombana.

Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian tentang hubungan pengetahuan dan tindakan pelaksanaan diet dengan

kadar glukosa darah pada pasien diabetes mellitus (DM) di UPTD Puskesmas

Gumawang Kabupaten Belitang Kecamatan OKU Timur Tahun 2022.

1.2 Rumusan Masalah

Angka kejadian penyakit diabetes mellitus dimasyarakat makin tinggi hal ini

dikarenakan kebiasaan makan masyarakat yang sembarangan dan banyaknya

penderita diabetes mellitus yang tidak mematuhi aturan diet yang telah

dianjurkan. Hal tersebut disebabkan banyaknya masyarakat yang tidak tau tentang

diet yang harus diterapkan pada pasien dengan diabetes mellitus. Bahaya penyakit

diabetes melitus jika tidak terkontrol akan menyebabkan gangguan metabolik akut

berupa hipoglikemia atau krisis hiperglikemia, dan dapat menyebabkan gangguan

vaskular jangka panjang berupa penyakit kardiovaskuler, stroke, dislipidemia,

penyakit pembuluh darah perifer, hipertensi, mikroangiopati dan makroangiopati.

Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan masalah yaitu

hubungan pengetahuan dan tindakan pelaksanaan diet dengan kadar glukosa darah

pada pasien diabetes mellitus (DM) di UPTD Puskesmas Gumawang Kabupaten

Belitang Kecamatan OKU Timur Tahun 2022.


6

1.3 Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka pertanyaan penelitian adalah

“apakah ada hubungan antara pengetahuan dan tindakan pelaksanaan diet dengan

kadar gula darah pada pasien diabetes melitus (DM) di UPTD Puskesmas

Gumawang Kecamatan Belitang Kabupaten OKU Timur Tahun 2022”

1.4 Tujuan Penelitian

1.4.1 Tujuan Umum

Diketahuinya hubungan pengetahuan dan tindakan pelaksanaan diet dengan

kadar gula darah pada pasien diabetes melitus (DM) di UPTD Puskesmas Gumawang

Kecamatan Belitang Kabupaten OKU Timur Tahun 2022.

1.4.2 Tujuan Khusus

1. Diketahuinya distribusi frekuensi tingkat pengetahuan pasien diabetes mellitus

(DM) di UPTD Puskesmas Gumawang Kecamatan Belitang Kabupaten OKU

Timur Tahun 2022.

2. Diketahuinya distribusi frekuensi tindakan pelaksanaan diet pada pasien diabetes

mellitus (DM) di UPTD Puskesmas Gumawang Kecamatan Belitang Kabupaten

OKU Timur Tahun 2022.

3. Diketahuinya distribusi frekuensi kadar gula darah pada pasien diabetes mellitus

(DM) di UPTD Puskesmas Gumawang Kecamatan Belitang Kabupaten OKU

Timur Tahun 2022.


7

4. Diketahuinya hubungan antara pengetahuan dengan kadar gula darah pada pasien

diabetes mellitus (DM) di UPTD Puskesmas Gumawang Kecamatan Belitang

Kabupaten OKU Timur Tahun 2022.

5. Diketahuinya hubungan antara tindakan pelaksanaan diet dengan kadar gula darah

pada pasien diabetes mellitus (DM) di UPTD Puskesmas Gumawang Kecamatan

Belitang Kabupaten OKU Timur Tahun 2022.

1.5 Manfaat Penelitian

1.5.1 Bagi UPTD Puskesmas Gumawang

Diharapkan hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi perawat, staf puskesmas

serta masyarakat di wilayah kerja puskesmas sebagai referensi untuk dapat menjaga

kadar gula darah dengan memperhatikan diet yang dianjurkan pada pasien diabetes

mellitus.

1.5.2 Bagi STIK Bina Husada Palembang

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi bagi tenaga kesehatan

dalam menentukan kebijakan-kebijakan serta memberikan masukan bagi perawat

untuk meningkatkan perannya dalam perawatan pasien diabetes mellitus serta

penerapan diet yang baik bagi pasien diabetes mellitus.

1.5.3 Bagi Peneliti selanjutnya

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah bahan bacaan dan referensi

bagi peneliti selanjutnya yang meneliti tentang pasien diabetes mellitus.


8

1.6 Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini termasuk dalam area Keperawatan Medikal Bedah. Penelitian

ini bertujuan untuk mengetahui “hubungan pengetahuan dan tindakan

pelaksanaan diet dengan kadar gula darah pada pasien diabetes melitus (DM) di

UPTD Puskesmas Gumawang Kecamatan Belitang Kabupaten OKU Timur tahun

2022”. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 16 Mei sampai dengan 31 Mei

tahun 2022 dan dilakukan di UPTD Puskesmas Gumawang Kabupaten Belitang.

Sampel dalam penelitian ini adalah Pasien dengan Diabetes mellitus yang datang

berobat di UPTD Puskesmas Gumawang Kabupaten Belitang sebanyak 63

responden. teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan tehnik

pengambilan sampel secara Accidental sampling. Penelitian ini menggunakan

metode penelitian kuantitatif. Penelitian ini menggunakan analisis univariat dan

bivariate menggunakan uji Chi Square.


9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Diabetes Mellitus (DM)

2.1.1 Definisi Diabetes Mellitus (DM)

Diabetes mellitus (DM) merupakan suatu penyakit dan gangguan metabolism

kronis dengan multi etiologi yang ditandai dengan tingginya kadar glukosa darah

dan disertai dengan gangguan metabolism karbohidrat, lipid, dan protein sebagai

akibat insufisiensi fungsi insulin (Sulastri, 2022).

Diabetes melitus merupakan suatu kumpulan problema anatomik dan kimiawi

yang merupakan akibat dari sejumlah faktor. Pada diabetes mellitus didapatkan

defisiensi insulin absolut atau relatif dan gangguan fungsi insulin. Diabetes melitus

diklasifikasikan atas DM tipe 1, DM tipe 2, DM tipe lain, dan DM pada kehamilan

(Decroli, 2019).

2.1.2 Etiologi Diabetes Mellitus

Ada beberapa faktor penyebab penyakit diabetes mellitus menjangkiti

seseorang antara lain (Haryono, 2013) :

1. Terlalu banyak mengkonsumsi karbohidrat

Perlu anda ketahui bahwa tubuh mempunyai kemampuan yang terbatas

dalam mengolah makanan yang anda makan. Jika anda makan terlalu
10

banyak karbohidrat, maka tubuh akan menyimpannya dalam bentuk gula

dalam darah (glikogen). Jika hal ini berlangsung setiap hari, maka dapat

dibayangkan besarnya penumpukan glikogen yang disimpan dalam tubuh.

Inilah pemucu awal terjadinya gejala diabetes.

2. Banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung gula

Kita semakin sulit menghindari makanan yang mengandung gula, hal

tersebut sangat mudah dijumpai seperti es cream, sirup, minuman dalam

kemasan, permen, aneka jajanan kue, dan lain-lain. Semua makanan dan

minuman tersebut kadang tanpa kita sadari mengandung banyak gula.

Yang patut diwaspadai adalah gula yang terkandung dalam makanan dan

minuman tersebut tidak pernah kita ketahui takarannya.

3. Kurang tidur

Kurang tidur dapat menyebabkan berkurangnya sistem kekebalan tubuh

sehingga tubuh mudah terserang penyakit. Selain itu kebiasaan begadang

sambil minum kopi dan merokok mempunyai resiko terkena penyakit

diabetes.

4. Merokok

Merokok merupakan salah satu kebiasaan yang tidak baik selain minum

minuman beralkohol merokok dapat menjadi pemicu terjadinya diabetes.

Selain merusak paru-paru, merokok juga dapat merusak hati dan pankreas

dimana hormon insulin diproduksi sehingga dapat mengganggu produksi

insulin di dalam kelenjar pankreas.


11

5. Kurangnya aktivitas fisik

Gaya hidup naik mobil ketika berangkat kerja, naik lift ketika berada

dikantor, duduk terlalu lama didepan komputer serta kurangnya aktivitas

fisik lainnya membuat sistem sekresi tubuh berjalan lambat. Akibatnya

terjadilah penumpukan lemak didalam tubuh yang lambat laun berat badan

menjadi berlebih. Sebagai pencegahannya, anda dapat memperbanyak

aktivitas fisik selama bekerja. Misalnya jalan kaki ketika berangkat

kekantor, naik tangga, melakukan senam ringan sehabis duduk terlalu

lama dan lain-lain.

2.1.3 Manifestasi Klinis

Seseorang yang menderita DM dapat memiliki gejala antara lain poliuria

(sering kencing), polidipsia (sering merasa haus), dan polifagia (sering merasa lapar),

serta penurunan berat badan yang tidak diketahui penyebabnya. Selain hal-hal

tersebut, gejala penderita DM lain adalah keluhkan lemah badan dan kurangnya

energi, kesemutan di tangan atau kaki, gatal, mudah terkena infeksi bakteri atau

jamur, penyembuhan luka yang lama, dan mata kabur. Namun, pada beberapa kasus,

penderita DM tidak menunjukkan adanya gejala (Febrinasari, dkk. 2020).

Menurut Kemenkes RI (2019) menjelaskan bahwa gejala utama (klasik)

Penyakit Diabetes Melitus yaitu :

1. Sering Kencing

2. Cepat Lapar
12

3. Sering haus

Sedangka Gejala Tambahan yaitu :

1. Berat badan menurun cepat tanpa penyebab yang jelas.

2. Kesemutan.

3. Gatal didaerah kemaluan wanita.

4. Keputihan pada wanita.

5. Luka sulit sembuh.

6. Bisul yang hilang timbul.

7. Penglihatan kabur.

8. Cepat lelah.

9. Mudah mengantuk.

10. Impotensi pada pria.

2.1.4 Patofisiologi

Terdapat dua patofisiologi diabetes mellitus yaitu resistensi insulin dan

kerusakan fungsi sel beta pancreas. Resistensi insulin adalah kondisi ketika sel tubuh

mengabaikan atau menolah sinyal dari hormone insulin, akibatnya tubuh tidak

memberikan respons yang layak terhadap hormone ini. Insulin tidak dapat bekerja

secara optimal di sel otot, lemak dan hati sehingga memaksa pancreas

mengkompensasi untuk memproduksi insulin lebih banyak. Ketika sel beta pancreas

tidak mampu memproduksi insulin dalam jumlah yang cukup untuk mengkompensasi
13

peningkatan resistensi insulin, maka akan terjadi peningkatan kadar glukosa darah

sehingga akan terjadi hiperglikemia kronik (Sulastri, 2022).

kerusakan sel beta pancreas juga merupakan pencetus terjadinya diabetes

mellitus, disfungsi sel beta pancreas terjadi akibat kombinasi factor genetic dan factor

lingkungan. Jumlah dan kualitas sel beta pancreas dipengaruhi oleh beberapa hal

antara lain proses regenerasi dan kelangsungan hidup sel beta itu sendiri, mekanisme

selular sebagai pengatur sel beta, kemampuan adaptasi sel beta ataupun kegagalan

mengkompensasi beban metabolic dan proses apoptosis sel. Pada orang dewasa sel

beta memiliki waktu hidup 60 hari. Pada kondisi normal, 0,5% sel beta mengalami

apoptosis tetapi diimbangi dengan replikasi dan neogenesis. Normalnya ukuran sel

beta relative konstan sehingga jumlah sel beta dipertahankan pada kadar optimal

selama masa dewasa (Sulastri, 2022).

2.1.5 Penatalaksanaan Diabetes Mellitus

Penatalaksanaan pengobatan dan penanganan penderita diabetes melitus

difokuskan kepada pola makan, gaya hidup dan aktivitas fisik. Pada penderita

diabetes melitus, pengontrolan kadar gula darah dapat dilakukan dengan beberapa

tindakan seperti diet, penurunan berat badan, dan berolah raga. Jika hal ini tidak

mencapai hasil yang diharapkan, maka pemberian obat tablet diabetik akan

diperlukan. Bahkan pemberian suntikan insulin turut diperlukan apabila tablet

diabetik tidak berhasil mengatasi pengontrolan kadar gula darah (Haryono, 2013).

Menurut Kemenkes RI (2019) penatalaksanaan diabetes melitus yaitu :


14

1. Mengikuti Edukasi (penyuluhan dan konseling) tentang diabetes melitus di Pos

Pembinaan Terpadu (Posbindu PTM), Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama/FKTP

(Puskesmas, Klinik Pratama), Fasilitas kesehatan lainnya seperti Rumah Sakit.

2. Mengatur pola makan sesuai dengan diet untuk penyakit diabetes melitus.

3. Melakukan latihan fisik secara teratur dan tepat dengan prinsip BBTT (Baik,

Benar, Terukur dan Teratur).

4. Mengonsumsi obat secara teratur sesuai petunjuk dokter.

5. Monitoring kadar glukosa darah sesuai petunjuk dokter Obat hanya bermanfaat

bila disertai dengan pola makan yang seimbang dan latihan fisik secara teratur

dan tepat

2.1.6 Komplikasi Diabetes Mellitus

1. Komplikasi Metabolik Akut

Komplikasi metabolik diabetes disebabkan oleh perubahan yang relatif akut

dari konsentrasi glukosa plasma. Komplikasi metabolik yang paling sering terjadi

pada diabetes adalah hipoglikemi dan ketoasidosis diabetik (DKA) (Haryono,

2013).

2. Komplikasi Kronik Jangka Panjang

Diabetes dapat menyebabkan komplikasi jangka panjang seperti serangan

jantung, stroke, kebutaan akibat glukoma, penyakit ginjal, dan luka yang tidak

dapat sembuh hingga infeksi sehingga harus diamputasi bahkan taraf yang paling

mengerikan adalah kematian. Komplikasi-komplikasi ini disebabkan oleh


15

kerusakan pembuluh darah, kerusakan saraf, dan ketidaksanggupan tubuh

melawan infeksi. Namun, tidak semua penderita diabetes mengalami masalah-

masalah jangka panjang ini (Haryono, 2013).

2.1.7 Pelaksanaan Diet Diabetes Mellitus

Diet diabetes mellitus merupakan bagian penting dari penatalaksanaan

diabetes mellitus secara komprehensif. Kunci keberhasilannya adalah keterlibatan

secara menyeluruh dari anggota tim (dokter, ahli gizi, perawat serta pasien dan

keluarganya). Guna mencapai sasaran sebaiknya diberikan sesuai dengan kebutuhan

setiap penderita diabetes mellitus. Penderita diabetes mellitus perlu diberikan

penekanan mengenai pentingnya keteraturan jadwal makan, jenis dan jumlah

kandungan kalori, terutama pada mereka yang menggunakan obat yang meningkatkan

sekresi indulin atau terapi insulin itu sendiri (Soelistijo, dkk. 2015).

Penatalaksanaan nutrisi pada pasien diabetes mellitus untuk mencapai tujuan

berikut ini (Sipahutar, 2021) :

a. Memberikan semua unsur makanan esensial (misalnya vitamin, mineral)

b. Mencapai dan mempertahankan berat badan yang sesuai

c. Memenuhi kebutuhan energy

d. Mencegah fluktasi kadar glukosa darah setiap harinya dengan

mengupayakan kadar glukosa darah mendekati normal melalui cara-cara

yang aman dan praktis

e. Menurunkan kadar lemak darah jika kadar meningkat bagi pasein


16

Komposisi makanan yang dianjurkan untuk pasien diabetes mellitus terdiri

dari (Sulastri, 2022) :

1. Karbohidrat, karbohidrat yang dianjurkan sebesar 45-65% total asupan energi,

terutama karbohidrat yang berserat tinggi, pembatasan karbohidrat total <7%

kebutuhan kalori.

2. Lemak, lemak tidak jenuh ganda <10%, selebihnya dari lemak tidak jenuh

tunggal. Bahan makanan yang perlu dibatasi adalah yang banyak mengandung

lemak jenuh dan lemak trans antara lain : daging berlemak dan susu full

cream. Konsumsi kolesterol dianjurkan <200mg/hari

3. Protein, kebutuhan protein sebesar 10-20% total asupan energy, sumber

protein yang baik adalah ikan, udang, cumi, daging tanpa lemak, ayam tanpa

kulit, produk susu rendah lemak, kacang-kacangan, tahu dan tempe.

4. Natrium, anjuran asupan natrium untuk penderita DM sama dengan orang

sehat yaitu <2300 mg/hari, penderita DM yang juga menderita hipertensi perlu

dilakukan pengurangan natrium secara individual. Sumber natrium antara lain

adalah garam dapur, vetsin, soda, dan bahan pengawet seperti natrium

benzoate dan natrium nitrit.

5. Pemanis alternative. Pemanis alternative aman digunakan sepanjang tidak

melebihi batas aman. Pemanis alternative dikelompokkan menjadi pemanis

berkalori dan pemanis tak berkalori.


17

Tujuan dari pengaturan nutrisi adalah untuk mencapai dan mempertahankan

kadar glukosa darah mendekati normal (glukosa puasa berkisar 90-130 mg/dl,

glukosa darah 2 jam setelah makan < 180 mg/dl, kadar AIc < 7%), mengendalikan

tekanan darah < 130/80 mmHg, pengendalian profil lipid (kolesterol LDL <100

mg/dl, kolesterol HDL > 40 mg/dl dan trigliserida < 150 mg/dl) dan mencapai berat

badan senormal mungkin (American Diabetes Association, 2019).

Perilaku hidup sehat pada pasien diabetes mellitus adalah memenuhi anjuran

(PERKENI, 2021) :

a. Mengikuti pola makan sehat

b. Meningkatkan kegiatan jasmani dan latihan jasmani yang teratur

c. Menggunakan obat Diabetes mellitus dan obat lainnya pada keadaan

khusus secara aman dan teratur

d. Melakukan pemantauan glukosa darah mandiri (PGDM) dan

memanfaatkan hasil pemantauan untuk menilai keberhasilan pengobatan

e. Melakukan perawatan kaki secara berkala

f. Memiliki kemampuan untuk mengenal dan menghadapi keadaan sakit

akut dengan tepat

g. Mempunyai keterampilan mengatasi masalah yang sederhana, dan mau

bergabung dengan kelompok pasien diabetes serta mengajak keluarga

untuk mengerti pengelolaan pasien Diabetes mellitus

h. Mampu memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan yang ada.


18

2.2 Konsep Perilaku

2.2.1 Definisi Perilaku

Perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme (makhluk hidup)

yang bersangkutan. Perilaku manusia pada hakikatnya adalah tindakan atau aktivitas

dari manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain :

Berjalan, berbicara, menangis, tertawa, bekerja, kuliah, menulis, membaca, dan

sebagainya. Perilaku adalah merupakan totalitas penghayatan dan aktivitas seseorang,

yang merupakan hasil bersama atau resultant antara berbagai factor, baik factor

internal maupun eksternal. Perilaku manusia dibagi menjadi tiga domain yaitu

pengetahuan, sikap dan tindakan (Simbolon, 2021).

Menurut Tumurang (2018), Perilaku dapat dibedakan menjadi dua yaitu :

a. Perilaku tertutup (Covert behavior)

Respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk terselubung atau tertutup

adalah respons atau reaksi terhadap stimulus ini masih terbatas pada perhatian,

persepsi, pengetahuan, kesadaran, dan sikap yang terjadi pada orang yang

menerima stimulus tersebut, dan belum dapat diamati secara jelas oleh orang

lain.

b. Perilaku terbuka (Overt behavior)

Respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk tindakan nyata atau

terbuka, yang dengan mudah dapat diamati atau dilihat oleh orang lain.
19

2.2.2 Faktor yang mempengaruhi Perilaku

Terdapat tiga factor utama yang mempengaruhi perilaku yaitu (Waryana,

2016) :

a. Faktor Predisposisi

Yang mencakup pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap kesehatan dan

tradisi dan kepercayaan masyarakat terhadap hal-hal yang berkaitan dengan

kesehatan, system nilai yang dianut masyarakat, tingkat pendidikan, tingkat

social ekonomi, dan sebagainya

b. Factor pendukung

Yang mencakup ketersediaan sarana dan prasarana atau fasilitas kesehatan

bagi masyarakat dan kemudahan untuk mencapainya.

c. Factor pendorong

Yang mencakup sikap dan perilaku tokoh masyarakat, tokoh agama, petugas

(kader) termasuk juga disini undang-undang, peraturan-peraturan baik dari

pusat maupun pemerintah daerah yang terkait dengan kesehatan.

2.2.3 Domain Perilaku

1. Pengetahuan

Pengetahuan adalah merupakan hasil “Tahu” dan ini terjadi setelah orang

mengadakan penginderaan terhadap suatu objek. Pengetahuan sangat erat

hubungannya dengan pendidikan, dimana bahwa dengan pendidikan yang


20

tinggi maka orang tersebut akan semangkin luas pula pengetahuannya

(Simbolon, 2021).

Menurut teori lain dalam buku Induniasih (2019) mengatakan bahwa

pengetahuan adalah hasil yang didapat setelah orang melakukan penginderaan

terhadap objek tertentu. Sebagian besar pengetahuan diperoleh melalui mata

dan telinga. Pengetahuan merupakan pedoman dalam membentuk tindakan

seseorang. Berdasarkan pengalaman, dapat diperoleh bahwa perilaku yang

didasari oleh pengetahuan lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak

didasari pengetahuan.

Menurut Waryana (2016) terdapat faktor yang mempengaruhi pengetahuan

seseorang :

a. Faktor internal : faktor dari dalam diri sendiri, misalnya intelegensia,

minat, kondisi fisik.

b. Faktor eksternal : faktor dari luar diri, misalnya keluarga, masyarakat,

sarana.

c. Faktor pendekatan belajar : faktor upaya belajar, misalnya strategi dan

metode dalam pembelajaran.

Simbolon (2021) menjelaskan bahwa terdapat 6 domain tingkatan

pengetahuan yaitu :

a. Tahu (Know)
21

Tahu diartikan hanya sebagai recall (memanggil) memori yang telah ada

sebelumnya setelah mengamati sesuatu. Untuk mengetahui atau mengukur

bahwa orang tahu sesuatu dapat menggunakan pertanyaan-pertanyaan.

b. Memahami (Comprehension)

Memahami suatu objek bukan sekedar tahu terhadap objek tersebut, tidak

sekedar dapat menyebutkan, tetapi orang tersebut harus dapat

menginterprestasikan secara benar tentang objek yang diketahui tersebut.

c. Aplikasi (Aplication)

Aplikasi diartikan apabila orang telah memahami objek yang dimaksud

dapat menggunakan atau mengaplikasikan prinsip yang diketahuinya tersebut

pada situasi yang lain.

d. Analisis (Analysis)

Analisis adalah kemampuan seseorang untuk menjabarkan dan atau

memisahkan, kemudian mencari hubungan antara komponen-komponen yang

terdapat dalam suatu masalah atau objek yang diketahui. Indikasi bahwa

pengetahuan seseorang itu sudah sampai pada tingkat analisis adalah apabila

orang tersebut telah dapat membuat diagram (bagan) terhadap pengetahuan

atas objek tersebut.

e. Sintesis (Synthesis)

Sintesis menunjukkan suatu kemampuan seseorang untuk merangkum

atau meletakkan dalam suatu hubungan yang logis dari komponen-komponen


22

pengetahuan yang dimiliki. Dengan kata lain, sintesis adalah suatu

kemampuan untuk menyusun formulasi-formulasi yang telah ada.

f. Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk melakukan

justifikasi atau penilaian terhadap suatu objek tertentu. Penilaian ini dengan

sendirinya didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau norma-

norma yang berlaku di masyarakat.

2. Sikap

Sikap merupakan sesuatu reaksi ataupun respon yang masih tertutup

terhadap sesuatu stimulus ataupun objek. perwujudan sikap tidak bisa dilihat,

namun cuma bisa ditafsirkan. sikap merupakan kecenderungan yang berasal

dari dalam diri orang buat berkelakuan dengan pola-pola tertentu terhadap

sesuatu objek akibat pendirian serta perasaan terhadap objek tersebut. sikap

tidak bisa dilihat namun bisa ditapsirkan terlebih dulu dari sikap yang tertutup

(Induniasih, 2019).

3. Tindakan

Tindakan merupakan seorang yang mengenali stimulus ataupun objek

kesehatan, setelah itu mengadakan evaluasi ataupun komentar terhadap apa

yang dikenal, prosese berikutnya melakukan ataupun mempraktikkan apa

yang diketahuinya serta disikapinya (Simbolon, 2021).


23

Terdapat tiga tingkatan praktik/tindakan yaitu (Induniasih, 2019) :

a. Respons terpimpin

Merupakan kemampuan seseorang, sehingga dapat melakukan sesuatu

dengan urutan yang benar dan sesuai dengan contoh yang diberikan oleh

petugas kesehatan. Contohnya adalah tentang pengolahan sampah

dirumahnya. Setiap anggota keluarga mampu membeda-bedakan jenis

sampah dan menempatkannya ketempat-tempatnya masing-masing.

b. Mekanisme

Mekanisme ini adalah jika seseorang dapat melaksanakan suatu perilaku

kesehatan dengan benar secara otomatis. Dapat pula perilaku kesehatan

tersebut sudah menjadi kebiasaan sehingga ia sudah mencapai tingkat

kedua. Misalnya adalah pasangan suami istri bersepakat melakukan

program KB untuk menunda kelahiran tanpa menunggu perintah dari

pemerintah ataupun petugas kesehatan.

c. Adopsi

Dapat diartikan sebagai sebuah tindakan atau praktik yang telah

berkembang dengan baik. Tindakan atau praktik tersebut telah

dimodifikasi namun tidak mengurangi kebenaran atas tindakan tersebut.

Masyarakat disuatu daerah dapat mengolah kotoran hewan peliharaan

menjadi biogas, sehingga tidak lagi tergantung pada gas elpiji.


24

Pengukuran terhadap praktik atau tindakan dapat dilakukan secara tidak

langsung, yaitu dengan cara wawancara terhadap kegiatan yang telah

dilakukan beberapa jam, hari, atau bulan yang telah lalu. Pengukuran

secara langsung dilakukan dengan cara mengobservasi atau mengamati

keadaan dan kegiatan para responden.selain itu, pengukuran juga dapat

dinilai dari hasil perilaku tersebut.

2.3 Kerangka Teori

Upaya pengendalian Diabetes Mellitus :


1. Edukasi
a. Pengetahuan
Kadar Glukosa Darah
b. Sikap
Pasien Diabetes
c. Prilaku
Mellitus
2. Pengaturan diet Diabetes mellitus
3. Latihan fisik
4. Terapi farmakologis

Sumber : Sulastri, 2022

2.4 Penelitian Terkait

1. Penelitian yang dilakukan oleh Nurmujaahida (2021) dengan judul penelitian

yaitu hubungan tingkat pengetahuan terkait pola makan dan aktivitas fisik

dengan status kadar gula darah pada pasien diabetes mellitus, dengan hasil

penelitian yaitu t erdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan


25

pola makan dengan status kadar gula darah pasien diabetes melitus dengan nilai

p= 0.014 < 0,05. Serta terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat

pengetahuan aktivitas fisik dengan status kadar gula darah pasien diabetes

melitus dengan nilai p = 0.000 < 0,05.

2. Penelitian lainnya juga dilakukan oleh Saldeva (2021) dengan judul penelitian

hubungan tingkat pengetahuan dan kepatuhan pengobatan terhadap kejadian

peningkatan kadar gula darah pada pasien diabetes mellitus, dengan hasil

penelitian yaitu hasil penelitian didapatkan hasil 69 responden (68,3%)

memiliki tingkat pengetahuan kurang, 72 responden (71,3%) memiliki

kepatuhan pengobatan yang rendah, dan 64 responden (63,4%) memiliki

kadar gula darah buruk. Hasil menunjukkan adanya hubungan signifikan

antara tingkat pengetahuan (p value 0,001), kepatuhan pengobatan (p value

0,000) terhadap peningkatan kadar gula darah pada pasien diabetes melitus di

wilayah Kecamatan Ngawi.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Nurmina (2021) dengan judul penelitian yaitu

hubungan pengetahuan, perilaku diet dengan status gizi dan kadar glukosa

darah penderita diabetes mellitus rawat jalan di BLUD Rumah Sakit Umum

Daerah, dengan hasil penelitian yaitu tingkat pengetahuan sampel, sebagian

besar 76,3% kurang, perilaku diet sebagian besar 62,7% cukup, lama

menderita DM sebagian besar 57,6% ≥ 5 tahun, kadar gula darah sebagian

besar 59,3% tinggi dan status gizi sebagian besar 35,6% masing-masing

kurang dan normal. Ada hubungan pengetahuan, perilaku diet dan lama
26

menderita DM dengan status gizi penderita DM rawat jalan serta ada

hubungan pengetahuan dan perilaku diet dengan kadar gula darah penderita

DM rawat jalan di BLUD RSUD Kabupaten Bombana.

4. Penelitian lainnya yang dilakukan oleh Nursihhah (2020) dengan judul

penelitian yaitu hubungan kepatuhan diet terhadap pengendalian kadar gula

darah pada pasien diabetes mellitus tipe 2, dengan hasil penelitian yaitu

terdapat hubungan yang bermakna antara kepatuhan diet dengan nilai

(p=0,000).

5. Penelitian lainnya yang juga sejalan yaitu penelitian yang dilakukan oleh

Wirdhani (2021) dengan judul penelitian hubungan pengetahuan dengan

kepatuhan diet pada penderita diabetes mellitus di wilayah kerja Puskesmas

Astambul, dengan hasil penelitian yaitu ada hubungan pengetahuan dengan

kepatuhan diet pada penderita diabetes melitus yang dilakukan dengan Uji

Spearman Rank, diperoleh nilai p = 0,000. Dengan demikian p < a, dan

diketahui Correlation Coefficient (koefisien korelasi) 0,976, maka H1

diterima.
27

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan survey yaitu

jenis penelitian dimana peneliti melakukan pengambilan sampel dari suatu populasi

dengan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data. Umumnya pada

penelitian survey menggunakan individu sebagai unit analisis terkecil meskipun tidak

menutup kemungkinan bias juga keluarga (Sucipto, 2020). Pada penelitian ini peneliti

ingin mengetahui hubungan pengetahuan dan tindakan pelaksanaan diet dengan kadar

gula darah pada pasien diabetes mellitus (DM) di UPTD Puskesmas Gumawang

Kabupaten Belitang Kecamatan OKU Timur Tahun 2022.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 16 Mei sampai dengan 31 Mei

Tahun 2022 di UPTD Puskesmas Gumawang Kabupaten Belitang Kecamatan OKU

Timur.
28

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini berjumlah 167 orang.

3.3.2 Sampel

Jumlah besar sample pada penelitian ini menggunakan rumus Slovin adalah

sebagai berikut :
N
n= N.𝑒 2 +1

Keterangan

n = jumlah sampel

N = Jumlah populasi

e2 = Tingkat kepercayaan yang diinginkan 0,1


N
n= N.𝑒 2 +1

167
n= 167.0,12 +1

167
n= 1+1,67

167
n= 2,67

n = 62,54 sampel
dibulatkan menjadi n = 63 sampel

jadi untuk penelitian ini sampel sebesar 63 sampel

Cara pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik Accidental

sampling yaitu cara pengambilan sampel berdasarkan unit / individu yang dijumpai
29

ditempat dan waktu penelitian tanpa sistematika tertentu. Dengan kriteria inklusi dan

eksklusi sebagai berikut :

Kriteria Inklusi :

- Bersedia menjadi responden penelitian

- Pasien penderita penyakit diabetes melitus

- Tidak sedang mengkonsumsi obat penurun gula darah

Kriteria Eksklusi :

- Tidak bersedia menjadi responden penelitian

- Bukan penderita penyakit diabetes melitus

- Sedang mengkonsumsi obat penurun gula darah

3.4 Kerangka Konsep Penelitian

Pada penelitian ini yang akan diteliti adalah hubungan pengetahuan dan

tindakan pelaksanaan diet dengan kadar gula darah pada pasien diabetes mellitus

(DM) di UPTD Puskesmas Gumawang Kabupaten Belitang Kecamatan OKU Timur

Tahun 2022.
30

Bagan 3.1
Kerangka Konsep Penelitian

Variabel Independen Variabel Dependen

Pengetahuan pasien
tentang diabetes melitus
Kadar Gula Darah
Pada Pasien Diabetes
tindakan pelaksanaan Melitus
pada pasien diabetes
melitus

3.5 Definisi Operasional

Tabel 3.1

Definisi Operasional

No Variabel Definisi Cara Alat Ukur Hasil Ukur Skala


Ukur Ukur
1. Pengetahuan Pengetahuan Cheklist Kuesioner 1. Baik, jika Ordin
tentang responden nilai > al
diabetes tentang penyakit 49,7
mellitus diabetes mellitus
2. Kurang,
jika nilai
≤49,7

Sumber :
Nurmina,
2021

2. tindakan Cheklist Kuesioner 1. Baik, jika Ordin


pelaksanaan nilai al
diet pasien >49,8
diabetes
2. Kurang,
mellitus
31

jika nilai
≤ 49,8

Sumber :
Nurmina,
2021

3 Kadar Hasil Pengukura Glukomet 1. Tinggi, -


Glukosa pengukuran n dengan er Jika gula
Darah pasien kadar gula darah alat darah
diabetes pasien diabetes sewaktu >
mellitus mellitus 200 mg/dl
2. Normal,
jika gula
darah
sewaktu ≤
200 mg/dl
Sumber :
Decoli, 2019

3.6 Hipotesis

Hipotesa dalam penelitian ini yaitu :

Ha : Ada hubungan pengetahuan dan tindakan pelaksanaan diet dengan kadar gula

darah pada pasien diabetes mellitus (DM) di UPTD Puskesmas Gumawang

Kabupaten Belitang Kecamatan OKU Timur Tahun 2022.

3.7 Pengumpulan Data

Proses pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan mengambil data

primer yang diperoleh langsung dari pasien Diabetes melitus dengan menggunakan

lembar quesioner dan alat pemeriksaan kadar gula darah (Glukometer), lembar
32

kuesioner tentang pengetahuan dan juga perilaku diet pasien diabetes mellitus

sedangkan glucometer untuk melakukan pemeriksaan kadar glukosa darah pasien

diabetes mellitus. Dalam melaksanakan proses pengambilan data primer dilakukan

secara langsung di Puskesmas Gumawang Kabupaten Belitang Kecamatan OKU

Timur. Langkah-langkah pengumpulan data primer yaitu sebagai berikut:

a. Peneliti menjaga protokol kesehatan dalam pencegahan COVID-19 berupa

mencuci tangan/memakai handsanitaizer, menggunakan masker dan

menjaga jarak fisik.

b. Peneliti memberikan salam dan memperkenalkan diri kepada responden

c. Peneliti menjelaskan tujuan penelitian kepada responden

d. Peneliti mengajukan lembar informed concent kepada responden

penelitian

e. Peneliti menjelaskan prosedur penelitian pada pasien serta keluarga pasien

f. Peneliti dibantu dengan 2 orang enumerator yaitu teman sebagai dokumentasi

penelitian dan pencatat serta membantu peneliti dalam melakukan penelitian.

g. Setelah selesai melakukan penelitian, peneliti memberikan salam dan

mengucapkan terima kasih pada pasien dan keluarga yang mendampingi.

3.8 Pengolahan Data

Pada tahapan pengolahan data, setelah semua data penelitian telah terkumpul

maka dilakukan klasifikasi dalam beberapa kelompok menurut variabel yang ada,

data yang terkumpul pada penelitian ini akan diolah melalui langkah sebagai berikut :
33

1. Editing

Kegiatan untuk melakukan pengecekan melalui lembar observasi untuk melihat

data pengetahuan responden, data tindakan pelaksanaan diet pada pasien diabetes

mellitus, dan mengukur kadar darah glukosa, apakah sudah lengkap, jelas dan

relevan. Dalam penelitian ini peneliti mengecek lembar kuesioner, identitas

responden dan kelengkapan responden sehingga apabila terdapat ketidaksesuaian

dapat dilengkapi oleh peneliti.

2. Coding

Setelah melakukan editing data maka peneliti akan melanjutkan dengan

memberikan kode identitas responden untuk menjaga kerahasiaan identitas

responden. Menetapkan kode skoring untuk jawaban responden atau hasil observasi

yang telah dilakukan.

3. Processing

Proses pengentryan data dari kuesioner ke program komputer agar dapat

dianalisis. Dalam penelitian ini peneliti memasukkan data yang sudah diberi kode

sebelumnya yang sudah dikelompokan oleh peniti, dan penliti menggunakan SPSS.

4. Cleaning

Kegiatan pengecekan kembali data yang dientri kedalam komputer tidak

terdapat kesalahan. Peneliti mengecek kembali data-data yang sudah dimasukkan

dalam komputer untuk memastikan tidak terdapat kesalahan dalam data sehingga

apabila apabila terdapat ketidaksesuaian maka peneliti akan melengkapinya kembali.


34

3.9 Analisa Data

1. Analisa Univariat

Analisa univariat berfungsi untuk meringkas kumpulan data hasil pengukuran

sedemikian rupa sehingga kumpulan data tersebut berguna menjadi informasi yang

berguna (Sujarweni, 2020). Analisa data yang disajikan adalah distribusi frekuensi

pengetahuan, distribusi frekuensi tindakan pelaksanaan diet pasien diabetes mellitus

dan distribusi frekuensi kadar gula darah pasien diabetes mellitus.

2. Analisa Bivariat

Pengolahan data akan dilakukan secara komputerisasi untuk mengetahui

hubungan antar variable penelitian yaitu variabel independen terhadap variabel

dependen yang diteliti. Analisis bivariate pada penelitian ini di uji dengan

menggunkan uji Chi Square dengan program komputer SPSS. Untuk melihat hasil

kemaknaan menghitung statistik digunakan batas kemaknaan 0,05. Apabila nilai

p<0,05 (ada hubungan yang bermakna) sedangkan penerimaan terhadap hipotesa

apabila nilai p> 0,05 ( tidak ada hubungan yang bermakna).


35

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum UPTD Puskesmas Gumawang

UPTD Puskesmas Gumawang terletak di wilayah kecamatan Belitang

tepatnya di Desa Gumawang yang berjarak 54 km dari kota Martapura ibu Kota

Kabupaten OKU Timur, dengan luas wilayah kerja 73,04 km2 dan berada pada jalur

lintas provinsi. Wilayah kerja UPTD Puskesmas Gumawang juga meliputi 23 desa

yang berada di wilayah kecamatan Belitang. Wilayah kerja UPTD Puskesmas

Gumawang merupakan daerah agraris, persawahan, perikanan dan perkebunan.

Dibeberapa desa terdapat sentra produksi dan industri kecil dan lain sebagainya,

sehingga mempunyai resiko terjadinya kecelakaan baik lalu lintas maupun

kecelakaan akibat kerja, KLB atau penyebaran penyakit yang dapat diakibatkan dari

faktor migrasi penduduk serta dapat juga disebabkan vektor serangga dan nyamuk.

Adapun batas wilayah kerja UPTD Puskesmas Gumawang adalah :

1. Sebelah Utara : berbatasan dengan UPTD Puskesmas Bangsa Negara

2. Sebelah Selatan : berbatasan dengan UPTD Puskesmas Nusa Bakti

3. Sebelah Timur : berbatasan dengan UPTD Puskesmas Way Hitam

4. Sebelah Barat : berbatasan dengan UPTD Puskesmas Rawa Bening


36

Visi

“Menjadi Puskesmas dengan Pelayanan Bermutu, Menuju Masyarakat

Belitang Sehat”

Misi

Misi Puskesmas Gumawang adalah:

1. Mewujudkan pelayanan kesehatan yang bermutu, profesional, merata dan

terjangkau oleh masyarakat secara efisien dan efektif

2. Mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal

3. Mendorong kemandirian masyarakat untuk berprilaku hidu sehat dalam

lingkungan yang sehat

MOTTO

Motto UPTD Puskesmas Gumawang adalah “Melayani dengan Hati, Kesehatan anda

Kepuasan Kami”

4.2 Hasil Penelitian

4.2.1 Analisis Univariat

4.2.1.1 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan

Distribusi frekuensi tingkat pengetahuan pasien diabetes mellitus dapat dilihat

pada tabel 4.1 berikut ini :


37

Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Pasien Diabetes Melitus (DM) di
UPTD Puskesmas Gumawang Kecamatan Belitang Kabupeten OKU Timur
Tahun 2022

No Tingkat Pengetahuan Frekuensi (n) Persentase (%)


1 Baik 43 68,3
2 Kurang 20 31,7
Jumlah 63 100

Berdasarkan tabel 4.1 menunjukkan bahwa dari 63 responden yang diteliti

didapatkan sebagian besar responden berpengetahuan baik yaitu sebesar 43 responden

(68,3%), lebih banyak dibandingkan dengan responden dengan pengetahuan kurang.

4.2.1.2 Distribusi Frekuensi Tindakan Pelaksanaan Diet

Distribusi frekuensi Tindakan Pelaksanaan Diet Pada Pasien Diabetes Melitus

dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut ini :

Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Tindakan Pelaksanaan Diet Pada Pasien Diabetes Melitus
(DM) di UPTD Puskesmas Gumawang Kecamatan Belitang Kabupaten
OKU Timur Tahun 2022

No Tindakan Pelaksanaan Diet Frekuensi (n) Persentase (%)


1 Baik 36 57,1
2 Kurang 27 42,9
Jumlah 63 100

Berdasarkan tabel 4.2 menunjukkan bahwa dari 63 responden didapatkan

sebagian besar responden memiliki tindakan pelaksanaan diet yang baik yaitu sebesar
38

36 responden (57,1%) lebih banyak dibandingkan dengan tindakan pelaksanaan diet

yang kurang

4.2.1.3 Distribusi Frekuensi Kadar Gula Darah

Distribusi frekuensi Kadar Gula Darah Pada Pasien Diabetes Melitus dapat

dilihat pada tabel 4.3 berikut ini :

Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi Kadar Gula Darah Pada Pasien Diabetes Melitus (DM) di
UPTD Puskesmas Gumawang Kecamatan Belitang Kabupaten OKU Timur
Tahun 2022

No Kadar Gula Darah Frekuensi (n) Persentase (%)


1 Tinggi 33 52,4
2 Normal 30 47,6
Jumlah 63 100

Berdasarkan tabel 4.3 menunjukkan bahwa dari 63 responden memiliki kadar

gula darah yang tinggi (>200 mg/dl) sebanyak 33 responden (52,4%) lebih banyak

dibandingkan dengan responden dengan kadar gula darah normal (≤200 mg/dl).

4.2.2 Analisis Bivariat

Analisis bivariat terhadap 63 responden dilakukan terhadap tiap variabel

independen dan variabel dependen bertujuan untuk melihat hubungan antara variabel

independen dengan variabel dependen dengan menggunakan uji Statistik Chi-Square.

1. Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Kadar Gula Darah Pada Pasien Diabetes

Mellitus.
39

Untuk mengetahui hubungan antara variabel Tingkat Pengetahuan dengan kadar

gula darah pada pasien diabetes melitus maka dilakukan uji chi-Square dapat

dilihat pada tabel 4.4 :

Tabel 4.4
Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Kadar Gula Darah Pasien Diabetes
Melitus (DM) di UPTD Puskesmas Gumawang Kecamatan Belitang
Kabupaten OKU Timur Tahun 2022

Tingkat Kadar Gula Darah Jumlah P OR


Pengetahuan Tinggi Normal Value
n % N % n %
Baik 18 41,9 25 58,1 43 100 0,014 0,240
Kurang 15 75 5 25 20 100
Total 33 52,4 30 47,6 63 100

Berdasarkan tabel hasil penelitian diatas didapatkan bahwa dari 43 responden

dengan tingkat pengetahuan baik terdapat 25 responden (58,1%) yang memiliki kadar

gula darah normal, lebih banyak dibandingkan responden dengan gula darah tinggi

yaitu sebanyak 18 responden (41,9%) dan dari 20 responden dengan pengetahuan

kurang hanya terdapat 5 responden (25%) memiliki kadar gula darah normal lebih

sedikit dibandingkan responden dengan kadar gula darah tinggi yaitu sebanyak 15

responden (75%). Berdasarkan uji statistik dengan uji Chi-Square didapatkan nilai p

value = 0,014 (< dari α 0,05) yang artinya Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti

ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan kadar gula darah pada

pasien diabetes mellitus di UPTD Puskesmas Gumawang Kecamatan Belitang

Kabupaten OKU Timur Tahun 2022, dengan nilai OR yaitu 0,240.


40

2. Hubungan Tindakan Pelaksanaan Diet dengan Kadar Gula Darah Pada Pasien

Diabetes Mellitus

Untuk mengetahui hubungan antara variabel tindakan pelaksanaan diet dengan

kadar gula darah pada pasien diabetes melitus maka dilakukan uji chi-Square dapat

dilihat pada tabel 4.5 :

Tabel 4.5
Hubungan Tindakan Pelaksanaan Diet dengan Kadar Glukosa Darah Pasien
Diabetes Melitus (DM) di UPTD Puskesmas Gumawang Kecamatan Belitang
Kabupaten OKU Timur Tahun 2022

Tindakan Kadar Glukosa Darah Jumlah P OR


Pelaksanaan Tinggi Normal Value
Diet N % N % n %
Baik 14 38,9 22 61,1 36 100 0,013 0,268
Kurang 19 70,4 8 29,6 27 100
Total 33 52,4 30 47,6 63 100

Berdasarkan tabel hasil penelitian diatas didapatkan bahwa dari 36 responden

dengan tindakan pelaksanaan diet yang baik terdapat 22 responden (61,1%) memiliki

kadar gula darah normal, lebih banyak dibandingkan dengan responden dengan kadar

gula darah tinggi yaitu sebanyak 14 responden (38,9%) dan dari 27 responden dengan

tindakan pelaksanaan diet kurang, hanya terdapat 8 responden (29,6%) dengan kadar

gula darah normal, lebih sedikit dibandingkan dengan responden dengan kadar gula

darah tinggi yaitu sebanyak 19 responden (70,4%). Berdasarkan uji statistik dengan

uji Chi-Square didapatkan nilai p value = 0,013 (< dari α 0,05) yang artinya Ho

ditolak dan Ha diterima yang berarti ada hubungan yang bermakna antara tindakan

pelaksanaan diet dengan kadar gula darah pada pasien diabetes mellitus di UPTD
41

Puskesmas Gumawang Kecamatan Belitang Kabupaten OKU Timur Tahun 2022,

dengan nilai OR yaitu 0,268.

4.3 Pembahasan

4.3.1 Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Kadar Gula Darah Pada Pasien

Diabetes Mellitus.

Berdasarkan tabel 4.4 didapatkan bahwa dari 43 responden dengan pengetahuan

baik terdapat 25 responden (58,1%) yang memiliki kadar gula darah normal, lebih

banyak dibandingkan responden dengan gula darah tinggi yaitu sebanyak 18

responden (41,9%) dan dari 20 responden dengan pengetahuan kurang hanya terdapat

5 responden (25%) memiliki kadar gula darah normal lebih sedikit dibandingkan

responden dengan kadar gula darah tinggi yaitu sebanyak 15 responden (75%).

Berdasarkan uji statistik dengan uji Chi-Square didapatkan nilai p value = 0,014 (<

dari α 0,05) yang artinya Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti ada hubungan yang

bermakna antara pengetahuan dengan kadar gula darah pada pasien diabetes mellitus

di UPTD Puskesmas Gumawang Kecamatan Belitang Kabupaten OKU Timur Tahun

2022.

Diabetes mellitus (DM) merupakan suatu penyakit dan gangguan metabolisme

kronis dengan multi etiologi yang ditandai dengan tingginya kadar glukosa darah dan

disertai dengan gangguan metabolism karbohidrat, lipid, dan protein sebagai akibat

insufisiensi fungsi insulin (Sulastri, 2022).


42

Menurut Kemenkes RI (2019) salah satu penatalaksanaan diabetes melitus yaitu

memberikan edukasi (penyuluhan dan konseling) tentang diabetes melitus di Pos

Pembinaan Terpadu (Posbindu PTM), Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama/FKTP

(Puskesmas, Klinik Pratama), Fasilitas kesehatan lainnya seperti Rumah Sakit, hal ini

bertujuan untuk menambah pengetahuan pasien serta keluarga tentang bagaimana

penyakit diabetes melitus beserta penanganan serta pengendaliannya.

Pengetahuan adalah hasil yang didapat setelah orang melakukan penginderaan

terhadap objek tertentu. Sebagian besar pengetahuan diperoleh melalui mata dan

telinga. Pengetahuan merupakan pedoman dalam membentuk tindakan seseorang.

Berdasarkan pengalaman, dapat diperoleh bahwa perilaku yang didasari oleh

pengetahuan lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak didasari pengetahuan

(Induniasih, 2019).

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh

Nurmujaahida (2021) dengan judul penelitian yaitu hubungan tingkat pengetahuan

terkait pola makan dan aktivitas fisik dengan status kadar gula darah pada pasien

diabetes mellitus, dengan hasil penelitian yaitu t erdapat hubungan yang bermakna

antara tingkat pengetahuan pola makan dengan status kadar gula darah pasien diabetes

melitus dengan nilai p= 0.014 < 0,05. Serta terdapat hubungan yang bermakna antara

tingkat pengetahuan aktivitas fisik dengan status kadar gula darah pasien diabetes

melitus dengan nilai p = 0.000 < 0,05.

Penelitian lainnya yang juga sejalan yaitu yang dilakukan oleh oleh Wirdhani

(2021) dengan judul penelitian hubungan pengetahuan dengan kepatuhan diet pada
43

penderita diabetes mellitus di wilayah kerja Puskesmas Astambul, dengan hasil

penelitian yaitu ada hubungan pengetahuan dengan kepatuhan diet pada penderita

diabetes melitus yang dilakukan dengan Uji Spearman Rank, diperoleh nilai p =

0,000. Dengan demikian p < a, dan diketahui Correlation Coefficient (koefisien

korelasi) 0,976, maka H1 diterima.

Berdasarkan hasil penelitian, teori serta penelitian terkait diatas maka peneliti

berasumsi bahwa pengendalian tekanan darah pada pasien diabetes melitus dapat

dilakukan dengan baik jika pasien diabetes melitus maupun keluarganya memiliki

pengetahuan yang baik tentang bagaimana pengendalian gula darah dengan

melakukan kontrol makanan serta menerapkan pola hidup sehat.

4.3.2 Hubungan Tindakan Pelaksanaan Diet dengan Kadar Gula Darah Pada Pasien

Diabetes Mellitus

Berdasarkan tabel 4.5 didapatkan bahwa dari 36 responden dengan tindakan

pelaksanaan diet yang baik terdapat 22 responden (61,1%) memiliki kadar gula darah

normal, lebih banyak dibandingkan dengan responden dengan kadar gula darah tinggi

yaitu sebanyak 14 responden (38,9%) dan dari 27 responden dengan tindakan

pelaksanaan diet kurang, hanya terdapat 8 responden (29,6%) dengan kadar gula

darah normal, lebih sedikit dibandingkan dengan responden dengan kadar gula darah

tinggi yaitu sebanyak 19 responden (70,4%). Berdasarkan uji statistik dengan uji Chi-

Square didapatkan nilai p value = 0,013 (< dari α 0,05) yang artinya Ho ditolak dan

Ha diterima yang berarti ada hubungan yang bermakna antara tindakan pelaksanaan
44

diet dengan kadar gula darah pada pasien diabetes mellitus di UPTD Puskesmas

Gumawang Kecamatan Belitang Kabupaten OKU Timur Tahun 2022.

Penatalaksanaan pengobatan dan penanganan penderita diabetes melitus

difokuskan pada pola makan, gaya hidup dan aktivitas fisik. Pada penderita diabetes

tipe 2, pengontrolan kadar gula darah dapat dilakukan dengan beberapa tindakan

seperti diet, penurunan berat badan dan berolahraga (Haryono, 2013).

Tujuan dari pengaturan nutrisi adalah untuk mencapai dan mempertahankan

kadar glukosa darah mendekati normal (glukosa puasa berkisar 90-130 mg/dl,

glukosa darah 2 jam setelah makan < 180 mg/dl, kadar AIc < 7%), mengendalikan

tekanan darah < 130/80 mmHg, pengendalian profil lipid (kolesterol LDL <100

mg/dl, kolesterol HDL > 40 mg/dl dan trigliserida < 150 mg/dl) dan mencapai berat

badan senormal mungkin (American Diabetes Association, 2019).

Diet diabetes mellitus merupakan bagian penting dari penatalaksanaan diabetes

mellitus secara komprehensif. Kunci keberhasilannya adalah keterlibatan secara

menyeluruh dari anggota tim (dokter, ahli gizi, perawat serta pasien dan

keluarganya). Guna mencapai sasaran sebaiknya diberikan sesuai dengan kebutuhan

setiap penderita diabetes mellitus. Penderita diabetes mellitus perlu diberikan

penekanan mengenai pentingnya keteraturan jadwal makan, jenis dan jumlah

kandungan kalori, terutama pada mereka yang menggunakan obat yang meningkatkan

sekresi indulin atau terapi insulin itu sendiri (Soelistijo, dkk. 2015).

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh

Nurmina (2021) dengan judul penelitian yaitu hubungan pengetahuan, perilaku diet
45

dengan status gizi dan kadar glukosa darah penderita diabetes mellitus rawat jalan di

BLUD Rumah Sakit Umum Daerah, dengan hasil penelitian yaitu tingkat

pengetahuan sampel, sebagian besar 76,3% kurang, perilaku diet sebagian besar

62,7% cukup, lama menderita DM sebagian besar 57,6% ≥ 5 tahun, kadar gula darah

sebagian besar 59,3% tinggi dan status gizi sebagian besar 35,6% masing-masing

kurang dan normal. Ada hubungan pengetahuan, perilaku diet dan lama menderita

DM dengan status gizi penderita DM rawat jalan serta ada hubungan pengetahuan

dan perilaku diet dengan kadar gula darah penderita DM rawat jalan di BLUD RSUD

Kabupaten Bombana.

Penelitian lainnya yang juga sejalan yaitu penelitian yang dilakukan oleh

Saldeva (2021) dengan judul penelitian hubungan tingkat pengetahuan dan kepatuhan

pengobatan terhadap kejadian peningkatan kadar gula darah pada pasien diabetes

mellitus, dengan hasil penelitian yaitu hasil penelitian didapatkan hasil 69 responden

(68,3%) memiliki tingkat pengetahuan kurang, 72 responden (71,3%) memiliki

kepatuhan pengobatan yang rendah, dan 64 responden (63,4%) memiliki kadar gula

darah buruk. Hasil menunjukkan adanya hubungan signifikan antara tingkat

pengetahuan (p value 0,001), kepatuhan pengobatan (p value 0,000) terhadap

peningkatan kadar gula darah pada pasien diabetes melitus di wilayah Kecamatan

Ngawi.

Berdasarkan hasil penelitian, teori terkait serta penelitian terkait diatas maka

peneliti berasumsi bahwa pengendalian kadar gula darah pasien diabetes melitus

dapat dilakukan dengan melaksanakan diet diabetes melitus berupa pengontrolan


46

kalori makanan yang masuk perhari, menghindari makanan yang mengandung

banyak gula, makan berlemak, makanan cepat saji, dll.


47

BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka penulis mengambil kesimpulan

sebagai berikut :

1. Distribusi frekuensi pengetahuan pasien diabetes melitus didapatkan sebanyak 43

responden (68,3%) dengan pengetahuan baik dan 20 responden (31,7%) dengan

pengetahuan kurang

2. Distribusi Frekuensi tindakan pelaksanaan diet pada pasien diabetes melitus

didapatkan sebanyak 36 responden (57,1%) dengan tindakan pelaksanaan baik

dan 27 responden (42,9%) dengan tindakan pelaksanaan kurang

3. Distribusi Frekuensi kadar gula darah pada pasien diabetes melitus didapatkan

sebanyak 33 responden (52,4%) dengan kadar gula darah tinggi dan 30 responden

(47,6%) dengan kadar gula darah normal

4. Ada hubungan yang bermakna antara tingkat pelaksanaan dengan kadar gula

darah pada pasien diabetes mellitus dengan p value 0,014 (< 0,05)

5. Ada hubungan yang bermakna antara tindakan pelaksanaan diet dengan kadar

gula darah pada pasien diabetes mellitus dengan p value 0,013 (< 0,05)
48

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan tersebut maka penulis memberikan saran-saran sebagai

berikut :

5.2.1 Bagi UPTD Puskesmas Gumawang

Diharapkan kepada pihak UPTD Puskesmas Gumawang untuk dapat

memberikan informasi lebih banyak melalui berbagai media tentang penyakit

diabetes untuk mencegah komplikasi penyakit diabetes mellitus.

5.2.2 Bagi STIK Bina Husada Palembang

Diharapkan bagi institusi pendidikan untuk dapat memberikan informasi bagi

tenaga kesehatan dalam menentukan kebijakan-kebijakan serta memberikan masukan

bagi perawat untuk meningkatkan perannya dalam perawatan pasien diabetes mellitus

serta penerapan diet yang baik bagi pasien diabetes mellitus.

5.2.3 Bagi Peneliti Selanjutnya

Diharapkan hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan ilmu

pengetahuan bagi peneliti selanjutnya yang akan meneliti tentang pasien diabetes

mellitus dengan variabel dan metode yang berbeda.


49

DAFTAR PUSTAKA

Decroli Eva. 2019. Diabetes Melitus Tipe 2. Pusat Penerbitan Bagian Ilmu Penyakit
Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. Http://repo.unand.ac.id
/21867/1/BukuDiabetesMelitus (lengkap).pdf.

Febrinasari Puspita Ratih, dkk. 2020. Buku Saku Diabetes Melitus Untuk Awam.
Cetakan 1 Edisi 1. Surakarta : UNS Press.

Haryono rudi. Setianingsih sulis. 2013. Awas Musuh-musuh Anda Setelah Usia 40
Tahun. Yogyakarta : Gosyen Publishing.

Induniasih. Ratna wahyu. 2019. Promosi Kesehatan Pendidikan Kesehatan dalam


Keperawatan. Yogyakarta : Pustaka Baru Press.

International Diabetes Federation. 2019. IDF Diabetes Atlas Ninth Edition. Genewa:
IDF.

Kemenkes RI. 2019. Hasil Utama Riskesdas 2018. Jakarta: Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI.

Kemenkes RI. 2020. Pusat Data & Informasi Kementerian Kesehatan RI.
www.Pusdatin.Kemkes.go.id

Nurmina ode wa. 2021. Hubungan Pengetahuan, Perilaku Diet Dengan Status Gizi
dan Kadar Glukosa Darah Penderita Diabetes Mellitus Rawat Jalan di BLUD
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Bombana. http://repository.poltekkes-
kdi.ac.id/2224/2/JURNAL%20WA%20ODE%20NURMINA.pdf

Nurmujahida. Devi Rahmadhona. Dyah purnaning. 2021. Hubungan Tingkat


Pengetahuan Terkait Pola Makan dan Aktivitas Fisik dengan Status Kadar
Gula Darah Pada Pasien Diabetes Melitus. Jurnal Syntax Fusion volume 2
nomor 2. http://fusion.rifainstitute.com/index.php/fusion/article/view/174/168

Nursalam. 2013. Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Pendekatan Praktis Edisi


3. Jakarta : Salemba Medika.

Nursihhah meliana. Dwi septian wijaya. 2020. Hubungan Kepatuhan Diet Terhadap
Pengendalian Kadar Gula Darah Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2.
Jurnal Medika Hutama volume 2 nomor 3. http://jurnalmedikahutama.com/
index.php/JMH/article/view/203
50

PERKENI, 2021. Pedoman Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2


Dewasa di Indonesia. Jakarta : PB. Pekeni.

Pinzon Taslim Rizaldy, Dyah Wulaningsih Retno Edi. 2021. Metodologi Penelitian
Kesehatan. Yogyakarta : Andi Offset.

Profil Kesehatan Ogan Komering Ulu Tahun 2020

Profil Kesehatan Puskesmas Gumawang Kecamatan Belitang OKU Timur Tahun


2022

Profil Kesehatan Sumatera Selatan Tahun 2022

Saldeva daul luke. Dhlan luluh rommawati. Hamidatus daris. 2021. Hubungan
Tingkat Pengetahuan dan Kepatuhan Pengobatan Terhadap Kejadian
Peningkatan Kadar Gula Darah Pada Pasien Diabetes Melitus di Wilayah
Kecamatan Ngawi. Media Publikasi Penelitian volume 9 nomor 1.
http://jurnal.akperngawi.ac.id/index.php/cakra/article/view/88/85

Simbolon Pomarida. 2021. Perilaku Kesehatan. Jakarta : Trans Info Media.

Sipahutar desriani yeni. 2021. Literatur review : Hubungan Tingkat Pengetahuan


Pasien Diabetes Melitus Dengan Kepatuhan Diet.
http://180.250.18.58/jspui/handle/123456789/4620

Soelistijo, dkk. 2015. Konsesus Pengolahan dan Pencegahan Diabetes Mellitus Tipe
2 di Indonesia. Jakarta : Perkeni.

STIK Bina Husada Palembang. 2022. Buku Panduan Penyusunan Skripsi S1


Keperawatan, Palembang

Sucipto dani Cecep. 2020. Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta : Gosyen


Publishing.

Sujarweni Wiratna V. 2020. Metodologi Penelitian Keperawatan.Yogyakarta : Gava


Media.

Sulastri. 2022. Buku Pintar Perawatan Diabetes Melitus. Jakarta : Trans Info Media

Tumurang N Marjes. 2018. Promosi Kesehatan. Sidoarjo : Indomedia Pustaka.


51

Waryana. 2016. Promosi Kesehatan, Penyuluhan dan Pemberdayaan Masyarakat.


Yogyakarta : Nuha Medika.

Wirdhani Annalia. 2021. Hubungan Pengetahuan Dengan Kepatuhan Diet Pada


Penderita Diabetes Mellitus di Wilayah Kerja Puskesmas Astambul. Jurnal
Ilmu Kesehatan Insan volume 9 nomor 1. https://jurnalstikesintanmartapura
.com/index.php/jikis/article/view/16

Word Health Organitation. 2019. Classification of Diabetes Mellitus.


Http://www.who.int/publications/i/item/classification-of-diabetes-mellitus.
52

SURAT PERNYATAAN

BERSEDIA JADI RESPONDEN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bersedia untuk turut

berpartisipasi menjadi responden penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa, Program

Studi Ilmu Keperawatan STIK Bina Husada Palembang.

Nama Peneliti : Hendrika Meylina Setiayanti

NPM : 20142019009.P

Judul Penelitian : Hubungan Pengetahuan dan tindakan pelaksanaan Diet

Dengan Kadar Gula Darah Pada Pasien Diabetes Melitus di

UPTD Puskesmas Gumawang Kabupaten OKU Timur Tahun

2022.

Saya menyadari bahwa penelitian tidak akan menimbulkan akibat yang

merugikan bagi saya dan jawaban yang saya berikan adalah yang sebenarnya sesuai

dengan apa yang saya ketahui tanpa ada paksaan dan pihak lain.

Demikianlah surat pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dapat

digunakan sebagaimana mestinya.

Palembang, Mei 2022

Responden
53

( )

KUESIONER PENELITIAN
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN TINDAKAN PELAKSANAAN DIET
DENGAN KADAR GULA DARAH PADA PASIEN DIABETES
MELITUS DI UPTD PUSKESMAS GUMAWANG
KABUPATEN OKU TIMUR TAHUN 2022

No. Responden : (diisi oleh peneliti)

Tanggal pengisian :

Petunjuk pengisian :

a. Bacalah dengan teliti setiap pertanyaan dan alternative jawaban yang tersedia

sebelum menjawab pertanyaan dibawah ini.

b. Pilihlah salah satu jawaban yang dianggap paling tepat dan sesuai dengan

pendapat dengan memberi tanda check (√) pada kolom yang tersedia.

c. Sebelum mengumpulkan kuesioner ini, periksa dan baca sekali lagi serta yakinkan

bahwa pertanyaan telah terjawab semuanya.

A. IDENTITAS RESPONDEN

1. Nama :

2. Umur :

3. Alamat :

4. Lama menderita DM :
54

B. PENGETAHUAN

Petunjuk : Berilah tanda contreng pada setiap pertanyaan yang tersedia jika
pilihan tersebut menjadi jawaban anda, bila ada yang kurang mengerti langsung
tanyakan pada peneliti yang bersangkutan :
No Pernyataan Setuju Tidak
Setuju

1 Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit dimana terjadi


peningkatan kadar gula darah diluar batas-batas
normal

2 Kemungkinan timbulnya penyakit diabetes melitus


hanya dipengaruhi oleh riwayat keturunan keluarga

3 Riwayat keluarga, kegemukan, pola makan yang salah


dan kurangnya aktivitas fisik adalah faktor pencetus
timbulnya DM

4 Diabetes melitus dapat terjadi jika saya tidak bisa


mengatur pola makan

5 Pola makan saya tidak sehat di usia muda, bukan


merupakan penyebab timbulnya penyakit DM

6 Pola makan yang baik dapat dijadikan salah satu


tindakan pencegahan terhadap timbulnya penyakit DM

7 Pengaturan jumlah makanan, jenis makanan dan


jadwal makan yang baik dapat mengurangi resiko
tingginya gula darah

8 Setiap hari konsumsi minuman bersoda, sirup dan


minuman berpemanis secara berlebihan, tidak
meningkatkan kadar gula darah didalam tubuh

9 Konsumsi makanan cepat saji secara terus menerus


dapat meningkatkan gula darah
55

10 Asupan makanan yang dikonsumsi, tidak harus


disesuaikan dengan kebutuhan energi yang diperlukan
oleh tubuh kita

11 Tanpa harus memperhatikan waktu makan, makan


makanan yang bergizi tetaplah merupakan pola makan
yang sehat

12 Waktu makan yang baik dalam sehari adalah 3 kali


yakni sarapan, makan siang dan makan malam

13 Mengkonsumsi makanan berlemak tinggi secara


berlebihan tidak berpengaruh terhadap timbulnya
penyakit DM

14 Seorang pasien yang telah menderita diabetes melitus


tidak harus menjaga pola makan yang baik karena
sudah diberkan obat antidiabetes oleh petugas
kesehatan
56

C. TINDAKAN PELAKSANAAN DIET

Pilihlah jawaban yang menurut anda tepat sesuai dengan keseharian anda.

1. Berapa kali frekuensi makan utama anda dalam sehari ?


a. Teratur, lebih dari 3 kali sehari
b. Teratur, 3 kali sehari
c. Teratur, 2 kali sehari
d. Tidak teratur tiap harinya

2. Untuk memenuhi kebutuhan gizi, apa sajakah yang anda makan setiap kali anda
makan?
a. Nasi + lauk + sayur + buah
b. Nasi + lauk + sayur
c. Nasi + lauk

3. Dari sumber protein hewani berikut mana yang sering anda konsumsi (lebih dari 3
kali dalam seminggu)?
a. Daging sapi dengan lemak
b. Daging ayam dengan kulit
c. Daging ikan
d. Daging sapi tanpa lemak
e. Daging ayam tanpa kulit
f. Udang
g. Cumi-cumi
h. Kepiting
i. Telur
57

4. Dari sumber protein nabati berikut ini mana yang sering anda konsumsi (lebih
dari 3 kali seminggu)?
a. Tempe
b. Tahu
c. Kacang kedelai
d. Kacang tanah
e. Kacang mete
f. Kacang hijau

5. Berapa porsi anda mengkonsumsi sayur dalam sehari ?


a. Lebih dari 2 porsi sehari
b. 2 porsi sehari
c. 1 porsi dalam sehari
d. Kurang dari 1 porsi dalam sehari

6. Berikut merupakan makanan selingan (snack) yang sering anda konsumsi?


a. Buah-buahan
b. Kacang-kacangan
c. Kue/roti manis

7. Berapa kali anda mengkonsumsi buah-buahan dalam sehari ?


a. 2 kali atau lebih dalam sehari
b. Kurang dari 2 kali dalam sehari
c. Kurang dari sekali dalam sehari

8. Dalam seminggu, berapa kali anda mengkonsumsi makanan cepat saji (Fast
Food)?
a. 3 kali atau lebih
b. Kurang dari 3 kali
58

c. Tidak pernah sama sekali

9. Dari jenis masakan berikut, mana yang sering anda konsumsi ?


a. Masakan dengan santan
b. Masakan dengan kuah lemak/kaldu
c. Masakan yang digoreng
d. Masakan yang ditumis/dikukus/direbus

10. Berapa kali anda mengkonsumsi makanan dengan cara digoreng?


a. Lebih dari 1 kali dalam sehari
b. 1 kali dalam sehari
c. 3 kali atau lebih dari 3 kali dalam seminggu
d. Kurang dari 3 kali dalam seminggu

11. Berapa kali anda mengkonsumsi makanan manis (kue/roti) atau makanan ringan
(chiki, dll) dalam seminggu?
a. 3 kali atau lebih
b. Kurang dari 3 kali
c. Kurang dari 1 kali

12. berapa kali anda mengkonsumsi minuman seperti teh manis, sirup atau minuman
yang mengandung gula dalam sehari?
a. 3 kali atau lebih
b. Kurang dari 3 kali
c. 1 kali
d. Kurang dari sekali

Sumber : Yunanto (2017)


59

Frequencies

Statistics
PengetahuanD TindakanPelaks KadarGulaDara
M anaanDiet hPasienDM
Valid 63 63 63
N
Missing 0 0 0
Mean 1.32 1.43 1.48
Median 1.00 1.00 1.00
Std. Deviation .469 .499 .503
Variance .220 .249 .253
Range 1 1 1
Minimum 1 1 1
Maximum 2 2 2

Frequency Table

PengetahuanDM
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Baik 43 68.3 68.3 68.3
Valid Kurang 20 31.7 31.7 100.0
Total 63 100.0 100.0

TindakanPelaksanaanDiet
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Baik 36 57.1 57.1 57.1
Valid Kurang 27 42.9 42.9 100.0
Total 63 100.0 100.0
60

KadarGulaDarahPasienDM
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Tinggi 33 52.4 52.4 52.4
Valid Normal 30 47.6 47.6 100.0
Total 63 100.0 100.0
61
62
63

Crosstabs

Case Processing Summary


Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
PengetahuanDM * 63 100.0% 0 0.0% 63 100.0%
KadarGulaDarahPasienDM

PengetahuanDM * KadarGulaDarahPasienDM Crosstabulation


KadarGulaDarahPasienDM Total
Tinggi Normal
Count 18 25 43
Baik
Expected Count 22.5 20.5 43.0
PengetahuanDM
Count 15 5 20
Kurang
Expected Count 10.5 9.5 20.0
Count 33 30 63
Total
Expected Count 33.0 30.0 63.0

Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
sided) sided) sided)
Pearson Chi-Square 6.010a 1 .014
b
Continuity Correction 4.755 1 .029
Likelihood Ratio 6.234 1 .013
Fisher's Exact Test .017 .014
Linear-by-Linear 5.915 1 .015
Association
N of Valid Cases 63
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 9.52.
b. Computed only for a 2x2 table
64

Risk Estimate
Value 95% Confidence Interval
Lower Upper
Odds Ratio for .240 .074 .781
PengetahuanDM (Baik /
Kurang)
For cohort .558 .362 .861
KadarGulaDarahPasienDM
= Tinggi
For cohort 2.326 1.045 5.177
KadarGulaDarahPasienDM
= Normal
N of Valid Cases 63

Crosstabs

Case Processing Summary


Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
TindakanPelaksanaanDiet * 63 100.0% 0 0.0% 63 100.0%
KadarGulaDarahPasienDM

TindakanPelaksanaanDiet * KadarGulaDarahPasienDM Crosstabulation


KadarGulaDarahPasienDM Total
Tinggi Normal
Count 14 22 36
Baik
Expected Count 18.9 17.1 36.0
TindakanPelaksanaanDiet
Count 19 8 27
Kurang
Expected Count 14.1 12.9 27.0
Count 33 30 63
Total
Expected Count 33.0 30.0 63.0
65

Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
sided) sided) sided)
Pearson Chi-Square 6.130a 1 .013
Continuity Correctionb 4.933 1 .026
Likelihood Ratio 6.264 1 .012
Fisher's Exact Test .021 .013
Linear-by-Linear 6.033 1 .014
Association
N of Valid Cases 63
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 12.86.
b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate
Value 95% Confidence Interval
Lower Upper
Odds Ratio for .268 .092 .776
TindakanPelaksanaanDiet
(Baik / Kurang)
For cohort .553 .343 .890
KadarGulaDarahPasienDM
= Tinggi
For cohort 2.063 1.091 3.900
KadarGulaDarahPasienDM
= Normal
N of Valid Cases 63
66

REKAPITULASI DATA HASIL PENELITIAN


HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN TINDAKAN PELAKSANAAN DIET
DENGAN KADAR GULA DARAH PADA PASIEN DIABETES MELITUS
DI UPTD PUSKESMAS GUMAWANG KABUPATEN OKU TIMUR
TAHUN 2022
No Inisial Usia Lama Pengetahuan Tindakan Kadar
Responden Menderita Pelaksanaan Gula
DM Diet Darah
1 Wh 52 Thn 3 Tahun 50.00 41.70 200
2 Lc 37 Thn 3 Tahun 71.40 58.30 197
3 Mh 52 Thn 1 Tahun 92.50 66.70 165
4 Sd 61 Thn 5 Tahun 64.30 41.70 192
5 Sa 50 Thn 4 Tahun 85.70 66.70 178
6 Sr 53 Thn 7 Tahun 50.00 50.00 215
7 Ks 65 Thn 2 Tahun 28.60 66.70 197
8 Sp 59 Thn 1 Tahun 85.70 83.30 199
9 Hr 63 Thn 15 Tahun 92.50 66.70 200
10 Aa 56 Thn 22 Tahun 92.50 91.70 191
11 Dm 66 Thn 5 Tahun 78.60 75.00 192
12 Tb 70 Thn 1 Tahun 42.90 41.70 200
13 Sh 65 Thn 15 Tahun 85.70 41.70 195
14 Mt 42 Thn 3 Tahun 85.70 58.30 200
15 Mn 52 Thn 5 Tahun 78.60 58.30 189
16 My 72 Thn 8 Tahun 92.50 50.00 197
17 Jm 40 Thn 2 Tahun 50.00 41.70 189
18 Sn 70 Thn 10 Tahun 42.90 50.00 289
19 Tm 50 Thn 4 Tahun 50.00 50.00 254
20 Sk 45 Thn 3 Tahun 42.90 83.30 302
21 Sp 62 Thn 10 Tahun 50.00 58.30 190
22 Si 60 Thn 1 Tahun 78.60 75.00 195
23 Sy 57 Thn 7 Tahun 85.70 75.00 191
24 Ai 68 Thn 1 Tahun 92.50 66.70 154
25 Ts 55 Thn 10 Tahun 95.70 66.70 194
26 Sj 57 Thn 9 Tahun 92.50 91.70 195
27 Wr 54 Thn 6 Tahun 92.50 50.00 161
28 Ws 48 Thn 5 Tahun 92.50 50.00 247
29 Nr 67 Thn 10 Tahun 92.50 98.30 190
30 Sr 62 Thn 7 Tahun 28.50 50.00 215
31 Su 45 Thn 2 Tahun 50.00 50.00 337
32 Wl 53 Thn 2 Tahun 100.00 58.30 195
33 Rh 49 Thn 1 Tahun 100.00 75.00 287
67

34 Ms 59 Thn 2 Tahun 100.00 66.70 187


35 Sy 72 thn 12 tahun 78.60 25.50 241
36 Sj 53 Thn 5 Tahun 100.00 33.30 339
37 Ta 67 Thn 3 Tahun 92.50 41.70 198
38 Sn 58 Thn 6 Tahun 78.60 58.30 200
39 Ah 56 Thn 2 Tahun 100.00 83.30 192
40 Ss 37 Thn 2 Tahun 100.00 75.00 429
41 Ma 75 Thn 10 Tahun 57.10 33.30 381
42 Sl 61 Thn 3 Tahun 50.00 50.00 324
43 Mp 80 Thn 8 Tahun 57.10 83.30 421
44 Bb 59 Thn 5 Tahun 57.10 58.30 401
45 Sk 61 Thn 5 Tahun 50.00 66.70 341
46 Sm 51 Thn 4 Tahun 50.00 58.30 281
47 Hp 80 Thn 6 Tahun 50.00 50.00 301
48 Mr 45 Thn 3 Tahun 92.50 41.70 412
49 Ji 47 Thn 3Tahun 92.50 33.30 221
50 Rh 51 Thn 2 Tahun 71.40 58.30 321
51 Lg 76 Thn 16 Tahun 92.50 33.30 251
52 Wj 78 Thn 7 Tahun 50.00 50.00 400
53 No 48 Thn 2 Tahun 92.50 16.70 315
54 En 52 Thn 4 Tahun 92.50 41.70 351
55 Hy 50 Thn 1 Tahun 92.50 75.00 253
56 Is 51 Thn 3 Tahun 78.60 41.70 413
57 Jg 65 Thn 5 Tahun 50.00 83.30 298
58 Tl 48 Thn 6 Tahun 50.00 75.00 265
59 Sm 61 Thn 6 Tahun 64.30 75.00 302
60 Wr 40 Thn 5 tahun 42.90 58.30 551
61 Tn 58 Thn 5 Tahun 42.90 66.70 345
62 St 51 Thn 2 Tahun 100.00 50.00 517
63 Nn 50 Thn 5 Tahun 100.00 58.30 194
68

DOKUMENTASI PENELITIAN
69
70
71

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


BINA HUSADA PALEMBANG
Jl. Syech Abdul Somad No. 28 Kel. 22 Ilir
Palembang Sumatera Selatan 30131
Telepon : 0711 – 357378 Faksmile : 0711 - 365533

PENGAJUAN JUDUL SKRIPSI

Nama : Henrika Meylina Setiayanti


NPM : 20142019009.P
Kelas : Reguler B.1
Peminatan/Departemen : Manajemen Keperawatan
Program Studi : Ilmu Keperawatan
NO JUDUL
Hubungan Tindakan Pelaksanaan Diet dengan Kadar Gula Darah Pasien DM Di
1
UPTD Puskesmas Gumawang tahun 2022
Hubungan Pengetahuan dan Tindakan Pelaksanaan Diet dengan Kadar Gula
2
Darah Pasien DM Di UPTD Puskesmas Gumawang Tahun 2022

Palembang, 09 Maret 2022

Pembimbing Skripsi,
72

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


BINA HUSADA PALEMBANG
Jl. Syech Abdul Somad No. 28 Kel. 22 Ilir
Palembang Sumatera Selatan 30131

Telepon : 0711 – 357378 Faksmile : 0711 - 365533

ACC JUDUL PENELITIAN

Nama : Henrika Meylina Setiayanti


NPM : 20142019009.P
Kelas : Reguler B.1
Peminatan/Departemen : Keperawatan Medikal Bedah
Program Studi : Ilmu Keperawatan
Judul : Hubungan Pengetahuan dan Tindakan Pelaksanaan Diet
dengan Kadar Gula Darah Pasien Diabetes Melitus(DM) Di
UPTD Puskesmas Gumawang Tahun 2022

Palembang, 09 Maret 2022

Pembimbing Skripsi,
73

PERNYATAAN KESEDIAAN MENJADI PEMBIMBING

Saya bersedia/tidak bersedia*) menjadi pembimbing bagi mahasiswa:


Nama : Henrika Meylina Setiayanti
NPM : 20142019009.P
Kelas : Reguler B.1
Peminatan/Departemen : Keperawatan Medikal Bedah
Program Studi : Ilmu Keperawatan
Topik : Hubungan Pengetahuan dan Tindakan Pelaksanaan
Diet dengan Kadar Gula Darah Pasien Diabetes
Melitus(DM) di UPTD Puskesmas Gumawang Tahun
2022

Palembang, 09 Maret 2022

Yang menyatakan,

Ctt: *) coret yang tidak perlu


74
75
76
77
78

Anda mungkin juga menyukai