Manajemen Proyek
Manajemen Proyek
Manajemen Proyek
RISET OPERASIONAL
“ Manajemen Proyek”
Dosen pengampu :
ARI SELLYANA, M.KOM
Disusun Oleh :
Tengku Muhammad Irhas Mubaraq
(21552010)
Juliyos
(21552010)
Indra Kurniawan
(21552010)
Ismiati
(2155201042)
PENDAHULUAN
Manajemen proyek itu suatu displin ilmu pada era tahun 1950an, Amerika bangsa
yang pertama kali menggunakan ilmu manajemen proyek. Henry Gantt dapat dikatakan
bapak dari ilmu manajemen proyek, dan namanyapun menjadi metode yang digunakan,
bernama “Gantt Chart”. Perlu diingat bahwa mempelajari manajemen proyek itu tidak
terlalu sulit, karena didalamnya terdapat hal hal yang terbiasa dilakukan oleh manusia,
hanya ditambah sedikit logika dan aturan yang khusus. Sedangkan proyek itu usaha yang
harus dilakukan dari awal hingga akhit pada suatu kejadian, yang mempunyai batasan
waktu – anggaran – sumber daya yang dibutuhi oleh pelanggan. Meski pada akhir tujuan
adanya proyek adalah untuk memuaskan pelanggan. “Maksudnya begini ketika ada
perusahaan besar maupun kecil memanajemen proyek, yang terpenting adalah waktu
yang tepat dalam membuat dan memustuskan prediksi, serta penggunaan sumber daya
dan laporan dalam penyampaian produk atas hasil dari proyek yang dijalankan.” Lalau
bagimana kita mengetahui bahwa itu adalah “proyek”? diperlukan beberapa ciri ciri/
karakteristik dari proyek,yaitu: ada sasaran /tujuan,memiliki rentang
waktu/deadline,waktu biaya dan syarat kerja yang lengkap,berurutan dari a hingga
z,terkadang merupakan sesuatu event/kejadian yang sebelumnya belum pernah
dilakukan.
A. Latar Belakang
Manajemen adalah Aktivitas yang meliputi perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan dan kepemimpinan, serta pengawasan terhadap pengelolaan sumber daya
yang dimiliki suatu organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Proyek
merupakan Suatu kegiatan sementara yang dilakukan atau yang berlangsung dalam waktu
terbatas dengan alokasi sumber daya tertentu dan dimaksudkan untuk menghasilkan
produk (deliverable) yang kriterianya telah digariskan dengan jelas. Semakin maju
peradaban manusia, semakin cangih dan kompleks proyek yang dikerjakan dengan
melibatkan pengguna sumberdaya dalam bentuk tenaga manusia, material dan dana yang
jumlahnya bertambah besar. Diiringi pula dengan semakin ketat kompetisi
penyelenggaraan proyek untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sehingga dibutuhkan
cara pengelolaan, metoda serta teknik yang paling baik sehingga pengunaan sumber daya
benar-benar efektif dan efisien sehingga dibutuhkan manajemen proyek. Dengan kata lain
manajemen proyek tumbuh karena dorongan mencari pendekatan penggelolaan yang
sesuai dengan tuntutan dan sifat kegiatan proyek, suatu kegiatan yang dinamis dan berbeda
dengan kegiatan operasional rutin. Manajemen Proyek berbeda dengan manajemen klaisik
yang berhasil menggelola kegiatan operasional. Hal ini karena beberapa prilaku proyek
yang penuh dinamika dan adanya perubahan cepat.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
LANDASAN TEORI
Pengertian manajemen Manajemen proyek terdiri dari dua kata : manajemen dan
proyek.manajemen merupakan pengkoordinasian aktivitas kerja beberapa orang sehingga
ker1a bisa diselesaikan secara efektif dan efisien Pengertian proyek menurut A Guide to the
project management body of knowledge ( 2004 p5) Proyek adalah usaha sementara yang
dikerjakan untuk membuat produk dan layanan yang unik. Proyek memiliki karakteristik
yaitu:
1. Temporary
• Sebagian besar pengetahuan yang dibutuhkan untuk mengelola proyek yang unik atau
hampir unik untuk manajemen proyek (misalnya: analisis jalur kritis dan struktur kerja
rincian). Namun PMBOK tidak tumpang tindih dengan disiplin manajemen yang lain nya.
2. Manajemen Proyek
d. Manajer proyek harus mengenali resiko yang mungkin terjadi dan meminimalkan
dampak terhadap penyelesaian proyek.
Banyak kesalahan terjadi dalam mengelola sebuah proyek yang menyebabkan sering
menjadi hambatan. Terdapat beberapa proses yang perlu dilakukankan seorang manajer
proyek dalam mengendalikan waktu proyek yaitu :
c. Estimasi aktivitas sumber daya proyek Estimasi aktivitas sumber daya proyek
bertujuan untuk melakukan estimasi terhadap penggunaan sumber daya proyek.
d. Estimasi durasi kegiatan proyek Proses ini diperlukan untuk menentukan berapa
lama waktu yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan proyek.
e. Membuat jadwal proyek Setelah seluruh aktivitas, waktu dan sumber daya proyek
terdefinisi dengan jelas, maka seorang manager proyek akan membuat jadwal proyek.
Jadwal proyek ini nantinya dapat digunakan untu menggambarkan secara rinci mengenai
seluruh aktivitas proyek dari awal pengerjaan proyek hingga proyek diselesaikan.
f. Mengontrol dan mengendalikan jadwal proyek Saat kegiatan proyek mulai berjalan,
maka pengendalian dan pengontrolan jadwal proyek perlu dilakukan. Hal ini diperlukan
untuk memastikan apakah kegiatan proyek berjalan sesuai dengan yang telah direncanakan
atau tidak.
Ruang lingkup adalah semua pekerjaan yang termasuk dalam penciptaan produk.
Manajemen ruang lingkup terjadi atau diperlukan pada tahap inisiasi, perencanaan dan
pengendalian. Proses utama proyek yang termasuk dalam manajemen ruang lingkup
meliputi: a. Initiation. Termasuk dalam proses ini adalah komitmen organisasi pada awal
proyek atau kelanjutan fase berikutnya dari sebuah proyek. Output dari proses initiation ini
adalah project charter (diagram proyek), dimana berupa dokumen formal yang
menunjukkan eksistensi dan memberikan overview menyeluruh dari proyek.
b. Perencanaan ruang lingkup/Planning. Peran WBS paling banyak pada tahap ini,
yaitu: 1. Perencanaan Lingkup : Proses perencanaan lingkup tentang bagaimana WBS
akan dibuat dan didefinisikan.
3. Definisi Aktifitas : WBS adalah sumber input pada proses ini dan menjadi
komponen kunci atas perencanaan proyek
5. Perencanaan biaya : WBS sebagai input pada proses ini dan WBS mengidentifikasi
project deliverables dengan biaya yang dialokasikan.
6. Perencanaan Sumber Daya Manusia : WBS adalah sumber input pada proses ini
dan menjadi kunci utama perencanaan proyek.
2. Kendali lingkup : WBS adalah sumber input pada proses ini, yang menjadi
komponen utama dalam perencanaan proyek.
3. Penting untuk melakukan adjusment atas WBS jika ada perubahan lingkup proyek
sedemikian perubahan yang akan datang akan berdasarkan atas update yang disetujui
berdasarkan project baseline. WBS meningkatkan kemampuan project manager untuk
menilai dampak atas perubahan lingkup.
4. Kendali biaya : Pembuatan WBS menunjukkan titik terbaik dalam hierarki atas
deliverables dimana implementasi kendali biaya. Tahap-tahap perencanaan proyek Setelah
kontrak ditanda tangani, maka perusahaan harus memberi wewenang untuk melakukan
perencanaan sebagai berikut:
1. Penentuan tujuan proyek dan kebutuhan kebutuhannya. Dalam hal ini perlu
dilakukan hasil akhir proyek, waktu, biaya, dan performansi (catatn outcome yang
dihasilkan dari fungsi suatu pekerjaan tertentu atau kegiatan selama suatu periode waktu
tertentu) yang ditargetkan.
2. Pekerjaan pekerjaan apa saja yang diperlukan untuk mencapai tujuan proyek harus
diuraikan dan didaftar.
4. Jadwal untuk setiap aktivitas pekerjaan dibuat yang memperlihatkan waktu tiap
aktivitas dan batas selesai.
2. Permintaan pasar Hal ini terjadi bila suatu ketika pasar memerlukan kenaikan suatu
macam produk dalam jumlah besar. Permintaan ini dipenuhi dengan jalan membangun
sarana produksi baru.
3. Dari dalam perusahaan yang bersangkutan Hal ini dimulai dengan adanya desakan
keperluan dan setelah dikaji dari segala aspek menghasilkan keputusan untuk
merealisasikannya menjadi proyek. Misalnya proyek yang bertujuan untuk meningkatkan
efisiensi kerja dan memperbarui perangkat dan system kerja lama agar lebih mampu
bersaing.
2. Project Planning Perencanaan proyek secara umum berisi: tujuan & ruang
lingkup proyek (scope manajemen), waktu pengerjaan atau jadwal proyek
(time management), rencana anggaran biaya proyek (cost management),
kualitas proyek (quality management), sumber daya proyek (resource
management), manajemen risiko (risk management), perencanaan komunikasi
(communication management), pengadaan (procurement management), serta
integrasi (integration management).
Tujuan Project Planning
a. Mendefenisikan ruang lingkup proyek.Membuat detail jadwal pelaksanaan
proyek.Menentukan alokasi dana yang dibutuhkanproyek.Menetapkan
prosedur dan mekanismepengontrolan proyek.
b. Menentukan kualifikasi, peran dan tanggung jawab,serta jumlah personil
yang dibutuhkan untukmelaksanakan proyek.
3. Project Execution Project execution adalah tindak lanjut dari apa yang telah
dituangkan dalam project management plan. Tujuan Project Execution :
a. Merealisasikan perencanaan proyek dan tertuang dalam perencanaan
manajemen proyek (project management plan).
b. Mengoordinasikan kinerja tim proyek dan juga mengoptimalkannya, serta
pemanfaatan sumber daya non-personil. Merealisasikan perubahan
perencanaan proyek yang telah disetujui.
E.MACAM-MACAM PROYEK
Dilihat dari komponen kegiatannya, proyek dapat dibedakan menjadi :
1. royek Engineering-Konstruksi Definisi Komponen kegiatan utama jenis
proyek ini terdiri dari pengkajian kelayakan, desain engineering, pengadaan,
dan konstruksi. Proyek seperti ini contohnya pembangunan gedung, jembatan,
jalan raya, fasilitas industri dan lain-lain.
2. Proyek Engineering-Manufaktur Proyek manufaktur merupakan proses
untuk menghasilkan produk baru. Jadi produk tersebut adalah hasil usaha
kegiatan proyek. Kegiatan utamanya meliputi desain engineering,
pengembangan produk (product development), manufaktur, perakitan, uji
coba fungsi dan operasi produk yang dihasilkan. Contohnya seperti
pembuatan generator listrik, mesin pabrik, kendaraan. Bila kegiatan
manufaktur dilakukan berulang-ulang, rutin dan menghasilkan produk yang
sama dengan terdahulu, maka kegiatan ini tidak lagi diklasifikasikan sebagai
proyek
3. Proyek Penelitian dan Pengembangan Proyek ini bertujuan melakukan
penelitian dan pengembangan dalam rangka menghasilkan suatu produk
tertentu. Dalam mengejar proses akhir, proyek ini seringkali menempuh
proses yang berubah-ubah, demikian pula dengan lingkup kerjanya. Proyek
ini dapat berupa proyek yang meningkatkan dan memperbaiki mutu produk.
Contoh : Proyek membuat robot yang difungsikan untuk membantu pekerjaan
rumah tangga, penelitian mengenai ditemukannya bibit unggul dari suatu
tanaman.
4. Proyek Pelayanan Manajemen Proyek ini sering muncul dalam perusahaan
maupun instansi pemerintah. Proyek ini bisa berupa : perusahaan merancang
reorganisasi, ,perancangan struktur organisasi, merancang sistem informasi
manajemen, meliputi perangkat lunak ataupun perangkat keras, merancang
program efisiensi dan penghematan, serta melakukan diversifikasi,
penggabungan dan pengambil alihan.
5. Proyek kapital Kegiatan yang dilakukan dalam proyek ini biasanya
digunakan oleh sebuah badan usaha atau pemerintah. Proyek ini biasanya
berupa pengeluaran biaya untuk pembebasan tanah, pembelian materiil,
pembelian peralatan, pemasangan fasilitas, desain mesin dan konstruksi guna
pembangunan instalasi pabrik/gedung baru. Pada kenyataan yang
sesungguhnya tidak mudah memilah-milah macam proyek berdasarkan
criteria diatas karena seringkali satu proyek mengandung macam-macam
komponen kegiatan dengan bobot(harga, atau jam, orang) yang tidak jauh
berbeda. Sebagai contoh, proyek instalasi pembangkit listrik tenaga uap
(PLTU). Dari segi pembangunannya dapat digolongkan sebagai proyek
engineering-konstruksi. Namun bila dilihat komponen utamanya seperti ketel
uap, generator listrik, turbin uap, dan peralatan lainnya yang semuanya
melibatkan engineering-manufaktur, maka secara keseluruhan kegiatan
manufaktur akan memiliki bobot(biaya) tidak jauh berbeda dari kegiatan
konstruksi, bahkan mungkin lebih. Atas dasar itulah pengelompokan seperti
diatas tidak boleh diartikan secara sempit karena memang tidak terdapat batas
yang jelas, tetapi hendaknya dilihat dari komponen kegiatan yang
diperkkirakan memiliki bobot terbesar.
F.KUNCI SUKSES KESELURUHAN PROYEK :
1.Project Integration Management yang baik. Manajer proyek harus mampu
mengintegrasikan seluruh knowledge area selama project life cycle
berlangsung. Kebanyakan manajer proyek terlalu berfokus pada halhal yang
detail tetapi melupakan big picture dari proyek yang sedang dikerjakan
Manajemen integrasi proyek, bukanlah integrasi perangkat lunak. Manajemen
integrasi proyek: termasuk Interface. Management (identifikasi dan
manajemen poin-poin interaksi antar elemen-elemen dalam proyek.
2.Kerangka kerja integrasi manajemen proyek, pengembangan, atribut, dan
elemen umum dari sebuah rencana proyek. Berpikir tentang proyek, sama
artinya dengan menuangkan gagasan-gagasan dalam sebuah kerangka konsep.
Semakin matang konseptualisasi sebuah proyek, semakin mudah perencana
proyek merunut semua aktivitas yang berjalan dalam rentang waktu
pelaksanaan proyek hingga titik pencapaian tujuan. Berawal dari tahap inilah,
suatu proyek diperkirakan kelayakannya. Selanjutnya konsepsi dituangkan
dalam sebuah perencanaan yang biasanya berbentuk proposal. Bersamaan
dengan terbitnya gagasan, penyusunan konsep dan proposal, kerangka kerja
manajemen proyek mulai dilaksanakan. Di dalam kerangka kerja, lebih dulu
disepakati terminologi dan pandangan terhadap proyek yang akan dilakukan.
Sedemikian rupa harus dipahami tentang konteks penerapan proyek,
gambaran jelas tentang lingkungan proyek yang akan direncanakan, dan cara
memahami berbagai proses interaksi yang secara umum terjadi dalam
manajemen proyek. Manajemen proyek dalam hal ini berarti penerapan
pengetahuuan, ketrampilan, sarana dan teknik untuk menjalani segala
aktivitas yang sesuai dengan kebutuhan pelaksanaan proyek. Ruang lingkup
pengetahuan tentang manajemen proyek (project management knowledge)
meliputi:
3.Analisis Stakeholder dan contohnya. Dokumen stakeholder analisis
merupakan dokumen yang penting (dan sensitif), karena memberikan
informasi mengenai stakeholder berkaitan dengan:
a. Nama dan organisasi stakeholder.
b. Peranannya dalam proyek.
c. Fakta-fakta unik mengenai stakeholder.
d. Level keterlibatannya, dan.
e. Ketertarikannya akan proyek saran-saran untuk menjaga relasi dengan
stakeholder
• kesalahpahaman (Misunderstandings).
• manajemen yang tidak baik (Poor management) Manajer proyek yang baik tidak
menghindari semua resiko, tetapi menyiapkan proses dan prosedur standart untuk berusaha
mencegah resiko yang mungkin terjadi seperti:
b. Tidak konsisten antara proses dan prosedur yang digunakan manajer proyek
A. KESIMPULAN
Semakin maju peradaban manusia, semakin cangggih dan kompleks proyek yang
dikerjakan dengan melibatkan pengguna sumber daya dalam bentuk tenaga manusia,
material dan dana yang jumlahnya bertambah besar. Diiringi pula dengan semakin ketat
kompetisi penyelenggaraan proyek untuk memenuhi kebutuhan masyarakatsehingga
dibutuhkan cara pengelolaan, metode serta teknik yang paling baik sehingga penggunaan
sumber daya benar-benar efektif dan efisien sehingga dibutuhkan manajemen proyek.
Dengan kata lain manajemen proyek tumbuh karena dorongan mencari pendekatan
pengelolaan yang sesuai dengan tuntutan dan sifat kegiatan proyek, suatu kegiatan yang
dinamis dan berbeda dengan kegiatan operasional rutin. Manajemen proyek berbeda
dengan manajemen klasik yang berhasil mengelola kegiatan operasional. Hal ini karena
beberapa perilaku proyek yang penuh dinamika dan adanya perubahan cepat.
Demikianlah makalah yang kami buat ini, semoga bermanfaat dan menambah
pengetahuan para pembaca. Kami mohon maaf apabila ada kesalahan ejaan dalam
penulisan kata dan kalimat yang kurang jelas dimengerti, dan lugas. Karena kami
hanyalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan. Dan kami juga sangat
mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Sekian penutup dari kami semoga dapat diterima dihati dan kami ucapkan terima kasih
yang sebesar besarnya.
DAFTAR PUSTAKA
https://ranggryani.wordpress.com/2013/05/16/makalah-manajemen-proyek/
http://dinyistyanto.blogspot.com/2014/03/makalah-manajemen-proyek.html
http://nurulauliarachman.blogspot.com/2013/10/makalah-menejemen-proyek-resiko.html
http://atamarenaperdana93.blogspot.com/2011/12/manajemen-proyek-dan-resiko.html/