Aspek Pengendalian

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 2

Aspek pelestarian

Aspek pelestarian dilakukan untuk menjaga kelertarian sumber daya air baik dari kualitas
maupun kuantitasnya agar penggunaan air bisa berkelanjutan. Dengan melakukan
pelestarian sumber daya air, kita akan mengetahui karakteristik dasar sumber daya air yang
tersedia. Setiap karakter muncul dikarenakan adanya perbedaan wilayah administrasi yang
disebabkan adanya perbedaan faktor topografi dan geologi. Faktor topografi dan geologi erat
kaitannya dengan kondisi air dari segi kuantitas dan kualitas antara hulu dan hilir, antara
instream dengan offstream, antara air dan permukaan dan air bawah tanah. Untuk mengelola
kuantitas dan kualitas air dibutuhkan persan seluruh elemen masyarakat begitu pula peran
multi-stakeholder juga sangat dibutuhkan agar ketersediaan sumber daya air masih bisa
digunakan dengan baik oleh generasi sekarang maupun di masa depan. Proses pelestarian
sumber daya air menggunakan konsep tata ruang wilayah yakni dengan melakukan
pembagian zona pada sumber daya air yang tersedia.

Melakukan proses pelestarian sumber daya air menggunakan tata ruang wilayah menurut
pembagian zona pada sumber daya air :

a. Zona I disebut juga dengan zona rendah yang berada di sepanjang pantai,
sering terjadi banjir, memiliki kontur tanah yang lembek dan adanya intrusi air
laut ke air bawah tanah. Zona ini biasanya digunakan untuk tempat budidaya
ikan air laut
b. Zona II disebut juga sebagai zona rendah, tetapi area ini lebih berisiko banjir,
baik untuk budidaya tanaman pangan, memiliki air tanah yang bersifat sensitif
(rawan) terhadap polusi. Biasanya wilayah ini digunakan untuk pertanian,
budidaya ikan air tawar berupa waduk, dan peternakan
c. Zona III disebut sebagai zona datar yang memiliki muka tanah yang relatif
tinggi, memiliki slope yang cukup, memiliki kualitas air tanah yang baik, tidak
memiliki risiko banjir, walaupun tergenang. Wilayah ini biasanya digunakan
untuk daerah industri, pemukiman penduduk, peternakan, dan pertanian
d. Zona IV merupakan zona perbukitan, tempatnya di dataran agak tinggi, tidak
memiliki risiko banjir ataupun genangan, lahannya relatif subur, tetapi
ketersediaan air sedikit karena daerahnya berupa tangkapan air (catchment
area) bagi Zona I, II, dan III. Biasanya wilayah ini digunkan untuk pertanian
yang memakai sitem terasering, kebun stroberi, apel, daerah wisata alam, dan
perhutanan
e. Zona V : merupakan area pegunungan yang memiliki kelerengan (slope) dan
kecepatan aliran permukaan (fast flowing surface water) yang tinggi. Sumber
air yang dihasilkan sangat jernih dan bagus untuk dikonsumsi. Biasanya
sebagian besar daerahnya ada area air terjun. Merupakan sumber asal air yang
mengalir ke sungai . Wilayah ini biasanya digunkan untuk sumber air minum
perusahan-perusahan air mineral.

Perda kota madiun terkait pengelolaan sumber daya air

Peraturan daerah kota madiun nomor 13 tahun 2012 tentang pedoman pembentukan dan
pemberdayaan himpunan petani pemakai air.

Anda mungkin juga menyukai