KLS 11 Materi Bab 4

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 13

KEGIATAN PEMBELAJARAN 3

PERJANIJAN INTERNASIONAL

A. Uraian Materi

Perjanjian internasional adalah, sebagai suatu persetujuan antara subyek-


subyek hukum internasional yang menimbulkan kewajiban-kewajiban
(obligations) yang mengikat dalam hukum internasional. Persetujuan tersebut
dapat berbentuk bilateral maupun multilateral.
1. Dalam perkembangannya, para ahli juga memberikan definisi pengertian
perjanjian internasional. Definisi perjanjain internasional menuurt beberapa
ahli adalah sebagai berikut :
1) Prof Dr. Mochtar Kusuma Atmaja, SH.L.L.M.
Perjanjian internasional adalah perjanjian yang diadakan antarnegara yang
bertujuan menciptakan akibat-akibat hukum tertentu
2) Schwarzenbergger
Perjanjian internasional adalah suatu persetujuan antara subjek-subjek
hukum internasional yang menimbulkan kewajiban-kewajiban yang
mengikat dalam hukum internasional
3) Michel Velly
Perjanjian internasional adalah sbuah perjanjian yang merupakan perjanjian
internasional bila melibatkan dua atau lebih negara atau subjek internasional
dan di atur oleh hukum internasional

2. Dalam perjanjian internasional, sering digunakan istilah-istilah yang


memudahkan dalam memberikan pengertian dalam perjianjian yang dibuat oleh
negar-negara. Istilah-isilah perjanjian internasional tersbut antara lain :
1) Traktat
adalah perjanjian yang paling formal dan merupakan persetujuan dari dua
negara atau lebih. Perjanjian ini juga khusus mencakup tentang bidang
ekononi dan politik.
2) Konvensi
Konvensi merupakan persetujuan formal yang bersifat multilateral dan tidak
berhubungan dengan kebijaksanaan tingkat tinggi atau high policy. Namun
dalam persetujuan konvensi ini harus dilegalisasi oleh beberapa wakil yang
berkuasa penuh.
3) Protokol
Protokol juga merupakan persetujuan yang tidak formal dan biasanya dibuat
oleh kepala negara. Protokol dibuat untuk mengatur masalah-masalah
tambahan seperti adanya penafsiran beberapa klausal terntentu.
Dalam protokol ini ada beberapa contoh yang pertama adalah protocol of
signature.
4) Persetujuan
Persetujuan merupakan perjanjian yang memiliki sifat teknis dan
administratif. Namun persetujuan ini tidak begitu diartikan karena sifatnya
yang tidak resmi seperti trakat dan konvensi.
5) Perikatan
Perikatan adalah sebuah perjanjian untuk transaksi yang sifatnya sementara
dan tidak seresmi traktat dan konvensi.
6) Proses verbal
ses verbal adalah catatan-catatan.
7) Piagam
Piagam membahas tentang peraturan yang ditetapkan dalam persetujuan
internasional baik dalam pekerjaan ataupun kesatuan tertentu.
8) Deklarasi
merupakan perjanjian yang berbentuk trakat serta dokumen tidak resmi.
Deklarasi dijadikan sebagai sebuah trakat dalam menerangkan suatu judul
dari batang tubuh ketentuan trakat. Deklarasi juga dijadikan sebagai
persetujuan tidak resmi dalam trakat atau konvensi.
9) Modus Vivendi
Modus merupakan dokumen untuk mencatat perstujuan internasional yang
memiliki sifat sementara hingga berhasil mewujudkan perjumpaan yang
lebih bersifat permanen, terinci dan juga sistematis.
10) Pertukaran Nota
Proses ini merupakan metode yang tidak resmi namun banyak digunakan
pada akhir-akhir ini. biasnya pertukaran nota ini digunakan oleh wakil
militer dan negara dan dapat bersifat multilateral. Akibat yang ditimbulkan
dari pertukaran kota ini adalah kewajiban yang menyangkut pihak terkait.
11) Ketentuan penutup
Merupakan ringkasan hasil konvensi yang didalamnya menyebutkan negara
peserta, nama utusan serta beberapa masalah yang disetujui oleh konferensi
serta tidak memerlukan ratifikasi.
12) Ketentuan Umum
etentuan umum adalah traktat yang dapat bersifat resmi dan tidak resmi
13) Charter
Charter adalah istilah yang digunakan dalam perjanjian internasional yang
berfungsi untuk pendirian badan dan melakukan fungi administratif.
Contohnya adalah Antalantic Charter Pakta yang menunjukkan suatu
persetujuan lebih khusus.
14) Pakta
Pakta adalah istilah yang menunjukkan suatu persetujuan yang lebih
khusus dan membutuhkan ratifikasi, seperti pakta warsawa
15) Covenant
Mengandung arti yang sama dalam piagam. Dengan begitu bentukistilah ini
digunakan sebagai konsitusi oranisasi internasional. Namun ada beberapa
perjanjian yang bukan konstitusi pada organisasi internasional juga
menggukanan istilah convenant. Seperti konvenan internasional pada hak-
hak sipil dan politik yang terjadi pada tanggal 16 Desember 1966.

3. Tahapan Perjanjian Internasional


Sebelum dilakukan Perjanjian internasional ada beberapa tahapan-tahapan
yang harus di lalui secara teknis. Tahapan tersebut memberikan
keteraturan dan menimbulkan ketelitian dalam melaksanakan perjanjian
antar negara.
Berikut tahapan perjajian internasional
a. Perundingan (negotiation)
Perundingan ialah perjanjian tahap pertama dalam proses pembuatan
perjanjian internasional. Yang sebelumnya diadakannya perjanjian,
kedua belah pihak terlebih dahulu mengadakan penjajakan atau
pembicaraan pendahuluan.
b. Penandatanganan (signature)
Dalam tahap kedua pembuatan perjanjian internasional ialah
penandatanganan. Sebelum tahap ini dilakukan oleh para menteri luar
negeri “menlu” atau kepala pemerintahan. Dalam perjanjian
multirateral,
penandatangan dapat dilakukan oleh peserta perjanjian internasional,
yang apabila disetujui oleh dua pertiga peserta yang hadir, kecuali
ketentuan lain dalam perundingan tersebut.
c. Pengesahan (ratification)
Tahap yang ketiga dalam pembuatan perjanjian internasional ialah
pengesahan “ratifikasi”, yang tahap penandatanganan atas perjanjian
hanya bersifat sementara dan masih harus dikuatkan dengan pengesahan
atau penguatan.

4. Manfaat perjanjian internasional


Manfaat perjanjian internasional bagi Indonesia yang paling tepat adalah dengan
menjabarkan usaha Indonesia memperjuangkan wawasan nusantara yang
dilandasi konsep “negara kepulauan”. Konsep tersebut pertama kali diutarakan
secara resmi dalam Sidang Hukum Laut di Geneva 1958. Siding hukum laut di
Geneva tahun 1958 menghasilkan beberapa konvensi. Dalam perkembangan
selanjutnya, perjuangan pengakuan atas prinsip negara kepulauan dilakukan lagi
konvensi Hukum Laut 1982. ketentuan – ketentuan dari Konvensi Hukum Laut
tahun 1982 yang amat penting bagi Indonesia adalah sebagai berikut :
a. Pengakuan atas batas 12 mil laut sebagai laut territorial negara pantai
dan negara kepulauan
b. Pengakuan batas 200 mil laut sebagai Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE)
c. Pengakuanhak negara tak berpantai untuk ikut memanfaatkan
sumber daya alam dan kekayaan lautan
B. Latihan Soal
Untuk mengukur sejauh mana tingkat penguasaan materi ini, Silahkan Kalian
menjawab Latihan soal berikut ini!
Pilihlah salah satu alternatif jawaban yang dianggap paling Benar !
1. Perjanjian internasional adalah sbuah perjanjian yang merupakan perjanjian
internasional bila melibatkan dua atau lebih negara atau subjek internasional dan
di atur oleh hukum internasional merupakan definisi perjanjian internasional
yang di ungkapkan oleh ....
a. Mochtar kusumaatmaja
b. Michel Virally
c. Oppenheimer-Lauterpacht
d. Miriam Budiardjo
e. Schwarzenberger

2. Perjanjian yang paling formal dan merupakan persetujuan dari dua negara atau
lebih. Perjanjian ini juga khusus mencakup tentang bidang ekononi dan politik
adalah ....
a. traktat
b. konvensi
c. persetujuan
d. piagam
e. deklarasi

3. Perjanian yang merupakan perjanjian yang memiliki sifat teknis dan


administrative adalah ....
a. Persetujuan
b. Konvensi
c. Piagam
d. Covenant
e. deklarasi

4. Tahapan perjanjian internasional adalah ….


a. perundingan (negotiation), penandatanganan (signature), dan pengesahan
(ratification)
b. perundingan (negotiation), pengesahan (ratification), penandatangannan
(signature)
c. penandatangannan (signature), perundingan (negotiation), pengesahan
(ratification)
d. pengesahan (ratification), perjanjian (agreement), penandatanganan (signature)
e. penandatangannan (signature), perukaran nota, pemberian piagam
persetujuan, ketentuan umum (general act), ketentuan penutup.

5. Yang merupakan ketentuan-ketentuan dari Konvensi Hukum Laut tahun 1982


yang amat penting bagi Indonesia adalah sebagai berikut ....
a. Pengakuan atas batas 120 mil laut sebagai laut territorial negara pantai
dan negara kepulauan
b. Pengakuan batas 200 mil sebagai Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE)
c. Pengakuan hak negara tak berpantai untuk tidak ikut memanfaatkan
sumber daya alam dan kekayaan lautan
d. Pengakuan batas batas 22 mil sebagai laut teritoral negara pantai dan
negara kepulauan
e. Pengakuan dan hak negara untuk mengelola pantai daerah perbatasan
KEGIATAN PEMBELAJARAN 4
PERWAKILAN DIPLOMATIK

A. Uraian Materi
1. Korps Perwakilan Diplomatik
Korps perwakilan diplomatik adalah Badan kolektif diplomat asing yang
diakreditasi untuk negara atau badan tertentu. Atau dengan kata lain, sebuah
organisasi yang terdiri dari semua misi diplomatik dan anggota setiap
penduduk negara di satu negara. Tidak ada kualifikasi khusus atau tugas di
bawah hukum internasional.
Tingkatan Perwakilan Diplomatik
1) Duta besar berkuasa penuh (Ambassador), perwakilan tertinggi dalam
perwakilan diplomatik yang memiliki kekuasaan penuh dan luar biasa.
2) Duta (Gerzant), wakil diplomatik yang pangkatnya lebih rendah dari duta
besar.
3) Menteri Residen, hanya mengurus urusan negara dan tidak berhak
mengadakan pertemuan dengan kepala negara tempatnya bertugas.
4) Kuasa Usaha (Charge de affair), kuasa usaha yang tidak diperbantukan
kepada kepala negara.
5) Atase-atase
a. Atase pertahanan, memberi nasehat dibidang militer
b. Atase tekhnis, perdagangan, perindustrian, dan bidang lain, membuat
paspor dan pencatatan sipil
2. Perwakilan diplomatik mempunyai Hak-hak istimewa dalam menjalankan
tugasnya. Para pejabat diplomatik mewakili adalah pejabat negara pengirim
dan mewakili kepala negaranya, karena itulah ia mendapatkan hak istimewa
dan kekebalan sebab dengan adanya pemberian itu, maka negara penerima
dianggap menghormati kedaulatan negara
pengirim. Pemberian hak-hak kekebalan dan keistimewaan itu hanya
didasarkan pada kebutuhan fungsional agar para pejabat diplomatik dapat
melaksanakan tugasnya dengan baik. Teori ini dianggap dapat memberikan
batasan atas semua hak-hak itu sehingga digunakan menjadi ketentuan dalam
konvensi Wina 1961.
Hak-hak istimewa perwakilan diplomatik antara lain,
1) Hak imunitas
Hak yang menyangkut pribadi seorang diplomat serta gedug perwakilan,
termasuk tidak tunduk kepada yuridiksi (hukum) di negara tempat bertugas, baik
perkara perdata maupun pidana, namun dapat diusir atau dikembalikan kenegara
asalnya.
2) Hak Ektratertorial
Hak kebebasan diplomat terhadap daerah perwakilannya, termasuk halaman
bangunan serta kelengkapannya seperti bendera, lambang negara, dokumen,
surat- surat lainnya yang bebas sensor.

Sumber : id.wikipedia.org
3. Korps Konsuler
Korps Konsuler adalah perwakilan di luar negeri yang bertugas dalam
membina hubungan non politik dengan negara lain yang mempunyai wilayah
kerja tertentu dalam wilayah negara penerima. Dalam menjalankan tugasnya
korps Konsuler mempunyai tingkatan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Tingkatan perwakilan Konsuler yaitu,
1) Konsul Jendral, membawahi beberapa konsul yang ditempatkan di ibu kota
negara
2) Konsul dan wakil konsul, mengepalai suatu kekonsulan yang kadang-
kadang diperbantukan kepada konsul jendral
3) Agen Konsul, diangkat oleh konsul jendral untuk mengurus hal-hal yang
bersifat terbatas dan berhubungan dengan kekonsulan

4. Fungsi Perwakilan Diplomatik


1) Representasi, mewakili negara pengirim di dalam negara penerima
2) Proteksi, Melindungi kepentingan nasional negara dan warga negara yang
berada dalam wilayah kerjanya
3) Observasi, Melaksanakan pengamatan, penilaian, dan pelaporan
4) Negosiasi, mengadakan persetujuan dengan pemerintah dari negara-negara
penerima
5) Relasi, memelihara hubungan persahabatan antar negara pengirim dengan
negara penerima

4. Perbedan perwakilan Diplomatik dan Konsuler

No Korps Diplomatik Korps Konsuler


1 Memelihara kepentingan Memelihara kepentingan
negaranya dengan memelihara negaranya dengan
hubungan pejabat-pejabat pusat melaksanakan
hubungan dengan pejabat-
pejabat tingkat daerah

2 Berhak mengadakan hubungan Berhak mengadakan


yang bersifat politik hubungan yang bersifat non
politik
3 Satu negara mempunyai Satu negara mempunyai
satu perwakilan diplomatik satu perwakilan diplomatik
4 Mempunyai hak ektstrateritorial Tidak

5. Mulai dan Berakhirnya perwakilan diplomatik dan Korps Konsuler

Hal Perwakilan Diplomatik Perwakilan Konsuler


Mulai  Saat menyerahkan Memberitahukan kepada
berlakunya surat kepercayaan khalayak negara
(letter de Credence) penerima
pasal 13 Konvensi
Wina 1961
Berakhir 1. Sudah habis (pasal 23, 24, dan 25 Konvensi
masa jabatannya Wina 1963)
fungsiny 1. Fungsi seorang pejabat
2. Ia ditarik
a (recalled) oleh konsuler sudah berakhir
pemerintah 2. Penarikan dari
negaranya negara pengirim
3. Karena tidak 3. Pemberitahuanbahwa
disenangi (dipersona ia bukan lagi sebagai
non Grata) anggota staff konsuler
4. Kalau negara
penerima perang
dengan negara
pengirim (pasal 43
Konvensi Wina 1961)

B. Latihan Soal
Untuk mengukur sejauh mana tingkat penguasaan materi ini, Silahkan Kalian
menjawab Latihan soal berikut ini!

Pilihlah salah satualternatif jawaban yang dianggap paling Benar!


1. Perwakilan tertinggi dalam perwakilan diplomatik yang memiliki kekuasaan
penuh dan luar biasa adalah ....
a. duta besar berkuasa penuh
b. duta
c. kuasa usaha
d. menteri residen
e. atase-atase

2. Hanya mengurus urusan negara dan tidak berhak mengadakan pertemuan


dengan kepala negara tempatnya bertugas adalah ....
a. kuasa Usaha
b. menteri Residen
c. duta besar berkuasa penuh
d. atase-atase
e. duta

3. Hak yang menyangkut pribadi seorang diplomat serta gedug perwakilan,


termasuk tidak tunduk kepada yuridiksi (hukum) di negara tempat bertugas,
baik perkara perdata maupun pidana, namun dapat diusir atau dikembalikan
kenegara asalnya disebut ....
a. Imunitas
b. Ekstrateitorial
c. Kebebasan
d. Diplomatic
e. Kebiasaan

4. Yang bukan merupakan hal yang menyebabkan berakhirnya masa jabatan


perwkilan diplomatik adalah ....
a. sudah habis masa jabatannya
b. ditarik oleh pemerintah negaranya
c. negara penerima perang dengan negara pemngirim
d. karena tidak disenangi (persona non grata)
e. karena negaranya punah

5. Melindungi kepentingan-kepentingan negara pengirim dan warga negarnnya di


negara penerima dalam batas-batas yang di ijinkan oleh hukum internasional,
adalah ....
a. relasi
b. proteksi
c. observasi
d. representasi
e. negosiasi

Anda mungkin juga menyukai