Makalah Etika Keguruan
Makalah Etika Keguruan
Makalah Etika Keguruan
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Etika Profesi Keguruan
Disusun oleh:
FAKULTAS TARBIYAH
2022/2023
KATA PENGANTAR
Penulis harap makalah ini dapat memberi manfaat kepada kita semua
dan menambah wawasan kita tentang Cara Memotivasi Belajar Siswa. Makalah
ini masih jauh dari kesempurnaan, maka penulis mengharapkan kritik dan saran
dari pembaca demi perbaikan kami menuju ke arah yang lebih baik.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan masalah.........................................................................................1
C. Tujuan...........................................................................................................1
BAB II......................................................................................................................2
PEMBAHASAN......................................................................................................2
A. Guru Sebagai Profesi....................................................................................2
B. Guru Sebagai Pribadi....................................................................................4
B. Guru Sebagai Anggota Sosial.......................................................................6
BAB III....................................................................................................................8
PENUTUP................................................................................................................8
A. Kesimpulan...................................................................................................8
B. Saran..............................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan masalah
C. Tujuan
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
dan orang tua dari peserta didiknya. Dan yang terakhir adalah seorang guru
memiliki klaim atas uang negara berupa gaji yang diterimanya.
Profesi guru merupakan sebuah jabatan yang sangat mulia dan
mengemban tugas dalam suatu pembelajaran. Tugas pokok tersebut mencakup
secara keseluruhan dalam proses belajar-mengajar. Dan tugas pokok tersebut
harus dilaksanakan secara profesional.
Adapun tugas guru sebagai profesi adalah sebagai berikut:
a. Membantu peserta didik untuk mengembangkan seluruh potensinya
sehingga tumbuh dan berkembang dengan total dan sempurna
b. Membantu anak belajar sehingga kemampuan intelektualnya tumbuh
dengan menguasai berbagai ilmu keterampilan, pengalaman, nilai dan sikap
c. Menyampaikan berbagai ilmu pengetahuan kepada peserta didik dengan
menggunakan pendekatan dan metedologi yang penuh dengan kreativitas
sehingga kreativitas peserta didik tumbuh dan berkembang
d. Menanamkan berbagai nilai-nilai dalam diri pesrta didik sehingga melekat
tumbuh menjadi satu dengan perilaku peserta didik setiap hari
e. Membangun watak dan kepribadian peserta didik menjadi orang yang
memiliki watak dan kepribadian tertentu yang diperlukan oleh masyarakat
luas
f. Mengajar peserta didik bagaimana berhubungan dengan orang lain
g. Mengembangkan peserta didik menjadi orang yang berakhlak mulia
Tugas yang dimiliki oleh guru sebagai profesi, berarti mendidik dan
mengembangkan nilai-nilai kehidupan peserta didiknya. Selain itu ia mengajar
untuk meneruskan, mengembangkan ilmu pengetahuan serta tekhnologi. Dan
melatih untuk mengembangkan ketrampilan, keahlian yang dimiliki peserta
didik itu dan mampu menerapkannya. Tugas guru sebagai profesi menuntut
adanya profesional dan profesionalisasi. Yang dimaksud dengan profesional
adalah keahlian yang dimiliki sseorang guru sebagai bukti akan kompetensi
yang dimilikinya untuk melayani dan membuat orang lain lebih baik lagi.
Sedangkan profesionalisasi adalah usaha untuk selalu meningkatkan profesinya
tanpa ada batasan waktu dan tempat. Tugas guru sebagai profesi meliputi:
Mendidik, yang berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup.
3
Mengajar, maksudnya adalah meneruskan dan mengembangkan
pengetahuan dan tekhnologi.
Melatih, maksudnya mengembangkan ketrampilan-ketrampilan kepada
siswa.
4
3. Bersikap bersahabat, merasa sebagai seorang anggota dalam kelompok
kelas.
4. Menaruh perhatian dan memahami anak didiknya.
5. Berusaha agar pekerjaan menarik, dapat membangkitkan
keinginankeinginan bekerja sama dengan anak didik.
6. Tegas sanggup menguasai kelas dan dapat membangkitkan rasa hormat
pada anak didik.
7. Tidak ada yang lebih disenangi, tak pilih kasih, dan tak ada anak emas atau
anak tiri.
8. Tidak suka mengomel, mencela, dan sarkastis.
9. Anak didik benar-benar merasakan bahwa ia mendapatkan sesuatu dari
guru.
10. Mempunyai pribadi yang dapat diambil contoh dari pihak anak didik dan
masyarakat lingkungannya.
Diakui memang ada juga guru yang tidak disukai oleh anak didik di
sekolah. Guru yang tidak disenangi oleh anak didik itu disebabkan budi pekerti
guru dalam pandangan anak didik tidak baik. Dari waktu ke waktu guru juga
tidak terlepas dari pengamatan anak didik. Paling sedikit setahun, guru dan
anak didik hidup bersama-sama dan dalam rentangan waktu bukan tak
mungkin semua sikap dan perilaku guru terlepas dari pengamatan anak didik.
Dalam pertemuan panama sekolah pun anak didik sudah mulai menilai siapa
guru itu sebenarnya. Karena anak didik mempunyai pandangan tersendiri
terhadap guru-guru yang akan mengajar dan mendidiknya. Ada beberapa sifat-
sifat guru yang tidak disukai oleh anak didik sebagai berikut.
1. Guru yang sangat sering marah-marah, suka merepek, tak pernah
tersenyum, suka menghina, sarkastis, lekas mengamuk.
2. Guru yang tidak suka membantu dalam pekerjaan sekolah, tidak
menerangkan pelajaran. dan tugas-tugas dengan jelas.
3. Guru yang tidak adil, mempunyai anak-anak kesayangan, membenci anak-
anak tertentu.
5
4. Guru yang tinggi hati, menganggap dirinya lebih dari orang lain, ingin
berkuasa dan menunjukkan kelebihannya, tidak mengenal anak didik di
luar sekolah.
5. Guru yang berhati busuk tak karuan, tak toleran, bertabiat kasar, terlampau
keras dan kaku, menyusahkan hidup anak di dalam kelas. …72
6. Guru yang tidak adil dalam memberi angka, dalam ulangan dan ujian.
7. Guru yang tidak mengacuhkan perasaan anak didik, membentak-bentak
anak didik di depan anak-anak lain, anak-anak takut dan tak senang.
8. Guru yang tak menaruh minat terhadap anak-anak dan tidak memahami
mereka.
9. Guru yang memberi tugas dan pekerjaan rumah yang bukan-bukan.
10. Guru yang tak dapat menjaga ketertiban di kelas, tak dapat mengendalikan
kelas, tidak menimbulkan respek dari anak didik.
Dari uraian di atas jelas bahwa yang dikehendaki oleh anak didik
bukan hanya kecakapan guru mengajar di kelas, melainkan yang lebih
penting adalah kepribadian guru. Kepribadian guru itulah yang turut
menentukan apakah belajar di kelas merupakan suatu penderitaan atau
kebahagiaan bagi anak didik.
6
jiwa sosial maka kita juga harus mampu menciptakan komunikasi yang baik
antara masyarakat yang ada di lingkungan sekolah tersebut dan juga wali murid
dari siswa yang diajarkannya.
Guru harus memiliki yang namanya jiwa sosial jika dia punya maka guru
tersebut akan perduli terhadap lingkungan sekitar. Namun jika guru tersebut
tidak peduli dengan lingkungan sekitar maka akan sulit menciptakan hubungan
yang baik dengan masyarakat yang ada di sekolah tersebut.
Guru juga harus memiliki karakteristik yang baik jika ingin menciptakan
komunikasi denagn masyarkat sekitar, karekteristik ini berkaitan dengan
kompetensi sosial. Berkata yang baik dapat dilakukan oleh guru tidak
meyinggung perasaan orang lain bahkan cara berpakaian yang rapi dapat juga
dihargai oleh orang lain.
Ketika proses pembelajaran berlangsung guru juga dapat menciptakan
hubungan yang baik antar guru sebagai pendidik dan siswa. Guru juga dapa
menciptakan hubungan yang baik antara sesama pengajar di sekolah bahkan
guru juga dapat menciptakan komunikasi yang baik dengan wali murid baik
secara tertulis atau langsung mengenai masalah anak dan lain-lainya.
Adapun Jenis Jenis kompetensi Sosial Seorang Guru
1. Terampil Berkomunikasi dengan Peserta didik dan Orang Tua Perserta
Didik.
2. Bersikap Simpatik.
3. Guru Bekerja sama dengan Dewan Pendidikan atau Komite Sekolah.
4. Pandai Bergaul dengan Kawan Kerja dan Mitra Pendidikan.
5. Memahami Dunia Sekitarnya atau Lingkungan.
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
8
di kelas, namun juga
sebagai
pendidik di masyarakat
yang dapat memberikan
teladan yang baik kepada
masyarakat
uru bukan hanya
dipandang sebagai
pengajar di kelas, tetapi
seorang guru diharapkan
pula tampil sebagai
pendidik bukan saja
terhadap peserta didiknya
di kelas, namun juga
sebagai
9
pendidik di masyarakat
yang dapat memberikan
teladan yang baik kepada
masyarakat
Guru bukan hanya dipandang sebagai pengajar di kelas, tetapi seorang
guru diharapkan pula tampil sebagai pendidik bukan saja terhadap peserta
didiknya di kelas, namun juga sebagai pendidik di masyarakat yang dapat
memberikan teladan yang baik kepada masyarakat.
B. Saran
10
DAFTAR PUSTAKA
11