Makalah Etika Keguruan

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 14

PERMASALAHAN YANG DIHADAPI GURU

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Etika Profesi Keguruan

Dosen Pengampu: Ima Frima Fatimah, M.Pd.

Disusun oleh:

Ahsan Badrul Munir (2003003782)

Indra Soleh Gunawan (2003003814)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM DARUSSALAM (IAID)

CIAMIS JAWA BARAT

2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah


memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
tugas makalah yang berjudul “Permasalahan yang dihadpi Guru” dengan tepat
waktu. Sholawat beserta salam semoga selamanya tetap tercurah limpahkan
kepada baginda alam Nabi besar Muhammad ‫ﷺ‬, yang telah membawa kita dari
jaman jahiliyah hingga pada jaman yang terang benderang oleh ilmu seperti
sekarang ini.

Penulisan ini bertujuan untuk memenuhi tugas kuliah yang diberikan


oleh dosen pengampu mata kuliah Etika Profesi Keguruan Ibu Ima Frima
Fatimah, M.Pd. Makalah ini ditulis dari buku-buku yang berkaitan dengan Etika
Profesi Keguruan, serta informasi dari media massa yang berhubungan dengan
Etika Profesi Keguruan. Tidak lupa penyusun ucapkan terima kasih kepada
pengajar mata kuliah atas bimbingan yang diberikan kepada kami, dan juga rekan-
rekan yang telah mendukung sehingga dapat diselesaikannya makalah ini dengan
baik.

Penulis harap makalah ini dapat memberi manfaat kepada kita semua
dan menambah wawasan kita tentang Cara Memotivasi Belajar Siswa. Makalah
ini masih jauh dari kesempurnaan, maka penulis mengharapkan kritik dan saran
dari pembaca demi perbaikan kami menuju ke arah yang lebih baik.

Ciamis, 26 Desember 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan masalah.........................................................................................1
C. Tujuan...........................................................................................................1
BAB II......................................................................................................................2
PEMBAHASAN......................................................................................................2
A. Guru Sebagai Profesi....................................................................................2
B. Guru Sebagai Pribadi....................................................................................4
B. Guru Sebagai Anggota Sosial.......................................................................6

BAB III....................................................................................................................8
PENUTUP................................................................................................................8
A. Kesimpulan...................................................................................................8
B. Saran..............................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam dunia pendidikan, keberadaan peran dan fungsi guru merupakan


salahsatu faktor yang sangat signifikan. Guru merupakan bagian terpenting
dalam prosesbelajar mengajar, baik di jalur pendidikan formal, informal
maupun nonformal. Olehsebab itu, dalam setiap upaya peningkatan kualitas
pendidikan di tanah air, gurutidak dapat dilepaskan dari berbagai hal yang
berkaitan dengan eksistensimereka.
Filosofi sosial budaya dalam pendidikan di Indonesia, telah
menempatkanfungsi dan peran guru sedemikian rupa sehingga para guru di
Indonesia tidak jarangtelah di posisikan mempunyai peran ganda bahkan multi
fungsi. Mereka di tuntuttidak hanya sebagai pendidik yang harus mampu
mentransformasikan nilai-nilai ilmupengetahuan, tetapi sekaligus sebagai
penjaga moral bagi anak didik. Bahkan tidakjarang, para guru dianggap sebagai
orang kedua, setelah orang tua anak didik dalamproses pendidikan secara
global.
Saat ini setidak-tidaknya ada empat hal yang berkaitan dengan
permasalahanyang dihadapi guru di Indonesia, yaitu : pertama, masalah
kualitas/mutu guru, kedua,jumlah guru yang dirasakan masih kurang, ketiga,
masalah distribusi guru danmasalah kesejahteraan guru.

B. Rumusan masalah

1. Bagaimana Guru Sebagai Propesi ?


2. Bagaimana Guru Sebagai Pribadi ?
3. Bagaimana Guru Sebagai Anggota Sosial ?

C. Tujuan

1. Dapat mengetahui dan memahami Guru Sebagai Propesi.


2. Dapat mengetahui dan memahami Guru Guru Sebagai Pribadi
3. Dapat mengetahui dan memahami Guru Guru Sebagai Anggota Sosial

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Guru Sebagai Profesi

Guru merupakan seorang pendidik profesional dengan tugas utama untuk


mendidik, mengarahkan, dan melatih serta menilai dan mengevaluasi peserta
didik pada jalur pendidikan formal. Di dalam UU No. 20 Tahun 2003 istilah
guru dimasukkan dalam jenis pendidik. Padahal guru dan pendidik merupakan
dua hal yang berbeda. Kata pendidik (Bahasa Indonesia) merupakan padanan
kata educator. Dalam kamus Webster kata educator berarti pendidik, spesialis
di bidang pendidikan atau ahli pendidikan. Kata guru (Bahasa Indonesia)
merupakan padanan kata teacher  yang berarti guru adalah seseorang yang
mengajar, khususnya di sekolah.
Secara etimologi, profesi berasal dari kata profession yang memiliki arti
pekerjaan. Dalam KBBI, mengartiakn bahwa profesi adalah suatu bidang
pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian seperti ketrampilan, kejuruan
dan lain sebagainya. Sedangkan secara istilah, profesi dapat diartikan sebagai
suatu bidang pekerjaan yang didasari akan keahlian tertentu. Akan tetapi tidak
semua orang yang memiliki kapasitas dan kahlian tertentu saja akan tetapi ada
syarat yang mengharuskan bahwa orang yang memiliki keahlian tersebut akan
mengabdikan dirinya pada jabatannya itu.
Makna guru atau pendidik pada prinsipnya tidak hanya memiliki
kualifikasi keguruan secara formal melainkan mereka harus memiliki
kompetensi keilmuan tertentu dan dapat menjadikan orang lain pandai baik
dalam ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Dalam ranah kognitif
maksudanya adalah menjadikan peseta didik cerdas intelektualnya, sedangkan
afektif berarti menjadikan siswa mempunyai sikap dan perilaku yang sopan.
Dan secara psikomotorik mampu menjadikan siswa terampil dalam
melaksanakan aktivitasnya secara efektif dan efisien.
Kedudukan guru sebagai profesi bukan karena hasil dari cetakan sosial,
melainkankan karena seorang guru mengandung seperangkat teori yang
sistematis. Selain itu seorang guru memiliki otoritas terhadap anak didiknya

2
dan orang tua dari peserta didiknya. Dan yang terakhir adalah seorang guru
memiliki klaim atas uang negara berupa gaji yang diterimanya.
Profesi guru merupakan sebuah jabatan yang sangat mulia dan
mengemban tugas dalam suatu pembelajaran. Tugas pokok tersebut mencakup
secara keseluruhan dalam proses belajar-mengajar. Dan tugas pokok tersebut
harus dilaksanakan secara profesional.
Adapun tugas guru sebagai profesi adalah sebagai berikut:
a. Membantu peserta didik untuk mengembangkan seluruh potensinya
sehingga tumbuh dan berkembang dengan total dan sempurna
b. Membantu anak belajar sehingga kemampuan intelektualnya tumbuh
dengan menguasai berbagai ilmu keterampilan, pengalaman, nilai dan sikap
c. Menyampaikan berbagai ilmu pengetahuan kepada peserta didik dengan
menggunakan pendekatan dan metedologi yang penuh dengan kreativitas
sehingga kreativitas peserta didik tumbuh dan berkembang
d. Menanamkan berbagai nilai-nilai dalam diri pesrta didik sehingga melekat
tumbuh menjadi satu dengan perilaku peserta didik setiap hari
e. Membangun watak dan kepribadian peserta didik menjadi orang yang
memiliki watak dan kepribadian tertentu yang diperlukan oleh masyarakat
luas
f. Mengajar peserta didik bagaimana berhubungan dengan orang lain
g. Mengembangkan peserta didik menjadi orang yang berakhlak mulia
Tugas yang dimiliki oleh guru sebagai profesi, berarti mendidik dan
mengembangkan nilai-nilai kehidupan peserta didiknya. Selain itu ia mengajar
untuk meneruskan, mengembangkan ilmu pengetahuan serta tekhnologi. Dan
melatih untuk mengembangkan ketrampilan, keahlian yang dimiliki peserta
didik itu dan mampu menerapkannya. Tugas guru sebagai profesi menuntut
adanya profesional dan profesionalisasi. Yang dimaksud dengan profesional
adalah keahlian yang dimiliki sseorang guru sebagai bukti akan kompetensi
yang dimilikinya untuk melayani dan membuat orang lain lebih baik lagi.
Sedangkan profesionalisasi adalah usaha untuk selalu meningkatkan profesinya
tanpa ada batasan waktu dan tempat. Tugas guru sebagai profesi meliputi:
 Mendidik, yang berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup.

3
 Mengajar, maksudnya adalah meneruskan dan mengembangkan
pengetahuan dan tekhnologi.
 Melatih, maksudnya mengembangkan ketrampilan-ketrampilan kepada
siswa.

B. Guru Sebagai Pribadi

Di sekolah, figur guru merupakan pribadi kunci. Gurulah panutan utama


bagi anak didik. Semua sikap dan perilaku guru akan dilihat, didengar, dan
ditiru oleh anak didik. Ucapan guru dalam bentuk perintah dan larangan harus
dituruti oleh anak didik. Sikap dan perilaku anak didik berada dalam lingkaran
tata tertib dan peraturan sekolah. Guru mempunyai wewenang dan tanggung
jawab untuk mendidikkan anak didik. Guru mempunyai hak otoritas untuk
membimbing dan mengarahkan anak didik agar menjadi manusia yang berilmu
pengetahuan di masa depan. Tidak ada sedikit pun tersirat di dalam benak guru
untuk mencelakakan anak didik dan membelokkan perilakunya ke arah jalan
yang tidak baik.
Sebagai pribadi yang selalu digugu dan ditiru, tidaklah berlebihan bila
anak didik selalu mengharapkan figur guru yang senantiasa memperhatikan
kepentingan mereka. Figur guru yang selalu memperhatikan kepentingan anak
didik biasanya mendapatkan, ekstra perhatian dari anak didik. Anak didik
senang dengan sikap dan perilaku yang baik yang diperlihatkan oleh guru.
Seperti. dikutip oleh Syaiful Bahri Djamarah (1994: 61 ), Frend W, Hart telah
melakukan penelitian terhadap 3.725 orang anak didik HIG HTS School di
Amerika Serikat. Dari hasil penelitiannya itu, dia menyimpulkan dengan
mengemukakan sepuluh sikap yang baik dan disenangi anak didik sebagai
berikut.
1. Suka menolong pekerjaan sekolah dan menerangkan pelajaran dengan
jelas dan mendalam serta menggunakan contoh-contoh yang baik dalam
mengajar
2. Periang dan gembira, memiliki perasaan humor dan suka menerima
lelucon atas dirinya.

4
3. Bersikap bersahabat, merasa sebagai seorang anggota dalam kelompok
kelas.
4. Menaruh perhatian dan memahami anak didiknya.
5. Berusaha agar pekerjaan menarik, dapat membangkitkan
keinginankeinginan bekerja sama dengan anak didik.
6. Tegas sanggup menguasai kelas dan dapat membangkitkan rasa hormat
pada anak didik.
7. Tidak ada yang lebih disenangi, tak pilih kasih, dan tak ada anak emas atau
anak tiri.
8. Tidak suka mengomel, mencela, dan sarkastis.
9. Anak didik benar-benar merasakan bahwa ia mendapatkan sesuatu dari
guru.
10. Mempunyai pribadi yang dapat diambil contoh dari pihak anak didik dan
masyarakat lingkungannya.
Diakui memang ada juga guru yang tidak disukai oleh anak didik di
sekolah. Guru yang tidak disenangi oleh anak didik itu disebabkan budi pekerti
guru dalam pandangan anak didik tidak baik. Dari waktu ke waktu guru juga
tidak terlepas dari pengamatan anak didik. Paling sedikit setahun, guru dan
anak didik hidup bersama-sama dan dalam rentangan waktu bukan tak
mungkin semua sikap dan perilaku guru terlepas dari pengamatan anak didik.
Dalam pertemuan panama sekolah pun anak didik sudah mulai menilai siapa
guru itu sebenarnya. Karena anak didik mempunyai pandangan tersendiri
terhadap guru-guru yang akan mengajar dan mendidiknya. Ada beberapa sifat-
sifat guru yang tidak disukai oleh anak didik sebagai berikut.
1. Guru yang sangat sering marah-marah, suka merepek, tak pernah
tersenyum, suka menghina, sarkastis, lekas mengamuk.
2. Guru yang tidak suka membantu dalam pekerjaan sekolah, tidak
menerangkan pelajaran. dan tugas-tugas dengan jelas.
3. Guru yang tidak adil, mempunyai anak-anak kesayangan, membenci anak-
anak tertentu.

5
4. Guru yang tinggi hati, menganggap dirinya lebih dari orang lain, ingin
berkuasa dan menunjukkan kelebihannya, tidak mengenal anak didik di
luar sekolah.
5. Guru yang berhati busuk tak karuan, tak toleran, bertabiat kasar, terlampau
keras dan kaku, menyusahkan hidup anak di dalam kelas. …72
6. Guru yang tidak adil dalam memberi angka, dalam ulangan dan ujian.
7. Guru yang tidak mengacuhkan perasaan anak didik, membentak-bentak
anak didik di depan anak-anak lain, anak-anak takut dan tak senang.
8. Guru yang tak menaruh minat terhadap anak-anak dan tidak memahami
mereka.
9. Guru yang memberi tugas dan pekerjaan rumah yang bukan-bukan.
10. Guru yang tak dapat menjaga ketertiban di kelas, tak dapat mengendalikan
kelas, tidak menimbulkan respek dari anak didik.
Dari uraian di atas jelas bahwa yang dikehendaki oleh anak didik
bukan hanya kecakapan guru mengajar di kelas, melainkan yang lebih
penting adalah kepribadian guru. Kepribadian guru itulah yang turut
menentukan apakah belajar di kelas merupakan suatu penderitaan atau
kebahagiaan bagi anak didik.

C. Guru Sebagai Anggota Sosial

Dalam diri guru dibutuhkan yang namanya kompetensi sosial di dalam


kegiatan pembelajaran diantaranya memiliki kemampuan berkomuikasi yang
baik dengan warga  sekolah tersebut karena tugas guru juga harus melayani
mereka dengan baik.
Kompotensi sosial yang dilakukan oleh seorang guru dapat dilakukan
secara formal maupun nonformal baik dimanapun mereka berada. Dilakukan
secara formal dengan cara menciptakan hubungan yang baik dalam bentuk
tertulis degan murid, wali murid, dan guru lainnya. Namun ketika dalam
bentuk nonformal dapat dilakukan dengan cara melakukan kebiasaan seperti
komunikasi bicara langsung dan bertutur kata baik dengan lawan bicara mereka
ketika berada di sekolah. sosial guru dapat kita kaitkan dengan proses
pembelajaran didalam sekolah tersebut. jika kita sebagai guru yang memiliki

6
jiwa sosial maka kita juga harus mampu menciptakan komunikasi yang baik
antara masyarakat yang ada di lingkungan sekolah tersebut dan juga wali murid
dari siswa yang diajarkannya.
Guru harus memiliki yang namanya jiwa sosial jika dia punya maka guru
tersebut akan perduli terhadap lingkungan sekitar. Namun jika guru tersebut
tidak peduli dengan lingkungan sekitar maka akan sulit menciptakan hubungan
yang baik dengan masyarakat yang ada di sekolah tersebut.
Guru juga harus memiliki karakteristik yang baik jika ingin menciptakan
komunikasi denagn masyarkat sekitar, karekteristik ini berkaitan dengan
kompetensi sosial. Berkata yang baik dapat dilakukan oleh guru tidak
meyinggung perasaan orang lain bahkan cara berpakaian yang rapi dapat juga
dihargai oleh orang lain.
Ketika proses pembelajaran berlangsung guru juga dapat menciptakan
hubungan yang baik antar guru sebagai pendidik dan siswa. Guru juga dapa
menciptakan hubungan yang baik antara sesama pengajar di sekolah bahkan
guru juga dapat  menciptakan komunikasi yang baik dengan wali murid baik
secara tertulis atau langsung mengenai masalah anak dan lain-lainya.
Adapun Jenis Jenis kompetensi Sosial Seorang Guru
1. Terampil Berkomunikasi dengan Peserta didik dan Orang Tua Perserta
Didik.
2. Bersikap Simpatik.
3. Guru Bekerja sama dengan Dewan Pendidikan atau Komite Sekolah.
4. Pandai Bergaul dengan Kawan Kerja dan Mitra Pendidikan.
5. Memahami Dunia Sekitarnya atau Lingkungan.

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Guru adalah orang yang memberi pengetahuan kepada peserta didik.


sebagai seorang guru harus memenuhi tanggung jawabnya yaitu
mendidik,mengajar,melatih,membimbing,mengarahkan,mengevaluasi, menilai.
Guru adalah pendidik dan pengajar pada pendidikan anak usia dini jalur
sekolah atau pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah,
dengan tugas utamanya mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan,
melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik. Kepribadian adalah
keseluruhan sikap, perasaan, ekspresi dan tempramen seseorang, hanya dapat
diketahui lewat penampilan, tindakan, atau ucapan ketika menghadapi suatu
pesroalan.

uru bukan hanya


dipandang sebagai
pengajar di kelas, tetapi
seorang guru diharapkan
pula tampil sebagai
pendidik bukan saja
terhadap peserta didiknya

8
di kelas, namun juga
sebagai
pendidik di masyarakat
yang dapat memberikan
teladan yang baik kepada
masyarakat
uru bukan hanya
dipandang sebagai
pengajar di kelas, tetapi
seorang guru diharapkan
pula tampil sebagai
pendidik bukan saja
terhadap peserta didiknya
di kelas, namun juga
sebagai

9
pendidik di masyarakat
yang dapat memberikan
teladan yang baik kepada
masyarakat
Guru bukan hanya dipandang sebagai pengajar di kelas, tetapi seorang
guru diharapkan pula tampil sebagai pendidik bukan saja terhadap peserta
didiknya di kelas, namun juga sebagai pendidik di masyarakat yang dapat
memberikan teladan yang baik kepada masyarakat.

B. Saran

Dengan dibuatnya makalah ini diharapkan dapat menambah pengetahuan


dan pemahaman bagi kita semua.

10
DAFTAR PUSTAKA

Khusnul Waedan 2019. Guru Sebagai Profesi. Sleman

Roesminingsih, Susarno L.H. 2019. Teori dan Praktek Pendidikan. Surabaya:


Penerbit Bintang Surabaya Fakutas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya

11

Anda mungkin juga menyukai