Askep Kelompok 1 Dicek Lagii
Askep Kelompok 1 Dicek Lagii
Askep Kelompok 1 Dicek Lagii
Pada Ny. K dengan masalah xxxx di Ruang IGD Rumah Sakit Prof. Dr. Margono
Soekarjo
Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Tugas Profesi Ners Stase Gawat Darurat
dan Kritis
Kelompok 1 :
Livi
Evi
reza
Amalia Nur Hayah (I4B022010)
JURUSAN KEPERAWATAN
PURWOKERTO
2022
FORMAT PENGKAJIAN
KEPERAWATAN GAWAT DARURAT DI IGD
I. IDENTITAS KLIEN
Nama : Ny. K
Usia : 56 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Agama : Islam
Alamat : Gunungsari 2/4, Pulosari, Pemalang
Diagnosa Medis: Cardiomegali
No. RM : 02191113
D. Disability
1. Look : Pasien datang dengan kondisi penurunan kesadaran, dan
respon pupil isokor.
2. Listen : Skor GCS (E3M2V2) somnollen
3. Feel : Kekuatan otot
R L
5 5
5 5
E. Exposure
F. Folley Cateter
H. Heart Monitor
Hasil EKG klien menunjukkan adanya sinus rhytm, saturasi oksigen 98%
menggunakan nasal kanul 3 l/menit, dan nadi 129 x/menit.
I. Imaging
C. Pemeriksaan Penunjang
1. Hasil Laboratorium Spesimen Darah Rutin (21 Desember 2022)
DS:
V. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Pola napas tidak efektif berhubungan dengan hambatan upaya napas
2. Perfusi perifer tidak efektif berhubungan dengan kekurangan volume cairan
3. Ansietas berhubungan dengan krisis situasional
I. RENCANA KEPERAWATAN
N DIAGNOSA Tujuan Intervensi RASIONALISASI
O
1. Pola napas Setelah dilakukan perawatan selama SIKI: Dukungan Ventilasi (I.01002) Observasi:
tidak efektif 1 x 24 jam diharapkan pola napas Observasi Mengetahui kondisi pernapasan pasien
b.d penurunan pasien dapat efektif Identifikasi adanya kelelahan otot bantu napas dan masalah yang dialami untuk
energi SLKI: Pola Napas (L.01004) Identifikasi efek perubahan posisi terhadap status menentukan tindakan selanjutnya
(D.0005) Kriteria Awal target pernapasan
Dispnea 2 3 Monitor status respirasi dan oksigenasi (mis. frekuensi dan Terapeutik:
Penggunaan otot 2 3 kedalaman napas, penggunaan otot bantu napas, bunyi Memfasilitasi pasien agar lebih mudah
bantu napas napas tambahan, saturasi oksigen) bernapas dan mendukung pernapasan
Keterangan: Terapeutik dengan oksigenasi agar kebutuhan
1. Meningkat Pertahankan kepatenan jalan napas oksigen pasien terpenuhi
2. Cukup meningkat Berikan posisi semi fowler atau fowler
3. Sedang Fasilitasi mengubah posisi senyaman mungkin Edukasi:
4. Cukup menurun Berikan oksigen sesuai kebutuhan (mis. nasal kanul, Mengajak pasien dan keluarga turut
5. Menurun masker wajah, masker rebreathing atau non rebreathing) ambil peran untuk meringankan gejala
Kriteria Awal target yang timbul secara mandiri
Gunakan bag-valve, jika perlu
Frequensi napas 2 3 Edukasi
Kedalaman 2 3 Kolaborasi: membantu melegakan
Ajarkan melakukan teknik relaksasi napas dalam
napas jalan napas sehingga beban pernapasan
Ajarkan mengubah posisi secara mandiri pasien berkurang.
Ket: Ajarkan teknik batuk efektif
1. Memburuk Kolaborasi
2. Cukup memburuk Kolaborasi pemberian bronkodilator, jika perlu
3. Sedang
4. Cukup membaik
5. Membaik
2. Perfusi Setelah dilakukan perawatan selama SIKI: Manajemen Hipovolemia (I.03116) Observasi:
perifer tidak 2x24 jam diharapkan perfusi perifer Observasi mengetahui tanda dan keparahan
efektif b.d pasien efektif Periksa tanda dan gejala hipovolemia (mis. frekuensi nadi hypovolemia pada pasien sehingga
kekurangan SLKI: Perfusi perifer (L.02011) meningkat, nadi teraba lemah, tekanan darah menurun, dapat menentukan tindakan
Kriteria Awa targe tekanan nadi menyempit, turgor kulit menurun, membran selanjutnya
volume cairan
l t mukosa kering, volume urine menurun, hematokrit
(D.0009) Terapeutik:
Pengisian kapiler 1 2 meningkat, haus, lemah)
akral 2 3 Monitor intake dan output cairan mengetahui kebutuhan cairan yang
Turgor kulit 2 3 Terapeutik dibutuhkan pasien, memfasilitasi
Tekanan darah 3 3 Hitung kebutuhan cairan pasien memenuhi kebutuhan cairan
sistolik Berikan posisi modified Trendelenburg melalui oral
Tekanan darah 3 3 Berikan asupan cairan oral (jika mampu)
diastolik Edukasi Edukasi:
Ket: Anjurkan memperbanyak asupan cairan oral mencegah dehidrasi berlanjut dan
1. Meningkat Anjurkan menghindari perubahan posisi mendadak resiko jatuh pada pasien
2. Cukup meningkat Kolaborasi
3. Sedang Kolaborasi pemberian cairan IV isotonis (mis. NaCl, RL) Kolaborasi: memenuhi kebutuhan
4. Cukup menurun Kolaborasi pemberian cairan IV hipotonis (mis. glukosa cairan pasien secara cepat melalui
5. Menurun 2,5%, NaCl 0,4%) parenteral
Kolaborasi pemberian cairan koloid (mis. albumin,
plasmanate)
Kolaborasi pemberian produk darah
3. Ansietas Setelah dilakukan perawatan selama SIKI: Reduksi Ansietas (I.09134) Observasi
(D.0077) 1 x 24 jam diharapkan ansietas pada Observasi Mengeahui tingkat ansietas pasien dan
pasien dapat berkurang Identifikasi saat tingkat ansietas berubah (mis. kondisi, hal yang memicunya sehiangga dapat
SLKI: tingkat ansietas (L.09093) waktu, stressor) menentukan tindakan yang tepat untuk
Kriteria Awa targe Identifikasi kemampuan mengambil keputusan mereduksi ansietas pasien
l t Monitor tanda-tanda ansietas (verbal dan nonverbal)
Verbalasi 1 2 Terapeutik Terapeutik
kekhawatiran Ciptakan suasana terapeutik untuk menumbuhkan Mengurangi ansietas pada pasien
akibat kondisi kepercayaan
yang dihadapi Temani pasien untuk mengurangi kecemasan, jika Edukasi
Perilaku tegang 2 3 memungkinkan Memberikan kesempatan pasien dan
Perilaku gelisah 2 3 Pahami situasi yang membuat ansietas keluarga untuk mengetahui tujuan
Keluhan pusing 2 3 Dengarkan dengan penuh perhatian tindakan sertta cara mengurangi
Palpitasi 2 3 kecemasan secara mandiri
Gunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan
Pucat 2 3 Tempatkan barang pribadi yang memberikan kenyamanan
Keterangan: Kolaborasi
Motivasi mengidentifikasi situasi yang memicu kecemasan Upaya mereduksi ansietas dengan
1. Meningkat Diskusikan perencanaan realistis tentang peristiwa yang
2. Cukup meningkat dukungan farmakologi
akan dating
3. Sedang
4. Cukup menurun Edukasi
5. Menurun Jelaskan prosedur, termasuk sensasi yang mungkin dialami
Informasikan secara faktual mengenai diagnosis,
pengobatan, dan prognosis
Anjurkan keluarga untuk tetap bersama pasien, Jika perlu
Anjurkan melakukan kegiatan yang tidak kompetitif, sesuai
kebutuhan
Anjurkan mengungkapkan perasaan dan persepsi
Latih kegiatan pengelihatan untuk mengurangi ketegangan
Latih penggunaan mekanisme pertahanan diri yang tepat
Latih teknik relaksasi
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian obat antiansietas, jika perlu
II. IMPLEMENTASI
NO HARI/ JAM Dx IMPLEMENTASI EVALUASI RESPON
TANGGAL
1. Rabu, 12.30 Pola napas tidak a. Memantau pernapasan dan tanda vital pasien S: pasien mengatakan sesak napas dan pusing
21/12/2022 efektif b. Memberi posisi semifowler O: SPO2 94%, RR 28x/menit, Pasien terlihat
c. Memberikan oksigenasi nasal kanul 5 l menggunakan otot bantu napas, irama napas pasien
d. Mengajarkan teknik napas dalam cepat dalam, pasien terlihat pucat.
12.35 Perfusi perifer tidak a. Memantau tanda tanda hipovolemia S: keluarga pasien mengatakan kalua pasien kurang
efektif b. Memberi terapi cairan NS 20 tpm melalui infus minum 3 hari ini karena mual dan pasien memiliki
c. Memberi selimut untuk menghangatkan kaki riwayat cardiomegali.
d. Memberi posisi semifowler
O: pasien tampak kedinginan, akral dingin, CRT >2
detik, kulit pucat, setelah diberi selimut selama 1 jam
pasien tidak lagi menggigil. TD 74/46 mmHg, Nadi
119 x/menit,
12.40 Ansietas a. Memantau tanda-tanda ansietas S: pasien dan keluarga menyatakan kekhawatiran
b. Mendengarkan cerita mengenai kekhawatiran mengenai kondisi pasien yang disarankan untuk
pasien dan keluarga dirawat di ICU dan kemungkinan tidak ditunggui oleh
c. Menenangkan pasien dan keluarga sembari keluarga jika harus dirawat di ICU.
memberikan informasi mengenai hal hal yang
membuat pasien dan keluarga merasa cemas O: Pasien tampak cemas dan tegang, keluarga
d. Mengajarkan teknik relaksasi napas dalam pada menyatakan kekhawatiran, pasien menerima informasi
pasien, dan memberikan teknik hand massage dengan kooperatif dan dapat mempraktikan napas
yang dapat dipraktikan keluarga dalam untuk mengurangi kecemasannya, psaien dan
keluarga mempraktikan handmasaage, pasien terlihat
lebih tenang setelah diberi intervensi.
III. EVALUASI
Tanggal /Jam Dx EVALUASI
21/12/2022 jam Pola napas tidak S : pasien mengatakan sesak napas sudah berkurang
17.00 efektif O: SPO2 97%, RR 26x/menit, Pasien terlihat penggunaan otot bantu napas berkurang, irama napas pasien mulai teratur,
pasien terlihat lebih nyaman
A: masalah pola napas tidak efektif pada pasien teratasi sebagian
Kriteria Awal target Akhir
Dispnea 2 3 2
Penggunaan otot bantu napas 2 3 3
Frequensi napas 2 3 3
Kedalaman napas 2 3 3
P: intervensi dilanjutkan, pemantauan pernapasan dan oksigenasi nasal kanul 3 l
Perfusi perifer tidak S : pasien mengatakan sudah tidak kedinginan
efektif O: akral hangat, CRT <2 detik, kulit sudah tidak terlalu pucat, setelah diberi selimut selama 1 jam pasien tidak lagi
menggigil. TD 90/79 mmHg, Nadi 107 x/menit,
A: masalah Perfusi perifer tidak efektif pada pasien teratasi sebagian
Kriteria Awal target Akhir
Pengisian kapiler 1 2 2
akral 2 3 3
Turgor kulit 2 3 2
Tekanan darah sistolik 2 3 3
Tekanan darah diastolik 2 3 3
P: intervensi dilanjutkan, pemantauan tanda hipoolemia, terapi cairan melalui infus
Ansietas S : pasien mengatakan sudah lebih rileks
O: pasien tidak lagi tampak tegang dan verbalisasi kekhawatiran berkurang
A: masalah ansietas pada pasien teratasi sebagian
Kriteria Awal target Akhir
Verbalasi kekhawatiran akibat kondisi yang dihadapi 1 2 3
Perilaku tegang 2 3 3
Perilaku gelisah 2 3 3
Keluhan pusing 2 3 2
Palpitasi 2 3 3
Pucat 2 3 3
P: itervensi dihentikan