Fungsi 3

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 5

FUNGSI

Untuk membahas fungsi, kita perlu membahas perkalian dua himpunan.

1. Definisi perkalian kartesius

Misalakan 𝐴 dan 𝐵 masing–masing himpunan tak kosong. Perkalian kartesius dari


𝐴 ke 𝐵, ditulis 𝐴×𝐵, 𝐴 dan 𝐵 adalah himpunan pasangan terurut (a , b ) dengan a ∈ 𝐴
dan b ∈ 𝐵 didefinisikan:

𝐴×𝐵 ={(𝑎,𝑏): a ∈ 𝐴, b ∈ 𝐵}.

Sebagai contoh, misalkan 𝐴={1,2,3} dan 𝐵={1,5}. Maka himpunan 𝐴×𝐵 adalah
himpunan yang elemen-elemennya merupakan pasangan terurut

(1,1), (1,5), (2,1), (2,5), (3,1), (3,5)

Perkalian kartesius dari R biasanya dilambangkan dengan R2 dan disebut


sebagai bidang euclidian. Jika 𝐴 dan 𝐵 himpunan bagian dari R, maka 𝐴×𝐵 himpunan
bagian dari R2.

2. Definisi fungsi.

Misalkan 𝐴×𝐵 adalah perkalian kartesius dari 𝐴 ke 𝐵. Maka, Suatu himpunan 𝑓⊆𝐴×
𝐵dikatakan fungsi dari 𝐴 ke 𝐵 jika memenuhi:

Untuk setiap 𝑎∈𝐴, terdapat 𝑏∈𝐵. Sehingga (𝑎,)∈𝑓 (dengan kata lain,jika (𝑎,𝑏)∈𝑓 dan
(𝑎,𝑏’)∈𝑓 aka berlaku 𝑏=𝑏′.
Catatan:
a. Jika 𝑓 adalah suatu fungsi dari 𝐴 ke 𝐵, Maka ditulis 𝑓∶𝐴⟶𝐵.
b.Himpunan 𝐴 disebut domain ditulis (𝑓).
c.Range 𝑓, ditulis 𝑅(𝑓) adalah himpunan 𝑅(𝑓)={((𝑎,𝑏)∈𝑓): 𝑎∈𝐴, 𝑏∈𝐵 }
d.Jika (𝑎,𝑏)∈𝑓, maka ditulis 𝑏=𝑓(𝑎) dan dikatan bahwa 𝑏 adalah nilai 𝑓 di 𝑎
atau 𝑏 adalah bayangan dari 𝑎 oleh 𝑓

contoh: jika 𝐴={−3 ,−2 ,−1,0,1 } dan 𝐵 anggota bilangan bulat, kemudian 𝑓
didefinisikan dengan 𝑓={ (−3,2 ) , (−2,4 ) , (−2,1 ) , (−1,4 ) , ( 0,5 ) , (1,1) }. Apakah 𝑓
merupakan fungsi 𝐴 ke 𝐵?

Melihat (-2,4) dan (-2,1) adalah dua elemen 𝑓 dengan komponen pertama yang
sama. Jadi 𝑓 bukan fungsi dari 𝐴 ke 𝐵
3. bayangan langsung dan bayangan invers
Diberikan suatu fungsi f : A → B :

a. Misalkan E ⊆ A . Peta dari E oleh f , ditulis f ( E ), adalah himpunan


f ( E )={ f ( x ) : x ∈ E }
b. Misalkan H ⊆B . Prapeta dari H oleh f , ditulis f -1( H ) adalah himpunan f -1
( H )={ x ∈ A : f (x )∈ H

Contoh:

a. Misalkan f : R → R didefinisikan dengan f ( x )=x 2. Bayangan langsung himpunan


E={x∨0 ≤ x ≤ 2 } adalah himpunan f ( E )={ y ∨0 ≤ y ≤ 4 } bila G={ y∨0 ≤ y ≤ 4 },
−1
maka bayangan invers G adalah himpunan f G={x∨−2 ≤ x ≤ 2} jadi
−1
f (f ( E ))≠ E .
Disatu pihak, kita mempunyai f ¿ ¿ tetapi bila H={ y∨−1 ≤ y ≤ 1} , maka kita
peroleh f ¿ ¿ .
b. Misalkan f : A → B dan G , H subhimpunan dari B, kita akan tunjukkan bahwa
f −1 ( G ∩ H ) ⊆f −1 ( G ) ∩ f −1( H )
Kenyataannya, bila x ∈ f −1 ( G ∩ H ) maka f ( x)∈G ∩ H , Jadi f ( x)∈G dan
f (x) ∈ H . Hal ini mengakibatkan x ∈ f −1 (G) dan x ∈ f −1 ( H).
Jadi, f −1 ( G ∩ H ) ⊆ f −1 ( G ) ∩ f −1(H )
4. Macam-macam fungsi.
Diberikan suatu fungsi f : A → B
a. Misalkan x 1 , , x 2 ∈ A . Fungsi f dikatakan injektif (satu-satu) apabila berlaku jika
x 1 ≠ x 2 maka f ( x 1) ≠ f ( x 2)
b. Fungsi f dikatakan surjektif (onto/pada) jika f ( A )=B atau dengan kata lain,
R ( f )=B .
c. Fungsi dikatakan bijektif jika f injektif dan surjektif.

2x
Contoh: misalkan A={x ∈ R∨x ≠1 } dan f ( x )= maka f injektif.
x−1

bukti: ambil sembarang x 1 , x 2 ∈ A sehingga f (x¿ ¿1)=f (x ¿¿ 2) ¿ ¿


2 x1 2 x2
perhatikan f ( x¿ ¿1)=f ( x ¿¿ 2)↔ = ↔2 x 1 ( x 2−1 ) =2 x 2 ( x1 −1 ) ↔ x 1=x 2 ¿ ¿
x 1−1 x2−1

jadi, f injektif.

5. fungsi invers
Misalkan suatu fungsi f : A→B bijektf. Fungsi invers dari f, ditulis
−1
f ={(b , a)∈ B × A∨(a , b)∈ f }

Catatan:

a. Tentu saja harus berlaku D ( f ) =R( f ¿¿−1) . ¿


b. Dan kita tulis b=f ( a ) ↔ a=f −1( b)

Contoh: fungsi h didefinisikan dengan h ( x )=2 x+3 , domain h=R. Fungsi h


merupakan fungsi satu-satu dan onto dengan

1
x=h−1 ( y ) = ( y −3 ) domain h−1=R
2

6. fungsi komposisi
Diberikan fungsi f : A → B dan g :B → C . Fungsi komposisi dari f ke g ditulis g ˳ f ,
adalah suatu himpunanfungsi g˳ f : A→C yang didefinisikan sebagai
( g ˳ f ) ( x )=g ( f ( x ) ) .untuk x ∈ A .

Secara umum, (g ˳ f )≠( f ˳ g).

Contoh:

a. Misalkan f : R → R Dengan f ( x )=2 x dan g ( x )=3 x2 −1


2 2
Perhatikan bahwa ( g ˳ f ) ( x )=g ( f ( x ) ) =3(2 x) −1=12 x −1
2
Dengan ( f ˳ g) ( x )=f ( g ( x ) ) =2(3 x¿¿ 2−1)=6 x −2¿ .
b. Misalkan f , g masing-masing adalah fungsi bernilai real didefinisikan
f ( x )=1−x 2 dan g ( x )=√ x. Tentu saja, haruslah D ( g )={x ∨x ≥ 0 }
Perhatikan bahwa (g ˳ f )=g ( f ( x ) )= √ f ( x)
Oleh karena itu, haruslah f (x) ≥ 0, yaitu f ( x )=1−x 2 ≥ 0 ↔ x 2 ≤ 1 ↔−1≤ x ≤ 1.
2
Sedangkan (f ˳ g) ( x )=f ( g ( x ) ) =1−( √ x ) =1−x
Karena D ( g )= { x|x ≥ 0 }, maka ini hanya berlaku untuk x ≥ 0
Teorema berikut memperkenalkan hubungan antara komposisi fungsi dan inversnya.

Teorema:

Diberikan fungsi-fungsi f : A → B dan g : B → C

Jika H ⊆ C maka ( g ˳ f )−1 ( H )=f −1 (g ¿ ¿−1( H )) ¿

Bukti:

Ambil sembarang x ∈ ( g ˳ f )−1 (H) maka (g ˳ f )∈ H , dapat ditulis g( f ( x ) )∈ H .

Berakibat f ( x ) ∈ g−1 ( H ) ↔ x ∈ f −1( g ¿ ¿−1(H)) ¿.

Oleh karena itu, ( g ˳ f )−1 ( H ) ⊆f −1( g ¿ ¿−1( H))¿.............. (1)

Selanjutnya, ambil sembarang x ∈ f −1 (g ¿¿−1( H )) ¿. Maka f ( x ) ( g ˳ f )−1( H)

Berakibat ( g ˳ f ) ( x )=g (f ( x )) . Oleh karena itu x ∈ ( g ˳ f )−1 (H)

Jadi ( g ˳ f )−1 (H )⊇ f −1 ( g ¿ ¿−1(H ))¿................. (2)

Dari (1) dan (2) disimpulkan bahwa ( g ˳ f )−1 (H )⊇ f −1 ( g ¿ ¿−1( H )) ¿

7. pembatasan fungsi.
Diberikan fungsi f : A → B serta A1 ⊂ A

Pembatasan fungsi f pada A1ditulis f ∨ A1 didefinisikan sebagai fungsi f 1 : A1 → B


dengan f 1 ( x )=f ( x) , untuk setiap x ∈ A 1

Contoh: misalkan f : R → R dengan f ( x )=x 2 maka f tidak injektf. Oleh karena itu, f
tidak mempunyai fungsi invers.

Sekarang, definisikan A1={x∨x ≥ 0 }. Maka fungsi f ∨ A1 adalah injektif dari A1 pada


A . Dengan demikian, f ∨ A1 mempunyai fungsi invers

Anda mungkin juga menyukai