Rosalia Kusumowati E62 Take Home SIM InOut Sourcing - Final
Rosalia Kusumowati E62 Take Home SIM InOut Sourcing - Final
Rosalia Kusumowati E62 Take Home SIM InOut Sourcing - Final
Dosen :
Dr. Ir. Arif Imam Suroso, Msc
Disusun oleh :
Rosalia Kusumowati
NIM:
K15161105
Kelas E62
Puji Syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat rahmat dan karunia Nya makalah dengan judul Pengembangan Sistem
Informasi Insourcing, Cosourcing dan Outsourcing di Organisasi ini dapat
diselesaikan tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini
adalah untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen pada
triwulan 1 kelas E-62 MB-IPB.
Dalam penyelesaian makalah ini, tentunya tidak terlepas dari beberapa
kendala yang penulis alami terutama disebabkan oleh kurangnya ilmu
pengetahuan yang penulis miliki. Namun berkat bimbingan dan dukungan dari
berbagai pihak, akhirnya peulis dapat menyelesaikan makalah ini. Oleh karena itu
penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Dr. Ir. Arif Imam
Suroso, Msc yang senantiasa memberikan arahan dan bimbingan kepada kami.
Dengan keterbatasan pengalaman, ilmu maupun pustaka yang ditinjau,
penulis menyadari bahwa makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan
pengembangan lebih lanjut agar dapat bermanfaat. Oleh karena itu, penulis sangat
mengharapkan adanya masukan dan saran yang positif, guna makalah yang lebih
baik lagi di masa yang akan datang.
Penulis,
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Fungsi Interorganisational merupakan sebuah peranan yang cukup unik
karena dipicu oleh semangat globalisasi yang memaksa perusahaan untuk
melakukan kolaborasi atau menjalin kemitraan dengan sejumlah perusahaan lain.
Konsep kemitraan strategis atau partnerships berbasis teknologi informasi seperti
pada implementasi supply chain banagement atau enterprise resource planning
membuat perusahaan melakukan sejumlah terobosan penting dalam mendesain
struktur organisasi unit teknologi informasinya. Bahkan tidak jarang ditemui
perusahaan yang cenderung melakukan kegiatan pengalihdayaan atau outsourcing
sejumlah proses bisnis terkait dengan manajemen teknologi informasinya ke pihak
lain demi kelancaran bisnisnya.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
informasi atau prosedur (software), jaringan komunikasi (network), dan
data (data resources).
4
menjalankan bisnis dengan lebih baik, informasi yang sama dapat membantu
para manajer mengidentifikasikan kecenderungan dan untuk mengevaluasi
hasil dari keputusan sebelumnya. Sistem Informasi akan membantu para
manajer membuat keputusan yang lebih baik, lebih cepat, dan lebih
bermakna.
3. Mendukung strategi untuk keunggulan kompetitif, sistem informasi yang
dirancang untuk membantu pencapaian sasaran strategis perusahaan dapat
men-ciptakan keunggulan bersaing di pasar.
5
Mengembangkan solusi sistem informasi yang berhasil baik mengatasi
masalah bisnis adalah tantangan utama untuk para manajer dan praktisi bisnis saat
ini. Sebagai seorang praktisi bisnis bertanggungjawab untuk mengajukan atau
mengembangkan teknologi informasi baru atau meningkatkannya bagi
perusahaan. Adapun untuk seorang manajer bertanggungjawab untuk mengelola
usaha pengembangan yang dilakukan para spesialis sistem informasi dan para
pemakai akhir bisnis.
6
Insourcing adalah suatu model pengembangan dan dukungan dari sistem
teknologi informasi yang dilakukan oleh para pekerja di suatu area fungsional
dalam organisasi (misalnya Akunting, Keuangan, dan Produksi) dengan sedikit
bantuan dari pihak spesialis sistem informasi atau tanpa sama sekali. Model ini
dikenal juga dengan istilah end-user computing atau end-user development.
Pengembangan ini dilakukan oleh para spesialis sistem informasi yang berada
dalam departemen EDP (Electronic Data Processing), IT (Information
Technology), atau IS (Information System). Pengembangan sistem umumnya
dilakukan dengan menggunakan SDLC (Systems Development Life Cycle) atau
daur hidup pengembangan sistem.
7
atau jasa yang semula dapat dipenuhi oleh internal perusahaan tetapi sekarang
dengan memanfaatkan mitra perusahaan sebagai pihak ketiga. Dalam kaitannya
dengan teknologi informasi, outsorcing digunakan untuk menjangkau fungsi dari
teknologi informasi secara luas dengan mengontrak penyedia layanan eksternal.
Indtajit dan Djokopranoto (2003), outsourcing adalah pendelegasian operasi
dan manajemen operasi dan manajemen harian dari suatu proses bisnis kepada
pihak luar (pihak perusahaan outsourcing). Adapun definisi yang lain adalah
penyerahan aktivitas perusahaan pada pihak ketiga dengan tujuan untuk
mendapatkan kinerja pekerjaan yang professional dan berkelas dunia. Adapun hal-
hal yang didelegasikan dalam outsourcing adalah suatu fungsi dan proses bisnis
tertentu untuk disisipkan dalam operasional bisnis perusahaan secara keseluruhan
outsourcing mempengaruhi suatu organisasi secara keseluruhan dalam hal bentuk
organisasi, pekerja, cara operasional, serta cara pengukuran.
Meurut O’Brien dan Marakas (2010), aplikasi IT outsourcing di suatu
perusahaan antara lain mencakup layanan seperti, pemeliharaan aplikasi
(application maintenance, pengembangan dan implementasi aplikasi (application
development and implementation), pusat data operasional (data center
operations), menyokong penguna akhir (end user support), help desk, dukungan
teknis (technical support), perancangan dan desain jaringan (programme and
network design), opersional jaringan (network operations), analisa sistem dan
desain (system analysis and design), analisa bisnis ( business analysis), sistem dan
strategi teknis (system and strategy).
8
lingkungan yang membutuhkan fleksibilitas, perkembangan berkelanjutan dan
fokus kepada kompetensi inti perusahaan merupakan penyebab perusahaan
memilih strategi cosourcing.
Outsourcing merupakan jenis hubungan pekerjaan dan aktivitas, dimana
hubungan perusahaan dan rekanan lebih erat dari sekedar hubungan outsourcing
biasa. Menurut Rahardjo (2006), outsourcing sudah tidak dapat dihindari oleh
perusahaan. Berbagai manfaat dapat dipetik dari melakukan outsourcing, seperti
cost saving, perusahaan bisa memfokuskan diri pada kegiatan a core business, dan
akses pada resources yang tidak dimiliki oleh perusahaan. Selain itu, outsourcing
juga dapat membantu organisasi dalam memanfaatkan penggunaan sumber daya,
waktu dan infrastruktur mereka dengan lebih baik.
2.2.2. Perbedaan Utama diantara Insourcing, Cosourcing dan Outsourcing
Perbedaan Insourcing Cosourcing Outsourcing
Kontrol Dibawah kendali Dibawah kendali Dibawah kendali
perusahaan perusahaan vendor
Kualitas Dapat diketahui kualitas mengarah Kualitas tidak
tetapi harus meningkatkan dapat diketahui
memiliki skill yang prediktabilitas dan tidak dapat
mumpuni kerja dikontrol
Standard dan Dapat Dapat Sulit untuk
Prosedur direncanakan disampaikan dan dilaksanakan
secara terstruktur diikuti
Kepemilikan Tim dan Tim memperoleh Tidak ada
dan perusahaan adalah rasa kepemilikan kepemilikan
akuntabilitas pemilik
Nilai Bisnis Mudah untuk Adanya Ada kurva
melakukan pemeliharaan belajar yang
modifikasi dan melalui remote terkait dan jeda
pemeliharaan dan tim di waktu yang
perusahaan signifikan
sebelum tim
dapat menjadi
produktif
Pengetahuan Perusahaan adalah Perusahaan dan Vendor adalah
Organisasi yang mengetahui vendor tahu tetapi penerima utama
organisasi berada ditangan pengetahuan
pertama yaitu organisasi
perusahaan
9
Kerahasiaan Kerahasiaan Dapat Berpotensi
terjaga mempertahankan tersebar ke luar
kerahasiaan atau kompetitor
10
antara internal
dan outsource
Perkembangan Perusahaan Belum tentu Ketergantungan
IT belum tentu dapat beradaptasi terhadap
mampu outsource
Resiko Ditanggung Demotivasi Kehilangan
sendiri atas karyawan kendali bisa saja
kesalahan outsource
pendefinisian menjual data
11
rendah, kualitas sistem informasi yang lebih baik, transfer knowledge dan
keuntungan strategis lainnya) bergantung pada kualitas hubungan antara penyedia
layanan outsourcing dan klien.
12
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Keputusan yang diambil dalam penggunaan salah satu pendekatan untuk
mengembangkan sistem informasi di suatu organisasi atau perusahaan bisnis yaitu
outsourcing ataupun insourcing dan cosourcing tergantung pada kondisi
perusahaan dengan memperhatikan beberapa aspek yaitu ketersediaan sumber
daya manusia, ketersediaan dana dan kompleksitas sistem informasi yang
dibutuhkan. Pemilihan alternatif pengembangan sistem informasi yang tepat
merupakan suatu keharusan bagi suatu organisasi. Kesalahan di dalam pemilihan
alternatif akan menyebabkan investasi yang telah dilakukan serta waktu yang
terpakai akan menjadi sia-sia. Tiga model tersebut diatas merupakan suatu pilihan
yang memiliki nilai lebih dan nilai kurang, sehingga semua dikembalikan kepada
perusahaan, apa yang terbaik menurutnya. Perusahaan pun bisa mengombinasikan
model-model tersebut, untuk departemen tertentu bisa menggunakan model
outsourcing sedang departemen lain menggunakan model insourcing atau model
cosourcing. Terdapat kelebihan dan kekurangan pada sistem insourcing dan
outsourcing dalam pengelolaan sistem informasi di perusahaan. Semua ditimbang
dari prioritas, segi kemampuan finasial, kemampuan infrastruktur dan yang
penting kemampuan sumber daya manusianya dalam hal memperoleh, memproses
serta menganalisa data yang sudah menjadi informasi untuk kepentingan
perusahaan.
3.2. Saran
Metode pendekatan outsourcing memiliki beberapa kelemahan seperti
ketergantungan perusahaan pada vendor terutama pada sistem informasi yang
utama bagi perusahaan apabila mengalami gangguan dan kelemahan akibat
kontrak kerja bagi perusahaan. Dalam hal ini, untuk mengantisipasi kelemahan
dari pendekatan outsourcing, perusahaan harus memperhatikan sepuluh kunci
sukses outsourcing menurut O’Brian sebelum menentukan dan menerapkannya
dalam perusahaan. Pemilihan sistem yang terbaik, baik itu insorcing atau
outsourcing harus disesuaikan dengan kondisi perusahaan. Untuk perusahaan
yang relatif kecil dengan jumlah karyawan yang terbatas sebaiknya menggunakan
sistem outsourcing, sedangkan untuk perusahaan besar dengan cakupan bisnis
yang luas serta jumlah karyawan yang banyak yang terbaik adalah menggunakan
sistem insourcing dan jika perusahaannya relatif kecil tetapi tetapi kemampuan
ekonomi tinggi maka perusahaan dapat menggunakan cosourcing. Selain itu,
berhati-hati dalam memilih dan menentukan vendor juga merupakan salah satu
faktor penting reputasi vendor, harga, ketentuan kontrak yang fleksibel yang
mendorong kesuksesan pelaksanaan outsourcing.
13
DAFTAR PUSTAKA
Agisni. 2014. Konsep Sitem Informasi James O’Brian [internet]. [diunduh 2017
Pebruari 12]. Tersedia pada: gisagisni.wordpress.com/2014/03/25/konsep-
sistem-informasi-james-obrien/.
Billy, A. T. 2017. Kesejahteraan Tenaga Outsorcing Buruk Apindo Tugas
Pemerintah Mengawasi [internet]. [diunduh 2017 Pebruari 12]. Tersedia
pada: tribunnews.com.
Indrajit, Richardus Eko. 2000. Pengantar konsep dasar manajemen sistem
informasi dan teknologi informasi. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Indrajit, Richardus Eko dan Richardus Djokopranoto. 2003. Proses Bisnis
Outsourcing. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.
Inndrajit, Richardus Eko. 2004. Proses Bisnis Outsourcing. Jakarta: Grasindo.
Lacity, M. and Hirschheim, R. 1993. Implementing information systems
outsourcing: Key issues and experiences of an early adopter [internet].
[diunduh 2017 Pebruari 15]. Tersedia pada:
journa.//pdfs.semanticscholar.org.
Murti, B. 2008. Mengelola SDM Secara Contracting Out, dalam Workshop
Pertemuan Tahunan ke-7 Desentralisasi Kesehatan. Yogyakarta: UGM
Nurhayati N.P. 2015. Tenaga Alih Daya Pada Pusat Pendidikan dan Pelatihan
Pegawai Kementrian Komunikasi dan Informatika [internet]. [diunduh
2017 Pebruari 12]. Tersedia pada: respository.uinjkt.ac.id.
O’Brien, J. A. and G. M. Marakas. 2010. Introduction to Information Systems,
fifteenth edition. New York: The McGraw-Hill Companies, Inc.
Rahardjo, B. 2006. Kesulitan Outsourcing di Indonesia [internet]. [diunduh 2017
Pebruari 12]. Tersedia: //rahard.wordpress.com.
Utomo, B. K. 2014. Penerapan Insourcing, Outsorcing dan Cosourcing dalam
Pengelolaan Sistem Informasi di Perusahaan [internet]. [diunduh 2017
Pebruari 12]. Tersedia pada: bobit48e.blogstudent.mb.ipb.ac.id.
Waheed, Molla A. 2004. Information systems outsourcing success: A client-
service provider gap analysis in Pakistan [internet]. [diunduh 2017
Pebruari 15]. Tersedia pada: jurnal.//pdfs.semanticscholar.org.
Zilmahram, T. 2009. Outsourcing dan Insourcing [internet]. [diunduh 2017
Pebruari 12]. Tersedia pada: habahate.blogspot.com.
________. 2010. Cosourcing vs Outsourcing [internet]. [diunduh 2017 Pebruari
12]. Tersedia pada: slideshare.net/sourceplecity-co-sourcing-vs-out-
sourcing.
14