Leaflet: LEAFLET KB (Keluarga Berencana)

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 22

LEAFLET

LEAFLET KB (Keluarga Berencana)

LEAFLET IMUNISASI
POSTER HIPERTENSI
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

“KELUARGA BERENCANA”

TEMA : Program KB
SUBTEMA : KB
WAKTU : 30 Menit
TEMPAT : Desa Karang Dalo RT 004 RW 003
SASARAN : Pasangan Usia Subur dan Akseptor KB

I. Tujuan Umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan ibu dapat
mengetahui macam-macam metode kontrasepsi yang dapat digunakan
pasangan usia subur.

II. Tujuan Khusus


1. Ibu dapat memahami pengertian KB
2. Ibu dapat memahami manfaat KB
3. Ibu dapat mengetahui macam-macam metode alat kontrasepsi
6. Materi
1. Pengertian KB
2. Manfaat KB
3. Macam-macam metode KB
7. Media
1. Leaflet
8. Kegiatan Penyuluhan
No. WAKTU KEGIATAN PENYULUHAN KEGIATAN PESERTA
1. 5 menit Pembukaan :
- Mengucapkan Menjawab salam
salam
- Menjelaskan nama dan Mendengarkan
akademi
- Menjelaskan tujuan Mendengarkan
pendidikan kesehatan
- Menyebutkan materi
yang diberikan
- Menanyakan
kesiapan
peserta
2. 10 menit Pelaksanaan :
- Penyampaian materi Mendengarkan
menjelaskan tentang
pengertian KB
- Menjelaskan manfaat KB
- Menjelaskan macam-
macam KB

Tanya Jawab
- Memberikan kesempatan Bertanya
pada peserta untuk
bertanya
3. 10 menit Evaluasi :
- Menanyakan kembali hal- Menjawab
hal yang sudah dijelaskan
mengenai KB Menjelaskan
- Meminta CI untuk
memberikan tambahan, Memperhatikan
masukan dan saran pada
penyuluhan kesehatan
yang sudah dilakukan.
4. 5 menit Penutup :
- Menutup pertemuan Mendengarkan
dengan menyimpulkan
materi yang telah dibahas
- Memberikan salam Menjawab salam
penutup

9. Evaluasi
1. Ibu dapat menjelaskan kembali pengertian KB dan manfaat KB.
2. Ibu dapat menyebutkan macam-macam metode kontrasepsi untuk ibu
menyusui.
3. Ibu dapat menyebutkan beberapa keuntungan pemakaian alat kontrasepsi.
4. Ibu dapat memilih atau menentukanmetode kontrasepsi yang bisa cocok
bagi dirinya.
MATERI
KELUARGA BERENCANA PADA PASANGAN USIA SUBUR (PUS)

1. PENGERTIAN
Keluarga berencana adalah salah satu usaha untuk mencapai
kesejahteraan dengan jalan memberikan nasehat perkawinan, pengobatan
kemandulan dan penjarangan kehamilan, atau salah satu usaha untuk
membantu keluarga termasuk individu merencanakan kehidupan berkeluarga
dengan baik sehingga dapat mencapai keluarga berkualitas.

2. MANFAAT KELUARGA BERENCANA


a. Perbaikan kesehatan badan ibu.
b. Adanya waktu yang cukup untuk mengasuh anak-anak, beristirahat, dan
menikmati waktu luang serta melakukan kegiatan-kegiatan lain.
c. Perkembangan fisik, mental dan sosial anak lebih sempurna.
d. Perencanaan kesempatan pendidikan yang lebih baik.
3. MACAM-MACAM METODE KONTRASEPSI
a. Metode Amenore Laktasi (MAL) adalah kontrasepsi yang mengandalkan
pemberian air susu ibu(ASI). MAL sebagai kontrasepsi bila :
- Menyusui secara penuh
- Belum haid
- Umur bayi kurang dari 6 bulan
Cara kerja :
Penundaan/penekanan ovulasi.
Keuntungan Kontrasepsi:
- Efektivitas tinggi
- Tidak menganggu senggama
- Tidak ada efek samping secara sistemik
- Tidak perlu obat atau alat
- Tanpa biaya
Keterbatasan:
- Perlu persiapan sejak perawatan kehamilan agar segera menyusui dalam
30 menit pasca persalinan.
- Tidak melindungi terhadap IMS.
Cara Pemakaian:
- Bayi disusui menurut kebutuhan bayi(ngeksel).
- Biarkan bayi menghisap sampai melepaskan sendiri hisapannya.
- Susui bayi anda juga pada malam hari, karena menyusu pada waktu malam
membantu mempertahankan kecukupan kebutuhan ASI.
- Bayi terus disusukan walau ibu atau bayi sedang sakit.
- Ketika mendapat haid pertanda ibu sudah subur kembali dan harus segera
mulai metode KB lainnya.
b. PIL
Cocok untuk ibu menyusui, tidak menurunkan produksi ASI, dapat
digunakan sebagai kontrasepsi darurat. Efek samping: Gangguan
perdarahan(perdarahan bercak ata perdarahan tidak teratur)

Cara kerja:

- Menekan ovulasi
- Rahim tidak bisa menerima hasil pembuahan
- Mengentalkan lendir serviks
- Menganggu transportasi sperma
Keuntungan:
- Tidak mengganggu hubungan seksual
- Tidak mempengaruhi ASI
- Kesuburan cepat kembali
- Dapat dihentikan setiap saat
Keterbatasan:
- Mengganggu siklus haid.
- Peningkatan atau penurunan berat badan.
- Harus digunakan setiap hari dan pada waktu yang sama.
- Bila lupa 1 pil saja kegagalan menjadi lebih besar.
- Payudara menjadi tegang, mual, pusing, jerawat.
Cara pemakaian:
- Mulai hari pertama sampai hari kelima siklus haid.
- Diminum setiap hari pada saat yang sama.
- Bila lupa 1 atau 2 pil minumlah segera pil yang terlupa dengan gunakan
metode pelindung sampai akhir bulan.
- Bila tidak haid, mulailah paket baru 1 hari setelah paket terakhir.
c. Suntik Progestin
Sangat efektif dan aman, dapat dipakai oleh semua perempuan dalam
usia reproduksi, kembalinya kesuburan lebih lambat, rata-rata 4 bulan,
cocok untuk masa menyusui, karena tidak menekan produksi ASI.

Cara kerja:

- Mencegah ovulasi
- Mengentalkan lendir serviks
- Menghambat transportasi sperma
- Keuntungan:
- Sangat efektif
- Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri
- Dapat digunakan oleh perempuan usia lebih dari 35 tahun sampai pre
menopause
- Tidak mengandung estrogen sehingga tidak berdampak serius terhadap
penyakit jantung dan gangguan pembekuan darah.
- Keterbatasan:
- Gangguan siklus haid
- Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu sebelum suntikan berikutnya
- Pada penggunaan jangka panjang dapat menimbulkan kekeringan pada
vagina, menurunkan libido, gangguan emosi(jarang), sakit kepala, jerawat.
Cara pemakaian:
- Setiap saat selama siklus haid, asal tidak sedang hamil
- Mulai hari pertama sampai hari ke tujuh siklus haid
- Selama 7 hari setelah suntikan pertama tidak boleh melakukan hubungan
seksual
- Kontrasepsi suntikan DMPA diberikan setiap 3 bulan dengan cara disuntik
IM dalam didaerah pantat, suntikkan diberikan setiap 90 hari.
d. Kontrasepsi IMPLAN
Efektif selama 5 tahun, untuk Norplant, 3 tahun untuk Jadena,
Indoplant , dan Implanon. Dapat dipakai oleh semua perempuan dalam usia
reproduksi, pemasangan dan pencabutan perlu pelatihan, kesuburan segera
kembali setelah implan dicabut, aman dipakai saat laktasi.

Cara kerja:

- Lendir serviks menjadi kental


- Menganggu proses pembentukan endometrium sehingga sulit terjadi
implantasi
- Mengurangi transportasi sperma
- Menekan ovulasi
Keuntungan:
- Daya guna tinggi, perlindungan jangka panjang(sampai 5 tahun)
- Penge,balia tingkat kesuburan cepat setelah pencabutan
- Tidak memerlukan pemeriksaan dalam
- Bebas pengaruh estrogen
- Tidak menganggu produksi ASI
- Dapat dicabut setiap saat sesuai kebutuhan
Keterbatasan:
- Pada kebanyakan klien dapat menyebabkan perubahan pola haid berupa
pedarahan bercak(spotting), hipermenorhea, atau meningkatnya jumlah
darah haid, serta amenorhea
- Timbul keluhan-keluhan seperti: nyeri kepala, nyeri dada, perasaan mual,
pening/pusing kepala, peningkatan/penurunan berat badan.
- Membutuhkan tindak pembedahan minor
- Cara pemakaian:
- Setiap saat siklus haid hari ke 2 sampai hari ke 7, atau 6 minggu sampai 6
bulan pasca persalinan, pasca keguguran.
- Bila klien menggunakan kontrasepsi hormonal atau AKDR dan ingin
menggantinya dengan implant, insersi dapat dilakukan setiap saat
- Daerah pemasangan atau inservi pada lengan kiri atas bagian dalam(sub
kutan)
- Daerah insersi harus tetap kering dan bersih selama 48 jam pertama(untuk
mencegah infeksi pada luka insisi)
- Balutan penekan tetap ditinggalkan selama 48 jam, sedangkan plester
dipertahankan hingga luka sembuh(biasanya 5 hari)
- Setelah luka sembuh daerah tersebut dapat disentuh dan dicuci dengan
tekanan wajar
- Bila ditemukan adanya tanda-tanda infeksi seperti demam peradangan,
atau bila ada rasa sakit menetap selama beberapa hari, segera kembali ke
klinik
- Setelah masa pemakaian habis, implan harus segera dilepas.

e. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim(AKDR)/IUD


Sangat efektif, reversibel, dan berjangka panjang, haid menjadi lebih
lama dan lebih banyak, pemasangan dan pencabutan memerlukan pelatihan,
dapat dipakai oleh semua perempuan usia reproduksi, tidak boleh dipakai
oleh wanita yang terpapar Infeksi Menular Seksual.
Ada beberapa jenis: CuT-380A, NOVA-T, Lipez Loops.

Cara kerja:

- Menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke tuba fallopi


- Mempengaruhi fertilisasi sebelum ovum mencapai kavum uteri
- Mencegah sperma dan ovum bertemu atau membuat sperma sulit masuk
kedalam alat reproduksi perempuan dan mengurangi kemampuan sperma
untuk fertilisasi
- Memungkinkan untuk mencegah implantasi telur dalam uterus
Keuntungan:
- Efektifitas tinggi(0,6-0,8 kehamilan/100 wanita dalam 1 tahun pertama, 1
kegagalan dalam 125-170 kehamilan)
- Metode jangka panjang(10 tahun proteksi dari CuT-380A dan tidak perlu
diganti)
- Tidak mempengaruhi hubungan seksual, dan meningkatkan kenyamanan
seksual karena tidak perlu takut untuk hamil
- Tidak mempengaruhi kualitas dan produksi ASI
- Dapat dipasang segera setelah melahirkan dan sesudah abortus(apabila
tidak terjadi infeksi)
- Dapat digunakan sampai menopause(1 tahun atau lebih setelah haid
terakhir)
- Tidak ada interaksi dengan obat-obat.
Kerugian:
- Efek samping yang umum terjadi: perubahan siklus haid(umumnya pada 3
bulan pertama dan akan berkurang setelah 3 bulan), haid lebih lama dan
banyak, perdarahan spooting antar menstruasi, saat haid lebih sakit.
- Komplikasi lain: merasakan sakit dan kejang selam 3-5 hari setelah
pemasangan perforasi dinding uterus, perdarahan berat pada waktu haid
yang memungkinkan penyebab anemia
- Tidak mencegah IMS termasuk HIV/AIDS
- Tidak baik digunakan pada perempuan dengan IMS atau perempuan yang
sering berganti-ganti pasangan
Cara pemakaian:
- Setiap waktu dalam siklus haid, dan dipastikan klien tidak hamil
- Hari pertama sampai ke 7 siklus haid
- Segera setelah melahirkan(4 minggu pasca persalinan) dan setelah 6 bulan
dengan metode MAL
- Setelah abortus(bila tidak ada gejala infeksi)
- Selama 1-5 hari setelah senggama yag tidak di lindungi AKDR dipasang
didalam rahim
- Kembali memeriksakan diri setelah 4-6 minggu setelah pemasangan
- Selaa bulan pertama pemakaian AKDR, periksa benang secara rutin
terutama setelah haid
- Segera kembali ke klinik apabila: tidak dapat meraba benang AKDR,
merasakan bagian yang keras dari AKDR, AKDR terlepas, siklus haid
terganggu atau meleset, terjadi pengeluaran cairan vagina yang
mencurigakan, adanya infeksi
- Setelah masa pemakaian habis AKDR harus segera dilepas.

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Pokok Bahasan : Hipertensi


Sub Pokok Bahasan : Hipertensi
Sasaran : Masyarakat RT.004/ RW.003
Tanggal Pelaksanaan : Senin, 05 April 2021
Waktu : 1x30 menit
Tempat : Desa Karang Dalo RT 004/RW 003

A. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM


Hasil yang diharapkan setelah dilakukan pendidikan kesehatan yaitu
agar warga Desa Karang Dalo RT 004 RW 003 mengetahui tentang
hipertensi.

B. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS

Setelah mengikuti pendidikan kesehatan selama 1x30 menit, warga Kelurahan


Karang Dalo RT 004 RW 003

1. Pengertian hipertensi
2. Penyebab hipertensi
3. Klasifikasi hipertensi
4. Tanda dan gejala hipertensi
5. Komplikasi hipertensi
6. Cara mengatasi dan mencegah hipertensi
C. MATERI PENGAJARAN
1.Pengeritan Hipertenso
2.Penyebab Hipertensi
3.Klasifikasi Hipertensi
4.Tanda Dan Gejala Hipertensi
5. Komplikasi Hipertensi
6.Cara Mengatasi Dan Mencegah Hipertensi

D. MEDIA PENGAJARAN

1. Materi Pengajaran
2. Leaflet

E. E. METODE PENGAJARAN
1. Ceramah
2. Diskusi / tanya jawab

F. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR

No. Tahap Waktu Kegiatan Media


1. Pembukaan 5 menit - Salam perkenalan
- Menjelaskan kontrak dan
tujuan pertemuan
2. Pelaksanaan 20 menit Menjelaskan tentang: Materi
- Pengertian hipertensi pengajaran
- Penyebab hipertensi Leaflet
- Klasifikasi hipertensi
- Tanda dan gejala
hipertensi
- Komplikasi hipertensi
- Cara mengatasi dan
mencegah hipertensi
- Membuka sesi pertanyaan
- Diskusi dengan warga

3. Penutup 5 menit - Mengajukan pertanyaan


pada warga
- Memberikan reinforcemen
positif atas jawaban yang
di berikan
- Menutup pembelajaran
dengan salam

G. EVALUASI

Evaluasi yang dilakukan dengan tanya jawab adalah :

1. Bagaimana pengertian hipertensi


2. Apa saja penyebab hipertensi

3. Menyebutkan klasifikasi hipertensi

4. Bagaimana tanda dan gejala hipertensi

5. Apa saja komplikasi hipertensi

6. Bagaimana cara mengatasi dan mencegah hipertensi

HIPERTENSI

A. PENGERTIAN
Menurut JNC IV, Hipertensi adalah kenaikan tekanan darah melebihi normal,
yaitu systole lebih dari 140 mmHg dan diastole lebih dari 90 mmHg.

B. PENYEBAB HIPERTENSI
Penyebab Hipertensi antara lain :

1. Penyakit saluran kemih


2. Penyakit Endokrin
3. Arteriosklerosi
4. Merokok
5. Minum-minuman alkohol
6. Tekanan tinggi kolesterol
C. KLASIFIKASI

Kategori SISTOLIK mmHg DIASTOLIK mmHg


Optimal < 120 < 80
Normal < 130 < 85
High Normal 130-139 85-89
Hipertensi
Derajat 1 140-159 90-99
Derajat 2 160-179 100-109
Derajat 3 > 180 > 110

D. TANDA DAN GEJALA


1. Gelisah, kepala pusing
2. Gemeter, tremor
3. Sering marah – marah
4. Jantung berdebar – debar
5. Tekanan darah lebih dari 140 / 90 mmHg
6. Keringat berlebihan
7. Gangguan penglihatan
8. Nafsu makan menurun
9. Sulit konsentrasi
10.Mudah tersinggung
E. KOMPLIKASI
1. Stroke
2. Gagal jantung
3. Kerusakan gagal ginjal
4. Kerusakan jaringan otot

F. CARA MENGATASI DAN PENCEGAHANNYA


Cara mengatasi dan mencegah Hipertensi adalah :
1. Makan – makanan yang bergizi
2. Menghindari makanan yang berlemak dan mengurangi asin
3. Menghindari makanan dengan bahan pengawet
4. Menjaga berat badan agar tetap stabil
5. Menghindari minum – minuman keras
6. Menghindari merokok
7. Istirahat yang cukup
8. Belajar untuk tenang, menikmati hidup dan selalu bersyukur
9. Peran keluarga sangat ditekankan dalam rangka mengatasi hidup orang dengan
hipertensi dan mencegah hipertensi

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Topik/Pokok Bahasan : Imunisasi


Sasaran : Ibu hamil, Ibu nifas, Ibu menyusui dan ibu
yang memiliki bayi/balita
Hari/Tanggal : Senin / 5 April 2021
Waktu : 1 x 30 menit
Tempat : Desa Karang Dalo RT 004 RW 003
Penyuluhan : Pentingnya Imunisasi

A. Tujuan Pembelajaran
1. Tujuan Intruksional Umum (TIU)
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan tentang Imunisasi, Ibu hamil, ibu
nifas, ibu menyusui dan ibu yang memiliki bayi/balita mendapat wawasan
dan pengetahuan tentang pentingnya bayi, balita, dan anak mendapatkan
imunisasi di RT.04 RW.03 Kecamatan Karang Dalo Kelurahan Dempo
Tengah Kota Pagaralam.
2. Tujuan Intruksional Khusus (TIK)
 Setelah mengikuti penyuluhan selama kurang lebih 1 jam ibu – ibu
bertambah pengetahuannya tentang imunisasi
 Menjelaskan Pengertian Imunisasi
 Menjelaskan TujuanPemberian Imunisasi
 Menjelaskan macam-macam imunisasi dan efek samping
B. Materi
1. Pengertian Imunisasi
2. Tujuan Imunisasi
3. Macam-macam Imunisasi dan efek samping
C. Metode Pembelajaran
1. Metode ceramah
2. Metode tanya jawab

D. Alat Bantu Pembelajaran


1. Leaflet
2. LCD,laptop
E. Evaluasi
Menanyakan pokok materi yang telah disampaikan meliputi :
1. Apa Pengertian imunisasi
2. Apa Tujuan Imunisasi
3. Apa saja macam-macam imunisasi dan efek sampingnya

MATERI PENYULUHAN
A. Pengertian Imunisasi
Imunisasi adalah upaya untuk menimbulkan/meningkatkan kekebalan
seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga apabila suatu saat
terpajan dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami
sakit ringan.
B. Tujuan Pemberian Imunisasi
1. Tujuan Umum
Menurunkan angak kesakitan, kematian, kecacatan akibat penyakit yang
dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I).
2. Tujuan Khusus
a. Tercapainya target Universal Child Immunization (UCI) yaitu
cakupan imunisasi lengkap minimal 80% secara merata pada bayi di
seluruh desa kelurahan pada tahun 2014
b. Tervalidasinya eliminasi tetanus maternal dan neonatal (Insiden di
bawah 1 per 1.000 kelahiran hidup dalam satu tahun) pada tahun 2015
c. Eradikasi polio pada tahun 2015
d. Tercapainya eliminasi campak pada tahun 2015
e. Terselengaranya pemberian imunisasi yang aman serta pengolahan
limbah medis (safety injection and waste disposal management).

C. Manfaat Imunisasi
1. Untuk anak : Untuk mencegah penderitaan yang disebabkan
oleh penyakit dan kemungkinan cacat atau kematian.
2. Untuk keluarga : meghilangkan kecemasan dan psikologis
pengobatan bila anak sakit.
D. Macam-macam Imunisasi dan Efek samping
1. Imunisasi Aktif
Adalah dimana tubuh akan membuat sendirikekebalan terhadap penyakit
setelah suntikan antigen (bukan yang dapat menimbulkan kekebalan) dan
dapat bertahan selam bertahun-tahun.
2. Imunisasi Pasif
Adalah dimana tubuh tidak membuat sendiri kekebalan terhadap penyakit
tetapi mendapatkan dari orang lain. Misalnya kolostrum ( ASI yang
pertama keluar berwarna kuning-kekuningan) yang diberikan oleh iibu
pada bayi yang dapat melindungi bayi dari diare dan penyakit infeksi
lainnya.
E. Jenis Imunisasi
1. Imunisasi Dasar
a. Imunisasi Hepatitis B
Imunisasi yang bertujuan untuk mencegah penyakit hepatitis yaitu
infeksi hati yang dapat menimbulkan berbahaya seperti kanker hati.
1) Reaksi `Imunisasi hepatitis B
Reaksi imunisasi yang terjadi biasanya nyeri pada tempat
suntukan yaitu mungkin disertai dengan timbulnya rasa panas atau
pembengkakan. Reaksi ini akan menghilang dalam waktu 2 hari.
Reaksi lain yang mungkin terjadi ialah demam ringan.
2) Efek samping
Reaksi local seperti rasa sakit, kemerahan dan pembengkakan di
sekitar tempat penyuntikan.Reaksi yang terjadi bersifat ringan dan
biasanya hilang setelah 2 hari.
a) Penaganan efek samping
b) Orangtua dianjurkan untuk memberikan minum lebih
banyak(ASI)
c) Jika demam, kenakan pakaian yang tipis
d) Bekas suntikan yang nyeri dapat dikompres air dingin
e) Jika demam berikan paracetamol 15mg/kgBB setiap 3-4
jam(Maksimal 6 kali dalam 24 jam)
f) Bayi boleh mandi atau cukup diseka dengan air hangat
b. Imunisasi BCG
Imunisasi ini bertujuan untuk melindungi tubuh dari kuman penyebab
penyakit tuberculosis atau TB.
1) Reaksi imunisasi BCG
Penyuntikan BCG secara intradermal yang benar akan
menimbulkan luka local yang superficial 3 minggu setelah
penyuntikan. Luka yang biasa tertutup.krusta akan sembuh dalam
2-3 bulan dan meninggalkan perut bulat dalam diameter 4-8mm.
biasanya setelah BCG bayi akan menderita demam. Bila ia demam
setelah imunisasi BCG umunya disebabkan oleh keadaan lain.
2) Efek samping
2-6 mimggu setelah imnisasi BCG daerah bekas suntukan timbul
bisul kecil(papula) yang smakin membesar dan dapat terjadi
ulserasi dalam waktu 2-4 bulan, kemudian menyembuhkan
perlahan dengan menimbulkan jaringan parut dengan diameter 2-
10 mm.
3) penangananefek samping
a) apabila ulkus mengeluarkan cairan perlu dikompres dengan
cairan antisptik
b) apabila cairan bertambah banyak atau kurang semakin
membesar anjuran orang tua membawa bayi ke tanaga
kesehatan.

c. Imunisasi Polio
Polio adalah penyakit menular akibat infeksi virus yang menyerang
system saraf di otak dan saraf tulang belakang.Pada kasus yang parah,
polio dapat menyebabkan sesak napas, meningitis, kelumpuhan,
hinggakematian.Imunisasi polio bertujuan untuk mencegah anak
tertular penyakit tersebut.
1) Reaksi imunisasi Polio
Biasanya tidak ada, mungkin pada bayi akan terdapat bercak-
bercak ringan
2) Efek Samping
Sangat jaran terjadi reaksi sesudah imunisasi polio oral.Setelah
mendapat vaksin pada oral bayi boleh makan minum seperti
biasa.Apabila muntah dalam 30 menit segera diberi dosis ulang.
3) Penanganan efek samping
Orangtua tidak perlu melakukan apa pun
d. Imunisasi DPT-HB-HiB
Imunisasi DPT-HB-HiB dapat memberikan perlindungan dan
pencegahan terhadap 6 penyakit sekaligus, yaitu difteri, pertussis
(batuk rejan), tetanus, hepatitis B, pneumonia, dan meningitis (radang
otak).
1) Reaksi imunisasi
Rekasi Yang mungkin terjadi biasanya demam ringan,,
pembengkakakn dan rasa nyeri ditempat suntukan selama 1-2 hari
2) Efek samping
Reaksi local sementara, seperti bengkak, nyeri, dan kemerahan
pada lokasi suntukan, disertai demam dapat timbul dalam
sejumlah besar kasus. Kadang- kadang reaksi berat, seperti demam
tinggi, irritabilitas (rewel), dan menangis dengan nada tinggi dapat
terjadi dalam 24 jam setelah pemberian.
3) Penanganan efek samping
a) Orang tua dianjurkan untuk memberikan minum lebih banyak
(ASI atau sari buah)
b) Jika demam, kenakan pakaian yang tipis
c) Bekas suntikan yang nyeri dapat dikompres air dingin
d) Jika demam berikan paracetamol 15 mg/kgBB setiap 3-4 jam
(maksimal 6 kali dalam 24 jam)
e) Bayi boleh mandi atau cukup diseka dengan air hangat
f) Jika reaksi memberat dan menetap bawa bayike dokter
e. Imunisasi Campak
Imunisasi campak diberikn sebagai langkah pencegahan terhadap
penyakit campak berat yang dapat menyebabkan pneumonia, diare,
dan radang otak.
1) Reaksi Imunisasi
Biasanya tidak terdapat reaksi akibat imunisasi. Mungkin terjadi
demam lebih dari 39°C selama -+ 2 hari dan tampak sedikit bercak
merah pada pipi dibawah telinga pada hari ke 7-8 setelah penyuntikan.
Mungkin pula terdapat pembengkakkan pada tempat suntikan.
2) Efek Samping
Hingga 15% pasien dapat mengalami demam ringan dan
kemerahan selama 3 hari yang dapat terjadi 8-12 setelah vaksinasi
3) Penanganan efek samping
a) Orangtua dianjurkan untuk memberikan minum lebih banyak
(ASI atau sari buah)
b) Jika demam kenakan pakaian yang tipis
c) Bekas suntikan yang nyeri dapat dikompres air dingin
d) Jika demam berikan paracetamol 15 mg/kgBB setiap 3-4 jam
(maksimal 6 kali dalam 24 jam)
e) Bayi boleh mandi atau cukup doseka dengan air hangat
f) Jika reaksi tersbut berat dan menetap bawa bayi ke dokter.

2. Imunisasi Lanjutan
Imunisasi lanjutan merupakan imunisasi ulangan untuk
mempertahankan tingkat kekebalan atau untuk memperpanjang
masaperlindungan. Imunisasi lanjutan diberikan kepada anak usia bawah
tiga tahun (Batita), anak usia sekolah dasar, dan wanita usia subur.
a. Imunisasi DT
1) Efek samping
Gejala-gejala seperti lemas dan kemerahan pada lokasi suntikan
yang bersifat sementara, dan kadang-kadang gejala demam.
2) Penanganan efek samping
1) Orangtua dianjurkan untuk memberikan minum anak lebih
banyak
2) Jika demam, kenakan pakaian yang tipis
3) Bekas suntikan yang nyeri dapat dikompres air dingin
4) Jika demam berikan paracetamol 15mg/kgBB setiap 3-4 jam
(maksimal 6 kali dalam 24 jam)
5) Anak boleh mandi atau cukup diseka dengan air hangat
b. Imunisasi Td
1) Efek samping
Pada uji klinis dilaporkan terdapat kasus nyeri pada lokasi
penyuntikan serta demam.
c. Imunisasi TT
1) Efek samping
Jarang terjadi dan bersifat ringan seperti lemas dan kemerahan
pada lokasi suntikan yang bersifat sementara, dan kadang-kadang
gejala demam
2) Penanganan efek samping
a) Bekas suntikan yang nyeri dapat dikompres air dingin
b) Anjurkan ibu minum lebih banyak

F. JADWAL PEMBEIAN IMUNISASI


Jadwal Pemberian Imunisasi Dasar
No Umur Imunisasi
1. 0-7 Hari HB O
2. 1 Bulan BCG, Polio 1
3. 2 Bulan DPT-HB-Hib 1, Polio 2
4. 3 Bulan DPT-HB-Hib , Polio 3
5. 4 Bulan DPT-HB-Hib , Polio 4,IPV
6. 9 Bulan Campak

Jadwal Imunisasi Lanjutan pada Usia Batita

No Umur Imunisasi
1. 18 Bulan Imunisasi lanjutan DPT-HB-Hib
2. 24 Bulan Campak

Jadwal Imunisasi Lanjutan pada Usia Sekolah

No Kelas Imunisasi
1. 1 SD DT, Campak
2. 2 SD Td
3. 3 SD Td

Anda mungkin juga menyukai