Pemasangan Infus

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 4

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) MITRA HUSADA MEDAN

PRODI KEPERAWATAN PROGRAM DIPLOMA TIGA

STANDAR
Kompetensi : Pemenuhan Kebutuhan Cairan dan Elektrolit
OPERASIONAL
Sub Kompetensi : Pemberian Cairan dan Elektrolit Melalui Infus
PROSEDUR
No. Dokumen Halaman Tgl Berlaku Revisi
FM-PM-I.IV.Pd4-05/05-05/KEPERAWATAN 1-4 19 Februari 2019 01
DASAR- 13
Diperiksa Disetujui Dibuat
Ditetapkan Kepala UPMI Waket Bid.Akademik Ka.Prodi Keperawatan
Ketua STIKes Program Diploma Tiga

OTORISASI

Dr. Siti Nurmawan Sinaga,SKM, M.Kes Rosmega, SST, M.Kes


Isyos Sembiring, S.Tr.Keb, Bd.,MKM Marliani, SST,MKM

A.PENGETAHUAN
Analisis Pemberian Cairan dan Elektrolit Melalui Infus
I. KONSEP
Definisi Pemasangan infus dimaksudkan untuk memasukkan cairan dalam jumlah yang
banyak dan waktu yang lama kedalam vena dengan menggunakan perangkat infus
(infus set) secara tetesan.
1. Tetesan Mikro (Mikrodrip): 1cc=60 tetes
Slang mikrodrip juga disebut sebagai slang pediatric, umumnya memberikan 60
tetes/cc dan digunakan untuk pemberian dengan volume kecil atau volume
dengan jumlah yang sangat tepat
2. Tetesan Makro (Makrodrip): 1cc=20 tetes

Rumus :
 Mililiter per jam
Jumlah total cairan infus (cc)
cc/jam=
Lama waktu penginfusan (jam)

 Tetesan per menit



Jumlah total cairan infus (cc) x factor tetesan

Lama waktu penginfusan (menit)

Tujuan 1. Sebagai pengobatan


2. Mencukupi kebutuhan tubuh akan cairan dan elektrolit
3. Memberi nutrisi untuk pasien yang tidak dapat/tidak boleh makan melalui mulut.
Indikasi Pada pasien dehidrasi, syok, intoksikasi berat, pra dan pasca bedah.
Kontraindikasi Pasien yang tidak dehidrasi
II. II. PRINSIP KERJA
Prinsip Kerja 1. Memberikan penjelasan dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami
2. Melakukan tindakan dengan benar
III.MEKANISME KERJA
Mekanisme Kerja Prinsip kerja infus dalam tubuh yang bersifat osmotik ( cairan bergeraj menembus
rintangan untuk menembus membran yang lebih pekat) sehingga membuat cairan
bisa masuk kedalam darah. Cairan infus masuk kedalam tubuh dan mengalami
proses metabolisme
B.KETERAMPILAN
Persiapan alat Persiapan alat di zona hijau : (Sesuai Standar)
1. Standart infus
2. Korentang dalam tempatnya
3. Infus set
4. Larutan/ cairan infus yang tepat
5. Abocath (ukuran sesuai kebutuhan)
34
6. Tornikuet
7. Bak instrument berisi: handsscoen, kasa steril
8. Three way (k/p)
9. Spalk/papan tangan pada anak-anak dan bayi
10. Larutan antiseptik
11. Plester
12. Gunting perban
13. Perlak pengalas
14. Nierbekken
15. Kapas alkohol dalam tempatnya
16. Alat Tulis
- Persiapan alat, pasien bukan ODP/PDP/Terkonfirmasi COVID-19 di bukan zona
hijau : Level 2 + Chamber
- Persiapan alat, pasien ODP : Level 2 + Chamber (di RS)
Persiapan Tempat 1. Wastafel cuci tangan
2. Ruangan yang nyaman, aman dan tertutup
3. Ventilasi cukup
Persiapan pasien 1. Wajibkan pasien memakai masker
2. Mencuci tangan dengan menggunakan sabun dan air mengalir
3. Sampaikan kepada pasien jangan menyentuh muka terutama bagian mulut,
hidung dan mata
4. Memberitahu dan Jelaskan pada klien dan keluarganya mengenai prosedur yang
akan dilakukan
5. Menutup pintu, jendela dan memasang tabir
Persiapan petugas 1. Patuhi prosedur kerja sesuai dengan SOP
2. Memakai masker dan Faceshield
3. Pastikan petugas tidak menggunakan perhiasan
4. Gulung baju sampai ke siku tangan
5. Cuci tangan dibawah air mengalir lalu keringkan dengan handuk
Keselamatan Kerja 1. Bekerja secara sistematis
2. Bertindak lembut pada saat melakukan Tindakan
3. Observasi kondisi pasien secara kontinu
4. Perhatikan keadaan umum klien pada saat pemasangan Infus
5. Perhatikan kondisi alat sebelum bekerja untuk menilai kelayakan penggunaanya
6. Letakkan peralatan pada tempat yang terjangkau dan sistematis oleh petugas
7. Perhatikan Teknik Septik dan Aseptik
Langkah-langkah 1. Ucapkan salam dan memperkenalkan diri
2. Ciptakan suasana membantu dan menyenangkan
3. Dengan sopan menanyakan identitas pasien
4. Menjelaskan tentang tujuan kegiatan kepada pasien
5. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
6. Memberitahu pasien tindakan yang akan dilakukan
7. Melakukan Cuci tangan dibawah air mengalir
8. Dekatkan peralatan disamping tempat tidur
9. Jika menggunakan larutan dalam botol, lepaskan penutup logam dan lempeng
karet penutup botol, jika kantong larutan IV plastik lepaskan lepaskan lapisan
plastik di atas port selang IV
10. Buka set infus, pertahankan sterilitas pada kedua ujung
11. Pasang klem rol 2-4 cm di bawah bilik drip dan pindahkan klem rol pada posisi
off
12. Tusukkan infuse set ke botol cairan dan gantung di standard infuse
13. Tekan bilik drip dan lepaskan untuk mengisi bilik drip 1/3 atau sesuai batas
14. Buka klem rol dan pelindung jarum untuk mengisi selang infus, alirkan cairan
sampai ujung jarum
15. Tutup kembali jarum dan atur rol klem pada posisi off
16. Pastikan selang bersih dari udara dan gelembung udara.
17. Memakai handschoen
18. Pilih dan kaji kondisi vena, pastikan vena yang dipilih adalah vena yang tidak
rusak dan tidak bercabang. Pasang pengalas dibawah area vena yang dipilih
19. Melakukan pembedungan dengan menggunakan tornikuet pada lengan diatas
vena, anjurkan pasien untuk mengayunkan bagian distal ekstremitas ke
35
proksimal, menutup buka telapak tangan, pukulan ringan pada bagian vena,
pemanasan dengan kain hangat
20. Buka jarum (Abokat) dengan tangan non dominan, tusukkan jarum dengan
sudut 30o dan lubang jarum mennghadap ke atas. Tahan vena yang akan
ditusuk dengan tangan non dominan, pegang 2-3 cm di bawah tempat
penusukan atau tahan vena bagian atas dan bawah untuk orang tua.
Pertahankan teknik steril.
21. Bila jarum sudah masuk ke vena, turunkan sudut jarum hingga 150. Kemudian
tarik jarum sampai darah terlihat di kanula, tangan non dominan menahan
ujung kanula. Masukkan sisa kanula secara perlahan sampai pangkalnya.
22. Lepaskan tourniquet.
23. Tekan ujung kanula yang berada di dalam vena lalu lepaskan jarum dari kanula
intervena
24. Sambungkan infuse set dengan kanula intervena dan buka klem selang infuse.
Alirkan cairan, pastikan cairan infuse dapat menetes dengan baik
25. Memasaang kassa
26. Fiksasi kateter infuse dengan metode crisscross (menyilang).
27. Mengatur tetesan infuse sesuai dengan program pengobatan
28. Rapikan alat, membuka handschoen dan mencuci tangan
29. Perhatikan kondisi atau keadaan pasien setelah tindakan pemasangan infuse.
30. Melakukan pendokumentasian
31. Dekontaminasikan seluruh alat bekas pakai
C.SIKAP
Sikap 1. Bekerja dengan sistematis
2. Bekerja dengan hati-hati dan cermat
3. Bekerja dengan prinsip pencegahan infeksi
4. Menghargai privasi atau budaya klien
5. Mengevaluasi keadaan umum klien dan mengkomunikasikan kepada klien setelah
dilakukan tindakan
D.REFERENSI
Referensi Horne M, Mma, 2001, Seri Pedoman Praktis, Keseimbangan Cairan dan Elektroli,
Alih bahasa : Indah Nurmala Dewi, EGC, Jakarta
Iwasa M. Kogoshi S (1995) Fluid Therapy do  (PT. Otsuka Indonesia)
Kemenkes, 2020. Panduan Teknis Pelayanan Rumah Sakit Pada masa Adaptasi
Kebiasaan Baru, Direktorat Pelayanan Kesehatan Rujukan, Direktorat Jenderal
Pelayanan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI
Kuswati Eni, 2006 , Keterampilan Dan Prosedur Laboratorium Keperawatan
Dasar , Cet I, EGC, Jakarta.
Koezeir B, Glenora Erb, Oliveri , 1988. Fundamental of Nursing, Philadelpia
Addison Wesly Publishing Devision,.
Mubarak Wahit Iqbal, dkk, 2008, Cet I, Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia :
Teori Dan Aplikasi Dalam Praktek , EGC, Jakarta
Maryunani Anik, 2011. Ketrampilan Dasar Praktik Klinik Keperawatan, Cetakan I,
Penerbit Trans Info Media, Jakarta.
Potter & Perry, 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan, Edisi 4, EGC, Jakarta
Pusat Pendidikan Dan Latihan Tenaga Kesehatan Badan PPSDM Kesehatan
Kementerian Kesehatan RI, 2014. Modul Pelatihan Pengendalian Infeksi Bagi
Tenaga Pendidik, Jakarta,
Riyadi S, Harmoko, 2016. Standard Operating Procedure dalam Praktk Klinik
Keperawatan Dasar, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Tim Penulis Poltekkes Depkes Jakarta III, 2009, Panduan Praktek Kebutuhan
Dasar Manusia I : Berbasis Kompetensi , Salemba Medika , Jakarta
Uliyah, dkk, 2012. Buku Ajar Ketrampilan Dasar Kebidanan 1 (Pendekatan
Kurikulum Berbasis Kompentensi), Publishing, Jakarta.

36
Uliyah M, Hidayat AA, 2015 Ketrampilan Dasar Praktik Klinik, Penerbit Salemba
Medika, Jakarta
____, 2014. Kurikulum dan Modul. Pelatihan Manajemen Laboratorium Tenaga
Kependidikan Di Institusi Diknakes Tahun 2014

Diketahui Dibuat,
Ka UP2AI Koordinator Mata Kuliah

(Eka Falentina Tarigan, SST, M.Keb) (Martaulina Sinaga, SKM, S.Kep, Ns, M.Kes)

37

Anda mungkin juga menyukai