Pertimbangan Farmakologi Dalam Pemberian Terapi Intravena Intramuskulus Intrakutan Oral Da

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 46

1

1 S1 Kebidanan dan Profesi Bidan

3 Pertimbangan Farmakologi
4 Dalam Pemberian Terapi Intravena, Intramuskular,
5 Intrakutan, Oral, Dan Rektal.
6 Dosen Pengampu:
7 Dr. Dra. Ellis Susanti,.M.Pd,.MM,.M.Si,.Apt

8 KELOMPOK 4
9 Disusun oleh:
10 Nurhaliza (1052201009)
2

11 Laylly Kusuma Dewi (1052201014)

12 POKOK BAHASAN

13 01
14 Cara Pemberian Obat
3

15 dan keuntungan serta 02


16 kerugian
17 Prosedur Kerja Terapi Intravena,
18 Intramuskular, Intrakutan, Oral dan
19 Rektal.

20
4

21 Cara Pemberian Obat dan 01


22 Keuntungan serta Kerugian

23
5

24 CARA PEMBERIAN OBAT


6

25 PeroralInhalasi
26 ParenteralPerektal
27 Topikal/LokalPervaginal
28 Oromucosal
7

29 01. Peroral

KELEBIHAN KERUGIAN

Mudah Iritasi pada saluran cerna dan


efek yang timbul biasanya lambat

Aman Perlukerja sama dengan


penderita

Murah Kurang disukai jika rasanya tidak


enak
8

30 Obat yang cara pemberiannya paling umum dilakukan


31 yaitu melalui mulut.
KELEBIHAN KERUGIAN
9 Efek timbul lebih cepat dan teratur. Membutuhkan tenaga medis.

32 02. Parenteral Menimbulkan rasa nyeri.

33

Dapat diberikan pada penderita


yang tidak sadar.

Sangat berguna dalam keadaan Pemberian obat kurang aman,


darurat. karena jika sudah disuntikan ke
dalam tubuh tidak bisa
dkeluarkan.
10

35 Obat yang cara pemberiannya tanpa melalui


36 saluran pencernaan tetapi langsung ke
37 pembuluh darah.
11

38 03. Topikal/Lokal
39 Obat yang cara pemberiannya bersifat lokal, misalnya tetes mata, obat kulit, dan
40 tetes telinga.
2 Macam Cara Pemberian Topikal

Perkutan Nasal

Keuntungan Kekurangan Keuntungan Kekurangan

Mencegah First Pass Secara bentuk kurang Mencegah First Pass Secara bentuk kurang
Effect menarik Effect menarik
Efek Cepat Absorpsi tergantung Efek Cepat Absorpsi tergantung keadaan kulit,
keadaanpH, konsentrasi,
temperatur, dan media dan formulasi yang dipakai.

41 First Pass Effect : Fenomena metabolisme obat dimana konsentrasi obat berkurang secara besar sebelum mencapai sirkulasi sistemik.
12

42 04. Oromucosal
43 Obat yang cara pemberiannya melalui mukosa di rongga mulut.
2 Macam Cara Pemberian Oromucosal

Sub Lingual Bucal


(Cara pemberian di bawah lidah) (Cara pemberian di antara pipi dan gusi)
Keuntungan Kekurangan Keuntungan Kekurangan

Efek obat akan terasa Kurang praktis Obat langsung ke dalam lebih cepat aliran darah
sehingga
efek cepat.
Dari selaput di bawah Hanya untuk obat yang lidah langsung ke dalam bersifat lipofil aliran darah Contoh
Sub Lingual: Berbentuk Tablet kecil/spary (Isosorbid Tablet)

Contoh Bucal: Sandopart Tablet


13

44 05. Inhalasi
45 Obat yang cara pemberiannya dengan disemprotkan ke dalam
46 mulut.
KELEBIHAN KERUGIAN
Absorpsi terjadi dengan cepat Metode ini lebih sulit dilakukan
karena permukaan absorpsinya
luas

Kadar obat dapat terkontrol Memerlukan alat dan metode


khusus

Dapat diberikan langsung kepada Sungkar mengatur dosis


bronkus
14

47 06. Perektal
48 Obat yang cara pemberiannya melalui dubur atau anus.

49 KEUNTUNGANKEKURANGAN

50 1. Kerja obat cepat serta 1. Pasien tidak nyaman


51 bersifat lokal
52 2. Absorpsi tidak
53 2. Baik sekali untuk obat maksimal
54 yang rusak oleh lambung
15

55 3. Efek sistemik lebih


56 cepat dibanding
57 peroral.

58 07. Pervaginal
59 Obat yang cara pemberiannya ke dalam vagina.
16

60
17

61 0 Pemberian Terapi Intravena, 2


62 Intramuskular, Intrakutan,
63 Oral dan Rektal.
64

65
18

66 A. Intra vena
67

Pengertian Tujuan

Cara memberikan obat pada vena Agar obat dapat beraksi langsung
secara langsung. dan masuk ke dalam pembuluh
Diantaranya vena kubiti (lengan), darah.
vena sephanous (tungkai), vena
jugularis (leher), dan vena frontalis
(kepala).
19

dalam Terapi Intra Vena

01 02
Setiap injeksi intra vena Tempat injeksi harus
dilakukan amat perlahan tepat kena pada daerah
antara 50 s/d 70 detik vena
03 04
Dosis yang Kondisi/penyakit
diberikan harus klien
tepat harus benar
68

69 01. Hal-hal yang Harus Diperhatikan


20

70 02. Alat dan Bahan


71 01 Daftar buku obat/catatan dan jadwal pemberian obat

72 02 Obat dalam tempatnya

73 03 Spuit dan jarum dengan jenis


74 ukuran.

75 04 Kapas alkohol dalam


76 tempatnya.

77 05 Cairan pelarut (aquades)


21

78 06 Bak injeksi

79 07 Bengkok

80 08 Perlak dan alasnya

81 09 Karen pembendung

82 03. Prosedur Kerja Intra vena

83 Cuci tangan dan jelaskan 010203


22

84 Buka pakaian pada prosedur yang akan daerah penyuntikan, apabila dilakukan. tertutup.
85 Ambil obat pada tempatnya sesuai dosis yang telah ditentukan. Apabila obat dalam bentuk sediaan bubuk, maka
86 larutkan dengan aquades steril

87 04 T 05empatkan obat yang telah di


88 06Desinfeksi dengan kapas
89 Pyang asangakanperldilakukanak di bawahinjeksivena. ambil ke dalam bak injeksi.alkohol.

90 03. Prosedur Kerja Intra vena

91 07 08 09
92 Lpembendungdaerahakukan yangpengikatanpada denganbagian karetatas Ambil spuit yang
La kukan penusukan ke lubang
93 berisi obat menghadapmemasukkan kekeataspembuluhdengan darah

94 akan dilakukakan
23

95 pemberian obat.

96 10 11 12
Lakukan aspirasi, bila sudah ada darah Setelah selesai ambil spuit dengan
97 menarik se cara perlahan dan lakukan

98 waktuCatat ,hasildanpemberiandosis pemberian, tanggal, lepaskan karet pembendung dan masase pada daerah penusukan dengan

99 obat. Serta cuci tangan. langsung semprotkan hingga habis kapas alkohol, spuit yang telah digunakan di masukkan kedalam bengkok.

00
24

01 B. Intra Muskular
02

Pengertian Tujuan

Cara memasukan obat ke dalam Agar obat dapat di absorpsi


jaringan otot. Lokasi penyuntikan tubuh dengan cepat
pada daerah paha dengan posisi
terbaring/tengkurap.
25

03 01. Hal-hal yang Harus Diperhatikan


04 dalam Terapi Intra Muskular
01 02

Tempatinjeksi Jenis spuit dan jarum


yang digunakan

03 04
Cara pemberian
Dosis yang obat harus tepat
diberikanharus dan benar
tepat.harusbenar
05
26

06 02. Alat dan Bahan


07 01 Daftar buku obat/catatan dan jadwal pemberian obat

08 02 Obat dalam tempatnya

09 03 Spuit dan jarum. Ukuran dewasa

10 2,5-3 cm, untuk anak-anak 1,25 -

11 2,5 cm 04 Kapas alkohol dalam

12 tempatnya.

13 05 Cairan pelarut (aquades)


27

14 06 Bak injeksi 07 Bengkok

15

16 03. Prosedur Kerja Intra Muskular


17 Ambil obat pada tempatnya
18 sesuai dosis yang telah Desinfeksi dengan kapas
19 ditentukan. Letakkan dalam alkohol pada tempat yang bak injeksi akan dilakukan injeksi

20 STEP 01 STEP 02 STEP 03 STEP 04


21 Cuci tangan dan Periksa tempat yang
28

22 jelaskan prosedur yang akan di lakukan akan dilakukan. penyuntikan

23 03. Prosedur Kerja Intra Muskular

24 Lakukan aspirasi, bila sudah ada darah lepaskan karet tanggal, waktu, danCatat hasil

25 pemberian, dosis pembendung dan langsung semprotkan hingga habis pemberian obat.

26 Serta cuci tangan.

27 STEP 05 STEP 06 STEP 07 STEP 08


29

28 Lakukan penyuntikan, jika Setelah selesai ambil spuit dengan daerah paha dengan cara
29 menarik secara perlahan dan anjurkan pasien untuk lakukan masase pada daerah
30 berbaring telentang. Posisi penusukan dengan pas alkohol, jarum tegak. spuit yang telah
31 digunakan di
32 masukkan kedalam bengkok.

33
30

34 C. Intra kutan
35

Pengertian Tujuan

Cara memberikan obat ke dalam Pemberian obat intra kutan


jaringan kulit. Intra kutan biasanya bertujuan untuk melakukan skin test
digunakan untuk mengetahui alergi jenis obat yang akan
sensiitivitas tubuh terhadap obat yang digunakan.
disuntikkan.
31

dalam Terapi Intra Kutan

01 02

Tempat injeksi Jenis spuit dan jarum


yang digunakan

03 04
Cara pemberian
Dosis yang obat harus tepat
diberikanharus dan benar
36 tepat.harusbenar 01.
37 Hal-hal yang Harus Diperhatikan
32

38 02. Alat dan Bahan


39 01 Daftar buku obat/catatan dan jadwal pemberian obat
33

40 02 Obat dalam tempatnya

41 03 Spuit 1 cc/spuit insulin

42 04
43 05
44 06 Cairan pelarut (aquades)

45 07 Bak injeksi dilapisi kasa steril


Bengkok
Perlak dan alasnya

46
34

47 03. Prosedur Kerja Intra Kutan


01 02 03
Cuci tangan dan jelaskan Buka pakaian pada Pasang perlak/pengalas di
prosedur yang akan dilakukan. daerah penyuntikan, apabila tertutup. bawah bagian yang akan
disuntik

04 05
48 Alarutkanmbil obatdenganuntukatesquadesalergi kemudian Desinfeksi dengan kapas alkohol.

49 ambipadal kurangbaklebihinjeksiatau1 cc dan. sterilKemudiansiapkan.Tegangkanyang denganakantangandisuntikkiri daerah

50 03. Prosedur Kerja Intra


51 Kutan
35

dilakukan masase.
52 06 157

53 Lakukan penusukan dengan lubang jarum suntik menghadap ke


54 atas dengan sudut 15-20 derajat di permukaan kulit.
55 08 158 09
56 Tarik spuit dan tidak boleh

59 07
60 Suntikkkan sampai terjadi gelembung.

Cucii tangan dan catat hasil


pemberian obat/tes obat, waktu ,
tanggal dan jenis obat
37

62 D. Oral
63

Pengertian Tujuan

Cara memberikan obat yang paling Pemberian obat melalui oral dapat
banyak digunakan. membantu absorpsi.
38

01 03
Baki berisi obat - Cangkir untuk
obatan tempat obat

02 04

64 01. Alat dan Bahan


39

65 Kartu rencana Martil dan lumpang pengobatan penggerus (bila diperlukan)

66 02. Prosedur Kerja Secara Oral


67

68 Periksa kembali identitas Bantu pasien untuk pasien minum obat

STEP 02 STEP 03 STEP 04 STEP 04

69 STEP 01
70 Cuci tangan dan Ambil obat sesuai yang Lakukan evaluasi mengenai efek

71 jelaskanakanprosedurdilakukanyang . diperlukan obat pada pasien kurang lebih


40

72 30 menit setelah waktu pemberian

73
41

74 E. Rektal
75

Pengertian
Tujuan
Cara memberikan obat melalui rektal.
Obat dalam bentuk cairan yang banyak Pemberian obat melalui rektal dapat
diberikan melalui rektal disebut enema. diabsorpsi dengan baik melalui
dinding permukaan rektum.
42

76 01. Alat dan Bahan


77 Aplikator (untuk sediaan bukan
78 supositoria)
79 Sarung
80 tangan,
81 kain kassa, kertas

01 03
Obat sesuai yang diperlukan:
suppositoria , krim, jelly,atau foam Pelumas /vaselin / jelly
dalam tempatnya

02 04

82 tissu, bak instrumen, bengkok, dan


83 pengalas.
43

84 02. Prosedur Kerja Secara Rektal


85

86 Gunakan sarung tangan.


87 Selama enema berlangsung, Gunakan jari telunjuk untuk pasien
88 diajurkan berbaring pasien dewasa dan jari ke
89 miring ke kiri. Selama 30 menit empat untuk bayi.

STEP 01 STEP 02 STEP 03 STEP 04 STEP 04

90
91 Untuk mencegah peristalti,

92 secara pelan dengan cairan sedikit ( tidak lebih 120 ml)lakukan enema retensi Retensi enema dilakukan setelah pasien
93 BAB Anjurkan pasien tetap miring ke kiri selama 20 menit setelah obat masuk.
44

94 Kesimpulan
95 01 Obat dapat diberikan dengan berbagai cara disesuaikan dengan kondisi
96 pasien, diantaranya peroral, parenteral, topikal/lokal, oromucosal, inhalasi,
97 perektal, dan pervaginal.

98 02 Dari masing-masing cara pemberian obat terdapat keuntungan dan


99 kerugian terhadap reaksi obat dalam tubuh.

00 03 Dalam pemberian obat ada hal-hal yang perlu diperhatikan, yaitu


01 indikasi dan kontra indikasi pemberian obat. Sebab ada jenis-jenis obat
02 tertentu yang tidak bereaksi jika diberikan dengan cara yang salah.
45

203 Referensi
204 https://www.academia.edu/29496425/makalah_cara_pemberian_obat_docx

205 https://www.slideshare.net/idapartii/makalah-teknik-pemberian-obat

206 https://oshigita.wordpress.com/2014/05/07/pemberian-obat-melalui-vagina-dan-rectum/

207 https://id.scribd.com/doc/311273465/Farmakologi-Rute-Pemberian-Obat
46

208 http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2017/11/Farmakologi_bab_1-

209 3.pdf
47

210

211 Terima Kasih


212 Semoga materi yang disampaikan bermanfaat. CREDITS: This
213 presentation template was created by
214 Slidesgo, including icons by Flaticon,
215 and infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai