Makalah Ekonomi Pembangunan Kel.5
Makalah Ekonomi Pembangunan Kel.5
Makalah Ekonomi Pembangunan Kel.5
PEMBANGUNAN PERTANIAN
(Disusun untuk memenuhi tugas Kelompok Mata Kuliah Ekonomi
Pembangunan)
Dosen Pengampu :
H. Husni Ahmad Sirojudin Sag., M.M
Disusun oleh :
1 Elang Faula Rizky 2102145
2 Fitri Nurjanah 2102029
3 Hamid Fadilah 2102030
4 Ira Melyani Zein 2102031
5 Keken Sukendar 2102034
6 Laela Fauziah 2102035
7 Rossi Datus Syariah 2102210
Assalamualaikum swt.
Alhamdulillah dengan memanjatkan puji dan syukur kepada Allah
SWT karena dengan rahmat dan karunia-Nya lah kami dapat menyelesaikan
tugas yang kemudian dilanjutkan dengan penyusunan makalah dengan judul
’’Pembangunan Pertanian’’
Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada orang tua kami yang telah
memberikan uang jajan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
dengan baik. Dan kepada bapak H. Husni Ahmad Sirojudin Sag., M.M selaku
dosen pengampu Ekonomi Pembangunan dalam pengerjaan tugas makalah
ini. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang selalu
mengingatkan atas tugas makalah ini.
Mungkin dalam pembuatan makalah ini terdapat kesalahan yang
belum kami ketahui. Maka dari itu, kami mohon saran dan kritiknya dari
teman-teman maupun dosen. Demi tercapainya makalah yang sempurna.
penulis
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.............................................................................................................. ii
BAB I ....................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ...................................................................................................... 1
BAB II ...................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ........................................................................................................ 3
PENUTUP ................................................................................................................iv
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui peranan sektor pertanian dalam pembangunan
ekonomi.
2. Untuk mengetahui syarat pembangunan pertanian.
3. Untuk mengetahui swasembada pangan dalam pembangunan.
4. Untuk mengetahui strategi modernisasi pertanian.
5. Untuk mengetahui kebijakan pertanian di indonesia.
6. Untuk mengetahui kebijaksanaan harga dasar dan harga tertinggi.
7. Untuk mengetahui pembangunan tanaman industri.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
sektor lainnya contohnya pemerataan tenaga kerja. Salah satu alasan
mengapa sektor pertanian memiliki kaitan dengan sektor lainnya
adalah karena sebagian besar bahan baku industri berasal dari sektor
pertanian. Komoditas padi merupakan salah satu jenis tumbuhan yang
dibutuhkan oleh sektor Industri untuk bahan pangan. Terdapat juga
tanaman kedelai pada Industri minuman yang digunakan sebagai
bahan baku pembuatan susu kedelai. Jadi, terdapat peran penting
pertanian pada sektor ekonomi lainnya, maka akan meningkatkan
sumbangan pada pendapatan PDRB dari penjualan hasil produksi.
4
4. Adanya perangsang produksi bagi petani. Faktor perangsang
utama yang membuat petani bergairah untuk meningkatkan
produksinya adalah yang bersifat ekonomis. Faktor tersebut antara
lain adalah harga hasil produksi pertanian yang menguntungkan,
pembagian hasil yang wajar, serta tersedianya barang-barang dan
jasa yang ingin dibeli oleh para petani untuk keluarganya.
5. Tersedianya pengangkutan yang lancar dan kontinyu. Tanpa
pengangkutan yang efisien dan murah, keempat syarat mutlak
lainnya tidak dapat berjalan secara efektif, karena produksi
pertanian harus tersebar luas. Oleh karena itu diperlukan suatu
jaringan pengangkutan yang bercabang luas untuk membawa
bahan-bahan perlengkapan produksi ke tiap usaha tani dan
membawa hasil usaha tani ke konsumen di kota-kota besar dan
kecil.
5
• Konsultasi dan pengembangan berkelanjutan untuk peningkatan
produksi benih, obat-obatan, teknologi, dan sumber daya manusia
bagi petani.
• Diversifikasi pangan agar tidak bergantung pada satu bahan pokok
saja, dalam hal ini padi/nasi. Pilihan keanekaragaman yang paling
mungkin untuk Indonesia adalah sagu, gandum dan jagung
(terutama Indonesia bagian timur).
6
meningkatkan produksi pangan dan meningkatkan pemerataan
keuntungan bagi petani secara luas.
3. Kebijaksanaan-kebijaksanaan penunjang, pembangunan
pertanian tidak akan berhasil jika pemerintah tidak memberikan
kebijaksanaan-kebijaksanaan yang menunjang, seperti insetif-
insentif yang diperlukan, kesempatan berusaha dalam kegiatan
ekonomi, dan kemudahan untuk memperoleh input yang
diperlukan sehingga memungkinkan para petani bisa
meningkatkan output sekaligus produktivitasnya. Selain itu perlu
penataan pola kepemilikan tanah, pelayananpelayanan penunjang
dan kebijakan dalam hal input dan output pertanian mutlak
diperlukan dalam pembangunan pertanian.
4. Tujuan pembangunan terpadu, pembangunan terpadu dapat
diwujudkan melalui:
a. Perbaikan taraf hidup termasuk pendapatan, pendidikan,
kesehatan atau nutrisi, perumahan dan hal-hal yang
berhubungan dengan jaminan jaminan sosial.
b. Mengurangi ketimpangan pemerataan pendapatan di
pedesaan dari ketimpangan perbedaan antara pedesaan dan
perkotaan serta kesempatan-kesempatan berusaha.
c. Perbaikan kapasitas sektor pedesaan dari waktu ke waktu.
7
2. Mengembangkan perekonomian yang berorientasi global dengan
mengembangkan
kompetensi dan produk unggulan daerah berbasis sumber daya
domestik dan menghilangkan segala bentuk perlakuan distortif
dan diskriminatif.
3. Memberdayakan pengusaha kecil, menengah dan koperasi agar
lebih efisien, produktif dan berdaya saing.
4. Mengoptimalkan peran pemerintah dalam mengembangkan
kekuatan pelaku ekonomi pasar dengan menghilangkan seluruh
hambatan yang mengganggu mekanisme pasar.
5. Mengembangkan sistem ketahanan pangan dengan
mempertimbangkan aspek ketersediaan dan distribusi pangan,
diversifikasi pangan dan gizi, pemberdayaan/ peningkatan
pendapatan petani, dan keberlanjutan pembangunan pertanian.
8
Sedangkan menurut Arsyad terdapat beberapa kebijakasanaan
pertanian di Indonesia, yaitu:
1. Bimas dan Inmas, bimas adalah suatu sistem penyuluhan
yaitu pembimbingan petani ke arah yang lebih baik dan lebih
maju, sehingga mampu meningkatkan usaha taninya,
bimbingan ini dilaksanakan secara masal. Sedangkan inmas
adalah identifikasi padi dengan fasilitas penyuluhan yang
sama tetapi tanpa kredit. Pengaturan bimas dan inmas
dilakukan oleh organisasi yang sama yaitu organisasi Bimas.
2. Kebijaksanaan kredit pertanian.
3. Kebijaksanaan harga dasar dan harga tertinggi.
Price Floor atau harga dasar adalah harga eceran terendah yang
ditetapkan oleh pemerintah terhadap suatu barang yang disebabkan
oleh melimpahnya penawaran barang tersebut di pasar. Price Floor
efektif melindungi produsen dari penurunan harga barang yang tak
terhingga. Pada kondisi ini tingkat penawaran barang lebih tinggi dari
permintaan (surplus). Penawaran yang lebih tinggi akan mengurangi
tingkat permintaan barang. Terus menurunnya jumlah permintaan
mengakibatkan harga barang terus merosot sampai dibawah harga
9
keseimbangan. Bila hal tersebut terus dibiarkan maka produsen akan
merugi. Oleh sebab itu pemerintah menetapkan harga dasar, untuk
mencegah harga pasar terus merosot tajam. Mekanisme kebijakan
pemerintah lainnya adalah dengan cara membeli surplus produksi atau
kelebihan penawaran tersebut. Kelebihan penawaran juga bisa
diekspor ke luar negeri untuk mengurangi kerugian.
10
serasi bersyarat, yaitu Latosol dan Podzolik. Kedua jenis tanah ini
terdapat di daerah yang rendah di bawah 800 mdpl .
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pertanian adalah suatu jenis kegiatan produksi yang berlandaskan
pada proses pertumbuhan dari tumbuh-tumbuhan dan hewan. Awal kegiatan
pertanian terjadi ketika manusia mulai mengambil peranan dalam proses
kegiatan tanaman dan hewan serta pengaturan dalam pemenuhan kebutuhan.
Tingkat kemajuan pertanian mulai dari pengumpul dan pemburu, pertanian
primitif dan, pertanian tradisional dan modern. Pertanian yang sangat luas
sehingga menguasai sebagian besar macam produk, yang di usahakan lebih
dapat menguasai harga dari pada petani dengan usaha taninya yang sangat
sempit. Untuk mengurangi ketergantungan harga yang di permainkan
kepadanya petani perlu bersatu dalam pemasaran, atau bahkan sejak mulai
dari memproduksinya.
Pada kaitannya sektor pertanian dengan Produk Domestik Regional
Bruto (PDRB), sub sektor pertanian merupakan sektor yang memiliki
keterkaitan terhadap angka yang diperoleh pada PDRB, sektor pertanian
juga memiliki keterkaitan dan berkontribusi pada sektor lainnya contohnya
pemerataan tenaga kerja. Salah satu alasan mengapa sektor pertanian
memiliki kaitan dengan sektor lainnya adalah karena sebagian besar bahan
baku industri berasal dari sektor pertanian. Komoditas padi merupakan
salah satu jenis tumbuhan yang dibutuhkan oleh sektor Industri untuk bahan
pangan. Terdapat juga tanaman kedelai pada Industri minuman yang
digunakan sebagai bahan baku pembuatan susu kedelai. Jadi, terdapat peran
penting pertanian pada sektor ekonomi lainnya, maka akan meningkatkan
sumbangan pada pendapatan PDRB dari penjualan hasil produksi.
iv
DAFTAR PUSTAKA
.https://economy.okezone.com/read/2020/10/07/320/2289805/4-
strategi-agar-sektor-pertanian-tetap-tumbuh-saat-resesi
https://sg.docs.wps.com/module/common/loadPlatform/?sid=sIB
Geksi0AaCPkJ0G
https://www.academia.edu/24460661/SYARAT_SYARAT_PE
MBANGUNAN_PERTANIAN
https://www.gramedia.com/literasi/swasembada-pangan
https://ejournal.unikama.ac.id/index.php/JEKO/article/download
/910/pdf_35/:~:text=Strategi%20dalam%20modernisasi%20pert
anian%2C%20yaitu,pelayanan%20perkotaan%20di%20kawasa
n%20pedesaa/