13 METODEPENELITIANn-2

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 37

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/373238244

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN

Article · August 2023

CITATION READS

1 116

2 authors, including:

Akhmad Pide
Universitas Muhammadiyah Makassar
367 PUBLICATIONS 1,372 CITATIONS

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Akhmad Pide on 20 August 2023.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN

PETANI JAGUNG DI KECAMATAN BIRINGBULU

KABUPATEN GOWA

INDAH HAJRAWATI

105711100120

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...............................................................................................i

DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ..................................... Error! Bookmark not defined.

I. Latar Belakang Masalah ............................. Error! Bookmark not defined.

II. Rumusan Masalah .........................................................................................3

III. Tujuan Penelitian ..........................................................................................3

IV. Manfaat Penulisan .........................................................................................5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..........................................................................6

I. Konsep Usaha Tani .......................................................................................6

a. Usaha Tani .................................................................................................6

b. Jagung ........................................................................................................8

c. Konsep Produksi ......................................................................................10

d. Konsep Pendapatan ..................................................................................12

e. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Petani Jagung .............15

BAB III METODE PENELITIAN ....................................................................29

I. Jenis Penelitian............................................................................................29

II. Lokasi Penelitian .........................................................................................29

III. Metode Pengumpulan Data .........................................................................29

IV. Populasi Dan Sampel ..................................................................................30

a. Populasi....................................................................................................30

b. Sampel .....................................................................................................30

V. Teknik Analisis Data ...................................................................................31

VI. Definisi Opersaional Variabel ...................................................................31

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................31

ii
BAB I
PENDAHULUAN

I. Latar Belakang Masalah

Pertanian yang mendapat perhatian utama dalam pembangunan pertanian adalah

komoditi tanaman pangan. Pangan merupakan suatu yang harus dipenuhi baik pada masa

normal maupun masa kritis, jadi ketersediaan pangan harus cukup jumlahnya. Negara

Indonesia merupakan negara agraris, dimana sumber mata pencaharian utama masyarakat

adalah di bidang pertanian. Hal ini dilatar belakangi oleh letak geografis e-Jurnal

Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan Vol. 7. No.2, Mei – Agustus 2018 ISSN: 2303-

1220 (online) 104 Indonesia yang berada di daerah tropis sehingga keadaan cuaca, tanah

dan sumber daya lainnya di setiap daerah di Indonesia memiliki potensi yang tinggi untuk

dapat mengembangkan sektor pertanian. Pendayagunaan sumber daya pertanian menjadi

kunci dalam meningkatkan produktivitas pertanian sehingga sumber daya yang terbatas

harus dialokasikan seefisien mungkin. Seperti diketahui sumber daya pertanian yang

terdiri dari lahan, tenaga kerja, air, termasuk unsur-unsur yang terkandung didalamnya

merupakan sumber daya yang utama untuk kelangsungan hidup manusia. Pengelolaan

yang tidak bijaksana dan mengacu kedepan akan terlibat menurunnya kualitas sumber

daya itu sendiri yang akhirnya berpengaruh terhadap produktivitas pertanian.

Sasaran pemerintah dalam pembangunan pertanian adalah peningkatan produksi yang

dapat mendorong peningkatan pendapatan petani, oleh karena itu segala kegiatan dalam

sektor pertanian diusahakan dapat meningkatkan kemampuan petani berproduksi untuk

memenuhi kebutuhan keluarganya, selain meningkatkan produksi, sektor pertanian juga

1
selalu ditujukan untuk memperluas lapangan kerja atau kesempatan kerja serta

peningkatan ekspor (Mosher 1991).

Pembangunan, pertanian mempunyai arti strategis dan merupakan titik tumpu dari

segala bentuk kegiatan pembangunan, oleh karena itu pembangunan di sektor pertanian

sama artinya dengan upaya peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat. Akan

tetapi untuk mencapai manfaat optimal perlu dirumuskan dalam pola usahatani yang

terpadu dan diolah dari banyak macam masukan yang diambil dari hasil

pengalaman/karya cipta manusia yang berupa teknologi baik sebagai pendukung langsung

yang bersifat komersil maupun yang bersifat non komersil (Nunung dan Daru, 1994).

Pembangunan sektor pertanian diarahkan untuk meningkatkan produktivitas hasil

pertanian guna memenuhi kebutuhan pangan masyarakat dan kebutuhan industri dalam

negeri, meningkatkan ekspor, meningkatkan pendapatan petani, memeperluas kesempatan

kerja serta mendorong kesempatan berusaha. Dengan meningkatnya produktivitas

ekonomi dan pendapatan masyarakat maka dapat tercapainya lapangan pekerjaan bagi

masyarakat dan kesempatan dan kesempatan berusaha lebih maksimal sehingga akan

meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam pertumbuhan ekonomi.

Aktivitas pertumbuhan ekonomi juga dapat dilihat dari bagaimana pendapatan

masyarakat terhadap hasil-hasil faktor produksi yang dimiliki masyarakat. Kecamatan

Biringbulu Kabupaten Gowa merupakan salah satu daerah yang menghasilkan jagung

cukup besar, mengingat daerah ini mempumyai iklim, jenis tanah dan luas lahan yang

sesuai dengan tanaman tersebut. Sektor ini diharapkan sebagai penggerak perekonomian

masyarakat dan sebagai salah satu penghasilan utama bagi warga di Kecamatan

Biringbulu Kabupaten Gowa.

2
Wisma (2012) mengukapkan bahwa pendapatan sektor pertanian dapat dipengaruhi

oleh berbagai faktor, seperti pupuk, pestisida, modal, tenaga kerja, pengalaman, lahan,

irigrasi dan lainnya. Hal-hal tersebut akan mempengaruhi pendapatan bagi masyarakat

pertanian padi, jagung, perkebunan ataupun perindustrian. Pertumbuhan pendapatan

sektor pertanian yang berhasil dapat diartikan dengan pertumbuhan sektor ekonomi yang

tinggi dan sekaligus menjadi perubahan masyarakat dan taraf hidup yang kurang baik

menjadi lebih baik. Hal ini terlihat dari peran sektor pertanian penyediaan bahan pangan

lebih besar dan menghasilkan pendapatan yang lebih tinggi. Pembangunan pertanian

berperan penting dalam memaksimalkan memanfaatkan 4 geografis kekayaan alam yang

ada, memadukan dengan teknologi agar mampu memperoleh hasil yang sesuai yang

direncanakan atau yang diingginkan. Sektor pertanian berperan penting dalam

menyediakan bahan pangan bagi seluruh penduduk atau menyediakan bahan baku untuk

industri, dan untuk perdangangan ekspor.

Sektor petanian sebagai pendukung pendapatan perekonomian yang melalui subsektor

tanaman pangan, perkebunan, peternakan, dan perikanan. Oleh sebab itu, sektor tersebut

perlu diperhatikan dalam perkembangannya agar sektor ini mempunyai peluang yang

lebih besar. Sesuai dengan iklim tropis di Indonesia ini yang mempunyai potensi untuk

dimanfaatkan sebagai 2 peluang hortikultura dan tersedianya lahan yang cukup luas untuk

dapat dimanfaatkan dalam sektor pertanian dan menghasilkan pendapatan bagi para

petani. Sektor pertanian masih memegang peran sangat penting dalam perekonomian

nasional karena dapat dilihat dari banyaknya jumlah penduduk dan tenaga kerja lebih

banyak dalam sektor pertanian dari total tenaga kerja nasional.

3
II. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka dirumuskan

permasalahan dalam penelitian sebagai berikut:

1. Apakah luas lahan berpengaruh terhadap pendapatan usahatani jagung di Kecamatan

Biringbulu Kabupaten Gowa?

2. Apakah biaya pupuk berpengaruh terhadap pendapatan usahatani jagung di

Kecamatan Biringbulu Kabupaten Gowa?

3. Apakah biaya pestisida berpengaruh terhadap pendapatan usahatani jagung di

Kecamatan Biringbulu Kabupaten Gow a?

4. Apakah biaya benih berpengaruh terhadap pendapatan usahatani jagung di Kecamatan

Biringbulu Kabupaten Gowa?

5. Apakah jumlah tenaga kerja berpengaruh terhadap pendapatan usahatani jagung di

Kecamatan Biringbulu Kabupaten Gowa?

6. Apakah harga Output (Jagung) berpengaruh terhadap pendapatan usahatani jagung di

Kecamatan Biringbulu Kabupaten Gowa?

III. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan usaha tani jagung Di

Kecamatan Biringbulu Kapupaten Gowa.

2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang berperan dalam meningkatkan pendapatan

petani jagung.

4
IV. Manfaat Penelitian

1. Sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah Kecamatan Biringbulu kabupaten Gowa

dan instansi yang terkait dalam mengambil kebijakan yang menyangkut masalah

pertanian dalam hal ini komoditi jagung.

2. Sebagai bahan masukan bagi penelitian selanjutnya yang juga membahas penelitian

yang sama

5
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

I. Konsep Usaha Tani Jagung

a. Usaha Tani

Usaha tani adalah sebaian dari permukaan bumi di mana seorang petani atau

badan tertentu lainya bercocok tanam atau memilihara ternak ,dalam usaha tani

jagung juga mencakup bangunn yang di buat di atasnya mencegah masuknya binatang

liarbangunan-bangunan untuk ,menyimpaan alat-alat, gudang untuk menyimpan alat-

alat pertanian ,sebuah rumah tempat tinggal petani beserta keluargany beserta rumah

tangga petani, rumah untuk buruh harian yang di pekerjakan.

Ilmu usaha tani menurut soekartawi (2002) adalah ilmu yang mempelajari

bagaimana seseorang mengalokasikan sumberdaya yang ada secara efektif dan efisien

untuk tujuan memperoleh keuntungan yang tinggi pada waktu tertentu ilmu usaha tani

paada dasarnya memperhtikan 12 cara-cara petani memperoleh dan memadukan

sumber daya seperti laahan , tenaga kerja, modal, waktu dan pengelolaan yang

terbatas untuk mencapai tujuannya.

(Hermanto, 1989) beranggapan bahwa keberhasilan suatu usaha tani tidak

terlepas dari faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhinya, seperti faktor interen

dan exteren. Fator interen atau faktor dalam usaha tani meliputi petani pengelola,

tanah usaha tani, tenaga kerja tingkat teknologi, kemampuan petani mengalokasikan

penerimaan keluarga dan jumlah keluarga petani. Sedangkan faktor eksteren atau

yang sering di sebut dengan faktor luar usaha tani meliputi ketersedian sarana

angkutan dan komunikasi aspek – aspek yang menyangkut pemasaran hasil dan input

usaha tani , fasilits kredit dan penyuluhan bagi petani.

6
Biaya usaha tani, biaya merupakan faktor penting yang mempengaruhi besar

kecilnya pendapatan yang di peroleh. Dalam usaha tani di kenal dua jenis biaya yaitu

biaya varieable dan biaya tetap.

a. Biaya variable (variable cost)

Biaya ini di sebut juga biaya operasioanl yaitu biaya yang selalu di gunakan

sepanjang proses produksi, besar kecilnya sangat di pengaruhi oleh produksi yang

di hasilkan. Biaya ini termasuk biaya pengadaan bibit, pengadaan sarana produksi,

makanan ternak antara lain yang dapat berbentuk uang tunai, barang, nilai uang,

jasa.

b. Biaya tetap (fixed cost)

Biaya tetap yaitu biaya yang jumlahnya tetap dan tidak berubah dalam rentang

waktu tertentu. Berapapun besarnya penjualan dan produksi perusahaan. Contoh

dari biaya tetap itu sendiri adalah biaya sewa gedung, gaji karyawan, pajak, biaya

asuransi, biaya pembayaran pinjaman, dan sebagainya. Pengeluaran biaya ini

harus mempertimbangkan rencana kapasitas produksi dan penjualan perusahaan

untuk beberapa tahun kedepan karena setelah biaya ini di putuskan maka

menejemen sulit untuk mengubahnya dan tindakan menejemen berikutnya adalah

sebagaimana melakukan kegiatan operasional yang efisien dengan pola yang

sudah terbentuk ini (Kuswadi 2005).

Biaya mempunyai peranan penting dalam pengambilan keputusan usaha tani.

Besarnya biaya yang di keluarkan untuk memproduksi sesuatu akan menentukan

besarnya harga pokok dari produk yang di hasilkan (Soeharjo dan Dahlan Patong,

1986;104).

Penerimaan usaha tani merupakan penerimaan dari sumber usaha tani.

Penerimaan usahatani dan sekaligus pendapatannya akan mendorong petani untuk

7
dapat mengalokasinya dalam berbagai kegunaan seperti biaya produksi

selanjutnya tabungan dan pengeluaran lain untuk memenuhi kebutuhan keluarga

(Hermanto, 1996) Penermaan usaha tani adalah perkalian antara produksi yang di

peroleh dengan harga jual (soekartawi, 1995). Pernyataan ini dapat di tulis sebagai

berikut :

TR=Py1 x y1

Dimana : TR = Total penerimaan

Y = produksi yang di peroleh dalam suatu usahatani Py= harga Y

Dalam melakukan suatu usaha pertanian , seorang pengusaha atau petani akan

selalu berpikir bagaimmana ia akan mengalokasikan input seefsien mungkin untuk

dapat memperoleh hasil yaang maksimal. Cara pemikiran demikian adalah wajar,

mengingat petani melakukan konsep bagaimana cara memaksumukan keuntungan.

Peningkatan keuntungan dapat di capai petani dengan melakukan usahatanimnya

secara efisien (Daniel moehar, 2004).

Keuntungan maksimum di peroleh apabila produksi persatun luas

pengusahaan dapat optimal, artinya mencapai produksi yang maksimal dengan

menggunakan input produksi secara cepat dan berimbang. Oleh karena itu pengaruh

pemakaian input produksi terhadap pendapatan petani perlu diketahui sehingga petani

dapat mengambil sikap untuk mengurangi atau menambah input produksi tersebut.

b. Jagung

Jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang

terpenting, selain gandum dan padi. Sebagai sumber utama karbohidrat di amerika

tengah dan selatan. Jagung juga menjadi alternatif sumber pangan di amerika serikat.

8
Beberapa penduduk di daerah indonesia (misalnya di madura dan nusa tenggara) juga

menggunakan jagung sebagai pangan pokok. (Budiman, 2006).

Jagung dapat di tanam di indonesia mulai daratan rendah sampai di daerah

pegunungan yang memiliki ketinggian antara 1.000- 1800mdpl. Daerah dengan

ketinggian antara 0-600mdpl.yaang optimum bagi pertumbuhan tanaman jagung (Tim

Karya Tani Mandiri, 2010).

Jagung termasuk tanaman yang familiar bagi sebagian masyarakat indonesia

terutama masyarakat di pedesaan. Seiring dengan perkembangan teknologi pada saat

ini banyak beredar jenis jagung. Jagung biasanya di tanam di dataran rendah, baik di

sawah dataran rendah maupun ddi sawah tada hujan maupun sawah irigasi. Sebagian

terdapat juga di daerah pergunungan pada ketnggian 1000-1800 meter di atas

permukaan laut. Beberpa syarat tumbuh tanaman jagung antara lain, tanah, iklim,

varietas dan waktu tanam(Ir. Purwono, M,S dan Rudi Hartono, S.P. 2008).

Jagung yang di tanam penduduk umumnya dengaan variesta lokal dengan

produktivitas yang rendah. Jagung di hasilkan untuk berbagai tujuan yaitu :

a. Bahan makanan pokok

b. Makanan ternak

c. Bahan mentah untuk keperluan industri misalnya untuk industri minyak

jagung dan tepung

Sehubungan dengan industri makanan ternak maka semakin baik kehidupan

ekonomi masyarkat. Maka konsumsi protein hewani akan semakin meningkat.

Dengan demikian industri bahan makanan penduduk, peternakan, dan bahan mentah

menuntut penyediaan jagung yang semakin meningkat, khusunya rensum pakan

ayam.

9
Upaya untuk meningkatkan produksi dan produktifitas usaha tani jagung terus di

lakukan agar pendapatan dan kesejahteraan petani meningkat. Peningkatan

produktivitas jagung yang akan di capai selama ini di sebabkan oleh dua faktor yaitu

penggunaan varietas unggu yang berpotensi hasil tinggi dan semakin membaiknya

mutu usaha tani seperti pengolahan tanah, cara dan pemupukan. Peningkatan

produktivitas jagung terus di lakukan untuk memenuhi kebutuhan penduduk yang

semakin bertambah.

Pemerintah sampai saat ini masih tetap memandang komoditas pertanian

khusunya jagung sebagai komoditas startegis. Mengingat besar perananya dalam

meningkatkan pendapatan petani, mengembangkan ekonomi pedesaan dan ketahanan

pangan nasional (Tohardi, 2002).

c. Konsep Produksi

Produksi merupakan hasil akhir dari proses atau aktifitas ekonomi dengan

memanfaatkan beberapa masukan atau input. Sedangkan kegiatan produksi adalah

mengkombinasikan sebagai input atau masukan untuk menghasilkan output.

Sedangkan hubungan teknis antara input dan output tersebut dalam bentuk persamaan

, tabel dan grafik di sebut sebagai fungsi produksi (salvatore, 1994).

Fungsi produksi adalah hubungan di antara faktor-faktor produksi dan tingkat

produksi yang di ciptakan. Faktor-faktor produksi yang di ciptakan terdiri dari tenaga

kerja, tanah, modal dan keahlian keusahawan. Dalam teori ekonomi menganalisis

mengenai produksi selalu di misalkan 3 faktor produksi (tanah , modal, dan keahlian

keushawan) adalah tetap jumlahnya. Hanya tenaga kerja yang di pandang sebagai

faktor produksi yang berubahubah jumlahnya. Hubungan antara faktor-faktor

produksi dengan tingkat output yang di hasilkan apabila input yang di gunakan adalah

tenaga kerja.

10
Fungsi prouksi sangat penting dalam teori produksi karena :

a. Dengan fungsi produksi, maka dapat di ketahui hubungan antara faktor produksi dan

produksi (output) secara langsung dan hubungan tersebut sangat mudah di mengerti.

b. Dengan fungsi produksi maka dapat di ketahui hubungan antara variabel penjelas.

Dalam usaha tani produksi pertanian secara matetis dapat di rumuskan (Tarmizi dan

Sumodiningrat, 1989 dalam Suprhono, 2003) sebagi berikut.

xQ=(X1,X2,X3.....Xn)............................................(2.3) Di mana:

Qx :Tingkat produksi

Xi..Xn :faktor-faktor produksi

Lincolin arsyad ( 1998) Proses produksi memerlukaan sumber sumber ekonomi ini dapat

di golongkan sebagai berikut:

1) Sumber sumber alam (tanah, minyak, bumi, hasil tambang, air udara dan sebaganya)

2) Sumber ekonomi yang berupa manusia dan tenaga manusia

3) Sumber sumber ekonomi buatan manusia (termasuk gedung-gedung, mesin-

mesin,jalan dan sebagainya). Sering di sebut juga barang-barang modal atau capital.

4) Kepungahaan yaitu kemampuan menghubungkan dan mengorganisir sumber ekonomi

xsedimikian rupa sehingga menghasilkan barang /jasa yang di butuhkan (Boediono,

2000).

Di antara fungsi produksi yang umum dibahas dan dilalui oleh para peneliti adalah

fungsi produksi cobb-donglas. Hal ini di sebaabkan karena adanya kelebihan yang di

pakai oleh fungsi produksi ini. Ada tiga alasan pokok mengapa fungsi cobb-onglas lebih

banyak di pakai oleh para peneliti yaitu:

11
a. Penyelesaian fungsi cobb-dongls relatif lebih mudah di bandingkan dengan

fungsi lainnya, fungsi kuadratik. Seperti terlihat pada persamaan 3.17 dan 3.18

maka fungsi cobb-donglas dapat dengan mudah di transfer ke bentuk linear.

b. Hasil pendugaan garis melalui fungsi cobb-dounglas akan menghasilkan

koefisien regresif yang sekaligus juga menunjukan besaran elastsitas. Jadi

besaran B pada persamaan (4.2) an (4.3) adalah angka elastisitas dari variabel

masukan produksi yang bersangkutan.

c. Besaran elastisitas tersebut sekaligus menunjukan tingkat returns to scale. Jadi

pada persmaan (3.19) ddi mana :Y=a+b1+x1+b2X2 dan besaran b adalah

elastisitas , maka jumlah elastisitas adalah ukuran returens to scale.

d. Konsep Pendapatan

Pendapatan adalah selisih antara nilai prouksi dengan jumlaah biaya yang di

keluarkan. Pendapataan kotor usaha tani dalam jangka waktu tertentu merupakan nilai

produksi total usaha tani baik di jual maupun tidak di jual. Pendapatan kotor adalah

semua pendapatan yang di berikan dalam suatu proses produksi dengan menghitung

pengeluran pada waktu pengelolaan lahan pertanian(Patong, 1991). Pendapatan

usahatani dapat mendorong petani untuk mengalokasikxan dalam berbagai kegunaan

misalnya untuk biaya prouksi selanjutnya.

Pendapatan seseorang juga dapat di difinisakan sebagai banyaknya penerimaan

yang di nilai dengan satuan mata uang yan dapat di hasilkan seseorang atau suatu

bangsa dalam periode tertentu. Reksoprayitno mendifinisikan pendapatan (revenue)

dapat di artikan sebagai total penerimaan yang di peroleh pada periode tertentu.

Dengan demikian dapat di simpulkan bahwa pendapatan adalah sebagai jumlah

penghasilan yang di terima oleh para anggota masyarakat untuk jangka waktu tertentu

sebagai balas jasa atau faktor-faktor produksi yang telah di sumbangkan.

12
Pendapatan masyarakat adalah penerimaan dari gaji atau balas jasa dari hasil

usaha yang di peroleh individu atau kelompok rumah tangga dalam satu bulan dan di

gunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sedangkan pendapatan dari usaha

sampingan adalah pendapatan tambahan yang merupakan penerimaan lain dari luar

aktifitas pokok atau pekerjaan pokok. Pendapatan sampingan yang di peroleh secara

langsung dapat di gunakan untuk menunjang pendapatan pokok.

Menurut Sukirno (2000) pendapatan merupakan unsur yang sangat penting

dalam sebuah usaha perdagangan, karena dalam melakukan suatu usaha tertentu ingin

mengetahui nilai atau jumlah pendapatan yang di peroleh selama melakukan usaha

tersebut.

Tingkat pendapatan merupakan salah satu kriteria maju tidaknya suatu daerah.

Bila pendapatan suatu daerah relatif rendah, dapat di katakan bahwa kemajuan dan

kesejahteraan tersebut akan rendah pula. Kelebihan dari konsumsi maka akan di

simpan pada bank yang tujuanya adalah untuk berjaga jaga apabila baik kemajuan di

bidang pendidikan, , produksi dan sebagainya juga mempengaruhi tingkat tabungan

masyarakat . Demikian pula hanya bila pendapatan masyarakat suatu daerah relatif

tinggi, maka tingkat kesejahteraan dan kemajuan daerah tersebut tinggi pula.

Menurut Boediono (2002) pendapatan seseorang pengaruhi oleh beberapa faktor

yaitu:

a. Jumlah faktor-faktor produksi yang di miliki bersumber pada hasil-hasil tabungan

tahun ini dan warisan atau pemberian.

b. Harga perunit dari masing-masing faktor produksi , harga ini di tentukan oleh

penawaran dan permintaan di pasar faktor prouksi.

13
c. Hasil kegiatan anggota keluarga yang bekerja sampingan. Perspekif Soekartawi

(1995), bahwa pendapatan adalah nilai yang di peroleh petani dari hasil usaha tani

yang ddi usahakan, dalam hal ini dapat di bedakan menjadi dua yaitu:

1) Pendapatan kotor

Pendapatan kotor merupakan total nilai produksi usaha tani dalam jangka

waktu tertenxtu di kali dengan harga jual. Persamaanya yaitu:

Di mana

TR=Pendapatan (R)

HY= harga produksi

y= total prouksi (kg)

2) Pendapatan bersih (keuntungan)

Pendapatan bersih yaitu selisih antra pendapatan kotor dengan semua

biaya yang di keluarkan selama proses produksi (total produksi). Persamaanya

yaitu :

𝜋 =TR-TC

Dimana

𝜋 ; pendapatan (rp)

TR: Total penerimaan (rp)

TC: Total pengeluraan .

14
e. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Petani Jagung

Susanti Rustam Abd.rauf (2013), tentang analisis factor-faktor yang

mempengaruhi pendapatan usahatani jagung manis Yaitu : luas lahan, harga, benih,

harga pupuk, pastisida, upah tenaga kerja, umur petani(UP), pendidikan petani (PP)

dan harga output.

a. Luas Lahan

Luas lahan garapan dapat di artikan sebagai berapa luas lahan garapan yang di

miliki ataupun yang di kerjakan, di sewah oleh petani. Adapun pengukurannya di

pakai sistim Ha. Lahan garapan dapat di bedakan menjadi 3 yaitu:

1) Tanah sendiri yaitu petani memiliki tanah sendiri dan di kerjakan oleh petani

itu.

2) Tanah orang lain dengan sewa yaitu : karena petani tidak memiliki lahan

garapan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya maka dia menyewa tanah orang

lain. Sistim sewa adalah penyerahan sementara hak penguasaan tanah kepada

orang lain, sesuai dengan janji yang di sepaki bersama antara pemilik lahan

dan penyewa lahan.

3) Tanah orang lain dengan penyakap yaitu sakap menyakap lebih di kenal

dengan istilah maro (hasil di bagi 2), mertelu (hasil di bagi 3), atau merapat

(hasil di bagi 4). Si pemilik menyediakan tanah, si penyakap menyediakan

tenaga sarana produksi di dasarkan atas persetuan kedua belah pihak.

Luas lahan garapan usaha tani adalah salah satu faktor penting dalam

meningkatkan produksi usaha tani. Selanjutnya bahwa di katakan semakin luas lahan

garapan semakin besar volume produksi yang di capai (Mubyarto, 1989).

15
Penggunaan tanah baik secara permanen ataupun siklus terhadap suatu kumpulan

sumber daya alam dan sumber daya buatan yang secara keseluruhanya di sebut lahan

dengan tujuan menyukupi kebutuhan baik berupa kebendaan maupun spritual maupun

kedua duanya. Berarti dengan melihat pola pnggunaan tanahnya maka dapat

mengetahui aktivitas ekonomi yang menonjol di wilayah tersebut dan budaya

masyarakatanya.

Secara umum di katakan semakin luas lahan yang di garap/ditanami, semakin

besar jumlah produksi yang di hasilkan oleh lahan tersebut maka semakin meningkat

pendapatan petani yang di peroleh.

b. Benih

Benih yang bermutu tinggi biasanya bersala dari varista unggul yang

merupakan salah satu faktor penentu untuk memperoleh kepastian hasil usahatani

jagung. Tidak heran bila saat ini dengan kemajuan teknologi yang ada bibit-bibit

unggul selalu muncul dengan berbagai variasi dan kualitas yang berbeda beda.

Biji jagung yang akan di jadikan benih di proses melalui tahap tahap pengeringan,

pemipilan, pengeringan ulang dan pengemasan sexsuai dengan kaidah tata cara

pembenihan.

1) Persyaratan Benih

Benih yang di gunakan sebaiknya yang bermutu tinggi, baik mutu genetik,

fisik maupun fisiloginya. Berasal dari variestal unggul. (daya tumbuh besar, tidak

tercampur benih variesta lain, tidak mengandung otoran, tidak tercemar hama dan

penyakit). Benih yang ekian dapat di peroleh bila menggunakan benih bersertfkat.

Pada umumnya benih ini di butuhkan sangat bergntung pada kesehatan benih,

kemurnian benih dan daya tumbuh benih. Syarat benih jagung yang baik adalah

a. Daya tumbuh minimum 80%

16
b. Tidak keropos dan berlubang

c. Bebas dari hama dan penyakit

d. Murni atau bebas dari campuran variesta lain

e. Berwarna seragam sesuai dengan warna asli suatu variesta

f. Ukuran biji seragam

Benih dapat di peroleh dari penanaman sendiri yang di pilih dari beberapa

tanaman jagung yang sehat pertumbuhannya. Dari tanaman terpilih, di ambil yang

tongkolnya besar , barisan biji lurus dan penuh tertutup rapat oleh klobot,dan tidak

terserang oleh hama penyakit tongkol di petik pada saat lewat fase matang dengan

ciri biji biji sudah mengeras dan dan sebagian besar daun menguning tongkol di

kupas dan di keringkan hingga kering betul apabila benih akan di simppan dalam

jangka lama, setelah di keringkan tongkol di bungkus dan di simpan di tempat

kering. Dari tongkol yang sudah kering, diambil biji bagian tengah sebagai benih,

biji yang terdapat di bagian ujung dan pangkal tidak di gunakan sebagai benih,

daya tumbuh benih harus lebih dari 90% jika kurang dari itu sebaiknya benih di

ganti. Benih yang di butuhkan adalah sesuai lahan yang akan di tanami.

c. Pupuk

Pupuk adalah bahan atau zat makanan yang di berikan atau di tambahkan pada

tanaman dengan maksud agar tanaman tersebut tumbuh. Pupuk yang di perlukan

tanaman untuk menambah unsur hara dalam tanah ada beberapa macan. Pada

dasarnya sangatlah bermanfaat dalam mempertahannkan kandungan nutrisi

tanaman yang ada di dalam tanah serta memperbaiki atau menyediakan

kandungan tanaman yang kurang atau bahkan tidak bersedia di tanah untuk

mendukung pertumbuhan tanaman.

17
Menurut candrawardhana (2010) pengertian pupuk organic adalah pupuk yang

tersusun dari materi mahluk hidup seperti pelapukan sisasisa tanaman, hewan dan

manusia yang dapat di bentuk padat atau cair yang dapat di gunakan untuk

memperbaiki sifat fisik, kimia dan bilogi tanah. Manfaat utama pupuk yang

berkaitn dengan sifat fisika tanah yaitu memperbaiki struktur tanah dari padat

menjadi gembur. Pemberian pupuk organik, terutama dapat memperbaiki struktur

tanah dengan menyediakan ruang pada tanah untuk udara dan air. Selain

menyediakan nutrisi pada tanaman pemupukan juga mampu mencegah kehilangan

nutrisi yng sangat cepat hilang seperti N,P,K. Yang mudah hilang oleh penguapan.

Manfaat lain dari pupuk yaitu memperbaiki kemasaman tanah. Tanah yang masam

dapat di tingkatkan phnya menjadi ph optimum dengn pemberian kapur an pupuk

organik.

d. Tenaga Kerja

Menurut Mubyanto (1980). tenaga kerja merupakan faktor yang sangat

penting dalam faktor produksi, karena tenaga kerja merupakan faktor penggerak

faktor input lainya. Tampa adanya skill dan pengetahuan serta pengaruh usia dan

sumber daya manusia yang masih rendah maka faktor tenaga kerja tersebut tidak

berarti. Menurut simanjuntak (2001), tenaga kerja di kelompokan menjadi 2 yaitu

angkatan kerja dan bukan angkatan kerja.

1. Angkaan Kerja

Besarnya penyediaan tenaga kerja dalam masyarakat adalah jumlah orang

yang menawarkan jasa untuk produksi di antaranya sebagian sudah aktif

dalam kegiatan menghasilkan barang atau jasa, golongan ini di sebut golongan

yang bekerja. Golongan yang siap bekerja dan sedang berusaha mencari

pekerjaan di sebut pencari kerja atau pengangguran. Jumlah yang bekerja dan

18
pencari kerja di sebut sebagai angkatan kerja. mereka yang berumur 15 tahun

keatas atau tidak bekerja dan tidak mencari pekerjaan karena bersekolah,

mengurus rumah tangga, secara fisik dan mental tidak memungkinkan untuk

bekerja tidak di masukan ke dalam angkatan kerja.

2. Bukan angkatan kerja

Kelompok bukan angkatan kerja di golongkan menjadi tiga golongan yaitu:

1) Golongan yang masih bersekolah

2) Golojngan yang mengurus rumah tangga yaitu mereka yang mengurus rumah

tangga tampa memperoleh upah.

3) Golongan lain-lain yang tergolong dalam lain-lain ini ada dua macam yaitu

yang pertama, penerima pendapatan yaitu mereka yang tidak melakukanj suatu

kegiatan ekonomi tetapi memperoleh pendapatan seperti tunjangan pensiun,

bunga atas simpanan, di bank dan sewa milik , kedua meraka yang hidupnya

tergantung dari orang lain misalnya karena lanjut usia cacat sakit kronis dan

dalam penjara.

e. Pastisida

Pastisida merupakan zat kimia bahan lain serta jasat renik dan virus yang di

pergunakan untuk membunuh hama dan penyakit. D satu sisi pastisida dapat

menguntungkan usaha taani namun di sisi lain pastisida dapat merugikan petani.

Pastisida dapat enjadi kerugan bag petani jika kesalahan pemakaian bauik dar cara

maupun komposisi. Kerugian tersebut antara lain pencemaran lngungan, ruskanya

komoditas pertnian, keracunan yang dapat berakibat ematan pada manusia dan

hewan peliharaan.

Manfaat pastsida memang terbukti bahwa menggunakanya mampu

menyelaamatkan paling tidak spertga dari kehilangan hasil akibat penyakit.

19
keberhasilan usaha tani yang tinggi karena penggunaan pastisida serta

ketersediaan yang menycukupi dan mudah di dapatan di pasaran.

Menurut Sujono, s dan Sudarmadi (1989) yang menyatakan upaya

pengembangan dan peningkatan produksi pertaniann khusunya jagung yang di

lakukan melalui program intensifikasi dengan penggunaan variesta unggul,

masukan pupuk dan pastisida. Pengunaan pastisida sebagai faktor produksi telah

membuktikan bahwa pastsida dengan cepat menunrunkan populasi hama hngga

serangan dapat di cegah dan kehilangan hasil panen dapat di kurangi. Mengingat

perannya yang sangat besar terhadap penpatan usaha tani perdagangan pastisida

makin lama makin meningat.

f. Tingkat Pendidikan

Pendididkan merupakan faktor yang dapat menunjang dalam penyerapan

teknologi ataupun inovasi baru dalam bidang pertanian. Tingkat pendidikan yang

rendah akan menyebabkan lambatnya daya serap petani terhadap perkembangan

teknologi sehingga terjadi kesulitan dan butuh waktu yang lama untuk

mengadopsi inovasi baru.

Pengertian pendidikan menurut Tim pengembangan MKDK IKIP Semarang

(1995) adalah aktivitas dan usaha manusia untuk meningkatkan kepribadiannya

dengan jalan membina potendi-potensi pribadinya, yaitu rohani (pikiran, karsa,

rasa, cipta dan budi nurani) dan jasmani (panca indra serta keterampilan-

keterampilan).

Pendidikan pada hakekatnya meupakan proses yang berlangsung seumur

hidup dan di laksanakan di lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat oleh

karena itu pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara keluarga,

masyarakat dan pemerintah. Dalam masyarakat industri, dunia kerja menuntut

20
tenaga kerja terlatih, professional dan memiliki keahlian serta keterampilan

tertentu. Untuk memenuhi tuntutan dunia kerja tersebut, lembaga-lembaga

pendidikan dalam bentuk pendidikan formal maupun non formal merupakan

tempat latihan dan pengembangan bagi tenaga kerja yang kompeten (Wuradji,

1998).

Tim pengembangan MKDK IKIP semarang (1995) mengemukakan tentang

pembagian pendidikian adalah sebagai berikut:

1) Pendidikan informal adalah pendidikan yang di peroleh seseorang di rumah

dan lingkungan keluarga.

2) Pendidikan formal adalah pendidikan yang mempunyai bentuk atau organisasi

tertentu.

3) Pendidikan non formal adalah pendidikan di luar sekolah.

g. Pengalaman petani

Pengalaman merupakan hal yang tidak dapat di pisahkan dari kehidupan

manusia sehari-harinya. Pengalaman juga sangat berharga bagi setiap manusia.

Dan pengalaman juga dapat di berikan kepada siapa saja untuk di gunakan dan

menjadi pedoman serta pmebelajaran bagi manusia .

Pengalaman usahatani sangat mempengaruhi petani dalam menjalankan

usahatani yang dapat di lihat dari hasil produksi. Petani yang sudah lama

berusahatani memiliki tingkat pengetahuan, pengalaman dan keterampilan yang

tinggi dalam menjalankan usahatani. Pengalaman usatani di bagikan menjadi tiga

kategori yaitu kurang berpengalaman ( 10 tahun). Petani memiliki pengalaman

usahatani atau lama usahatani yang berbeda-beda (soeharjo dan patong,1999).

21
Tingkat pengalaman usahatani juga berpengaruh terhadap tingkat kemampuan

dalam usahatani. Pengalaman dalam usahatani juga dapat menambah keterampilan

petani dan meningkatkan sistem usahatani yang lebih baik.

h. Penelitian Terdahulu

Penelitian sebelumnya memuat sebagai penelitian yang telah di lakukan oleh

peneliti lainbaik dalam bentuk jurnal maupun skripsi penelitian yang telah

mendasari pemikiran penulis dalam menyusun skripsi. Dalam penelitian terdahulu

memiliki persamaan dan perbedaan. Adapun penelitian terdahulu yang dapat di

pakai yaitu:

Tabel 2.1 penelitian terdahulu yang relevan

No Peneliti Judul Penelitian Metode Hasil Penelitian

Penelitian

22
1. adinda Soraya faktor-faktor yang Metode luas lahan, pupu

Nasution . mempengaruhi analisis yang phonca, pupuk npk

(2015) prouksi dan di gunakan dan tenaga kerja

pendapatan usaha yaitu analisis berpengaruh nyata

tani jagung (studi regresi terhadap prouksi

kasus: tanjung jati, berganda jagung di desa

kecamatan binjai, tanjung jatil.

kabupaten langkat Sengan jumlah

bibit herbisida ,

pupu urea, pupuk

tsp pupu sp dan

pupuk kcl

berpengaruh tak

nyata terhadap

produksi petani

jagung di desa

tanjung jati.

2. Zulpah entang pengaruh Metode uas lahan (X1)

Mahdalena faktor-faktor analisis yang ,benih (X2) dan

(2016) produksi terhadap di gunakan pupuk urea (X4)

pendapatan petani yaitu analisis pengaruh terhadap

jagung regresi pendapatan.

berganda Dengan koefisiean

variabel

masingmasing

23
faktor bernilai

positif

3. Amanda Rizki tentang faktorfaktor Metode dengan

Nabila , (2014) yang mempengaruhi analisis yang kesimpulan secara

produksi dan di gunakan serempak variabel

penapatan petani yaitu analisis luas lahan, jumlah

jagung (studi kasus, regresi bibit, jumlah

desa leu bekeri berganda pastisida , jumlah

kecamatan kuta pupuk , dan tenaga

lembaru, kabupaten kerja berpengaruh

eli Serdang segnifikan

terhadap produksi

jagung di daerah

penelitian secara

persial.

24
4. Susanti Rustam “analis faktotfaktor Metode luas lahan (LL),

Abd.rauf 2013 yang mempengaruhi analisis yang harga beni

pendapatan di gunakan (HrgBNH), umur

usahatani jagung yaitu analisis petani (UP),

manis studi kasus:di regresi pendidikan petani

desa sidera berganda (PP), harga pupuk

kecamatan sigi (HrgPP), harga

biromaru, kabupaten pastisida

sigi” (HrgPTS), upah

tenaga kerja

(UTK), dan harga

output (HrgJ).

Berpengaruh nyata

terhadap

pendapatan

5. Christofel D “analisis faktorfaktor Metode Pupuk, tenaga

nababan yang mempengaruhi analisis yang kerja, luas lahan

pendapatan petani di gunakan berpengaruh nyata

jagungdi kec. Tiga yaitu uji terhadap

binanga, kab. Karo statistik linier peningkatan

berganda pendapatan petani

jagung.

25
i. Kerangka Berpikir

Berdasarkan latar belakang masalah yang di kemukakan penulis, di munculkan

kerangka pikir untuk menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan

pendapatan petani jagung di Kecamatan Biringbulu Kabupaten Gowa.

Luas lahan mempunyai hubungan yang sangat kuat terhadap pendapatan

jagung. Luas lahan yang di tanami mempengaruhi banyaknya tanaman yang di

tanam, yang pada akhirnya mempengaruhi besarnya mempengaruhi besarnya

produksi jagung. Semakin luas lahan yang di tanami, maka semakin banyak

produksi pendapatan petani yang di peroleh. Dilain sisi penggunaan bibit unggul

mempengaruhi produksi jagung semakin bagus bibit yang di gunakan maka

semakin banyak produksi ataupun jagung yang di hasilkan. pupuk merupakan

bahan atau zat makanan yang di perlukan tanaman untuk menambah unsur hara

dalam tanah dengan maksud agar pendapatan usahatani dapat meningkat. Pastisida

zat kimia bahan lain serta jasat renik dan virus yang di pergunakan untuk

membunuh hama dan penyakit. tenaga kerja merupakan faktor yang sangat

penting dalam faktor produksi, karena tenaga kerja merupakan faktor penggerak

faktor input lainya. Pendididkan merupakan faktor yang dapat menunjang dalam

penyerapan teknologi ataupun inovasi baru dalam bidang pertanian. Pengalaman

usahatani sangat mempengaruhi petani dalam menjalankan usahatani yang dapat

di lihat dari hasil produksi.

26
Luas Lahan (X1)

Pendapatan

Bibit (X2) Petani

(Y)

Pupuk (X3)

Pastisida (X4)

Tenaga Kerja (X5)

Tingkat Pendidikan (X6)

Pengalaman Petani (X7)

27
j. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas maka hipotesis dapat

di ajukan sebagai berikut:

1. Di duga Luas lahan berpengaruh positif dan signifikan terhadap

peningkatan pendapatan petani jagung di Kecamatan Biringbulu

Kabupaten gowa.

2. Di duga Bibit berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap

peningkatan pendapatan petani jagung di Kecamatan Biringbulu

Kabupaten Gowa

3. Di duga pupuk berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap

peningkatan pendapatan petani jagung di Kecamatan Biringbulu

Kabupaten Gowa’

4. Di duga pastisida berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap

peningkatan pendapatan petani jagung di Kecamatan Biringbulu

Kabupaten Gowa.

5. Di duga Tenaga kerja berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap

peningkatan pendapatan petani jagung di Kecamatan Biringbulu

Kabupaten Gowa.

6. Di duga Pendidikan petani berpengaruh negatif namun tidak signifikan

terhadap peningkatan pendapatan petani jagung di Kecamatan Biringbulu

Kabupaten Gowa.

7. Di duga Pengalaman petani berpengaruh positif namun tidak signifikan

terhadap peningkatan pendapatan petani jagung di Kecamatan Biringbulu

Kabupaten Gowa.

28
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif.

Metode penelitian kuantitatif adalah suatu cara yang di gunakan untuk menjawab

masalah penelitian yang berkaitan dengan data yang berupa angka.

B. Lokasi Dan Waktu Penelitian

Penentuan tempat penelitian ini dilakukan secara sengaja (purposive sampling)

yaitu di Kecamatan Biringbulu Kabupaten Gowa. Penelitian ini di lakukan selama 1

bulan, di mulai pada tanggal 01 Mei 2023 sampai 01 Juni 2023. Alasan memilih

tempat penelitian ini karena Kecamatan Biringbulu merupakan Kecamatan dengan

produksi jagung besar di Kabupaten Gowa.

C. Metode Pengumpulan Data

Pada penelitian ini untuk memperoleh data di lakukan melalui tiga metode antara

lain:

1. Wawancara

Penulisan mengadakan wawancara langsung dengan pihak-pihak yang

bersangkutan, yaitu dengan para petani jagung guna mendapatkan data-data yang

di perlukan.

2. Observasi

Pengamatan langsung yang di lakukan oleh penulis di tempat Kecamatan

Biringbulu Kabupaten Gowa.

3. Kuesioner

Di lakukan dengan cara memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada responden

dengan panduan kuesioner maupun memberikan daftar pertanyaan untuk di isi

29
responden, data yang di peroleh dapat di olah dan memberikan informasi tertentu

dengan terbuka kepada responden. Pertanyaan tertutup dalam koesioner tersebut

menunjukan sebuah pertanyaan yang harus di jawab oleh responden secara

terstruktur di barengi dengan pertanyaan terbuka yang di ungkapkan dengan

tulisan.

D. Populasi Dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan dari objek penelitian. Populasi yang di ambil

oleh peneliti dalam penelitian ini yaitu semua anggota masyarakat yang bermata

pencaharian sebagai seorang petani jagung yang berada di Kecamatan Biringbulu

Kabupaten Gowa. Berdasarkan data yang di peroleh pada kantor camat Biringbulu

jumlah masyarakat yang bermata pencaharian sebagai petani jagung.

2. Sampel

Sampel yaitu sebagian dari jumlah populasi yang akan di teliti. Dengan

melihat waktu, tenaga, luas wilayah penelitian dan dana sehingga penulis dalam

menentukan jumlah sampel dengan menggunakan metode pruposive sampling

atau pengambilan sampel secara sengaja. Proposive sampling adalah suatu teknik

pengambilan sumber data dengan penentuan sampel dengan pertimbangan

tertentu.

Keterangan:

n = jumlah sampel

N= jumlah populasi

e = populasi yang di terapkan

30
E. Teknik Analisis Data

Dalam analisis ini menggunakan metode teknik deskriptif kuantitatif yaitu analisis

yang di gunakan untuk mengungkapkan atau menggambarkan sesuat u mengenai

keadaan yang sesuai dengan fakta yang akurat dari tempat yang diteliti. Dan sesuai

dengan teori yang berlaku serta di akui kebenarannya.Tekn ik ini juga di gunakan

untuk mencari solusi dari permasalahan yang terjadi terk ait dengan factor-faktor yang

memepengaruhi peningkatan pendapatan petani jagung di Kecamatan Biringbulu

Kabupaten Gowa.

Data yang di peroleh dari hasil praktik lapangan selanjutnya di analisis untuk

mencapai tujuan penelitian ini. Analisis yang akan di gunakan untuk menganalisis

data yang di ajukan adalah sebaga berikut:

Hipotesis pertama, analisah dengan mengunakan rumus model persamaan regresi

linier berganda

Analisis data dengan menggunakan pendapatan

Analisis yang di gunakan untuk mengetahui tingkat pendapatan petani jagung yaitu

dengan menggunakan analisis pendapatan usaha tani.

F. Devinisi Operasional Variabel

1. Pendapatan petani jagung adalah jumlah yang di terima petani jagun di kurangi

biaya yang di keluarkan dalam setiap kegiatan produksi yang di ukur dengan (rp).

2. Luas lahan adalah area/ tempat yang di gunakan untuk melakukan usaha tani di

atas sebidan tanah (Ha)/are

3. Benih adalah bibit jagung yang di gunakan yang berasal dari varistal ungul yang

merupakan faktor penentu untuk memperoleh kepastian hasil usahatani jagung

(kg)

31
4. Pupuk adalah materal yang di tambahkan pada media tanam atau tanaman untuk

mencukupi kebutuhan hara yang di perlukan tanaman sehingga memproduksi

dengan baik (kg/mt)

5. Pastisida adalah racun yang mengandung zat-zat aktif sebagai pembasmi hama

dan penyakit pada tanaman (L/Mt)

6. Tenaga kerja adalah banyaknya tenaga kerja yang di gunakan dalam satu musim

tanam yang di ukur dengan jumlah jiwa (HO)

7. Pendidikan petani merupakan factor yang menunjang dalam penyerapan teknologi

ataupun inovasi baru dalam bidang pertanian.

8. Pengalaman kerja menambah keterampilan petani dan meningkatkan sisitim

usahatani yang lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

Akhmad, N.A. Achsani, M. Tambunan, and S.A. Mulyo 2016. Impact of Fiscal Policy
on the Agricultural Development in anEmerging Economy: Case Study from the
SouthSulawesi, Indonesia. International Research Journal of Finance and
EconomicsIssue 96 (2012), Pages: 101-112
Akhmad. 2018. 20Manajemen Operasi: Teori dan Aplikasi dalam Dunia Bisnis. Azkiya
Publishing. Bogor.
Akhmad. 2014. Ekonomi Mikro: Teoti dan Aplikasi di Dunia Usaha. Andi Offet.
Yogyakarta.
Akhmad, Amir . 2020. Menanggulangi Kemiskinan Di Daerah Upaya Penanggulangan
Kemiskinan Pemerintah Kabupaten Dan Kota Di Sulawesi Selatan. Azkiya
Publishing. Bogor
Akhmad. 2021. Dinamika Pembangunan Ekonomi Nasional Dalam Era Pandemi Virus
Corona. Pidato Pengukuhan. Disampaikan pada Acara Penerimaan Jabatan Guru
Besar Dalam Bidang Ilmu Ekonomi, Universitas Muhammadiyah Makassar
Tanggal 10 Juli 2021
Akhmad. 2012. Dampak Kebijakan Fiskal Terhadap Perekonomian Kabupaten Dan Kota Di
Provinsi Sulawesi Selatan. Disertasi Doktor. Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian
BogorAmanda Riska Nabila. 2014. Skripsi. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Produksi dan Pendapatan Petani Jagung (Studi Kasus : Desa Leu Bekeri, Kecamatan
Kota Limbaru, Kabupaten Deli Serdang), Medan. Universitas Sumatra Utara.

32
Amini Pali. 2016. Skripsi. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Usahatani Jagung Di
Desa Bontokasi Kecamatan Galesong Selatan Kabupaten Takalar. Universitas Negeri
Alauddin Makassar.
Arsyad, Lincolin. 1988. Pembangunan Ekonomi. Yogyakarta:STIE-YKPN.
Budiman. 2006. Usahatani Jagung. Kanisius. Jakarta
Hapsah, M Jafar. 2004. Upaya Pembangunan Usaha Kecil Dan Menengah (UKM), Infokop
Nomor 25 Tahun
Hermanto. 1996. Ilmu Usahatani, Standar Penerba Swardaya. Jakarta.
Hujair Syahran. 2013. Skripsi. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan
Petani Jagung (Zea Mays L). (Studi Kasus: Di Kelurahan Tolo Utara, Kelara,
Kabupaten Jeneponto). Universitas Hasanuddin Makassar.
Ginting Jahtra. 2017. Skripsi. Analisis Usahatani Jagung Dan Konstribusi Pendapatan
Usahatani Jagung Terhadap Pendapatan Keluarga. (Studi Kasus: Desa Sukanalu,
Kecamatan Barusjahe, Kabupaten Karo). Universitas Sumatra Utara Medan
Mahdalena Zulipa. 2016. Pengaruh Faktor-Faktor Produksi Terhadap Pendapatan
Usahatani Jagung Di Desa Sungai Riam Kecamatan Pelai Hari Kabupaten T Laut
Provinsi Kalimantan Selatan. Jurnal. Volume-41, Nomor 1. Hal 113-117. Diakses Pada
21 Mei 2021.
Skripsi. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Dan Pendapatan Usahatani
Jagung (Studi Kasus: Tanjung Jati, Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat). Medan:
Universitas Sumatra Utara.
Puji Dwi Isnuriyadi. 2019. Skripsi. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi
Dan Pendapatan Petani Jagung (Studi Kasus: Desa Saentik, Kecamatan Precut Sei
Tuan, Kabupaten Deli Serdang). Universitas Medan Area.
Putri, Aafiyah. 2015. Skripsi. Analisis Pengaruh Perubahan Profitabilitas Terhadap
Perubahan Saham Pada Perubahan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia Tahun 2009-2013. Universitas Hasanuddin Makassar.
Simanjuntak, Payaman J. 2001. Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia. Jayakarta:
Penerbit Fakultas Ekonomi UI
Soeharjo dan Patong Dahlan, 1986. Sendi-Sendi Pokok Ilmu Usahatani Lembaga Penerbitan
Universitas Hasanuddin, Ujung Pandang.
Soeharjo Dan Patong Dahlan, 1999. Sendi-Sendi Proyek Ilmu Usahatani. Departemen Ilmu-
Ilmu Sosial. Institute Pertanian Bogor.

33
34

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai