Mti 30000720 161220161231

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 31

ASUHAN KEPERAWATAN MASALAH KEHAMILAN

HIPEREMESIS GRAVIDARUM

Ni Made Dewi S., S.Kep.,Ns.M.Kes


Dosen S1 Keperawatan, STIKES Husada Mandiri Poso
PENDAHULUAN
1. American Pregnancy Association (2018),
Mayoritas ibu hamil mengalami gejala
mual muntah di pagi hari dg jumlah
60.000 kasus.
2. Kejadian Hiperemesis gravidarum
terbanyak di dunia yaitu di China sekitar
(10,8%).
3. Kejadian Hiperemesis Gravidarum di
Indonesia yang paling tertinggi yaitu di
Sulawesi Tengah (96,53%).
 Berdasarkan data dari World Health
Organization (WHO), hiperemesis
gravidarum atau mual muntah yang
berlebih pada ibu hamil yang terjadi pada
primigravida sekitar 60-80% sedangkan
multigravida sekitar 40-60%.
 Prevalensi ibu hamil yang mengalami
hiperemesis gravidarum mencapai 67 %
selama hamil.
DEFINISI
Hiperemesis Gravidarum
 Hiperemesis gravidarum merupakan mual
dan muntah yang berlebih pada kehamilan
(Lestari, 2019).
 Hiperemesis gravidarum juga dapat di
katakan jika keluhan mual dan muntah
dalam kategori berat dan sering muntah
jika minum atau makan. ( Dewi, 2011).
PERBEDAAN………
HIPEREMESIS
EMESIS GRAVIDARUM
GRAVIDARUM

 Mual dan muntah  Mual dan muntah


dikeluhkan terus berlebihan dan
melewati 20 Mgg menganggu
pertama aktiftas sehari-hari
kehamilan  Mual dan muntah
 Tidak menganggu menimbulkan
aktifitas sehari- komplikasi
hari (ketonuria,
 Tidak dehidrasi,
hipokalemia,
ETIOLOGI
 Penyebab HEG belum diketahui secara
pasti,
 Faktor Resiko :
 Hamil pertama kali
 Hamil anak kembar
 Genetik
 Obesitas
 Molahidatidosa
Derajat Hiperemesis Gravidarum

Muntah yg terus-menerus disertai dengan


penurunan nafsu makan dan minum

Terdapat penurunan BB dan Nyeri


Epigastrium

Frekuensi Nadi meningkat sampai 100 kali


per menit dan TD sistolik menurun

Pada pemeriksaan fisik ditemukan mata


cekung, lidah kering, penurunan turgor kulit
dan penurunan jumlah urin
DERAJAT II
Pasien memuntahkan semua yg dimakan dan
diminum, berat badan cepat menurun, dan
ada rasa haus yang hebat

Frekuensi Nadi berada pada rentang 100-


140x/m dan TD sistolik kurang dari 80 mmHg

Pasien terlihat apatis, pucat,lidah


kotor,kadang ikterus, dan ditemukan aseton
serta bilirubin dalam urin
DERAJAT III

Ditandai dengan muntah yang berkurang atau


bahkan berhenti, tetapi kesadaran pasien
menurun(delirium sampai koma)

Pasien dapat mengalami ikterus,


sianosis,nistagmus,gangguan jantung dan
dalam urin ditemukan bilirubin dan protein
DIAGNOSIS
 Harus ditentukan terlebih dahulu adanya
gejala muntah yang terus-menerus pada
kehamilan muda, sehingga berpengaruh
terhadap keadaan umum ibu dan juga
menyebabkan kekurangan makanan yang
dapat berpengaruh pada perkembangan
janin, dan perlu segera diberikan
pengobatan. Dapat juga dilihat dari hasil
pemeriksaan laboratorium, yang
menunjukkan adanya keton dalam urine
(Anita, 2014).
KOMPLIKASI HEG
 Kekurangan cairan dan nutrisi
 Peradangan pada paru2
 Kerusakan ginjal dan hati
 BBLR
 Pertumbuhan janin terhambat
 Kelahiran prematur
 ABORTUS
PENCEGAHAN HEG
 H.E kepada ibu hamil agar dapat
menerima secara biologis proses
kehamilannya.
 Berikan sikap keyakinan bhwa HEG adalah
sifat gejala biasa.
 Mengubah pola makan, sedikit tapi sering
PENATALAKSANAAN MEDIS
 Pengobatan dg memeberikan obat sedativ
(obat penenang)
 Diberikan vitamin B1, B2 dan B6
 Diberikan obat golongan Antihistamin
 serta obat antimimetik
TERAPI PSIKOLOGIK
 BHSP Terhadap penderita bahwa penyakit
dpt di atasi.
 Hilangkan rasa takut pada kehamilan
 Kurangi pekerjaan yang memicu stres,
konflik.
 Bantu dengan HAL2 POSITIF
TINGKAT 1 TINGKAT II
 minuman boleh diberikan  Diet diberikan saat rasa
bersama makanan yang mual muntah berkurang
cukup dalam semua zat gizi  Secara berlahan dapat
juga rendah kalsium. diberikan makanan yang
bernilai gizi tinggi.

Terapi Diet
Hiperemesi Gravidarum
TINGKAT III
 Makanan hanya dapat berupa roti kering
dan buah.
 Pemberian cairan yaitu 1 sampai 2 jam
sesudah makan.
 Makanan yg tidak mengandung aroma
bumbu2 yang tajam yg dpt merangsang
saluran pernafasan.
KONSEP DASAR ASUHAN
KEPERAWATAN HEG
Langkah pertama PENGKAJIAN pd ibu
hamil yang mengalami HEG ;
1. Data riwayat kesehatan (Riwayat
Kesehatan Sekarang, Riwayat Kesehatan
dahulu)
2. Data Fisik Biologik
3. Riwayat Mestruasi
4. Riwayat perkawinan
5. Riwayat kehamilan dan persalinan
6. Data Psikologi
7. Data Sosial Ekonomi
8. Data Penunjang
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidakseimbangan cairan dan elektrolit :
kurang dari kebutuhan tubuh B/d
muntah yang berlebihan dan intake yang
tidak adekuat.
2. Perubahan nutrisi : kurang dari
kebutuhan tubuh B/d mual dan muntah
terus menerus, dan asupan diet yang
tidak adekuat.
3. Intoleransi aktifitas fisik B/d kelemahan
akibat nutrisi yang tidak adekuat dan
peningkatan kebutuhan energi pada
kehamilan.
4. Gangguan rasa nyaman : nyeri pada
epigastrium yang B/d muntah yang
berulang, peningkatan asam lambung.
5. Resiko injury pada janin B/d
berkurangnya peredaran darah dan
makanan ke fetal (janin).
INTERVENSI KEPERAWATAN
Intervensi DX I

1. Kaji TTV dan Tanda2 Dehidrasi


2. Catat intake dan output
3. Istirahatkan ibu ditempat yang nyaman
4. Kolaborasi dengan dokter dalam
pemberian cairan infus.
Intervensi DX II
1. Kaji kebutuhan nutrisi klien
2. Observasi tanda-tanda kekurangan
nutrisi
3. Beri makanan dalam jumlah sedikit tapi
sering setiap 2 atau 3 jam.
4. Berikan motivasi agar mau menghabiskan
makanan
Intervensi DX III
1. Berikan motivasi agar mau menghabiskan
makanan
2. Identifikasi aktifitas yang menghambat
3. Berikan dukungan pada klien dalam
melakukan aktifitas
4. Ajarkan pengaturan aktifitas dan teknik
manajemen waktu untuk mencegah
keletihan
Intervensi DX IV
1. Kaji Tingkat Nyeri
2. Atur posisi ibu dengan kepala lebih tinggi
selama 30 menit setelah makan.
3. Perhatikan kebersihan mulut ibu sesudah
dan sebelum makan.
4. Alihkan perhatian ibu pada hal yang
menyenangkan
5. Kolaborasi dalam pemberian antiemetic
dan sedative dengan dokter.
Intervensi DX V
1. Jelaskan pada ibu mengenai pentingnya
nutrisi bagi pertumbuhan dan
perkembangan janin.
2. Periksa fundus uteri
3. Pantau DJJ
TINDAKAN KEPERAWATAN
1. Yang paling penting dipantau asupan
nutrisi dan keluaran bagi klien HEG
2. Lingkungan bersih merupakan faktor
penting bagi klien
3. Dukungan psikologik dari perawat,
suami dan keluarga.
EVALUASI KEPERAWATAN
Hasil asuhan keperawatan yang diharapkan ;
1. Klien dapat menyebutkan efek
hiperemisis gravidarum pada hasil akhir
perinatal dan terapi untuk mencegah
komplikasi.
2. Klien dapat memberikan respon
terhadap nutrisi oral atau perifer dan
berhenti muntah.
 Klien dapat memperlihatkan kenaikan
berat badan yang positif.
 Klien dapat menyatakan mekanisme
koping yang positif.
SOAL KASUS
KASUS I :
Ny. W datang ke poli klinik dg keluhan mual
dan muntah terus menerus hingga menganggu
aktifitas. Dari hasil pemeriksaan di dapatkan nadi
120x/m, ikterus, Berat badan menurun, TD ;
90/70 MmHg, SB meningkat, keton (+) dan
nampak dehidrasi.
Ny. W tergolong kasus Hiperemesis
gravidarum Grade berapa?
KASUS II
Seorang wanita, 20 tahun diantar oleh saudaranya ke
BPS dg keluhan mual dan muntah berlebih sejak 4 hari yg lalu.
Pasien juga mengeluh nyeri perut, dan tidak dapat
mengkonsumsi makanan. Hasil pemeriksaan didapatkan Nadi ;
100x/m, TD; 100/70 MmHg, SB ; 37,5, . Dari hasil anamnesis
bahwa kehamilan pasien anak pertama yang berusia 8 minggu.
Pertanyaan;
1. Pasien tergolong dlm hiperemesis gravidarum grade brpa
2. Tentukan data subjektif dan objektif
3. Tentukan diagnosa keperawatan (2 DX)
4. Tuliskan 1 intervensi DX prioritas.

Anda mungkin juga menyukai