Mti 30000719 160920050313
Mti 30000719 160920050313
Mti 30000719 160920050313
2 Definisi (definition)
Hipertensi: Tekanan darah tinggi
persisten, tekanan sistoliknya di atas
140 mmHg dan tekanan diastolik di
atas 90 mmHg (Smeltzer & Bare,
2002).
Hipertensi?
Primer/esensial
6
Sekunder
(pathophysiology)
Penurunan ekskresi natrium pada keadaan Faktor lingkungan mungkin
tekanan arteri normal mungkin merupakan memodifikasi ekspresi gen pada
peristiwa awal hipertensi.
peningkatan tekanan. Stres,
Penurunan ekskresi natrium dapat menyebabkan kegemukan, merokok, aktivitas fisik
meningkatnya volume cairan, curah jantung, dan
vasokonstriksi perifer sehingga tekanan darah
kurang, dan konsumsi garam dalam
meningkat. jumlah besar dianggap sebagai faktor
Pada keadaan tekanan darah yang lebih tinggi,
eksogen dalam hipertensi (Robbins,
ginjal dapat mengekskresikan lebih banyak 2007).
natrium untuk mengimbangi asupan dan
mencegah retensi cairan.
19 20
No. Dx Tujuan Intervensi Rasional No. Dx Tujuan Intervensi Rasional
2 Penurunan Setelah 1. Kaji TTV klien 1. R/ : Mengetahui TTV 3 Intoleransi Setelah 1. Kaji respon pasien 1. R/ : Membantu
curah jantung dilakukan 2. Atur posisi klien klien, jika tidak normal aktivitas dilakukan terhadap aktivitas pasien dalam
berhubungan tindakan dengan kepala mengindikasikan berhubungan tindakan 2. Untuk klien yang pengobatan
dengan keperawatan lebih rendah dari adanya gangguan dengan keperawatan sedang / pernah 2. R/ : Mencegah
peningkatan selama 3 x 24 kaki/trendelenberg) dan sebagai acuan kelemahan selama 3 x 24 tirah baring lama, dekubitus dan
iskemia jam, TTV dan 3. Ajarkan tehnik intervensi selanjutnya umum, jam, klien dapat mulai dengan kekakuan organ
miokard tekanan relaksasi 2. R/ : Agar aliran ketidakseimb beraktivitas rentang gerak tubuh
darah klien 4. Berikan obat sesuai jantung dapat angan antara seperti sedia sedikitnya 2x sehari 3. R/ : Mencegah
dapat stabil indikasi, misalnya mengaliri pembuluh suplai dan kala. 3. Bantu pemenuhan peningkatan kerja
kembali. diuretik tiazid darah di otak kebutuhan KH: Toleransi aktivitas yang jantung
KH: Irama, dengan lancar oksigen aktivitas tidak dapat / tidak 4. R/ : Menghindari
frekuensi 3. R/ : Menurunkan meningkat, klien boleh dilakukan kelemahan dan
jantung dan rangsangan dapat klien (libatkan resiko cidera
TTV klien penyebab stres memperlihatkan keluarga)
stabil. 4. R/ : Diuretik kemajuan 4. Jelaskan batasan-
menurunkan tekanan aktivitas s/d batasan aktivitas
darah terutama mandiri. klien sesuai kondisi
dengan cara klien
mendeplesikan
simpanan natrium
tubuh
21 22
No. Dx Tujuan Intervensi Rasional No. Dx Tujuan Intervensi Rasional
3. 5. Ajarkan metode 5. R/ : Agar klien tidak 4 Gangguan Kebutuhan 1. Kaji pola istirahat 1. R/ : Mengetahui
penghematan stress dan tidak istirahat tidur istirahat tidur tidur klien gangguan yang
energi, dengan mudah lelah. berhubungan klien 2. Berikan bantal dialami, memudahkan
meluangkan waktu 6. R/ : mempercepat dengan nyeri terpenuhi. yang nyaman intervensi selanjutnya.
istirahat selama proses kepala KH: Klien 3. Berikan lingkungan 2. R/ : Meningkatkan
aktivitas. penyembuhan dan dapat tidur yang nyaman (jika kenyamanan
dengan dirawat di RS pemenuhan
6. Motivasi mendukung klien
nyenyak, klien batasi kebutuhan istirahat
peningkatan untuk sembuh.
tidur selama 8- pengunjung) tidur.
aktivitas sesuai 7. R/ : Membantu 10 jam 4. Ajarkan tehnik 3. R/ : Mengurangi
kondisi dan beri meningkatkan semalam, dan relaksasi nafas stimulus yang dapat
penghargaan toleransi aktivitas saat bangun dalam/masase mengganggu istirahat
pada kemajuan klien klien tampak punggung tidur.
yang dicapai. segar. sebelum tidur 4. R/ : Meningkatkan
7. Kolaborasi dengan 5. Kolaborasi relaksasi, menstimulasi
dokter untuk pemberian obat istirahat tidur yang
penanganan sesuai indikasi dan nyaman.
medis, yang dapat 5. R/ : Menstimulasi untuk
pemeriksaan, diet merelaksasikan tidur dan dilakukan jika
dan fisioterapi. otot-otot klien sangat sulit untuk
tidur.
Xie xie!
Asuhan Keperawatan Hipertensi
Ferdy Lainsamputty, M.S., Ns.