Power Point Heg

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL DENGAN HIPEREMESIS

GRAVIDARUM DI PUSKESMAS HIANG KERINCI


TAHUN 2022

SUSI ANDRIYANI
PO.71242220163
BAB I BAB II
TINJAUAN
Latar belakang, rumusan PUSTAKA
masalah, tujuan, manfaat

BAB III
BAB IV BAB V
TINJAUAN
PEMBAHASAN PENUTUP
KASUS
Bab I
Mual muntah terjadi pada 60-80% primigravida dan 40-60% multigravida. Satu
diantara 1000 kehamilan gejala-gejala ini menjadi lebih berat. Perasaan mual ini
disebabkan oleh karena meningkatnya kadar hormon estrogen HCG dalam serum.
Pengaruh fisiologis kenaikan hormon ini belum jelas, mungkin karena sistem saraf
pusat atau pengosongan lambung yang kurang.

Survei Demografi Kesehatan Indonesia menunjukkan bahwa terdapat Angka


Kematian Ibu (AKI) 390/100.000 KH. Sebab utama kematian ibu salah adalah
perdarahan, infeksi, eklampsia, partus lama, dan komplikasi abortus. Selain itu,
penyebab kematian ibu tidak langsung antar lain gangguan pada kehamilan (Salmah,
2016).

Lebih dari dua pertiga kejadian kehamilan masih berada dalam


perlindungan/pertolongan para dukun yang mudah dimengerti mempunyai tingkat
keamanan yang rendah (Denis, 2018).
BAB II berisi tentang

A. KEHAMILAN
B. HIPEREMESIS GRAVIDARUM
C. TINJAUAN KHUSUS HIPEREMESIS
GRAVIDARUM TINGKAT II
D, MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN
DENGAN HIPEREMESIS
GRAVIDARUM
BAB III
TINJAUAN KASUS
LANGKAH I : IDENTIFIKASI DATA DASAR
A. Identitas istri/suami
Nama : Ny A / Tn A
Umur : 26 tahun/ 28 tahun
Nikah/Lamanya : 1x/± 3 tahun
Suku : Melayu
Agama : Islam/Islam
Pendidikan : SI/SII
Pekerjaan : Swasta/Guru
Alamat : Hiang Lestari  
B. Keluhan utama Mual, muntah, pusing dan nyeri ulu hati.
C. Riwayat keluhan utama
1. Ibu mengalami mual dan muntah sejak sebulan yang lalu.
2. Setiap makan dan minum dimuntahkan kembali.
3. Bertambah sering ±8 x/hari disertai pusing dan nyeri ulu hati hingga
mengganggu aktivitas sejak 2 hari yang lalu.

D. Riwayat kesehatan yang lalu


1. Tidak ada riwayat alergi makanan dan obat.
2. Tidak ada ketergantungan obat, alkohol dan rokok.
3. Ibu tidak pernah menderita penyakit yang serius dan
harus operasi.
4. Ibu mengatakan cemas BB mengalami penurunan
sebanyak 3 kg dariBB sebelumnya adalah 70 kg.
E. Riwayat kesehatan keluarga
1. Tidak ada riwayat penyakit menular dan menurun.
2. Tidak ada riwayat penyakit hipertensi, jantung, asma dan DM.

F. Riwayat reproduksi
1. Riwayat menstruasi
Menarche : 14 tahun
Siklus : 28-35 hari
Lamanya : 3-7 hari
Dysmenorrhea : Tidak ada
2. Riwayat kehamilan sekarang
a. GI P0 A0
b. Hari pertama haid terakhir (HPHT) : 13 Agustus 2022
c. Hari taksiran persalinan (HTP) : 20 Mei 2023
3. Riwayat ginekologi Tidak pernah mengalami suatu kelainan.
4. Riwayat KB Ibu tidak pernah menggunakan alat kontrasepsi.

G. Riwayat pemenuhan kebutuhan dasar


1. Pola nutrisi, kebiasaan ibu makan 3 kali sehari dengan porsi sedang, ibu mengatakan nafsu
makan berkurang selama kehamilan disertai mual dan muntah. Minum 6-7 gelas sehari.
2. Pola eliminasi, kebiasaan BAB 1 kali sehari dengan konsistensi lunak dan berwarna
kuningserta BAK 5-6 kali sehari berwarna kuning jernih. Selama hamil, saat BAB konsitensi
keras dengan warna coklat kehitaman dan BAK warna kuning seperti teh.
3. Pola istirahat, kebiasaan tidur siang 1-2 jam sehari dan tidur malam 6-8 jam. Selama kehamilan
tidak mempengaruhi jam tidur.
Pemeriksaan Fisik
1. Pemeriksaan umum
a. Keadaan umum ibu lemah.
b. Turgor kulit baik.
c. Tinggi badan : 160 cm.
d. Berat badan sekarang : 67 kg.
e. Tanda-tanda vital Tekanan Darah 90/60 mmHg Nadi 90 x/menit Suhu 36 5°C Pernapasan
20x/menit
2. Pemeriksaan khusus
a. Mata Inspeksi : mata cekung, konjungtiva pucat, sclera sedikitikterus.
b. Mulut dan gigi Inspeksi : bibir kering.
c. Leher Inspeksi : tidak ada luka bekas operasi dan pembengkakanpada leher.
d. Payudara
Inspeksi : simetris kiri dan kanan, bentuk dan ukuran sama.
Palpasi : tidak ada benjolan dan nyeri tekan.
e. Abdomen
Inspeksi : tidak ada luka bekas operasi dan tampak striaelivide. Palpasi :
tidak ada nyeri tekan.
- Leopold I : belum teraba.
-Leopold II s/d IV : tidak dilakukan.
f. Ektremitas Inspeksi : simetris kiri dan kanan.
Palpasi : tidak oedema dan varises.
3. Pemeriksaan penunjang
Hb : 11,8 gr%
Urin : Agak keruh
Warna : Kuning
E. Riwayat sosial ekonomi
1. Ini pernikahan ibu yang pertama dengan suaminya
2. Ibu mengerjakan sendiri pekerjaan rumah tangganya dan dibantu klga
3. Suami adalah pengambil keputusan dalam keluarga.
4. Suami dan keluarga senang dengan kehamilannya.

F. Data psikologi Keluarga menunggu kehamilan ini.


G. Data spiritual Ibu dan keluarga selalu berdoa semoga kehamilannya berjalan
dengan lancar sampai proses persalinan hingga ibu dan bayinya sehat danselamat.
LANGKAH II : IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH AKTUAL
Diagnosa : GIP0A0, gestasi 9-10 minggu, intauterine, keadaan ibu lemah dengan
hiperemesis gravidarum tingkat II serta gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit.
Masalah : mual dan muntah.

1. Keadaan ibu
DS : Ibu merasa mual dan makan setiap makan disertai pusing sertanyeri ulu hati.
DO :
a. Keadaan agak lemah
b. Tanda-tanda vital :
Tekanan darah : 90/60 mmHg
Nadi : 82x/menit
Suhu : 36 5°C
Pernapasan : 20x/menit.
c. Mata cekung, konjungtiva pucat, sclera sedikit ikterus.
d. Bibir kering.

Analisa dan interpretasi data


Selama masa hamil nafsu makan berkurang, sekresi usus berkurang,

LANGKAH III :IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH POTENSIAL


Diagnosa potensial : Antisipasi terjadinya gangguan pertumbuhan dan perkembangan
janin.

LANGKAH IV :TINDAKAN SEGERA ATAU KOLABORASI Tidak ada tindakan segera.


LANGKAH V : PERENCANAAN
Tanggal : 24 Oktober 2022 Pukul 10.15 WIB
1. Lakukan informes consent
2. Jelaskan kepada ibu dan keluarga tentang hasil pemeriksaan yang telah dilakukan.
3. Lakukan kolaborasi dengan dokter dalam melakukan tindakan dan pemberian obat.
4. Anjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan yang bernutrisi selama kehamilan
5. Anjurkan ibu untuk makan dan minum dalam porsi sedikit tapi sering serta hindari
makan dan minum yang berbau.
6. Anjurkan ibu untuk makan selingan seperti biskuit dan roti kering.
7. Anjurkan ibu untuk perbanyak minum air putih.
8. Anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup dan tidak melakukan pekejaa yg berat
9. Berikan dukungan dan motivasi kepada ibu.
10. Melakukan pendokumentasian
LANGKAH VI : PELAKSANAAN
Tanggal 24 Oktober 2022 Pukul : 10.20 WIB
1. Melakukan informed consent
2. Menyampaikan kepada ibu dan keluarga hasil pemeriksaan yang telahdilakukan.
3. Melakukan kolaborasi dengan dokter obgyn dalam melakukan tindakan dan
pemberian obat. a. Domperidone 3x1 b. Vitamin B6 2x1
4. Menganjurkan ibu untuk makan dan minum dalam porsi sedikit tapi sering serta
menghindari makanan dan minuman yang berbumbu atau berlemak.
5. Menganjurkan makan selingan seperti biskuit dan roti kering.
6. Menganjurkan perbanyak minum air putih.
7. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup dan tidak melakukan pekerjaan
berat serta membatasi pengunjung.
8. Memberikan dukungan dan motivasi kepada ibu
9. Melakukan pendokumentasian .
LANGKAH VII : EVALUASI
Tanggal 24 Oktober 2022
1. Keadaan ibu masih lemah.
2. Ibu masih mual dan muntah setiap kali makan dan minum.
3. Mata cekung dan konjungtiva pucat.
DATA SUBJEKTIF (S)
1. Ibu mengatakan masih sedikit mual dan muntah sudah berhenti . 2. Nafsu
makan sudah membaik dan mulai banyak minum air putih.. 3. Ibu merasa
tidak terlalu pusing.
4. Ibu merasa sudah lebih baik dari sebelumnya.
BAB IV
PEMBAHASAN
Berdasarkan penerapan asuhan kebidanan terhadap Ny “A” didapatkan bahwa ibu mengalami
mual dan muntah sejak sebulan lalu namun bertambah sering ±8 x/hari selama 2 hari disertai pusing
dan nyeri ulu hati hingga mengganggu aktivitas ibu sebagai karyawan swasta dan ibu rumah
tangga .
Penelitian yang dilakukan oleh (Octaviani, dkk, 2011) mengatakan hiperemesis gravidarum
merupakan mual dan muntah yang berlebihan sebanyak 10 kali dalam 24 jam atau setiap saat
sehingga mengganggu kesehatan dan sering di temukan pada kehamilan trimester I.

Hal ini sesuai dengan hasil penelitian oleh (Tatik, dkk, 2012) mendapatkan frekuensi
mual muntah ≤10 kali sebanyak 96,6% dan 3,4% ≥10 kali. Hiperemesis gravidarum sering
terjadi pada ibu hamil yang tidak bekerja karena adanya kesukaran hidup yang hanya
mengandalkan pendapatan suami atau karena rutinitas ibu di rumah yang membosankan
berkaitan dengan faktor psikologi sebagai pemicu terjadinya hiperemesis gravidarum
(Prawirohardjo, 2009).
LANJUTAN
PEMBAHASAN JURNAL INTERNASIONAL

B. LANGKAH II : IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH AKTUAL Berdasarkan


data pada kasus Ny “A” dapat ditegakkan diagnosa sebagai berikut: Ny “A” dengan
GIP0A0, gestasi 9 minggu 6 hari, intrauterine, keadaan ibu lemah dengan hiperemesis
gravidarum tingkat II serta gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit. Masalah yang
dirasakan ibu adalah cemas karena mual dan muntah.
Diagnosis harus ditentukan adanya kehamilan muda dan muntah terus menerus,
sehingga mempengaruhi keadaan umum. Namun demikian, harus dipikirkan
kehamilan muda dengan penyakit pielonefritis, hepatitis, ulkus ventrikuli dan tumor
serebri yang dapat menyebabkan kekurangan makanan yang dapat pula memberikan
gejala muntah (Rahmawati, 2011).
C. LANGKAH III : IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH POTENSIAL Dalam
kasus Ny “A” telah dilakukan tindakan yang cepat dan tepat sehingga tidak terjadi
diagnosa potensial yaitu gangguan pertumbuhan dan perkembangan janin.
LANJUTAN

Didapatkan pula hasil penelitiannya hubungan paritas dan status nutrisi dengan
hiperemesis gravidarum yaitu pada primigravida sebanyak 53,3% dan 46,7% ibu
dengan multrigravida. Hiperemesis gravidarum tingkat I yang dialami responden
sebanyak 63,3% lebih banyak dari hiperemesis gravidarum tingkat II yaitu 36,7%.
D. LANGKAH IV : TINDAKAN SEGERA/KOLABORASI
Tindakan ini dilakukan apabila menemukan adanya diagnosa potensial atau masalah
emergency sehingga membutuhkan tindakan segera atau tindakan kolaborasi.
E. LANGKAH V : INTERVENSI
Pada langkah ini ditentukan asuhan yang menyeluruh dimana asuhan ini ditentukan
oleh langkah sebelumnya. Jika terdapat diagnosa potensial maka dilakukan rencana
asuhan sesuai dengan diagnosa.
F. LANGKAH VI : IMPLEMENTASI
Rencana tindakan dibuat berdasarkan intervensi yang dibuat sebelumnya. Rencana
tindakan yang dibuat sesuai dengan teori yaitu pemberian cairan dan obat, pementauan
tanda-tanda vital, pemantauan muntah dan urine, pemberian cairan dan obat, anjuran
pemenuhan kebutuhan cairan dan nutrisi serta beri motivasi untuk psikologis ibu.
G. LANGKAH VII : EVALUASI
Pada langkah ini dilakukan evaluasi terhadap asuhan yang telah diberikan.
Berdasarkan penerapan asuhan kebidanan terhadap Ny “A” didapatkan
hiperemesis gravidarum tingkat II yang dialami oleh ibu mulai membaik dan
kembali normal seperti kehamilan lainnya.
BAB V PENUTUP
A. KESIMPULAN
Telah dilakukan pengkajian dan analisis data dasar pada Ny “A” dengan
hiperemesis gravidarum tingkat II di Puskesmas Hiang kerinci. Pada kasus Ny
“A” didapatkan data dasar mual dan muntah ±8 x/hari disertai pusing dan
nyeri ulu hati.

B. SARAN
Untuk mencegah kejadian hiperemesis gravidarum tingkat II maka perlu peningkatan
kualitas pelayanan ANC dengan mengenali sedini mungkin komplikasi-komplikasi
pada kehamilan dan upaya menanganinya.
TERIMAKASIH

BAB V
PENUTUP

Telah dilakukan evaluasi hasil tindakan yang telah dilaksanakan pada

By. Ny. K umur 18 bulan dengan imunisasi campak lanjutan di Puskesmas

Hiang Kerinci Tahun 2022 dengan bayi telah diberi imunisasi vaksin

campak lanjutan dan bayi dalam keadaan sehat.

Anda mungkin juga menyukai