Wahyu - Lembar Kerja 1 Asesmen
Wahyu - Lembar Kerja 1 Asesmen
Wahyu - Lembar Kerja 1 Asesmen
b) Efek Sekolah
Peritmbangan ini akan berefek bagi sekolah yaitu dengan mendukung praktik
asesmen yang baik, yakni asesmen yang berdampak positif pada proses dan hasil
belajar murid. Dalam hal ini sekolah juga perlu memfasilitasi guru untuk
berkolaborasi mengenai strategi asesmen yang tepat bagi murid dan kondisi sekolah
masing-masing.
Dan adapun dampak kebijakan baru ini bagi murid yaitu berkurangnya tekanan
psikologis bagi murid karena asesmen dapat dilakukan secara lebih komprehensif.
Maka sudah jelas, pertimbangan pertimbangan ketika guru diberikan kemerdekaan
dalam merumuskan rancangan pembelajaran dan asesmen, semata-mata untuk
membantu semua elemen satuan pendidikan.***
3. Pembelajaran paradigma baru dilaksanakan dalam satu siklus yang meliputi tiga
tahapan yang saling berkaitan, yaitu pemetaan standar kompetensi, perencanaan
proses pembelajaran, dan perencanaan asesmen. Gambarkan secara ringkas
bagaimana kaitan dari ketiga tahapan tersebut!
Pemetaan dilakukan untuk mengetahui TP dan ATP, dari situ nantinya bisa tercipta
perencanaan pembelajaran dan perancanaan asesme.
a) Holistik
Holistik merupakan salah satu prinsip penting dalam mencapai tujuan P5. Holistik
sendiri adalah prinsip yang memandang segala sesuatu secara utuh dan menyeluruh,
tidak parsial atau terpisah-pisah. Dalam konteks perancangan Projek Penguatan
profil pelajar Pancasila, kerangka berpikir holistik ini dapat mendorong peserta
didik untuk mempelajari sebuah tema secara keseluruhan dan melihat hubungan dari
berbagai hal untuk memahami sebuah isu secara mendalam. Oleh karena itu, setiap
tema dalam P5 Kurikulum Merdeka cenderung menjadi wadah yang dapat
menyatukan berbagai perspektif dan konten pengetahuan secara terpadu. Selain itu,
prinsip holistik juga diharapkan dapat mendorong kita untuk dapat melihat koneksi
yang bermakna antar komponen dalam pelaksanaan projek profil, seperti peserta
didik, pendidik, satuan pendidikan, masyarakat, dan realitas kehidupan sehari-hari
b) Kontekstual
Selanjutnya, ada prinsip kontekstual, yaitu sebuah prinsip yang berkaitan dengan
upaya mendasarkan kegiatan pembelajaran pada pengalaman nyata yang dihadapi
dalam keseharian. Prinsip ini memotivasi pendidik dan peserta didik untuk dapat
menjadikan lingkungan sekitar dan realitas kehidupan sehari-hari sebagai bahan
utama pembelajaran. Dalam penerapannya, satuan pendidikan akan berperan sebagai
penyelenggara kegiatan projek profil dan harus membuka ruang dan kesempatan
bagi peserta didik untuk dapat mengeksplorasi berbagai hal di luar lingkup satuan
pendidikan.Tema-tema dalam projek profil juga sebisa mungkin dapat menyentuh
dan menjawab persoalan lokal yang terjadi di daerah masing-masing. Dengan
begitu, peserta didik dapat mendapatkan pengalaman nyata dan pembelajaran yang
bermakna sehingga meningkatkan pemahaman dan kemampuan mereka.
Sesuai dengan namanya, prinsip berpusat pada peserta didik adalah prinsip yang
menjadikan peserta didik sebagai subjek pembelajaran yang aktif mengelola proses
belajarnya secara mandiri, termasuk memiliki kesempatan memilih dan
mengusulkan topik projek profil sesuai minatnya. Dengan prinsip ini, pendidik
diharapkan dapat mengurangi peran sebagai aktor utama kegiatan belajar mengajar
yang menjelaskan banyak materi dan memberikan banyak instruksi. Sebaliknya,
dalam P5 Kurikulum Merdeka ini, pendidik berperan sebagai fasilitator
pembelajaran yang memberikan banyak kesempatan bagi peserta didik untuk
mengeksplorasi berbagai hal atas dorongannya sendiri sesuai dengan kondisi dan
kemampuannya.
d) Eksploratif