Ruk TB 2021

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 16

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas selesainya Rencana Usulan Kegiatan (RUK)

Puskesmas Saronggi tahun 2021. RUK ini merupakan pedoman pelaksanaan berbagai kegiatan

pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang ada di wilayah kerja Puskesmas Saronggi. Tentunya

amat penting keberadaan RPK ini agar pemberian pelayanan kesehatan bagi masyarakat akan

lebih efesien, efektif, proporsional, rasional, komprehensif dengan harapan agar lebih berhasil

guna dan berdaya guna.

RUK tahun 2021 merupakan penyempurnaan dari RUK BOK tahun 2019 dan di

dalamnya terdapat perubahan kebijakan yang sangat penting. Bila tahun sebelumnya program

puskesmas difokuskan pada 5 upaya kesehatan promotif preventif meliputi KIA-KB, Perbaikan

Gizi Masyarakat, Promosi Kesehatan, Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit serta

program pengembangan maka pada tahun 2021 Puskesmas Saronggi fokus untuk pencapaian

SDGs Bidang Kesehatan melalui berbagai kegiatan upaya kesehatan promotif dan preventif yang

berdaya ungkit tinggi, sehingga diharapkan akan tercapai pada tahun 2021.

Dalam kesempatan ini tidak lupa kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak

yang telah membantu penyusunan RUK ini. Tentunya dalam penyusunan RUK ini masih

ditemukan banyak kekurangan, untuk itu adanya kritik dan masukan yang bersifat membangun

dari semua pihak sangat kami harapkan agar dalam penyusunan RUK di waktu mendatang dapat

lebih sempurna lagi.

Sumenep, 2020

PJ.Program TB

Halimatus Sa’diyah ,Amd.Kep


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. KONDISI UMUM PUSKESMAS
1. Visi dan Misi Puskesmas Saronggi
2. Nilai-Nilai
3. Kebijakan mutu
4. Motto
5. Struktur Organisasi
C. TUJUAN DAN MANFAAT
1. Tujuan
2. Manfaat
BAB II : KENDALA DAN MASALAH
A. Identifikasi Keadaan dan Masalah
B. Penilaian Kinerja Puskesmas tahun 2019

C. Fish Bone
BAB III : INDIKATOR DAN STANDART KINERJA DAN RENCANA USULAN
KEGIATAN
A. Indikator Dan Target Kinerja
B. Rencana Usulan Kegiatan (RUK) Program TB
BAB IV : RENCANA PENCAPAIAN KINERJA TAHUNAN
A. Program Kerja Dan Kegiatan

1. Upaya Kesehatan Masyarakat

2.Upaya Kesehatan Prseorangan (UKP),Kefarmasian dan Laboratorium.

B. Rencana Anggaran

BAB V : PENUTUP
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Regulasi sistem kesehatan memberikan tanggung jawab besar dan strategis
kepada puskesmas dengan menjadikannya sebagai “Gate Keeper” dari penyelenggaraan
pembangunan kesehatan sampai pemberi pelayanan kesehatan dasar. Dengan peran yang
demikian besar dan strategis tersebut dan mengaca pada wajah puskesmas saat ini,
revitalisasi puskesmas adalah agenda penting dalam upaya penguatan sistem kesehatan di
Indonesia. Revitalisasi puskesmas menjadi kebutuhan penting dan prioritas dengan adanya
perubahan sistem kesehatan.
Penyusunan rancangan pedoman tentang penyelenggaraan puskesmas dimaksud
untuk meninjau kembali rincian Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) dan Upaya Kesehatan
Masyarakat (UKM). Demi memenuhi kinerja puskesmas dan tuntutan Undang-undang No.36
Tahun 2009 tentang kesehatan, dimana pembangunan kesehatan bertujuan meningkatkan
kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat
kesehatan setinggi-tingginya sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang
produktif secara social dan ekonomis.
Berdasarkan Penilaian Kinerja Puskesmas (PKP) program-program yang
diberikan oleh Puskesmas diantaranya : Upaya Kesehatan Wajib dan Upaya Kesehatan
Pengembangan. Dimana Upaya Kesehatan Wajib meliputi : Promosi kesehatan (promkes),
kesehatan lingkungan (kesling), Upaya Perbaikan Gizi, Kesehatan Ibu dan Anak, dan
Pemberantasan Penyakit Menular-Tidak Menular.
Promosi Kesehatan yang merupakan program wajib adalah upaya puskesmas
melaksanakan pemberdayaan kepada masyarakat untuk mencegah penyakit dan
meningkatkan kesehatan setiap individu, keluarga serta lingkungannya secara mandiri dan
mengembangkan upaya kesehatan berbasis masyarakat.
Kegiatan promosi kesehatan mencakup kegiatan pemberdayaan masyarakat.
Pemberdayaan masyarakat adalah segala upaya fasilitasi yang bersifat non instruktif, untuk
meningkatkan pengetahuan dan kemampuan masyarakat, agar mampu mengidentifikasi
masalah, merencanakan dan melakukan pemecahannya dengan memanfaatkan potensi
setempat. Selain itu juga ada kegiatan upaya promosi kesehatan yang dilakukan baik di luar
maupun di dalam gedung puskesmas.
Dalam penyelenggaraan kegiatan promkes di puskesmas, tentu saja tak luput dari
perubahan-perubahan regulasi terkait kebijakan dari Dinas Kesehatan. Oleh sebab itu perlu
adanya panduan dalam menyikapi perubahan regulasi.
B. KONDISI UMUM PUSKESMAS
Puskesmas Saronggi merupakan Unit Pelaksana Dinas Kesehatan Kabupaten Sumenep
yang bertanggung jawab terhadap pembangunan kesehatan di wilayah Kecamatan Saronggi
dengan menyelenggarakan upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan pengembangan.
Puskesmas Saronggi merupakan salah satu Puskesmas Rawat Inap yang ada di Kabupaten
Sumenep yang berada di wilayah Kecamatan Saronggi.
1. Visi dan Misi Puskesmas Saronggi
Adapun yang menjadi Visi Puskesmas Saronggi adalah: ” SARONGGI SEHAT
DAN MANDIRI”. Pelayanan kepada masyarakat merupakan hal yang utama untuk
diperhatikan. Untuk itu pola-pola pelayanan yang perlu diselenggarakan harus
disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat dimana pelayanan yang diberikan kepada
masyarakat harus bermutu, merata dan terjangkau.
Misi merupakan pernyataan tentang tujuan operasional puskesmas yang
diwujudkan dalam bentuk produk dan pelayanan jasa, sehingga dapat mengikuti irama
perubahan zaman bagi pihak-pihak yang berkepentingan pada masa mendatang. Sebagai
penjabaran dari visi yang telah ditetapkan di atas, pernyataan misi mencerminkan tentang
segala sesuatu yang akan dilaksanakan untuk pencapaian visi tersebut. Adapun misi
Puskesmas Saronggi adalah:
1) Meningkatnya kesehatan masyarakat
2) Meningkatkan upaya pengendalian penyakit dan masalah kesehatan akibat bencana
3) Meningkatnya kualitas Pelayanan Kesehatan Masyarakat
4) Meningkatnya tata kelola kepemerintahan yang baik.
2. Nilai-Nilai
Tata Nilai (values) adalah hal-hal yang dijunjung tinggi oleh puskesmas dalam
perjalanan mewujudkan visi. Dengan kata lain nilai merupakan prinsip sosial, tujuan,
ataupun norma yang diterima oleh seluruh karyawan puskesmas atau masyarakat. Nilai
memberikan batasan dan tuntunan dalam pemilihan cara yang ditempuh dalam
mewujudkan visi. Atas dasar nilai itu maka tidak semua cara boleh ditempuh. Untuk
mencapai visi PuskesmasSaronggi maka nilai utama yang dijadikan pedoman harus
memenuhi karakteristik sebagai berikut :
1) DISIPLIN
Selururuh potensi sumber daya manusia selalu menjaga kejujuran dalam
bertindak, bekerja dan mendahulukan kepentingan organisasi serta terbuka dalam
memberikan informasi pelayanan.
2) PROFESIONAL
Profesional dalam melaksanakan tugas puskesmas dan professional dalam
melaksanakan kegiatan. Bekerja sesuai standart dan kompetensi yang dimiliki
3) TANGGUNG JAWAB
Bertanggung jawab dalam memberikan pelayanan yang berdasarkan kaidah ilmiah dan
profesi serta tidak bertentangan dengan norma yang berlaku di masyarakat
3. Kebijakan mutu
1) Memberikan pelayanan sepenuh hati dan bermutu dengan sumber daya yang dimiliki
2) Menjadikan puskesmas Saronggi sebagai pusat informasi kesehatan bagi masyarakat
3) Menggalang kemitraan dengan masyarakat
4) Meningkatkan kesehatan individu keluarga dan lingkungan
4. Motto : Kesehatan anda adalah tujuan kami

5. Struktur Organisasi
Struktur organisasi merupakan suatu upaya pembagian, pengelompokan, dan
pengkoordinasian tugas kerja secara formal yang mempunyai kaitan sistemik antar
komponen dalam rangka pengaturan pembagian kerja yang efisien untuk meningkatkan
koordinasi yang efektif dari sejumlah kegiatan anggota organisasi. Struktur Organisasi
Puskesmas Saronggi sesuai dengan Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan kabupaten
Sumenep Nomor 188/162/KEP/435.102/2016. Struktur organisasi ini telah disahkan
dengan surat keputusan Kepala PNomor.440/001/A.II.SK/435.102.107/2016
(sebagaimana terlampir).
C. TUJUAN DAN MANFAAT
1. TUJUAN
Untuk memberikan arahan kegiatan yang akan dikerjakan selama periode satu tahun.
2. MANFAAT
1) Untuk mempermudah membuat jadwal kegiatan
2) Untuk mempermudah membuat kerangka acuan kegiatan
3) Untuk mempermudah membuat standar prosedur operasional (SPO)
4) Untuk mempermudah membuat daftar tilik monitoring
5) Sebagai acuan mengukur kinerja
BAB II
KENDALA DAN MASALAH
A. Identifikasi Keadaan dan Masalah
Kinerja suatu kegiatan dipengaruhi oleh beberapa faktor baik yang bersumber pada
internal maupun eksternal. Hasil identifikasi permasalahan PJ Kes kerja di wilayah
Puskesmas Saronggi dipaparkan berdasarkan dari hasil penilaian kerja puskesmas Saronggi
tahun 2019. Potensi dan permasalahan pembangunan kesehatan yang ada akan menjadi input
dalam menentukan perencanaan usulan kegiatan Puskesmas Saronggi tahun 2021.
Pembangunan kesehatan di Puskesmas Saronggi berkaitan erat dengan tugas pokok
dan fungsi Puskesmas sesuai dengan Permenkes Nomor 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas.
Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan
pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka mendukung terwujudnya
kecamatan sehat. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Puskesmas menyelenggarakan fungsi:
a. Penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah kerjanya.
b. Penyelenggaraan UKP tingkat pertama di wilayah kerjanya.
PKP TB TAHUN 2019

targe % Cakupan
t
Tahu ∑ Sub Jumlah Rencan
Satuan Total Target
n Pencapaia Variabel Variabel a
UPAYA KESEHATAN KEGIATAN Sasara Sasara Sasara Analisa
2019 n (P) Riil (Terhadap dan Total Tindak
n (S) n (ToS) n (TS)
(T) target Nilai Lanjut
Dala Sasaran) Program
m%
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
2.1.5.4.Tuberculosis Bacillus (TB)
74,29%
Paru
Kasus TBC yang
1 80% Jiwa 91 73 68 74,73% 93,41%
ditemukan dan diobati
Persentase Pelayanan
orang terduga TBC
mendapatkan
2 pelayanan TBC sesuai 100% jiwa 491 491 141 28,72% 28,72%
standar (Standar
Pelayanan Minimal ke
11)
Angka Keberhasilan
3 pengobatan kasus TBC 90% jiwa 75 68 68 90,67% 100,74%
( Success Rate/SR)
ANALISIS MASALAH PROGRAM TB

1. Identifikasi Masalah

No. Kegiatan Sasaran Target Capaian Kesenjangan


1 Kasus TBC yang di temukan dan diobati 73 80% 74,73% 5,27%
2 Persentase Pelayanan orang terduga TBC mendapatkan 491 100% 28,72% 71,28%
pelayanan TBC sesuai standar (Standar Pelayanan Minimal ke
11)
3 Angka Keberhasilan pengobatan kasus TBC ( Success Rate/SR) 75 90% 90,67% +0,67 %

2. Rumusan Masalah
a) Rendahnya Persentase Pelayanan Orang terduga TBC mendapat pelayanaan TBC sesuai standar (standar Pelayanan Minimal ke 11) sebesar 28,72 dari target 100%.
b) Belum Tercapinya Kasus TBC yang di temukan dan diobati sebesar 74,73% dari Targer 80%.

3. Prioritas masalah

No. Masalah U S G Skor Ranking


1. Rendahnya Persentase Pelayanan Orang terduga TBC mendapat pelayanaan
TBC sesuai standar (standar Pelayanan Minimal ke 11) sebesar 28,72 dari
4 3 3 36 I
target 100%.

2. Belum Tercapinya Kasus TBC yang di temukan dan diobati sebesar 74,73%
dari Targer 80%. II
4 3 2 24

Methode Money Man


Cara Dana Manusia
Terbatasnya kader
TB
Kurangnya koordinasi
dengan kader atau nakes Kurangnya sosialisasi
wilayah Tidak ada dana
untuk penjaringan ttg TB oleh petugas
kasus tb Kurangnya
pengetahuan
Penjaringan kasus masyarakat tentang Belum tercapainya Pelayanan
tb tidak maksimal Minimnya dana penyakit TB
operasional orang terduga TBC mendapatkan
pelayanan TBC sesuai standar di
Puskesmas SARONGGI sampai
tidak ada media Persepsi masyarakat ttg
bulan Desember 2019
penyuluhan TB sebagai penyakit
guna2

tidak ada dana untuk


pengadaan media Kurangnya sosialisasi
penyuluhan tentang TB

Machine Material Environment


Alat Sarana Prasarana Lingkungan

1. ALTERNATIF SOLUSI

MASALAH AKAR PENYEBAB MASALAH


NO AKAR PENYEBAB MASALAH ALTERNATIF SOLUSI SOLUSI TERPILIH
PRIORITAS YANG PALING MUNGKIN
1 Belum tercapainya 1. Optimalkan partisipasi Optimalkan partisipasi
Man Terbatasnya kader TB
Pelayanan orang kader dan nakes wilayah kader dan nakes wilayah
terduga TBC Tidak ada dana untuk serta unit terkait tentang serta unit terkait tentang
Money
mendapatkan penjaringan kasus tb penjaringan kasus TB penjaringan kasus TB
pelayanan TBC 2. Pengusulan pelatihan
Kurangnya koordinasi dengan
sesuai standar di Metodhe untuk kader TB
kader atau nakes wilayah Kurangnya koordinasi dengan kader
Puskesmas 3. Sosialisasi tentang TB
atau nakes wilayah
Saonggi Sampai Machine
bulan Desember
tidak ada dana untuk pengadaan
2019 Material
media penyuluhan
Kurangnya sosialisasi tentang
Environment
TB
BAB III
INDIKATOR DAN STANDAR KINERJA DAN
RENCANA USULAN KEGIATAN

Puskesmas mempunyai tanggung jawab terhadap pelaksanaan Pembangunan


kesehatan di wilayah kerjanya, Dalam pelaksanaannya diharapkan menerapkan
prinsip-prinsip efektif, efisien, transparan, akuntabel dan partisipatif dalam rangka
pencapaian visi dan misi yang tertuang dalam Rencana Usulan Kegiatan. Pelaksanaan
kegiatan baik dalam kerangka regulasi maupun kerangka anggaran harus
memperhatikan keterpaduan dan sinkronisasi antar beberapa sumber anggaran yang
diterima Puskesmas.

A. Indikator Dan Target Kinerja


Rencana Usulan Kegiatan Puskesmas Saronggi Tahun 2021 merupakan
pedoman dan dasar dalam melaksanakan Pembangunan Kesehatan di wilayah kerja
Puskesmas Saronggi. Untuk itu perlu ditetapkan indikator kinerja yang secara langsung
menunjukkan kinerja yang akan dicapai Puskesmas satu tahun mendatang.
Indikator Dan Target Kinerja Tiap Jenis Pelayanan
No Program Sasaran Indikator Target Kegiatan
1. Program tb masyarakat Penemuan 100% Petugas bersama
terduga kasus nakes desa
TB bersama kader
TB melakukan
pemeriksaan atau
kunjungan
Rumah
B. RENCANA USULAN KEGIATAN (RUK) PROGRAM DAN PELAYANAN TAHUN 2020

NO Upaya Kegiatan Tujuan Sasaran Target Penanggung Kebutuhan Mitra Waktu Kebutuha Indikator Sumber
Kesehatan Sasaran Jawab Sumber Kerja Pelaksanaa n Kinerja Pembia
Daya n Anggaran yaan
UKM ESENSIAL

1 Pencegahan 1.petugas 1. Untuk masyarakat Keluarg PJ.TB Tensi dan Nakes Desa 12x setahun RP.75.000 Penemuan BOK
Penyakit bersama menem a pasien Form dan Kader [Januari- x 2 Orang terduga
Menular nakes desa ukan TBC Pemeriksaan TBC Desember) x 3 Hari x kasus TB
melibatkan pasien dan 12 Bulan=
kader tbc tbc Masyara RP.5.400.0
melakukan kat 0
pemeriksaan sekitar
?kunjungan
rumah

2.kunjungan 2. Untuk Pasein Pasien PJ.TB Form PJ 12x setahun RP.75.000 Semua BOK
rumah untuk mengey TBC TBC Kunjungan TB,Perkes (Januari- x 2 Orang kasus tb
tata laksana tahui post Rumah mas,Nakes Desember) x 12 yang
pada Rawat Desa,Kesli Bulan= ditemukan,
perkem
penyakit Inap ng,PJ 1.800.000 dan
TBC yang bangan Gizi,Promk diobati,ang
memerlukan pasien es,Kader ka
kunjungan TBC TB keberhasila
Rumah yang n semua
sudah kasus tb
diobati (success
Rate)
3.pertemuan 3. Untuk PJ Program Kader PJ.TB Left Leat dan PJ TB Oktober RP.10.000 Penemuan BOK
berkala menam TB TBC LCD x 51 Kader terduga
kader bah x 1 Kali= kasus TB
kesehatan pengeta RP.510.000
untuk uan
penyakit TB Kader
sehingg
a
mampu
menem
ukan
suspek
TBC
4.Monitoring 4. Untuk PJ program Kader PJ.TB Pre Test dan PJ TB November RP.10.000 Penemuan BOK
dan mengeta TB TBC Post Test x 51 Kader terduga
bimbingan hui Pada kader x 1 Kali= kasus TB
RP.510.000
Tehnis perkem
Kader TB bangan
oleh petugas kader
puskesmas TBC
dalam
penemu
an
suspek
BAB IV

RENCANA PENCAPAIAN KINERJA TAHUNAN

A. Program Kerja Dan Kegiatan

Berdasarkan isu strategis, visi, misi, tujuan, sasaran, strategi dan arah kebijakan yang

telah dirumuskan maka upaya kesehatan yang ditetapkan oleh Puskesmas Saronggi pada

tahun 2019 mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75

Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat.

1. Upaya Kesehatan Masyarakat

Upaya Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disingkat UKM adalah setiap


kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan
menanggulangi timbulnya masalah kesehatan dengan sasaran keluarga, kelompok, dan
masyarakat yang meliputi upaya kesehatan masyarakat esensial dan upaya kesehatan
masyarakat pengembangan.
a. Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial
Adalah Upaya kesehatan yang harus diselenggarakan oleh setiap Puskesmas
untuk mendukung pencapaian standar pelayanan minimal kabupaten/kota bidang
kesehatan.
1) Pelayanan promosi kesehatan termasuk UKS
2) Pelayanan kesehatan lingkungan
3) Pelayanan KIA-KB yang bersifat UKM
4) Pelayanan gizi yang bersifat UKM
5) Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit
6) Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat
b. Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan
Merupakan upaya kesehatan masyarakat yang kegiatannya memerlukan upaya
yang sifatnya inovatif dan/atau bersifat ekstensifikasi dan intensifikasi pelayanan,
disesuaikan dengan prioritas masalah kesehatan, kekhususan wilayah kerja dan
potensi sumber daya yang tersedia di masing-masing Puskesmas.
1) Pelayanan kesehatan jiwa
2) Pelayanan kesehatan gigi masyarakat
3) Pelayanan kesehatan olahraga
4) Pelayanan kesehatan indera
5) Pelayanan kesehatan lansia
6) Pelayanan kesehatan kerja
2. Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP), Kefarmasian, Dan Laboratorium

1) Pelayanan pemeriksaan umum


2) Pelayanan kesehatan gigi dan mulut
3) Pelayanan kia-kb yang bersifat ukp
4) Pelayanan gawat darurat
5) Pelayanan gizi yang bersifat ukp
6) Pelayanan persalinan
7) Pelayanan rawat inap untuk puskesmas yang menyediakan pelayanan rawat inap
8) Pelayanan kefarmasian
9) Pelayanan laboratorium
B. Rencana Anggaran

Kerangka pendanaan meliputi peningkatan pendanaan dan efektifitas pendanaan.

Peningkatan pendanaan kesehatan dilakukan melalui peningkatan proporsi anggaran

kesehatan secara signifikan. Peningkatan pendanaan kesehatan juga melalui dukungan dana

dari Pemerintah Daerah, swasta dan masyarakat. Guna meningkatkan efektifitas pendanaan

pembangunan kesehatan maka perlu mengefektifkan peran dan kewenangan daerah,

sinergitas pelaksanaan pembangunan kesehatan daerah dan pengelolaan dana kapitasi dan

BOK yang lebih tepat sasaran.

Dalam upaya meningkatkan efektifitas pembiayaan kesehatan maka pendanaan

kesehatan diutamakan untuk peningkatan akses dan mutu pelayanan kesehatan bagi

masyarakat miskin melalui program Jaminan Kesehatan Nasional.


BAB V

PENUTUP

Penerapan konsep akuntabilitas untuk mencapai kepemerintahan yang baik dimulai dengan

langkah awal pengembangan perencanaan stratejik. Potensi pencapaian hasil (result) di masa

mendatang pada tahapan ini ditentukan oleh keberhasilan menjalankan tiga hal, yaitu melibatkan

“lintas sektor”, menaksir kondisi lingkungan internal dan eksternal, menyelaraskan dengan

program/kegiatan, system prosedur serta sumber daya. Rencana Usulan Kegiatan ini merupakan

perwujudan niat dan cita-cita luhur dalam menunjang eksistensi Puskesmas serta tetap

melibatkan unsur lintas sektor. Pelaksanaan evaluasi dilaksanakan secara berkala bulanan,

tribulanan, semester dan tahunan atau tergantung situasi keadaan saat itu. Hasil evaluasi dipakai

sebagai dasar untuk menentukan kebijakan dan langkah-langkah selanjutnya.

Demikianlah Rencana Usulan Kegiatan Puskesmas Saronggi ini disusun sebagai arah dan

pedoman bagi petugas kesehatan dalam merencanakan, melaksanakan pengembangan program,

sehingga setiap program dan kegiatan dapat dipertanggung jawabkan dalam pelaksanaannya.

Sumenep, 2020
PJ.Program TB

Halimatus sa’diyah,A.md.Kep

Anda mungkin juga menyukai