Ruk TB 2021
Ruk TB 2021
Ruk TB 2021
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas selesainya Rencana Usulan Kegiatan (RUK)
Puskesmas Saronggi tahun 2021. RUK ini merupakan pedoman pelaksanaan berbagai kegiatan
pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang ada di wilayah kerja Puskesmas Saronggi. Tentunya
amat penting keberadaan RPK ini agar pemberian pelayanan kesehatan bagi masyarakat akan
lebih efesien, efektif, proporsional, rasional, komprehensif dengan harapan agar lebih berhasil
RUK tahun 2021 merupakan penyempurnaan dari RUK BOK tahun 2019 dan di
dalamnya terdapat perubahan kebijakan yang sangat penting. Bila tahun sebelumnya program
puskesmas difokuskan pada 5 upaya kesehatan promotif preventif meliputi KIA-KB, Perbaikan
Gizi Masyarakat, Promosi Kesehatan, Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit serta
program pengembangan maka pada tahun 2021 Puskesmas Saronggi fokus untuk pencapaian
SDGs Bidang Kesehatan melalui berbagai kegiatan upaya kesehatan promotif dan preventif yang
berdaya ungkit tinggi, sehingga diharapkan akan tercapai pada tahun 2021.
Dalam kesempatan ini tidak lupa kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu penyusunan RUK ini. Tentunya dalam penyusunan RUK ini masih
ditemukan banyak kekurangan, untuk itu adanya kritik dan masukan yang bersifat membangun
dari semua pihak sangat kami harapkan agar dalam penyusunan RUK di waktu mendatang dapat
Sumenep, 2020
PJ.Program TB
C. Fish Bone
BAB III : INDIKATOR DAN STANDART KINERJA DAN RENCANA USULAN
KEGIATAN
A. Indikator Dan Target Kinerja
B. Rencana Usulan Kegiatan (RUK) Program TB
BAB IV : RENCANA PENCAPAIAN KINERJA TAHUNAN
A. Program Kerja Dan Kegiatan
B. Rencana Anggaran
BAB V : PENUTUP
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Regulasi sistem kesehatan memberikan tanggung jawab besar dan strategis
kepada puskesmas dengan menjadikannya sebagai “Gate Keeper” dari penyelenggaraan
pembangunan kesehatan sampai pemberi pelayanan kesehatan dasar. Dengan peran yang
demikian besar dan strategis tersebut dan mengaca pada wajah puskesmas saat ini,
revitalisasi puskesmas adalah agenda penting dalam upaya penguatan sistem kesehatan di
Indonesia. Revitalisasi puskesmas menjadi kebutuhan penting dan prioritas dengan adanya
perubahan sistem kesehatan.
Penyusunan rancangan pedoman tentang penyelenggaraan puskesmas dimaksud
untuk meninjau kembali rincian Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) dan Upaya Kesehatan
Masyarakat (UKM). Demi memenuhi kinerja puskesmas dan tuntutan Undang-undang No.36
Tahun 2009 tentang kesehatan, dimana pembangunan kesehatan bertujuan meningkatkan
kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat
kesehatan setinggi-tingginya sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang
produktif secara social dan ekonomis.
Berdasarkan Penilaian Kinerja Puskesmas (PKP) program-program yang
diberikan oleh Puskesmas diantaranya : Upaya Kesehatan Wajib dan Upaya Kesehatan
Pengembangan. Dimana Upaya Kesehatan Wajib meliputi : Promosi kesehatan (promkes),
kesehatan lingkungan (kesling), Upaya Perbaikan Gizi, Kesehatan Ibu dan Anak, dan
Pemberantasan Penyakit Menular-Tidak Menular.
Promosi Kesehatan yang merupakan program wajib adalah upaya puskesmas
melaksanakan pemberdayaan kepada masyarakat untuk mencegah penyakit dan
meningkatkan kesehatan setiap individu, keluarga serta lingkungannya secara mandiri dan
mengembangkan upaya kesehatan berbasis masyarakat.
Kegiatan promosi kesehatan mencakup kegiatan pemberdayaan masyarakat.
Pemberdayaan masyarakat adalah segala upaya fasilitasi yang bersifat non instruktif, untuk
meningkatkan pengetahuan dan kemampuan masyarakat, agar mampu mengidentifikasi
masalah, merencanakan dan melakukan pemecahannya dengan memanfaatkan potensi
setempat. Selain itu juga ada kegiatan upaya promosi kesehatan yang dilakukan baik di luar
maupun di dalam gedung puskesmas.
Dalam penyelenggaraan kegiatan promkes di puskesmas, tentu saja tak luput dari
perubahan-perubahan regulasi terkait kebijakan dari Dinas Kesehatan. Oleh sebab itu perlu
adanya panduan dalam menyikapi perubahan regulasi.
B. KONDISI UMUM PUSKESMAS
Puskesmas Saronggi merupakan Unit Pelaksana Dinas Kesehatan Kabupaten Sumenep
yang bertanggung jawab terhadap pembangunan kesehatan di wilayah Kecamatan Saronggi
dengan menyelenggarakan upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan pengembangan.
Puskesmas Saronggi merupakan salah satu Puskesmas Rawat Inap yang ada di Kabupaten
Sumenep yang berada di wilayah Kecamatan Saronggi.
1. Visi dan Misi Puskesmas Saronggi
Adapun yang menjadi Visi Puskesmas Saronggi adalah: ” SARONGGI SEHAT
DAN MANDIRI”. Pelayanan kepada masyarakat merupakan hal yang utama untuk
diperhatikan. Untuk itu pola-pola pelayanan yang perlu diselenggarakan harus
disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat dimana pelayanan yang diberikan kepada
masyarakat harus bermutu, merata dan terjangkau.
Misi merupakan pernyataan tentang tujuan operasional puskesmas yang
diwujudkan dalam bentuk produk dan pelayanan jasa, sehingga dapat mengikuti irama
perubahan zaman bagi pihak-pihak yang berkepentingan pada masa mendatang. Sebagai
penjabaran dari visi yang telah ditetapkan di atas, pernyataan misi mencerminkan tentang
segala sesuatu yang akan dilaksanakan untuk pencapaian visi tersebut. Adapun misi
Puskesmas Saronggi adalah:
1) Meningkatnya kesehatan masyarakat
2) Meningkatkan upaya pengendalian penyakit dan masalah kesehatan akibat bencana
3) Meningkatnya kualitas Pelayanan Kesehatan Masyarakat
4) Meningkatnya tata kelola kepemerintahan yang baik.
2. Nilai-Nilai
Tata Nilai (values) adalah hal-hal yang dijunjung tinggi oleh puskesmas dalam
perjalanan mewujudkan visi. Dengan kata lain nilai merupakan prinsip sosial, tujuan,
ataupun norma yang diterima oleh seluruh karyawan puskesmas atau masyarakat. Nilai
memberikan batasan dan tuntunan dalam pemilihan cara yang ditempuh dalam
mewujudkan visi. Atas dasar nilai itu maka tidak semua cara boleh ditempuh. Untuk
mencapai visi PuskesmasSaronggi maka nilai utama yang dijadikan pedoman harus
memenuhi karakteristik sebagai berikut :
1) DISIPLIN
Selururuh potensi sumber daya manusia selalu menjaga kejujuran dalam
bertindak, bekerja dan mendahulukan kepentingan organisasi serta terbuka dalam
memberikan informasi pelayanan.
2) PROFESIONAL
Profesional dalam melaksanakan tugas puskesmas dan professional dalam
melaksanakan kegiatan. Bekerja sesuai standart dan kompetensi yang dimiliki
3) TANGGUNG JAWAB
Bertanggung jawab dalam memberikan pelayanan yang berdasarkan kaidah ilmiah dan
profesi serta tidak bertentangan dengan norma yang berlaku di masyarakat
3. Kebijakan mutu
1) Memberikan pelayanan sepenuh hati dan bermutu dengan sumber daya yang dimiliki
2) Menjadikan puskesmas Saronggi sebagai pusat informasi kesehatan bagi masyarakat
3) Menggalang kemitraan dengan masyarakat
4) Meningkatkan kesehatan individu keluarga dan lingkungan
4. Motto : Kesehatan anda adalah tujuan kami
5. Struktur Organisasi
Struktur organisasi merupakan suatu upaya pembagian, pengelompokan, dan
pengkoordinasian tugas kerja secara formal yang mempunyai kaitan sistemik antar
komponen dalam rangka pengaturan pembagian kerja yang efisien untuk meningkatkan
koordinasi yang efektif dari sejumlah kegiatan anggota organisasi. Struktur Organisasi
Puskesmas Saronggi sesuai dengan Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan kabupaten
Sumenep Nomor 188/162/KEP/435.102/2016. Struktur organisasi ini telah disahkan
dengan surat keputusan Kepala PNomor.440/001/A.II.SK/435.102.107/2016
(sebagaimana terlampir).
C. TUJUAN DAN MANFAAT
1. TUJUAN
Untuk memberikan arahan kegiatan yang akan dikerjakan selama periode satu tahun.
2. MANFAAT
1) Untuk mempermudah membuat jadwal kegiatan
2) Untuk mempermudah membuat kerangka acuan kegiatan
3) Untuk mempermudah membuat standar prosedur operasional (SPO)
4) Untuk mempermudah membuat daftar tilik monitoring
5) Sebagai acuan mengukur kinerja
BAB II
KENDALA DAN MASALAH
A. Identifikasi Keadaan dan Masalah
Kinerja suatu kegiatan dipengaruhi oleh beberapa faktor baik yang bersumber pada
internal maupun eksternal. Hasil identifikasi permasalahan PJ Kes kerja di wilayah
Puskesmas Saronggi dipaparkan berdasarkan dari hasil penilaian kerja puskesmas Saronggi
tahun 2019. Potensi dan permasalahan pembangunan kesehatan yang ada akan menjadi input
dalam menentukan perencanaan usulan kegiatan Puskesmas Saronggi tahun 2021.
Pembangunan kesehatan di Puskesmas Saronggi berkaitan erat dengan tugas pokok
dan fungsi Puskesmas sesuai dengan Permenkes Nomor 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas.
Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan
pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka mendukung terwujudnya
kecamatan sehat. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Puskesmas menyelenggarakan fungsi:
a. Penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah kerjanya.
b. Penyelenggaraan UKP tingkat pertama di wilayah kerjanya.
PKP TB TAHUN 2019
targe % Cakupan
t
Tahu ∑ Sub Jumlah Rencan
Satuan Total Target
n Pencapaia Variabel Variabel a
UPAYA KESEHATAN KEGIATAN Sasara Sasara Sasara Analisa
2019 n (P) Riil (Terhadap dan Total Tindak
n (S) n (ToS) n (TS)
(T) target Nilai Lanjut
Dala Sasaran) Program
m%
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
2.1.5.4.Tuberculosis Bacillus (TB)
74,29%
Paru
Kasus TBC yang
1 80% Jiwa 91 73 68 74,73% 93,41%
ditemukan dan diobati
Persentase Pelayanan
orang terduga TBC
mendapatkan
2 pelayanan TBC sesuai 100% jiwa 491 491 141 28,72% 28,72%
standar (Standar
Pelayanan Minimal ke
11)
Angka Keberhasilan
3 pengobatan kasus TBC 90% jiwa 75 68 68 90,67% 100,74%
( Success Rate/SR)
ANALISIS MASALAH PROGRAM TB
1. Identifikasi Masalah
2. Rumusan Masalah
a) Rendahnya Persentase Pelayanan Orang terduga TBC mendapat pelayanaan TBC sesuai standar (standar Pelayanan Minimal ke 11) sebesar 28,72 dari target 100%.
b) Belum Tercapinya Kasus TBC yang di temukan dan diobati sebesar 74,73% dari Targer 80%.
3. Prioritas masalah
2. Belum Tercapinya Kasus TBC yang di temukan dan diobati sebesar 74,73%
dari Targer 80%. II
4 3 2 24
1. ALTERNATIF SOLUSI
NO Upaya Kegiatan Tujuan Sasaran Target Penanggung Kebutuhan Mitra Waktu Kebutuha Indikator Sumber
Kesehatan Sasaran Jawab Sumber Kerja Pelaksanaa n Kinerja Pembia
Daya n Anggaran yaan
UKM ESENSIAL
1 Pencegahan 1.petugas 1. Untuk masyarakat Keluarg PJ.TB Tensi dan Nakes Desa 12x setahun RP.75.000 Penemuan BOK
Penyakit bersama menem a pasien Form dan Kader [Januari- x 2 Orang terduga
Menular nakes desa ukan TBC Pemeriksaan TBC Desember) x 3 Hari x kasus TB
melibatkan pasien dan 12 Bulan=
kader tbc tbc Masyara RP.5.400.0
melakukan kat 0
pemeriksaan sekitar
?kunjungan
rumah
2.kunjungan 2. Untuk Pasein Pasien PJ.TB Form PJ 12x setahun RP.75.000 Semua BOK
rumah untuk mengey TBC TBC Kunjungan TB,Perkes (Januari- x 2 Orang kasus tb
tata laksana tahui post Rumah mas,Nakes Desember) x 12 yang
pada Rawat Desa,Kesli Bulan= ditemukan,
perkem
penyakit Inap ng,PJ 1.800.000 dan
TBC yang bangan Gizi,Promk diobati,ang
memerlukan pasien es,Kader ka
kunjungan TBC TB keberhasila
Rumah yang n semua
sudah kasus tb
diobati (success
Rate)
3.pertemuan 3. Untuk PJ Program Kader PJ.TB Left Leat dan PJ TB Oktober RP.10.000 Penemuan BOK
berkala menam TB TBC LCD x 51 Kader terduga
kader bah x 1 Kali= kasus TB
kesehatan pengeta RP.510.000
untuk uan
penyakit TB Kader
sehingg
a
mampu
menem
ukan
suspek
TBC
4.Monitoring 4. Untuk PJ program Kader PJ.TB Pre Test dan PJ TB November RP.10.000 Penemuan BOK
dan mengeta TB TBC Post Test x 51 Kader terduga
bimbingan hui Pada kader x 1 Kali= kasus TB
RP.510.000
Tehnis perkem
Kader TB bangan
oleh petugas kader
puskesmas TBC
dalam
penemu
an
suspek
BAB IV
Berdasarkan isu strategis, visi, misi, tujuan, sasaran, strategi dan arah kebijakan yang
telah dirumuskan maka upaya kesehatan yang ditetapkan oleh Puskesmas Saronggi pada
tahun 2019 mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75
kesehatan secara signifikan. Peningkatan pendanaan kesehatan juga melalui dukungan dana
dari Pemerintah Daerah, swasta dan masyarakat. Guna meningkatkan efektifitas pendanaan
sinergitas pelaksanaan pembangunan kesehatan daerah dan pengelolaan dana kapitasi dan
kesehatan diutamakan untuk peningkatan akses dan mutu pelayanan kesehatan bagi
PENUTUP
Penerapan konsep akuntabilitas untuk mencapai kepemerintahan yang baik dimulai dengan
langkah awal pengembangan perencanaan stratejik. Potensi pencapaian hasil (result) di masa
mendatang pada tahapan ini ditentukan oleh keberhasilan menjalankan tiga hal, yaitu melibatkan
“lintas sektor”, menaksir kondisi lingkungan internal dan eksternal, menyelaraskan dengan
program/kegiatan, system prosedur serta sumber daya. Rencana Usulan Kegiatan ini merupakan
perwujudan niat dan cita-cita luhur dalam menunjang eksistensi Puskesmas serta tetap
melibatkan unsur lintas sektor. Pelaksanaan evaluasi dilaksanakan secara berkala bulanan,
tribulanan, semester dan tahunan atau tergantung situasi keadaan saat itu. Hasil evaluasi dipakai
Demikianlah Rencana Usulan Kegiatan Puskesmas Saronggi ini disusun sebagai arah dan
sehingga setiap program dan kegiatan dapat dipertanggung jawabkan dalam pelaksanaannya.
Sumenep, 2020
PJ.Program TB
Halimatus sa’diyah,A.md.Kep