LP Anc 1
LP Anc 1
LP Anc 1
Dosen Pembimbing :
Disusun Oleh:
Fitrianih Azzahra 2210721009
b Uterus
Merupakan Jaringan otot yang kuat, terletak di pelvis minor diantara
kandung kemih dan rektum. Dinding belakang dan depan dan bagian atas
tertutup peritonium, sedangkan bagian bawah berhubungan dengan
kandung kemih.Vaskularisasi uterus berasal dari arteri uterina yang
merupakan cabang utama dari arteri illiaka interna (arterihipogastrika
interna).
Bentuk uterus seperti bola lampu dan gepeng.
1) Korpus uteri : berbentuk segitiga
2) Serviks uteri : berbentuk silinder
3) Fundus uteri : bagian korpus uteri yang terletak diatas kedua pangkal
tuba.
c. Tuba Fallopii
Tuba fallopii merupakan tubulo-muskuler, dengan panjang 12 cm dan
diameternya antara 3 sampai 8 mm. fungsi tubae sangat penting, yaiu untuk
menangkap ovum yang di lepaskan saat ovulasi, sebagai saluran dari
spermatozoa ovum dan hasil konsepsi, tempat terjadinya konsepsi, dan
tempat pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi sampai mencapai
bentuk blastula yang siap melakukan implantasi.
d. Ovarium
Merupakan kelenjar berbentuk buah kenari terletak kiri dan kanan uterus di
bawah tuba uterina dan terikat di sebelah belakang oleh ligamentum latum
uterus. Setiap bulan sebuah folikel berkembang dan sebuah ovum
dilepaskan pada saat kira-kira pertengahan (hari ke-14) siklus menstruasi.
Ovulasi adalah pematangan folikel de graaf dan mengeluarkan ovum.
Ketika dilahirkan, wanita memiliki cadangan ovum sebanyak 100.000 buah
di dalam ovariumnya, bila habis menopause. Ovarium yang disebut juga
indung telur, mempunyai 3 fungsi:
1) Memproduksi ovum
2) Memproduksi hormone estrogen
3) Memproduksi progesteron
II. Pengertian
Antenatal Care (ANC) adalah suatu pelayanan yang diberikan oleh perawat
kepada ibu hamil, seperti pemantauan kesehatan secara fisik, psikologis, termasuk
pertumbuhan dan perkembangan janin serta mempersiapkan proses persalinan dan
kelahiran supaya ibu siap menghadapi peran baru sebagai orang tua (Wagiyo &
Putrono, 2016). Antenatal Care adalah pengawasan sebelum persalinan terutama
ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim (Manuaba,
2012). Antenatal Care (ANC) Kehamilan adalah proses dan mulainya ovulasi
sampai partus yaitu kira-kira 280 hari (40 minggu) juga disebut kehamilan matur
(cukup bulan) lebih dari 43 minggu disebut postmatur dan kehamilan antara 28
minggu sampai 36 minngu disebut kehamilan prematur (Prawirohardjo, 2010).
Kehamilan terbagi menjadi 3 periode yang disebut trimester I pada minggu
1-12, dimana pada masa ini merupakan masa perkembangan dan pembentukan
organ. Trimester II pada minggu 13-27 yang merupakan tahap perkembangan dan
2 pertumbuhan lanjutan dan trimester III pada minggu 28 sampai dengan persalinan
(28- 40 minggu) yang merupakan masa tumbuh kembang dan persiapan kelahiran
karena pada awal masa ini janin telah dapat hidup di dunia luar dengan atau tanpa
bantuan medis (Rusmita, 2011). Kehamilan merupakan suatu proses reproduksi
yang berawal dari terjadinya pertemuan dan persenyawaan antara sperma
dan ovum sehingga akan terbentuk zigot yang pada akhirnya membentuk janin.
Kehamilan terjadi pada saat pertemuan ovumdan sperma hingga masa di mana janin
siap lahir, dalam perhitungan medis ± 40minggu (Masriroh, 2013).
Antenatal care adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga profesional untuk ibu
selama masa kehamilannya yang dilaksanakan sesuai dengan standar pelayanan
antenatal yang ditetapkan. Kunjungan ibu hamil ke pelayanan kesehatan dilakukan
minimal 4 (empat) kali selama masa kehamilan 1 kali pada trimester I, 1 kali pada
trimester II dan Minimal 2 kali pada trimester III (Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia, 2018).
III. Etiologi
Kehamilan dapat terjadi apabila terdapat 5 aspek, yaitu :
a. Ovum
Ovum adalah suatu sel dengan diamtere 0,1mm yang terdiri dari suatu nudeus
yang terapung-apung dalam vitellus dilingkari oleh zonna pelusida dan
kromosom radiata.
b. Spermatozoa
Spermatozoa adalah berbentuk dari kepala lonjong, agak gepeng berisi inti
leher yang menghubungkan kepala dengan bagian tengah dan ekor yang dapat
bergerak
c. Konsepsi
Konsepsi adalah peristiwa pergantian antara sperma dan ovum di tuba fallopi.
d. Nidasi
Nidasi ialah masuknya atau tertanamnya hasil konsespi ke dalam endometrium.
e. Plasenta
Plasenta adalah alat bagi janin yang berguna untuk pertukaran za tantara ibu,
anaknya dan sebaliknya.
Wanita akan melepaskan 1 atau 2 sel telur (ovum) dari indung telur (ovulari)
pada setiap bulannya, yang kemudian akan di tangkap oleh umbaiumbai (fimbrae)
dan masuk ke dalam saluran telur. Waktu persetubuhan, cairan semen tumpah ke
dalam vagina dan berjuta-juta sel mati (sperma) bergerak memasuki rongga Rahim
kemudian masuk ke saluran telur, pembuahan sel telur oleh sperma biasanya terjadi
di bagian yang menggembung dari tuba falopi. Di sekitar sel telur, banyak
berkumpul sperma yang mengeluarkan ragi untuk mencairkan zat-zat yang
melindungi ovum. Kemudian pada tempat yang mencairkan zat-zat yang
melindungi ovum. Kemudian pada tempat yang paling mudah untuk dimasuki,
masuklah 1 sel mani dan kemudian bersatu dengan sel telur.
Peristiwa ini disebut pembuahan (konsepsi = fertilisasi). Ovum yang telah di
buahi ini segera membelah diri sampai bergerak (oleh rambut getar tuba) menuju
ruang rahim, kemudian melekat pada mukosa rahim untuk selanjutnya bersarang
diruang rahim, peristiwa ini disebut nidasi (implantari). Dari pembuahan sampai
dengan nidasi diperlukan waktu 6-7 hari. Untuk menyuplai darah dan zat makanan
bagi janin, dipersiapkan plasenta. Jadi dapat di katakana bahwa untuk setiap
kehamilan harus ada ovum (sel telur), spermatozoa (sel mani), pembuahan
(konsepsi = fertilisasi), nidasi dan plasentasi.
IV. Pathway
Trimester I
Trimester II
Trimester III
V. Manifestasi Klinik Kehamilan
Tanda-tanda kehamilan adalah sekumpulan tanda atau gejala yang timbul
pada wanita hamil dan terjadi akibat adanya perubahan fisiologi dan psikologi
pada masa kehamilan (Walyani, 2015). Tanda-tanda kehamilan ada tiga yaitu
:
1) Tanda dugaan hamil
a Amenorhoe (tidak dapat haid)
Pada wanita sehat dengan haid yang teratur, amenorhoe menandakan
kemungkinan kehamilan. Gejala ini sangat penting karena umumnya
wanita hamil tidak dapat haid lagi. Penting diketahui tanggal hari
pertama haid terakhir, supaya dapat ditentukan tuanya kehamilan dan
tafsiran tanggal persalinan dengan memakai rumus dari Naegele
(Walyani 2015).
b Nausea (mual) dan emesis (muntah)
Mual terjadi umumnya pada bulan-bulan pertama kehamilan sampai
akhir triwulan pertama disertai kadang-kadang oleh muntah. Sering
terjadi pada pagi hari, tetapi tidak selalu. Keadaan ini lazim disebut
morning sickness. Dalam batas tertentu keadaan ini masih fisiologis,
namun bila terlampau sering dapat mengakibatkan gangguan kesehatan
dan disebut dengan hiperemesis gravidarum (Walyani, 2015).
c Mengidam (menginginkan makanan atau minuman tertentu)
Sering terjadi pada bulan-bulan pertama dan menghilang dengan makin
tuanya kehamilan (Walyani, 2015).
d Mamae menjadi tegang dan membesar
Estrogen meningkatkan perkembangan sistem duktus pada payudara,
sedangkan progesteron menstimulasi perkembangan sistem alveolar
payudarabersama somatomamotropin, hormon-hormon ini
mennimbulkan perasaan tegang dan nyeri selama dua bulan pertama
kehamilan, pelebaran puting susu, serta pengeluaran kolostrum.
(Walyani, 2015).
e Anoreksia (tidak ada nafsu makan)
Terjadi pada bulan-bulan pertama, tetapi setelah itu nafsu makan akan
timbul lagi.
f Sering kencing
Terjadi karena kandung kencing pada bulan-bulan pertama kehamilan
tertekan oleh uterus yang mulai membesar. Pada triwulan kedua
umumnya keluhan ini hilang oleh karena uterus yang membesar keluar
dari rongga panggul. Pada akhir triwulan gejala bisa timbul kembali
karena janin mulai masuk ke rongga panggul dan menekan kembali
kandung kencing.
g Konstipasi
Pengaruh progesteron dapat menghambat peristaltik usus (tonus otot
menurun), sehingga kesulitan untuk BAB.
h Pigmentasi kulit
Terjadi pada kehamilan 12 minggu keatas. Pada pipi, hidung dan dahi,
kadang-kadang tampak deposit pigmen yang berlebihan, dikenal
sebagai kloasma gravidarum (topeng kehamilan). Areola mamae juga
menjadi lebih hitam karena didapatkan deposit pigmen yang
berlebihan. Daerah leher menjadi lebih hitam dan linea alba. Hal ini
terjadi karena pengaruh hormon kortikostiroid plasenta yang
merangsang melanofor dan kulit (Walyani, 2015).
i Epulis
Suatu hipertrofi papilla ginggivae/ gusi, sering terjadi pada triwulan
pertama (Walyani, 2015).
j Varises
Pengaruh estrogen dan progesteron menyebabkan pelebaran pembuluh
darah terutama bagi wanita yang mempunyai bakat. Varises dapat
terjadi disekitar genitalia ekterna, kaki dan betis, serta payudara.
Penampakan pembuluh darah dapat hilang setelah persalinan (Walyani.
2015).
2) Tanda Kemungkinan hamil
Tanda kemungkinan adalah perubahan-perubahan fisiologis yang dapat
diketahui oleh pemeriksa dengan melakukan pemeriksaan fisik
(walyani, 2015). Yang termasuk tanda kemungkinan hamil yaitu :
a Uterus membesar
Terjadi perubahan bentuk, besar dan konsistensi rahim. Pada
pemeriksaan dalam dapat diraba bahwa uterus membesar dan makin
lama makin bundar bentuknya
b Tanda Hegar
Konsistensi rahim dalam kehamilan berubah menjadi lunak, terutama
daerah isthimus. Pada minggu-minggu pertama ismus uteri mengalami
hipertrofi seperti korpus uteri. Hipertrofi ismus pada triwulan pertama
mengakibatkan ismus menjadi panjang dan lebih lumak. Sehingga
kalau kita letakkan 2 jari dalam fornix posterior dan tangan satunya
pada dinding perut di atas simpisis, maka ismus tidak teraba seolah-olah
korpus uteri sama sekali terpisah dari uterus
c Tanda Chadwick
Perubahan warna menjadi keunguan pada vulva dan mukosavagina
termasuk juga porsio dan serviks.
d Tanda Piscaseck
Merupakan pembesaran uterus yang tidak simetris. Terjadi karena
ovum berimplantasi pada daerah dekat dengan kornu sehingga daerah
tersebut berkembang lebih dulu.
e Tanda Braxton Hicks
Merupakan peregangan sel-sel otot uterus, akibat meningkatnya
actomysin didalam otot uterus. Kontraksi ini tidak bermitrik, sporadis,
tidak nyeri biasanya timbul pada kehamilan 8 minggu, tetapi baru dapat
diamati dari pemeriksaan apdominal pada trimester ketiga. Kontraksi
ini akan tetap meningkat frekuensinya, lamanya dan kekuatannya
sampai mendekati persalinan.
f Goodell Sign
Di luar kehamilan konsistensi serviks keras, kerasnya seperti kita
merasa ujung hidung, dalam kehamilan serviks menjadi lunak pada
perabaan selunak bibir atau ujung bawah daun.
VI. Komplikasi
Komplikasi Kehamilan Ada beberapa komplikasi pada kehamilan, antara
lain (Masriroh, 2013) :
a. Hiperemisis gravidarum.
b. Hipertensi dalam kehamilan.
c. Perdarahan trimester I (abortus).
d. Perdarahan antepartum.
e. Kehamilan ektopik.
f. Kehamilan kembar.
g. Molahydatidosa.
h. Inkompatibilitas darah.
i. Kelainan dalam lamanya kehamilan.
j. Penyakit serta kelainan plasenta dan selaput janin.
3. Intervensi Keperawatan
TRIMESTER I
No Diagnosa Tujuan dan Intervensi
Krieria Hasil
1 Defisit Nutrisi Setelah dilakukan Mandiri :
b.d kurang intervensi 1. Identifikasi adanya alergi atau intoleransi
asupan makanan keperawatan 3x24 makanan yang dimiliki pasien
(D.0019) jam diagnosa 2. Lakukan atau bantu pasien terkait dengan
keperawatan perawatan mulut sebelum makan
teratasi dengan 3. Anjurkan makanan disajikan dengan cara
kriteria hasil : yang menarik dan pada suhu hangat
1. Mual dan untuk konsumsi secara optimal
muntah 4. Anjurkan klien untuk makan sedikit tapi
berkurang sering
2. Nafsu makan 5. Anjurkan klien untuk makan dengan
meningkat posisi fowler
3. Tidak terdapat 6. Pantau berat badan secara berkala
penurunan 7. Kaji intake dan output
berat badan
4. Ibu tidak Kolaborasi :
tampak pucat, 1. kolaborasi dengan ahli gizi dalam
lemah dan pemberian diet yang sesuai
letih
2 Nyeri akut b.d Setelah dilakukan Mandiri :
agens cedera intervensi 1. Pantau TTV klien
biologis keperawatan 2x24 2. Lakukan pengkajian nyeri komprehensif
(D.0077) jam masalah (PQRST)
keperawatan dapat 3. Kendalikan faktor lingkungan yang dapat
teratasi dengan mempengaruhi respon pasien terhadap
kriteria hasil : ketidaknyamanan (suhu ruangan, suara
1. Skala nyeri: 0 bising)
(tidak nyeri) 4. Ajarkan managemen nyeri non
2. Ibu tidak farmakologi ( teknik tarik nafas dalam
mengatakan merasa dan imaginasi terbimbing)
nyeri
Kolaborasi:
1. Kolaborasi dengan dokter pemberian obat
analgesik jika perlu
3 Keletihan bd Setelah dilakukan Mandiri :
kelesuan tindakan 1. Pantau TTV klien
fisiologis keperawatan selama 2. Pantau Hb klien
(kehamilan) 3x24 jam masalah 3. anjurkan tidur siang 1-2 jam dan tidur
(D.0057) keperawatan dapat malam 8 jam
teratasi dengan 4. Pantau kadar Hb. Jelaskan peran zat Fe
kriteria hasil: dalam tubuh, anjurkan mengkonsumsi zat
1. Aktivitas Fe sesuai indikasi.
sehari-hari Kolaborasi :
kembali normal 1. Kolaborasi dengan dokter untuk
2. Ibu tidak pemberian terapi zat Fe
mengeluh
lemas
3. Ibu tidak
tampak pucat,
lemah dan letih
4 Ansietas b.d Setelah dilakukan Mandiri :
perubahan besar tindakan 1. Kaji tingkat pengetahuan pasien tentang
(D.0080) keperawatan 3x24 proses kehamilan , gejala, dan
jam masalah tanda,serta yang perlu diperhatikan
keperawatan dapat dalam perawatannya.
teratasi dengan 2. Beri penjelasan tentang proses
kriteria hasil: kehamilan , gejala, tanda dan hal-hal
1. Klien tidak yang perludiperhatikan dalam perawatan
mengatakan dan pengobatan.
cemas dengan 3. Jelaskan tentang pentingnya istirahat
keadaannya total.
2. Mual dan 4. Tinjau ulang perubahan fisiologis
muntah selama kehamilan; yakinkan klien
teratasi bahwa perasaan yang campur aduk
3. Klien tidak adalah normal. Sediakan suasana untuk
tampak pasangan mendiskusikan perasaan.
pucat,lemas Kolaborasi :
dan letih 1. Kolaborasi dengan psikolog untuk
4. Nyeri konseling jika perlu
abdomen (-)
5. Klien tidak
merasa
bingun
dengan
kondisinya
TRIMESTER II
No Diagnosa Tujuan dan Krieria Intervensi
Hasil
1 Gangguan Citra Setelah dilakukan Mandiri
Tubuh tindakan keperawatan 1. Tinjau ulang / kaji sikap terhadap
berhubungan 1x24 jam masalah kehamilan perubahan bentuk
dengan teratasi, dengan kriteria tubuh, dan sebagainya.
Perubahan hasil : 2. Diskusikan perubahan aspek
Fungsi Tubuh 1. Klien mampu fisiologis, dan respons klien
Karena Mengungkapkan terhadap perubahan.
Kehamilan penerimaan / 3. Berikan informasi tentang
(D.0083) adaptasi bertahap kenormalan perubahan.
untuk mengubah 4. Anjurkan gaya dan sumbersumber
konsep diri/citra yang tersedia dari pakaian saat
tubuh. hamil.
2. Mendemonstrasik 5. Diskusikan metode perawatan
an citra tubuh kulit dan berias (untuk
positif dengan meminimalkan /
mempertahankan menyembunyikan area kulit yang
kepuasan gelap), menggunakan kaus kaki
penampilan penyokong, pemeliharaan postur,
keseluruhan; dan program latihan sedang
berpakaian dengan Kolaborasi
pakaian yang tepat 1. Rujuk pada sumber-sumber lain
dan sepatu ber-hak seperti konseling dan/atau kelas-
rendah. kelas pendidikan kelhiran anak
dan menjadi orang tua.
2 Resiko Cedera Setelah dilakukan Mandiri
berhubungan tindakan keperawatan 1. Tentukan pemahaman sebelum
dengan Moda 1x24 jam masalah informasi diberikan.
Transportasi teratasi, dengan kriteria 2. Tinjau ulang status kesehatan ibu;
Tidak Aman, hasil : mis,, malnutrisi, penyalahgunaan /
Pajanan Pada 1. Klien mampu penggunaan zat.
Kimia Toksik Mengungkapkan 3. Kaji faktor lain yang ada pada
(D.0136) kesadaran tentang situasi ini yang mungkin
faktor risiko berbahaya pada janin (mis,,
individu. pemajanan pada virus/PHS lain,
2. Klien dapat faktor lingkungan).
menghindari 4. Perhatikan quickening (persepsi
perilaku yang dapat ibu terhadap gerakan janin) dan
memperberat denyut jantung janin (DJJ). Rujuk
cedera janin. pada dokter bila ditemukan
masalah.
5. Kaji pertumbuhan uterus dan
tinggi fundus pada setiap
kunjungan.
6. Berikan informasi tentang testes
diagnostik atau prosedur. Tinjau
ulang resiko dan potensial efek
samping
Kolaborasi
1. Bantu dengan prosedur
ultrasonografi, dan jelaskan
tujuannya
3 Gangguan Rasa Setelah dilakukan Mandiri
Nyaman tindakan keperawatan 1. Perhatikan adanya masalah yang
berhubungan 1x24 jam masalah berhubungan dengan curah
dengan teratasi, dengan kriteria jantung atau kesulitan pernafasan.
perubahan hasil : 2. Perhatikan adanya nyeri ulu hati
mekanika tubuh 1. Klien merasa (pirosis); tinjau ulang riwayat diet.
, efek efek nyaman Jelaskan fisiologis masalah
hormon 2. Rasa nyeri 3. Anjurkan klien menghindari
(D.0074) maupun kram makanan gorengan/berlemak,
berkurang makan enam kali sehari dalam
porsi kecil, lakukan posisi
semiFowler, hindari makanan
yang sangat dingin.
4. Perhatikan adanya sakit punggung
dari tekanan pada punggung
bagian bawah.
5. Kaji ulang adanya kram pada kaki,
ajarkan klien untuk meluruskan
kaki dan dorsofleksi telapak kaki.
Kolaborasi
1. Berikan antasida rendah natrium.
2. Berikan suplemen kalsium dan
alumunium dalam bentuk jeli
dengan tepat.
Disfungsi Setelah dilakukan Mandiri
4 Seksual tindakan keperawatan 1. Diskusikan dampak kehamilan
berhubungan 1x24 jam masalah terhadap pola koitus seksual yang
dengan teratasi, dengan kriteria normal.
Gangguan hasil : 2. Tinjau ulang apa yang dirasakan
Struktur Tubuh 1. Klien paham dan diskusikan kemungkinan
: Kehamilan tentang alasan pilihan dalam peningkatan kontak
(D.0069) yang mungkin fisik melalui berpelukan dan
untuk diubah, bercumbu daripada melakukan
alternatif yang koitus secara aktual.
dapat diterima 3. Tinjau ulang perubahan posisi
untuk yang mungkin dilakukan dalam
memenuhi aktifitas seksual.
kebutuhan 4. Waspadai adanya indikasi
individu kemungkinan kesulitan seksual
atau perilaku yang tidak sesuai
dari pria.
TRIMESTER III
No Diagnosa Tujuan dan Krieria Hasil Intervensi
1 Ketidakefektif Setelah dilakukan tindakan Mandiri
an Pola Napas keperawatan 1x24 jam masalah 1. Kaji status pernapasan
berhubungan teratasi, dengan kriteria hasil : (mis, sesak napas pada
dengan 1. Klien tidak mengeluh pengerahan tenaga,
Hiperventilasi sesak napas kelelahan)
(D.0005) 2. RR normal ( 16 – 20 2. Dapatkan riwayat dan
x/menit ). pantau masalah medis
yang terjadi/ada
sebelumnya (mis,, alergi
rinitis, asma, masalah
sinus, tuberkulosis)
3. Kaji kadar hemoglobin
(Hb) dan hematokrit (Ht)
tekankan pentingnya
masukan vitamin / fero
sulfat pranatal setiap hari
(kecuali pada klien dengan
anemia sel sabit).
4. Berikan informasi tentang
rasional untuk kesulitan
pernapasan dan program
aktivitas/latihan yang
realistis.
5. Anjurkan sering istirahat,
tambah waktu untuk
melakukan aktivitas
tertentu, dan latihan
ringan, seperti berjalan.
2 Resiko tinggi Setelah diberikan asuhan Pencegahan perdarahan
pendarahan keperawatan, klien merasa 1. Monitor tanda dan gejala
(D.0012) nyaman. Kriteria hasil yang perdarahan
diharapkan: 2. Hindarkan pemb erian
1. Tidak terjadi perdaraha injeksi (IV, IM, atau
terhadap klien. subkutan) dengan cara
yang tepat
3. Lakukan prosedur nvasif
bersamaan dengan
pemberian transfusi
trombosit atau plasma
segar beku jika
dibutuhkan
4. Instrusikan psien dan
keluarga untuk memonitor
tanda-tanda endarahan dan
mengambil tndakan yang
tepat jika terjadi
pendarahan.
3 Ketidaknyama Setelah diberikan asuhan 1. Kaji secara terus-menerus
nan b.d keperawatan, klien merasa ketidaknyamanan klien
perubahan fisik nyaman. Kriteria hasil yang dan metoda untuk
pengaruh diharapkan : mengatasinya.
hormonal 1. Klien merasa lebih 2. Kaji satatus pernapasan
(D.0075) nyaman, bereneri. klien
2. Klien dapat 3. Perhatikan adanya
meminimalkan/mengkont keluhan ketegangan pada
rol ketidaknyamanan 3. punggung dan perubahan
mencari pertolongan cara jalan. Anjurkan
medis dengan tepat penggunaan sepatu hak
rendah, latihan pelvicrock,
girdle maternitas,
penggunaan kompres
panas, sentuhan terapeutik
atau stimulasi saraf
elektrikal transkutan
dengan tepat
4. Perhatikan adanya kram
pada kaki. Anjurkan klien
untuk meluruskan kaki
dan mengangkat telapak
kaki bagian dalam
keposisi dorsofleksi,
menurunkan masukan
susu, sering mengganti
posisi, dan menghindari
berdiri/ duduk lama
5. Kaji adanya/ frekuensi
kontraksi braxton Hick.
Berikan informasi
mengenai fisiologi
aktifitas uterus
4 Inkontinensia Setelah diberikan asuhan 1. Monitor cairan
urine stresor keperawatan, klien mengerti 2. Latihan otot pelvis kaji
b.d tentang perubahan pola eliminasi kelampuan urgensi
peningkatan urin. Kriteria hasil yang bekemih pasien
tekanan diharapkan: 3. Berikan informasi tentang
abdomen, 1. Mengungkapkan perubahan perkemihan
fluktuasi aliran pemahaman tentang sehubungan dengan
darah ginjal kondisi trimester ketiga
dan laju filtrasi 2. Mengidentifikasi cara- 4. Anjukan klien untuk
glomerolus cara untuk mencegah melakukan posisi miring
(D.0046) stasis urinarius dan atau saat tidur. Perhatikan
edema jaringan keluhankeluhan nokturia.
5. Anjurkan klien untuk
menghindari posisi tegak
dalam waktu yang lama
5 Insomnia b.d Setelah diberikan asuhan 1. Peningkatan tidur
perubahan pada keperawatan, diharapkan pasien - Tentukan pola tidur/
tingkat tidak mengalami gangguan pola aktvitas pasien
aktifitas, stres, tidur. Kriteria hasil yang - Tentukan pola tidur saat
psikologi, diharapkan: ini evaluasi tingkat
ketidakmampu 1. Melaporkan perbaikan kelelahan.kaji terhadap
an untuk tidur/istirahat kejadian insomnia dan
mempertahank 2. Melaporkan peningkatan respons klien terhadap
an rasa sejahtera dan penurunan tidur
kenyamanan. perasaan segar - Tinjau ulang kebutuhan
perubahan tidur normal
berkenaan dengan
kehamilan
2. Anjurkan alat bantu
untuk tidur, seperti teknik
relaksasi, membaca, mandi
air hangat,dan penurunan
aktifitas sebelum istirahat
3. Perhatikan keuslitan
bernafas karena posisi.
Anjurkan tidur pada posisi
semi fowler
4. Dapatkan sel darah
merah (SDM) dan kadar Hb
5. Rujuk klien untuk
konseling bila kekurangan
tidur/kelelahan
mempengaruhi aktifitas
kehidupan sehari-hari
DAFTAR PUSTAKA
Lombogia, M. 2017. Buku Ajar Keperawatan Maternitas Konsep, Teori, dan Modul
Praktikum. In Jakarta: Media Group.
Wagiyo, Ns, Putranto. 2016. asuhan Keperawatan Antenatal, Intranatal & bayi baru
lahir fisiologis dan patologis. Yogyakata :CV.Andi