1426 6586 1 PB

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 10

p-ISSN: 2086-4280

Ulfa, Roza, & Maimunah e-ISSN: 2527-8827

Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa


SMA pada Materi Jarak pada Bangun Ruang
Yoshe Larissa Ulfa1, Yenita Roza2*, Maimunah3

Program Studi Magister Pendidikan Matematika, Universitas Riau


Kampus Bina Widya KM 12,5, Simpang Baru, Tampan, Pekanbaru, Riau, Indonesia
[email protected]; [email protected];
[email protected]

Artikel diterima: 15-11-2021, direvisi: 25-09-2022, diterbitkan: 30-09-2022

Abstrak
Keterampilan pemecahan masalah merupakan salah satu kemampuan kognitif dasar
matematis yang perlu dikuasai oleh siswa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui serta menganalisis kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Jenis
penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Subjek dari penelitian ini adalah 23 siswa kelas
XII MIPA SMA Cendana Pekanbaru. Teknik pengumpulan data adalah tes kemampuan
pemecahan masalah matematis. Analisis terhadap kemampuan pemecahan masalah
matematis siswa dilihat berdasarkan indikator kemampuan pemecahan masalah
matematis. Rata-rata hasil pengujian soal pada indikator memhami masalah adalah 90,
rata-rata pada indikator membuat rencana pemecahan masalah adalah 62,4, rata-rata
pada indikator pelaksanaan rencana pemecahan masalah adalah 35, dan rata-rata pada
indikator menafsirkan solusi pemecahan masalah yang diperoleh ialah 14,46. Upaya
dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa, guru sebaiknya
menggunakan media pembelajaran dalam proses pembelajaran yang dapat
menyeimbangkan persepsi siswa dalam memvisualisasikan proyeksi jarak titik dengan
garis pada bangun ruang.
Kata Kunci: Analisis; Jarak pada Bangun Ruang; Kemampuan Pemecahan Masalah
Matematis.

Analysis of Mathematical Problem-Solving Ability of Senior High School


Students on The Subject of The Distance in Geometric Space
Abstract
Problem-solving skills are one of the basic mathematical cognitive abilities that need to be
mastered by students. The purpose of this study was to determine and analyze students'
mathematical problem-solving abilities. This type of research is qualitative research. The
subjects of this study were 23 students of class XII MIPA SMA Cendana Pekanbaru. The
data collection technique is a mathematical problem-solving ability test. Analysis of
students' mathematical problem-solving ability is seen based on indicators of
mathematical problem-solving ability. The average test results on the problem-
understanding indicator are 90, the average problem-solving plan indicator is 62.4, the
average problem-solving plan implementation indicator is 35, and the average indicator
for interpreting the problem-solving solution obtained is 14.46. To improve students'
mathematical problem-solving skills, teachers should use learning media in the learning
process that can balance students' perceptions in visualizing the projection of the distance
of the point with the line on the shape of the space.
Keywords: Analysis; The Distance in Geometric Space; Mathematical Problem-Solving
Ability.

Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika 415


Volume 11, Nomor 3, September 2022
Copyright © 2022 Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika
http://journal.institutpendidikan.ac.id/index.php/mosharafa

I. PENDAHULUAN 2017; Lusiana, Armiati, & Yerizon, 2022;


Belajar matematika bukan hanya Utami & Puspitasari, 2022).
tentang memahami konsep atau prosedur, National Council of Teaching
namun ada banyak perihal yang bisa Mathematics (NCTM) merekomendasikan
muncul dilihat dari hasil sebuah proses memasukkan pemecahan masalah ke
pembelajaran matematika (Muhtadi, dalam matematika sekolah. Adapun
Rochmad, & Isnarto, 2021). Pentingnya beberapa alasannya, yaitu: Pertama,
pembelajaran matematika terlihat dari pemecahan masalah adalah elemen
adanya kesadaran tentang apa yang sedang mendasar dari bidang matematika sehingga
dilakukan dan apa yang belum dipahami menjadi bagian terbesar dalam bidang
siswa tentang fakta, konsep, hubungan, matematika. Kedua, matematika memiliki
dan prosedur matematika (Atiyah & banyak kegunaan, karena juga digunakan
Nuraeni, 2022). Signifikansi dalam untuk bekerja, memahami dan
pembelajaran matematika muncul ketika berkomunikasi di bidang yang lain. Ketiga,
kegiatan yang dikembangkan dalam memunculkan motivasi untuk memecahkan
pembelajaran matematika mengandung masalah matematika. Menyisipkan
standar proses pembelajaran matematika, pemecahan masalah matematis dalam
yaitu: kemampuan memahami, pembelajaran dapat membangkitkan minat
kemampuan bernalar, kemampuan dan antusiasme siswa. Keempat,
berkomunikasi, kemampuan koneksi, dan pemecahan masalah bisa menjadi kegiatan
kemampuan pemecahan masalah dan yang menyenangkan. Kelima, pemecahan
representasi (Afgani, 2011; Mawaddah & masalah memungkinkan siswa
Anisah, 2015; Nurbayan & Basuki, 2022) mengembangkan seni dalam pemecahan
Pemecahan masalah dalam matematika masalah. Pemecahan masalah harus
merupakan keterampilan kognitif dasar dimasukkan ke dalam tujuan pembelajaran,
yang dapat diajarkan pada siswa sekolah karena seni dalam pemecahan masalah
menengah dan juga dapat dikembangkan sangat penting untuk memahami
(Kurniasari & Sritresna, 2022). Oleh karena matematika (Fadillah, 2009; Taufiq &
itu, diharapkan siswa yang pandai Basuki, 2022).
memecahkan masalah matematika juga Menurut hasil studi PISA (International
akan mampu menyelesaikan masalah nyata Study of Trends in Mathematics and
setelah menyelesaikan pendidikan formal Science) tahun 2018, siswa-siswi di
(Damayanti & Kartini, 2022). Secara umum Indonesia menempati peringkat sangat
negara maju memandang keterampilan rendah yaitu peringkat 72 dari 78 negara
pemecahan masalah matematis adalah dengan skor 379 dan rata-rata skor 489.
yang paling utama dalam pendidikan (Pasha & Ramlah, 2021; Masfufah &
matematika di sekolah. Hal ini karena Afriansyah, 2021). Kemampuan siswa yang
diharapkan siswa dengan kemampuan rendah dalam menyelesaikan masalah
pemecahan masalah matematis yang tinggi matematika menyebabkan siswa menjadi
dapat memberikan kontribusi bagi kurang mampu dalam menyelesaikan soal
pembangunan ekonomi negaranya (Amam, non-rutin dan lemah dalam

416 Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika


Volume 11, Nomor 3, September 2022
Copyright © 2022 Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika
p-ISSN: 2086-4280
Ulfa, Roza, & Maimunah e-ISSN: 2527-8827

mengembangkan ide dan keterampilannya pemecahan masalah untuk mengukur


(Suryani dkk., 2020; Muniri & Yulistiyah, kemampuan pemecahan masalah siswa.
2022). (Safrina dkk., 2014; Listiani, 2020; Aini &
Menurut Polya (Wardhani dkk., 2010; Suryowati, 2022).
Fitriana & Mampouw, 2019; Sanidah & Berdasarkan data penilaian harian siswa
Sumartini, 2022), ada empat aspek pada materi jarak pada bangun ruang,
kemampuan pemecahan masalah siswa yang tidak mencapai KKM lebih
matematis yaitu, memahami masalah, banyak dibandingkan dengan banyak siswa
membuat rencana pemecahan masalah, yang mencapai KKM. Dari 28 siswa, 18
melaksanakan rencana pemecahan orang atau 64,3% siswa bahkan tidak
masalah, dan memeriksa ulang. Sedangkan sampai KKM.
menurut BSNP (2006), kemampuan Kesalahan yang banyak dilakukan siswa
pemecahan masalah meliputi kemampuan dari tingkat tinggi hingga rendah adalah
dalam memahami masalah, merancang kesalahan abstraksi, yaitu dalam abstraksi
bentuk model matematika, melengkapi siswa kesulitan dalam penentuan jarak
model dan menginterpretasikan hasil yang antar titik maupun titik dengan garis pada
diperoleh. bidang, besar sudut antara garis dan besar
Untuk mengukur kemampuan sudut antar bidang. Kesalahan prosedural
pemecahan masalah matematis siswa, hal yang dialami siswa terkait dengan proses
ini dilakukan melalui tes berupa ujian esai. penyelesaian soal bentuk akar dan
Secara umum, ujian esai adalah pemberian penggunaan rumus Pythagoras. Kesalahan
soal yang mana siswa menjawabnya secara konseptual terjadi pada pemahaman
garis besar, penjelasan, diskusi, konsep jarak dan sudut (Kurniasari, 2013;
perbandingan, penalaran, dan cara lain Gradini, Yustinaningrum, & Safitri, 2022).
yang sesuai dengan persyaratan soal Menurut Masitoh dan Prasetyawan
dengan menggunakan bahasa sendiri. (Nuraini dkk., 2019), faktor yang
Melalui ujian esai, siswa menjadi terbiasa mempengaruhi tingkat keterampilan
dengan keterampilan pemecahan masalah, pemecahan masalah setiap siswa yaitu
mencoba merumuskan hipotesis, siswa tidak memahami konsep-konsep
merumuskan dan mengungkapkan ide-ide bangun ruang, siswa tidak melakukan
mereka, serta menarik kesimpulan dari perencanaan dan perhitungan yang benar,
proses pemecahan masalah (Sudjana, siswa kesulitan dalam membuat model
2017; Indriana & Maryati, 2021). matematika dari soal cerita, serta siswa
Geometri merupakan salah satu cabang tidak dapat membuat koneksi dan
matematika yang diajarkan untuk mentransfer pengetahuan yang diperoleh.
membantu siswa memahami sifat-sifat dan Melihat pentingnya kemampuan
hubungan antara unsur-unsur geometri pemecahan masalah matematis membuat
(Ramdhani, 2017; Nurhasanah & penulis ingin menganalisis kemampuan
Puspitasari, 2022). Selain itu, geometri pemecahan masalah matematis yang telah
merupakan bagian yang paling relevan dari dimiliki siswa untuk setiap indikator

Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika 417


Volume 11, Nomor 3, September 2022
Copyright © 2022 Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika
http://journal.institutpendidikan.ac.id/index.php/mosharafa

sehingga dapat diketahui pada indikator Menafsirkan hasil yang diperoleh


mana siswa masih mengalami masalah. (Mawaddah & Anisah, 2015).
Adapun tujuan penulisan artikel ini adalah
untuk menganalisis kemampuan III. HASIL DAN PEMBAHASAN
pemecahan masalah matematis siswa kelas Kriteria penskoran untuk setiap butir
XII SMA Cendana Pekanbaru pada materi soal mengacu pada rubrik indikator
jarak pada bangun ruang. pemecahan masalah matematis yang
dikembangkan oleh Polya. Hasil temuan
II. METODE dari Handayani, Ramlah, & Utami (Rahim &
Penelitian ini dilakukan dalam bentuk Roesdiana, 2021), nilai siswa berdasarkan
penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian model Polya lebih baik daripada
dilaksanakan di SMA Cendana Pekanbaru pembelajaran langsung. Langkah polya ini
pada semester ganjil tahun ajaran mempengaruhi kemampuan pemecahan
2021/2022. Subjek dalam penelitian ini masalah matematika siswa sebesar 82%.
adalah siswa kelas XII SMA Cendana dengan modifikasi sebagai berikut.
Pekanbaru sebanyak 23 orang. Teknik Analisis hasil jawaban siswa pada 5 soal
pengumpulan data dilakukan dengan uraian yang memuat indikator kemampuan
melakukan tes. Tes digunakan untuk pemecahan masalah matematis yang dapat
menggambarkan kemampuan pemecahan dilihat pada tabel berikut.
masalah matematis siswa pada materi jarak Tabel 1.
Tabel Kualifikasi Tiap Indikator Pemecahan Masalah
pada ruang. Tes yang digunakan berupa
No Indikator Pemecahan Rata- Kualifikasi
soal uraian pada materi jarak pada bangun Masalah rata
ruang sebanyak 5 soal yang diambil dari Total
1 Memahami masalah 90 Sangat Baik
soal UTBK dan SBMPTN. Alasan
2 Membuat rencana 62,4 Cukup
menggunakan soal UTBK dan SBMPTN pemecahan masalah
adalah karena soal tersebut telah teruji 3 Melaksanakan rencana 35 Sangat
pemecahan masalah Kurang
validitas dan reliabilitasnya. 4 Menafsirkan solusi 14,46 Sangat
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan pemecahan masalah Kurang
untuk mengetahui hasil analisis yang diperoleh
Rata-rata 50,47 Kurang
kemampuan pemecahan masalah
matematis siswa SMA Cendana Pekanbaru
Berdasarkan Tabel 1, terlihat bahwa
pada materi jarak pada ruang, maka setiap
rata-rata siswa kelas XII SMA Cendana
soal yang diberikan memuat indikator-
Pekanbaru secara umum kemampuan
indikator. Analisis data dilakukan
pemecahan masalah matematis pada
berdasarkan pencapaian indikator untuk
materi jarak pada ruang berada pada
mengetahui kemampuan pemecahan
kualifikasi Kurang.
matematis siswa yang menurut Polya.
Pada indikator pertama yaitu
Indikator yang diukur pada penelitian ini
Memahami Masalah, rata-rata siswa
adalah: (1) Memahami masalah; (2)
memperoleh kualifikasi Sangat Baik. Hal ini
Merencanakan penyelesaian; (3)
dapat disimpulkan bahwa sebagian besar
Melaksanakan rencana; dan (4)

418 Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika


Volume 11, Nomor 3, September 2022
Copyright © 2022 Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika
p-ISSN: 2086-4280
Ulfa, Roza, & Maimunah e-ISSN: 2527-8827

siswa menuliskan apa saja yang diketahui Pada soal, siswa diminta menentukan
pada soal dan yang ditanyakan pada tiap jarak sebuah titik ke garis pada bidang
butir soal dengan lengkap. Adapun respon T.ABC. Berdasarkan Gambar 2 terlihat siswa
hasil pengerjaan salah satu siswa pada melakukan kesalahan dalam menggambar
indikator Memahami Masalah terlihat pada bangun ruang 𝑇. 𝐴𝐵𝐶 dengan
Gambar 1. menggambarnya menjadi limas segiempat.
Kebanyakan kesalahan yang dilakukan
siswa terdapat pada ketidakmampuan pada
indikator Membuat Rencana Pemecahan
Masalah sehingga menyebabkan siswa
tidak dapat melanjutkan menyelesaikan
langkah pengerjaan soal pada aspek
Gambar 1. Respon siswa pada indikator Memahami Merencanakan Penyelesaian dengan benar
Masalah yang mengakibatkan mempengaruhi
Menurut Roebyanto & Harmini langkah pengerjaan soal hingga
(Hermawati, Jumroh, & Sari, 2021) kesimpulan.
menunjukkan ketika memecahkan masalah, Adapun solusi dari permasalahan ini
siswa perlu terbiasa dengan masalah untuk ialah sebaiknya dalam kegiatan
memecahkan masalah. Oleh karena itu, pembelajaran, guru dapat menggunakan
cara yang tepat untuk melakukan ini adalah bantuan media pembelajaran sehingga
dengan menentukan apa saja yang diharapkan membantu siswa dalam
diketahui dan apa saja yang tidak diketahui. memvisualisasikan bentuk bangun ruang
Pada indikator kedua yaitu Membuat dan proyeksinya pada soal-soal geometri
indikator ke Rencana Penyelesaian, rata-rata siswa
dua terkait materi jarak pada bangun ruang
disesuaikan memperoleh kualifikasi Cukup. sehingga diharapkan dapat meningkatkan
dengan Penyebabnya ialah siswa secara umum
indikator kemampuan pemecahan masalah
soal, bisa tidak dapat menggambar bangun ruang matematis siswa pada indikator membuat
menggunak dengan tepat.
an indikator rencana pemecahan masalah.
berupa
Adapun pada indikator membuat Kesalahan pada indikator kedua memiliki
menggamba rencana pemecahan masalah terlihat
r atau
pengaruh pada indikator-indikator
kesalahan siswa pada Gambar 2 berikut. berikutnya. Pada indikator ketiga yaitu
emmbuat
kalimat Melaksanakan rencana pemecahan
matematika,
atau bisa masalah, rata-rata siswa memperoleh tahap
memilih melaksana
kualifikasi sangat kurang. Banyak siswa
cara kan
penyelesaia melakukan kesalahan dalam menentukan pemecaha
n atau yang mana sisi miring dan sisi yang tegak n
menulskan masalah,
rumus
lurus dalam menentukan jarak titik pada siswa
garis sehingga menyebabkan kesalahan melakukan
perhitunga
perhitungan dalam penggunaan rumus n
Gambar 2. Kesalahan pada Indikator Membuat
Rencana Pemecahan Masalah
phytagoras. atau
menentuka
n ukuran
Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika 419 pada
Volume 11, Nomor 3, September 2022 istiliah di
Copyright © 2022 Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika rumus
http://journal.institutpendidikan.ac.id/index.php/mosharafa

yang diperoleh memperoleh kualifikasi


Sangat Kurang. Dari hasil penyelesaian soal,
siswa banyak melakukan kesalahan pada
indikator kedua yaitu membuat rencana
masalah dimana siswa tidak dapat
menggambar bangun ruang dengan benar
sehingga menyebabkan pada indikator
Gambar 3. Kesalahan pada Indikator Melaksanakan ketiga yaitu Melaksanakan Pemecahan
Rencana Penyelesaian
masalah, siswa tidak dapat menyelesaikan
Berdasarkan Gambar 3, garis indikator ke
soal dengan benar. Hal tersebut empat,
𝐶𝑃 seharusnya merupakan sisi yang tegak menafsirkan
mempengaruhi indikator keempat yaitu
lurus dalam segitiga 𝐴𝑃𝐶 sehingga ketika soslusi
Menafsirkan solusi pemecahan masalah perencanaa
mencari 𝐶𝑃 menggunakan rumus
yang diperoleh dimana jawaban yang n masalah,
phytagoras haruslah dikurangi Panjang siswa
diperoleh siswa menjadi kurang tepat.
kuadrat sisi 𝐴𝐶 dan 𝐴𝑃, namun siswa menuliskan
Adapun kesalahan siswa yang terdapat jawaban
mengira garis 𝐶𝑃 merupakan sisi miring hasil dari
dalam indikator Menafsirkan solusi
sehingga ketika melaksanakan penyelesaia
pemecahan masalah yang diperoleh n masalah
penyelesaiannya siswa menambahkan
terlihat pada Gambar 4 berikut.
kuadrat sisi 𝐴𝐶 dan 𝐴𝑃. Hal ini juga
menyebabkan siswa memperoleh
kesimpulan yang salah. Indikator
Menafsirkan Pemecahan Masalah yang
Diperoleh juga menjadi tidak tepat dengan
kualifikasi sangat kurang sesuai pada Tabel
1 di atas.
Solusi dari permasalahan ini ialah guru
sebaiknya rutin memberikan soal-soal tipe
serupa agar siswa terlatih sehingga
diharapkan mampu meningkatkan
kemampuan pemecahan masalah Gambar 4. Kesalahan pada Indikator Menafsirkan
matematis pada materi jarak pada ruang. solusi pemecahan masalah yang diperoleh
Sejalan pemaparan Adifta, dkk (2020) Berdasarkan Gambar 4, secara umum
menyarankan agar guru menekankan siswa tidak menafsirkan hasil yang
pentingnya langkah-langkah kerja dalam diperoleh. Terlihat pada gambar dimana
pemecahan masalah dan memberikan siswa tidak membuat kesimpulan secara
pelatihan kepada siswa berupa pertanyaan tepat. Hal ini mengakibatkan rendahnya
dan pekerjaan rumah yang memerlukan hasil perolehan rata-rata pada indikator
perbaikan dalam kegiatan pemecahan tersebut.
masalah. Solusi dari permasalahan ini ialah
Pada indikator keempat yaitu sebaiknya guru memberikan petunjuk
Menafsirkan solusi pemecahan masalah pengerjaan soal pada lembar soal sehingga

420 Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika


Volume 11, Nomor 3, September 2022
Copyright © 2022 Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika
p-ISSN: 2086-4280
Ulfa, Roza, & Maimunah e-ISSN: 2527-8827

siswa tidak lupa dalam menuliskan kembali meningkatkan kemampuan pemecahan


kesimpulan dari hasil pengerjaan soal yang masalah matematis siswa.
dilakukannya.
DAFTAR PUSTAKA
IV. PENUTUP Adifta, E. D., Maimunah, & Roza, Y. (2020).
Berdasarkan analisis hasil tes Analisis Kemampuan Pemecahan
kemampuan pemecahan masalah Masalah Siswa Madrasah Tsanawiyah
matematis pada materi jarak pada bangun MTs Kelas VII pada Materi Himpunan.
ruang, pada indikator: 1) Memahami Jurnal Kependidikan: Jurnal Hasil
masalah, siswa memperoleh kualifikasi Penelitian Dan Kajian Kepustakaan Di
sangat baik yang artinya secara umum Bidang Pendidikan, Pengajaran Dan
siswa menuliskan yang diketahui pada soal Pembelajaran, 6(2), 340–348.
dan yang ditanyakan dengan tepat; 2) Afgani D., J. (2011). Materi Pokok Analisis
Membuat rencana pemecahan masalah, Kurikulum Matematika. Universitas
siswa memperoleh kualifikasi cukup Terbuka, Jakarta.
dimana sebagian siswa mampu membuat Aini, N., & Suryowati, E. (2022).
gambar bangun ruang dan proyeksi jarak Mengeksplor Penalaran Spasial Siswa
titik dengan garis namun masih belum dalam Menyelesaikan Soal Geometri
tepat; 3) Melaksanakan rencana Berdasarkan Gender. Mosharafa:
pemecahan masalah, siswa memperoleh Jurnal Pendidikan Matematika, 11(1),
kualifikasi sangat kurang dimana kurangnya 61-72.
pemahaman siswa dalam menentukan cara Amam, A. (2017). Penilaian kemampuan
penyelesaian soal dengan tepat; 4) pemecahan masalah matematis siswa
Menafsirkan solusi pemecahan masalah SMP. Teorema: Teori Dan Riset
yang diperoleh, siswa memperoleh Matematika, 2(1), 39–46.
kualifikasi sangat kurang disebabkan pada Atiyah, A., & Nuraeni, R. (2022).
indikator sebelumnya siswa tidak dapat Kemampuan berpikir kreatif matematis
menyelesaikan soal dengan tepat sehingga dan self-confidence ditinjau dari
menghasilkan kesimpulan yang tidak tepat. kemandirian belajar siswa. Jurnal
Untuk meningkatkan kemampuan Inovasi Pembelajaran Matematika:
pemecahan masalah matematis siswa pada PowerMathEdu, 1(1), 103-112.
materi jarak pada bangun ruang, dalam BSNP. (2006). Standar Isi Untuk Satuan
penyampaian materi sebaikanya guru Pendidikan Dasar dan Menengah.
menggunakan alat bantu media Badan Standar Nasional Pendidikan.
pembelajaran yang mampu menyamakan Damayanti, N., & Kartini, K. (2022). Analisis
persepsi siswa dalam memvisualisasikan Kemampuan Pemecahan Masalah
proyeksi jarak titik dengan garis pada Matematis Siswa SMA pada Materi
bangun ruang. Selain itu, sebaiknya guru Barisan dan Deret
banyak memberikan latihan soal untuk Geometri. Mosharafa: Jurnal

Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika 421


Volume 11, Nomor 3, September 2022
Copyright © 2022 Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika
http://journal.institutpendidikan.ac.id/index.php/mosharafa

Pendidikan Matematika, 11(1), 107- Inovasi Pembelajaran Matematika:


118. PowerMathEdu, 1(1), 47-56.
Fadillah, S. (2009). Kemampuan Listiani, T. (2020). Penggunaan Model PACE
Pemecahan Masalah Matematis dalam dalam Pembelajaran Geometri Topik
Pembelajaran Matematika. Prosiding Bangun Ruang. Mosharafa: Jurnal
Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan Matematika, 9(3), 407-418.
Pendidikan Dan Penerapan MIPA, Lusiana, L., Armiati, A., & Yerizon, Y. (2022).
Fakultas MIPA, Universitas Negeri Kemandirian Belajar dan Persepsi
Yogyakarta, 553–558. Siswa Mengenai Guru Terhadap
Fitriana, I. N., & Mampouw, H. L. (2019). Kemampuan Pemecahan Masalah
Skema Kognitif Siswa dalam Matematis Siswa SMK. Mosharafa:
Menyelesaikan Soal Peluang Ditinjau Jurnal Pendidikan Matematika, 11(1),
dari Pendekatan Polya. Mosharafa: 155-166.
Jurnal Pendidikan Matematika, 8(3), Masfufah, R., & Afriansyah, E. A. (2021).
353-364. Analisis kemampuan literasi matematis
Gradini, E., Yustinaningrum, B., & Safitri, D. siswa melalui soal PISA. Mosharafa:
(2022). Kesalahan Siswa Dalam Jurnal Pendidikan Matematika, 10(2),
Memecahkan Masalah Trigonometri 291-300.
Ditinjau dari Indikator Mawaddah, S., & Anisah, H. (2015).
Polya. Mosharafa: Jurnal Pendidikan Kemampuan pemecahan masalah
Matematika, 11(1), 49-60. matematis siswa pada pembelajaran
Hermawati, Jumroh, & Sari, E. F. P. (2021). matematika dengan menggunakan
Analisis Kemampuan Pemecahan model pembelajaran generatif
Masalah Matematik Siswa SMP pada (generative learning). EDU-MAT: Jurnal
Materi Kubus dan Balok. Mosharafa: Pendidikan Matematika, 3(2), 166–
Jurnal Pendidikan Matematika, 10(1), 175.
141–152. Muhtadi, D., Rochmad, R., & Isnarto, I.
Indriana, L., & Maryati, I. (2021). (2021). Bahasa Matematis dalam
Kemampuan Pemecahan Masalah Penentuan Waktu Siang-Malam
Matematis Siswa SMP pada Materi menurut Tradisi Sunda. Plusminus:
Segiempat dan Segitiga di Kampung Jurnal Pendidikan Matematika, 1(2),
Sukagalih. Plusminus: Jurnal Pendidikan 263-274.
Matematika, 1(3), 541-552. Muniri, M., & Yulistiyah, E. (2022).
Kurniasari, I. (2013). Identifikasi Kesalahan Representasi Matematis Siswa dalam
Siswa dalam Menyelesaikan Soal Menyelesaikan Masalah Sistem
Geometri Materi Dimensi Tiga Kelas XI Persamaan Linear Ditinjau dari Gaya
IPA SMA. November, 327–330. Kognitif Reflektif-Implusif. Plusminus:
Kurniasari, D., & Sritresna, T. (2022). Jurnal Pendidikan Matematika, 2(2),
Kesulitan pemecahan masalah 201-210.
matematis siswa berdasarkan self- Nuraini, Maimunah, & Roza, Y. (2019).
esteem pada materi statistika. Jurnal Analisis Kemampuan Pemecahan

422 Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika


Volume 11, Nomor 3, September 2022
Copyright © 2022 Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika
p-ISSN: 2086-4280
Ulfa, Roza, & Maimunah e-ISSN: 2527-8827

Masalah Siswa Kelas VIII SMPN 1 Sanidah, S., & Sumartini, T. S. (2022).
Rambah Samo Pada Materi Bangun Kesulitan siswa kelas viii dalam
Ruang Sisi Datar. Numerical: Jurnal menyelesaikan soal cerita spldv
Matematika Dan Pendidikan dengan menggunakan langkah polya di
Matematika, 3(1), 63–76. desa cihikeu. Jurnal Inovasi
Nurbayan, A. A., & Basuki, B. (2022). Pembelajaran Matematika:
Kemampuan representasi matematis PowerMathEdu, 1(1), 15-26.
siswa ditinjau dari self-efficacy pada Sudjana, N. (2017). Penilaian Hasil Proses
materi aritmatika sosial. Jurnal Inovasi Belajar Mengajar. PT. Remaja
Pembelajaran Matematika: Rosdakarya.
PowerMathEdu, 1(1), 93-102. Suryani, M., Jufri, L. H., & Putri, T. A. (2020).
Nurhasanah, W. F., & Puspitasari, N. Analisis Kemampuan Pemecahan
(2022). Studi Etnomatematika Rumah Masalah Siswa Berdasarkan
Adat Kampung Pulo Desa Cangkuang Kemampuan Awal Matematika.
Kabupaten Garut. Plusminus: Jurnal Mosharafa: Jurnal Pendidikan
Pendidikan Matematika, 2(1), 27-38. Matematika, 9, 119–130.
Pasha, V. F., & Ramlah. (2021). Analisis Taufiq, D. A., & Basuki, B. (2022).
Kemampuan Pemecahan Masalah Kemampuan Pemecahan Masalah
Matematis Pada Materi Menghitung Matematis Siswa SMP pada Materi
Keliling dan Luas Bangun Persegi Sistem Persamaan Linear Dua
Panjang dan Trapesium Berdasarkan Variabel. Plusminus: Jurnal Pendidikan
Kemampuan Awal Siswa. MAJU, 8(2), Matematika, 2(2), 303-314.
175–184. Utami, H. S., & Puspitasari, N. (2022).
Rahim, F., & Roesdiana, L. (2021). Analisis Kemampuan pemecahan masalah
Kemampuan Pemecahan Masalah siswa smp dalam menyelesaikan soal
Matematis Siswa Beerdasarkan cerita pada materi persamaan
Prosedur Polya. Jurnal Ilmiah kuadrat. Jurnal Inovasi Pembelajaran
Pendidikan Matematika, 6(1), 43–59. Matematika: PowerMathEdu, 1(1), 57-
Ramdhani, S. (2017). Kemampuan 68.
Penalaran Analogis Santri Dalam Wardhani, S., Purnomo, S. S., &
Geometri: Penelitian Kualitatif Di Wahyuningsih, E. (2010). Pembelajaran
Sebuah Pondok Pesantren. Mosharafa: Kemampuan Pemecahan Masalah
Jurnal Pendidikan Matematika, 6(3), Matematika di SD. Pusat
385-396. Pengembangan dan Pemberdayaan
Safrina, K., Ikhsan, M., & Ahmad, A. (2014). Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Peningkatan Kemampuan Pemecahan (PPPPTK) Matematika.
Masalah Geometri melalui
Pembelajaran Kooperatif Berbasis
Teori Van Hiele. Jurnal Didaktik
Matematika, 1(1), 9–20.

Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika 423


Volume 11, Nomor 3, September 2022
Copyright © 2022 Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika
http://journal.institutpendidikan.ac.id/index.php/mosharafa

RIWAYAT HIDUP PENULIS


Yoshe Larissa Ulfa, S.Pd.

Lahir di Pekanbaru, 22
Desember 1994. Studi S1
Pendidikan Matematika
Universitas Riau, lulus tahun
2016; Mahasiswa Pascasarjana
Pendidikan Matematika FKIP
Universitas Riau, Pekanbaru.

Yenita Roza, Ph.D.

Lahir di Painan, 14 Juni 1963.


Merupakan dosen di Universitas
Riau. Menyelesaikan pendidikan
S1 Pendidikan Matematika IKIP
Padang lulus pada tahun 1985,
S2 EduTech & ComEdu
Universitas of Kentucky (USA)
lulus pada tahun 1990 dan S3
EduTech & ComEdu Kansas State University (USA)
lulus pada tahun 1994.

Dr. Maimunah, M.Si.

Lahir di Kijang, tanggal 15 Januari


1962. Merupakan dosen di
Universitas Riau. Menyelesaikan
pendidikan S1 Matematika FMIPA
IKIP Padang lulus pada tahun
1986, S2 Matematika FMIPA
Universitas Gajah Mada lulus
pada tahun 2002 dan S3 Pendidikan Matematika
Universitas Negeri Malang lulus pada tahun 2016.

424 Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika


Volume 11, Nomor 3, September 2022
Copyright © 2022 Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika

Anda mungkin juga menyukai