Pengaruh E-Modul PBL Kritical Thinking

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 14

AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika ISSN 2089-8703 (Print)

Volume 12, No. 4, 2023, 3599-3612 ISSN 2442-5419 (Online)

DOI: https://doi.org/10.24127/ajpm.v12i4.8172

PENGEMBANGAN E-MODUL INTERAKTIF BERBASIS PROBLEM BASED


LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR
KRITIS MATEMATIS PESERTA DIDIK

Rohmatulloh1*, Hepsi Nindiasari2, Abdul Fatah3


1,2,3
Pendidikan Matematika, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Banten, Indonesia
*Corresponding author.
E-mail: [email protected] 1*)
[email protected] 2)
[email protected] 3*)
Received 24 June 2023; Received in revised form 15 November 2023; Accepted 30 November 2023

Abstrak
Kemampuan peserta didik yang rendah dalam berpikir kritis dan ketersediaan bahan ajar yang mendorong
kemampuan berpikir kritis masih sangat terbatas. Oleh karena itu, tujuan riset ini untuk menghasilkan
E-Modul interaktif berbasis Problem Based Learning (PBL) yang valid, praktis dan efektif dalam
meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis peserta didik SMP. Pengembangan E-Modul
interaktif dilaksanakan menggunakan model pengembangan ADDIE. Adapun Subjek dari riset ini adalah
kelas VIII SMPN 25 Kota Serang. Tes kemampuan berpikir kritis matematis peserta didik, lembar
penilaian kepraktisan, dan lembar validasi ahli adalah instrumen riset yang digunakan. Hasil riset
menunjukkan bahwa pengembangan E-Modul yang dikembangkan sangat valid dan praktis. Hasil tes
kemampuan berpikir kritis matematis menunjukkan bahwa nilai N-gain berada dalam kategori
peningkatan sedang pada kelas eksperimen dan kategori rendah pada kelas kontrol. Selanjutnya, melalui
independent sample t-test menunjukkan peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis peserta didik
dalam kelas eksperimen dan kelas kontrol berbeda secara signifikan. Rata-rata skor kemampuan berpikir
kritis matematis pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol. Dapat
disimpulkan bahwa E-Modul interaktif berbasis PBL valid, praktis, dan efektif untuk meningkatkan
kemampuan berpikir kritis matematis peserta didik.

Kata kunci: E-Modul Interaktif, Kemampuan untuk berpikir matematis secara kritis, PBL.

Abstract
The low ability of students in critical thinking and availability of teaching materials that encourage
critical thinking skills are very limited. Therefore, the aims of this research is to produce interactive E-
Modules based on Problem Based Learning (PBL) that are valid, practical and effective in improving the
mathematical critical thinking skills of junior high school students. The development of interactive
E-Modules is carried out using the ADDIE development model. The subject of this research is class VIII
SMPN 25 Serang City. Tests of students' mathematical critical thinking skills, practicality assessment
sheets, and expert validation sheets are the research instruments used. The results showed that the
development of the E-Module developed was very valid and practical. The results of the mathematical
critical thinking ability test showed that the N-gain value was in the moderate improvement category in
the experimental class and the low category in the control class. Furthermore, through independent
sample t-test showed an increase in students' mathematical critical thinking skills in experimental classes
and control classes significantly different. The average score of mathematical critical thinking skills in
the experimental class was higher than in the control class. It can be concluded that PBL-based
interactive e-modules are valid, practical, and effective to improve students' critical mathematical
thinking skills.

Keywords: Interactive e-module, mathematical critical thinking ability, PBL.

This is an open access article under the Creative Commons Attribution 4.0 International License

| 3599
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika ISSN 2089-8703 (Print)
Volume 12, No. 4, 2023, 3599-3612 ISSN 2442-5419 (Online)

DOI: https://doi.org/10.24127/ajpm.v12i4.8172

PENDAHULUAN sirkan, menganalisis, mengevaluasi,


Berpikir kritis merupakan kemam- menalar, dan menafsirkan informasi.
puan yang perlu dimiliki. Melalui Fakta menunjukkan bahwa
pemikiran yang kritis, kemampuan kemampuan untuk berpikir matematis
dalam bernalar dan menghadapi secara kritis peserta didik SMP masih
masalah akan meningkat, salah satunya rendah, meskipun ini penting.
dalam proses belajar (Ardiansyah, (Nuryanti, Zubaidah, & Diantoro, 2021;
Kurniati, Trapsilasiwi, & Osman, 2022; Pujiastuti, Ayatullah, & Haryadi, 2019;
Evendi et al., 2022). Supena & Rohani, Ahmad, Lubis, & Nasution,
Hariyadi (2021) menjelaskan bahwa 2022). Pembelajaran yang diberikan
pembelajaran abad 21 di satuan pendidi- tidak menghasilkan pemecahan masa-
kan mengharuskan peserta didik memi- lah, yang mengakibatkan rendahnya
liki kemampuan 4C, yang didalamnya kemampuan untuk berpikir matematis
terdapat kemampuan dalam berpikir secara kritis. (Benyamin, Qohar, &
secara kritis. Individu dengan kemam- Sulandra, 2021; Kusmaharti, 2022),
puan berpikir kritis mampu mengeva- proses pembelajaran yang masih
luasi dan mencari kebenaran informasi berpusat pada guru (Nurfitriyani,
yang diterimanya agar sampai pada Makki, & Husniati, 2022; Ratnawati,
kesimpulan yang logis (Rahardhian, Handayani, & Hadi, 2020; Rismayanti,
2022; Monteleone et al., 2023). Anriani, & Sukirwan, 2022), bahan ajar
Pembelajaran matematika sangat yang tidak sejalan dengan kemajuan
penting untuk menumbuhkan kemam- teknologi dan ilmu pengetahuan serta
puan dalam berpikir secara kritis. tidak mendukung peserta didik dalam
Kemampuan untuk berpikir matematis meningkatkan kemampuan untuk
secara kritis adalah kemampuan berpikir berpikir matematis secara kritis mereka
krtitis dalam matematika (Suparman et (Dwijayanti & Nugroho, 2020). Oleh
al., 2022). Saat ini, pengajaran matema- karena itu, langkah-langkah harus
tika harus dirancang agar peserta didik diambil untuk meningkatkan kapasitas
dalam berpikir kritis memiliki kemam- peserta didik dalam berpikir kritis
puan yang meningkat (Nugraha & matematis.
Suparman, 2021; Yuliani, Kusumah, & PBL, atau pembelajaran berbasis
Dahlan, 2021). Dengan demikian, masalah, berpotensi meningkatkan
tujuan pembelajaran matematika harus kemampuan berpikir kritis dalam
mencapai kemampuan peserta didik matematika. PBL dapat membantu
untuk berpikir secara kritis. peserta didik menjadi lebih mahir
Peserta didik harus mampu menggunakan kemampuan berpikir
berpikir secara kritis secara mendasar. kritis matematis (Sarwastuti &
Memiliki kapasitas untuk berpikir Purnomo, 2023). Dalam PBL, peserta
matematis secara kritis yang kuat, didik menghadapi masalah selama
memungkinkan mereka bertindak logis proses pembelajaran (Anzani & Juandi,
dan memilih pilihan terbaik untuk diri 2022). PBL membantu orang belajar
mereka sendiri (Al-Fanny & Roesdiana, berpikir kritis, yang berarti mereka
2019; Firdaus, Nisa, & Nadhifah, 2019). dapat menganalisis, memverifikasi, dan
Hal senada disampai-kan Rachmantika menjustifikasi kebenaran dan kevalidan
& Wardono (2019). yaitu dengan informasi yang mereka peroleh,
kemampuan untuk berpikir matematis sehingga mereka dapat menyesuaikan
secara kritis peserta didik dapat menaf- diri dalam berbagai macam situasi

3600|
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika ISSN 2089-8703 (Print)
Volume 12, No. 4, 2023, 3599-3612 ISSN 2442-5419 (Online)

DOI: https://doi.org/10.24127/ajpm.v12i4.8172

(Sarwastuti & Purnomo, 2023; dan disusun sesuai dengan sintaks


Suparman, Juandi, & Martadiputra, model PBL. Kegunaan penerapan E-
2021). Dengan demikian, pembelajaran Modul berbasis PBL dapat membantu
menggunakan PBL dianggap berguna pelajar melatih kecakapan berpikir kritis
untuk meninggikan kemampuan peserta dan juga membantu pelajar membangun
didik dalam berpikir kritis matematis. pengetahuan atau konsepsi yang benar
Bahan ajar juga merupakan secara ilmiah (Sarwastuti & Purnomo,
komponen yang mendukung kemam- 2023; Syahlan & Simamora, 2022).
puan untuk berpikir matematis secara E-Modul berbasis PBL telah
kritis peserta didik. Dwijayanti et al. ditetapkan pada sejumlah penelitian
(2020) mengungkapkan bahwa faktor sebelumnya untuk membantu peserta
yang mendorong kemampuan dalam didik meningkatkan keterampilan
berpikir kritis adalah penyajian materi matematika mereka. Peserta didik dapat
yang terkait dengan dunia nyata melalui menyelesaikan masalah matematika
bantuan bahan ajar yang interaktif. dengan menggunakan E-Modul yang
Senada dengan itu, Iswantara et al. dikembangkan melalui sintaks PBL
(2023) menjelaskan bahwa teknologi (Islahiyah, Pujiastuti, & Mutaqin, 2021;
dapat membantu guru membuat pembe- Ristiningsih, Karimah, & ’Adna, 2021),
lajaran lebih menarik dan interaktif. hasil belajar pada berbagai materi
Bahan ajar yang interaktif dan matematika (Nurhandayani, Mulyono,
selaras dengan perkembangan ilmu & Yanto, 2022; Ramadanti et al., 2021).
teknologi adalah elektronik modul (E- Lebih lanjut, Rismayanti et al. (2022)
Modul). Fahmi et al. (2022) memberikan saran E-Modul dapat
menerangkan, E-Modul adalah modul dikembangkan meningkatkan kemam-
yang dirancang untuk revolusi industri puan untuk berpikir matematis secara
keempat yang memanfaatkan teknologi kritis peserta didik. Andini et al. (2021)
informasi dan komunikasi canggih. menambahkan, dibutuhkan pengemba-
Peserta didik dapat lebih termotivasi ngan E-Modul yang berbasiskan PBL
untuk belajar ketika mereka dalam memfasilitasi kecakapan mate-
memanfaatkan E-Modul, memperoleh matis peserta didik.
penguasaan yang semakin baik tentang Pengembangan e-modul berbasis
materi, dan memiliki kemampuan untuk problem based learning (PBL) untuk
belajar secara mandiri (E. T. Aulia & meningkatkan kemampuan berpikir
Prahmana, 2022; Desty Sugiharti, kritis matematis peserta didik SMP
Supriadi, & Andriani, 2019; Nindiasari, belum menjadi pokok bahasan pene-
Fatah, & Madadina, 2022). Selanjutnya, litian sebelumnya. Oleh karena itu,
A. Aulia & Hardeli (2022) menjelaskan tujuan penelitian ini adalah untuk
bahwa Pengembangan modul elektronik menciptakan e-modul interaktif ber-
dapat diintegrasikan dengan model basis PBL yang valid, praktis, dan
pembelajaran yang dianggap efisien untuk meningkatkan kemam-
mendukung kemampuan peserta didik. puan berpikir kritis matematis peserta
Penggunaan PBL dapat mendo- didik SMP.
rong berpikir kritis pada peserta didik
dan dapat didukung dengan penggunaan METODE PENELITIAN
sumber pembelajaran yang sesuai, yaitu Penelitian ini merupakan peneli-
E-Modul. Ramadanti et al. (2021) tian dan pengembagnan atau research
menjelaskan, E-Modul dapat dibentuk and development (R&D) sebagai

| 3601
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika ISSN 2089-8703 (Print)
Volume 12, No. 4, 2023, 3599-3612 ISSN 2442-5419 (Online)

DOI: https://doi.org/10.24127/ajpm.v12i4.8172

metodologi penelitiannya. Lima langkah yang digunakan dalam pembelajaran,


model ADDIE—analisis, desain, yang mencakup aspek validitas,
pengembangan, implementasi, dan praktisitas, dan efektivitas.
evaluasi digunakan untuk melakukan Enam puluh peserta didik kelas
penelitian. (Fahmi et al., 2022). VIII A dan VIII B SMP Negeri 25 Kota
Penggunaan model ADDIE dipilih Serang dijadikan sebagai subjek
berdasarkan pertimbangan pada setiap penelitian. Pengembangan E-Modul ini
langkah pengembangan sistematis, dan menggunakan instrumen pengumpulan
dalam bergerak untuk menuntaskan data berupa instrumen untuk mengukur
problematika belajar yang berkaitan kevalidan yang terdiri dari lembar
dengan sumber belajar (Widyastuti & validasi, instrumen untuk mengukur
Susiana, 2019). kepraktisan yang terdiri dari angket
Penjabaran dalam setiap tahapan, respons guru dan peserta didik, dan
yaitu (1) Tujuan dari tahap analisis instrumen untuk kemampuan untuk
adalah untuk memastikan kebutuhan berpikir matematis secara kritis. Dalam
sekolah atau mendapatkan pemahaman penelitian ini, teknik berikut digunakan
umum mengenai kebutuhan modul untuk menganalisis data:
elektronik yang akan dibuat.; (2) Tahap 1. Uji kevalidan E-Modul
Desain merupakan perancangan Validitas E-Modul diperoleh
E-Modul yang akan dikembangkan berdasarkan validasi dari ahli pendidi-
dilakukan pada tahap ini. Pada fase ini, kan, ahli media, dan ahli materi. Setelah
ada beberapa langkah, seperti menyiap- mendapatkan data kemudian dilakukan
kan pembuatan produk, membuat analisis dengan menggunakan rumus (1)
storyboard, dan membuat alat penilaian (Rosdiana, Raupu, & Hilma, 2022) :
untuk kemampuan untuk berpikir
matematis secara kritis yang mencakup ∑
lembar validasi, angket respons untuk ...(1)
guru dan angket respons untuk peserta
didik (3) Tahap Pengembangan Setelah didapatkan skor,
dilakukan validasi E-Modul pada ahli kemudian diinterpretasikan berdasarkan
pendidikan, ahli media dan ahli materi. kriteria pada Tabel 1 .
Setelah validasi E-Modul, uji coba skala
kecil dilakukan berdasarkan masukan Tabel 1. Kriteria validitas e-modul
dari guru dan peserta didik untuk Persentase Kriteria
memastikan kelayakannya; (4) Pada Sangat tidak valid
Tahap Implementasi, E-Modul interaktif Tidak valid
berbasis PBL menggunakan pretest- Kurang valid
postest control group design. Dalam Valid
kelas eksperimen, modul elektronik Sangat valid
yang dikembangkan digunakan, (Rosdiana et al., 2022)
sedangkan dalam kelas kontrol, modul
yang sudah ada di sekolah digunakan; 2. Uji Kepraktisan E-Modul
(5) Tahap terakhir dalam pengemba- Kepraktisan E-Modul diperoleh
ngan ini yaitu Tahap Evaluasi. Pada dari lembar respon guru dan respon
tahap ini, setiap langkah yang peserta didik. Lembar respon guru dan
diperlukan untuk perbaikan dilakukan, respon peserta didik ini dimaksudkan
termasuk evaluasi kualitas E-Modul untuk mengetahui penilaian dan
tanggapan guru dan peserta didik serta

3602|
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika ISSN 2089-8703 (Print)
Volume 12, No. 4, 2023, 3599-3612 ISSN 2442-5419 (Online)

DOI: https://doi.org/10.24127/ajpm.v12i4.8172

sebagai dasar untuk mengetahui Untuk mengetahui apakah


kepraktisan E-Modul interaktif berbasis pembelajaran E-Modul interaktif
PBL yang dikembangkan. Setelah berbasis PBL meningkatkan kemam-
mendapatkan data kemudian dilakukan puan berpikir kritis matematis peserta
analisis dengan menggunakan rumus didik dibandingkan dengan modul
(2). (Dini, Nesri, Kristanto, & Sanata, pembelajaran tradisional, dilakukan
2020) : Independent Sample T-Test. Tujuan tes
∑ ini adalah untuk mengetahui ada atau

… (2)
tidaknya peningkatan.
Setelah didapatkan skor,
kemudian diinterpretasikan berdasarkan HASIL DAN PEMBAHASAN
kriteria pada Tabel 2. Model pengembangan ADDIE
digunakan untuk penelitian dan
Tabel 2. Kriteria kepraktisan e-modul pengembangan produk, dan berikut
Persentase Kriteria adalah gambaran hasil dari setiap
Sangat praktis tahapan pengembangan:
Praktis 1. Tahap Analisis
Kurang praktis Tujuan tahap analisis adalah
Tidak praktis mengumpulkan dan mengkaji data
Sangat tidak praktis
mengenai permasalahan dan kebutuhan
(Dini et al., 2020) dalam proses pembelajaran matematika.
Kegiatan analisis meliputi analisis
3. Uji Efektivitas E-Modul kebutuhan, analisis kurikulum, dan
Kemampuan untuk berpikir mate- analisis bahan ajar yang digunakan.
matis secara kritis diukur dengan indi- Data yang dianalisis diperoleh dari
kator memberikan penjelasan sederhana angket dan wawancara guru.
(Elementary clarification); membangun Berdasarkan hasil analisis, ditemukan
keterampilan dasar (Basic Support); bahwa sekolah telah menerapkan
membuat kesimpulan (Inference), dan kurikulum 2013. Selain itu, informasi
menggunakan strategi dan taktik yang dikumpulkan menunjukkan bahwa
(Strategies and tactics) (Sianturi, peserta didik kesulitan dengan
Sipayung, & Simorangkir, 2018). Untuk matematika. Hal ini karena guru tetap
mengetahui besar peningkatan, dihitung menjadi inti pembelajaran dan peserta
dengan menggunakan rumus (3) gain didik biasanya mengambil pendekatan
ternormalisasi yang dikemukakan oleh pasif. Karena proses belajar mengajar
Hake (1999). masih berpusat pada guru, kemampuan
… (3) berpikir kritis siswa dalam matematika
masih terbatas (Nurfitriyani et al., 2022;
Hasil perhitungan N-gain Ratnawati et al., 2020; Rismayanti et
kemudian dilakukan interpretasi al., 2022).
berdasarkan Tabel 3 (Meltzer, 2002). Guru menambahkan bahwa
ketidakmampuan peserta didik dalam
Tabel 3. Tafsiran nilai n-gain menjawab permasalahan matematika
Nilai N-gain Kategori dalam bentuk soal cerita merupakan
Tinggi salah satu unsur yang menghambat
Sedang kemampuan belajar matematika. Peserta
Rendah didik hanya dapat menjawab pertanyaan

| 3603
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika ISSN 2089-8703 (Print)
Volume 12, No. 4, 2023, 3599-3612 ISSN 2442-5419 (Online)

DOI: https://doi.org/10.24127/ajpm.v12i4.8172

yang sama yang telah dicontohkan berpikir kritis matematis dan penilaian
sebelumnya. Menurut Rizqiani et al. E-Modul. Tahap ini bertujuan untuk
(2023), Salah satu proses sistematis membuat dan memodifikasi E-Modul
yang diperlukan untuk memecahkan hingga siap untuk diuji cobakan.
masalah matematika adalah kemampuan E-Modul yang dikembangkan
untuk berpikir matematis secara kritis. selanjutnya diverifikasi oleh para ahli
Selain itu, dari wawancara ditemukan menggunakan instrumen yang telah
bahwa guru memerlukan akses terhadap dikembangkan sebelumnya. Validasi
sumber daya akses terbuka yang dapat ahli meliputi validasi ahli pendidikan,
menumbuhkan kemandirian dan ahli media, dan ahli materi dengan
keterlibatan peserta didik dalam proses masing-masing ahli berjumlah tiga
pembelajaran. Salah satu bahan ajar validator. Kegiatan validasi diperlukan
yang dapat dipelajari peserta didik untuk mendapatkan validasi dari para
secara mandiri dan membuat peserta ahli terhadap E-Modul yang
didik aktif adalah E-Modul (Fahmi et dikembangkan (Nindiasari et al., 2022).
al., 2022; Kusmaharti, 2022; Zakiyah, Validasi ahli pendidikan bertujuan
Purnomo, & Sugiyanti, 2019). Oleh untuk mengetahui kesesuaian antara
karena itu, sumber belajar berbasis tahapan PBL dengan E-Modul yang
masalah diperlukan untuk meningkat- dikembangkan. Hasil validasi oleh ahli
kan kapasitas berpikir kritis matematis pendidikan dengan perolehan skor
peserta didik. 85,12 % dengan kriteria termasuk
sangat valid. Validasi ahli media
2. Tahap Desain dilakukan dengan tujuan untuk
Pada tahap desain, E-Modul mengevaluasi ketepatan dan kesesuaian
dikembangkan berdasarkan sintaks elemen media pembelajaran dengan E-
pembelajaran dengan PBL. Pengelolaan Modul yang dibuat. Pada kriteria sangat
kelas, penelitian kelompok, orientasi valid, hasil validasi dari ahli media
masalah, serta analisis dan evaluasi memperoleh skor sebesar 80,42%.
solusi yang diusulkan semuanya Tujuan validasi ahli materi adalah untuk
merupakan bagian dari proses memastikan apakah fitur-fitur tertentu
pembelajaran PBL (Rosmilasari, Made, pada konten sudah akurat dan sesuai
& Doe, 2021). Sintaks E-Modul ini juga untuk E-Modul yang dikembangkan,
meliputi kegiatan yang bertujuan untuk serta apakah konten tersebut sesuai
menaikkan kemampuan peserta didik untuk indikator kemampuan berpikir
dalam berpikir kritis matematis sesuai kritis matematis. Hasil validasi oleh ahli
dengan indikator kemampuan berpikir materi mendapatkan skor 83,33%
kritis, yang meliputi: Strategies and termasuk kriteria sangat valid.
tactics (strategi dan taktik); Elementary Tahap berikutnya, dilakukan uji
clarification (memberikan panjelasan coba skala kecil untuk mengetahui
sederhana); Inference (Menyimpulkan), kepraktisan E-Modul yang
dan Basic Support (membangun dikembangkan. Uji kepraktisan ini
keterampilan dasar). melibatkan guru dan peserta didik. Hasil
uji kepraktisan oleh guru mendapatkan
3. Tahap Pengembangan skor 84,60% dan kepraktisan dari
Pada tahap pengembangan, peserta didik mendapatkan skor
meliputi pengembangan E-Modul yang 81,80%. Skor ini menunujukan bahwa
telah dirancang, penyusunan instrumen E-Modul termasuk praktis dalam

3604|
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika ISSN 2089-8703 (Print)
Volume 12, No. 4, 2023, 3599-3612 ISSN 2442-5419 (Online)

DOI: https://doi.org/10.24127/ajpm.v12i4.8172

penggunaannya. E-Modul yang praktis Hasil pretest dan postest


akan memudahkan pengguna untuk kemudian dilakukan uji N-gain dan uji
menggunakan dan membantu statistik. Uji gain ternormalisasi
memahami konten elektronik modul digunakan untuk mengetahui ada atau
serta meningkatkan hasil belajar peserta tidaknya peningkatan kemampuan
didik (Aspriyani & Suzana, 2020). untuk berpikir matematis secara kritis
peserta didik. Hasil uji N-gain diperoleh
4. Tahap implementasi skor 0,57 pada kelas eksperimen dan
Eksperimen skala besar dilakukan skor 0,29 pada kelas control. Hasil ini
pada fase ini, menggunakan hasil menunjukan peningkatan kemampuan
produk yang dikembangkan untuk berpikir kritis pada kategori sedang
meningkatkan pembelajaran. Peserta pada kelas eksperimen dan kategori
didik kelas VIII SMPN 25 Kota Serang rendah pada kelas kontrol.
menjadi subjek pelaksanaannya. Kelas Penentuan ada tidaknya perbedaan
eksperimen dan kelas kontrol signifikan antara dua kondisi sampel
merupakan dua kelas yang saat ini yang diuji digunakan uji independent
dilaksanakan. Kelas kontrol berfungsi sample t-test. Datanya homogen dan
sebagai kelas pembanding yang tersebar secara teratur, sehingga
memanfaatkan sumber daya kelas untuk memenuhi persyaratan pengujian. Tabel
kegiatan pembelajarannya, sedangkan 4 menampilkan hasil pengujian.
kelas eksperimen dikhususkan untuk
mengimplementasikan produk yang Tabel 4. Hasil Uji t
akan dikembangkan. Kelas Uji-t Sig.
Tujuan aplikasi ini adalah untuk Eksperimen
7,53 0,000
memastikan apakah E-modul interaktif Kontrol
berbasis PBL dapat meningkatkan
kemampuan berpikir kritis matematis Berdasarkan Tabel 4 diketahui
siswa dalam lingkungan kelas nilai sig 0,000 lebih kecil dari 0,05,
eksperimen dan kontrol. Peserta didik dengan demikian maka dapat
pertama-tama diberikan tes awal, yang disimpulkan bahwa terdapat perbedaan
sering disebut sebagai pretest, untuk kemampuan untuk berpikir matematis
menilai kemampuan berpikir kritis secara kritis yang signifikan antar
matematika awal mereka sebelum peserta didik yang mendapatkan
pengajaran. Selain itu, peserta didik di perlakuan dengan E-Modul interaktif
kelas kontrol mendapat pembelajaran berbasis PBL dengan peserta didik yang
standar, sedangkan peserta di kelas mendapatkan pembelajaran dengan
eksperimen mendapat pembelajaran modul biasa. Dari segi kemampuan
matematika berdasarkan langkah- berpikir kritis matematika, kelas
langkah pembelajaran PBL yang eksperimen juga memperoleh nilai rata-
disusun dalam E-Modul. Tes akhir yang rata lebih tinggi dibandingkan
disebut juga posttest diberikan kepada kelompok kontrol. Hal ini konsisten
peserta didik setelah mereka dengan temuan peneliti lain yang
menyelesaikan pembelajarannya dengan meneliti bagaimana PBL dapat
E-Modul berbasis PBL. Hal ini membantu peserta didik mengembang-
memungkinkan dilakukannya penilaian kan kapasitas berpikir kritis matematis-
seberapa besar peningkatan kemampuan nya (Prihono & Khasanah, 2020;
berpikir kritis matematis mereka. Ratnawati et al., 2020; Sarwastuti &

| 3605
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika ISSN 2089-8703 (Print)
Volume 12, No. 4, 2023, 3599-3612 ISSN 2442-5419 (Online)

DOI: https://doi.org/10.24127/ajpm.v12i4.8172

Purnomo, 2023). Senada dengan itu, Dalam kegiatan orientasi masalah,


Tobing et al. (2021) menyatakan bahwa peserta didik disajikan suatu masalah
pengunaan E-Modul dapat meningkat- kontekstual untuk dicermati dan
kan kemampuan berpikir tingkat tinggi, dipelajari oleh peserta didik untuk
termasuk berpikir kritis. Dalam E- mempraktikkan indikator Elementary
Modul PBL, masalah membuat peserta Clasification, tampilan E-Modul pada
didik fokus pada masalah dan mencari tahapan ini seperti pada Gambar 1.
solusi alternatif dalam menyelesaikan-
nya (Islahiyah et al., 2021a). Suparman
et al. (2022) menyatakan PBL
membantu orang belajar berpikir kritis,
yang berarti mereka dapat menganalisis,
memverifikasi, dan menunjukkan
bahwa informasi yang mereka kumpul-
kan benar. Dengan demikian, pemakai-
an E-Modul interaktif berbasis PBL Gambar 1. Tahapan Ayo Amati
berperan dalam peningkatan kemam-
puan untuk berpikir matematis secara Setelah peserta didik diberikan
kritis peserta didik. orientasi masalah, selanjutnya dilakukan
kegiatan pengorganisasian untuk
5. Tahap Evaluasi belajar. Peserta didik melakukan analisa
Setiap tahapan pengembangan terhadap masalah yang diberikan dan
E-Modul terdapat evaluasi. Evaluasi membuat rencana penyelesaian masalah
berbentuk arahan dan penyempurnaan berdasar-kan analisa yang telah
yang harus dilakukan agar mendapatkan dilakukan. Melalui tahapan ini, peserta
E-Modul yang valid, praktis dan efektif didik mempraktikkan indikator Basic
dalam menumbuhkan kemampuan Support dan Elementary Clarification.
berpikir matematis secara kritis. Secara Tahapan berikutnya, Pelajar memulai
keseluruhan, E-Modul yang dikembang- aktivitas inkuiri dalam kelompoknya.
kan sudah memenuhi kriteria valid, Peserta didik melakukan kegiatan
praktis, dan efektif. E-Modul interaktif diskusi untuk memecahkan masalah
dikembangkan dengan mengacu sintaks berdasarkan analisa dan perencanaan
model PBL, meliputi: orientasi masalah, yang dibuat sebelumnya. Pada tahapan
organisasi kelas, investigasi, perluasan ini peserta didik dilatih untuk
dan presentasi hasil investigasi, serta mengembangkan indikator Inference
analisis dan evaluasi pemecahan masa- dan indikator strategy and tactics.
lah yang telah dibuat. Sintaks dalam E- Tampilan E-Modul pada tahapan ini
Modul ini juga mencakup kegiatan ditampilkan pada Gambar 2.
untuk menumbuhkan kemampuan untuk
berpikir matematis secara kritis bagi
peserta didik selaras dengan indikator
keterampilan berpikir kritis yaitu:
Elementary clarification (membe-rikan
panjelasan sederhana); Basic support
(membangun keterampilan dasar); Infe-
rence (menyimpulkan); dan Strategies
and tactics (strategi dan taktik). Gambar 2. Tahapan Ayo Cari Tahu dan
Ayo Selidiki

3606|
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika ISSN 2089-8703 (Print)
Volume 12, No. 4, 2023, 3599-3612 ISSN 2442-5419 (Online)

DOI: https://doi.org/10.24127/ajpm.v12i4.8172

Setelah peserta didik melakukan kemampuan untuk berpikir matematis


kegiatan diskusi, selanjutnya peserta secara kritis peserta didik. Hal ini
didik diarahkan untuk menyajikan hasil sejalan dengan beberapa peneliti yang
penyelesaian masalah berdasarkan menyelidiki peningkatan peserta didik
aktivitas diskusi yang telah dilakukan, dalam kemampuan untuk berpikir
dan tanggapan dari kelompok lain. Pada matematis secara kritis dengan
tahapan ini peserta didik dilatih dalam menerapkan pembelajaran PBL
mengembangkan kemampuan untuk (Ratnawati et al., 2020; Sarwastuti &
berpikir matematis secara kritis pada Purnomo, 2023; Syahlan & Simamora,
indikator Basic Support, Inference , dan 2022). Sejalan dengan itu, Tobing et al.
Strategy and Tactics. Tampilan E- (2021) menyatakan bahwa penggunaan
Modul pada tahapan ini ditampilkan E-Modul dapat mendukung kemampuan
pada Gambar 3. berpikir tingkat tinggi, termasuk
pemikiran kritis. Dalam E-Modul PBL,
masalah membuat peserta didik fokus
pada masalah dan mencari solusi
alternatif (Islahiyah et al., 2021).
Suparman et al. (2022) menyatakan
PBL dapat membentuk diri berpikir
kritis sehingga mampu menganalisis,
memverifikasi, dan menjustifikasi
kebenaran informasi yang diperoleh.
Gambar 3. Tahapan Ayo Diskusi Oleh karena itu, kemampuan berpikir
Pada tahap terakhir, peserta didik matematis kritis peserta didik
melihat kembali mekanisme pemecahan ditingkatkan melalui penggunaan
masalah yang telah dibuat. Peserta didik E-Modul interaktif berbasis PBL.
diberikan refleksi atas jawaban yang
dibuat dan menyimpulkan proses KESIMPULAN DAN SARAN
pemecahan masalah atas pertanyaan Riset ini menghasilkan E-Modul
pada tahapan orientasi masalah. berbasis PBL untuk meningkatkan
Tampilan E-Modul pada tahapan ini kemampuan untuk berpikir matematis
ditampilkan pada Gambar 4. secara kritis termasuk valid, praktis dan
efektif dalam meningkatkan kemam-
puan untuk berpikir matematis secara
kritis peserta didik.Temuan lain yang
berarti, yaitu peningkatan kemampuan
untuk berpikir matematis secara kritis
dilihat dari indikator Elementary
clarification termasuk kategori tinggi
sedangkan indikator Basic Support,
Inference, serta Strategy and Tactics
Gambar 4. Tahapan Ayo Evaluasi termasuk kategori sedang.
Saran untuk riset selanjutnya,
Hasil penelitian yang telah Karakteristik E-Modul matematika pada
dipresentasikan menunjukkan bahwa studi ini mampu memberikan
E-Modul interaktif berbasis PBL rekomendasi untuk pengembangan
termasuk standar yang valid, praktis dan materi lainnya. Selain itu, pada kajian
efektif dalam meningkatkan

| 3607
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika ISSN 2089-8703 (Print)
Volume 12, No. 4, 2023, 3599-3612 ISSN 2442-5419 (Online)

DOI: https://doi.org/10.24127/ajpm.v12i4.8172

mengenai kemampuan untuk berpikir 1099–1111.


matematis secara kritis lebih Aulia, A., & Hardeli. (2022). Validity
memperhatikan pada indikator inference of E-Module Based on Problem
(menyimpulkan). Based Learning Integrated
Demonstration Video and Science
DAFTAR PUSTAKA Literacy. IJIS Edu : Indonesian
Al-Fanny, D., & Roesdiana, L. (2019). Journal of Integrated Science
Analisis Kemampuan Berpikir Education, 4(1), 2022–2067.
Kritis Dalam Menyelesaikan Soal Aulia, E. T., & Prahmana, R. C. I.
Materi Garis dan Sudut Pada Siswa (2022). Developing interactive e-
SMP. Journal Homepage, 769– module based on realistic
778. mathematics education approach
Andini, M. D., Syamsuri, S., Nindiasari, and mathematical literacy ability.
H., & Novaliyosi. (2021). Analisis Jurnal Elemen, 8(1), 231–249.
Kebutuhan Pengembangan E- https://doi.org/10.29408/jel.v8i1.45
Modul Berbasis Problem Based 69
Learning Pada Materi Peluang. Benyamin, B., Qohar, A., & Sulandra, I.
TIRTAMATH: Jurnal Penelitian M. (2021). Analisis Kemampuan
Dan Pengajaran Matematika, 3(2), Berpikir Kritis Siswa SMA Kelas
116–124. Retrieved from X Dalam Memecahkan Masalah
https://eprints.untirta.ac.id/7025/ SPLTV. Jurnal Cendekia : Jurnal
Anzani, V., & Juandi, D. (2022). Meta- Pendidikan Matematika, 5(2),
Analysis: The Effect of Problem- 909–922.
Based Learning Assisted https://doi.org/10.31004/cendekia.
GeoGebra Software on Students v5i2.574
Mathematic Ability. Jurnal Desty Sugiharti, S., Supriadi, N., &
Cendekia : Jurnal Pendidikan Andriani, S. (2019). Efektivitas
Matematika, 6(2), 1900–1907. Model Learning Cycle 7E
https://doi.org/10.31004/cendekia. Berbantuan E-Modul Untuk
v6i2.1425 Meningkatkan Kemampuan
Ardiansyah, K., Kurniati, D., Berpikir Kritis Peserta Didik Smp.
Trapsilasiwi, D., & Osman, S. AKSIOMA: Jurnal Program Studi
(2022). Truth-Seekers Students’ Pendidikan Matematika, 8(1), 41–
Critical Thinking Process in 48.
Solving Mathematics Problems https://doi.org/10.24127/ajpm.v8i1.
with Contradiction Information. 1573
Kreano, Jurnal Matematika Dini, F., Nesri, P., Kristanto, Y. D., &
Kreatif-Inovatif, 13(1), 1–13. Sanata, U. (2020). Pengembangan
https://doi.org/10.15294/kreano.v1 Modul Ajar Berbantuan Teknologi
3i1.33286 untuk Mengembangkan Kecakapan
Aspriyani, R., & Suzana, A. (2020). Abad 21 Siswa Pendidikan
Pengembangan E-Modul Interaktif Matematika , Universitas Sanata
Materi Persamaan Lingkaran Dharma Yogyakarta , Indonesia E-
Berbasis Realistic Mathematics mail : Abstrak PENDAHULUAN
Education Berbantuan Geogebra. Abad 21 memberikan banyak
AKSIOMA: Jurnal Program Studi peluang bagi dunia pendidikan
Pendidikan Matematika, 9(4), untuk be. Aksioma, 9(3), 480–492.

3608|
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika ISSN 2089-8703 (Print)
Volume 12, No. 4, 2023, 3599-3612 ISSN 2442-5419 (Online)

DOI: https://doi.org/10.24127/ajpm.v12i4.8172

Dwijayanti, I., & Nugroho, A. A. Islahiyah, I., Pujiastuti, H., & Mutaqin,
(2020). Meta-analysis: Effect of A. (2021). Pengembangan E-
problem approach and inquiry Modul Dengan Model
approach toward students’ Pembelajaran Berbasis Masalah
cathematical critical thinking skill Untuk Meningkatkan Kemampuan
over the past 4 years. Al-Jabar: Pemecahan Masalah Matematis
Jurnal Pendidikan Matematika, Siswa. AKSIOMA: Jurnal Program
11(1), 1–10. Retrieved from Studi Pendidikan Matematika,
http://ejournal.radenintan.ac.id/ind 10(4), 2107.
ex.php/al-jabar/article/view/4944 https://doi.org/10.24127/ajpm.v10i
Evendi, E., Al Kusaeri, A. K., Pardi, M. 4.3908
H. H., Sucipto, L., Bayani, F., & Iswantara, N., Murniarti, E., Nindiasari,
Prayogi, S. (2022). Assessing H., & Arini, I. (2023). Reviewing
students’ critical thinking skills the Effectiveness of Educational
viewed from cognitive style: Study Technologies in Enhancing
on implementation of problem- Student Learning Outcomes.
based e-learning model in International Journal Publishing
mathematics courses. Eurasia INFLUENCE: International
Journal of Mathematics, Science Journal of Science Review, 5(1),
and Technology Education, 18(7). 223–232.
https://doi.org/10.29333/ejmste/12 Kusmaharti, D. (2022). Self-regulated
161 learning-based digital module
Fahmi, S., Rahmawati, R. Y., & development to improve students’
Priwantoro, S. W. (2022). Two- critical thinking skills. Al-Jabar:
Variables Linear System: A Jurnal Pendidikan Matematika.
Smartphone-Based-E-Module with Retrieved from
a Realistic Mathematic Education http://ejournal.radenintan.ac.id/ind
Approach. Kreano, Jurnal ex.php/al-jabar/article/view/12756
Matematika Kreatif-Inovatif, 13(1), Meltzer, D. E. (2002). The relationship
55–66. between mathematics preparation
https://doi.org/10.15294/kreano.v1 and conceptual learning gains in
3i1.31661 physics: A possible ―hidden
Firdaus, A., Nisa, L. C., & Nadhifah, N. variable‖ in diagnostic pretest
(2019). Kemampuan Berpikir scores. American Journal of
Kritis Siswa pada Materi Barisan Physics, 70(12), 1259–1268.
dan Deret Berdasarkan Gaya https://doi.org/10.1119/1.1514215
Berpikir. Kreano, Jurnal Monteleone, C., Miller, J., & Warren, E.
Matematika Kreatif-Inovatif, 10(1), (2023). Conceptualising critical
68–77. mathematical thinking in young
https://doi.org/10.15294/kreano.v1 students. Mathematics Education
0i1.17822 Research Journal. Springer.
Hake, R. R. (1999). Analyzing Change https://doi.org/10.1007/s13394-
Gain Scores. American 023-00445-1
Educational Research Musa, L. A. D., Tanal, H. A. N., Munir,
Association’s Division N. P., & Hasmita. (2023).
Measurement and Research Efektivitas Buku Ajar Metode
Methodology, 1–4. Numerik Berbantuan Microsoft

| 3609
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika ISSN 2089-8703 (Print)
Volume 12, No. 4, 2023, 3599-3612 ISSN 2442-5419 (Online)

DOI: https://doi.org/10.24127/ajpm.v12i4.8172

Excel Pada Mahasiswa Pendidikan Pendidikan: Teori, Penelitian, Dan


Matematika. AKSIOMA: Jurnal Pengembangan, 3(2), 155–158.
Program Studi Pendidikan https://doi.org/10.17977/jptpp.v6i3
Matematika, 12(1), 689–696. .14579
Nindiasari, H., Fatah, A., & Madadina. Prihono, E. W., & Khasanah, F. (2020).
(2022). E-Module Interactive of Pengaruh Model Problem Based
Minimum Competency Learning Terhadap Kemampuan
Assessment: Development and Berpikir Kritis Matematis Siswa
Understanding for Mathematics Kelas Viii Smp. EDU-MAT:
Teachers. Jurnal Matematika Jurnal Pendidikan Matematika,
Kreatif-Inovatif, 13(2), 339–353. 8(1), 74–87.
Retrieved from https://doi.org/10.20527/edumat.v8
http://journal.unnes.ac.id/nju/index i1.7078
.php/kreano Pujiastuti, H., Ayatullah, F., & Haryadi,
Nugraha, T., & Suparman, S. (2021). R. (2019). The Influence of Inquiry
Heterogeneity of Indonesian Learning Model towards Students’
primary school students’ Mathematical Critical Thinking
mathematical critical thinking Ability. UNNES Journal of
skills through problem-based Mathematics Education, 8(3), 216–
learning: A meta-analysis. Al- 223. https://doi.org/10.15294/ujme.
Jabar : Jurnal Pendidikan Rachmantika, A. R., & Wardono.
Matematika, 12(2), 315–328. (2019). Peran Kemampuan
https://doi.org/10.24042/ajpm.v12i Berpikir Kritis Siswa Pada
2.9645 Pembelajaran Matematika Dengan
Nurfitriyani, Makki, M., & Husniati. Pemecahan Masalah. Prosiding
(2022). Analisis Kemampuan Seminar Nasional Matematika,
Berpikir Kritis Pada Mata 2(1), 441.
Pelajaran Matematika: Studi Rahardhian, A. (2022). Kajian
Pembelajaran Menggunakan Kemampuan Berpikir Kritis
Model Problem Based Learning (Critical Thinking Skill) Dari
(PBL). Journal of Classroom Sudut Pandang Filsafat. Jurnal
Action Research, 4(2). Filsafat Indonesia, 5(2), 87–94.
https://doi.org/10.29303/jcar.v4i3.1 Retrieved from
845 https://ejournal.undiksha.ac.id/inde
Nurhandayani, E. F., Mulyono, D., & x.php/JFI/article/view/42092%0Ah
Yanto, Y. (2022). Pengembangan ttps://ejournal.undiksha.ac.id/index
E-Modul Matematika Materi .php/JFI/article/download/42092/2
Barisan dan Deret dengan 2276
Pendekatan Problem Based Ramadanti, F., Mutaqin, A., &
Learning (PBL) Kelas XI SMA. Hendrayana, A. (2021).
Jurnal Pendidikan Matematika Pengembangan E-Modul
(Judika Education), 5(2), 126–137. Matematika Berbasis PBL
https://doi.org/10.31539/judika.v5i (Problem Based Learning) pada
2.4588 Materi Penyajian Data untuk Siswa
Nuryanti, L., Zubaidah, S., & Diantoro, SMP. Jurnal Cendekia : Jurnal
M. (2021). Analisis Kemampuan Pendidikan Matematika, 5(3),
Berpikir Kritis Siswa SMP. Jurnal 2733–2745.

3610|
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika ISSN 2089-8703 (Print)
Volume 12, No. 4, 2023, 3599-3612 ISSN 2442-5419 (Online)

DOI: https://doi.org/10.24127/ajpm.v12i4.8172

https://doi.org/10.31004/cendekia. Matematika Siswa Melalui Model


v5i3.759 Pembelajaran Kooperatif Tipe
Ratnawati, D., Handayani, I., & Hadi, Think Pair Share. AKSIOMA:
W. (2020). Pengaruh Model Jurnal Program Studi Pendidikan
Pembelajaran PBL Berbantu Matematika, 11(1), 504.
Question Card terhadap https://doi.org/10.24127/ajpm.v11i
Kemampuan Berpikir Kritis 1.4408
Matematis Siswa SMP The Rosdiana, R., Raupu, S., & Hilma, H.
Influence of PBL Model Assisted (2022). Pengembangan Buku Saku
by Question Card toward Digital Berbasis Stem Pada Materi
Mathematic Critical Thinking in Bangun Ruang Sisi Datar.
JHS. Jurnal Pendidikan AKSIOMA: Jurnal Program Studi
Matematika, 10(01), 46. Pendidikan Matematika, 11(3),
Rismayanti, T. A., Anriani, N., & 1818.
Sukirwan, S. (2022). Deskripsi https://doi.org/10.24127/ajpm.v11i
Kebutuhan E-Modul Berbantuan 3.5664
Smartphone Untuk Meningkatkan Rosmilasari, A. R., Made, D., & Doe,
Kemampuan Berpikir Kritis D. P. (2021). Design and
Matematis Siswa Smp. Wilangan: Implementation of Online Problem
Jurnal Inovasi Dan Riset Based Learning (PBL) Assisted by
Pendidikan Matematika, 3(3), 203. Innovative Media to Improve
https://doi.org/10.56704/jirpm.v3i3 Elementary School Student
.13292 Learning Outcomes. Journal of
Ristiningsih, R., Karimah, S., & ’Adna, Education Technology, 4(4), 456.
S. F. (2021). Penerapan Model https://doi.org/10.23887/jet.v5i1.29
Pembelajaran Problem Based 929
Learning Berbasis Rme Berbantu Sarwastuti, H. T., & Purnomo, Y. W.
E-Modul Untuk Meningkatkan (2023). Pengaruh Problem Based
Kemampuan Pemecahan Masalah Learning Terhadap Keterampilan
Matematika Siswa Kelas Viii. Berpikir Kritis Matematika Materi
Jurnal Pendidikan Matematika Lingkaran. AKSIOMA: Jurnal
Undiksha, 12(1), 49–57. Program Studi Pendidikan
https://doi.org/10.23887/jjpm.v12i Matematika, 12(1), 473.
1.33280 https://doi.org/10.24127/ajpm.v12i
Rizqiani, A. S., Sridana, N., Junaidi, J., 1.6172
& Kurniati, N. (2023). Analisis Sianturi, A., Sipayung, T. N., &
Kemampuan Pemecahan Masalah Simorangkir, F. M. A. (2018).
Matematis dalam Menyelesaikan Pengaruh Model Problem Based
Soal Cerita Ditinjau dari Learning (PBL) Terhadap
Kemampuan Berpikir Kritis Siswa. Kemampuan Berpikir Kritis
Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan, Matematis Siswa SMPN 5 Sumbul.
8(1), 232–239. UNION: Jurnal Ilmiah Pendidikan
https://doi.org/10.29303/jipp.v8i1. Matematika, 6(1), 29–42.
1138 https://doi.org/10.30738/.v6i1.2082
Rohani, R., Ahmad, M., Lubis, I. S., & Suparman, Juandi, D., Martadiputra, B.
Nasution, D. P. (2022). A. P., Badawi, A., Susanti, N., &
Kemampuan Berpikir Kritis Yunitaf. (2022). Cultivating

| 3611
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika ISSN 2089-8703 (Print)
Volume 12, No. 4, 2023, 3599-3612 ISSN 2442-5419 (Online)

DOI: https://doi.org/10.24127/ajpm.v12i4.8172

secondary school students ’ Physics: Conference Series,


mathematical critical thinking 1188(1), 0–8.
skills using technology-assisted https://doi.org/10.1088/1742-
problem-based learning : A meta- 6596/1188/1/012052
analysis. AIP Conference Yuliani, A., Kusumah, Y. S., & Dahlan,
Proceedings, 2468(December). J. A. (2021). Critical Thinking:
https://doi.org/10.1063/5.0102422 How is it Developed with the
Suparman, S., Juandi, D., & Experiential Learning Model in
Martadiputra, B. A. P. (2021). Junior High School Students? Al-
Does Treatment Duration of Jabar : Jurnal Pendidikan
Problem-Based Learning Moderate Matematika, 12(1), 175–184.
Heterogeneity of Students’ https://doi.org/10.24042/ajpm.v12i
Mathematical Critical Thinking 1.8857
Skills? A Meta-Analysis. Eduma : Zakiyah, H., Purnomo, D., & Sugiyanti,
Mathematics Education Learning S. (2019). Pengembangan E-modul
and Teaching, 10(2), 206. dengan Pendekatan Kontekstual
https://doi.org/10.24235/eduma.v1 pada Materi Bilangan Bulat SMP
0i2.8958 Kelas VII. Imajiner: Jurnal
Supena, I., Darmuki, A., & Hariyadi, A. Matematika Dan Pendidikan
(2021). The influence of 4C Matematika, 1(6), 287–293.
(constructive, critical, creativity, https://doi.org/10.26877/imajiner.v
collaborative) learning model on 1i6.4855
students’ learning outcomes.
International Journal of
Instruction, 14(3), 873–892.
https://doi.org/10.29333/iji.2021.1
4351a
Syahlan, & Simamora, R. (2022).
Improve Students’ Mathematical
Critical Thinking Skills: Using
Models For Problem-Based
Learning. AKSIOMA: Jurnal
Program Studi Pendidikan
Matematika, 11(July), 1–23.
Tobing, H. E. L., Somakim, S., &
Susanti, E. (2021). Development of
E-Module Based on HOTS
Questions on Distance Material for
High School Students. Jurnal
Pendidikan Matematika, 16(1), 1–
14.
https://doi.org/10.22342/jpm.16.1.
14694.1-14
Widyastuti, E., & Susiana. (2019).
Using the ADDIE model to
develop learning material for
actuarial mathematics. Journal of

3612|

Anda mungkin juga menyukai