Iptekni

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

“ IPTEKNI DALAM ISLAM“

Nama : Khairin Nisya Syaiful

NIM : 22018040

Sesi : 202211280464

Dosen Pengampu : Dr. Muhammad Zein Mahmud, Lc., MA

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

PRODI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS

2022
Kata Pengantar

Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat

limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini tepat pada

waktunya. Makalah ini membahas tentang “IPTEKNI dalam Islam”, mata kuliah Pendidikan

Agama. Berbagai informasi dan referensi telah saya baca guna menunjang penulisan

makalah yang lebih mendalam.

Didalam makalah ini saya selaku penyusun hanya sebatas ilmu yang bisa saya sajikan

dengan judul “IPTEKNI dalam Islam“. Dimana didalam makalah ini ada beberapa hal yang

bisa kita pelajari khususnya untuk menambah ilmu bagi mahasiswa. Disadari bahwa saya

tidak akan pernah bisa menyusun makalah ini , tanpa ada kerjasama yang baik dari berbagai

pihak terkait. 

Padang, 05 Desember 2022

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar...........................................................................................................................ii

DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii

BAB I.........................................................................................................................................1

PENDAHULUAN.....................................................................................................................1

1.1 Latar Belakang..................................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................2

1.3 Tujuan...............................................................................................................................2

1.4 Manfaat.............................................................................................................................2

BAB II.......................................................................................................................................3

PEMBAHASAN.......................................................................................................................3

2.1 Pengertian IPTEKNI dalam Islam....................................................................................3

2.2 Dalil Al-Quran yang berkaitan dengan IPTEKNI dalam Islam.......................................6

2.3 Hadits yang berkaitan dengan IPTEKNI dalam Islam...................................................11

BAB III....................................................................................................................................13

KESIMPULAN.......................................................................................................................13

3.1 Kesimpulan..................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................14

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan IPTEKNI pada zaman ini semakin terasa pesat serta dibutuhkan oleh umat

manusia. Perkembangan IPTEKNI artinya hasil dari segala langkah serta pemikiran buat

memperluas, memperdalam, serta mengembangkan IPTEKNI. Manusia zaman sekarang

sudah sangat bergantung pada produk-produk IPTEKNI. Tidak bisa dibayangkan manusia

modern hidup tanpa memakai produk-produk IPTEKNI. Kebutuhan kehidupan sehari-hari

manusia modern, mulai dari makan, minum, tidur, tempat tinggal , kawasan bekerja, indera-

alat transportasi, hingga alat-indera komunikasi, alat-alat hiburan,kesehatan dan seluruh

aspek kehidupan manusia tidak terlepas asal produk IPTEKNI

Kita mengakui bahwa IPTEKNI memang telah menjadi peranan penting dalam

pembangunan peradaban material manusia. Penemuan-penemuan IPTEKNI sudah

memberikan berbagai kemudahan untuk manusia. Dan Islam berperan penting dalam

perkembangan IPTEKNI, bahwa Syariah Islam wajib dijadikan acuan dalam pemanfaatan

IPTEKNI. Ketentuan halal-haram (aturan-hukum syariah Islam) harus dijadikan acuan dalam

pemanfaatan IPTEKNI, bagaimana pun juga bentuknya. IPTEKNI yang diperbolehkan untuk

dimanfaatkan adalah yang telah dihalalkan oleh syariah Islam. Sedangkan IPTEKNI yang

tidak boleh dimanfaatkan ialah yang telah diharamkan syariah Islam. Dengan IPTEKNI

dalam Islam, kita perlu berbagi potensi dan memanfaatkan sumber daya alam dengan tetap

berpegang teguh pada al-Qur’an serta As-Sunnah sebagai rasa syukur kita terhadap asal daya

alam yang beranekaragam diciptakan buat kita semua.

1
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan IPTEKNI dalam Islam

2. Apa saja dalil Al-Quran yang berkaitan dengan IPTEKNI dalam Islam

3. Apa saja Hadits yang berkaitan dengan IPTEKNI dalam Islam

1.3 Tujuan

1. Agar Mahasiswa mengetahui apa yang dimaksud dengan IPTEKNI dalam Islam

2. Agar Mahasiswa mengetahui apa saja dalil Al-Quran yang berkaitan dengan

IPTEKNI dalam Islam

3. Agar Mahasiswa mengetahui apa saja Hadits yang berkaitan dengan IPTEKNI

dalam Islam

1.4 Manfaat

1. Mahasiswa lebih mengetahui apa yang dimaksud dengan IPTEKNI dalam Islam

2. Mahasiswa lebih mengetahui apa saja dalil Al-Quran yang berkaitan dengan

IPTEKNI dalam Islam

3. Mahasiswa lebih mengetahui apa saja Hadits yang berkaitan dengan IPTEKNI

dalam Islam.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian IPTEKNI dalam Islam

IPTEK

Pengertian IPTEK sebagai singkatan dari Ilmu Pengetahuan erat kaitannya dengan

teknologi. Dari sudut pandang filsafat ilmu, ilmu dan pengetahuan memiliki arti yang sangat

berbeda. Ilmu adalah pengetahuan informasi yang telah diklasifikasikan, disistematisasikan

dan ditafsirkan untuk menghasilkan kebenaran objektif dan kebenarannya telah diuji secara

ilmiah, sedangkan pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui manusia baik melalui

panca indera, intuisi, pengalaman atau intuisi. Jadi, ilmu pengetahuan adalah kumpulan

pengetahuan manusia yang dikumpulkan melalui proses penelitian, yang dapat dibenarkan

dan diterima oleh akal.

Teknologi adalah pengembangan dan penerapan alat, mesin, bahan, dan proses yang

membantu orang memecahkan masalah mereka. Teknologi didasarkan pada sains untuk

mempermudah pekerjaan manusia. Kata teknologi sering menggambarkan penemuan dan alat

yang menggunakan prinsip dan proses ilmiah yang baru ditemukan.

Dalam pemikiran Islam ada dua sumber ilmu, yaitu akal dan wahyu. Keduanya tidak

bisa dikontraskan. Manusia diberi kebebasan untuk mengembangkan pemikirannya

berdasarkan tuntunan Al-Qur'an dan Sunnah Nabi. Berdasarkan hal tersebut pemikiran Islam

memiliki ilmu yang bersifat abadi, tingkat kebenarannya mutlak karena bersumber dari Allah.

Ada juga pengetahuan yang bersifat perolehan, derajat kebenarannya relatif karena berasal

dari akal manusia. Islam adalah agama yang selaras dengan fitrah manusia, tidak hanya

mendorong umatnya dengan syariatnya untuk mempelajari ilmu pengetahuan dan teknologi

3
kemudian mengembangkan dan membangun peradaban, tetapi bahkan menata umatnya ke

arah tersebut untuk bekerja baik demi keselamatan dan keselamatan di dunia ini maupun di

akhirat.

Ilmu Pengetahuan sangat penting dalam kehidupan. Nabi pernah bersabda bahwa

untuk hidup bahagia di dunia manusia butuh ilmu, dan untuk hidup bahagia di akhirat,

manusia juga butuh ilmu. Untuk bahagia di dunia ini dan di akhirat, manusia juga

membutuhkan ilmu. Maka kita harus mencari ilmu, ilmu yang baik demi keselamatan dunia,

terutama ilmu yang akan membawa kebahagiaan dunia akhirat. Atas dasar ini, Islam

menuntut pengejaran ilmu.

"Tuntutlah ilmu dari buaian hingga ke liang lahat"

Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi bisa dirasakan setiap hari.

Banyak hasil perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang di luar imajinasi manusia

telah menjadi kebutuhan sehari-hari masyarakat. Sebagai contoh: Dulu dalam penyampaian

pesan yang biasanya memakan waktu berbulan-bulan, kini sampai ke tujuan dalam hitungan

detik, bahkan (hampir) bersamaan, menggunakan telepon, ponsel, dan internet.

Dengan bantuan televisi, satelit, dan alat komunikasi canggih lainnya, umat manusia

dapat merasakan peristiwa secara bersamaan di satu tempat di permukaan bumi atau di ruang

angkasa dekat permukaan bumi. Selain komunikasi, perkembangan di bidang lain seperti

material, transportasi, peralatan rumah tangga, bioteknologi, kedokteran dan lain-lain

mengalami kemajuan pesat. Kita menyadari bahwa sains dan teknologi memang memainkan

peran penting dalam pengembangan material manusia atau peradaban ekstraterestrial.

4
SENI

Seni adalah hasil ekspresi akal dan jiwa manusia dengan segala prosesnya. Seni

adalah manifestasi dari jiwa manusia. Hasil ekspresi jiwa berkembang menjadi bagian dari

kebudayaan manusia. Seni identik dengan keindahan. Kecantikan sejati sama dengan

kebenaran. Keduanya memiliki nilai yang sama yaitu keabadian. Seni mempunyai daya tarik

yang selalu bertambah bagi orang-orang yang kematangan jiwanya terus bertambah.

Seni yang lepas dari nilai-nilai ketuhanan tidak akan bertahan selamanya, karena

nafsu adalah ukuran, bukan akal dan pengertian. Pandangan Islam tentang seni Seni

merupakan ekspresi keindahan. Dan keindahan adalah salah satu kualitas yang dikaitkan

Tuhan dengan penciptaan alam semesta. Melalui pena Al-Qur'annya, Tuhan mengajak

manusia untuk merenungkan seluruh alam semesta dengan segala keselarasan dan

keindahannya.

INTEGRASI IMAN, ILMU ENGETAHUAN, TEKNOLOGI DAN SENI

Dalam pandangan Islam, terdapat hubungan yang harmonis dan dinamis antara

agama, ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, yang terintegrasi dalam suatu sistem yang

disebut Dienul Islam. Ini mengandung tiga unsur utama, yaitu Aqidah, Syariah dan Moralitas,

yaitu. keimanan, ilmu dan amal saleh. Sebagaimana yang tercantum dalam Al-Qur'an surat

Ibrahim/14: ayat 24-25 yang menganalogikan bangunan Dienul Islam sebagai pohon yang

baik, iman diidentikkan dengan akar pohon yang menopang pembelaan ajaran Islam.

Ilmu diidentikkan dengan batang pohon yang menghasilkan cabang-cabang ilmu.

Meskipun sedekah seperti buah pohon identik dengan teknologi dan seni, namun

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi selain iman dan taqwa tidak layak disembah

dan tidak bermanfaat bagi kemanusiaan dan lingkungan alam, bahkan dapat merusak

5
kehidupan seseorang. Ilmu yang dikembangkan atas dasar keimanan dan ketaqwaan kepada

Allah menjamin kemanfaatan bagi kehidupan manusia, termasuk lingkungannya.

2.2 Dalil Al-Quran yang berkaitan dengan IPTEKNI dalam Islam

1. Q.S Ibrahim ayat 24-25

‫ت َّوفَ ۡر ُعهَا‬ ۡ َ‫ب هّٰللا ُ َمثَاًل َكلِ َمةً طَيِّبَةً َك َش َج َر ٍة طَيِّبَ ٍة ا‬


ٌ ِ‫صلُهَا ثَاب‬ َ ‫ض َر‬ َ ‫اَلَمۡ تَ َر َك ۡي‬
َ ‫ف‬
٢٤ ‫فِى ال َّس َمٓا ۙ ِء‬
‫هّٰللا‬ ۡ َ‫تُ ۡؤتِ ۡۤى اُ ُكلَهَا ُك َّل ِح ۡي ۢ ٍن بِاِ ۡذ ِن َربِّهَاؕ َوي‬
‫اس لَ َعلَّهُمۡ يَتَ َذ َّكر ُۡو َن‬ َ َ‫ض ِربُ ُ ااۡل َمۡ ث‬
ِ َّ‫ال لِلن‬
٢٥
Artinya : “Tidakkah kamu memperhatikan bagaimana Allah telah membuat

perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya kuat dan

cabangnya (menjulang) ke langit,(pohon) itu menghasilkan buahnya pada setiap

waktu dengan seizin Tuhannya. Dan Allah membuat perumpamaan itu untuk manusia

agar mereka selalu ingat”

Ayat di atas menganalogikan bangunan Dienul Islam bagaikan sebatang pohon yang

baik, iman diidentikkan dengan akar dari sebuah pohon yang menopang tegaknya ajaran

Islam. Ilmu diidentikkan dengan batang pohon yang mengeluarkan dahan-dahan/ cabang-

cabang ilmu pengetahuan. Sedangkan amal ibarat buah dari pohon itu identik dengan

teknologi dan seni.

6
2. Q.S Al-Mujadalah ayat 11

‫ح هّٰللا ُ لَ ُك ۚ ْم َواِ َذا‬ ِ ِ‫يٰٓاَيُّهَا الَّ ِذي َْن ٰا َمنُ ْٓوا اِ َذا قِي َْل لَ ُك ْم تَفَ َّسح ُْوا فِى ْال َم ٰجل‬
ِ ‫س فَا ْف َسح ُْوا يَ ْف َس‬

ٍ ۗ ‫قِي َْل ا ْن ُش ُز ْوا فَا ْن ُش ُز ْوا يَرْ فَ ِع هّٰللا ُ الَّ ِذي َْن ٰا َمنُ ْوا ِم ْن ُك ۙ ْم َوالَّ ِذي َْن اُ ْوتُوا ْال ِع ْل َم َد َر ٰج‬
‫ت‬

‫– َوهّٰللا ُ بِ َما تَ ْع َملُ ْو َن َخبِ ْي ٌر‬

Artinya : "Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu,

"Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis, maka lapangkanlah, niscaya Allah

akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan, "Berdirilah kamu,"

maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang

beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah

Mahateliti apa yang kamu kerjakan."

Ayat ini menjelaskan tentang Allah yang menjanjikan akan mengangkat derajat

orang-orang yang beriman dan berilmu. Derajat yang diberikan Allah berupa kemuliaan

pangkat, kedudukan, jabatan, harta dan kelapangan hidup. Jika manusia ingin mendapatkan

derajat yang tinggi dari Allah, manusia harus berupaya semaksimal mungkin meningkatkan

kualitas keimanan dan keilmuannya dengan keikhlasan dan hanya untuk mencari ridha Allah

semata.

3. Q.S Az-Zumar

۟ ُ‫ون ۗ نَّما يَتَ َذ َّك ُر ُأ ۟ول‬


ِ َ‫وا ٱَأْل ْل ٰب‬ َ ‫ون َوٱلَّ ِذ‬ َ ‫قُلْ هَلْ يَ ْستَ ِوى ٱلَّ ِذ‬
‫ب‬ َ ‫ين اَل يَ ْعلَ ُم َ ِإ‬ َ ‫ين يَ ْعلَ ُم‬
Artinya : "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang

yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima

pelajaran."

7
4. Q.S Al-Alaq ayat 1-5

َ ۚ َ‫اِ ْق َرْأ بِاس ِْم َرب َِّك الَّ ِذيْ َخل‬


‫ق‬
ٍ ۚ َ‫ان ِم ْن َعل‬
‫ق‬ َ ‫ق ااْل ِ ْن َس‬َ َ‫َخل‬
‫اِ ْق َرْأ َو َرب َُّك ااْل َ ْك َر ۙ ُم‬
‫الَّ ِذيْ َعلَّ َم بِ ْالقَلَ ۙ ِم‬
‫ان َما لَ ْم يَ ْعلَ ۗ ْم‬ َ ‫َعلَّ َم ااْل ِ ْن َس‬
Artinya : “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan.

Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah

Yang Mahamulia. Yang mengajar (manusia) dengan pena. Dia mengajarkan

manusia apa yang tidak diketahuinya.”

Kata “iqra” terambil dari kata qara‟a yang makna asalnya adalah “menghimpun,

menelaah, mendalami, meneliti, mengetahui ciri sesuatu dan membaca baik teks tertulis

maupun tidak” (M. Quraish Sihab, 1996: 433). Maka salah satu kunci pokok lahir dan

perkembangannya Ilmu pengetahuan adalah membaca ayat Allah, baik yang tersurat

(qur’aiyah) maupun yang tersirat (kauniyah).

5. Q.S Al-Ghasyiyah ayat 17-20

ْ َ‫ْف ُخلِق‬
‫ت‬ َ ‫َأفَاَل يَنظُر‬
َ ‫ُون ِإلَى اِإْل بِ ِل َكي‬
‫ت‬ْ ‫ْف ُرفِ َع‬
َ ‫َوِإلَى ال َّس َما ِء َكي‬
ْ َ ‫صب‬
‫ت‬ ِ ُ‫ْف ن‬ ±ِ َ‫َوِإلَى ْال ِجب‬
َ ‫ال َكي‬
ْ ‫ُط َح‬
‫ت‬ ِ ْ‫َوِإلَى اَأْلر‬
َ ‫ض َكي‬
ِ ‫ْف س‬
Artinya : “Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana ia

diciptakan? Dan kepada langit, bagaimana ia ditinggikan? Dan kepada gunung-gunung

bagaimana ia ditegakkan? Dan kepada bumi bagaimana ia dihamparkan?”

8
Ayat ini mengandung isyarat dan perintah agar manusia memperhatikan serta

mempelajari unta, langit, gunung, dan bumi agar sampai kepada pengetahuan ciptaan Tuhan

itu. Perintah tersebut dengan menggunakan kata yanzhuru yang mengandung pengertian

nazhar yang berarti penglihatan diserati daya fikir atau nalar. Karena pengetahuan itu

berkembang melalui penalaran ilmiah yang dikenal dengan metode dedukatif dan induktif.

6. Q.S Al-Baqarah ayat 31


ٰۤ ْ
‫ال اَ ۢ ْنبِـ ُْٔونِ ْي بِا َ ْس َم ۤا ِء ٰهُٓؤاَل ۤ ِء‬َ ‫ق‬َ ‫ف‬ ‫ة‬ َ
‫ك‬ ‫ى‬ ‫ل‬ َ ‫َو َعلَّ َم ٰا َد َم ااْل َ ْس َم ۤا َء ُكلَّهَا ثُ َّم َع َر‬
َ ِ ِٕ ‫ضهُ ْم َعلَى ال َم‬

ٰ ‫اِ ْن ُك ْنتُ ْم‬


‫ص ِدقِي َْن‬

Artinya : “Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda)

seluruhnya, kemudia menggemukkan kepada para Malaikat lalu berfirman:

“sebutkanlah kepadaku nama benda-benda itu jika kamu memang orang-orang yang

benar”

Menurut mufasir Al-Maragi (2001: 50), ynag dimaksud nama-nama (asma) di dalam

ayat ini adalah sifat-sifat khusus atau karakteristik dan jenis-jenis ciptaan Tuhan, yang

dengan itu dapat diketahui korelasi yang signifikan antara benda dan sifat-sifatnya.

7. Q.S Al-Baqarah ayat 164

‫ك ٱلَّتِي تَ ۡج ِري فِي‬ ±ِ ‫ار َو ۡٱلفُ ۡل‬ ِ َ‫ٱختِ ٰل‬


ِ َ‫ف ٱلَّ ۡي ِل َوٱلنَّه‬ ۡ ‫ض َو‬ ِ ‫ت َوٱَأۡل ۡر‬ِ ‫ق ٱل َّس ٰ َم ٰ َو‬ ۡ
ِ ‫ِإ َّن فِي َخل‬
َ ‫نز َل ٱهَّلل ُ ِم َن ٱل َّس َمٓا ِء ِمن َّم ٖٓاء فََأ ۡحيَا بِ ِه ٱَأۡل ۡر‬
‫ض بَ ۡع َد‬ َ َّ‫ۡٱلبَ ۡح ِر بِ َما يَنفَ ُع ٱلن‬
َ ‫اس َو َمٓا َأ‬
‫ب ۡٱل ُم َس َّخ ِر بَ ۡي َن ٱل َّس َمٓا ِء‬ ِ َ‫يف ٱلرِّ ٰي‬
ِ ‫ح َوٱلس ََّحا‬ َّ َ‫َم ۡوتِهَا َوب‬
ۡ َ‫ث فِيهَا ِمن ُكلِّ َدٓاب َّٖة َوت‬
ِ ‫ص ِر‬
‫ون‬َ ُ‫ت لِّقَ ۡو ٖم يَ ۡعقِل‬ٖ َ‫ض أَل ٓ ٰي‬
ِ ‫َوٱَأۡل ۡر‬
Artinya: “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya

malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi

9
manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia

hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis

hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi;

sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang

memikirkan”

8. Q.S Al-HAdid ayat 25

‫ان لِيَقُو َم ٱلنَّاسُ بِ ۡٱلقِ ۡس ِۖط‬ َ ‫ب َو ۡٱل ِم‬


َ ‫يز‬ َ َ‫نز ۡلنَا َم َعهُ ُم ۡٱل ِك ٰت‬
َ ‫ت َوَأ‬ِ َ‫لَقَ ۡد َأ ۡر َس ۡلنَا ُر ُسلَنَا بِ ۡٱلبَيِّ ٰن‬
ُ ‫اس َولِيَ ۡعلَ َم ٱهَّلل ُ َمن يَن‬
ُ‫ص ُرهۥُ َو ُر ُسلَ ۥه‬ ٰ
ِ َّ‫يد َو َمنَفِ ُع لِلن‬ٞ ‫س َش ِد‬ ٞ ‫نز ۡلنَا ۡٱل َح ِدي َد فِي ِه بَ ۡأ‬ َ ‫َوَأ‬
ِ ۚ ‫بِ ۡٱل َغ ۡي‬
ٞ ‫ب ِإ َّن ٱهَّلل َ قَ ِويٌّ َع ِز‬
‫يز‬
Artinya: “ Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan

membawa bukti-bukti yang nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka Al Kitab

dan neraca (keadilan) supaya manusia dapat melaksanakan keadilan. Dan Kami

ciptakan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi

manusia, (supaya mereka mempergunakan besi itu) dan supaya Allah mengetahui

siapa yang menolong (agama)Nya dan rasul-rasul-Nya padahal Allah tidak

dilihatnya. Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa”

9. Q.S Yunus ayat 101

‫ات َوالنُّ ُذ ُر َع ْن قَ ْو ٍم اَل‬ ِ ْ‫ت َواَأْلر‬


ُ َ‫ض ۚ َو َما تُ ْغنِي اآْل ي‬ َ ‫قُ ِل ا ْنظُرُوا َما َذا فِي ال َّس َم‬
ِ ‫اوا‬

َ ُ‫يُْؤ ِمن‬
‫ون‬

Artinya: Katakanlah: "Perhatikanlah apa yang ada di langit dan di bumi.

Tidaklah bermanfaat tanda kekuasaan Allah dan rasul-rasul yang memberi

peringatan bagi orang-orang yang tidak beriman"

10
2.3 Hadits yang berkaitan dengan IPTEKNI dalam Islam

1. H.R. Muslim dari Abu Hurairah

“Barang siapa yang menempuh jalan untuk mendapatkan ilmu, Allah akan

memudahkan baginya jalan menuju surga”.

2. H.R. Turmizi

“Keutamaan orang berilmu atas ahli ibadah seperti keutamaan bulan atas

seluruh bintang-bintang. Sesungguhnya ulama adalah pewaris para nabi dan

sesungguhnya para nabi tidak mewariskan dinar dan dirham, mereka hanya

mewariskan ilmu. Maka barang siapa mengambilnya peganglah dengan teguh”

3. H.R. Ibnu Majah dari Anas bin Malik

“mencari ilmu (belajar) adalah wajib atas setiap orang Islam (muslim)”

4. H.R. Bukhari dari Ibnu Umar

“Sesungguhny Allah tidak akan mencabut ilmu dengan sekali cabut dari hamba-

Nya melainkan dia akan mencabutnya dengan mengambil ulama (orang-orang

berilmu) sehingga tidak tersisa lagi seorang yang alin, manusia akan mengambil

orang-orang bodoh (tak berilmu) menjadi pemimpin, maka mereka (orang-orang

bodoh) itu akn ditanya (tentang suatu masalah), maka mereka akan mengeluarkan

fatwa tanpa berdasarkan ilmu, maka mereka telah tersesat dan menyesatkan”.

5. H.R. Muslim

Rasul bersabda: “ Sesungguhnya Allah itu maha Indah, dan menyukai keindahan.

Kesombongan itu adalah menantang kebenaran dan meremehkan orang lain”.

6. H.R. Abu Dawud

“Dari al-Barra bin „Azib, katanya Rasulullah SAW bersabda: “Hiaslah AlQuran

itu dengan suaramu (yang indah)”

7. H.R. Muslim dari Abu Hurairah, CD Al-Hadis al-Syarif no. 3971

11
“ada dua golongan manusia penghuni neraka yang tak pernah aku

menyaksikannya, yaitu: sekelompok orang yang selalu membawa cemeti seperti

ekor sapi. Dengan cemeti itu dia memukuli orang lain. Dan wanita yang

berpakaina tetapi telanjang yang menggoyang-goyangkan pinggulny aserta

menggerak-gerakkan kepalanya bagaikan punuk sapi ynag bergerak-gerak.

Mereka itu tidak masuk surge bahkan tidak akan mencium baunya karena bau

surge hanya bisa dicium dari jarak tertentu sekian dan sekian.”

8. HR Abu Ya'la dan Ibnu Adi

"Jarak antara seorang alim (orang yang berilmu) dan seorang abid (tukang

ibadah yang tidak berilmu) adalah seratus derajat/tingkat. Jarak diantara dua

tingkat itu adalah perjalanan kuda selama 70 tahun" 

9. HR. Ibnu Abdul Barr

“Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim dan muslimat.”

10. HR Ashabu as-Sunan

"Keutamaan seorang alim atas seorang abid bagaikan keutamaan bulan purnama

atas seluruh bintang-bintang"

11. HR Ibnu Majah, Abu Ya'la, Ibnu Adi, al Aqili dan al Baihaqi

"Pada hari kiamat nanti ada tiga golongan yang akan memberi syafa'at, para

nabi, lalu para ulama, lalu para syuhada" 

12
BAB III

KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan

Ilmu pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui manusia melalui tangkapan

pancaindra, intuisi dan firasat yang sudah diklasifikasi, diorganisasi, disistematisasi dan

diinterpretasi sehingga menghasilkan kebenaran obyektif, sudah diuji kebenarannya, dan

dapat diuji ulang secara ilmiah. Teknologi dibuat atas dasar ilmu pengetahuan dengan tujuan

untuk mempermudah pekerjaan manusia.

Pada mulanya, teknologi tercipta berdasarkan niat dan tujuan dari si pencipta

teknologi tersebut.Bila sebuah teknologi dapat diciptakan dengan tujuan yang baik, maka

tidak akan menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan sekitar. Sehingga teknologi

tersebut dapat bermanfaat bagi para penggunanya. Dalam penggunaan berbagai macam

teknologi yang ada, harus mampu dalam menganalisis dampak positif dan dampak negatif

yang ditimbulkan dari teknologi tersebut.

13
DAFTAR PUSTAKA

https://www.coretanzone.id/2017/11/ayat-ayat-al-quran-tentang-iptek-ilmu-pengetahuan-dan-

teknologi.html

https://www.bacaanmadani.com/2017/01/ayat-ayat-al-quran-tentang-pengembangan.html

Modul 12 PAI.pdf

14

Anda mungkin juga menyukai