Kel.5 Islam Dan Iptek
Kel.5 Islam Dan Iptek
Kel.5 Islam Dan Iptek
DISUSUN OLEH :
SEKAR FEBRI KUSUMA (20090000135)
MILA ALFIANA (20090000136)
AISYAH (20090000137)
TARISA PUTRI FEBRIANA (20090000138)
PRATITA CANTIKA ARIYANTO (20090000140)
FAISAL (20090000218)
ii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb.
Bismillahirrahmanirrahim,
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa–Allah SWT. yang telah memberikan rahmat-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah berjudul “Islam Dan IPTEK” dengan
tepat waktu.
Tak lupa pula kami haturkan shalawat serta salam kepada junjungan besar kita Rasulullah
Muhammad SAW. Semoga kita mendapatkan syafaatnya di Hari akhir kelak.
Penulisan makalah berjudul “Islam Dan IPTEK” bertujuan untuk Memenuhi tugas mata
kuliah Pendidikan Agama Islam yang diampuh bapak Moch. Badrussalam, S.Sos.,S.P.D.,
M.PD.I selaku dosen mata kuliah PAI sehingga kita mempunyai tambahan ilmu, pengetahuan
dan wawasan. Pada makalah akan dijelaskan tentang Islam dan iptek dan sebagai sumber
ilmu dan hubungan islam dengan iptek.
Akhirul kalam, kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Besar
harapan kami agar pembaca berkenan memberikan kritik dan saran. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi berbagai pembaca.
Wassalamualaikum wr.wb.
Penyusun
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Islam pada dasarnya memiliki dua peran dalam perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Pertama-tama, jadikan Aqidah Islam sebagai paradigma
ilmiah. Paradigma ini seharusnya menjadi milik umat Islam, bukan paradigma sekuler
saat ini. Paradigma Islam ini menyatakan bahwa Aqidah Islam harus menjadi
landasan ideologis semua ilmu pengetahuan. Ini tidak berarti bahwa Aqidah Islam
digunakan sebagai sumber dari segala jenis ilmu, tetapi standar untuk semua ilmu.
Oleh karena itu, untuk menerima dan mengamalkan ilmu yang sesuai dengan Aqidah
Islam, namun jika bertentangan dengannya sebaliknya harus ditolak dan tidak boleh
diamalkan. Kedua, Syariah (berasal dari Aqidah Islam) lahir sebagai standar
penggunaan iptek dalam kehidupan sehari-hari.
Umat Islam harus menggunakan standar, standar ini bukan standar keuntungan
pragmatisme/utilitarian yang ada saat ini. Standar syariah ini mengatur apakah
pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi didasarkan pada aturan halal-haram
(hukum syariah Islam). Umat Islam boleh memanfaatkan iptek jika telah dihalalkan
oleh Syariah Islam. Sebaliknya jika suatu aspek iptek dan telah diharamkan oleh
Syariah, maka tidak boleh umat Islam memanfaatkannya, walaupun ia menghasilkan
manfaat sesaat untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Pada abad terakhir, peradaban Barat memimpin kemajuan ilmu pengetahuan
dan teknologi dunia, yang mengejutkan banyak orang di seluruh dunia. Kesejahteraan
material dan kemakmuran yang dihasilkan oleh perkembangan iptek modern telah
membuat masyarakat mengagumi dan meniru cara hidup peradaban Barat, tanpa
diiringi dengan sikap kritis terhadap segala dampak negatif yang ditimbulkannya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Islam sebagai sumber ilmu?
2. Bagaimana hubungan Islam dengan IPTEK?
C. Tujuan
1. Untuk memahami islam sebagai sumber ilmu
2. Untuk memahami hubungan Islam dengan IPTEK
1
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Pengertian Islam dan IPTEK Sebagai Sumber Ilmu
Islam mendorong umatnya untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan
teknologi (IPTEK). Berbeda dengan pandangan dunia Barat yang melandasi
pengembangan ipteknya untuk kepentingan materiel, Islam mementingkan
pengembangan dan penguasaan iptek untuk menjadi sarana ibadah. Selain itu iptek
juga sebagai pengabdian muslim kepada Allah (spiritual) dan mengembangkan
amanat khalifatullah (wakil Allah) di muka bumi untuk berkhidmat kepada
kemanusiaan dan menyebarkan rahmat bagi seluruh alam (rahmatan lil alamin).
Menurut Suprodjo Pusposutardjo dalam tulisannya, Posisi Al-Qur’an terhadap
Ilmu dan Teknologi, mengatakan bahwa bagi umat Islam yang beriman kepada Al-
Qur’an, belajar mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan atribut
dari keimanannya. Secara jelas juga telah ditunjukkan bahwa orang-orang berilmu
akan memperoleh pahala yang tidak ternilai di hari akhir.
Belajar dan mengembangkan iptek merupakan bentuk keimanan seseorang dan
menjadi daya penggerak untuk menggali ilmu. Memandang betapa pentingnya
mempelajari ilmu-ilmu lain (selain ilmu syariat, yakni iptek) dalam perspektif Al-
Qur’an.
Menurut Mehdi Golshani dalam bukunya, The Holy Qur'an and The Science
Of Nature (2003), mengajukan beberapa alasan :
1. Jika pengetahuan dari suatu ilmu merupakan persyaratan pencapaian tujuan
Islam sebagaimana dipandang oleh syariat, mencarinya merupakan sebuah
kewajiban karena ia merupakan kondisi awal untuk memenuhi kewajiban
syariat. Contohnya, kesehatan badan bagi seseorang dalam satu masyarakat
adalah penting. Oleh sebab itu, sebagian kaum muslim harus ada yang
mempelajari ilmu mengenai pengobatan.
2
itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu
segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara
langit dan bumi; Sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran
Allah) bagi kaum yang memikirkan”. (Q.S Al-Baqarah: 164).
3
mencipta karya, teori, dan penemuan baru yang luar biasa. Jadi, Islam tidak anti-iptek, tetapi
mendorong pengembangannya.
4
Hubungan antara Islam dan Iptek sebagai hal yang tidak dapat dipisahkan satu
dengan lainnya sebagaimana yang tersebut juga dalam surat Yunus, ayat 101, yang
Artinya: Lakukanlah penelitian secara intensif mengenai apa-apa yang ada dilangit
dan Apa-apa yang ada dibumi.
Hubungan agama dan iptek dalam perspektif islam adalah tidak bertentangan
dan saling mendukung satu sama lain. Agama adalah sebuah keyakinan yang mana
mengandung norma-norma objektif sesuai dengan keinginan pencipta dan kitab suci.
Sedangkan Iptek adalah ilmu pengetahuan yang terus berkembang mengenai berbagai
bidang yang dapat membantu kehidupan manusia.
Menurut teorinya, maka ada 4 keungkinan hubungan antara agama dan iptek,
yaitu :
(a) berseberangan atau bertentangan,
(b) bertentangan tapi dapat hidup berdampingan secara damai,
(c) tidak bertentangan satu sama lain,
(d) saling mendukung satu sama lain
Namun didalam islam, Mustahil bahwa agama dan iptek bertentangan atau
berseberangan, karena salah satu ciri dari islam dengan kitabnya Al-Qur’an adalah
tidak akan mungkin apa yang tertulis didalam Al-Qur’an dan Hadist ini bertentangan
dengan iptek, atau terjadi kontradiksi didalamnya. Karena Islam dalah satu-satunya
agama yang benar disisi Allah, dan Allah janjikan kebenarannya akan terjaga hingga
hari kiamat.
Maka hubungan antara agama Islam dan Iptek adalah tidak bertentangan dan
saling mendukung satu sama lain yang mana agama menjadi dasar dari iptek dan iptek
mendasari penghayatan akan islam itu sendiri. Karena agama islam memerintahkan
umatnya menjadi ulil albab, yaitu orang-orang yang berfikir atau menggunakan
akalnya.
5
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Islam sebagai sumber ilmu yaitu Islam mendorong umatnya untuk
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Belajar dan
mengembangkan IPTEK merupakan bentuk keimanan seseorang dan menjadi
daya penggerak untuk menggali ilmu. Dalam Islam mempelajari IPTEK adalah
sebagai bentuk pengabdian muslim kepada Allah SWT dan mengembangkan
amanat khalifatullah di muka bumi untuk berkhidmat kepada kemanusiaan dan
menyebarkan Rahmat bagi seluruh alam.
Hubungan agama dengan IPTEK sendiri dalam perspektif islam adalah tidak
bertentangan dan saling mendukung satu sama lain, yang mana agama menjadi
dasar dari iptek dan IPTEK mendasar penghayatan akan Islam itu sendiri. Karena
agama menjadi Ulil Al-Bab, yaitu orang-orang yang berfikir menggunakan akal.
6
DAFTAR PUSTAKA
Budiman, Haris. 2017. PERAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM KOMUNIKASI
DALAM PENDIDIKAN. Al-Tadzkiyyah: Jurnal Pendidikan Islam. 8(I):37-39
https://m-lampost-co.cdn.ampproject.org/v/s/m.lampost.co/amp/iptek-dalam-perspektif-
islam.html?
usqp=mq331AQSKAFQApgBqfCYhK6PpasFsAEg&_js_v=a6&_gsa=1#referrer=ht
tps%3A%2F%2Fwww.google.com&csi=0&share=https%3A%2F%2Fm.lampost.co
%2Famp%2Fiptek-dalam-perspektif-islam.html%23referrer%3Dhttps%3A%2F
%2Fwww.google.com%26csi%3D0