Novel 3
Novel 3
Novel 3
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan hidayah- Nya
sehingga
makalah yang berjudul “Menyajikan Hasil Interpretasi Pandangan pengarang Dan Merancang
Novel ” ini dapat tersusun hingga selesai.
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari Ibu Beta
Yustiana,M.Pd. pada pelajaran Bahasa Indonesia.
Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Ibu Beta Yustiana,M.Pd. selaku guru
pembimbing yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah wawasan sesuai dengan
bidang studi yang kami pelajari.
Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi
para pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar
menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………….
DAFTAR ISI…………………………………………………………………
BAB I…………………………………………………………………………
PENDAHULUAN……………………………………………………………
A. LATAR BELAKANG……………………………………………
B. RUMUSAN MASALAH…………………………………………
C. TUJUAN PENULISAN………………………………………….
BAB II………………………………………………………………………..
PEMBAHASAN……………………………………………………………..
A. PENGERTIAN DAN UNSUR UNSUR NOVEL……………..
B . UNSUR INTRINSIK…………………………………………….
C . UNSUR EKSTRINSIK………………………………………….
D. MENYAJIKAN HASIL INTERPRETASI PANDANGAN
PENGARANG………………………………………………………
E. CARA MERANCANG NOVEL……………………………….
BAB III………………………………………………………………………
PENUTUP…………………………………………………………………..
A. KESIMPULAN…………………………………………………
B. SARAN………………………………………………………….
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sastra pada dasarnya merupakan ciptaan, sebuah kreasi bukan semata - mata sebuah
imitasi (dalam Luxemburg, 1989: 5). Karya sastra sebagai bentuk dan hasil sebuah pekerjaan
kreatif, pada hakikatnya adalah suatu media yang mendayagunakan bahasa untuk mengungkapkan
tentang kehidupan manusia. Oleh sebab itu, sebuah karya sastra, pada umumnya, berisi tentang
permasalahan yang melingkupi kehidupan manusia. Kemunculan sastra lahir dilatar belakangi
adanya dorongan dasar manusia untuk mengungkapkan eksistensi dirinya. (dalam Sarjidu, 2004:
2).
Biasanya kesusastraan dibagi menurut daerah geografis atau bahasa. Jadi, yang termasuk
dalam kategori Sastra adalah: Novel cerita/cerpen (tertulis/lisan), syair, pantun, sandiwara/drama,
lukisan/kaligrafi.
Novel adalah salah satu bentuk dari sebuah karya sastra. Novel merupakan cerita fiksi dalam
bentuk tulisan atau kata-kata dan mempunyai unsur instrinsik dan ekstrinsik. Sebuah novel
biasanya menceritakan tentang kehidupan manusia dalam berinteraksi dengan lingkungan dan
sesamanya. Dalam sebuah novel, si pengarang berusaha semaksimal mungkin untuk mengarahkan
pembaca kepada gambaran-gambaran realita kehidupan melalui cerita yang terkandung dalam
novel tersebut.
Menurut khasanah kesusastraan Indonesia modern, novel berbeda dengan roman. Sebuah
roman menyajikan alur cerita yang lebih kompleks dan jumlah pemeran (tokoh cerita) juga lebih
banyak. Hal ini sangat berbeda dengan novel yang lebih sederhana dalam penyajian alur cerita dan
tokoh cerita yang ditampilkan dalam cerita tidak terlalu banyak.
Berdasarkan ulasan di atas, maka saya membuat makalah ini guna membantu para pembaca
yang ingin menekuni dunia novel. Selain tentang pengertian dan unsur – unsur novel, makalah ini
juga dilengkapi dengan contoh-contoh novel berdasarkan jenisnya.
B . RUMUSAN MASALAH
1.Apa pengertian novel ?
2.Apa saja unsur instrinsik dalam novel ?
3.Apa saja unsur ekstrinsik dalam novel?
4.Bagaimana cara menyajikan hasil interpretasi terhadap pandangan pengarang?
5.Jelaskan cara dalam merancang novel!
C . TUJUAN PENULISAN
1.Untuk mengetahui pengertian dari novel
2.Untuk mengetahui bagaimana cara dalam menyajikan hasil interpretasi terhadap pengarang
3.Untuk mengetahui bagaimana dalam merancang novel
BAB II
PEMBAHASAN
Nurgiyantoro (2010: 10) mengemukakan bahwa novel merupakan karya fiksi yang
dibangun oleh unsur-unsur pembangun, yakni unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Novel juga
diartikan sebagai suatu karangan berbentuk prosa yang mengandung rangkaian cerita kehidupan
seseorang dengan orang lain di sekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat pelaku.
Sedangkan novelet adalah cerita berbentuk prosa yang panjangnya antara novel dan
cerpen. Bentuk novelet juga sering disebut sebagai cerita pendek yang panjang. Perbedaan novelet
dengan cerpen terletak dari panjangnya cerita yang disampaikan. Dalam novelet, cerita yang
dikisahkan lebih luas cakupannya, baik dalam plot, tema, dan unsur-unsur yang lain. Dalam
Sedangkan unsur yang membangun novel ada dua, yaitu unsur intrinsik dan unsur
ekstrinsik. Unsur intrinsik adalah unsur-unsur yang membangun karya sastra itu sendiri. Unsur
inilah yang menyebabkan karya sastra hadir sebagai karya sastra. Unsur yang secara faktual akan
dijumpai jika orang membaca karya sastra seperti novel. Kepaduan anta rberbagai unsur intrinsik
B. Unsur Instrinsik
Tema adalah ide pokok yang menjadi dasar terbangunnya cerita. Tema dalam novel bisa
beragam. Seperti dalam novel “Daun Yng Jatuh Tak Pernah Membenci Angin” karya Tere Liye,
yaitu
“Ketahuilah, Tania dan Dede.... Daun yang jatuh tidak pernah membenci angin.... Dia
membiarkan dirinya jatuh begitu saja. Tak melawan. Mengikhlaskan semunya..” (halaman 63)
“Bahwa hidup harus menerima.. penerimaan yang indah. Bahwa hidup harus
mengerti...pengertian yang benar. Bahwa hidup harus memahami...pemahaman yang tulus. Tak
peduli lewat apa penerimaan, pengertian, dan pemahaman itu datang. Tak masalah meski lewat
2. Penokohan
Berdasarkan peranannya dalam cerita, tokoh terbagi menjadi tokoh utama, tokoh
tambahan, dan tokoh sentral. Berdasarkan peranannya dalam jalan cerita, terbagi menjadi tokoh
berkembang, tokoh statis, dan tokoh serba bisa. Berdasarkan sifatnya, terbagi menjadi tokoh
Tania adalah seorang gadis yang cerdas, cantik, dewasa, bertanggung jawab, menepati janji,
tulus, setia, membanggakan, dan berlapang dada. Selain itu, Tania juga seorang yang menyayangi
keluarganya, terutama adik dan ibunya. Ia rela mengorbankan sekolahnya demi membantu sang
“Setelah berjuang habis-habisan di ujian terakhir, akhirnya aku berhasil melampaui 0,1 digit si
nomor satu selalu. Tipis sekali. Aku mendapatkan peringkat terbaik.” (hlm. 127)
Cantik
“Aku tahu aku cantik. Tubuhku proporsional. Rambut hitam legam nan panjang. Menurut
seseorang yang akan penting sekali dalam semua urusan malam ini: “mukamu bercahaya oleh
Membanggakan
“Lihatlah....Tania yang dewasa dan cantik. Tania yang akan selalu membanggakan ibu. Tania
2) Oom Danar.
Danar adalah seorang pemuda yang tampan, dewasa, baik, murah hati, penyayang, dan
menyukai anak-anak. Ia juga pandai menulis, sehingga novel-novel karyanya laku keras di
Tampan
Selangor mendesis, “wow, cute,” saat bersalaman dengannya. Teman-temannya ikut tertawa.
“Dia beranjak dari duduknya, mendekat. Jongkok di hadapanku. Mengeluarkan saputangan dari
saku celana. Meraih kaki kecilku yang kotor dan hitam karena bekas jalanan. Hati-hati
24)
“saat kami akan turun, ia memberikan selembar uang sepuluh ribuan,”untuk beli obat merah.”
(hlm.24)
3) Dede.
Dede adalah seorang pemuda yang baik, menyanyangi keluarganya, cerdas, memilki nalar
yang tinggi, tampan, serta tidak bisa diam. Dede seringkali menyeletuk dan mengoceh ketika
sedang berkumpul dengan Oom Danar, Tania, dan Kak Ratna. Ia memiliki hobi bermain lego,
sejak lego pertama yang ia dapatkan dari Oom Danar sewaktu ia kecil dulu. Ia juga pandai
Cerdas
“Dede ranking empat dikelas, meski tidak ikut ulangan umum karena sakit.” (hlm.44)
4) Ratna
Kak Ratna adalah seorang perempuan yang berperawakan seperti artis. Ia baik,
diam-diam.
3. Latar
Latar dalam novel terbagi menjadi latar tempat, waktu, dan suasana.
1) Latar Tempat
Yang menjadi latar tempat dalam novel ini adalah daerah di negara Indonesia dan Singapura.
“aku, adikku, dan Ibu sering duduk dibawah rumah kardus kami, menatap pohon yang mekar
“Lantai dua toko buku terbesar kota ini. Sudah setengah jam lebih aku terpekur berdiam diri
Ø rumah sakit:
Ø pusara Ibu:
“Aku tersenyum sambil bersibak, agar mereka berdua bisa merapat ke pusara ibu.” (hlm. 195)
Ø Kontrakan Danar
“Sehari setelah ibu meninggal, aku dan adikku pindah ke kontrakannya.” (hlm. 67)
Ø Bandara:
“ketika tiba di bandara, dia dan Dede sudah menjemputku di lobbi kedatangan luar negeri.” (hlm.
78)
Ø Bandara Changi:
“Aku mengajaknya jalan-jalan di Kampus National University of Singapore (NUS)” (hlm. 100)
“buktinya, saat Dede ingin membeli buku-buku di salah satu toko buku terbesar di Singapura, ia
2) Latar Waktu
Ø Pagi hari
“besok pagi-pagi, ibu mengganti perban itu dengan lap dapur, saputangan itu dicuci.” (hlm. 24)
Ø Siang hari
Ø Sore hari
“aku ingat sekali, sore hari Minggu itu seperti biasa aku dan adikku pulang lebih lama
3) Latar Suasana
Ø Menyenangkan
“pesta sweet seventeen-ku hanya seperti itu. (meski bagiku itulah pesta terbaik selama ini)” (hlm.
95)
Ø Menyedihkan
“Kak.. kenapa Ibu dibungkus?” aku hanya menggeleng lemah. Usianya delapan tahun, dan ia
Ø Mengharukan
“tahukah kau. Danar tadi sempat berkaca-kaca mendengar pidatomu.” (hlm. 130)
Ø Mengagetkan
4. Alur
Alur adalah struktur gerak yang menyampaikan cerita melalui teknik cerita secara runtut
dari awal sampai akhir cerita. Struktur alur sendiri tidaklah seragam sehingga banyak model
dalam penulisan cerita. Hal ini sesuai dengan pendapat Bahrudin, dkk (2006: 14) yaitu:
1) Alur maju atau progresif, yaitu pengungkapan cerita dari sudut peristiwa-peristiwa yang terjadi
3) Alur campuran, yaitu pengungkapan cerita kadang-kadang peristiwa yang terjadi pada masa
kini dan masa lampau, kemudian kembali menceritakan masa kini. Alur sebuah novel tidak lepas
dari struktur teks berisi peristiwa yang diungkapkan dalam cerita. Struktur tersebut
Contoh :
a) Pengenalan/Awal cerita.
Awal Cerita dalam novel ini dimulai dengan narasi Tania yang berlokasi di sebuah toko buku.
Toko buku inilah yang mengaitkan segala cerita yang kelak akan mengalir. Narasi yang
dipaparkan adalah narasi mengenai perasaan Tania, sang tokoh utama, yang kemudian berlanjut
Permasalahan/konflik dalam cerita ini berlangsung ketika Tania kecil mulai merasa perasaan
yang mengganggu ketika dirinya, Danar, Kak Ratna, Dede, dan Ibu berjalan bersama ke Dunia
Fantasi. Ia mulai merasa cemburu. Selain itu, konflik juga terjadi ketika Kak Ratna memberitahu
c) Klimaks/Puncak permasalahan
Klimaks dari novel ini adalah terletak pada bagian ketika menjelang akhir, yakni ketika Tania
bertemu dengan Oom Danar di bawah pohon Linden dan membicarakan mengenai kejujuran yang
d) Anti Klimaks
Anti Klimaks dari novel ini adalah ketika Tania memutuskan untuk berdamai dengan
Resolusi dari cerita ini adalah ketika Tania akhirnya memutuskan untuk meninggalkan Danar
5. Amanat
Amanat merupakan ide terpenting yang dituangkan dalam novel untuk disampaikan
kepada pembaca. Amanat bisa ditemukan melalui narasi pengarang atau dialog antartokoh.
Contoh :
terkadang hal yang terbaik adalah menerima. Menerima, bahwa segala hal yang terjadi
tidak selalu seperti apa yang kita inginkan. Menerima, dan belajar untuk mengikhlaskan. Jika
sesuatu itu memang bukan hadir untuk kita, Meski seberapapun besar usaha yang kita perbuat,
meski seberapa susahnya pun kita berjuang, meski seberapa sakitnya pun kita bertahan, dan meski
seberapapun indahnya memori yang ada bersama seseorang tersebut, kita tidak akan bisa
mendapatkannya. Karena yang terbaik menurut kita, belum tentu yang terbaik menurut kehendak
Tuhan.
Dan ketika kita menghadapi suatu musibah, suatu masalah, atau apapun yang negatif,
hendaknya kita tidak berlarut-larut dalam kesedihan. Karena sedih dan senang itu datangnya satu
paket. Tuhan maha adil, dan tidak akan membiarkan hambanya bersedih kecuali apabila
hambanya memang sanggup untuk menanggungnya. Alih-alih bersedih, sebaiknya kita semakin
mengembangkan diri kita dan menjadi lebih baik lagi, seperti yang dilakukan Tania. Meski Danar
tidak jadi bersamanya, ia tetap melanjutkan hidup dan menjadi seseorang yang sukses di
Sudut pandang adalah posisi pengarang dalam ceritanya. Sudut pandang ini terbagi
menjadi tiga.
Seperti dalam novel “Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin” yaitu, dengan
dibuktikannya oleh setiap peristiwa yang ada di dalam novel ini yang mana Tania menceritakan
kisah hidupnya selama beberapa tahun yang lalu melalui sudut pandangnya sendiri, berikut adalah
“dia menoleh padaku. Kami bersitatap sejenak. Ya Tuhan, mata itu redup. Redup sekali.”
(halaman 237).
Dalam novel selain unsur intrinsik, novel juga kental dengan unsur ekstrinsik. Yang
terdapat dalam novel tidak lepas dari latar belakang kehidupan si pengarang entah itu dari segi
a. Nilai Sosial
Menolong orang dengan tidak memandang siapa yang di tolong karena menolong dengan
ikhlas seperti dalam novel tokoh Danar yang menolong Tania dengan tidak memandang siapa
Tania.
b. Nilai Moral
Memberi pengetahuan kepada kita bahwa sesuatu yang terlihat sulit nyatanya tidak sesulit
yang kita lihat jika kita ingin bersungguh sungguh mencapainya seperti dalam novel tokoh Tania
yang pantang menyerah menjalani hidupnya walau banyak rintangan yang menghalanginya.
Pengertian Sudut pandang adalah arah pandang seorang penulis dalam menyampaikan
sebuah cerita, sehingga cerita tersebut lebih hidup dan tersampaikan dengan baik pada pembaca
atau pendengarnya. Dengan kata lain, sudut pandang merupakan cara penulis
memandang/menempatkan dirinya dalam sebuah cerita. Menurut Teori Sastra, sudut pandang
sendiri terbagi menjadi dua jenis, yaitu sudut pandang orang pertama dan sudut pandang orang
ketiga. Sudut pandang orang pertama dibagi lagi menjadi dua, yaitu: sudut pandang orang
pertama-tokoh utama dan sudut pandang orang pertama-tokoh sampingan. Sementara sudut
pandang orang ketiga juga dibagi menjadi dua bagian, yaitu sudut pandang orang ketiga serba
Sementara itu, secara umum terdapat berbagai macam teori tentang sudut pandang.
Diantaranya ada sudut pandang campuran dan ada juga sudut pandang pihak kedua. Nah, Berikut
kami paparkan macam-macam sudut pandang tersebut beserta dengan contoh penggunaannya.
Seperti dalam bagian sudut pandang pada unsur instrinsik yang ada, yaitu :
“dia menoleh padaku. Kami bersitatap sejenak. Ya Tuhan, mata itu redup. Redup sekali.”
(halaman 237).
Untuk membuat karangan novel memang tidak mudah. Jumlah halaman novel tidak
sesedikit cerpen. Oleh sebab itu, diperlukan alur yang lebih panjang dan konflik yang beragam. Di
sinilah penulis dituntut memiliki kreativitas untuk mencipta alur yang menarik, impresif, dan tidak
monoton. Selain banyak latihan, penulis juga harus membaca banyak buku novel sebagai bentuk
Lalu, bagaimana cara merancang novel? Apa yang harus dipersiapkan terlebih dahulu?
Tentunya pertama kali yang harus Anda lakukan ketika akan menulis novel adalah mencari ide.
Tema apa yang akan Anda tulis. Carilah ide yang Anda kenal dan Anda kuasai dengan baik.
Mulailah dengan hal-hal kecil di sekitar Anda. Menulis sesuatu yang Anda tahu akan lebih mudah
karena Anda sudah tahu seluk beluknya. Misalnya, Anda mencintai dunia seni lukis. Jadikan seni
lukis sebagai ide penulisan novel dengan menceritakan sesuatu yang berhubungan dengan seni
lukis tersebut.
1. Tema. Pilih dan kembangkan tema yang Anda pilih dan kembangkan hingga bisa menjadi
2. Karakter. Menciptakan karakter yang kompleks dan membuat masala-masalah yang muncul.
3. Setting. Novel tentu dimulai dari pemilihan settingnya, misalnya dengan membuat cerita
mengenai suatu tempat dengan melakukan riset lebih banyak mengenai budaya dan apa yang
4. Daur ulang ide. Karena tidak ada cerita yang benar-benar asli atau autentik, buatlah ide yang
5. Favorite things. Segala hal yang menarik menurutmu bisa menjadi dasar sebuah ide. Misalnya
kamu menyukai musik gitar. Buatlah karakter khas novelmu yang benar-benar terobsesi dengan
novel.
6. Permainan kata. Sebuah kata bisa dikembangkan menjadi sebuah inspirasi dari cerita yang
7. Cerita yang dimulai dari impianmu sendiri dan tampak tidak masuk akal bisa menjadi masuk
8. Kisah nyata. Biasanya kisah nyata bisa menginspirasi salah satu adegan dalam cerita novel.
9. Pengalama pribadi dan teman-teman. Sebagian besar penulis diam-diam curhat terselubung
dalam novelnya.