Pembelajaran Daring Bagi Dunia Pendidikan

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 14

PEMBELAJARAN DARING MENJADI TANTANGAN BAGI

DUNIA PENDIDIKAN

Makalah ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mandiri pada mata kuliah
Pembelajaran Jarak Jauh

Dosen Pembimbing
Prof. Dr. Ahmad Sultra Rustan, M. Si

Disusun oleh:

Ninda Purnamasari
Nim : 2120203886108054

PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


PASCA SARJANA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PARE PARE
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah Yang Maha Esa karena

dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah makalah dengan judul

”Pembelajaran Daring menjadi Tantangan bagi Dunia Pendidikan” dapat

diselesaikan.

Selanjutnya shalawat dan salam kami hanturkan kepada junjungan Nabi besar

Muhammad Saw. dan segenap keluarganya,

Penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak atas penyusunan

makalah ini, karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada Dosen pengampuh Mata Kuliah Pembelajaran Jarak Jauh, Bapak Prof. Dr.

Ahmad Sultra Rustan, M.Si yang telah memberikan dukungan yang begitu besar.

Semoga semua ini bisa memberikan sedikit kebahagiaan dan menuntun pada

langkah yang lebih baik lagi kedepannya. Meskipun penulis berharap isi dari makalah

ini bebas dari kekurangan dan kesalahan namun tak ada gading yang tak retak,

penulis senantiasa mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar makalah ini

dapat lebih baik lagi. Akhir kata, penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi

semua pembaca.

Barru, 30 Januari 2023

Penulis
DAFTAR ISI

JUDUL..........................................................................................................i

KATA PENGANTAR.................................................................................ii

DAFTAR ISI...............................................................................................iii

PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah...........................................................1

B. Rumusan masalah...................................................................2

C. Tujuan penulisan.....................................................................2

PEMBAHASAN

A. Pengertian daring....................................................................3

B. Faktor penghambat pembelajaran daring................................6

C. Solusi dari faktor penghambat pembelajaran daring..............8

PENUTUP

A. Kesimpulan............................................................................10

B. Saran......................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................11
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sejak pandemic Covid 19 Indonesia, Pemerintah mengumumkan secara resmi


kasus COVID-19 pertama di Indonesia pada tanggal 2 maret 2020. Dua warga
Indonesia yang positif mengatakan bahwa melakukan kontak langsung dengan warga
Negara Jepang yang sedang berkunjung ke Indonesia. Tanggal 11 maret 2020, untuk
pertama kalinya ada kasus meninggal diakibatkan karena virus corona tersebut.
Korban yang meninggal adalah pria berusia 59 tahun warga asal solo (Sukur, 2020).
Sejak saat itulah seluruh kebijakan pun mulai dibuat untuk meminimalisir terjadinya
penyebaran Virus Covid-19 mulai dari Social Distacing, Physical Distancing serta
pembelajaran Daring. Pemerintah melalui Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan,
telah mengeluarkan Surat Edaran No. 4 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan
dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19) terhitung mulai 24
Maret 2020. Adanya surat tersebut, menyebabkan semua instansi pendidikan
mengambil langkah cepat sebagai respon antisipasi penyebaran Covid-19 dan
keterlaksanaan pembelajaran.

Pandemi Covid-19 telah memberikan gambaran atas kelangsungan dunia


pendidikan di masa depan melalui bantuan teknologi. Namun, teknologi tetap tidak
dapat menggantikan peran guru, dosen, dan interaksi belajar antara pelajar dan
pengajar sebab edukasi bukan hanya sekedar memperoleh pengetahuan tetapi juga
tentang nilai, kerja sama, serta kompetensi. Situasi pandemi ini menjadi tantangan
tersendiri bagi kreativitas setiap individu dalam menggunakan teknologi untuk
mengembangkan dunia pendidikan.

Pembelajaran daring menjadi tantangan bagi dunia pendidikan dengan situasi


Indonesia yang memiliki ribuan pulau. Bagaimana teknologi dapat digunakan,
bagaimana penyediaan akses internet pada daerah-daerah terpencil dimana barang
elektronik tanpa akses internet pun masih menjadi suatu kemewahan. Ini merupakan
tantangan bagi semua pihak, saat ini kita harus bekerja keras bersama bagaimana
membawa teknologi menjawab permasalahan nyata yang terjadi pada mahasiswa dan
pelajar yang kurang beruntung dalam hal ekonomi maupun teknologi yang berada di
daerah-daerah terpencil.

A.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan di atas maka permasalahan


yang menjadi bahan kajian dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Jelaskan pengertian dari daring?
2. Faktor apa yang menghambat pembelajaran daring?
3. Bagaimana solusi dari faktor yang menghambat pelajaran daring?
C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui pengertian dari daring.


2. Untuk mengetahui faktor yang menghambat pembelajaran daring.
3. Untuk mengetahui solusi dari faktor yang menghambat pelajaran daring
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Daring

Istilah pembelajaran daring dan luring muncul sebagai salah satu bentuk pola
pembelajaran di era teknologi informasi seperti sekarang ini. Daring merupakan
singkatan dari “dalam jaringan” sebagai pengganti kata online yang sering kita
gunakan dalam kaitannya dengan teknologi internet. Daring adalah terjemahan dari
istilah online yang bermakna tersambung ke dalam jaringan internet. Pembelajaran
daring adalah sebuah pembelajaran dengan menggunakan jaringan internet yang
bertujuan untuk memunculkan interaksi dalam pembelajaran. Pembelajaran daring
merupakan pembelajaran yang dilakukan tanpa melakukan tatap muka, tetapi melalui
platform yang telah tersedia. Segala bentuk materi pelajaran didistribusikan secara
online, komunikasi juga dilakukan secara online, dan tes juga dilaksanakan secara
online. Sistem pembelajaran melalui daring ini dibantu dengan beberapa aplikasi,
seperti Google Classroom, Google Meet, Edmudo dan Zoom.

Perubahan yang terjadi secara cepat dan mendadak sebagai akibat penyebaran
Covid-19 membuat semua orang dipaksa untuk mengunakan teknologi. Melalui
teknologi inilah satusatunya jembatan yang dapat menghubungkan guru dan siswa
dalam pembelajaran tanpa harus tatap muka. Belajar dari rumah secara daring masih
sangat asing bagi keluarga di Indonesia. Belajar dari rumah adalah hal baru yang
keluarga di Indonesia apalagi bagi orang tua peserta didik yang memiliki pekerjaan
dan mengharuskan untuk berada diluar rumah. Peserta didik yang biasa melakukan
pembelajaran secara tatap muka juga akan mengalami masalah psikologis. Kegiatan
belajar dari rumah ini belum pernah terjadi dan dilakukan sehingga keefektifan
pembelajaran secara daring ini belum terukur dan belum teruji.

Di desa-desa yang infrastuktur informasi dan teknologinya belum memadai


untuk dilakukannya pembelajaran secara daring menjadi kebingungan sehingga
hambatan dan tantangan bermunculan di awal pembelajaran namun yang menjadi
hambatan utamanya adalah ketidak tersediaan sarana prasarana dalam belajar online
mulai dari tidak stabilnya jaringan, tidak banyak siswa yang memiliki Handphone
serta pengetahuan yang minim dalam mengoperasikan tekonologi pendukung
tersebut. Selain hambatan, Ada juga beberapa peluang yang terjadi akibat
pembelajaran daring. Tantangan adalah kondisi yang dihadapi oleh anak dalam
melaksanakan pembelajaran daring (Suni Astini, 2020) seperti yang dikatakan oleh
Ningsih bahwa pembelajaran daring dapat memperluas komunitas pembelajaran dan
pendidik/tenaga pengajar dapat lebih mudah menemukan dan menentukan ritme
pembelajaran yang tepat bagi siswa. Efisiensi waktu dan biaya dalam pembelajaran
daring juga menjadi kelebihan tersendiri, dimana pendidik maupun peserta didik
dapat melakukan pembelajaran jarak jauh dimana saja dan kapan saja. Siswa tidak
perlu menghabiskan waktu berjam-jam untuk belajar di kelas.

Pembelajaran online (daring) memang unggul dalam feasibility waktu dan


tempat , bisa dari mana saja dan kapan saja. Namun demikian bukan berarti tanpa
kelemahan, misalnya : cepat lelah, capek, kurang induktif, kurang kontekstual, tidak
bisa utuh, interaksi semu dan terutama sulit untuk menjangkau implementasi PPK
(Penguatan, Pendidikan Karakter) bagi pembelajar. Dengan sistem pembelajaran
jarak jauh, peserta didik tidak diharuskan atau diwajibkan untuk datang ke sekolah
maupun kampus untuk melaksanakan pembelajaran. Banyak sarana yang pada
akhirnya diterapkan oleh tenaga pendidik untuk melaksanakan kegiatan belajar
mengajar secara jarak jauh. Sarana pembelajaran jarak jauh tersebut tidak dapat
dihindari dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.

Tugas mencerdaskan dan membuat bangsa ini berkarakter itu bukan hanya
Kementerian Pendidikan dan Kebuyaaan, apalagi di masa Covid-19. Tentu, masalah
koneksi internet semestinya menjadi domain Kementerian Komunikasi dan Informasi,
lalu masalah kesehatan jelas berada di koordinasi Kementerian Kesehatan. Sekiranya
kementerian kementerian saling bahumembahu mempersiapkan infrastrukturnya
maka tidak ada yang mustahil membangun kualitas intelektualitas peserta didik yang
tetap sehat di masa adaptasi kebiasaan baru era Covid-19.

Praktik pendidikan di era digital memerlukan inovasi dan kreasi yang


terusmenerus sehingga guru maupun anak didik tidak mudah mengalami kejenuhan
dan kebosanan. Pun jangan dimaknai pembelajaran daring sekadar memberikan
sekian soal kepada murid untuk menjawabnya. Kalau ini yang terjadi maka
pembelajaran yang membebaskan dan berkarakter akan berhenti di slogan tanpa
pernah diketahui spirit di dalamnya. Oleh karena itu belajar sesungguhnya tidak
pernah berhenti sejak dari dalam kandungan hingga ke liang lahat. Namun, di
samping beberapa kendala yang muncul terdapat beberapa hikmah yang dapat
diperoleh dari pandemi Covid-19 tanpa kita sadari. Dengan sistem pembelajaran yang
dilaksanakan secara jarak jauh, di mana peserta didik banyak melakukan kegiatan di
rumah sehingga dapat mempermudah para orang tua untuk memonitoring anak-
anaknya.

Selain itu, dari sisi kreativitas baik dari tenaga pendidik maupun peserta didik
dalam sistem pembelajaran jarak jauh dituntut untuk berlaku kreatif. Sebagai contoh
tidak sedikit tenaga pendidik membuat materi pembelajaran yang disajikan dalam
bentuk video-video pembelajaran. Selain itu, tidak jarang pula pesera didik yang
mendapatkan penugasan pembuatan video pembelajaran yang menarik. Pada
dasarnya pandemi Covid-19 memberikan dampak-dampak yang dapat melemahkan
aktivitas manusia pada umumnya. Tidak dapat dipungkiri pada awalnya banyak
masyarakat yang beranggapan bahwa masa pandemi Covid-19 adalah masa yang
menyulitkan umat manusia. Tanpa kita sadari banyak sisi-sisi positif yang dapat kita
petik dari pandemi Covid-19 yang sedang melanda dunia hingga hari ini. Dampak
yang dirasakan memang sangat nyata dan dapat dirasakan oleh setiap orang. Namun,
masyarakat tidak bisa menjadikan pandemi Covid-19 sebagai sebab untuk tidak
melaksanakan kegiatan terutama dalam bidang pendidikan.
B. Faktor yang Menghambat Pembelajaran Daring

Tantangan dan kendala pendidikan dirasakan oleh masyarakat yang berada di

wilayah terpencil dengan keterbatasan akses listrik dan internet. Pembelajaran daring

menjadi tantangan bagi dunia pendidikan dengan situasi Indonesia yang memiliki

ribuan pulau. Bagaimana teknologi dapat digunakan, bagaimana penyediaan akses

internet pada daerahdaerah terpencil dimana barang elektronik tanpa akses internet

pun masih menjadi suatu kemewahan.

Pembelajaran secara online harusnya mendorong siswa menjadi kreatif,

mengakses sebanyak mungkin ilmu pengetahuan, serta menghasilkan karya. Bukan

membebani siswa dengan tugas yang bertumpuk setiap hari. Banyak faktor yang

menghambat terlaksananya efektifitas pembelajaran daring ini, diantaranya:

1. Jaringan Internet yang Lambat

Salah satu masalah utama yang banyak dihadapi oleh siswa maupun

mahasiswa adalah jaringan internet yang lambat. Padahal, pembelajaran daring

membutuhkan jaringan internet yang cukup kuat mengingat media yang digunakan

berupa Zoom, Google Meet, Skype dan aplikasi lainnya untuk menghadiri video

conference. Aplikasi-aplikasi untuk menghadiri video conference tersebut

membutuhkan jaringan internet yang kuat agar proses pembelajaran tetap lancar dan

tidak terkendala video yang tiba-tiba berhenti atau suara yang putus-putus.

Permasalahan teknis seperti suara yang putus-putus dan video yang berhenti

menyebabkan pembelajaran tidak efektif dan murid tidak dapat menyerap informasi

yang disampaikan guru secara utuh. Bahkan, Indonesia menempati negara dengan
urutan terbawah dari negara OECD terkait terbatasnya ketersediaan akses jaringan

internet. Inilah yang menjadi tantangan bagi Kementerian Pendidikan dalam

memaksimalkan potensi yang ada.

2. Harga Kuota Internet yang Mahal

Selain jaringan internet yang sangat lambat terutama untuk mereka yang

berada di daerah-daerah pedalaman atau di luar Pulau Jawa, tantangan dan halangan

belajar online selanjutnya adalah harga kuota internet yang terlalu mahal bagi

sebagian besar orang. Apalagi paket internet yang mahal tersebut seringkali dibatasi

untuk besaran kuota tertentu saja yang tentunya tidak cukup untuk kebutuhan para

siswa menjalankan video conference dengan gurunya. Seperti yang kita ketahui

bahwa kuota yang dibutuhkan untuk video conference tentu saja sangat besar.

Sementara rata-rata harga paket internet dari provider di Indonesia tergolong cukup

mahal terutama untuk rata-rata pendapatan masyarakat. Ditambah lagi paket internet

tersebut hanya bisa digunakan oleh satu orang untuk satu perangkat dan tidak untuk

seluruh anggota keluarga.

3. Lokasi rumah tidak terjangkau jaringan internet, termasuk quota internet

murid minimalis,

4. Media pembelajaran yang digunakan para guru dominan monoton dan

membuat para murid merasa jenuh atau bosan.

5. Pembelajaran dominan belum interaktif.

6. Karakter ataupun perilaku para murid sulit dipantau.

7. Pembelajarannya cenderung tugas online.


8. Tugas diberikan para murid menumpuk.

9. Penyerapan materi pelajaran sangat minimalis.

10. Penilaian yang dilakukan guru berupa Penilaian Harian (PH), Penilaian

Tengah Semester (PTS), Penilaian Akhir Semester (PAS) termasuk Ujian

Sekolah (US) kurang berintegritas.

C. Solusi dari Faktor yang Mempengaruhi Pembelajaran Daring

1. Jaringan Internet yang Lambat. Pemerintah harus sediakan wifi untuk masing-

masing desa atau masing-msing sekolah agar para siswa dapat belajar online

dengan baik

2. Harga Kuota Internet yang Mahal. Dinas Pendidikan harus menyediakan

kuota untuk masingmasing siswa agar dapat belajar online dengan baik,

karena kebanyakan siswa selalu bermasalah dalam kuota internet

3. Lokasi di dekat lingkungan rumah yang sulit terjanggkau jaringan internet

untuk sementara pindah lokasi yang terjangkau jaringan internet. Apabila

minimalis quota internetnya diatasi bergabung dengan temannya yang punya

WIFI di rumah, maksimum 3 siswa dan mematuhi protokol kesehatan cegah

Covid-19.

4. Digunakan media pembelajaran daring yang variatif sehingga siswa tidak

jenuh.

5. Diupayakan menggunakan media daring variatif yang bias untuk interaktif..


6. Apabila menggunakan media daring yang bisa live misalnya zoom meeting,

google meet, webinar dan lain-lain agar karakter atau perilaku para murid

relatif terpantau.

7. Materi yang akan disampaikan dalam pembelajaran sebaiknya sehari

sebelumnya sudah diberikan kepada siswa untuk dibaca terlebih dahulu.

Ketika guru menjelaskan materi para murid dominan bisa lebih memahami,

bila masih ada kesulitan bisa ditanyakan. Tugas yang diberikan ada batas

waktu untuk mengumpulkan dan dinilai.

8. Mengumpulkan tugas tidak terlambat. Bila tugas sudah diterima segera

dikoreksi/dinilai dan hasilnya segera diinfokan kepada para murid.

9. Dengan media daring yang variatif dan dominan live akan mampu menyerap

materi pelajaran mendekati optimal.

10. Memanfaatkan media daring yang variatif dan dominan live akan bisa

dipantau terus menerus perilaku siswa selama mengikuti kegiatan penilaian.

Caranya dengan menghidupkan kamera pada media daring yang digunakan

sehingga kejujurannya dapat dipantau mendekati baik. Akan lebih baik

apabila pada pembelajaran dan penilaian dengan melibatkan orang tua/wali

murid bisa membantu mengawasinya dengan baik di rumah masing-masing1

BAB III

1
Masing Musa, Pembelajaran Daring Tantangan dan Peluang Bagi Siswa Sekolah Dasar di
Kampung Mamahak Besar, Jurnal Prosiding Seminar Nasional SetiaBudhi, Vol (1) No (1).
PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pemaparan makalah di atas, terkait materi pembelajaran daring


menjadi tantangan bagi dunia pendidikan, penulis menyimpulkan:
1. Daring merupakan singkatan dari “dalam jaringan” sebagai pengganti kata
online yang sering kita gunakan dalam kaitannya dengan teknologi internet..
2. Faktor yang menghambat pembelajaran daring, diantaranya jaringan internet
yang lambat, harga kuota internet yang mahal, lokasi rumah tidak
terjangkau jaringan internet, termasuk quota internet murid minimalis,
media pembelajaran yang digunakan para guru dominan monoton dan
membuat para murid merasa jenuh atau bosan, pembelajaran dominan
belum interaktif.
3. Solusi dari faktor yang menghambat pembelajaran daring, diantaranya
pemerintah harus sediakan wifi untuk masing-masing desa atau masing-
msing sekolah agar para siswa dapat belajar online dengan baik, Dinas
Pendidikan harus menyediakan kuota untuk masingmasing siswa agar dapat
belajar online dengan baik, karena kebanyakan siswa selalu bermasalah
dalam kuota internet, digunakan media pembelajaran daring yang variatif
sehingga siswa tidak jenuh.
B. Saran

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan oleh
karenanya penulis mengharapkan saran dan kritik dari pembaca yang dapat
membantu penyempurnaan makalah ini kedepannya.

DAFTAR ISI
Musa, Masing. Pembelajaran Daring Tantangan dan Peluang Bagi Siswa Sekolah
Dasar di Kampung Mamahak Besar. Jurnal Prosiding Seminar Nasional
SetiaBudhi. 2021

Anda mungkin juga menyukai