MAKALAH SIM Kel.5

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

APLIKASI SISTEM INFORMASI PADA FUNGSI DAN LEVEL ORGANISASI

DOSEN PENGAMPU :

ANDIKA SAPUTRA, M.M.

DISUSUN OLEH KELOMPOK 5:

Putri Dwita Cahyani 2051020121

Repika 2051020128

Sagita Widyawati 2051020144

SalsaBella Arza 2051020147

Viviannisa Victoria .P 2051020181

Yespi Yunika Hani 2051020184

PRODI PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG

TAHUN AJARAN 2022/2023


KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kita rahmat
dan karunia-Nya sehingga kita dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Aplikasi Sistem
Informasi Pada Fungsi Dan Level Organisasi” dapat diselesaikan dengan baik.

Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan kami semangat dan motivasi dalam pembuatan tugas makalah ini. Harapan saya,
informasi dan materi yang terdapat dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Tiada
yang sempurna di dunia, melainkan Allah SWT. Tuhan Yang Maha Sempurna, karena itu kami
memohon kritik dan saran yang membangun bagi perbaikan makalah kami selanjutnya.

Demikian makalah ini saya buat, apabila terdapat kesalahan dalam penulisan, atau pun
adanya ketidaksesuaian materi yang saya angkat pada makalah ini, saya mohon maaf. Penulis
menerima kritik dan saran seluas-luasnya dari pembaca agar bisa membuat karya makalah yang
lebih baik pada kesempatan berikutnya.

Terimakasih, Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Bandar Lampung, 18 Oktober 2022

Kelompok 5
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…….….…………………………………………………………………i

KATA PENGANTAR………………...…….………………………………………………..ii

DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………...iii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang……………………………………………………………………..


1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………….……
1.3 Tujuan Makalah……………………………………………………………………

BAB II PEMBAHASAN

2.1

2.2

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan………………………………………………………………...……10

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………...……11
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Manajemen sistem informasi (SIM) (bahasa Inggris: management information system,
MIS) adalah sistem perencanaan bagian dari pengendalian internal suatu bisnis yang meliputi
pemanfaatan manusia, dokumen, teknologi, dan prosedur oleh akuntansi manajemen untuk
memecahkan masalah bisnis seperti biaya produk, layanan, atau suatu strategi bisnis.
Manajemen sistem informasi dibedakan dengan sistem informasi biasa karena SIM digunakan
untuk menganalisis sistem informasi lain yang diterapkan pada aktivitas operasional
organisasi. Secara akademis, istilah ini umumnya digunakan untuk merujuk pada kelompok
metode manajemen informasi yang bertalian dengan otomasi atau dukungan terhadap
pengambilan keputusan manusia, misalnya sistem pendukung keputusan, sistem pakar, dan
sistem informasi eksekutif (Karolinda, 2021).

SIM menyediakan informasi bagai pemakai dalam bentuk laporan dan output dari
berbagai simulasi model matematika. Laporan dan output model dapat disediakan dalam
bentuk tabel atau grafik. Pengaruh perilaku selalu penting bagi kinerja sistem informasi, tetapi
terutama penting bagi sistem informasi organisasi seperti SIM. Para manajer dan spesialis
informasi dapat membuat program yang dirancang untuk mengubah dampak negatif dari
pengaruh perilaku menjadi hasil yang positif. SIM mencerminkan suatu sikap para eksekutif
yang menginginkan agar komputer tersedia untuk semua pemecah masalah perusahaan. Ketika
SIM berada pada tempatnya dan berfungsi seperti yang diinginkan, SIM dapat membantu
manajer dan pemakai lain di dalam dan di luar perusahaan mengidentifikasi dan memahami
masalah.

Setiap level manajemen melakukan aktivitas yang berbeda sehingga kebutuhan akan
informasi juga berbeda, maka sistem informasi yang digunakan akan berbeda pula. Jenis
informasi yang dibutuhkan berbagai level dalam organisasi berhubungan langsung dengan
tingkat pengambilan keputusan manajemen dan struktur keputusannya.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana Hakikat Sistem Informasi Pada Fungsi Organisasi?
2. Bagaimana Aplikasi Sistem Informasi Pada Fungsi-Fungsi Organisasi?
3. Bagaimanakah Aplikasi Sistem Informasi Di Level-Level Organisasi?
4. Apakah Yang Dimaksud ERP Dan SAP?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui Hakikat Sistem Informasi Pada Fungsi Organisasi
2. Untuk Mengetahui Aplikasi Sistem Informasi Pada Fungsi-Fungsi Organisasi
3. Untuk Mengetahui Aplikasi Sistem Informasi Di Level-Level Organisasi
4. Untuk Mengetahui Apa Itu ERP Dan SAP
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Hakikat Sistem Informasi Pada Fungsi Organisasi

Interaksi antara teknologi informasi dan organisasi merupakan hal yang rumit dan
dipengaruhi oleh banyak faktor penengah, termasuk struktur, proses bisnis, kebudayaan,
lingkungan sekitar, dan keputusan manajemen pada organisasi. Seorang manajer memutuskan
sistem yang akan dibangun, tindakan yang akan dilakukan sistem tersebut, dan cara sistem akan
diterapkan.

Sistem informasi dalam organisasi dapat diterapkan dengan dua cara, yaitu internal
perusahaan dan eksternal perusahaan. Secara eksternal, sistem informasi yang ada ditarik
keluar menjangkau pelanggan. Secara internal, sistem informasi dapat diterapkan dalam
fungsi-fungsi organisasi atau tingkatan organisai.

Secara internal, sistem informasi yang diterapkan di fungsi-fungsi organisasi, yaitu


sistem informasi akuntansi, sistem informasi keuangan, sistem informasi pemasaran, sistem
informasi produksi, dan sistem informasi sumber daya manusia. Dalam sistem informasi
fungsional, fungsi manajemen dalam organisasi adalah sebagai manajer atas, manajer
menengah, dan manajer bawah.

2.2 Aplikasi Sistem Informasi Pada Fungsi-Fungsi Organisasi

1. Sistem Pengolahan Transaksi


Sistem ini menangkap transaksi-transaksi bisnis yang terjadi, mencatatnya dalam
dokumen-dokumen dasar, memasukkannya ke dalam sistem informasi, merekamnya ke basis
data, dan mengolahnya menjadi informasi-informasi pencatatan nilai. Laporan-laporan yang
berisi informasi pencatatan nilai digunakan oleh orang-orang yang terlibat di transaksinya
(misal: pelanggan yang menerima faktur karena pemesanan barang); manajer level bawah
yang menggunakan informasi ini untuk pengendalian operasi (misal: mandor untuk
mengontrol karyawan yang tidak masuk); stakeholder yang meminta pertanggungjawaban
manajer (misal: shareholder, kreditor).
2. Sistem Informasi Fungsional
Sistem informasi fungsional dimaksudkan untuk menyediakan informasi kepada
manajer-manajer fungsi. Misalnya, sistem informasi pemasaran merupakan sistem informasi
yang diterapkan di fungsi pemasaran untuk menyediakan informasi bagi manajer-manajer di
fungsi pemasaran untuk semua tingkatan manajemen, yaitu manajer bawah, menengah, dan
atas. Sistem informasi di fungsi-fungsi organisasi yang memanfaatkan basis data SPT untuk
laporan manajemen disebut dengan sistem informasi fungsional atau sistem informasi bisnis,
yang terdiri atas sistem informasi akuntansi, sistem keuangan, sistem informasi pemasaran,
sistem informasi produksi, dan sistem informasi sumber daya manusia.

Sistem Informasi Fungsional

Akuntasi Pemasaran Sumber Daya Produksi / Keuangan


Manusia Operasi

Piutang Perencanaan Laporan


Promosi Perencanaan
produksi Pajak
Akuntansi tenaga kerja
Perencanaan
Pajak Pendidikan Perencanaan Laporan Hasil
Kanal
atau pelatihan tenaga keuangan
Laporan Distribusi
Perubahan Kegiatan Kontrol Laporan
Analisis
Modal karyawan perawatan perencanaan
Penjualan
keuangan
Dan lain-lain Dan lain lain kontrol
Dan lain-lain
proses Dan lain-lain
dan lain lain

Sumber : (Jogiyanto, 2018)


a. Sistem Informasi Akuntansi

Sistem informasi akuntansi adalah sistem informasi yang mengubah data transaksi bisnis
menjadi informasi keuangan yang berguna bagi pemakainya. Sistem informasi akuntansi adalah
sistem informasi yang merekam dan melaporkan transaksi bisnis aliran dana dalam organisasi dan
menghasilkan laporan keuangan.

Menurut Bodnard dan Hopwood (2000: 23), sistem informasi akuntansi adalah kumpulan
sumber daya seperti manusia dan peralatan yang diatur untuk mengubah data menjadi informasi.
Adapun menurut Baridwan (1996: 4), sistem informasi akuntansi adalah suatu komponen organisasi
yang mengumpulkan, menggolongkan, mengolah, menganalisis dan mengomunikasikan informasi
keuangan yang relevan untuk pengambilan keputusan kepada pihak-pihak luar, (seperti inspeksi
pajak, investor dan kreditur, dan pihak-pihak dalam (terutama manajemen).

Melalui informasi yang dihasilkan, sistem informasi akuntansi mempunyai tiga tujuan utama
(Wilkinson, 2000), yaitu sebagai berikut:
1) Untuk mendukung operasi sehari-hari Mempunyai SPT yang mengolah data transaksi
menjadi informasi yang berguna untuk melakukan kegiatan operasi sehari-hari. Pemakainya adalah
karyawan yang menerima cek pembayaran, supervisor yang memeriksa penjualan setiap hari,
pelanggan yang menerima faktur.

2) Mendukung pengambilan keputusan manajemen Selain untuk pengambilan keputusan,


informasi sistem informasi manajemen dapat digunakan untuk melihat penyimpangan yang terjadi
antara yang dibudjetkan dengan nilai realisasi yang dilaporkan oleh sistem informasi akuntansi.

3) Memenuhi kewajiban pertanggungjawaban Informasi akuntansi yang dibutuhkan oleh


stakeholder adalah informasi tentang laporan keuangan yang terdiri atasi neraca, laporan laba-rugi,
dan laporan arus kas.

Sistem informasi akuntansi mempunyai beberapa sistem bagian yang berupa siklus-siklus
akuntansi, yaitu:

1) Siklus pendapatan, yang menunjukkan prosedur akuntansi dari sumber data sampai ke
proses pencatatan atau pengolahan akuntansinya.

2) Siklus pengeluaran kas, yang merupakan prosedur pengeluaran kas dari proses pembelian
sampai ke proses pembayarannya.

3) Siklus konversi, yang merupakan siklus produksi dari bahan mentah sampai ke barang jadi.

4) Siklus manajemen sumber daya manusia, yang melibatkan prosedur penggajian.

5) Siklus buku besar dan pelaporan keuangan, yang berupa prosedur pencatatan atau
perekaman ke jurnal dan buku besar dan pencetakan laporan-laporan keuangan yang datanya
diambilkan dari file buku besar.

b. Sistem Informasi Produksi


Sistem informasi produksi adalah sistem informasi yang mendukung perencanaan, kontrol dan
penyelesaian manufacture hasil produksi penjualan.

Sistem produksi terdiri atas dua macam, yaitu sistem produksi fisik dan sistem informasi. Sistem
produksi fisik merupakan sistem fisik untuk mengendalikan alat-alat produksi yang disebut juga
dengan sistem pengendalian produksi atau production control system (PCS).

Sistem informasi produksi menghasilkan informasi kepada manajer di fungsi produksi:

1) Komponen output produksi Macam-macam kelompok output dapat dihasilkan oleh sistem
informasi produksi, yaitu sebagai berikut:

a) Informasi tentang proses produksi, menunjukkan kejadian selama proses produksi langsung.
Contohnya pengerjaan ulang karena terjadi kesalahan proses, pemakaian bahan, dan pemakaian
tenaga kerja.

b) Informasi tentang sediaan, menunjukkan status dari bahan mentah, barang dalam proses, dan
sediaan jadi. Contohnya permintaan persediaan, penerimaan barang, dan sediaan awal.

c) Informasi tentang kualitas produk, menunjukkan informasi yang berhubungan dengan


penanganan kualitas selama proses produksi. Contohnya CAM, kontrol pengerjaan, dan kontrol
kualitas.
d) Informasi tentang biaya produksinya berhubungan dengan biaya yang dibutuhkan untuk
memproduksi meliputi informasi tentang biaya pemakaian bahan mentah, biaya tenaga kerja
langsung, dan biaya overhead.

2) Komponen model produksi

Beberapa model yang digunakan dalam sistem informasi produksi, yaitu:

a) Model matematis titik pemesanan kembali (reorder point) akan menghitung unit akhir
minimum yang harus ada di sediaan yang menunjukkan kapan barang harus dipesan kembali.

b) Model matematis pemesanan kuantitas ekonomis (economic order quantity) menunjukkan


berapa unit harus dipesan agar kombinasi biaya pemesanan dan biaya penyimpanan paling efisien.

c) Model matematis perencanaan kebutuhan material (material requirements planning),


digunakan untuk menunjukkan berapa banyak material harus disediakan untuk memproduksi
sejumlah unit barang dan untuk merencanakan kebutuhan material agar selama proses produksi
tidak kekurangan material yang dibutuhkan karena sudah diperkirakan sebelumnya.

3) Komponen basis data produksi

Basis data produksi ini dibentuk dari tiga sumber input, yaitu data eksternal produksi, data
internal riset produksi, dan data internal keuangan produksi.

Nama file basis data produksi Sumber Data


Data Pemasok Eksternal (Intelligent)
Peraturan Pemerintah Eksternal (Intelligent)
Kontrak Serikat Pekerja Eksternal (Intelligent)
Standar Produksi Riset Produksi
Bahan Mentah Sistem Informasi Akuntansi - Siklus Konvers
Tenaga Kerja Sistem Informasi Akuntansi - Siklus Konvers
Kerusakan Sistem Informasi Akuntansi - Siklus Konvers
Barang dalam proses Sistem Informasi Akuntansi - Siklus Konvers

Anda mungkin juga menyukai