Pancasila Bayi Tabung (Dewi Maharani)

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 4

NAMA : DEWI MAHARANI

NIM : 2115471019

MATA KULIAH : PANCASILA

BAYI TABUNG
Bayi Tabung adalah Fertilisasi in vitro atau pembuahan in vitroIVF, atau
sering disebut bayi tabung, adalah suatu proses pembuahan sel telur oleh sel
sperma di luar tubuh wanita. Proses ini melibatkan pemantauan dan stimulasi
proses ovulasi seorang wanita, mengambil suatu ovum atau sel sel telur dari
ovarium (indung telur) wanita itu dan membiarkan sel sperma membuahi sel sel
tersebut di dalam sebuah medium cair dilaboratorium. Sel telur yang telah dibuahi
(zigot) dikultur selama 2-6 hari didalam sebuah medium pertumbuhan dan
kemudian dipindahkan ke rahim wanita yang sama ataupun wanita yang lain,
dengan tujuan menciptakan keberhasilan kehamilan.

Tujuan Bayi Tabung

Tujuan dari dilakukan pembuahan melalui bayi tabung. Bayi tabung atau In
Vitro Fertilization (IVF) dapat membantu seseorang dengan masalah infertilitas
untuk mendapatkan kehamilan. Berikut adalah beberapa masalah infertilitas yang
dapat dibantu dengan teknologi IVF :

 Penurunan kesuburan pada wanita di atas usia 40 tahun

 Saluran tuba yang tersumbat atau rusak

 Penurunan fungsi ovarium

 Endometriosis

 Fibroid rahim

 Infertilitas pria, seperti jumlah sperma yang rendah atau kelainan bentuk
sperma
 Infertilitas yang tidak dapat dijelaskan

PROSES BAYI TABUNG

Stimulasi : dimulai dengan pemberian konsumsi obat kesuburan untuk


meningkatkan jumlah telur pada wanita. Selama itu, dokter akan melakukan
tes darah dan ultrasound secara teratur untuk memantau produksi telur dan
memberi tahu dokter Anda kapan harus mengambilnya.

Pengambilan Telur : pengambilan telur dikenal sebagai aspirasi folikel. Ini


adalah prosedur pembedahan yang dilakukan dengan anestesi.

Inseminasi : proses di mana pria memberikan sampel air mani. Selanjutnya


sperma yang didapat dari pria akan dicampur dengan sel telur wanita dalam
cawan petri.

Kultur Embrio : tahap di mana dokter akan memantau sel telur yang telah
dibuahi untuk memastikan bahwa mereka membelah dan berkembang.
Selain itu juga dapat dilakukan pengujian embrio untuk mengetahui kondisi
genetik.

Transfer : tahap terakhir ketika embrio cukup besar, maka


selanjutnya siap untuk ditanamkan ke dalam rahim. Biasanya proses ini
terjadi 3 – 5 hati setelah pembuahan. Implantasi yang akan dilakukan
melibatkan tabung tipis kateter yang akan dimasukkan ke dalam vagina,
melewati leher rahim, ke untuk mencapai rahim.

Tindakan bayi tabung biasanya disarankan pada pasien wanita di atas


usia 40 tahun yang mengalami gangguan kesuburan atau pada pasien dengan
kondisi berikut:

1. Terdapat sumbatan atau kerusakan pada saluran indung telur (tuba falopi)

2. Riwayat operasi pengangkatan atau sterilisasi tuba falopi (tuba ligasi)

3. Gangguan ovulasi yang menyebabkan kekurangan sel telur


4. Endometriosis, yaitu kondisi ketika jaringan dinding rahim tumbuh di luar
rahim

5. Miom, yaitu tumor jinak di dinding rahim yang bisa mengganggu


penempelan embrio pada dinding rahim

6. Gangguan pada fungsi, bentuk, dan produksi sperma, seperti kelainan bentuk
dan ukuran sperma (teratospermia), pergerakan sperma yang lemah
(asthenospermia), atau kurangnya produksi sperma (oligospermia)

7. Alasan ketidaksuburan (infertilitas) lain yang tidak diketahui

Alasan Memilih Bayi Tabung :

1. Gangguan Produksi atau fungsi sperma

2. Kerusakan atau penyumbatan tuba falopi

3. Gangguan pada ovulasi

4. Endometriosis

5. Fibroid rahim/mioma uteri

6. Sterilisasi atau pengangkatan tuba sebelumnya

SUDUT PANDANG HUKUM TERHADAP BAYI TABUNG

Adapun hal-hal berkaitan dengan bayi tabung jika dilihat dari sudut pandang
hukumperdata di Indonesia, bisa ditemui dalam Pasal 127 ayat (1) UU No. 36
Tahun 2009 tentangKesehatan. Pasal tersebut mengatur tentang upaya kehamilan
yang dilakukan di luar caraalamiah, yakni hanya dapat dilakukan oleh pasangan
suami isteri yang sah dengan ketentuan:

a. Hasil pembuahan sperma dan ovum dari suami isteri yang bersangkutan
ditanamkan dalamrahim isteri dari mana ovum berasal
b. Dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan
kewenangan untuk itu
c. Pada fasilitas pelayanan kesehatan tertentu,Dengan demikian status anak
tersebut adalah anak sah sehingga ia memiliki hubungan warisdan
keperdataan sebagaimana yang berlaku pada anak kandung.
Namun, jika embrio diimplantasikan ke dalam rahim seorang isteri
ketika ia telahbercerai dari suaminya, maka status anak yang terlahir sah jika
anak tersebut lahir sebelum300 hari sejak perceraian terjadi. Bila anak
setelah masa 300 hari sejak perceraian,status anak tidak sah sehingga ia
tidak memiliki hubungan keperdataan apapun denganmantan suami dari
sang ibu (Pasal 255 KUH Perdata).Undang-undang bayi tabung berdasarkan
hukum perdata dapat ditinjau dari beberapakondisi berikut ini:
a. Jika sperma berasal dari pendonor dan setelah terjadi embrio
diimplantasikan ke dalamrahim isteri, maka anak yang terlahir statusnya sah
dan memiliki hubungan waris sertakeperdataan selama suami menerimanya
(Pasal 250 KUH Perdata).
b. Jika embrio diimplantasikan ke rahim wanita lain yang telah bersuami,
maka anak yangterlahir statusnya sah dari pasangan penghamil, dan bukan
dari pasangan yang memiliki benih(Pasal 42 UU No. 1/1974 dan Pasal 250
KUH Perdata).
c. Jika sperma dan sel telur berasal dari orang yang tidak terikat perkawinan
tetapi embrionyadiimplantasikan ke rahim wanita yang terikat perkawinan,
anak yang terlahir statusnya sahbagi pasutri tersebut.Jika embrio
diimplantasikan ke rahim gadis, maka status anak yang terlahir adalah anak
diluar nikah.

Anda mungkin juga menyukai