Merancang Karya Ilmiah 3
Merancang Karya Ilmiah 3
Merancang Karya Ilmiah 3
Disusun Oleh:
NURMAYA SUPIANI
Segala puji syukur kehadirat Tuhan yang telah memberikan nikmat serta
hidayah-Nya terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah dengan judul “Merancang Karya Ilmiah”. Penulisan
makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah Bahasa
Indonesia di STIT PALAPA NUSANTARA.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih
yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan
makalah ini, khususnya kepada Dosen kami yang telah memberikan tugas dan
petunjuk kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................ ii
DAFTAR ISI....................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................... 1
C. Tujuan..................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Karya Ilmiah......................................................................... 2
B. Sistematika atau Kerangka Penulisan Karya Ilmiah............................... 2
C. Cara atau Syarat Penulisan Karya Ilmiah yang Baik.............................. 6
D. Bentuk-Bentuk Karya Ilmiah.................................................................. 9
BAB III PENUTUP
Kesimpulan............................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Karya ilmiah merupakan hasil tulisan yang menuruti suatu aturan
tertentu. Aturan tersebut biasanya merupakan suatu persyaratan tata tulis
yang telah dibakukan oleh masyarakat akademik. Secara umum, proses
penulisan karya ilmiah dilakukan dalam tiga tahapan, yaitu : tahap
prapenulisan, tahap penulisan, dan tahap perbaikan.
Sebagai hasil penelitian atau kegiatan ilmiah setiap karangan ilmiah
mengandung komponen adanya masalah yang menjadi topik karangan ilmiah
itu. Adanya tujuan penelitian, metode penelitian, teori yang dianut, objek
penelitian, instrumen yang digunakan, dan adanya hasil penelitian yang
diperoleh. Setelah kaidah ditemukan dan dirumuskan, kegiatan penelitian
harus diwujudkan dalam bentuk laporan. Hal ini dimaksudkan karena sasaran
akhir penelitian adalah mengkomunikasikan hasil penelitian pada khalayak
terkait. Oleh karena itu, menulis laporan merupakan tahap akhir yang penting
dalam penelitian, karena menulis laporan merupakan proses komunikasi yang
membutuhkan adanya pengertian yang sama antara penulis dan pembaca.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan karya ilmiah?
2. Bagaimana sistematika atau kerangka penulisan karya ilmiah?
3. Bagaimana cara penulisan karya ilmiah yang baik?
4. Apa saja jenis atau bentuk-bentuk yang termasuk karya ilmiah?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian karya ilmiah;
2. Untuk mengetahui sistematika atau kerangka penulisan karya ilmiah;
3. Untuk mengetahui cara penulisan karya ilmiah yang baik;
4. Untuk mengetahui jenis atau bentuk dari karya ilmiah.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
1. Bagian Pendahuluan
Bagian ini biasanya berisi : halaman judul, halaman pengesahan, kata
pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar dan grafik.
a. Halaman Judul
Judul ditulis untuk mengetahui garis besar isi laporannya. Judul
ditulis dengan huruf kapital, biasanya di tengah halaman agak ke atas.
Tetapi ada juga variasi lain.
b. Halaman Pengesahan
Halaman pengesahan ini digunakan terutama untuk karya-karya
ilmiah yang biasa diujikan atau dipertahankan di depan penguji seperti
skripsi, tesis, dan disertasi. Halaman pengesahan bermaksud
menginformasikan kepada panitian ujian akhir bahwa karya ilmiah
yang akan diujikan itu telah memenuhi syarat dan disetujui oleh
pembimbing untuk dipertahankan di depan para penguji.
c. Kata Pengantar
Kata pengantar terdiri atas sejumlah paragraf yang bertujuan
mengantarkan sebuah karya tulis kepada pembaca. Di dalamnya bersi
antara lain garis besar atau substansi pokok yang terdapat dalam karya
tulis dengan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
memberikan dukungan dalam menggarap dan menyelesaikankarya
tulis tersebut.
d. Halaman Abstrak
Abstrak adalah ikhtisar atau inti dari sebuah karangan. Selain itu,
abstrak juga bia dikatakan ringkasan sebuah karangan. Hal-hal yang
perlu dimuat di dalamnya adalah sebagai berikut:
1) Paragraf pertama latar belakang masalah;
2) Paragraf kedua rumusan masalah, metode yang dipakai dalam
penelitian, dan sumber data atau tempat data itu diperoleh;
3) Paragraf ketiga cara/teknik menganalisis data;
4) Paragraf keempat hasil analisis data.
Keempat hal tersebut harus disusun sesingkat mungkin.
3
e. Daftar Isi
Daftar isi merupakan petunjuk untuk para pembaca. Daftar isi
harus ditempatkan di bagian depan karya ilmiah dan bukan di bagian
penutup atau di bagian belakang. Daftar isi hampir sama dengan
kerangka karangan. Perbedaannya ialah daftar isi memakai nomor
halaman, sedangkan kerangka karangan tidak. Keduanya terdiri atas
bab-bab dan subbab serta rinciannya
f. Daftar Tabel, Gambar, dan Grafik
Jika menggunakan lampiran tabel, gambar, dan grafik untuk
menunjang isi laporan, maka harus mencantumkan nomor urut dan
halaman dengan jelas.
2. Bagian Isi
Secara umum, bagian isi terdiri dari:
a. Pendahuluan
Memaparkan: latar belakang dan perumusan masalah, tujuan dan
kegunaan penelitian, hipotesis, penjelasan, dan metode penelitian.
1) Latar Belakang Masalah
Latar belakang masalah adalah hal tertentu yang mendorong
mahasiswa untuk melakukan penelitian. Pengungkapan latar belakang
masalah harus berurutan dari hal-hal yang bersifat umum sampai hal-
hal yang bersifat khusus.
2) Rumusan Masalah
Rumusan masalah ditulis untuk menspesifikasikan masalah yang
akan dibahas dalam karya tulis. Masalah yang dirumuskan harus
merupakan hasi penspesifikasian atau pengkhususan masalah utama
yang harus dijawab pada bab kesimpulan.
3) Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan dan manfaat selalu ada dalam penelitian. Tujuan penelitian
biasanya untuk mengetahui sebuah atau sejumlah fenomena tertentu.
Manfaat penelitian yakni sesuatu yang bisa irasakan dan dilaksanakan.
4
Manfaat terdiri dari manfaat yang bersifat teoritis dan manfaat yng
bersifat praktis.
4) Metodologi Penelitian
Metodologi merupakan alat, prosedur,dan teknik yang dipilih
dalam melaksanakan penelitian. Metodologi menyangkut berbagai hal
yang diperlukan dan digunakan selam penelitian berlangsung. Hal-hal
tersebut mencakup:
a) Metode yang digunakan dalam penelitian;
b) Sumber data;
c) Cara mengambil data;
d) Cara menganalisis data;
e) Cara menyimpulkan/membuat simpulan;
b. Landasan teori
Landasan teori diletakkan pada bab dua dan berisi uraian teoritis
yang berhubungan dengan masalah penelitian dan konsep yang
mendasari perumusan hipotesis. Hal-hal yang perlu ditulis dalam
landasan teori harus sesuai dengan bidang kajian atau fenomena yang
sedang diteliti. Agar tidak salah dalam memasukkan teori kita harus
berpedoman pada judul, topic, masalah, kerangka berpikir, dan atau
pada variabel-variabel penelitian (bagi yang penelitiannya terdiri atas
beberapa variabel).
c. Hasil penelitian
Menguraikan: pengolahan dan analisis data, serta penafsiran hasil
analisis data.
d. Kesimpulan dan Saran
Menguraikan keseluruhan hasil penelitian. Mengulas hasil
penafsiran yang dirujukkan kepada landasan teori yang digunakan
kemudian dikemukakan beberapa saran.
3. Bagian Penutup
Pada umumnya terdiri dari:
a. Daftar Kepustakaan
5
Daftar ini harus secara lengkap dan sistematis mencantumkan
seluruh buku sumber yang digunakan dalam penulisan laporan.
b. Lampiran
Berisi seluruh materi yang disertai daftar pertanyaan, perhitungan
statistik, tabel, dan lain-lain.
c. Indeks
Berisi daftar kata, istilah, atau nama yang ada dalam laporan dan
disusun menurut abjad.
6
jelek, lalu fakta khusus ayahku seorang dokter, maka dapat ditarik
kesimpulan ayahku tulisannya jelek.
Sedangkan pola berfikir induktif yaitu cara berfikir atau menarik
kesimpulan dari fakta-fakta khusus kepada fakta umum atau kalimat
utamanya berupa kalimat yang bersifat umum. Contoh : Fakta-fakta
khusus menyatakan manusia membutuhkan oksigen. Hewan
membutuhkan oksigen. Tumbuhan membutuhkan oksigen, maka dapat
disimpulkan bahwa “semua mahluk hidup membutuhkan oksigen”
3. Sistematika
Karya tulis ilmiah harus disusun secara sistematika, artinya menuruti
alur pemahaman yang runtut dari masalah sampai pada kesimpulan. Tata
tulis baku berhubungan dengan sistematika penulisan karya tulis ilmiah,
biasanya masing – masing lembaga mempunyai peraturan tata tulis yang
berbeda. Akan tetapi, pada dasarnya peraturan tersebut mempunyai
patokan yang sama. Tata tulis baku ini diperlukan karena :
a. Dapat memperlancar komunikasi hasil penelitian.
b. Memudahkan penilaian atau pertanggungjawabannya.
c. Mempercepat penyebarluasan tanpa membutuhkan penyusunan
kembali.
Tata Cara Penulisan Ilmiah terdiri dari: penulisan kutipan, catatan kaki,
dan daftar pustaka.
1. Kutipan
Kutipan merupakan penulisan kembali pendapat atau hasil karya tulis
orang lain,baik langsung maupun tidak langsung. Pada umumnya kutipan
dibedakan menjadi dua,yaitu: Kutipan langsung dan kutipan tidak
langsung.
a. Kutipan Langsung
Kutipan langsung ditulis persis dengan aslinya (baik kata, ejaan,
maupun tanda bacanya). Kutipan seperti ini biasanya digunakan untuk
mengutip: rumus, peraturan hukum, surat keputusan, peribahasa,
difinisi, dan lain-lain. Secara umum kutipan langsung dibedakan
7
menjadi dua:kutipan langsung panjang dan kutipan langsung pendek.
Kutipan langsung panjang, ditulis lebih darti tiga baris, ditulis sendiri
dalam alinea baru dengan perubahan spasi. Baris pertama kutipan
dituluskan pada ketukan kedelapan dari margin kiri, baris berikutnya
dimulai pada ketukan ke-lima.
Kutipan langsung pendek tidak lebih dari tiga baris, dituliskan
langsung dalam kalimat penulis diantara tanda petik (“…”) dan tanpa
perubahan spasi.
b. Kutipan Tak Langsung
Kutipan tak langsung ini merupakan uraian penulis dengan kata-
kata sendiri berdasarkan pendapat atau hasil karya penulis lain. Tetapi
pendapat pribadi tidak boleh dikemukakan didalamnya.penulisanya
tanpa tanda petik dan spasi.Sumber asal kutipan dapat dituliskan
langsung dengan mencantumkan nama penulis,tahun terbit,dan
halaman buku.
2. Catatan Kaki
Catatan kaki yaitu keterangan-keterangan atas teks karangan yang
ditempatkan pada kaki halaman karangan yang bersangkutan. Apabila
ditempatkan pada akhir bab atau akhir karangan maka catatan semacam itu
disebut keterangan. Jenis catatan kaki terdiri dari penunjukkan sumber,
catatan penjelas, dan gabungan sumber dan penjelas. Tujuan penulisan
catatan kaki adalah:
a. Menyusun pembuktian;
b. Menyatakan utang budi;
c. Menyampaikan keterangan tambahan;
d. Merujuk bagian teks lain.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penuisan catatan kaki meliputi
sebagai berikut:
a. Hubungan catatan kaki dan teks menggunakan nomor urut dan
penunjukkan.;
8
b. Untuk memudahkan catatan kaki, hal yang perlu dihindari ialah
memulai nomor urut baru pada setiap bab;
c. Dalam penulisan catatan kaki yang menggunakan mesin tik atau
komputer perlu diperhatikan teknik penempatannya (spasi).
Untuk menghindari pencatatan sumber yang diulang-ulang, digunakan
singkatan-singkatan dari bahasa Latin sebagai pengganti sumber.
Pemakaian sumber tersebut sebagai berikut:
a. Ibid dari kata Ibidem, artinya sama. Maksudnya menyatakan bahwa
kutipan itu diambil dari sumber dan halaman yang sama yang datanya
telah dicantumkan dengan lengkap sebelum kutipan tersebut. Jadi, di
antara kutipan itu dengan kutipan sebelumnya tidak ada sumber lain.
Bila halamannya saja yang berbeda dipakai Ibid halaman.
b. Loz. Cit. dari kata loco cotato, artinya pada tempat yang sama dengan
sumber yang telah mendahuluinya. Begitu pula halamannya sama,
hanya telah diselingi sumber lain. Contoh: Jauhari, Loz. Cit.
c. Op. Cit. dari opera citato, maksudnya karya yang telah dikutip terlebih
dahulu. Contoh: Muttaqin, Op. Cit. hlm.207.
3. Daftar Pustaka
Daftar pustaka berisi semua sumber bacaan yang digunakan dalam
penulisan.Komponen yang harus ada dalam daftar pustaka adalah,nama
pengarang,tahun terbit,judul buku,kota penerbit,nama penerbit.
9
2. Makalah
Makalah adalah karangan ilmiah yang ditulis untuk disajikan dalam
seminar atau simposium. Tebalnya sekitar 15 halaman diketik satu
setengah spasi pada kertas ukuran A4, termasuk abstrak dan daftar
pustaka.
Makalah juga harus disusun berdasarkan hasil penelitian, entah
penelitian lapangan maupun penelitian pustaka. Jadi, semua komponen
penelitian ada tercakup di dalamnya. Namun, format susunannya tidak
perlu formal seperti pada skripsi, tesis, dan disertasi. Abstrak yang
diletakkan pada awal makalah, biasanya berisi tujuan penulisan, masalah
penulisan, dan hasil atau kesimpulan. Abstrak lazim berisi kata kunci dari
abstrak itu.
Kemajuan teknologi dewasa ini tidak menuntut penyaji makalah
membacakan makalahnya melainkan hanya menjelaskan makalah
dari power point yang ditayangkan.
3. Skripsi
Skripsi adalah karangan ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis
berdasarkan pendapat orang lain yang ditulis untuk menjadi syarat tugas
akhir pada pendidikan strata satu (S1). Masalah yang diajukan berkenaan
dengan salah satu aspek yang menjadi substansi bidang keilmuan yang
ditekuni. Skripsi memiliki bobot yang lebih tinggi dari sebuah karya tulis.
Semua komponen penelitian yang dikemukakan pada subbab 8.1 harus
jelas tampak dalam sebuah skripsi.
Pendapat yang diajukan harus didukung oleh data dan fakta- fakta
empiris-objektif baik berdasarkan peneliian langsung (observasi lapangan)
maupun penelitian tidak langsung (study kepustakaan). Pembahasan dalam
skripsi harus dilakukan mengikuti alur pemikiran ilmiah yaitu logis dan
emperis. Jumlah halaman untuk skripsi minimal 60 halaman. Kalau karya
tulis tidak diujikan, dan makalah disajikan dalam suatu seminar atau suatu
pertemuan ilmiah, maka skripsi diujikan di muka suatu sidang ujian
skripsi.
10
4. Tesis
Tesis adalah karangan ilmiah sebagai tugas akhir dalam pendidikan
strata dua. Isinya merupakan pendalaman dari salah satu aspek atau segi
program studi yang diikuti. Tesis juga diujikan dalam satu sidang ujian
tesis.
Penulisan tesis bertujuan mensintesikan ilmu yang diperoleh dari
perguruan tinggi guna memperluas khazanah ilmu yang telah didapatkan
dari bangku kuliah master, khazanah ini terutama berupa temuan-temuan
baru dari hasil suatu penelitian secara mendalam tentang suatu hal yang
menjadi tema tesis tersebut. Jumlah halaman untuk Tesis minimal 80
halaman.
5. Disertasi
Disertasi adalah karangan ilmiah sebagai tugas akhir dalam
pendidikan strata tiga. Isinya merupakan tinjauan filosofis terhadap satu
aspek atau segi dari bidang ilmu yang diteliti. Penekanan pada aspek
filosofis ini menjadi ciri pada pendidikan strata tiga. Mengapa? Karena
induk dari segala ilmu adalah filsafat. Mereka yang sudah menyelesaikan
pendidikan strata tiga atau yang telah menyelesaikan disertasi dikatakan
pengetahuannya telah sampai pada tingkat filsafat. Maka itu, di Inggris
atau di negara lain, mereka yang telah lulus dalam pendidikan strata tiga
diberi gelar Ph.D (=Philosophy Degree). Artinya, telah mencapai derajat
filosof.
Disertasi merupakan suatu karangan ilmiah yang mengemukakan
suatu dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis berdasarkan data dan fakta
akurat dengan analisis terinci. Dalil yang dikemukakan biasanya
dipertahankan oleh penulisnya dari sanggahan-sanggahan senat guru besar
atau penguji pada sutu perguruan tinggi, desertasi berisi tentang hasil
penemuan-penemuan penulis dengan menggunakan penelitian yang lebih
mendalam terhadap suatu hal yang dijadikan tema dari desertasi tersebut,
penemuan tersebut bersifat orisinil dari penulis sendiri, penulis desertasi
11
berhak menyandang gelar Doktor. Jumlah halaman untuk Disertasi
minimal 250 halaman.
6. Laporan Hasil Penelitian
Laporan hasil penelitian adalah laporan yang dibuat setelah suatu
penelitian dilakukan. Laporan penelitian juga berisi komponen masalah,
metode penelitian, objek penelitian, instrumen penelitian, hasil yang
dicapai. Lalu rekomendasi untuk melakukan sesuatu yang lain berdasarkan
hasil penelitian itu.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Secara keseluruhan cara penulisan karya ilmiah yang baik sudah
ditentukan, yaitu sesuai dengan tata bahasa (EYD) dan tata tulis yang
disepakati oleh masyarakat akademik. Adapun yang masuk kedalam
penelitian meliputi masalah penelitian, tujuan, metode, kajian teori, objek
data variabel dan hasil penelitian. Kemudian cara-cara penulisan karya ilmiah
yang baik adalah:
1. Objektif
2. Pola berfikir deduktif-induktif
3. Sistematika
Tata cara penulisan karya ilmiah mencakup : penulisan kutipan, catatan
kaki, dan daftar pustaka.
Adapun bentuk – bentuk karya ilmiah meliputi :
1. Karya tulis
2. Makalah
3. Skripsi
4. Thesis
5. Disertasi
6. Laporan hasil penelitian
13
DAFTAR PUSTAKA
Sundari, Ida, dkk. 2012. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Jakarta: Sekolah
Tinggi Bahasa Asing (STBA LIA)
14