#14. Penilaian Pemenuhan Standar Akreditasi Labkes Edit 20 Okt 2022
#14. Penilaian Pemenuhan Standar Akreditasi Labkes Edit 20 Okt 2022
#14. Penilaian Pemenuhan Standar Akreditasi Labkes Edit 20 Okt 2022
Standar SKP 1
Laboratorium mengembangkan dan mengimplementasikan proses untuk meningkatkan ke
Maksud dan Tujuan
Proses identifikasi dilakukan di laboratorium kesehatan dengan menggunakan palin
pasien/sampel/pengguna layanan, tanggal lahir, nomor registrasi, nomor induk kependudu
Elemen Penilaian
1) Terdapat kebijakan, pedoman dan prosedur yang mengatur identifikasi
pasien dengan menggunakan paling sedikit 2 (dua) dari 4 (empat)
identitas
2) Terdapat bukti Identifikasi dilakukan mulai dari pendaftaran sampai
penyerahan hasil
Standar SKP 2
Laboratorium menerapkan proses komunikasi efektif dalam memberikan pelayanan baik
melaporkan hasil kritis pemeriksaan laboratorium.
Maksud dan Tujuan
1) Komunikasi dikatakan efektif apabila dilaksanakan tepat waktu, akurat, lengkap, mud
bertujuan untuk mengurangi kesalahan dan meningkatkan keselamatan pasien tanpa men
2) Pelaksanaan komunikasi efektif dapat dilakukan dengan cara verbal dan non verbal baik
3) Laboratorium kesehatan menerapkan komunikasi efektif saat pelaporan hasil kritis mela
a) Menulis/menginput di komputer
b) Membacakan; dan
c) Konfirmasi kembali (write down, read back, confirmation) dan di dokumentasikan
4) Hasil kritis adalah hasil pemeriksaan di laboratorium kesehatan yang memerlukan tindak
individual maupun bagi kelompok dan masyarakat. Hasil kritis tidak selalu berarti nilai kritis
kritis berpotensi menjadi situasi yang mengancam keselamatan bila tidak dilakukan tindak
kritis harus segera dilaporkan kepada pihak yang memintakan pemeriksaan laboratorium k
lambatnya 30 menit sejak diketahuinya hasil pemeriksaan
5) Hasil pemeriksaan yang termasuk kategori hasil kritis ditetapkan sesuai kebijakan labora
pemerintah dan rekomendasi organisasi profesi serta menyesuaikan kemampuan sumber
Jumlah
ASARAN KESELAMATAN PASIEN (SKP) Standar
1
n proses untuk meningkatkan ketepatan identifikasi.si .
n dengan menggunakan paling sedikit 2 (dua) dari 4 (empat) identitas, yaitu nama
gistrasi, nomor induk kependudukan
Telusur
1
m memberikan pelayanan baik secara verbal dan atau komunikasi melalui telepon dalam
at waktu, akurat, lengkap, mudah dipahami dan dimengerti oleh penerima informasi yang
keselamatan pasien tanpa mengesampingkan adat istiadat dan kearifan lokal setempat
n cara verbal dan non verbal baik secara elektronik dan tertulis
f saat pelaporan hasil kritis melalui telepon:
sehatan yang memerlukan tindak lanjut segera baik untuk kepentingan pasien secara
ritis tidak selalu berarti nilai kritis yang mengancam keselamatan (life-threatening). Tapi hasil
matan bila tidak dilakukan tindak lanjut yang tepat dalam waktu yang cepat. Karena itu hasil
kan pemeriksaan laboratorium kesehatan. Batas waktu pelaporan adalah selambat-
Telusur
D Daftar nilai kritis
D Prosedur pelaporan nilai kritis
D Bukti pelaporan nilai kritis
D Bukti evaluasi pelaporan nilai kritis
1
sehatan adalah merupakan ancaman keselamatan bagi penerima layanan. Laboratorium
giene (kebersihan tangan) untuk mengurangi risiko infeksi.
1
1
1
1
1
8 0 0
8
0.00
Fakta Rekomendasi
II. TATA KELOLA KEPEMIMP
Standar TKK 1
Pimpinan laboratorium menetapkan visi dan misi serta perencanaan kegiatan yang mendukung pe
Elemen Penilaian
2. Terdapat bukti sosialisasi kepada seluruh petugas laboratorium serta evaluasi visi
dan misi laboratorium
Kepala laboratorium kesehatan ditunjuk dan diangkat oleh pemilik untuk bertanggung jawab
manajemen maupun teknis. Pelayanan laboratorium kesehatan dipimpin oleh orang yang kompet
perundang-undangan.
Tanggung jawab pimpinan laboratorium kesehatan meliputi:
1) Penetapan rencana program kerja;
2) Pengembangan dan implementasi kebijakan serta prosedur;
3) Pengawasan pencatatan dan pelaporan;
4) Penjaminan pelaksanaan program mutu; dan
5) Pemantauan dan evaluasi seluruh pelayanan laboratorium kesehatan.
Elemen Penilaian
1) Kepala laboratorium kesehatan memenuhi kualifikasi sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
2) Kepala laboratorium kesehatan mempunyai uraian tugas sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan
3) Kepala laboratorium kesehatan melakukan pelaporan berkala kepada pemilik
2. Terdapat bukti pelaksanaan kebijakan tentang hak pasien atau pengguna jasa
lainnya
Standar TKK 2
Pimpinan laboratorium melakukan koordinasi dengan pihak terkait atau pemangku kepentingan un
Maksud dan Tujuan
Laboratorium melakukan koordinasi dengan pihak terkait untuk menentukan jenis pelayanan labora
a). Pemeriksaan laboratorium yang akan dilakukan
b). Kemudahan akses layanan
c) Sistem rujukan
d) Ketepatan waktu pemeriksaan
e). Kebutuhan konsultasi
f). Kebutuhan lainnya
Elemen Penilaian
1. Terdapat bukti koordinasi dengan pihak terkait untuk menentukan jenis pelayanan
laboratorium yang mencakup a) sampai f) sebagaimana dimaksud dalam maksud dan
tujuan TKK 2 minimal 1 (satu) tahun sekali.
Pimpinan laboratorium membuat perencanaan berdasarkan data dan analisa kebutuhan serta m
mutu dan keselamatan yang meliputi:
a). Sarana, prasarana
b). alat, reagen, dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP);
c). SDM
d). Anggaran
e). Sistem informasi laboratorium
Elemen Penilaian
1. Tersedia data yang digunakan sebagai dasar penyusunan rencana kebutuhan dan
pemilihan teknologi tepat guna
Pimpinan laboratorium bertanggung jawab terhadap kesinambungan pelayanan yang diberikan term
Elemen Penilaian
1. Terdapat perjanjian kerjasama tertulis
2. Terdapat kriteria penentuan perjanjian kerjasama dengan pihak ketiga
Standar TKK 3
Pimpinan laboratorium memastikan komunikasi efektif dan koordinasi baik di internal maupun ekste
Maksud dan Tujuan
Pimpinan laboratorium menetapkan proses komunikasi dan koordinasi baik secara formal maupu
bentuk yang mudah dipahami seperti poster, buletin, dalam forum diskusi, dan sebagainya.
Elemen Penilaian
Terdapat bukti komunikasi baik secara formal maupun informal di internal dan
eksternal mengenai pelayanan laboratorium.
Pimpinan laboratorium menetapkan pelayanan yang berorientasi terhadap kebutuhan dan keluhan
1). Penanganan keluhan dari pengguna layanan;
2). Penanganan keluhan petugas; dan
3). Memenuhi hak pengguna layanan
Dilakukan edukasi terhadap petugas laboratorium untuk memberikan pelayanan yang berorie
dievaluasi.
Elemen Penilaian
1. Dilakukan survei kepuasan pelanggan
2. Dilakukan analisis, evaluasi dan tindak lanjut hasil survei kepuasan pelanggan
Standar TKK 3.2
Terdapat prosedur pelaporan hasil kritis
Maksud dan Tujuan
Terdapat kebijakan dan prosedur pelaporan hasil kritis kepada dokter pengirim untuk penanganan
Elemen Penilaian
a) Terdapat penetapan nilai hasil kritis.
b) Terdapat prosedur pelaporan hasil kritis.
Standar TKK 4
Elemen Penilaian
a). Terdapat program peningkatan mutu
b) Program peningkatan mutu laboratorium mencakup tujuan, target, indikator dan
cara pengukuran pencapaian target.
c) Terdapat bukti Analisa, evaluasi dan tindak lanjut pelaksanaan program
peningkatan mutu
Elemen Penilaian
a) Pimpinan laboratorium menetapkan tim mutu serta uraian tugas tim mutu.
b) Terdapat penanggung jawab mutu.
d) Terdapat bukti pelaporan pelaksanaan program peningkatan mutu dari ketua tim
mutu ke kepala laboratorium minimal 3 (tiga) bulan sekali.
Terdapat kebijakan yang berisi tentang penetapan kriteria pemeriksaan laboratorium yang bermutu
a). metode pemeriksaan,
b). kinerja alat,
c). Pemantapan Mutu Internal
d). Pemantapan Mutu Eksternal
e). kualitas spesimen dan
f). pelaporan hasil.
Aktivitas kinerja dan quality control dievaluasi oleh pimpinan laboratorium sesuai dengan standar k
Elemen Penilaian
Elemen Penilaian
a) Terdapat kebijakan pengukuran indikator mutu.
b) Terdapat daftar indikator nasional mutu, indikator mutu teknis dan atau indikator
mutu manajemen.
c)Terdapat bukti sosialisasi indikator kepada seluruh petugas.
Pimpinan laboratorium menentukan waktu pengumpulan dan analisis data untuk mengetahui penc
pencapaian:
1) Dari segi waktu, seperti bulan ke bulan, atau satu tahun ke depan
2) Dengan laboratorium yang setara
3) Dengan standar sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku
4) Dengan hasil pencapaian target laboratorium terbaik
Elemen Penilaian
2). Terdapat bukti hasil evaluasi dan tindak lanjut terhadap data yang telah dianalisa
Standar TKK 6
Laboratorium melakukan validasi data
Maksud dan Tujuan
Elemen Penilaian
1. Terdapat bukti pelaksanaan validasi data pada kondisi seperti pada 1) sampai 6)
pada maksud dan tujuan.
Standar TKK 7
Laboratorium melakukan tindakan perbaikan untuk meningkatkan keamanan dan keselamatan
Maksud dan Tujuan
Laboratorium menggunakan data dan informasi untuk mengidentifikasi serta menganalisa masala
tidak diharapkan (KTD). Data yang didapatkan dari hasil monitoring secara rutin maupun hasil pe
dasar dalam merencanakan tindakan perbaikan dan penentuan prioritas perbaikan.
Labratorium mengupayakan tersedianya sumberdaya untuk melakukan perbaikan. Selama pro
pemantauan untuk melihat efektifitas proses perbaikan tersebut. Jika hasil proses perbaikan dinila
tersebut.
Berdasarkan data tersebut, pimpinan laboratorium dapat melakukan perubahan kebijakan, prosedu
Elemen Penilaian
3) Dilakukan evaluasi untuk melihat upaya perbaikan berjalan efektif dan dilakukan
tindak lanjut.
Standar TKK 8
Laboratorium perlu menyusun program manajemen risiko untuk mencegah terjadinya risiko serta m
instrument tertentu untuk mengidentifikasi tindakan berisiko, melakukan analisa dan melakukan tin
Langkah-langkah dalam melakukan manajemen risiko meliputi:
1). Identifikasi risiko;
2) Penentuan prioritas risiko;
3) Pelaporan risiko;
4) Pengelolaan risiko;
5) Investigasi terhadap kejadian yang tidak diharapkan; dan
6) Pengelolaan resiko akibat tuntutan masyarakat.
Elemen Penilaian
1. Terdapat program manajemen risiko yang meliputi angka 1) sampai angka 6)
sebagaimana dimaksud dalam maksud dan tujuan TKK 8.
2. Terdapat program manajemen risiko yang disosialisasikan kepada seluruh SDM
Standar TKK 9
Pimpinan laboratorium melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap upaya peningkatan mutu ya
Maksud dan Tujuan
Pimpinan melakukan pemantauan dan evaluasi dalam upaya peningkatan mutu yang mencakup:
1). Hasil analisis data, keputusan dan tindakan yang diambil;
2). Hasil kegiatan pengendalian mutu, terutama bila memerlukan tindakan perbaikan;
3). Laporan kinerja peralatan, khususnya bila ada tren kegagalan pada peralatan;
4). Tinjauan tindak lanjut terhadap rekomendasi sebelumnya untuk menilai tingkat keberhasilan pe
5). Laporan dari setiap penanggungjawab pelayanan
Elemen Penilaian
1. Terdapat bukti evaluasi upaya peningkatan mutu yang telah dilakukan mencakup
angka 1) sampai angka 5) sebagaimana dimaksud dalam maksud dan tujuan TKK 9.
2. Terdapat bukti Pemantauan dan evaluasi dilakukan minimal satu kali dalam
setahun
Standar TKK 10
Pimpinan menetapkan program peningkatan budaya keselamatan di laboratorium
Standar TKK 10.1
Pimpinan menetapkan, memantau dan melakukan perbaikan dalam peningkatan budaya keselama
Maksud dan Tujuan
Progam peningkatan budaya keselamatan meliputi:
a). Komitmen pelaksanaan budaya keselamatan
b). Menjamin kerahasiaan pelaporan kejadian yang berkaitan dengan keselamatan
c). Dukungan dari pimpinan dan pemangku kepentingan
Elemen Penilaian TKK 10
a). Terdapat bukti dukungan budaya organisasi yang mendorong akuntabilitas dan
transparansi
c). Terdapat bukti penyampaian informasi dan edukasi budaya keselamatan kepada
semua SDM
d). Terdapat identifikasi masalah yang terkait dengan budaya keselamatan dalam
organisasi
e). Tersedia sumber daya untuk meningkatkan budaya keselamatan dalam organisasi
d. Terdapat bukti tindak lanjut dari laporan insiden keselamatan pasien
Jumlah
KELOLA KEPEMIMPINAN (TKK) Standar
akan dan perencanaan laboratorium kesehatan, termasuk penyusunan visi, misi, nilai serta tujuan
an, penanggung jawab tiap unit dan pelayanan serta pemilik sesuai peraturan perundang undangan.
pelayanan laboratorium kesehatan memahami visi misi laboratorium kesehatan
Telusur
Bukti pertemuan penyusunan visi dan misi laboratorium oleh semua petugas
D
laboratorium: undangan, daftar hadir, notulen, dokumentasi, materi
1
ndangan
k bertanggung jawab terhadap seluruh operasional dan administrasi laboratorium kesehatan baik
eh orang yang kompeten, memenuhi syarat pendidikan, pelatihan dan pengalaman sesuai peraturan
Telusur
Kualifikasi pimpinan laboratorium sesuai dengan ketentuan peraturan
D
perundang-undangan
D Uraian tugas pimpinan
1
si, kompeten dan berwenang, untuk memenuhi kebutuhan pasien atau pengguna jasa lainnya
memperhatikan:
Telusur
1
angku kepentingan untuk menentukan jenis dan lingkup pelayanan laboratorium.
Telusur
1
daya yang dibutuhkan dengan mengutamakan mutu dan keselamatan
lisa kebutuhan serta menjamin ketersediaan sumberdaya yang dibutuhkan dengan mengutamakan
Telusur
D, W Perencanaan laboratorium
nan yang diberikan termasuk penetapan perjanjian kerjasama dengan pihak ketiga
Telusur
D Bukti kontrak perjanjian tertulis
D Kriteria penentuan perjanjian kerjasama dengan pihak ketiga
1
h memiliki ijin/ lisensi dan terakreditasi.
elah memiliki ijin/lisensi dan terakreditasi atau disertifikasi oleh lembaga yang diakui sesuai dengan
-undangan
merintah
Telusur
1
rjanjian kerjasama
berdasarkan kesepakatan dalam kontrak kerja sama
Telusur
R SK tentang evaluasi kontrak kerjasama
1
nan Point Of Care Test (POCT)
aman dan benar serta dipantau oleh SDM yang kompeten dan berwenang,
ratorium, dengan menggunakan peralatan yang dapat dibawa dekat dengan pasien atau pengguna
Telusur
D Bukti adanya SDM yang kompeten dalam pelaksanaan dan pemantauan POCT
1
i internal maupun eksternal laboratorium.
k secara formal maupun informal di internal dan eksternal mengenai pelayanan laboratorium dalam
an sebagainya.
Telusur
Bukti pertemuan/komunikasi internal maupun eksternal mengenai pelayanan
D
laboratorium
elayanan yang berorientasi terhadap kebutuhan dan keluhan pelanggan, didokumentasikan serta
Telusur
D Dokumen hasil survei kepuasan pelanggan
aboratorium.
kator dan cara pengukuran pencapaian target dalam program, analisis serta tindak lanjut.
Telusur
R Program peningkatan mutu
tujuan, target, indikator dan cara pengukuran pencapaian target Program
D
peningkatan mutu laboratorium
Bukti analisa, evaluasi pelaksanaan program peningkatan mutu dan tindak
D
lanjutnya.
1
aksanaan program peningkatan mutu.
eningkatan mutu laboratorium antara lain: upaya keselamatan pasien, PPI, manajemen risiko, K3,
Telusur
R
SK tim mutu yang ditetapkan oleh pimpinan
D
Bukti Laporan pelaksanaan program peningkatan mutu dari ketua tim mutu ke
D
kepala laboratorium minimal tiga bulan sekali
1
bermutu.
ratorium yang bermutu mencakup:
suai dengan standar keberterimaan dan melakukan tindak lanjut terhadap hasil evaluasi
Telusur
yanan. Pengembangan sistem pelayanan dapat dilakukan karena perubahan peraturan, penambahan
m pelayanan yang dikembangkan harus tetap konsisten dengan visi misi, tujuan, memprioritaskan
mperhatikan manajemen resiko.
g dan evaluasi melalui pengukuran mutu secara berkala. Karena kemampuan sumber daya yang
di monitor, dievaluasi dan diperbaiki bila diperlukan. Dengan demikian, laboratorium perlu menyusun
cost dan problem prone.
dikator mutu manajemen
ratorium;
asil
nggan;
butuhan pelayanan.
kan indikator yang akan di ukur, cara mengukur indikator dan periode pengukuran indikator.
engukur indikator dan periode pengukuran indikator.
Telusur
R, D SK pengukuran indikator mutu
Daftar indikator nasional mutu, indikator mutu teknis dan atau indikator mutu
R, D
manajemen
D, W Bukti sosialisasi indikator kepada seluruh petugas
untuk mengetahui pencapaian target indikator yang telah ditetapkan sehingga dapat membandingkan
erlaku
Telusur
D Hasil evaluasi dan tindak lanjut terhadap data yang telah dianalisa
ien.
Telusur
1
n dan keselamatan
a menganalisa masalah yang berpeluang untuk dilakukan perbaikan serta mencegah kejadian yang
a rutin maupun hasil pemantauan yang dilakukan secara khusus karena kondisi tertentu, merupakan
baikan.
perbaikan. Selama proses perbaikan dilaksanakan, pimpinan laboratorium juga harus melakukan
proses perbaikan dinilai efektif, pimpinan laboratorium mengupayakan untuk mempertahankan proses
Telusur
terjadinya risiko serta mengurangi kejadian yang tidak diharapkan. Laboratorium dapat menggunakan
lisa dan melakukan tindakan pencegahan risiko.
Telusur
1
a peningkatan mutu yang telah dilakukan minimal sekali dalam setahun
mutu yang mencakup:
erbaikan;
latan;
ingkat keberhasilan perbaikan; dan
Telusur
1
orium
1
katan budaya keselamatan di laboratorium
elamatan
Telusur
Telusur
Hasil pemantauan penerapan budaya keselamatan. Contoh: hasil pemantauan
D, W kepatuhan cuci tangan, identifikasi pasien, pelaporan hasil kritis, penggunaan
APD dan lain-lain
Hasil pemantauan penerapan budaya keselamatan. Contoh: hasil pemantauan
D kepatuhan cuci tangan, identifikasi pasien, pelaporan hasil kritis, penggunaan
APD dan lain-lain
24
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
63 0 0
63
0.00
Fakta Rekomendasi
III. MANAJEMEN INFORMASI (M
Standar MI 1
Terdapat prosedur pengendalian dokumen secara konsisten dan seragam
Maksud dan Tujuan
Prosedur pengendalian dokumen mencakup dan memperhatikan beberapa hal sebagai berikut ini:
a) Hasil peninjauan dan pengesahan oleh pimpinan laboratorium;
b) Kesesuaian dokumen yang digunakan dengan pelayanan laboratorium;
c) Perubahan dokumen;
d) Kesesuaian dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
e) Kesesuaian dengan manual/petunjuk alat yang digunakan;
f) Masa retensi atau masa penyimpanan dokumen sesuai dengan ketentuan peraturan perundan
g) Kemudahan akses dokumen.
Elemen Penilaian
1. Terdapat prosedur pengendalian dokumen yang mengacu pada huruf a)
sampai huruf g) dalam maksud dan tujuan.
2. Terdapat format dokumen dan penyusunan dokumen sesuai dengan
format yang telah ditetapkan
Standar MI 1.1
Terlaksananya kebijakan, prosedur dan dokumen tertulis lainnya
Maksud dan Tujuan
Seluruh dokumen disosialisasikan, dilaksanakan dan dievaluasi
Elemen Penilaian
Terdapat bukti sosialisasi kebijakan, prosedur dan program kerja kepada
seluruh staf.
Standar MI 2
Terdapat prosedur permintaan pemeriksaan
Maksud dan Tujuan
Permintaan pemeriksaan menggunakan formulir yang telah ditetapkan.
a) Prosedur permintaan pemeriksaan minimal memuat:
(1) Identitas pasien/sampel;
(2) Cara melakukan permintaan pemeriksaan;
(3) Cara melaporkan hasil pemeriksaan melalui verbal/telepon;
(4) Yang berwewenang meminta pemeriksaan;
(5) Yang berwewenang menerima hasil pemeriksaan; dan
(6) Masa penyimpanan dokumen permintaan pemeriksaan sesuai dengan ketentuan
b) Formulir permintaan pemeriksaan laboratorium medis berisi identitas sebagai berikut:
(1) Nama pasien;
(2) Jenis kelamin pasien;
(3) Usia atau tanggal lahir pasien;
(4) Nomor registrasi;
(5) Diagnosa/keterangan Laboratorium Kesehatan;
(6) Obat-obatan yang dikomsumsi dan lama komsumsi;
(7) Identitas pengirim, nomor telfon yang bisa dihubungi untuk pelaporan hasil pemer
(8) Lokasi pengambilan spesimen;
(9) Jenis spesimen;
(10) Jenis pemeriksaan;
(11) Volume spesimen;
(12) Tanggal permintaan;
(13) Tanggal dan jam pengambilan spesimen; dan
(14) Informasi tambahan jika diperlukan.
c) Formulir permintaan pemeriksaan laboratorium Kesehatan Masyarakat berisi identitas
(1) Nama sampel/pengguna layanan;
(2) Nomor registrasi;
(3) Identitas pengirim/no telephone yang bisa dihubungi;
(4) Lokasi pengambilan sampel;
(5) Jenis sampel;
(6) Jenis pemeriksaan;
(7) Volume sampel;
(8) Tanggal permintaan;
(9) Tanggal dan jam pengambilan sampel; dan
(10) Informasi tambahan jika diperlukan.
Elemen Penilaian MI 2
Prosedur diimplementasikan.
1. Terdapat prosedur permintaan pemeriksaan
Standar MI 2.1
Terdapat prosedur pengambilan sampel/spesimen untuk setiap pemeriksaan yang ada di laborator
Maksud dan Tujuan
a) Terdapat prosedur pengambilan sampel/spesimen yang sudah disosialisasikan dan d
b) Tersedia daftar jenis pelayanan yang tersedia di laboratorium dan formulir informed c
c) Prosedur pengambilan sampel/spesimen minimal memuat:
(1) Indikasi pemeriksaan;
(2) Persiapan pasien termasuk perlakuan khusus pada pemeriksaan tertentu;
(3) Pengambilan sampel/specimen;
(4) Penampungan; dan
(5) Transportasi sampel.
d) Dilakukan identifikasi pasien/spesimen/sampel menggunakan minimal 2 kriteria.
e) Tempat penampungan sampel/spesimen diberi label identitas.
Standar MI 2.2
Terdapat kebijakan dan prosedur penerimaan spesimen/sampel/
Maksud dan Tujuan
Standar MI 3
Setiap pemeriksaan laboratorium dilaksanakan sesuai dengan prosedur
Maksud dan Tujuan
Elemen Penilaian
a) Tersedia prosedur pemeriksaan untuk setiap metode pemeriksaan
yang memuat angka (1) sampai angka (9) sebagaimana dimaksud dalam
maksud dan tujuan MI 3.
Standar MI 4
Laboratorium menetapkan kebijakan, pedoman/panduan, prosedur dan pelaksanaan pemantauan
Maksud dan Tujuan
a) Laboratorium menetapkan prosedur pemantauan paska analitik untuk menjamin keakuratan h
Elemen Penilaian
a) Terdapat nama petugas yang melakukan pemeriksaan, verifikasi dan
validasi.
b) Laporan hasil pemeriksaan mencakup angka (1) sampai angka (8)
sebagaimana dimaksud dalam maksud dan tujuan MI 4.
Standar MI 4.1
Laboratorium menetapkan waktu tunggu pemeriksaan laboratorium
Maksud dan Tujuan
Elemen Penilaian
Standar MI 5
Penyimpanan dan pemeliharaan dokumen, spesimen, sampel, slide, jaringan dan blok dilaksanaka
Maksud dan Tujuan
a) Laboratorium menetapkan kebijakan tentang penyimpanan dan pemeliharaan spesimen, sam
(1) Sistem penomoran untuk memudahkan penelusuran spesimen, sampel slide, jaringan da
(2) Identitas terjaga dengan baik.
(3) Kondisi lingkungan disesuaikan dengan prosedur dan kriteria penyimpanan specimen, sa
(4) Rentang waktu penyimpanan spesimen, sampel slide, jaringan dan blok disesuaikan den
ketentuan peraturan perundang-undangan.
b) Dokumentasi disimpan minimal tiga tahun atau sesuai dengan ketentuan peraturan perundang
(1) Dokumentasi upaya peningkatan mutu yang telah dilakukan;
(2) Dokumentasi pelaksanaan pemantapan mutu termasuk proses perbaikan bila diperlukan;
(3) Dokumen permintaan pemeriksaan, pelaksanaan pemeriksaan hingga penyerahan hasil;
(4) Dokumentasi pelaksaan PME, hasil PME, review hasil PME serta tindakan perbaikan berd
(5) Dokumentasi hasil uji fungsi alat;
(6) Dokumen tentang reagen yang direkomendasikan untuk digunakan; dan
(7) Pencatatan pemeliharaan, perbaikan dan penggantian peralatan selama masa penggunaa
Elemen Penilaian
a) Terdapat kebijakan dan prosedur tentang penyimpanan dokumen dan
sampel, spesimen, slide, jaringan, blok untuk memenuhi angka (1) sampai
angka (4) sebagaimana dimaksud dalam maksud dan tujuan MI 5.
Jumlah
III. MANAJEMEN INFORMASI (MI) Standar
1
seragam
rlaku;
Telusur
Telusur
Bukti sosialisasi kebijakan, prosedur dan program kerja kepada seluruh staf
D
(undangan, daftar hadir, notulen)
1
ditetapkan.
telepon;
dan
aan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
berisi identitas sebagai berikut:
i;
gi untuk pelaporan hasil pemeriksaan kritis;
i;
Telusur
R, D Prosedur permintaan pemeriksaan
1
emeriksaan yang ada di laboratorium
g sudah disosialisasikan dan dipahami semua petugas terkait.
atorium dan formulir informed consent.
muat:
Telusur
O Bukti identifikasi
ksanakan sesuai dengan kebijakan dan prosedur termasuk pada saat identifikasi spesimen dan
oleh laboratorium.
.
Telusur
R, D SOP penerimaan spesimen/sampel
1
osedur
Telusur
Bukti kesesuaian rentang nilai rujukan yang ditetapkan dengan laporan hasil
D, O
pemeriksaan.
1
ur dan pelaksanaan pemantauan paska analitik
litik untuk menjamin keakuratan hasil pemeriksaan.
mpel.
uan pengukuran.
Telusur
1
m
n.
uran waktu tunggu pemeriksaan laboratorium.
eriksaan jika terjadi keterlambatan untuk mendapatkan hasil pemeriksaan terutama jika penundaan
en.
tu yang ditetapkan, pimpinan laboratorium harus melakukan evaluasi, dan jika perlu melakukan revisi
Telusur
1
de, jaringan dan blok dilaksanakan sesuai prosedur.
dan pemeliharaan spesimen, sampel slide, jaringan dan blok yang meliputi:
esimen, sampel slide, jaringan dan blok.
digunakan; dan
eralatan selama masa penggunaan alat.
Telusur
R, D
SK dan SOP tentang penyimpanan dokumen dan sampel, spesimen, slide,
jaringan, blok untuk memenuhi angka (1) sampai angka (4) yang mencakup
R, D syarat kondisi lingkungan yang layak untuk penyimpanan sampel, spesimen,
slide, jaringan, blok serta rentang waktu penyimpanan
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
28 0 0
28
0.00
Fakta Rekomendasi
IV. KUALIFIKASI DAN KOMPETENSI ST
Standar KKS 1
Pimpinan laboratorium menetapkan persyaratan kualifikasi dan kompetensi bagi SDM laboratorium
Maksud dan Tujuan
Pimpinan laboratorium menentukan kualifikasi petugas laboratorium sesuai dengan tugas dan we
seluruh petugas laboratorium dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut ini:
a) Misi laboratorium;
b) Kemampuan laboratorium; dan
c) Teknologi kesehatan.
Elemen Penilaian
Elemen Penilaian
a). Setiap petugas memiliki uraian tugas
b) Uraian tugas mencakup angka (1) dan angka (2) sebagaimana
dimaksud dalam maksud dan tujuan KKS 1.1 sesuai dengan tugas dan
tanggung jawabnya.
Standar KKS 2
SDM laboratorium yang baru mengikuti program orientasi sebelum bertugas agar memahami tugas
Maksud dan Tujuan
SDM laboratorium yang baru adalah SDM pemula yang baru mulai bertugas atau SDM yan
laboratorium, termasuk petugas dalam program pendidikan dan petugas magang.
Program orientasi meliputi:
a) Misi laboratorium, struktur organisasi dan rencana manajemen mutu;
b) Kebijakan dan prosedur keselamatan kerja;
c) Uraian tugas;
d) Standar operasional prosedur laboratorium; dan
e) Peraturan yang berkaitan dengan kepegawaian.
Orientasi yang diberikan bagi SDM pemula yang baru mencakup huruf a) sampai huruf e)
Orientasi yang diberikan bagi pegawai yang dirotasi di dalam lingkungan laboratorium men
dan tujuan KKS 2.
Orientasi yang diberikan bagi petugas dalam program pendidikan dan petugas magang me
maksud dan tujuan KKS 2
Terdapat program pelatihan dan pendidikan berkelanjutan bagi setiap SDM laboratorium untuk me
a) Terdapat program pelatihan dan pendidikan berkelanjutan bagi setiap SDM laboratori
b) Laboratorium mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan pendidikan SDM berdasarkan
(1) Hasil pengukuran mutu dan keselamatan;
(2) Hasil pemantauan program manajemen;
(3) Adanya teknologi baru;
(4) Hasil evaluasi kinerja;
(5) Adanya prosedur baru;
(6) Rencana pengembangan layanan; dan
(7) Hasil analisis/ kajian khusus.
c) Laboratorium memfasilitasi pelatihan bagi petugas
Standar KKS 3
Pemantauan, penilaian, evaluasi terhadap kinerja dan kompetensi SDM laboratorium minimal setah
Maksud dan Tujuan
Terdapat hasil pemantauan, penilaian dan evaluasi terhadap kinerja dan kompetensi setiap SD
kompetensi SDM laboratorium dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
a) Pengamatan secara langsung pada saat SDM laboratorium sedang bertugas.
b) Pengkajian laporan kinerja SDM laboratorium.
c) Hasil pemeriksaan atau lembar kerja, pemantapan mutu internal, uji profisiensi (pemantapan
kinerja.
d) Kemampuan SDM laboratorium dalam memecahkan masalah.
Elemen Penilaian
Elemen Penilaian
a) Laboratorium menetapkan isi file data kepegawaian
b) Terdapat bukti data kepegawaian yang mencakup huruf a) sampai
huruf f) sebagaimana dimaksud dalam maksud dan tujuan KKS 3.1
Standar KKS 4
Laboratorium mempunyai program kesehatan dan keselamatan kerja SDM laboratorium
Maksud dan Tujuan
Laboratorium mempunyai program kesehatan dan keselamatan kerja SDM laboratorium maupun li
Elemen Penilaian
a) Terdapat program kesehatan dan keselamatan kerja di laboratorium
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
b) Terdapat program pemeriksaan kesehatan SDM laboratorium
secara berkala.
c) Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut bagi SDM laboratorium yang
mengalami cedera akibat kecelakan kerja.
PENILAIAN PEMENUHAN STANDAR AKREDITASI LABORAT
Jumlah
ALIFIKASI DAN KOMPETENSI STAF (KKS) Standar
1
kompetensi bagi SDM laboratorium
orium sesuai dengan tugas dan wewenang serta menentukan program peningkatan kompetensi bagi
al sebagai berikut ini:
Telusur
1
an tugas
gas mencakup:
ditujukan kepada:
Telusur
1
peraturan perundang-undangan yang berlaku
jazah, STR dan surat izin untuk menjalankan praktek profesional sesuai dengan ketentuan peraturan
Ijazah, STR dan SIP untuk tenaga medis dan tenaga kesehatan serta
D
terdapat ijazah untuk tenaga non kesehatan di laboratorium
Bukti verifikasi ijazah, STR dan SIP dari laboratorium ke lembaga pendidikan
D
/ organisasi profesi yang mengeluarkan ijazah, STR dan SIP
1
dan keahlian sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya
diberi wewenang dan tanggung jawab dalam melaksanakan tugas sesuai dengan bidangnya oleh
undang-undangan. Koordinator/penanggungjawab laboratorium memiliki kualifikasi, kompetensi dan
Telusur
1
um bertugas agar memahami tugas dan tanggung jawab di laboratorium
ru mulai bertugas atau SDM yang dimutasi atau SDM yang dirotasi di lingkungan
n dan petugas magang.
ajemen mutu;
ncakup huruf a) sampai huruf e) sebagaimana dimaksud dalam maksud dan tujuan KKS 2.
am lingkungan laboratorium mencakup b) sampai d) sebagaimana dimaksud dalam maksud
Telusur
Program orientasi dan bukti semua SDM laboratorium yang baru mengikuti
D
program orientasi
D Dokumen pelaksanaan orientasi (laporan orientasi)
Telusur
1
nsi SDM laboratorium minimal setahun sekali
kinerja dan kompetensi setiap SDM laboratorium. Pemantauan, penilaian dan evaluasi kinerja dan
bagai berikut:
m sedang bertugas.
ternal, uji profisiensi (pemantapan mutu eksternal), dan pemeliharaan peralatan dan hasil pengujian
alah.
Telusur
SK tentang pemantauan, penilaian dan evaluasi terhadap kinerja dan
R kompetensi setiap SDM laboratorium, prosedur evaluasi kinerja dan
kompetensi SDM laboratorium
D, W Instrumen dan indikator penilaian kinerja dan kompetensi SDM laboratorium
Telusur
R SK penetapan isi file data kepegawaian
D Data kepegawaian
1
kerja SDM laboratorium
Evaluasi dan tindak lanjut bagi SDM laboratorium yang mangalami cedera
D
akibat kecelakan kerja
1
1
1
1
1
1
1
22 0 0
22
0.00
Fakta Rekomendasi
V. MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAM
Standar MFK 1
Pelayanan laboratorium yang berkualitas perlu didukung dengan ketersediaan fasilitas sesuai
prasarana, peralatan, bahan habis pakai, fasilitas keamanan dan keselamatan; serta fasilitas pe
peraturan perundang-undangan.
Maksud dan Tujuan
Elemen Penilaian
1. Terdapat kebijakan dan pedoman pengelolaan fasilitas sesuai
peraturan perundang-undangan yang berlaku
a) Laboratorium harus menyediakan ruangan memadai yang menjamin keamanan dan efektifita
presisi, efisien, tepat waktu dan aman
b) Tersedia ruangan pengambilan, pengelolaan dan pemeriksaan sampel/spesimen
c) Ruangan pengambilan sampel/spesimen harus memenuhi kriteria:
(1) Privasi pasien;
(2) Kerahasiaan;
(3) Keamanan;
(4) Kenyamanan; dan
(5) Pasien yang berkebutuhan khusus
d) Laboratorium menjamin kebersihan dan melaksanakan sanitasi sesuai standar
Elemen Penilaian
a) Terdapat denah ruangan dan perlengkapan yang memadai untuk
menjamin keamanan dan efektifitas pelayanan
b) Terdapat ruang laboratorium yang aman dan nyaman untuk
petugas, pasien dan pengunjung sesuai standar
c) Terdapat ruang yang cukup untuk pelayanan mulai dari
pengambilan, pengelolaan dan pemeriksaan sampel/spesimen
d) Terdapat ruang penempatan alat yang mudah diakses dan
mempunyai ventilasi baik
e) Terdapat ruang pengambilan sampel/spesimen yang memenuhi
kriteria angka (1) sampai angka (5) sebagaimana dimaksud dalam pada
maksud dan tujuan MFK 2.
f) Terdapat bukti bahwa sanitasi dan kebersihan seluruh area
pelayanan terjamin sesuai standar
a) Ruang penyimpanan reagen, cairan, gas yang mudah terbakar dan bahan-bahan lain yang di
memadai serta dalam lingkungan yang terkendali untuk memastikan bahwa efektifitas dan fungsiny
b) Penyimpanan reagen dan bahan kontrol sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-unda
c) Penyimpanan spesimen, bahan pemeriksaan jaringan dan slide harus aman serta terlindung
kerusakan lainnya).
d) Dilakukan pemantauan dan dokumentasi terhadap suhu dan kelembaban.
Elemen Penilaian
a) Terdapat ruang penyimpanan reagen, cairan, gas yang mudah
terbakar dan bahan-bahan lain yang dibutuhkan sesuai standar
Elemen Penilaian
a) Terdapat prosedur untuk melakukan pengujian prasarana yang
bersifat kritis.
b) Terdapat dokumentasi inspeksi, hasil pengujian, dan pemantauan
prasarana yang bersifat kritis.
c) Terdapat bukti tindakan perbaikan jika diperlukan.
Elemen Penilaian
a) Petugas laboratorium harus memastikan semua peralatan laboratorium berfungsi dengan bai
b) Laboratorium menetapkan dan melaksanakan program pengelolaan peralatan laboratorium te
ketiga yang meliputi: uji fungsi, inspeksi berkala, pemeliharaan berkala, kalibrasi berkala, identifika
tindakan terhadap kegagalan fungsi alat, proses penarikan (recall) oleh pabrik (vendor), pendokum
c) Tindakan yang harus dilakukan dan didokumentasikan antara lain:
(1) Pemantauan suhu harian alat dan ruangan;
(2) Evaluasi peralatan volumetrik otomatis dan manual;
(3) Pemeriksaan berkala akurasi timer mekanis;
(4) Pembersihan berkala, pemeliharaan, dan pemeriksaan alignment optik untuk mikroskop;
(5) Pemeriksaan akurasi termometer sebelum digunakan;
(6) Pemeliharaan alat centrifuge secara berkala; dan
(7) Pemeliharaan alat sterilisasi sesuai standar.
Elemen Penilaian
a) Terdapat regulasi dan program pengelolaan peralatan.
b) Terdapat daftar inventaris semua peralatan.
c) Terdapat dokumen bukti inspeksi dan uji fungsi secara berkala
sesuai dengan aturan yang berlaku.
Elemen Penilaian
Untuk menjamin keamanan data, terdapat prosedur pemeliharaan komputer dan perangkat luna
ruangan dengan suhu yang sesuai ketentuan. Terdapat prosedur yang ditetapkan untuk melindun
akses atau penggunaan yang tidak sah. Terdapat prosedur untuk menjamin terlaksananya pel
berfungsi.
Elemen Penilaian
a) Terdapat bukti verifikasi/validasi dan pemeliharaan komputer dan
perangkat lunak sebelum digunakan.
b) Terdapat ruangan dengan suhu yang sesuai ketentuan untuk
Penempatan komputer
c) Terdapat prosedur penggunaan komputer dan pemeliharaan secara
rutin.
Elemen Penilaian
a) Terdapat evaluasi terhadap reagen, termasuk air, sesuai prosedur
secara berkala.
b) Terdapat verifikasi reagen, termasuk air sebelum digunakan.
Laboratorium memiliki dokumentasi nomor lot, tanggal kadaluwarsa, dan tanggal mulai digunaka
sendiri, bahan kontrol, kit dan larutan lain.
Dokumentasi disimpan dalam rentang waktu sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
a) Identitas;
b) Kadar;
c) Persyaratan penyimpanan;
d) Informasi peringatan dan informasi tambahan lain yang diperlukan;
e) Tanggal disiapkan atau diterima; dan
f) Tanggal kadaluwarsa.
Elemen Penilaian
a) Terdapat dokumentasi nomor lot, tanggal penerimaan, tanggal mulai
digunakan, dan tanggal kadaluwarsa, setiap reagen baik reagen jadi
maupun yang diproduksi sendiri, bahan kontrol, kit dan larutan lain.
a) Terdapat kebijakan, prosedur dan tindakan untuk mengurangi bahaya paparan B3 yang dilap
b) Prosedur tersebut mencakup:
(1) Kewaspadaan isolasi, tentang Kewaspadaan Standard dan Kewaspadaan berbasis trans
(2) Pencegahan paparan kontak, droplet dan aerosol
(3) Pencegahan terhadap paparan TBC
(4) Pencegahan pajanan jarum suntik dan benda tajam lainnya (perlu dicegah dengan cara t
(5) Penggunaan APD oleh petugas sesuai standar
(6) Profilaksis Paska Pajanan (HIV, Hepatitis B)
(7) Dekontaminasi permukaan meja kerja dan lingkungan
(8) Dekontaminasi peralatan, misalnya sentrifuge, instrumen, POCT
(9) Pembuangan limbah infeksius padat maupun cair
(10) Identifikasi vaksinasi yang diperlukan
(11) Pengumpulan, pengangkutan dan penanganan spesimen yang aman
(12) Larangan untuk makan, minum, merokok, menggunakan kosmetik, melepas dan memasa
(13) Prosedur Biosafety
e) Terdapat jalur evakuasi dan titik kumpul bila terjadi keadaan darurat
akibat kebakaran atau selain kebakaran
Jumlah
EMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN (MFK) Standar
1
gan ketersediaan fasilitas sesuai standar dan klasifikasi laboratorium kesehatan, meliputi: sarana,
an keselamatan; serta fasilitas pengelolaan limbah dan bahan berbahaya sesuai dengan ketentuan
n peraturan perundang-undangan;
Telusur
SK dan pedoman pengelolaan fasilitas sesuai peraturan perundang-
R
undangan yang berlaku
Bukti inventarisasi fasilitas laboratorium, analisis pemenuhan sesuai standar
D, W
dan tindaklanjutnya
menjamin keamanan dan efektifitas pelayanan untuk menghasilkan pemeriksaan yang akurat,
saan sampel/spesimen
kriteria:
Telusur
Denah ruangan dan perlengkapan yang memadai untuk menjamin
D
keamanan dan efektifitas pelayanan
Ruangan laboratorium yang aman dan nyaman untuk petugas, pasien dan
O
pengunjung sesuai standar
Ruangan yang cukup untuk pelayanan mulai dari pengambilan, pengelolaan
O
dan pemeriksaan sampel/spesimen
Ruangan penyimpanan alat yang mudah diakses dan mempunyai ventilasi
O
baik
1
dan bahan-bahan lain yang dibutuhkan tersedia secara memadai dan terpelihara.
akar dan bahan-bahan lain yang dibutuhkan dalam pelayanan laboratorium harus tersedia secara
ikan bahwa efektifitas dan fungsinya tidak terganggu.
tentuan peraturan perundang-undangan
slide harus aman serta terlindung dari risiko kerusakan (suhu panas, air, api atau penyebab
an kelembaban.
Telusur
Ruangan penyimpanan reagen, cairan, gas yang mudah terbakar dan
O
bahan-bahan lain yang dibutuhkan sesuai standar
kerusakan (suhu panas, air, api atau penyebab kerusakan lainnya). Dilakukan pemantauan dan
Telusur
R, W, O
W, O
SOP penyimpanan dokumen
D, W
W, O
1
ngkungan laboratorium dan masyarakat. Ketersediaan prasarana terdiri dari ketersediaan air, listrik,
man kebakaran seperti Alat Pemadam Api Ringan (Apar) ventilasi, gas medis, pipa air, pemanasan,
ara.
Telusur
D Daftar prasarana yang ada
1
prasarana secara berkala sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku
ngkungan laboratorium dan masyarakat. Ketersediaan prasarana terdiri dari ketersediaan air, listrik,
aman kebakaran (APAR), ventilasi, gas medis, pipa air, pemanasan, sistem data dan informasi.
Telusur
D, W, O
D, W, O
1
umber alternatif secara berkala sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
kritis, melakukan pemeliharaan dan menyediakan sumber alternatif jika terjadi terputusnya sistem,
pelayanan.
tis.
Telusur
SOP pengujian prasarana yang bersifat kritis, seperti listrik, air dan teknologi
R
informasi
1
an
ang dibutuhkan. Pimpinan laboratorium bertanggung jawab untuk menetapkan proses seleksi alat,
layanan.
kali dalam 1 (satu) tahun.
Telusur
Bukti proses seleksi alat, reagen dan bahan lainnya termasuk cadangan
D, W
untuk kondisi darurat apabila diperlukan
1
fungsi, inspeksi, pemeliharaan, kalibrasi secara berkala terhadap semua peralatan yang digunakan
umentasikan.
Telusur
R, D Program pengelolaan peralatan
D Daftar inventaris semua peralatan.
1
an
yang dilakukan.
n alat.
ilakukan secara rinci dan disimpan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
en atau bagian dari peralatan tersebut diperoleh, digunakan, dan tidak digunakan lagi, dan termasuk
Telusur
D, W
1
ara sebelum digunakan.
aan komputer dan perangkat lunak yang dilakukan secara rutin termasuk penempatan komputer di
dur yang ditetapkan untuk melindungi data dan informasi dari kehilangan, kerusakan, gangguan, dan
untuk menjamin terlaksananya pelaporan hasil pemeriksaan tepat waktu walaupun komputer tidak
Telusur
Bukti validasi/verifikasi dan pemeliharaan komputer dan perangkat lunak
D
sebelum digunakan
R, D, W SOP pelaporan
1
gen termasuk air, untuk menjamin keakuratan hasil laboratorium.
nggunaan dan evaluasi reagen, termasuk air, untuk menjamin keakuratan hasil laboratorium.
undang-undangan.
aratan untuk menjamin keakuratan dan presisi.
Telusur
Hasil evaluasi terhadap reagen, termasuk air secara berkala, termasuk
R, D
jadwal evaluasi.
D, W Bukti verifikasi reagen, termasuk air sebelum digunakan.
D, W Penyimpanan reagen
Bukti kesesuaian bahan yang digunakan dengan persyaratan untuk
R
menjamin keakuratan dan presisi.
1
en diberi label yang berisi informasi lengkap dan akurat.
warsa, dan tanggal mulai digunakan untuk setiap reagen baik reagen jadi maupun yang diproduksi
perlukan;
Telusur
Dokumen nomor lot, tanggal penerimaan, tanggal mulai digunakan, dan
D, O tanggal kadaluwarsa, setiap reagen baik reagen jadi maupun yang
diproduksi sendiri, bahan kontrol, kit dan larutan lain
1
dan keamanan fasilitas serta pelayanan
anan petugas dan pengguna layanan. Laboratorium menyusun program untuk mencegah
termasuk upaya pencegahan risiko ketika proses pembangunan sarana prasarana
ap area tertentu, yang dianggap dapat mempengaruhi kualitas hasil pemeriksaan, untuk
Telusur
R, D
D, W
1
an, dan penggunaan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3).
1
olaan B3 dan limbah
h, yang mencakup identifikasi dan pengendalian B3 serta limbah dengan aman.
s dan lokasi;
insiden lainnya;
peraturan lainnya.
etugas memahami dampak yang mungkin terjadi ketika terjadi kontak dengan B3 (toksisitasnya, efek
mpanan dan pembuangan yang tepat setelah digunakan, jenis peralatan pelindung yang diperlukan,
a yang diperlukan untuk semua jenis paparan). "
Telusur
Telusur
R, D, W, O,
SOP pengelolaan tumpahan dan paparan
S
1
gacu pada peraturan tentang Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI).
innya (perlu dicegah dengan cara tidak boleh recapping, bila terpaksa boleh one hand recapping)
en, POCT
Telusur
SK, pedoman dan prosedur untuk mengurangi risiko infeksi yang meliputi:
R
(elemen a sampai m dalam maksud dan tujuan)
1
daan darurat yang memuat upaya pencegahan, deteksi dini, meminimalisir dampak yang timbul,
1
aran secara berkala dan didokumentasikan
ntuk menjamin keamanan dan keselamatan petugas, pengguna layanan dan fasilitas
adinya risiko kebakaran seperti menyimpan bahan-bahan berbahaya dan mudah terbakar di tempat
r asap dan alarm kebakaran serta memastikan sistem sprinkle, Alat Pemadam Api Ringan (APAR)
Telusur
D, W
Program Manajemen resiko
D, W
D, W, O Jalur evakuasi
Telusur
19
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
69 0 0
69
0.00
Fakta Rekomendasi
VI. PENGENDALIAN MUTU (PM
Standar PM 1
Laboratorium melakukan pemantapan mutu internal dan eksternal.
Maksud dan Tujuan
Elemen Penilaian
a) Pimpinan laboratorium menetapkan prosedur pemantapan mutu
untuk semua jenis pemeriksaan
b) Terdapat prosedur minimal mencakup huruf f) angka (1) sampai
angka (5) sebagaimana dimaksud dalam maksud dan tujuan PM 1.
c) Terdapat hasil pemantapan mutu untuk digunakan sebagai bahan
evaluasi dalam menjamin mutu setiap pemeriksaan.
Standar PM 1.1
Laboratorium mengikuti uji profisiensi
Maksud dan Tujuan
a) Laboratorium mengikuti uji profisiensi untuk setiap pemeriksaan yang dilakukan dengan tujua
laboratorium
b) Laboratorium mengikuti ketentuan penyelenggara uji profisiensi
c) Hasil pemeriksaan uji profisiensi dilaporkan ke penyelenggara uji profisiensi dalam kurun wak
d) Dilakukan pengkajian terhadap nilai yang diperoleh dari penyelenggara meliputi:
(1) Dilakukan pendokumentasian hasil penilaian
(2) Dilakukan analisis terhadap hasil uji profisiensi yang tidak mencapai 80%
(3) Dilakukan tindakan perbaikan pada parameter yang tidak lulus atau kurang memuaskan
(4) Pada saat melakukan evaluasi, laboratorium mengidentifikasi masalah atau potensi masa
(5) Hasil kajian digunakan sebagai bahan pelajaran bagi laboratorium
e) Uji profisiensi harus dilaksanakan oleh petugas yang biasa melakukan pemeriksaan dengan r
benar dapat mencerminkan kinerja yang sebenarnya dari laboratorium tersebut
f) Dokumentasi pelaksanaan uji profisiensi disimpan minimal 3 (tiga) tahun atau sesuai dengan
Elemen Penilaian
a) Terdapat bukti hasil uji profisiensi dari laboratorium untuk setiap
pemeriksaan
b) Terdapat laporan hasil pemeriksaan uji profisiensi dari laboratorium
ke penyelenggara dalam kurun waktu yang telah ditentukan
c) Terdapat bukti bahwa laboratorium telah mengikuti ketentuan
penyelenggara uji profisiensi
d) Terdapat bukti bahwa laboratorium telah melakukan evaluasi
terhadap nilai yang diperoleh dari penyelenggara meliputi huruf d angka
(1) sampai dengan angka (5) sebagaimana dimaksud dalam maksud dan
tujuan PM 1.1.
Standar PM 1.1.1
Sampel atau spesimen pada uji profisiensi diperiksa seperti pemeriksaan sampel atau spesimen ru
Maksud dan Tujuan
Uji profisiensi harus dilaksanakan oleh petugas yang biasa melakukan pemeriksaan rutin dan diker
Untuk menjaga kualitas, maka diharapkan laboratorium tidak saling berkomunikasi tentang hasil uji
Elemen Penilaian
a). Terdapat bukti bahwa uji profisiensi telah dilaksanakan oleh petugas
yang biasa melakukan pemeriksaan dengan reagen/ peralatan/ metode
yang biasa digunakan
b). Terdapat bukti bahwa uji profisisensi telah dikerjakan seperti prosedur
pemeriksaan rutin.
Standar PM 1.1.2
Laboratorium yang tidak dapat mengikuti uji profisiensi karena penyelenggara uji profisiensi tidak a
pemeriksaan laboratorium
Maksud dan Tujuan
a) Laboratorium yang tidak dapat mengikuti uji profisiensi, dalam hal penyelenggara uji profisien
untuk menjamin mutu hasil pemeriksaan laboratoriumnya, yaitu:
(1) Uji banding antar laboratorium dengan laboratorium yang telah terakreditasi
(2) Uji silang untuk membandingkan hasil pemeriksaan laboratorium pemeriksa dengan labo
(3) Unjuk kinerja dengan melakukan pemeriksaan ulang sampel/spesimen yang diambil seca
(4) Hasil pemeriksaan laboratorium oleh salah satu petugas diulang kembali oleh petugas lai
b) Laboratorium melakukan evaluasi dan tindak lanjut terhadap hasil uji serta didokumentasikan.
Elemen Penilaian
Standar PM 1.2
Laboratorium menetapkan prosedur untuk evaluasi dan penetapan korelasi antara dua hasil pe
dengan menggunakan metode atau alat yang berbeda.
Maksud dan Tujuan
a) Laboratorium menetapkan prosedur untuk menentukan kesesuaian antara dua hasil pemeriks
dengan menggunakan metode atau alat yang berbeda
b) Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya kesalahpahaman dalam menilai hasil pemeriksa
c) Evaluasi dilakukan minimal 2 (dua) kali dalam setahun.
d) Jika hasil pemeriksaan tersebut menunjukkan perbedaan hasil yang signifikan sesuai kaidah
mana yang akan digunakan.
Pada setiap metode baru yang sudah melalui proses validasi, maka tidak lagi memerlukan tahapan
statistik (melibatkan jumlah spesimen 20 atau lebih).
Elemen Penilaian
Standar PM 1.3
Laboratorium melakukan validasi awal/ verifikasi terhadap alat baru, metode baru dan sistem a
dengan spesifikasi yang diberikan untuk memverifikasi bahwa metode tersebut memberikan hasil la
Maksud dan Tujuan
a) Peralatan laboratorium dan sistem analisa diuji sebelum digunakan untuk memberikan hasil p
pada POCT
b) Sebelum alat digunakan, minimal dilakukan verifikasi metode:
(1) Uji akurasi;
(2) Uji presisi; dan
(3) Penetapan rentang nilai hasil pemeriksaan yang mampu dilakukan oleh alat tersebut.
c) Jika terdapat salah satu kondisi di bawah ini, maka laboratorium perlu melakukan validasi me
(1) Laboratorium telah memodifikasi metode pemeriksaan;
(2) Metode terlalu kompleks;
(3) Metode telah dikembangkan sendiri oleh laboratorium; dan
(4) Pabrik/produsen tidak melakukan validasi.
d) Validasi metode yang dimaksud diatas, mencakup:
(1) Akurasi;
(2) Presisi;
(3) Rentang nilai acuan;
(4) Uji sensitivitas; dan
(5) Uji spesifisitas.
e) Jika laboratorium menggunakan metode baru, sedangkan metode lama masih operasional, m
tersebut.
f) Pada saat melakukan validasi, laboratorium harus sudah menetapkan jumlah, jenis dan freku
g) Seluruh proses yang dilakukan harus didokumentasikan
Elemen Penilaian
a) Terdapat bukti laboratorium melakukan validasi terhadap semua
metode baru yang digunakan dan terdokumentasi
Standar PM 1.4
Laboratorium melakukan validasi terhadap sistem pemantauan internal atau elektronik dalam pelak
Maksud dan Tujuan
Kemajuan teknologi telah membawa dampak bagi laboratorium seperti pengembangan sistem pem
maupun sebagian proses analitik, baik pemantapan mutu internal harian rutin dan pemantapan mu
menggunakan sistem pemantauan internal yang dilaksanakan sebagai kontrol mutu harian, laborat
a) Pengujian dilakukan secara otomatis
b) Laboratorium belum mengubah prosedur pabrik
c) Laboratorium mengidentifikasi sumber kesalahan dan melakukan evaluasi terhadap keseluru
d) Laboratorium melakukan validasi terhadap kontrol minimal 20 kali uji coba
e) Melalui aktivitas validasi dan hasil analisis datanya, laboratorium menentukan variasi dan frek
f) Laboratorium melakukan kendali mutu eksternal, sesuai dengan instruksi pabrik, dan pada in
setiap lot baru, pengiriman, atau perubahan reagen
g) Penentuan frekuensi untuk penggunaan pengendalian kualitas eksternal harus didasarkan pa
analitik atau hanya sebagian dari proses analitik
h) kendali mutu dilakukan mengikuti ketentuan yang berlaku
Jika ada hasil kendali mutu yang tidak dapat diterima (internal atau eksternal) laboratorium harus m
validasi.
Elemen Penilaian
a) Terdapat bukti Laboratorium melakukan validasi terhadap sistem
pemantauan mutu internal atau elektronik yang digunakan dalam
pelaksanaan pemantapan mutu.
b) Terdapat Bukti adanya Sistem pemantauan mutu yang digunakan
untuk memenuhi huruf a) dan huruf b) sebagaimana dimaksud dalam
maksud dan tujuan PM 1.4.
Standar PM 1.5
Laboratorium melakukan kalibrasi alat dan uji fungsi alat.
Maksud dan Tujuan
Laboratorium melakukan kalibrasi alat dan uji fungsi alat sesuai prosedur yang telah ditetapkan.
Prosedur ini memuat:
a) Jumlah, jenis, konsentrasi, dan batas nilai yang dapat diterima untuk bahan yang digunakan d
b) Kalibrasi dilakukan menggunakan bahan yang tertelusur ke standar yang diakui;
c) Laboratorium tidak menggunakan bahan kontrol sebagai bahan untuk kalibrasi. Bahan kontro
d) Dilakukan verifikasi terhadap hasil kalibrasi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-un
Elemen Penilaian
a) Terdapat Bukti bahwa laboratorium melakukan kalibrasi alat dan uji
fungsi alat sesuai prosedur yang telah ditetapkan.
b) Terdapat Bukti prosedur kalibrasi harus mengikuti kriteria dari pabrik
alat
c) Terdapat Bukti laboratorium mendokumentasikan pelaksanaan
kalibrasi.
Standar PM 1.6
Proses kendali mutu meliputi evaluasi hasil pemeriksaan laboratorium, hasil pemantapan mutu inte
Maksud dan Tujuan
Laboratorium menetapkan prosedur pemantauan terhadap pemeriksaan yang dilakukan oleh petug
a) Kertas kerja;
b) Pelaporan hasi uji kinerja harian alat;
c) Hasil pemantapan mutu internal; dan
d) Hasil pemeriksaan laboratorium.
Pelaksanaan prosedur didokumentasikan dan dievaluasi minimal sekali dalam sebulan.
Elemen Penilaian
Standar PM 1.7
Laboratorium melakukan tindakan perbaikan jika ditemukan ketidaksesuaian, dan didokumentasika
Maksud dan Tujuan
Laboratorium menetapkan kebijakan dan prosedur tindakan perbaikan jika hasil pemantapan mutu
diperbolehkan.
Prosedur tersebut meliputi kriteria untuk menentukan apakah sistem pengujian tersebut dapat dit
mana yang dapat digunakan jika tindakan perbaikan tidak dapat dilakukan tepat waktu.
a) Tindakan perbaikan dilakukan jika:
(1) Hasil pemantapan mutu internal tidak dapat diterima atau berada diluar rentang nilai yang
(2) Uji alat tidak sesuai kriteria persyaratan.
(3) Ada laporan tentang hasil yang tidak sesuai.
(4) Teridentifikasi adanya kesalahan dalam pengambilan sampel, pemeriksaan maupun pela
b) Tindakan perbaikan dilakukan segera
c) Tindakan perbaikan dilakukan sesuai kebijakan dan prosedur
d) Dilakukan sesuai dengan tindakan pencegahan dan pemeliharaan serta evaluasi, mencaku
diperlukan setelah dilakukan evaluasi
e) Dilakukan koreksi terhadap pelaporan hasil bila diperlukan
f) Semua tindakan perbaikan didokumentasikan
Elemen Penilaian
a) Terdapat Bukti Laboratorium menetapkan prosedur tindakan
perbaikan jika hasil pemantapan mutu internal tidak dapat diterima atau
berada diluar rentang nilai yang diperbolehkan
Standar PM 2
Tersedia prosedur pengendalian mutu untuk pemeriksaan histopatologi dan imunohistokimia.
Maksud dan Tujuan
Elemen Penilaian
1) Terdapat prosedur untuk memastikan mutu pemeriksaan
histopatologi dan imunohistokimia.
2) Terdapat dokumen/ kompetensi dari petugas yang melakukan
kegiatan pada setiap tahapan pemeriksaan . (R, D)
3) Terdapat prosedur pengendalian mutu yang mencakup huruf a) dan b)
pada maksud dan tujuan. (R, D)
Standar PM 2.1
Laboratorium menerapkan prosedur untuk memastikan identifikasi, fiksasi, dokumentasi pener
pemeriksaan dilakukan secara benar.
Maksud dan Tujuan
Elemen Penilaian
a) Terdapat prosedur untuk melakukan identifikasi, memberi
label, memastikan fiksasi, melakukan dokumentasi penerimaan
spesimen, dan pengolahan spesimen sesuai prosedur mencakup
huruf a) sampai dengan huruf d) sebagaimana dimaksud dalam
maksud dan tujuan PM 2.1.
Standar PM 2.1.1
Laboratorium menerapkan prosedur untuk pemeriksaan imunohistokimia yang akurat.
Maksud dan Tujuan
Elemen Penilaian
a) Terdapat prosedur pemeriksaan immunohistokimia yang menerapkan
pengendalian mutu yang mencakup huruf a sampai dengan huruf e)
sebagaimana dimaksud dalam maksud dan tujuan.
b) Terdapat bukti pelaksanaan imunohistokimia sesuai prosedur
c) Terdapat bukti kepatuhan terhadap prosedur dipantau.
Standar PM 2.2
Laboratorium melakukan evaluasi kualifikasi petugas yang melakukan tindakan pemotongan jaring
Maksud dan Tujuan
Laboratorium menetapkan prosedur untuk memantau kompetensi petugas yang melakukan tindak
dilakukan oleh dokter spesialis patologi anatomi (Sp.PA) atau di bawah supervisi dokter Sp.PA.
dokter Sp.PA, maka diperlukan hal-hal berikut:
a) Latar belakang pendidikan yang sesuai, pelatihan dan pengalaman;
b) Ketetapan tertulis tentang batas kewenangan; dan
c) Pengawasan oleh dokter Sp.PA dan didokumentasikan.
Elemen Penilaian
a) Bukti bahwa semua tindakan pemotongan jaringan dilakukan oleh
dokter Sp.PA atau dibawah supervisi dokter Sp.PA
b) Terdapat bukti bahwa petugas selain dokter Sp.PA yang melakukan
tindakan pemotongan jaringan telah memenuhi kriteria 1) sampai 3)
dalam maksud dan tujuan
Elemen Penilaian
a) Bukti bahwa semua pemeriksaan mikroskopik dan diagnosis dilakukan
oleh SpPA .
b) Tersedia dokumentasi tentang partisipasi dalam program pendidikan
yang tercantum dalam huruf a) dan huruf b) sebagaimana dimaksud
dalam pada maksud dan tujuan PM 2.3.
c) Bukti partisipasi pada salah satu program
d) Bukti dokumentasi evaluasi dan tindakan perbaikan jika
ditemukan perbedaan.
Standar PM 3
Dokter Spesialis Patologi Anatomik (Sp.PA) menjamin kualitas pelayanan sitopatologi
Maksud dan Tujuan
Dokter Sp.PA memastikan bahwa prosedur pengambilan spesimen, identifikasi, fiksasi, dan t
pengirim spesimen. Kriteria penolakan spesimen harus ditetapkan misalnya ketidaksesuaian id
identitas pasien, sediaan pecah yang tidak bisa diperbaiki, dan kesalahan fiksasi. Kriteria penol
diagnosis definitif Jenis zat warna dan teknik pulasan yang digunakan ditetapkan oleh pimpinan lab
Elemen Penilaian
a) Pelayanan sitopatologi dipimpin oleh SpPA (R).
b) Terdapat prosedur pengambilan spesimen, identifikasi, fiksasi dan
transportasi telah ditetapkan dan disosialisasikan kepada dokter pengirim
spesimen terkait.
c) Terdapat kriteria penolakan spesimen.
d) Terdapat kriteria spesimen yang tidak memadai (unsatisfactory)
e). Terdapat dokumen tentang pemilihan jenis zat warna dan teknik
pulasan
f). Terdapat tata cara untuk menghindarkan kontaminasi silang.
Standar PM 3.1
Laboratorium sitopatologi memiliki prosedur untuk mengukur, menilai dan meningkatkan mutu.
Maksud dan Tujuan
Tersedia prosedur tertulis untuk mengukur, menilai, dan meningkatkan kualitas pemeriksaan sito
dipenuhi adalah sebagai berikut:
a) Sitoskriner mempunyai pendidikan/ pelatihan dan pengalaman dalam melakukan skrining sed
b) Dokter spesialis patologi anatomik mengevaluasi ulang semua sediaan sitopatologi yang disk
c) Dilakukan pendokumentasian semua sediaan yang dievaluasi
d) Laporan sitologi untuk semua hasil dibuat dalam nomenklatur yang sesuai.
e) Ketika ditemukan kesalahan pada hasil skiner harus disampaikan kepada sitoskriner seseger
Elemen Penilaian
a) Terdapat bukti supervisi terhadap hasil pemeriksaan yang dilakukan
oleh sitoskriner yang mencakup huruf a) sampai dengan huruf e)
sebagaimana dimaksud dalam maksud dan tujuan PM 3.1.
Standar PM 4
Pimpinan laboratorium menetapkan kebijakan dan prosedur pemantapan mutu internal untuk sem
Care Test (POCT).
Maksud dan Tujuan
Ada prosedur pemantapan mutu internal untuk semua pemeriksaan kimia Laboratorium Kesehatan
mencakup jumlah dan level kontrol yang digunakan (Low-Normal-High], jumla pembacaan yang h
langkah yang harus dilakukan bila nilai kontrol tidak dapat diterima.
Elemen Penilaian
a) Terdapat prosedur pemantapan mutu internal untuk semua
pemeriksaan kimia Laboratorium Kesehatan, hematologi, hemotasisis dan
pemeriksaan POCT.
Standar PM 4.1
Laboratorium menetapkan dan mengikuti prosedur pemantapan mutu internal untuk pemeriksaan s
Maksud dan Tujuan
a) Pada pemeriksaan kimia Laboratorium Kesehatan dan hematologi yang dilakukan secara
pemantapan mutu internal diulang lagi jika ada pergantian jenis reagen.
b) Untuk POCT, pengujian reagen dilakukan dengan dua level kontrol untuk setiap nomor lot rea
c) Untuk pemeriksaan hemostatis otomatis, dilakukan minimal 2 level setiap 8 jam penggunaan
Laboratorium menetapkan batas atas dan batas bawah keberterimaan sesuai dengan ketentuan, d
d) Rentang kontrol dan limit ditetapkan menggunakan uji statistik (mean, SD, CV) untuk setiap n
e) Semua standar dan batas keberterimaan ditetapkan dan diketahui oleh petugas yang bersang
f) Rentang kontrol dan limit dibuat cukup sempit untuk presisi dan akurasi yang adekuat
g) Laboratorium mengikuti ketentuan yang ditetapkan.
Untuk pemeriksaan yang dilakukan secara manual, harus memenuhi persyaratan berikut:
h) Untuk pemeriksaan hematologi secara manual, dengan menggunakan bahan kontrol jadi, pem
(1) Pada pemeriksaan hitung jenis yang menggunakan hemositometer, harus dilakukan 2 ka
(2) Pada pemeriksaan hemostatis secara manual, pemantapan mutu internal harus dilakuka
reagen
(3) Pada pemeriksaan hemostatis secara manual, sampel dan kontrol diperiksa 2 kali, dan d
(4) Pada pemerikaan kimia Laboratorium Kesehatan secara manual dan semiotomatis, pem
Elemen Penilaian
a) Tersedia prosedur pemantapan mutu internal untuk pemeriksaan
secara kuantitatif sesuai dengan aturan yang berlaku
Standar PM 4.2
Laboratorium menetapkan prosedur pemantapan mutu internal untuk pemeriksaan apus darah tep
Maksud dan Tujuan
a) Laboratorium menetapkan prosedur untuk memastikan, bahwa slide hitung jenis dipersiapkan
b) Petugas laboratorium menetapkan kriteria slide yang harus dikonsultasikan oleh petugas kep
c) Semua proses dan hasil konsultasi harus didokumentasikan.
d) Bila laboratorium melakukan pemeriksaan hitung jenis secara otomatis, harus dilakukan valid
e) Ada prosedur yang menetapkan secara spesifik tentang rentang nilai keberterimaan nilai kon
peralatan secara manual.
f) Laboratorium melakukan evaluasi terhadap data hasil hitung jenis dan didokumentasikan.
g) Slide hitung jenis dan data hasil pemeriksaan hitung jenis di simpan dalam rentang waktu yan
undangan.
Elemen Penilaian
a) Tersedia prosedur hitung jenis.
Standar PM 5
Laboratorium menetapkan prosedur pemantapan mutu internal untuk pemeriksaan bakteriologi, mi
Maksud dan Tujuan
Prosedur pemantapan mutu internal untuk bahan kimia, bahan biologis, reagen dan antiserum mem
a) Setiap bahan yang akan digunakan untuk pemeriksaan, seperti cairan, reagen dan anti serum
b) Kontrol negatif dan positif di pakai sesuai dengan peruntukannya
c) Kontrol positif dari reaksi bertingkat digunakan jika diperlukan
d) Panel biokimia di uji sebelum digunakan, minimal untuk setiap lot baru.
e) Waktu pemantapan mutu internal disesuaikan dengan ketentuan, kecuali teridentifikasi perma
Contoh:
a) Pemantapan mutu internal dilaksanakan tiap pengujian: deteksi beta laktamase, CAPM test, d
b) Pemantapan mutu internal dilaksanakan setiap batch baru/lot baru/pengiriman dan setiap 6 b
ONPG, disk faktor X, V, dan XV, uji germ tube, media morfologi yeast/ragi, katalase, plasma koagu
c) Pemantapan mutu internal sera typing adalah ketika dibuka pertama kali dan setiap 6 bulan s
d) Pemantapan mutu internal untuk metode identifikasi dengan alat otomatis harus sesuai denga
Elemen Penilaian
Standar PM 5.1
Pelaksanaan uji sensitivitas antimikroba, antimikobakterium dan anti jamur diverifikasi dengan orga
Maksud dan Tujuan
a) Laboratorium yang akan melakukan uji resistensi/uji sensitivitas antimikroba, antimikobakteriu
setiap lot atau pengiriman.
b) Penyimpanan dokumen kendali mutu/pemantapan mutu internal yang dikerjakan pabrikan, da
c) Organisme referensi yang telah disetujui dapat digunakan sebagai bahan (kuman) kontrol.
d) Pemantapan mutu internal (menggunakan organisme referensi) uji sensitivitas antimikroba at
laboratorium menunjukkan kinerja baik dan melaksanakan pemantapan mutu internal dengan baik
e) Pemantapan mutu internal (menggunakan organisme referensi) uji sensitivitas antimikobakter
f) Hasil dokumentasi pemantapan mutu internal di simpan sesuai peraturan perundang-undang
g) Catatan: laboratorium harus memiliki bukti bahwa galur kuman kontrol yang dipakai telah diuj
20 atau 3 dari 30 hasil berada di luar nilai keberterimaan.
Elemen Penilaian
a) Laboratorium yang melaksanakan uji sensitivitas antimikroba,
antimikobakterium, dan anti jamur, melakukan pemantapan mutu internal
untuk setiap lot atau pengiriman.
Laboratorium melakukan pemantapan mutu internal terhadap zat pewarna yang akan digunakan.
Pelaksanaan pemantapan mutu internal didokumentasikan dan disimpan dalam rentang waktu yan
a) Dilakukan pemantapan mutu internal terhadap semua zat pewarna.
b) Pemantapan mutu internal terhadap pewarnaan gram dilakukan pada setiap lot baru dan sela
c) Bagi laboratorium yang tidak melakukan pewarnaan secara rutin (setiap hari), pemantapan m
d) Pemantapan mutu internal terhadap pewarnaan asam nonfluoresence (BTA atau ZN) dan pew
pemeriksaan.
e) Pemantapan mutu internal terhadap pewarnaan asam fluoresence (fluoresens BTA) dan pe
diperlukan.
Elemen Penilaian
Elemen Penilaian
1. Tersedia prosedur pemantapan mutu internal mikrobiologi molekuler
Parasitologi
Standar PM 6
Jika laboratorium melakukan pemeriksaan parasitologi, bahan, peralatan dan metode yang diguna
Maksud dan Tujuan
Elemen Penilaian
a) Tersedia bahan referensi sesuai jenis pemeriksaan parasitologi yang
dilakukan.
b) Tersedia alat pengukur telur atau parasit dengan mikrometer yang
terkalibrasi.
Standar PM 7
Laboratorium yang melakukan pemeriksaan untuk mengidentifikasi virus, dilakukan pemantapa
didokumentasikan
Maksud dan Tujuan
a) Laboratorium yang melakukan pemeriksaan untuk mengidentifikasi virus, catatan tentang jen
pengujian yang digunakan, dan reaksi yang terjadi didokumentasikan
b) Dokumentasi disimpan selama 3 (tiga) tahun atau sesuai dengan peraturan perundang-undan
c) Laboratorium melakukan pemantapan mutu internal untuk mengantisipasi atau mengidentifika
virus. Dokumentasi tersebut mencakup:
1) Pemantapan mutu internal/kontrol sel.
2) Pemantapan mutu internal/kontrol media pemeliharaan.
3) Pemantapan mutu internal sterilitas.
4) Pemeriksaan reagen untuk toksisitas pada sel.
5) Pemantapan mutu internal untuk uji netralisasi.
6) Uji hambatan hemaglutinasi.
7) Uji imunitas.
8) Pemantapan mutu internal untuk pewarnaan Gram.
9) Uji imunofluoresensi langsung.
10) Uji imunofluoresensi tidak langsung.
Elemen Penilaian
a) Terdapat dokumentasi jenis/sistem inang yang digunakan untuk
mengisolasi virus dan disimpan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Urinalisis
Standar PM 8
Laboratorium melakukan pemantapan mutu internal untuk memastikan hasil pemeriksaan urinalisis
Maksud dan Tujuan
a) Kualitas pemeriksaan urinalisis sangat dipengaruhi persiapan pengambilan sampel, pemanta
pemeriksaan.
b) Laboratorium harus melakukan pemeriksaan sesuai prosedur untuk mendapatkan hasil yang
c) Beberapa hal yang perlu diperhatikan:
(1) Pada pemeriksaan semikuantitatif, dilakukan pemantapan mutu internal dengan menggu
pemeriksaan atau setiap pergantian lot, baik pemeriksaan manual maupun otomatis.
(2) Jika laboratorium melakukan pemeriksaan secara otomatis, maka metode tersebut harus
secara manual. Berdasarkan hasil validasi tersebut, maka laboratorium menentukan kriteria hasil y
diulang secara manual. Validasi tersebut harus dilakukan minimal enam bulan sekali.
(3) Laboratorium memiliki pedoman yang dipakai sebagai panduan dalam melakukan pemer
(4) Laboratorium melakukan peningkatan kompetensi petugas dengan cara mengulang kem
Elemen Penilaian
Elemen Penilaian
MOLEKULER
Standar PM 10
Pemeriksaan molekuler dilaksanakan sesuai dengan kebijakan dan prosedur.
Maksud dan Tujuan
Elemen Penilaian
a) Laboratorium mengikuti kebijakan dan prosedur mencakup elemen-
elemen pada angka (1) sampai dengan angka (7) sebagaimana dimaksud
dalam maksud dan tujuan PM 10.
b) Terdapat dokumentasi semua reagen asam nukleat, termasuk probe
dan primer yang digunakan.
Standar PM 10.1
Validasi yang dilakukan mencakup tingkatan level setiap jenis spesimen yang diperiksa
Maksud dan Tujuan
a) Laboratorium melakukan validasi yang mencakup setiap jenis spesimen yang diperiksa, baik
b) Validasi mencakup seluruh tingkatan level spesimen yang dilaporkan.
Elemen Penilaian
a) Tersedia prosedur validasi yang mencakup setiap jenis tingkatan
level (positif dan negatif) spesimen yang diperiksa.
Standar PM 10.2
Laboratorium menetapkan batas rentang nilai control, nilai rujukan, dan batasan pelaporan.
Maksud dan Tujuan
a) Laboratorium perlu menetapkan batas rentang nilai rujukan yang dapat diterima untuk mengg
pelaporan dari suatu metode perlu ditentukan sehingga apabila ada hasil di luar rentang nilai pelap
b) Untuk tes kuantitatif, batas kontrol diupayakan cukup sempit untuk meningkatkan ketepatan d
Elemen Penilaian
a) Terdapat penetapan batas rentang nilai rujukan yang dapat diterima
untuk semua pengujian yang dilakukan.
b) Terdapat ketetapan batasan rentang nilai pelaporan untuk semua
tes yang dilakukan dan tidak melaporkan hasil apabila diluar dari nilai
tersebut.
c) Terdapat ketetapan batas nilai kontrol untuk setiap pemeriksaan.
Standar PM 10.3
Laboratorium memverifikasi setiap hasil pemeriksaan patologi molecular menggunakan pemantapa
Maksud dan Tujuan
a) Laboratorium menetapkan prosedur pemantapan mutu internal untuk setiap metode pemeriks
b) Prosedur mengacu pada standar yang berlaku atau yang direkomendasikan oleh manufaktur
c) Pelaksanaan pemantapan mutu internal didokumentasikan.
Elemen Penilaian
a) Tersedia prosedur pemantapan mutu internal untuk setiap metode
pemeriksaan dan mengacu pada standar yang berlaku.
b) Terdapat dokumentasi pelaksanaan pemantapan mutu internal
didokumentasikan.
Standar PM 10.4
Laboratorium mengikuti kebijakan dan prosedur pemeriksaan molekular yang telah ditetapkan
undangan yang berlaku.
Maksud dan Tujuan
a) Laporan laboratorium mencakup informasi berikut:
(1) Metode pemeriksaan yang dilakukan
(2) Keterbatasan nilai setiap metode
(3) Interpretasi hasil pemeriksaan
(4) Setiap tambahan pemeriksaan yang dibutuhkan dari hasil pemeriksaan yang ditemukan.
b) Laboratorium mengikuti kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan untuk melanjutkan ke k
c) Untuk pengembangan metode, dibuat pernyataan yang menyatakan laboratorium mengemba
d) Laporan Klinis Pemeriksaan yang membutuhkan interpretasi spesifik dilakukan ahlinya.
Elemen Penilaian
Elemen Penilaian
a) Tersedia prosedur pemantapan mutu internal untuk semua
pemeriksaan air.
Pimpinan laboratorium menetapkan kebijakan dan prosedur pemantapan mutu internal untuk semu
Elemen Penilaian
a) Tersedia prosedur pemantapan mutu internal untuk semua
pemeriksaan makanan
b) Terdapat bukti pemantapan mutu internal menggunakan
standar/kontrol pada pemeriksaan kualitatif.
e)Terdapat bukti verifikasi metode minimal satu kali dalam satu tahun.
Jumlah
VI. PENGENDALIAN MUTU (PM) Standar
1
nal.
ofisiensi tidak dapat dilaksanakan, dilakukan upaya lain untuk menjamin keakuratan hasil
Telusur
R
SOP pemantapan mutu untuk semua jenis pemeriksaan
D
1
ksaan yang dilakukan dengan tujuan untuk memantau dan menilai mutu hasil pemeriksaan suatu
siensi
ara uji profisiensi dalam kurun waktu yang telah ditentukan
nyelenggara meliputi:
Telusur
D Bukti hasi uji profisiensi untuk setiap pemeriksaan
D, W
Laporan hasil pemeriksaan uji profisiensi
D, W
Bukti evaluasi nilai yang diperoleh dari penyelenggara meliputi huruf d angka
D
(1) sampai (5) dalam maksud dan tujuan
1
meriksaan sampel atau spesimen rutin dengan reagen/ peralatan/ metode yang biasa digunakan.
D
Laporan pelaksanaan uji profisiensi
1
penyelenggara uji profisiensi tidak ada, maka harus melakukan upaya lain untuk menjamin mutu hasil
lam hal penyelenggara uji profisiensi tidak tersedia maka laboratorium harus melakukan upaya lain
Telusur
1
apan korelasi antara dua hasil pemeriksaan dengan sampel/spesimen yang sama tetapi diperiksa
sesuaian antara dua hasil pemeriksaan dengan sampel/ spesimen yang sama tetapi diperiksa
hasil yang signifikan sesuai kaidah statistik, maka pimpinan laboratorium harus menetapkan metode
aka tidak lagi memerlukan tahapan evaluasi enam bulan agar menjadi uji kesesuaian sesuai kaidah
Telusur
R, D
SOP korelasi antara dua hasil pemeriksaan dengan sampel yang sama
D tetapi diperiksa dengan menggunakan metode atau alat yang berbeda dan
bukti pelaksanaannya.
R, D
1
baru, metode baru dan sistem analisa perangkat lunak/software) sebelum digunakan agar sesuai
metode tersebut memberikan hasil laboratorium yang akurat dan terpercaya
gunakan untuk memberikan hasil pemeriksaan sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini juga berlaku
de:
dan
metode lama masih operasional, maka laboratorium harus melakukan uji korelasi terhadap 2 metode
Telusur
Bukti dilakukan uji akurasi, uji presisi dan penetapan rentang nilai hasil
D
pemeriksaan
Bukti penetapan jumlah, jenis dan frekuensi quality control yang akan
D
dilakukan.
1
nternal atau elektronik dalam pelaksanaan pemantapan mutu.
seperti pengembangan sistem pemantapan mutu. Sistem ini dapat memantau seluruh proses analitik
al harian rutin dan pemantapan mutu eksternal yang dilakukan secara berkala. Jika laboratorium
ebagai kontrol mutu harian, laboratorium melakukan proses validasi:
akukan evaluasi terhadap keseluruhan proses analitik atau sebagian proses analitik
20 kali uji coba
torium menentukan variasi dan frekuensi kendali mutu eksternal yang memadai
engan instruksi pabrik, dan pada interval waktu tersebut, setidaknya dilakukan kendali mutu pada
litas eksternal harus didasarkan pada apakah pengendalian internal menguji keseluruhan proses
tau eksternal) laboratorium harus mengidentifikasi penyebabnya, dan mengulang kembali proses
Telusur
Bukti penetapan jumlah, jenis dan frekuensi quality control yang akan
D
dilakukan untuk setiap pemeriksaan.
ima untuk bahan yang digunakan dalam kalibrasi serta frekuensi pelaksanaannya;
e standar yang diakui;
ahan untuk kalibrasi. Bahan kontrol tidak sama dengan bahan kalibrator; dan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Telusur
D, W Bukti kalibrasi alat dan uji fungsi alat sesuai prosedur yang telah ditetapkan
D, W SOP kalibrasi
D Bukti pelaksanaan kalibrasi
1
orium, hasil pemantapan mutu internal dan hasil uji kinerja harian alat.
eriksaan yang dilakukan oleh petugas yang meliputi hal-hal sebagai berikut:
Telusur
Hasll review laboratorium untuk melihat kesesuaian hasil pemeriksaan, hasil
D
pemantapan mutu dan hasil uji fungsi alat
1
daksesuaian, dan didokumentasikan
baikan jika hasil pemantapan mutu internal tidak dapat diterima atau berada diluar rentang nilai yang
sistem pengujian tersebut dapat diterima, menentukan alat atau alat cadangan atau memilih fasilitas
dilakukan tepat waktu.
dur
eliharaan serta evaluasi, mencakup pengulangan pemeriksaan dan pengulangan quality control jika
Telusur
R, D
R, D
D, W Bukti evaluasi terhadap data hasil pemantapan mutu dan keluhan pelanggan
1
patologi dan imunohistokimia.
ntuk memastikan mutu pemeriksaan histopatologi dan imunohistokimia. Pimpinan dan staf terkait
Telusur
R, D
R, D
1
fikasi, fiksasi, dokumentasi penerimaan spesimen, pengolahan spesimen, dan dokumentasi hasil
fikasi, fiksasi, dokumentasi penerimaan spesimen, pengolahan spesimen, dan dokumentasi hasil
abel, memastikan fiksasi, melakukan dokumentasi penerimaan spesimen, dan pengolahan spesimen
Telusur
D SPO yang mencakup kegiatan pada butir a sampai dengan d
1
istokimia yang akurat.
harus melaksanakan pengendalian mutu sesuai prosedur untuk menjamin hasil pemeriksaan yang
Telusur
1
kukan tindakan pemotongan jaringan.
nsi petugas yang melakukan tindakan pemotongan jaringan. Prosedur tindakan pemotongan jaringan
di bawah supervisi dokter Sp.PA. Jika tindakan pemotongan jaringan dilakukan oleh petugas selain
galaman;
Telusur
Bukti bahwa semua tindakan pemotongan jaringan dilakukan oleh dokter
R
Sp.PA atau dibawah supervisi dokter Sp.PA
bukti bahwa petugas selain dokter Sp.PA yang melakukan tindakan
D pemotongan jaringan telah memenuhi kriteria 1) sampai 3) dalam maksud
dan tujuan
bukti evaluasi hasil pemeriksaan oleh petugas yang bukan dokter Sp.PA,
D
oleh dokter Sp.PA
1
er yang melakukan pemeriksaan mikroskopik dan tindakan autopsi klinis
Telusur
Kebijakan tentang petugas yang berwenang melakukan pemeriksaan
R
mikroskopik, diagnosis, dan autopsi (SpPA)
1
pelayanan sitopatologi
esimen, identifikasi, fiksasi, dan transportasi telah ditetapkan dan disosialisasikan kepada dokter
pkan misalnya ketidaksesuaian identitas pada spesimen dan formulir, wadah sediaan tanpa label
n kesalahan fiksasi. Kriteria penolakan spesimen yang tidak memadai sehingga tidak dapat dibuat
nakan ditetapkan oleh pimpinan laboratorium.
Telusur
R Kebijakan tentang pimpinan laboratorium sitopatologi
ngkatkan kualitas pemeriksaan sitologi. Jika sitoskriner melakukan skrining, persyaratan yang harus
Telusur
1
mantapan mutu internal untuk semua pemeriksaan kimia klinis, hematologi, hemotasis, dan Point-Of-
saan kimia Laboratorium Kesehatan, hematologi, dan hemotasis. Prosedur pemantapan mutu internal
mal-High], jumla pembacaan yang harus dilakukan, penetan nilai Standar Deviasi (SD), dan langkah-
ma.
Telusur
R, D
D
SOP pemantapan mutu internal untuk semua pemeriksaan kimia klinik,
D hematologi, dan hemotasisis, dan POCT
1
mutu internal untuk pemeriksaan secara kuantitatif.
hematologi yang dilakukan secara otomatis, pemantapan mutu internal dilakukan minimal 2 level.
reagen.
el kontrol untuk setiap nomor lot reagen baru dan atau setiap 30 hari.
al 2 level setiap 8 jam penggunaan alat. Kontrol diulangi jika terdapat pergantian reagen.
rimaan sesuai dengan ketentuan, dengan memperhatikan:
stik (mean, SD, CV) untuk setiap nomor lot reagen
iketahui oleh petugas yang bersangkutan
i dan akurasi yang adekuat
Telusur
R, D
1
untuk pemeriksaan apus darah tepi dan hitung jenis.
Telusur
R, D
Prosedur pemantapan mutu internal pemeriksaan apus darah tepi dan hitung
D jenis
Dokumen penyimpanan slide hitung jenis dan data hasil pemeriksaan hitung
D
jenis
1
untuk pemeriksaan bakteriologi, mikobakteriologi dan mikologi.
Telusur
SOP pemantapan mutu internal untuk bahan kimia dan biologis, reagen, dan
R, D
antiserum
1
anti jamur diverifikasi dengan organisme referensi (kuman kontrol) yang sudah ditetapkan.
ivitas antimikroba, antimikobakterium, dan anti jamur melakukan pemantapan mutu internal untuk
Telusur
R, D
R, D
D, W
D, W
1
uai prosedur.
oresence (fluoresens BTA) dan pewarnaan fluoresens lain dilakukan setiap hari pemeriksaan yang
Telusur
imal memuat petunjuk pemeriksaan dan pemantapan mutu internal, termasuk pemilihan organisme
Telusur
R, D SOP pemantapan mutu internal mikrobiologi molekuler
1
peralatan dan metode yang digunakan harus sesuai dengan standar.
edoman pemeriksaan parasitologi harus tersedia, diantaranya buku referensi yang dilengkapi dengan
n positif parasit yang diawetkan, dan slide untuk uji profisiensi, mikrometer yang terkalibrasi dan alat
it.
atorium membuat pewarna permanen sendiri, maka dilakukan verifikasi pewarnaan tersebut lewat uji
Telusur
D
Laporan pemeriksaan malaria
D
1
ifikasi virus, dilakukan pemantapan mutu internal untuk mengantisipasi terjadinya kesalahan dan
entifikasi virus, catatan tentang jenis/sistem inang yang digunakan untuk mengisolasi virus, metode
sikan
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku
mengantisipasi atau mengidentifikasi hasil yang salah dalam melakukan pemeriksaan/identifikasi
n.
Telusur
1
astikan hasil pemeriksaan urinalisis mikroskopis klinis yang berkualitas.
pan pengambilan sampel, pemantapan mutu internal reagen dan kompetensi yang melakukan
pan mutu internal dengan menggunakan kontrol positif dan negatif setiap hari sebelum melakukan
ual maupun otomatis.
matis, maka metode tersebut harus divalidasi dengan cara membandingkan dengan hasil pemriksaan
atorium menentukan kriteria hasil yang dapat diterima, dan jika hasil tidak dapat diterima harus
al enam bulan sekali.
panduan dalam melakukan pemeriksaan
ugas dengan cara mengulang kembali pemeriksaan oleh staf lain, dan didokumentasikan.
Telusur
bukti pemeriksaan urinalisis dilakukan dalam rentang waktu yang sudah
R, D ditentukan
bukti pemantapan mutu internal pemeriksaan urin dan memenuhi angka (1)
D
dan (2) dalam maksud dan tujuan.
D bukti laboratorium menerapkan angka (3) dan (4) dalam maksud dan tujuan
1
sifilis, wajib mengikutsertakan kontrol positif yang sudah diketahui titernya dan kontrol negatif, atau
itas reaktivitas antigen tersebut.
setiap pemeriksaan imunoserologi dengan menggunakan kontrol positif dan negatif pada setiap
sudah termasuk dalam kit, maka laboratorium harus melakukan pemantapan mutu internal juga bagi
er, komplemen, reagenia fluoresensi), dengan frekuensi sesuai rekomendasi supplier/vendor alat
ot baru.
ponen untuk menentukan pola dan tingkat reaktivitasnya sebelum dilakukan pemeriksaan pada
n. Dokumen disimpan dalam rentang waktu 3 (tiga) tahun atau sesuai dengan ketentuan peraturan
Telusur
1
dan prosedur.
h ditetapkan.
masuk di wilayah kerja, peralatan, alat pelindung diri, dan reagen) selama persiapan dan pemeriksaan
Telusur
Dokumentasi semua reagen asam nukleat, termasuk probe dan primer yang
D
digunakan
1
pesimen yang diperiksa
1
an, dan batasan pelaporan.
n yang dapat diterima untuk menggambarkan hasil normal atau abnormal. Selain itu nilai rentang
ada hasil di luar rentang nilai pelaporan hasilnya tidak dapat dilaporkan.
pit untuk meningkatkan ketepatan dan akurasi hasil pemeriksaan pasien.
Telusur
D ketetapan batasan rentang nilai pelaporan untuk semua tes yang dilakukan
1
molecular menggunakan pemantapan mutu internal.
ernal untuk setiap metode pemeriksaan termasuk frekuensi PMI yang dilakukan
direkomendasikan oleh manufaktur.
n.
Telusur
1
molekular yang telah ditetapkan dan melaporkan hasil pemeriksaan sesuai peraturan perundang-
asil pemeriksaan yang ditemukan.
h ditetapkan untuk melanjutkan ke konsultasi genetic.
enyatakan laboratorium mengembangkan metode tersebut.
asi spesifik dilakukan ahlinya.
Telusur
1
mantapan mutu internal untuk semua pemeriksaan air
eriksaan air.
nal mencakup pembuatan kurva kalibrasi, menetapkan akurasi dan presisi serta upaya yang harus
akan metode baku (standar) yang baru pada saat pergantian alat
Telusur
R, D
R, D
SOP pemantapan mutu internal untuk semua pemeriksaan air dan bukti
R, D kepatuhan SOP didokumentasikan
akan metode baku (standar) yang baru atau saat pergantian alat
Telusur
R, D
1
mantapan mutu internal untuk semua pemeriksaan kualitas udara.
eriksaan udara.
uji sterilitas dan uji kesuburan pada media dan reagensia yang digunakan Laboratoriun melakukan
Telusur
R, D
SOP pemantapan mutu internal untuk semua pemeriksaan udara dan
dokumentasi pemantapan Mutu Internal pemeriksaan kualitas udara
D
36
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
130 0 0
130
0.00
Fakta Rekomendasi
VII. PROGRAM PRIORITAS NASIONAL
Standar PPN 1
Standar PPN 2.
Laboratorium wajib mendukung pemerintah dalam pengendalian TB
Maksud dan Tujuan
Laboratorium wajib melakukan komunikasi dan koordinasi dengan lintas
terkait untuk menjamin terlaksananya penanggulangan TB. Laboratorium
menerapkan upaya penanggulangan TB .
Elemen Penilaian
1) Terdapat bukti bahwa laboratorium melakukan komunikasi dan
koordinasi dengan lintas terkait untuk menjamin terlaksananya
penanggulangan TB.
2) Terdapat bukti bahwa laboratorium menerapkan upaya
penanggulangan TB sesuai dengan hasil komunikasi dan koordinasi
dengan lintas terkait
Standar PPN. 3.
Jumlah
ROGRAM PRIORITAS NASIONAL (PPN) Standar
Telusur
Bukti komunikasi dan koordinasi dengan lintas terkait untuk menjamin
D,W penanggulangan HIV.
1
6 0 0
6
0.00
Fakta Rekomendasi
REKAP NILAI
Bab
1 SASARAN KESELAMATAN PASIEN (SKP)
2 TATA KELOLA KEPEMIMPINAN (TKK)
3 MANAJEMEN INFORMASI (MI)
4 KUALIFIKASI DAN KOMPETENSI STAF (KKS)
5 MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN (MFK)
6 PENGENDALIAN MUTU (PM)
7 PROGRAM PRIORITAS NASIONAL (PPN)
Total
REKAP NILAI
Jumlah Standar Jumlah EP TDD Jumlah EP yang dinilai Score Nilai
3 8 0 8 0 0.00
24 63 0 63 0 0.00
9 28 0 28 0 0.00
9 22 0 22 0 0.00
19 69 0 69 0 0.00
36 130 0 130 0 0.00
3 6 0 6 0 0.00
103 326 0 326 0 0.00
326