SUKMAYANTI Pbd21.072 Kelas (A)
SUKMAYANTI Pbd21.072 Kelas (A)
SUKMAYANTI Pbd21.072 Kelas (A)
OLEH
SUKMAYANTI : PBD21.072
KELAS : A (AJENG)
WHO 2020
Mengatakan Corona virus adalah suatu kelompok virus yang menyebabkan penyakit
pada hewan atau manusia. Beberapa jenis corona virus diketahui menyebabkan infeksi
saluran pernafasan pada manusia yang menyebabkan batuk pilek hingga gejala serius
seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory
Syndrome (SARS). Coronavirus jenisbaru yang ditemukan menyebabkan penyakit
Covid-19
SARS-CoV-2 merupakan corona virus jenis baru yang belum pernah di identifikasi
sebelumnya pada manusia. Ada setidaknya dua jenis corona virus yang diketahui
menyebabkan penyakit yang dapat menimbulkan gejala berat seperti Middle East
Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).
Tanda dan gejala umum infeksi Covid-19 antara lain gejala gangguan pernapasan akut
seperti demam, batuk dan sesak napas. Masa inkubasi rata-rata 5-6 hari dengan masa
inkubasi terpanjang 14 hari. Pada kasus Covid-19 yang berat dapat menyebabkan
pneumonia, sindrom pernapasan akut, gagal ginjal, dan bahkan kematian
Covid-19 merupakan penyakit infeksi yang disebabkan corona virus jenis baru pada
tahun 2019 yang disebut dengan SARS-Cov 2. Virus ini berukuran kecil yang mana
menginfeksi hewan seperti kalelawar dan unta. Penularan virus ini yaitu melalui droplet
PDPI, 2020
dengan SARS dan MERS Cov, yang didapatkan kesamaan mencapai 99%. Corona virus
hanya dapat hidup dan mebelah diri melalui selhostnya. Virus ini tidak dapat hidup tanpa
selinangnya
Yuliana, 2020
Siklus virus corona setelah menemukan sel host yaitu virus menempel dan masuk
kesel host yang diperantarai oleh protein S yang ada di permukaan virus. Protein
berikatan dengan reseptor di sel host yaitu enzim ACE-2 (angiotensin-converting enzyme
2) yang dapat di temukan di rongga mulut dan hidung, nasofaring, paru, lambung,
usushalus, ususbesar, sumsum tulang, limpa, hati, ginjal, otak, selepitel alveolar paru,
kulit dan lain-lain. Selanjutnya replikasi dan transkripsidimanasintesis virus RNA melalui
translasi dan perakitan dari kompleksre plikasi hidup. Setelah itu virus masuk kesaluran
Penegakkan diagnosis pada pasien Covid-19Menurut PDPI dkk (2020) dibagi atas:
a. KasusSuspek
Kriteriak linis
local
b. Kasus Probable
Covid-19.
c. Kasus Konfirmasi
sebagai berikut:
kriteria define sikasus probable atau kasus suspek (kriteria A atau B).
3) Seseorang tanpa gejala (asimtomatik) dengan hasil rapid antigen SARS-
CoV-2 positif dan memiliki riwayat kontak erat dengan kasus probable
atau terkonfirmasi.
d. Kontak Erat
Orang yang memiliki riwayat kontak dengan kasus probable atau konfirmasi
ataulebih.
epidemiologisetempat.1
1
PDPI, PERKI, PAPDI, PERDATIN dan IDAI, 2020, pedoman tatalaksana Covid-19 Edisi 3.
Jakarta, ISBN : 978-623-9296-4-9-0
Wiranti dkk,2020
ringan dan demam. Rerata waktu inkubasi Virus Corona adalah 5 hingga 6 hari,
dengan catatan periode inkubasi bias berbeda pada tiap individu dengan rentang satu
Sutaryodkk, 2020
Hampir 90% kasus menunjukkan gejala demam dan 67% menunjukkan gejala
batuk tidak berdahak. Kemudian disusul dengan 40% pasien mengeluhkan gejala
fatigue (tidak enak badan/pegal-pegal) dan 33% pasien melaporkan adanya batuk
berdahak. Dari seluruh gejala, hanya 18.6% pasien yang melaporkan adanya gejala
kesulitan bernapas (dyspnea). Banyak dari gejala yang dilaporkan oleh pasien Covid-
19hampir serupa dengan gejala flu. Namun, pasien Covid -19jarang mengeluhkan
adanya gejala hidung tersumbat atau pilek dibandingkan dengan flu pada umumnya
Covid-19, yaitu:
2
Wiranti, Sriatmi A., kusumawati, W , 2020, Determinan Kepatuhan Masyarakat Kota Depok
Terhadap Kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar Dalam Pencegahan Covid-19. Jurnal
Kebijakan Kesehatan Indonesia: JKKI. Volume 9 nomor 3 september 2020. Hal: 117-124
1. Lebih sering mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir atau gunakan
handsanitizer
7. Tidak merokok
8. Tutup mulut dan hidung saat bersin atau batuk dengan menggunakan lengan
atas atau tisu lalu buang tisu ketempat sampah dan segera cuci tangan
desinfektan.
Pasien dengan Covid -19 memiliki beberapa gejala ringan yang menyerupai
gejala flu seperti demam, batuk, sakit tenggorokan, produksi sputum, dan malaise.
Namun demikian, peradangan pada parenkim paru – paru akibat adanya infeksi
patogen, atau dalam istilah medis dikenal sebagai pneumonia, dengan berbagai
tingkat keparahan (ringan sampai berat), juga merupakan manifestasi klinis yang
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC) dalam manfaat
mencuci tangan yaitu lebih efektif membunuh kuman, aman dilakukan anak, dan
Wahyudi, 2020
3
Badan pusat statistic, 2020 perilku masyarakat di masa pandemic covid-19. Jakarta: BPS RI
Masker merupakan salah satu alat pelindung diri (APD) yang saat ini seluruh
lapisan masyarakat harus dipakai. Seperti yang kita ketahui bahwa penularan virus
corona adalah dapat melalui udara yaitu droplet/percikan pada saat seseorang batuk
digunakan yaitu:
c) Masker N95
d) Masker kain
Menjaga jarak merupakan salah satu upaya untuk menekan penularan Covid-19.
WHO menganjurkan untuk menjaga jarak minimal 1 meter dengan orang lain. Ilmuwan
mengemukakan bahwa dengan jarak 1 meter atau kurang dari 1 meter persentase
penularannya 13% dan 3% jika berada dengan jarak lebih 1 meter. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa makin besar jaga jarak yang dilakukan, maka resiko tertularnya
Penyakit komorbid atau penyakit kronis sangat rentan terhadap infeksi Covid-19
karena proses penyakit yang sedang berlangsung dapat menurunkan kekebalan tubuh
penderita. Infeksi Covid-19 dapat menyebabkan gangguan pada fungsi fisiologis pada
WHO, 2020
Hal ini menjadi pendorong penderita komorbid untuk mematuhi protocol kesehatan
yang di sampaikan untuk mencegah penyebaran Covid-19. Karena penyakit corona virus
merupakan penyakit menular yang baru di temukan, ini juga mendorong responden
Adji P. Setiadi, Yosi I. Wibowo, Steven V. Halim, Cecilia Brata, Bobby Presley, Eko
Setiawan. 2020.Tata LaksanaTerapi Pasien dengan COVID-19: Sebuah
Kajian Naratif. Jurnal Farmasi Klinik Indonesia, Vol. 9 No. 1, hlm 70–94.
Maret 2020
Handayani, Diah, Hadi Dr, Isbaniah F, Burhan E, dan Agustin H. 2020. Penyakit
Virus Corona 2019. J Respir Indo. Vol 40 No. 2 April 2020
Kemenkes RI. 2020. Pedoman Tatalaksanan Covid 19. Kemenkes RI. Jakarta.
PDPI, PERKI, PAPDI, PERDATIN, dan IDAI. 2020. Pedoman Tatalaksana Covid-
19 Edisi 3. Jakarta, ISBN : 978-623-92964-9-0
Supriatna, Eman. 2020. Wabah Corona Virus Disease Covid-19 Dalam Pandangan
Islam. Jurnal Sosial dan Budaya Syar’i. Volume 7 Nomor 6. 2020.
Sutaryo, Natasha Yang, Lintang Sagoro, dan Dea Sella S. 2020. Buku Praktis Virus
Corona 19 (Covid-19). Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.