Kel 5 Bu Andri
Kel 5 Bu Andri
Kel 5 Bu Andri
OLEH :
KELOMPOK 5
Nama :
1. Satriani (pbd21.069)
4. Sukmayanti (pbd21.072)
5. Suryani (pbd21.073)
6. Warnida (pbd21.074)
Penyusun
DAFTAR ISI
HalamanJudul....................................................................................................... i
Kata Pengantar..................................................................................................... ii
Daftar Isi............................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang......................................................................................... 1
B. Tujuan Penulisan...................................................................................... 1
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Definisi................................................................................................... 2
B. Tujuan.................................................................................................... 2
C. Waktu Pelaksanaan................................................................................ 3
D. Prinsip-Prinsip Bayi Baru Lahir............................................................. 3
E. Deteksi Dini Komplikasi Pada BBL...................................................... 4
F. Komplikasi Pada BBL........................................................................... 5
G. Manajemen segera pada BBL............................................................... 10
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.......................................................................................... 20
B. Saran..................................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Angka kematian perinatal yang terdiri atas jumlah yang tidak
menunjukkan tanda-tanda hidup waktu di lahirkan, penurunan jumlah
kematian perinatal dapat di di capai disamping dengan membuat persalinan
seaman-amannya bagi bayi ibu. Dengan mengusahakan agar janin dan ibu
kondisinya baik-baik saja.
Periode setelah lahir merupakan awal kehidupan yang tidak
menyenangkan bagi bayi.Hal itu disebabkan oleh lingkungan kehidupan
sebelumnya (intrauterus) dengan kehidupansekarang ( ekstrauterus ) yang
sangat berbeda. Bayi yang dilahirkan prematur ataupun bayi yangdilahirkan
dengan penyulit/komplikasi, tentu proses adaptasi kehidupan tersebut menjadi
lebihsulit untuk dilaluinya. Bahkan sering kali menjadi pemicu timbulnya
komplikasi lain yangmenyebabkan bayi tersebut tidak mampu melanjutkan
kehidupan ke fase berikutnya(meninggal). Bayi seperti ini yang disebut
dengan istilah bayi resiko tinggi.(surasmi,dkk.2003)
Faktor – faktor lain seperti, afiksia neonatorum, letak sungsang dan
lain – lain. Dua hal yang banyak terjadinya angka kematian perinatal ialah
tingkat kekurangan gizi Ibu dan janin serta pelayanan petugas kesehatan.
Latar belakang disusunnya makalah ini adalah agar meningkatkan
pengetahuan dan kesadaran mahasiswa tetang pengetahuan angka kematian
perinatal dan pelajaran yang lain
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan pelayanan kesehatan ?
2. Bagaimana prinsip-prinsip bayi baru lahir ?
3. Bagaimana cara mendeteksi dini dan komplikasi pada bayi baru lahir ?
4. Apa saja komplikasi yang terjadi pada bayi baru lahir ?
C. Tujuan Penulis
1. Apa yang di maksud dengan pelayanan kesehatan ?
2. Bagaimana prinsip-prinsip bayi baru lahir ?
3. Bagaimana cara mendeteksi dini dan komplikasi pada bayi baru lahir ?
4. Apa saja komplikasi yang terjadi pada bayi baru lahir ?
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
Pelayanan kesehatan neonatus adalah pelayanan kesehatan sesuai
standart yang di berikan oleh tenaga kesehatan yang kompeten kepada
neonatus sedikitnya 3 kali,selama periode 0 sampai 28 hari setelah lahir,baik
di fasilitas maupun melalui kunjungan rumah.
Pelayanan kesehatan bayi adalah pelayanan kesehatan sesuai standart
yang di berikan oleh tenaga kesehatan kepada bayi sedikitnya 4 kali,selama
periode 29 hari sampai dengan 11 bulan setelah bayi lahir.
1. Asuhan BBLN adalah asuhan yang diberikan pada BBL selama jam
pertama setelah kelahiran BBLN. (Sarwono, 2002 : 30 )
2. Asuhan neonatal asuhan yang diberikan pada bayi yang berusia 0-28 hari
(tumbuh kembang anak :17)
3. Asuhan neonatal adalah asuhan yang berhubungan dengan 4 minggu
pertama setelah kelahiran. (kamus kedokteran, Dorland :736)
B. Tujuan
Resiko terbesar kematian neonatus terjadi pada 24 jam pertama
kehidupannya . sehingga jika bayi lahir di fasilitas kesehatan sangat di anjurkan
untuk tetap tinggal di fasilitas kesehatan tersebut selama 24 jam setelah
kelahirannya.
1) Kunjungan neonatal bertujuan :
a. Untuk meningkatkan akses neonatus terhadap pelayanan kesehatan
dasar.
b. Mengetahui sedini mungkin bila terdapat kelainan atau masalah
kesehatan pada neonatus.
2) Kunjungan bayi bertujuan :
a. Untuk meningkatkan akses bayi terhadap pelayanan kesehatan dasar.
b. Untuk Mengetahui sedini mungkin bila terdapat kelainan pada bayi
sehingga cepat mendapat pertolongan
c. Üntuk Pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit melalui
pemantauan pertumbuhan,imunisasi,serta peningkatan kualitas hidup
bayi dengan stimulasi tumbuh kembang.
C. Waktu Pelaksanaan
Pelaksanaan pelayanan kesehatan neonatus adalah sebagai berikut:
1. Kunjungan Neonatal ke-1 (KN 1) dilakukan dalam kurun waktu 6-48 jam
setelah bayi lahir.
2. Kunjungan Neonatal ke-2 (KN 2) dilakukan pada kurun waktu hari ke-3
sampai dengan hari ke 7 setelah bayi lahir.
3. Kunjungan Neonatal ke-3 (KN-3) dilakukan pada kurun waktu hari ke-8
sampai dengan hari ke-28 setelah lahir.
Pelaksanaan pelayanan kesehatan bayi:
E. Deteksi Dini Untuk Komplikasi Pada Bayi Baru Lahir dan Neonatus
Deteksi dini untuk komplikasi pada bayi baru lahir dan neonatus dengan
melihat
Tanda-tanda atau gejala-gejala sebagai berikut:
1. Tidak mau minum atau menyusu atau memuntahkan semua
2. Riwayat kejang
3. Bergerak hanya jika di rangsang (letargis)
4. Frekuensi nafas <30 kali permenit atau >60 kali permenit
5. Suhu tubuh <36,5oC atau >37oC
6. Tarikan dinding dada ke dalam yang sangat kuat
7. Merintih
8. Ada pustule pada kulit
9. Nanah banyak di mata dan mata cekung
10. Pusar kemerahan meluas ke dinding perut
11. Turgor kulit kembali <1 detik
12. Timbul kuning atau tinja berwarna pucat
13. Berat badan menurut umur rendah dan atau masalah dalam pemberian
ASI
14. Bayi berat lahir rendah <2500gram atau >4000gram
15. Kelaianan congenital seperti ada celah di bibir atau langit-langit
Masalah atau kondisi akut perlu tindakan segera dalam satu jam
kelahiran (oleh tenaga di kamar bersalin) :
1. Tidak bernafas
2. Sesak nafas
3. Sianosis sentral ( kulit biru)
4. Bayi berat lahir rendah (BBLR ) < 2500 gram
5. Letargis
6. Hipotermi atau stress dingin (suhu aksila <36.5°c)
7. Kejang
8. Kondisi perlu tindakan awal
9. Potensial infeksi bakteri (pada ketuban pecah din atau pecah lama)
10. Potensial sifilis (ibu dengan gejala atauserologis positif)
11. Kondisi malformasi atau masalah lain yang tidak perlu tindakan segera
(oleh tenaga di kamarbersalin):
12. Lakukan asuhan segera bayi baru lahir dalam jam pertama setelah
kelahiran bayi
13. Rujuk ke kamar bayi atau tempat pelayanan yang sesuai
d. Penatalaksanaan resusitasi
1. Tempat Resusitasi
a) Tempat rata, keras, bersih dan kering
b) Meja atau tikar
c) 3 lembar kain hangat, kering & bersih diatas meja
d) Dipan ibu: 45 cm dari perineum ibu
2. Cara Membersihkan Jalan Napas
Tergantung:
a) Ada / tidak ada mekonium
b) Tingkat keaktifan bayi
3. Dilakukan pada mulut terlebih dahulu kemudian hidung.
Ada mekonium, tetapi bayi bugar:
a) Bersihkan sekret dari mulut dan hidung
b) Kateter penghisap 12 atau 14 F
Tindakan yang dilakukan bila jalan napas sudah bersih,
Untuk:
a) Merangsang napas
b) Mencegah kehilangan panas, dengan cara:
1) Mengeringkan tubuh, singkirkan kain basah, dan reposisi kepala
d. Rangsangan Yang Dapat Membantu Bayi Bernapas:
a) Menepuk atau menyentil telapak kaki
b) Menggosok punggung, perut, dada atau ekstremitas bayi
e. Rangsangan Yang Berbahaya
TINDAKAN BERBAHAYA AKIBAT YANG BISA TERJADI
1. Menepuk punggung 7. Perlukaan
2. Menekan rongga dada 8. Patah tulang, pneumotoraks,
3. Menekan pada keperut distress napas, kematian
4. Dilatasi sfingter ani 9. Pecahnya hati, limpa
5. Kompres dingin, panas 10. Robeknya sfingter ani
6. Menggoyang – goyang tubuh 11. Hipotermi, hipertermi, luka
bakar
12. Kerusakan otak
b. Tidak sadar
B. Saran
Saran yang dapat diberikan dari makalah ini adalah laksanakanlah
penatalaksanaan yang sebaik- baiknya pada Bayi baru lahir, sehingga pada
akhirnya akan dapatmenurunkan angka kematian Bayi baru lahir.
1. Bagi Mahasiswa
Dalam penetapan manajemen kebidanan diharapkan mahasiswa dapat
melakukan pengkajianyang lebih lengkap untuk mendapatkan hasil
yang optimal dan mampu memberikan asuhan yang kompeten bagi
pasien. Mahasiswa juga diharapkan dapat mengaplikasikan ilmu
yangdiperolehnya selama proses pembelajaran di lapangan.
2. Bagi Institusi
PendidikanDiharapkan bimbingan yang seoptimal mungkin dalam
membimbingmahasiswa dalam memberikan asuhan kebidanan bagi
pasien, sehingga mahasiswa dapat mengevaluasikan teori dan praktek
yang telah diperolehnya.
3. Bagi pasien dan keluarga
Diharapkan kepada klien agar menerapkan asuhan kebidanan yang telah
diberikan baik berupatindakan pencegahan maupun dalam
pelaksanaannya
DAFTAR PUSTAKA
1. Sarwono, Prawirohardjo., 2002:3, Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT. Bina
Pustaka sarwono Prawirohardjo.
2. Departemen Kesehatan Direktorat Jenderal Bina Kesehata Masyarakat,
(2004), Buku Acuan Asuhan Persalinan Normal, Jakarta: Departemen
Kesehatan
3. Varney, Helen, (2009), Buku Ajar Asuhan Kebidanan, Jakarta: EGC
4. Lia Yulianti, (2012) , Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita, Purwakarta:
CV.Trans Info Media
5. Yulianti, Ai Yeyeh Rakiya, 2016. Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita
:Rafika Aditama