Kelompok 6 Psikolog Pendidiakan
Kelompok 6 Psikolog Pendidiakan
Kelompok 6 Psikolog Pendidiakan
PSIKOLOGI PENDIDIKAN
PERKEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK MELALUI PEMBELAJARAN
DOSEN PENGAMPUH
DI SUSUN OLEH:
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas berkat dan rahmat- Nya kami
dapat menyelesaikan makalah dengan judul ‘Memfasilitasi Perkembangan Kecerdasan Peserta
Didik Melalui Pembelajaran‘. Tidak lupa shalawat serta salam semoga tetap tercurah limpahkan
kepada Rasulullah SAW.
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi
Pendidikan. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
proses penyelesaian makalah ini. Tak ada gading yang tak retak begitu juga dengan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami dan pembaca. Kritik dan saran yang
membangun kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan ini tidak cukup hanya memiliki kecerdasan yang tinggikarena
kreativitas individu juga memiliki peranan penting dalam kehidupan.Dalam teori mengenai
kecerdasan, seorang ahli mengatakan bahwa banyakindividu-individu yang memiliki tingkat
kecerdasan tinggi yang menghasilkankarya-karya besar tetapi tidak selalu baru. Berbicara
mengenai kecerdasan dankreativitas, kebanyakan orang kreatif memang benar-benar cerdas,
tetapi tidaksemua orang cerdas itu kreatif. Hal ini bisa dijadikan contoh bahwa
kreativitasturut berperan dalam perkembangan seseorang.
Konsep mengenai kreativitas sangatlah beragam. Merujuk beberapa teori ahlidapat
dikatakan bahwa kreativitas pada intinya merupakan kemampuan seseoranguntuk melahirkan
sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata, baik dalam karya baru maupun
kombinasi dengan hal-hal yang sudah ada, yangsemuanya itu relatif berbeda dengan apa
yang telah ada sebelumnya. Berdasarkan penekanannya definisi kreativitas dibedakan ke
dalam empat dimensi. Rhodes(1961) menyebutnya “the four p’s of creativity”, yaitu; person,
process, productdan press. Guildford (1967) menganalisis faktor dan menemukan lima sifat
yangmenjadi ciri kemampuan berpikir kreatif, yaitu; kelancaran (fluency),
keluwesan(flexibility), keaslian (originality), penguraian (elaboration), dan
perumusankembali (redefinition).Terdapat perbedaan antara kecerdasan dan kreativitas..
Perbedaan inimenyangkut pada cara berpikir seseorang. Seseorang yang memiliki
kecerdasantinggi cenderung beripikir secara konvergen (memusat), sedangkan orang
yangkreatif berpikir lebih menyebar (divergen). Meski terdapat perbedaan dalam cara
berpikir, kecerdasan dan kreativitas telah menjadi bagian penting dalam meningkatkan mutu
pembelajaran. Disinilah peranan guru untuk mengembangkankecerdasan dan kreativitas.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan kreativitas?
2. Apa saja indikator dalam pengukuran kreativitas?
3. Bagaimana strategi mengembangkan strategi pembelajaran yangmemfasilitasi
pengembangan kreativitas peserta didik?
C. Tujuan
1. Menjelaskan konsep kreativitas.
2. Menjelaskan indikator dan contoh pengukuran kreativitas.
3. Menjelaskan strategi dalam pengembangan pembelajaran yangmemfasilitasi kreativitas
pengembangan peserta didik.
4
BAB II
PEMBAHASAN
Konsep Kreativitas
Pendekatan dalam studi kreativitas dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu
pendekatan psikologis dan pendekatan sosiologis. Pendekatan psikologis lebih melihat
kreativitas dari segi kekuatan yang ada dalam diri individu sebagai faktor-faktor yang
menentukan kreativitas, seperti inteligensi, bakat, motivasi, sikap,minat, dan disposisi
kepribadian lainnya. Salah satu pendekatan psikologis yangdigunakan untuk menjelaskan
kreativitas adalah pendekatan holistic. Clark (1988)mengemukakan pendekatan holistic
untuk menjelaskan konsep kreativitas dengan berdasarkan pada fngsi-fungsi berpikir, merasa,
mengindra, dan intuisi. Clarkmenganggap bahwa kreativitas itu mencakup sintesis dari
fungsi-fungsi thinking,feeling, sensing dan intuiting. Thinking merupakan berpikir rasional
dan dapatdiukur serta dikembangkan melalui latihan-latihan yang dilakukan secara sadardan
sengaja. Feeling menunjuk pada suatu tingkat kesadaran yang melibatkan segiemosional.
Sensing menunjuk pada suatu keadaan ketika dengan bakat yang adadiciptakan suatu produk
baru yang dapat dilihat atau didengar oleh orang lain.
Intuiting menuntut adanya suatu tingkat kesadaran yang tinggi yang dihasilkandengan
cara membayangkan, berfantasi, dan melakukan terobosan ke daerah prasadar dan tak
5
sadar.Pendekatan sosiologis berasumsi bahwa kreativitas individu merupakan hasildari
proses interaksi social, dimana individu dengan segala potensi dan disposisikepribadiannya
dipengaruhi oleh lingkungan sosial tempat individu itu berada,yang meliputi ekonomi,
politik, kebudayaan dan peranan keluarga.
C. Tahap-tahap Kreativitas
a. Persiapan
Pada tahap ini individu berusaha mengumpulkan informasi atau data untukmemecahkan
masalah yang dihadapi. Individu mencoba memikirkan berbagaialternatif pemecahan
terhadap masalah yang dihadapi. Dengan bekal ilmu pengetahuan dan pengalaman yang
dimiliki, individu berusaha menjajaki berbagaikemungkinan jalan yang dapat ditempuh untuk
memecahkan masalah itu.
b. Inkubasi
Pada tahap ini, proses pemecahan masalah ‘dierami’ dalam alam prasadar,individu seakan-
akan melupakannya. Jadi, pada tahap ini individu seolah-olahmelepaskan diri untuk
sementara waktu dari masalah yang dihadapinya, dalam pengertian tidak memikirkannya
secara sadar melainkan ‘mengendapkannya’dalam proses prasadar.
c. Iluminasi
Pada tahap ini sudah dapat timbul inspirasi atau gagasan-gagasan baru serta proses-proses
psikologis yang mengawali dan mengikuti munculnya inspirasi ataugagasan baru.
d. Verifikasi
Pada tahap ini, pemikiran divergen harus diikuti dengan pemikiran konvergen.Pemikiran dan
sikap spontan harus diikuti oleh pemikiran selektif dan sengaja.Penerimaan secara total harus
diikuti oleh kritik.Jadi, kalau pada tahap preparation, incubation, dan illumination adalah
proses berpikir divergen yang menonjol maka dalam tahap verification yang lebihmenonjol
adalah proses berpikir konvergen.
D. Karakteristik Kreativitas
6
Torrance (1981) mengemukakan karakteristik kreativitas sebagai berikut:
1. Memiliki rasa ingin tahu yang besar
2. Tekun dan tidak mudah bosan
3. Percaya diri dan mandiri
4. Merasa tertantang oleh kemajemukan atau kompleksitas
5. Berani mengambil risiko
6. Berpikir divergen
Clark (1983) faktor-faktor yang mendukung kretivitas anak adalah sebagai berikut:
1. Situasi yang menghadirkan ketidaklengkapan serta keterbukaan
2. Situasi yang memungkinkan dan mendorong timbulnya banyak pertanyaan
3. Situasi yang dapat mendorong dalam rangka menghasilkan sesuatu
4. Situasi yang mendorong tanggung jawab dan kemandirian
5. Situasi yang menekankan inisiatif diri untuk menggali, mengamati,mencatat,
menerjemahkan, memperkirakan, mengkomunikasikan.
6. Kedwibahasaan yang memungkinkn untuk pengembangan potensikreativitas secara lebih
luas karena akan memberikan pandangan duniasecara lebih bervariasi.
7. Posisi kelahiran (berdasarkan tes kreativitas, anak sulung laki-laki lebihkreatif dari pada
laki-laki yang lahir kemudian)
8. Perhatian dari orangtua terhadap minat anaknya, stimulus dari lingkungansekolah, dan
motivasi diri.
7
mengembangkan dirinya. Perhatian khusus ini dalam artian perlu mendapatkan bimbingan
sesuai dengan potensi kreatifnya agar tidak sia-sia.Sistem pendidikan hendaknya
memperhatikan kurikulum yang akan diolahmenjadi materi dalam proses pendidikan itu yang
dapat dikembalikan kepadafungsi-fungsi pengembangan yang berbeda dari kedua belahan
otak manusiatersebut. Terlalu menekankan pada fungsi satu belahan otak saja menyebabkan
fungsi belahan otak lain tidak berkembang secara maksimal. Agar proses pendidikan dapat
memberikan bantuan kepada anak-anak kreatif, para guru dan pembimbing di sekolah sudah
sehrusnya mengenali anak-anak kreatif yangmenjadi peserta dididknya.
Menurut Torrance (1977) menamakan relasi batuan dengan istilah creativerelationship yang
memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Pembimbing berusaha memahami pikiran dan perasaan anak
2. Pembimbing mendorong anak untuk mengungkapkan gagasan-gagasannyatanpa
mengalami hambatan
3. Pembimbing lebih menekankan pada proses daripada hasil sehingga pembimbing dituntut
mampu memandang permasalahan anak sebagai bagian dari keseluruhan dinamika
perkembangan dirinya
4. Pembimbing berusaha menciptakan lingkungan yang bersahabat, bebasdari ancaman, dan
suasana penuh saling menghargai
5. Pembimbing tidak memaksakan pendapat, pandangan, atau nilai-nilaitertentu kepada
anak
6. Pembimbing berusaha mengeksplorasi segi-segi positif yang dimiliki anakdan bukan
sebaliknya mencari-cari kelemahan anak
7. Pembimbing berusaha menempatkan aspek berpikir dan perasaan secaraseimbang dalam
proses bimbingan
Sedangkan Dedi Supriadi (1994) mengemukakan sejumlah bantuan yangdapat digunakan untuk
membimbing perkembangan anak-anak kreatif, yaitu
1. Mencitakan rasa aman kepada anak untuk mengekspresikan kreativitasnya
2. Mengakui dan menghargai gagasan-gagasan anak
3. Menjadi pendorong bagi anak untuk mengkomunikasikan danmewujudkan gagasan-
gagasannya
4. Membantu anak memahami divergensinya dalam berpikir dan bersikapdan bukan malah
menghukumnya
5. Memberikan peluang untuk mengkomunikasikan gagasan-gagasannya
6. Memberikan informasi mengenai peluang-peluang yang tersedia
8
5. Mampu menentang tekanan kelompok
6. Lebih mampu menyesuaikan diri
7. Senang berpetualang
8. Toleran terhadap ambiguitas
9. Kurang toleran terhadap hal-hal yang membosankan
10. Menyukai hal-hal yang kompleks
11. Memiliki kemampuan berpikir divergen yang tinggi
12. Memiliki memori yang baik
13. Memiliki wawasan yang luas
14. Mampu berpikir periodic
15. Memerlukan situasi yang mendukung
16. Sensitif terhadap lingkungan
17. Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi
18. Memiliki nilai estetik yang tinggi
19. Lebih bebas dalam mengembangkan integrasi
1. Pembelajaran Aktif
Belajar aktif adalah salah satu cara untuk mengikat informasi yang barukemudian
menyimpannya dalam otak. Pembelajaran Aktif adalah bahwa dalam pembelajaran
peserta didik aktif secara fisik dan mental pembelajaran peserta didik aktif secara fisik
dan mental dalam hal mengemukakan penalaran (alasan), menemukan kaitan yang satu
dengan yang lain,mengkomunikasikan ide/gagasan,mengemukakan bentuk representasi
yang tepat,dan menggunakan semua itu untuk memecahkan masalah.
9
Peran aktif siswa dalam pembelajaran sangatlah penting. Karena padahakikatnya,
pembelajaran merupakan suatu proses aktif dari pembelajar (siswa)dalam membangun
pemikiran dan pengetahuannya.Hal yang paling utama yang menjadi keaktifan siswa
adalah munculnyarasa ingin tahu, ketertarikan dan minat siswa terhadap hal yang sedang
dipelajari.Untuk itu, melalui berbagi teknik dan metode, guru harus berusaha
sebisamungkin untuk menciptakan suasana sedemikian rupa guna memicu
rasakepenasaran siswa aktif bertanya, mempertanyakan mengemukakan gagasan.
2. Pembelajaran Inovatif
Pembelajaran inovatif dapat dilakukan dengan cara mengadaptasi model-model
pembelajaran menyenangkan yang bisa membuat siswa terbebas darikejenuhan-
kejenuhan pembelajaran. Melalui model pembelajaran inovatif, pesertadidik harus
terbebas dari perasaan bosan, malas, ketakutan akan kegagalan atau perasaan tertekan
dikarenakan tenggang waktu tugas dan lain-lain. Banyak sekaliinovasi-inovasi dalam
pembelajaran yang dapat diterapkan salah satunya melaluisimulasi pembelajaran berbasis
komputer.
3. Pembelajaran Kreatif
Pembelajaran kreatif menekankan pada pengembangan kreatifitas, baik
pengembangan kemampuan imajinasi dan daya cipta (mengarang, membuatkerajinan
tangan, mempraktekkan kesenian) maupun pengembangan kemampuan berpikir kreatif.
Dalam hal ini, guru sebagai fasilitator dituntut untuk senantiasakreatif dalam merancang
pembelajaran, serta memiliki beragam strategi pembelajaran yang digunakan agar
pembelajaran tersebut memenuhi beragamtingkat kemampuan siswa di kelas.
Pengetahuan siswa yang diperoleh dalam halini berdasarkan pengalamannya sendiri,
bukan ditransfer pengetahuan dari guru.
4. Pembelajaran efektif
Efektif artinya adalah berhasil mencapai tujuan sebagaimana yangdiharapkan.
Suatu pembelajaran disebut efektif apabila pembelajaran tersebuttelah mencapai tujuan
pembelajaran. Tujuan yang diinginkan dalam pembelajaranitu mencakup pembentukan
kemampuan, sikap, keterampilan, pengembangankepribadian, serta kemampuan
penguasaan IPTEK.
5. Pembelajaran Menyenangkan
Pembelajaran menyenangkan merupakan pembelajaran yang didesainsedemikian
rupa sehingga memberikan susana penuh keceriaan, menyenangkan,dan yang paling
utama, tidak membosankan peserta didik. Suasana seperti ituakan membuat peserta didik
bisa lebih terfokus dalam proses pembelajaran,sehingga dapat meningkatkan perhatian
terhadap materi yang disampaikan olehguru.
10
Salah satu upaya menciptakan pembelajaran yang menyenangkan adalahdengan
menggunakan permainan edukatif (belajar sambil bermain). Melaluiketerlibatan dalam
permainan, mereka dapat mengembangkan dirinya serta mulaimemahami status dan
perannya dalam kelompok teman sebayanya, yang akansanngat bermanfaat untuk
memahami dan menunaikan status dan perannya dalammasyarakat kelak setelah beranjak
dewasa. Prinsip utama dalam pemilihan permainan edukatif ini dalam pembelajaran,
yakni harus terdapat keselarasan dankeseimbangan antara aspek menyenangkan dengan
aspek pencapaian tujuan pembelajaran.Terdapat beberapa prinsip dalam pembelajaran
PAIKEM, berikut ini dikemukakan prinsip-prinsip pembelajaran PAIKEM, yaitu:
1. Mengalami
Peserta didik terlibat secara aktif baik fisik, mental maupun emosional.Melalui
pengalaman langsung pembelajaran akan lebih memberi makna kepadasiswa daripada
hanya mendengarkan.
2. Komunikasi
Kegiatan pembelajaran memungkinkan terjadinya komunikasi antara gurudan peserta
didik. Proses komunikasi yang baik adalah proses komunikasi dimanaantara unsur
komunikator dan komunikan terdapat satu arah yang sama.
3. Interaksi
Kegiatan pembelajaran memungkinkan terjadinya interaksi multi arah.Interaksi multi
arah yang diharapkan terjadi adalah interaksi transaksional, dimana proses komunikasi
antara guru dengan siswa, siswa antara guru, siswa dengansiswa, bahkan siswa dengan
lingkungan sekitar memiliki kesiapan yang cukup baik.
4. Refleksi
Kegiatan pembelajaran memungkinkan peserta didik memikirkan kembaliapa yang telah
dilakukan. Proses refleksi sangat perlu dilakukan untukmengetahui sejauh mana
ketercapaian proses pembelajaran. Kegiatan refleksi inidilakukan secara bersama antara
guru dengan siswa.
Penerapan strategi pembelajaran PAIKEM yang dapat dilakukan oleh gurusebagai pendidik
antara lain:
a. Guru berusaha untuk membangkitkan semangat belajar dengan menggunakanaalat bantu
b. Guru mengondisikan kelas sedemikian rupa agar labih kondusif untukmembentuk situasi
pembelajaran yang nyaman.
c. Guru menerapkan cara mengajar yang lebih kooperatif dan interaktif.
d. Guru mendorong siswa untuk menemukan cara atau gagasan dalam menyelesaikan suatu
masalah dan melibatkan siswa dalam menata lingkungan belajarnya.
11
2. Mengajukan dan mengundang pertanyaan
3. Memadukan perkembangan kognitif dan afektif
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam uia pendidikan, kreativitas merupakan suatu hal yang sangat dibutuhkan untuk
menunjang proses pembelajaran yang efektif. Dibutuhkan juga media pembelajaran yang
dapat mendorong peserta didik untuk memunculkan kreativitas mereka.
13
DAFTAR PUSTAKA
Ali, M. & Asrori, M. 2006. Psikologi Remaja Perkembangan Peserta Didik .Jakarta: PT Bumi
Aksara.
file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/196010151987101-
ZULKIFLI_SIDIQ/KONSEP_DAN_PENGUKURAN_KREATIVITAS.pdf
14
Nama-nama Penanya:
1. Eva nursafitri
2. Etriana
3. Wahyuni J. daud
4. Nurul indah
1. Nurhidayah
2. Ashari S. Hamadi
3. Irma
15
ABSEN
16
17