Prosedur Pasang Infus

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 3

Alat dan bahan yang perlu disiapkan sebelum pemasangan infus:

 Cairan infus sesuai kebutuhan pasien

 Abocath dewasa 22 atau 18

 Perlak

 Plester

 Gunting

 Bengkok

 Tourniquet

 Sarung tangan yang steril

 Kassa 

 Alkohol swab

 Betadine

Berikut ini adalah cara memasang infus:

 Sebelum memasangkan infus, terlebih dahulu mencuci tangan hingga bersih.

 Mendekatkan peralatan ke pasien agar mudah dijangkau.

 Menjelaskan kepada pasien mengenai prosedur dan meminta izin kepada pasien serta menjelaskan

pasien akan merasakan nyeri pada tangan dan berusaha menenangkan pasien.

 Mengatur posisi pasien dalam keadaan berbaring.

 Menyiapkan cairan infus dan menyambungkannya ke selang infus. Setelah itu gantungan cairan infus

ke standar infus. 

 Menentukan area vena yang akan ditusuk untuk menyalurkan infus.

 Memasang alas.

 Memasangkan tourniquet pembendung kurang lebih 15 cm di atas vena yang hendak ditusuk.

 Menggunakan sarung tangan yang steril.


 Memberikan desinfektan pada area yang akan ditusuk dengan diameter 5cm hingga 10 cm. 

 Menusukkan IV catheter ke vena menggunakan jarum yang menghadap ke jantung.

 Memastikan jarum IV telah benar-benar masuk ke vena.

 Menyambungkan jarum IV yang telah ditusuk ke selang infus. 

 Menutup area insersi menggunakan kassa kering yang steril kemudian diberikan plester.

 Mengatur tetesan infus yang sesuai.

 Melepaskan sarung tangan.

 Membereskan alat-alat dan mencuci tangan. 

1. Melakukan Informed Consent kepada pasien:

a. Menjelaskan indikasi pemasangan NGT sesuai dengan kondisi pasien

b. Prosedur pemasangan NGT.

c. Meminta persetujuan pasien.

2. Menyiapkan peralatan dan bahan untuk pemasangan NGT.

3. Mencuci tangan dan memakai Personel Protective Equipment ( Handscoen).

4. Memposisikan pasien setengah duduk dengan kepala sedikit di tekuk ke depan (High Fowler) bila
pasien sadar.

5. Memposisikan pasien dalam posisi telentang jika pasien tidak sadar.

6. Melakukan pengukuran / perkiraan batas lambung dengan menggunakan NGT, yaitu dari hidung ke
telinga, lalu dari telinga ke processus xiphoideus. Menentukan batas panjang NGT yang akan
dimasukkan dengan melihat indikator yang pada NGT.
7. Mengoles NGT dengan K-Y Jelly.

8. Memasukkan NGT melalui hidung secara pelan-pelan sampai mencapai lambung (sampai batas yang
telah ditentukan sebelumnya) .

9. Menguji letak NGT apakah sudah sampai lambung dengan menggunakan metode Whoosh tes :

a. Memasang membran stetoskop setinggi epigastrium kiri.

b. Melakukan aspirasi udara dengan spoit 10 cc.

c. Memasang spoit 10 cc yang telah berisi udara ke NGT.

d. Menyemprotkan udara yang berada di dalam spoit dengan cepat sambil mendengarkan ada
tidaknya suara “whoosh” pada stetoskop. Jika terdengar suara “whoosh” maka NGT telah masuk ke
dalam lambung. Jika tidak terdengar maka selang NGT dimasukkan/dikeluarkan beberapa cm. Kemudian
dilakukan pengulangan metode “whoosh” hingga terdengar suara pada stetoskop.

10. Melakukan fiksasi NGT pada hidung dengan menggunakan plester.

11. Menyambungkan NGT dengan botol penampung.

12. Membuka dan membuang handschoen pada tempat sampah medis.

13. Melakukan cuci tangan.

Anda mungkin juga menyukai