Analisis Lingkungan Bisnis (Kel 1) SH-1

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

Analisis Lingkungan Bisnis


Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Analisis Lingkungan Bisnis
Dosen Pengampu: Sri Hartati, S.E., M.M.

Disusun oleh :
KELOMPOK III

Cut Dahlia Ningsih 02000053


Mita Meutia Syarief 02000088
Wilda Rahmi 02000024

SEKOLAH TINGGI ILMU MANAJEMEN INDONESIA


(STIMI) MEULABOH
Tahun Ajaran 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Analisis Lingkungan Bisnis.”
Yang dapat diselesaikan tepat waktu.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas ibu Sri
Hartati, S.E., M.M. Pada mata kuliah Analisis Lingkungan Bisnis. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang analisis lingkungan bisnis bagi para pembaca dan
juga bagi penulis.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Saya menyadari, makalah
yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Meulaboh, 05 Maret 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................i

DAFTAR ISI.............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1

1.1 Latar Belakang.............................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah........................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................2

2.1 Pengertian Lingkungan Bisnis dan Analisis Lingkungan Bisnis.................2


2.2 Analisis Lingkungan Bisnis Internal dan Eksternal.....................................4
2.3 Tujuan Analisis Lingkungan Bisnis.............................................................6
2.4 Teknik Analisis Lingkungan Bisnis.............................................................7
2.5 Faktor-Faktor Persaingan dalam lingkungan bisnis.....................................9

BAB III PENUTUP..................................................................................................13

3.1 Kesimpulan..................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Lingkungan bisnis saat ini sukar untuk ditebak karena terus berubah seiring
dengan perkembangan zaman. Seperti persaingan bisnis yang semakin ketat dengan
perusahaan pesaing dalam memperebutkan konsumen dan bahan baku. Hal ini memaksa
perusahaan untuk dapat mengatasinya. Persaingan ini dapat menjadi tantangan yang
dapat memperlambat pertumbuhan dan keberlangsungan dari perusahaan karena gagal
menanganinya.
Dalam menghadapi persaingan dalam dunia bisnis diperlukan suatu strategi
yang tepat guna memenangkan persaingan tersebut. Strategi di tingkat operasional akan
memegang kendali utama terlaksananya tujuan perusahaan dalam mencari keuntungan.
Memberikan perhatian kepada lingkungan merupakan cara terbaik untuk merumuskan
strategi yang akan diterapkan guna menghadapi persaingan. Lingkungan Internal
berkaitan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan. Lingkungan
eksternal adalah lingkungan umum serta lingkungan industri di luar internal perusahaan
yang merupakan suatu peluang atau hambatan bagi perusahaan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa definisi dari lingkungan bisnis dan analisis lingkungan bisnis?
2. Apa yang dimaksud dengan lingkungan internal dan eksternal perusahaan?
3. Apa tujuan dari analisis lingkungan bisnis?
4. Teknik apa saja yang dilakukan dalam analisis lingkungan bisnis?
5. Mengapa analisis lingkungan dilakukan oleh perusahaan?

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Lingkungan Bisnis Dan Analisis Lingkungan Bisnis


Lingkungan bisnis (Business Enviroment) adalah kondisi yang terjadi di sekitar
bisnis atau perusahaan yang dapat berdampak pada laju usaha tersebut. Hal ini harus
menjadi perhatian karena dapat memengaruhi performa perusahaan.
Pada dasarnya, lingkungan bisnis adalah nilai keseluruhan dari individu,
institusi, maupun kekuatan lain yang berasal di luar kontrol perusahaan, tapi perusahaan
tetap bergantung pada mereka karena dapat memengaruhi performa dan keberlanjutan
perusahaan.
Analisis lingkungan bisnis adalah proses pemetaan dan pemantauan lingkungan
bisnis dengan mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan, serta
peluang dan ancaman yang dihadapi oleh perusahaan.
Analisis lingkungan bisnis adalah salah satu strategi yang digunakan
perusahaan untuk meramalkan atau memprediksi dampak perubahan lingkungan bisnis
terhadap perkembangan perusahaan. Analisis lingkungan bisnis harus dilakukan agar
dapat memetakan posisi bisnis yang sedang dijalani.

Ciri-ciri Lingkungan Bisnis yang Sehat:


1. Dinamis
Lingkungan bisnis yang dinamis, atau dengan kata lain senantiasa melakukan
pembaharuan dan tidak stagnan. Untuk menciptakan lingkungan bisnis yang sehat,
maka harus senantiasa mengikuti perkembangan terkini mengenai industri bisnis yang
ditekuni dan menyesuaikan diri.
2. Kompleks
Lingkungan bisnis memuat aspek-aspek penerapan dan perencanaan yang sangat
kompleks karena kamu harus melibatkan setiap pihak yang berkaitan dengan
perusahaan.
3. Sudut Pandang yang Beragam
Lingkungan bisnis yang sehat adalah lingkungan bisnis yang mampu
menampung setiap sudut pandang, ide, gagasan, opini, maupun pemikiran yang terlahir

2
dalam benak orang-orang yang terlibat di dalamnya mengenai situasi atau kondisi
tertentu.
Manfaat Memahami Lingkungan Bisnis yang Sehat:
a. Membantu Mengidentifikasi Peluang Bisnis
Suatu perubahan bahkan bisa menjadi faktor utama keberhasilan jika bisa
dipahami dan dievaluasi secara baik. Untuk itu, harus paham mengidentifikasi
perubahan apa saja yang bisa dimanfaatkan suatu alat dalam menyelesaikan
permasalahan bisnis yang ada.
b. Memanfaatkan sumber daya dengan baik
Jika perusahaan mampu melakukan pemindaian yang cermat atas lingkungan
perusahannya, maka perusahaan akan terbantu dalam hal memanfaatkan sumber daya
yang diperlukan untuk bisnis. selain itu, hal tersebut akan membantu perusahaan untuk
melacak ataupun memantau sumber daya untuk kemudian diubah menjadi produk
barang dan jasa.
c. Menghadapi Perubahan
Perusahaan harus menyadari sepenuhnya atas perubahan yang terjadi di
lingkungan perusahaan, apakah itu perubahan dalam hal persyaratan pelanggan, trend,
kebijakan baru dari pemerintah, atau perubahan teknologi. Jika perusahaan bisa
menyadari adanya perubahan tersebut, maka akan membantu perusahaan dalam
memberikan respon yang tepat dalam menangani perubahan.
d. Bantuan dalam Perencanaan
Perencanaan yang dilakukan dengan benar adalah perencanaan yang berlaku dalam
jangka pendek, jangka menengah atau jangka panjang. Ketika ada masalah atau peluang
dalam lingkungan perusahaan, maka menentukan rencana yang tepat untuk
mengatasinya dan memecahkan masalah tersebut atau mengubahnya menjadi peluang
bisnis.
e. Membantu Bisnis Meningkatkan Performanya
Perusahaan yang mampu memperhatikan lingkungan bisnis dengan baik bisa
berkembang dengan meningkatkan performanya sesuai perubahan yang terjadi. Dengan
beradaptasi dengan kekuatan eksternal, maka akan membantu perusahaan dalam
meningkatkan performanya dan bertahan lama di pasar.

3
2.2 Analisis Lingkungan Bisnis Internal dan Eksternal
Lingkungan internal perusahaan adalah komponen-komponen yang terdapat
didalam perusahaan dan lebih mudah untuk diatur, diperkirakan, dan diantisipasi setiap
resikonya. Lingkungan internal perusahaan mungkin dapat dikendalikan oleh pelaku
usaha sehingga dapat disesuaikan dengan keinginan perusahaan. Lingkungan internal
meliputi struktur, budaya, dan dan sumber daya yang perlu dianalisis untuk mengetahui
kekuatan dan kelemahan yang ada di perusahaan. Analisis untuk komponen-komponen
internal ini menjadi sangat penting, karena dengan menganalisa dan mengetahui apa
saja kekurangan dan kelebihan dari sebuah organisasi, akan membantu organisasi
tersebut dalam perkembangannya dan juga menjadi nilai tambah diantara banyaknya
persaingan yang ada dengan organisasi lain.
Lingkungan eksternal bisa dikatakan sebagai komponen atau variabel
lingkungan yang berada atau berasal dari luar organisasi atau perusahaan. Komponen
tersebut cenderung berada di luar jangkauan organisasi, artinya organisasi atau
perusahaan tidak bisa melakukan intervensi terhadap komponen-komponen tersebut.
Komponen itu lebih cenderung diperlakukan sebagai sesuatu yang given atau sesuatu
yang mau tidak mau harus diterima, tinggal bagaimana organisasi berkompromi atau
menyiasati komponen-komponen tersebut. Tujuan dalam mempelajari lingkungan
eksternal untuk mengidentifikasi peluang dan ancaman. Peluang (opportunities) adalah
kondisi-kondisi dalam lingkungan umum yang dapat membantu perusahaan mencapai
daya saing strategis. Sedangkan ancaman (threat) adalah kondisi-kondisi dalam
lingkungan umum yang dapat mengganggu usaha perusahaan dalam memcapai daya
saing strategis.

Faktor-Faktor Lingkungan Eksternal:


1. Lingkungan umum (General environment)
Mencakup elemen dalam masyarakat luas yang dapat mempengaruhi suatu
industry dan perusahaan-perusahaan di dalamnya. Elemen-elemen ini dikelompokkan

4
ke dalam segmen lingkungan (environmental segments), yang terdiri dari segmen-
segmen demografi, ekonomi, politik atau hukum, social-budaya, serta teknologi.
Perusahaan tidak dapat mengendalikan elemen-elemen ini secara langsung, karena
tantangan strategisnya adalah untuk mengerti setiap segemen dan implikasi masing-
masing, sehingga strategi yang tepat dapat dirumuskan dan diterapkan.
2. Lingkungan Industri (industry environment)
Sekelompok faktor ancaman masuknya pendatang baru, pemasok, pembeli,
produk pengganti, dan intensitas persaingan antar pesaing yang mempengaruhi suatu
perusahaan dan langkah serta tanggapan bersaingnya. Secara keseluruhan, interaksi
antara lima factor ini menentukan besar laba yang dapat dicapai. Tantangannya adalah
untuk menentukan posisi dalam industry dimana perusahaan dapat mempengaruhi
factor-faktor tersebut dengan baik atau dengan mempertahankan diri dari pengaruh
factor-faktor diatas. Semangkin besar kapasitas perusahaan untuk mempengaruhi
lingkungan industrinya, akan semakin besar pula kecendurungan perolehan laba di atas
rata-rata.

Dari uraian diatas di jabarkan 4 komponen analisis lingkungan sebagai berikut:


1. Scanning (pemindaian)
Scanning adalah usaha untuk mempelajari seluruh segmen dalam lingkungan
umum. Melalui scanning, perusahaan mengidentifikasi sinyal-sinyal awal perubahan
yang mungkin terjadi dalam lingkungan umum dan mendeteksi setiap perubahan yang
sedang terjadi. Dengan scanning, analis secara khusus berhubungan dengan informasi
dan data yang tidak jelas, tidak lengkap dan tidak berkaitan satu sama lain.
2. Monitoring (pengawasan)
Pada saat melakukan monitoring, para analisi mengamati perubahan lingkungan
untuk melihat apakah, sebenarnya, suatu kecendurungan sedang berkembang. Hal
penting untuk suksesnya suatu monitoring adalah kemampuan untuk mendeteksi arti
dari setiap kejadian lingkungan. Sebagai contoh, kecendurungan baru dalam hal dengan
pendidikan dapat diperkirakan dari perubahandalam dana pusat dan Negara bagian
untuk lembaga pendidikan, perubahan dalam persyaratan kelulusan sekolah menengah,
atau perubahan isi kurikulum sekolah tinggi. Dalam hal ini analis akan menentukan
apakah peristiwa yang berbeda ini menggambarkan suatu kecendurngan dalam

5
pendidikan, dan jika memang demikian, apakah data informasi lainnya harus dipelajari
untuk memantau kecendurangan tersebut.

3. Forecasting (peramalan)
Scanning dan monitoring berhubungan dengan apa yang terjadi dalam
lingkungan umum pada suatu waktu tertentu. Saat melakukan forecasting, analis
mengembangkan proyeksi tentang apa yang akan terjadi, dan seberapa cepat, sebagai
hasil perubahan dan kecenderungan yang dideteksi melalui scanning dan monitoring.
Sebagai contoh, analis dapat memperkirakan waktu yang dibutuhkan suatu teknologi
baru utnuk mencapi pasar. Atau mereka juga dapat memperkirakan kapan prosedur
pelatihan perusahaan yang berbeda dibutuhkan untuk menghadapi perubahan komposisi
angkatan kerja, atau berapa lama waktu yang diperlukan bagi perubahan dalam
kebijakan perpajakan pemerintah untuk mempengaruhi pola konsumsi pelanggang.
4. Assessing (penilaian)
Tujuan dari assessing adalah untuk menentukan saat dan pengaruh perubahan
lingkungan serta kecenderungan dalam manajemen strategis suatu perusahaan. Melalui
scanning, monitoring dan forecasting, analis dapat mengerti lingkungan umum.
Selangkah lebih maju, tujuan dari assessment adalah untuk menentukan implikasi dari
pengertian itu terhadap organisasi, tanpa assessment, analis akan mendapatkan data
yang menarik, tanpa mengetahui relevansinya.

2.3 Tujuan Analisis Lingkungan Bisnis


Tujuan analisis lingkungan bisnis adalah untuk mempersiapkan dan
menyediakan penyelelesaian bagi perusahaan dalam menghadapi masalah-masalah
kritis dalam lingkungan organisasi. Menyelidiki kondisi masa depan dari lingkungan
organisasi dan kemudian mencoba memasukkannya kedalam pengambilan keputusan.
Analisis lingkungan bisnis juga dapat mengenali masalah-masalah mendesak yang
signifikan bagi perusahaan dan memberikan prioritas terhadap masalah tersebut, serta
mengembangkan suatu rencana untuk menyelesaikan masalah tersebut. Akan tetapi,
satu hal yang perlu diingat bahwa tidak ada satu pun cara yang bisa dikatakan terbaik

6
untuk menganalisis lingkungan bisnis. Kesemuanya harus dikembalikan kepada
“konteks” kepada situasi dan kondisi yang dihadap perusahaan.

2.4 Teknik Analisis Lingkungan Bisnis


Ada beberapa teknik analisis lingkungan bisnis yang berguna untuk membantu
pemilik usaha memahami lingkungan eksternal bisnis. Berikut penjelasannya:
 Analisis PESTLE (PESTLE ANALYSIS)
Analisis PESTEL adalah alat yang memungkinkan organisasi untuk
menemukan dan mengevaluasi faktor-faktor yang dapat mempengaruhi bisnis di
masa sekarang dan di masa depan. PESTLE adalah singkatan dari Political,
Economic, Social, Technological, Legal, and Environment. Analisis tersebut
mengkaji peluang dan ancaman yang muncul dari faktor tersebut. Dengan hasil
yang ditawarkan oleh analisis PESTLE, dimungkinkan untuk memiliki pandangan
yang baik ketika melakukan riset pasar, membuat strategi pemasaran,
mengembangkan produk, dan membuat keputusan yang lebih baik untuk organisasi.

Mengevaluasi sejauh mana kebijakan pemerintah dapat


Politik Factor berdampak pada perusahaan dan brand. Hal ini mencakup analisis
(Faktor Politik) mengenai kebijakan politik dan stabilitas serta kebijakan
perdagangan, fiskal dan perpajakan.
Mengevaluasi dampak jangka panjang langsung atau tidak
langsung hal-hal seperti pertumbuhan ekonomi, nilai tukar,
Economic Factor
tingkat inflasi, suku bunga, pendapatan konsumen dan tingkat
(Faktor Ekonomi)
pengangguran terhadap brand.
Sebab faktor ini akan memengaruhi daya beli konsumen.
Mengevaluasi dimensi sosial dalam masyarakat, seperti
Social Factor (Faktor demografis, norma, adat istiadat, termasuk tingkat pertumbuhan
Sosial) penduduk, distribusi usia, distribusi pendapatan, kesadaran
kesehatan, gaya hidup dan hambatan budaya.
Technological Mengevaluasi hal-hal yang berkaitan dengan inovasi dalam

7
Factor (Faktor teknologi yang dapat memengaruhi operasi industri dan pasar
Teknologi) secara menguntungkan atau tidak menguntungkan.
Mengevaluasi hal-hal yang terkait dengan hukum, seperti undang-
Legal Factor (Faktor undang ketenagakerjaan, undang-undang perlindungan konsumen,
Hukum) undang-undang hak cipta dan paten, serta undang-undang
kesehatan dan keselamatan.
Environmental
Mengevaluasi faktor lingkungan, seperti aspek ekologi, cuaca,
Factor (Faktor
dan perubahan iklim yang terutama dapat memengaruhi industri.
Lingkungan)
 
 Analisis SWOT
SWOT sendiri adalah singkatan dari strength (kekuatan), weakness
(kelemahan), opportunity (peluang/kesempatan), threat (ancaman). Tujuan dari
analisis SWOT adalah untuk menilai masalah dan memanfaatkan situasi yang ada
sebaik mungkin yang melekat pada bisnis kamu. Terlebih lagi, analisis SWOT
berguna banget untuk menemukan berbagai hal yang harus ditingkatkan,
dipertahankan, dan dihindari dengan mempertimbangkan kinerja, persaingan,
risiko, potensial, dan strategi.
Berikut adalah waktu yang tepat untuk kamu menggunakan analisis SWOT
sebagai strategi dalam mengembangkan bisnis.
1. Saat internal bisnismu mengalami perubahan
Analisis SWOT menjadi strategi yang membantu dalam penyesuaian
komponen internal dalam bisnis kamu jika mengalami perubahan. Misalnya,
pergantian CEO, departemen dalam bisnis kamu sedang mengalami
rekonstruksi, sampai perkembangan bisnis yang mengalami peningkatan atau
penurunan.
2. Saat situasi pasar berganti
Analisis SWOT juga membantu bisnis kamu agar lebih waspada dan
berjaga-jaga saat situasi pasar mengalami pergantian yang menyesuaikan
permintaan konsumen, baik saat ini dan masa depan. Misalnya, tren, pesaing
baru, hingga kondisi ekonomi dan politik yang mempengaruhi aturan dalam
berbisnis.

8
3. Saat kamu ingin membuat perencanaan bisnis
Pastinya, bisnis yang baik dan selalu mengalami peningkatan memiliki
berbagai perencanaan yang matang dan strategis dengan ide segar dan inisiatif
baru. Makanya, sebelum membuat perencanaan strategis, pastikan kamu paham
dengan kondisi bisnis saat ini. Nantinya, kamu ngerti deh keputusan apa saja
yang perlu diambil demi peningkatan bisnis di masa depan.
 Analisis Pemangku Kepentingan (Stakeholder Analysis)
Stakeholder analysis adalah proses mengidentifikasi para pemangku
kepentingan di dalam perusahaan, baik perorangan atau kelompok. Hasil
identifikasi akan menjadi evaluasi agar ada tindakan preventif dengan
mempertimbangkan semua pihak yang terlibat.
Analisis pemangku kepentingan sangat penting untuk menjawab
kepentingan siapa yang harus dipertimbangkan ketika mengembangkan atau
menerapkan strategi. Pemilik usaha harus secara sistematis mengumpulkan dan
menganalisis informasi tentang para pemangku kepentingan serta peran mereka di
dalam perusahaan. Analisis ini bertujuan agar adanya kerjasama antara pemangku
kepentingan dan tim pelaksana untuk memastikan kesuksesan proyek yang sedang
berjalan.

2.5 Faktor-Faktor Persaingan Dalam Lingkungan Bisnis


 Ancaman dari Pendatang Baru
Pendatang baru dalam suatu industri akan membawa kapasitas
baru,keinginan untuk merebut pangsa pasar, dan sering kali sumber daya yang
substansial. Akibatnya harga dapat menjadi turun atau biaya meningkat sehingga
mengurangi kemampulabaan. Selain itu, adanya pendatang baru dapat dapat
memaksa perusahaan yang sudah ada untuk lebih efektif dan efisien serta belajar
untuk bersaing dalam dimensi baru.
Tingkat keseriusan dari ancaman pendatang baru bergantung pada
hambatan yang ada dan reaksi pesaing saat ini yang dapat diantisipasi oleh
pendatang baru. Jika hambatan terhadap masuknya pendatang baru cukup tinggi
dan pendatang baru dapat mengharapkan adanya tindakan balasan yang tajam
dari pesaing yang ada, maka pendatang baru tersebut mungkin tidak akan

9
membawa ancaman yang serius ketika masuk.Terdapat enam sumber utama
hambatan terhadap masuknya pendatang baru:
a. Skala Ekonomi
Skala ekonomi adalah bertambahnya jumlah barang yang diproduksi
dalam suatu periode sehingga mengakibatkan biaya produksi per unit menjadi
turun. Skala ekonomi menghalangi masuknya pendatang baru dengan
memaksa calon pendatang baru untuk masuk dengan skala yang besar atau
menerima kerugian dari segi biaya. Skala ekonomi juga dapat menjadi
penghalang terhadap distribusi, manufaktur, pemasaran, pendanaan, dan
hampir terhadap bidang-bidang lain dalam suatu perusahaan.
b. Diferensiasi Produk
Diferensiasi produk atau identifikasi merek dapat menciptakan
hambatan dengan memaksa pendatang baru untuk menghabiskan biaya yang
besar guna memenangkan loyalitas konsumen. Iklan, layanan konsumen,
menjadi yang pertama dalam industri tersebut, dan perbedaan produk
merupakan faktor-faktor yang dapat menumbuhklan identifikasi merek.
c. Persyaratan Modal
Modal diperlukan bukan hanya untuk fasilitas tetap melainkan juga
untuk memberikan kredit kepada pelanggan, membeli persedian, dan
menyerap kerugian selama tahun-tahun pertama. Meskipun perusahaan besar
memiliki sumber daya keuangan untuk dapat menginvansi hampir semua
industri, persyaratan modal yang sangat besar pada bidang-bidang tertentu
dapat membatasi pendatang baru yang mungkin masuk.
d. Biaya peralihan pemasok
Biaya peralihan pemasok adalah biaya yang harus dikeluarkan
pembeli bilamana berpindah dari produk pemasok tertentu ke produk
pemasok lainnya.
e. Akses ke saluran distribusi
Adanya kebutuhan dari pendatang baru untuk mengamankan
distribusi produknya bilamana saluran distribusi untuk produk tersebut telah
ditangani oleh perusahaan yang sudah mapan, perusahaan baru harus mampu
membujuk saluran tersebut agar menerima produknya melalui cara-cara

10
penurunan harga, keja sama periklanan dan sebagainya yang tentu saja
berimplikasi terhadap turunnya laba. Makin terbatas saluran pedagang besar
dan pengecer untuk suatu produk dan makin banyak pesaing yang mengikat
saluran ini , jelas akan semakin berat usaha untuk masuk ke dalam industri.
f. Kebijakan pemerintah
Pemerintah dapat membatasi atau bahkan menutup masuknya industri
dengan melakukan pengendalian dan pengawasan. Pemerintah juga dapat
memainkan peranan tidak langsung seperti standar polusi udara dan peraturan
keamanan.

 Tingkat rivalitas diantara para pesaing yang sama


Rivalitas diantara para pesaing yang sama berbentuk perlombaan untuk
mendapatkan posisi dengan menggunakan taktik-taktik seperti persaingan harga,
perang iklan, dan meningkatkan pelayanan atau jaminan kepada pelanggan.
Gerakan persaingan oleh satu perusahaan mempunyai pengaruh yang besar
terhadap para pesaingnya dan dengan demikian dapat mendorong perlawanan
atau usaha untuk menandingi gerakan tersebut. Intensitas persaingan antar
perusahaan merupakan fungsi dari beberapa faktor, diantaranya:
a. Adanya beberapa pesaing yang seimbang
b. Pertumbuhan industri yang lambat
c. Kurangnya diferensiasi
d. Pertambahan kapasitas yang tinggi
e. Pesaing yang berbeda
f. Hambatan pengunduran diri yang tinggi
g. Informasi yang kompleks (Informational complexity)
h. Biaya pengalihan ke barang lain (switching cost).

 Tekanan dari produk pengganti


Ancaman dari produk subtitusi ini kuat jika konsumen dihadapkan pada
sedikitnya switching cost dan jika produk substitusi tersebut mempunyai harga
yang lebih murah atau kualitasnya sama bahkan lebih tinggi dari produk-produk
suatu industri.

11
 Kekuatan tawar menawar pembeli
Kekuatan tawar menawar pembeli meningkat jika situasi berikut terjadi:
a. Pembeli membeli dalam jumlah besar
b. Produk yang dibeli adalah produk standard yang tidak terdiferensiasi
c. Pembeli memperoleh keuntungan yang rendah
d. Pembeli menempatkan suatu ancaman melakukan integrasi kehulu untuk
membuat produk industri.

 Kekuatan tawar menawar pemasok


Pemasok memiliki tawar menawar jika:
a. Didominasi oleh sedikit perusahaan
b. Produknya adalah unik
c. Industri tersebut bukanlah pelanggan yang penting dari pemasok
d. Pemasok memperlihatkan ancaman untuk melakukan integrasi hilir.

12
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Lingkungan bisnis adalah keseluruhan hal-hal atau keadaan ekstern badan usaha
atau industri yang mempengaruhi kegiatan organisasi atau kekuatan atau institusi diluar
organisasi bisnis yang dapat mempengaruhi kinerja bisnis.
Analisis lingkungan eksternal bertujuan untuk mengetahui ancaman dan peluang.
analisis lingkungan eksternal adalah dengan melakukan pemindaian (scanning),
pengawasan (monitoring), peramalan (forecasting), dan penilaian (assessing).

13
DAFTAR PUSTAKA

Hit A. Michael. Dkk. 1996. Manajemen Strategis. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Siagian. Sondang. 2005. Manajemen Strategis. Jakarta: PT Bumi Aksara

Dirgantoro Crown. 2001. Manajemen Strategis. Jakarta: PT Gramedia Widiaasarana


Indonesia.

Irantara Yosal. 2004. Manajemen Strategis Public Relations. Jakarta: Ghalia Indonesia.

14

Anda mungkin juga menyukai