Aspek Keuangan Studi Kelayakan Bisnis
Aspek Keuangan Studi Kelayakan Bisnis
Aspek Keuangan Studi Kelayakan Bisnis
MAKALAH
Dosen Pengampu:
Khairan, M.H.
Oleh:
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat tuhan yang maha esa karena
berkat limpahan rahmat dan karunia-nya sehingga penulis dapat menyusun makalah
ini tepat pada waktunya. makalah ini membahas tentang “ASPEK KEUANGAN
DALAM STUDI KELAYAKAN BISNIS”
Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan
hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi.
Olehnya itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga
bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik
dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat
penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan .......................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 19
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
dimaksud adalah studi yang menitik-beratkan suatu proyek tersebut bisa dijalankan
dan dilaksanakan tanpa memikirkan nilai atau keuntungan ekonomis.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian aspek keuangan?
2. Dari mana saja sumber-sumber dana?
3. Bagaimana biaya kebutuhan investasi?
4. Bagaimana arus kas (cash flow)?
5. Bagaimana kriteria pernilaian investasi?
6. Bagaimana rasio-rasio keuangan?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk Mengetehui Pengertian Aspek Keuangan
2. Untuk Mengetahui Sumber – Sumber Dana
3. Untuk Mengetahui Biaya Kebutuhan Investasi
4. Untuk Mengetahui Arus Kas
5. Untuk Mengetahui Kriteria Penilaian Investasi
6. Untuk Mengetahui Rasio – Rasio Keuangan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Untuk dapat memutuskan layak tidaknya suatu gagasan usaha, perlu pula
dipertimbangkan aspek keuangan. Suatu studi kelayakan akan sulit dipercaya
kebenarannya apabila aspek keuangan tidak diikut sertakan dalam pertimbangan.
Misalnya, suatu gagasan usaha menurut aspek marketing produksi teknik, dan
sebagainya menguntungkan, kemungkinan akan mengalami kegagalan bila gagasan
usaha tersebut tidak didukung oleh modal yang cukup.
3
suatu dukungan modal pada mulanya harus dipertimbangkan terlebih
dahulu para pendiri atau pelaksana gagasan usaha. Apabila suatu gagasan usaha
akan didukung dengan modal dari para pendiri maka perlu ditanyakan mampukah
para pendiri untuk menyediakan permodalan. Mungkin juga para pendiri ingin
menarik pihak lain untuk ikut serta mendukung permodalan sebagai pemegang
saham.
4
Ada yang berpendapat bahwa masalah dukungan permodalan bukan
merupakan masalah yang harus dipecahkan dalam studi kelayakan Mengapa
demikian? Mereka berpendapat bahwa dengan adanya studi kelayakan yang
menetapkan bahwa suatu gagasan usaha layak, berarti merupakan sarana/alat untuk
mendapatkan dukungan permodalan, dan ada atau tidaknya dukungan permodalan
bukan merupakan factor penentu layak atau tidaknya suatu gagasan usaha. 1
1
Nitisemito, Alek, & Umar Burhan,Wawasan Study Kelayakan dan Evaluasi Proyek,PT Bumi
Aksara,cet.II(Jakarta:2009)hal:72-74
5
1. Modal Asing (Pinjaman)
Modal asing atau modal pinjaman adalah modal yang
diperoleh dari pihak luar perusahaan dan biasanya diperoleh secara
pinjaman. Menggunakan modal pinjaman untuk membiayai suatu
usaha akan terkena beban biaya bunga yang besarnya relatif.
Kemudian adanya kewajiban untuk mengembalikan pinjaman
setelah jangka waktu tertentu.
Keuntungan modal pinjaman adalah jumlahnya yang relatif
tidak terbatas, artinya tersedia dalam jumlah banyak. Di samping itu
dengan menggunakan modal pinjaman biasanya timbul motivasi
dari pihak manajemen untuk sungguh-sungguh mengerjakan usaha
yang dijalankan.
sumber dana dari modal asing dapat diperoleh antara lain
dari:
a. Pinjaman dari dunia Perbankan
b. Pinjaman dari lembaga keuangan seperti perusahaan Modal
Ventura, Asuransi, Leasing, Dana Pensiun atau Lembaga
keuangan lainnya; atau
c. Pinjaman dari perusahaan non-bank
2. Modal sendiri
Modal sendiri adalah modal yang diperoleh dari pemilik
perusahaan dengan cara mengeluarkan saham baik secara tertutup
atau terbuka. Keuntungan menggunakan modal sendiri untuk
membiayai suatu usaha adalah tidak adanya beban biaya namun
hanya akan membayar deviden. Pembayaran bunga, deviden
dilakukan apabila perusahaan memperoleh keuntungan dan
besarnya deviden tergantung dari keuntungan perusahaan.
Kemudian tidak adanya kewajiban untuk mengembalikan modal
yang telah digunakan. Kerugian menggunakan modal sendiri
jumlahnya sangat terbatas dan relatif sulit untuk memperolehnya.
6
Di samping mengeluarkan saham, modal sendiri dapat pula
digunakan dari cadangan laba atau dari laba yang belum dibagi.
Modal ini dapat digunakan perusahaan untuk sementara waktu
karena memang belum digunakan, hanya jumlahnya yang terbatas.
C. Biaya Kebutuhan Investasi
Kemudian biaya modal kerja adalah biaya yang dikeluarkan untuk membeli
bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya pemeliharaan dan biaya-biaya lainnya.
7
a. Aktiva tetap berwujud antara lain Tanah Mesin-mesin
Bangunan Peralatan Inventaris kantor Aktiva berwujud
lainnya.
b. Aktiva tetap tidak berwujud antara lain Goodwill Hak cipta
Lisensi Merek dagang
3. Biaya Operasional yang terdiri dari
a. Upah dan gaji karyawan
b. Biaya listrik
c. Biaya telepon dan air
d. Biaya pemeliharaan
e. Pajak
f. Premi asuransi
g. Biaya pemasaran
h. Biaya-biaya lainnya
Sumber pembiayaan untuk memenuhi kebutuhan
investasi dapat digunakan modal sendiri atau modal
pinjaman atau kombinasi dari keduanya. Pembiayaan untuk
membeli aktiva tetap biasanya bersumber dari pinjaman
jangka panjang. Hal ini disebabkan aktiva tetap digunakan
dalam jangka waktu relatif panjang pula, sehingga
pengembalian pinjamannya dapat dilakukan secara jangka
panjang. Sedangkan untuk biaya operasional biasanya
digunakan pinjaman jangka pendek.
D. Arus Kas (Cash Flow)
Cash flow merupakan arus kas atau aliran kas yang ada di perusahaan dalam
suatu periode tertentu. Cash flow menggambarkan berapa uang yang masuk (cash
in) ke perusahaan dan jenis-jenis pemasukan tersebut. Cash flow juga
menggambarkan berapa uang yang keluar (cash out) serta jenis-jenis biaya yang
dikeluarkan.
8
Uang masuk dapat berupa pinjaman dari lembaga keuangan atau hibah dari
pihak tertentu. Uang masuk juga dapat diperoleh dari penghasilan atau pendapatan
yang diperoleh dari yang berhubungan langsung dengan usaha yang sedang
dijalankan seperti penjualan. Uang masuk dapat pula berasal dari pendapatan
lainnya yang bukan dari usaha utama. Uang keluar merupakan sejumlah uang yang
dikeluarkan perusahaan dalam suatu periode, baik yang langsung berhubungan
dengan usaha yang dijalankan, maupun yang tidak ada hubungan sama sekali
dengan usaha utama.
Dalam cash flow semua data pendapatan yang diterima dan biaya yang
dikeluarkan baik jenis maupun jumlahnya diestimasi sedemikian rupa, sehingga
menggambarkan kondisi pemasukan dan pengeluaran dimasa yang akan datang.
Jadi arus kas adalah jumlah uang yang masuk dan keluar perusahaan mulai
dari investasi dilakukan sampai dengan berakhirnya investasi tersebut. Dalam hal
ini bagi investor yang terpenting adalah berapa kas bersih yang diterima dari uang
yang diinvestasikan di suatu usaha. Pentingnya kas akhir bagi investor jika
dibandingkan dengan laba yang diterima perusahaan dikarenakan :
9
2. Kas digunakan untuk membayar berbagai kewajiban yang jatuh
tempo
3. Kas juga digunakan untuk melakukan investasi kembali
Oleh karena itu bagi investor kas lebih penting dari laba.
Jenis-jenis cash flow yang dikaitkan dengan suatu usaha terdiri dari
:
1. Initial Cash Flow atau lebih dikenal kas awal yang
merupakan pengeluaran- pengeluaran pada awal priode
untuk investasi. Sebagai contoh biaya prainvestasi,
adalah pembelian tanah gedung, mesin, peralatan dan
modal kerja.
2. Operasional Cash Flow merupakan kas yang diterima
atau dikeluarkan pada saat operasi usaha seperti
penghasilan yang diterima dan pengeluaran yang
dikeluarkan pada suatu periode.
3. Terminal Cash Flow merupakan uang kas yang
diterima pada saat usaha tersebut berakhir. 2
E. Kriteria Penilaian Investasi
2
Kasmir & jakfar,Study Kelayakan Bisnis,Kencana, cet:II,(Jakarta: 2003)hal: 138
10
Setiap metode yang digunakan mempunyai kelebihan dan kelemahannya
masing-masing. Dalam penilaian suatu usaha hendaknya penilai menggunakan
beberapa metode sekaligus. Artinya makin banyak metode yang digunakan, maka
semakin memberikan gambaran yang lengkap sehingga diharapkan memberikan
hasil yang akan diperoleh menjadi lebih sempurna.
3
Ibrahim, Yacob, Study Kelayakan Bisnis, PT Rineka Cipta,cet:II, (Jakarta : 2003) hal:141
11
Laporan keuangan ini bertujuan untuk memberikan informasi keuangan
suatu perusahaan baik kepada pemilik, manajemen maupun pihak luar yang
berkepentingan terhadap laporan tersebut. Dalam laporan keuangan termuat
informasi mengenai jumlah kekayaan (assets) dan jenis-jenis kekayaan yang
dimiliki, kewajiban-kewajiban(hutang) yang dimiliki, baik jangka panjang
maupun jangka pendek serta Ekuitas (modal) yang dimilikinya. Informasi
yang memuat seperti gambaran di atas tergambar dalam neraca.
12
Dari laporan keuangan akan tergambarkan kondisi
keuangan suatu perusahaan sehingga memudahkan untuk
menilai kinerja manajemen perusahaan yang bersangkutan.
Penilaian kinerja manajemen akan menjadi patokan berhasil
atau tidak dalam menjalankan kebijakan yang telah
digariskan oleh perusahaan.
13
sesungguhnya, sehingga tidak terjadi dana yang mubazir yang pada
akhirnya akan menjadi beban nasabahnya,
14
sebenarnya. Dengan mengetahui ini mereka juga paham tentang
kinerja mereka, sehingga mereka juga merasa perlu mengharapkan
peningkatan kesejahteraan apabila perusahaan mengalami
keuntungan dan sebaliknya perlu melakukan perbaikan jika
perusahaan mengalami kerugian.
15
3. Laporan Perubahan Modal
16
Dalam bentuk ini laporan rugi laba tidak terinci
dan ditentukan berdasarkan total pendapatan dikurangi
total biaya. Dalam bentuk ini laporan laba rugi disusun
tanpa membedakan pendapatan dan biaya usaha dan
diluar usaha.
17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Aspek keuangan yaitu penetapan layak atau tidaknya suatu gagasan usaha
perlu di teruskan atau tidak, adapun aspek keuangan dalam study kelayakan
bukan hanya mempertimbangkan jumlah modal yang di perlukan akan tetapi
pertimbangan lainnya dalam aspek keuangan perlu di pertimbangkan.
Misalnya, tingkat rentabilitas, jangka waktu pengembalian modal, dan
sebagainya.
18
DAFTAR PUSTAKA
19